PRRI/PERMESTA
Kelompok 6
Sejarah Indonesia
Nama kelompok:
• Nur Athifah
• Munira Syahril
• Asmiranda
• Sultan Salahuddin
LATAR BELAKANG
• PRRI adalah singkatan dari Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia,
sementara Permesta adalah singkatan dari Perjuangan Semesta atau
Perjuangan Rakyat Semesta. Pemberontakan keduanya sudah muncul saat
menjelang pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) tahun 1949.
Akar masalahnya yaitu saat pembentukan RIS tahun 1949 bersamaan
dengan dikerucutkan Divisi Banteng hingga hanya menyisakan 1 brigade
saja.
Kemudian, brigade tersebut diperkecil menjadi Resimen Infanteri 4 TT I
BB. Kejadian itu membuat para perwira dan prajurit Divisi IX Banteng
merasa kecewa, karena mereka merasa telah berjuang hingga
mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan Indonesia. Selain itu,
ada pula ketidakpuasan dari beberapa daerah seperti Sumatera dan Sulawesi
terhadap alokasi biaya pembangunan yang diberikan oleh pemerintah pusat.
Kondisi ini pun diperparah dengan tingkat kesejahteraan prajurit dan
masyarakat yang sangat rendah.
Akibat adanya berbagai permasalahan tersebut,
para perwira militer berinisiatif membentuk dewan
militer daerah, sebagai berikut:
• PRRI selanjutnya membentuk Dewan Perjuangan dan sekaligus tidak
mengakui kabinet Djuanda, maka terbentuklah kabinet PRRI. Pada
tanggal 9 Januari 1958 para tokoh militer dan sipil mengadakan
pertemuan di Sungai Dareh, Sumatera Barat. Pertemuan tersebut
menghasilkan sebuah pernyataan berupa “Piagam Jakarta” dengan isi
berupa tuntutan agar Presiden Soekarno bersedia kembali kepada
kedudukan yang konstitusional, serta menghapus segala akibat dan
tindakan yang melanggar UUD 1945 dan membuktikan kesediaannya itu
dengan kata dan perbuatan.
Selanjutnya Letnan Kolonel Ahmad Husein pada tanggal 15 Februari 1958 memproklamirkan
berdirinya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dengan perdana menteri
Syafruddin Prawiranegara. Hal ini merupakan respon atas penolakan tuntutan yang diajukan
oleh PRRI. Pada saat dimulainya pembangunan pemerintahan, PRRI mendapat dukungan dari
PERMESTA dan rakyat setempat. Dengan bergabungnya PERMESTA dengan PRRI, gerakan
kedua kelompok itu disebut PRRI/PERMESTA.
Akhirnya, pemberontakan PRRI/Permesta baru dapat diselesaikan pada bulan Agustus 1958,
dan pada tahun 1961 pemerintah membuka kesempatan bagi sisa-sisa anggota Permesta untuk
kembali Republik Indonesia.
Berikut ini, ada beberapa tokoh-tokoh dari
pemberontakan PRRI/PERMESTA, diantaranya yaitu: