Anda di halaman 1dari 24

PERMESTA

Kelompok 6
14. Ferryal Effendi P
15. Fivenella Gunarti
16. Kaliya Talent
17. M Nauffal Raditya
18. Muhamad Bagas
Apasih permesta itu?
Jadi Perjuangan Semesta atau Perjuangan
Rakyat Semesta disingkat Permesta adalah
sebuah gerakan militer di Indonesia. Gerakan
ini dideklarasikan oleh pemimpin militer dan
sipil Indonesia bagian timur pada tanggal 2
Maret 1957. Pusat gerakan ini mulanya berada
di Makassar yang pada waktu itu merupakan
ibu kota Sulawesi.
LATAR BELAKANG
Latar Belakang
• Situasi sudah memanas sejak terjadi pengurangan divisi
pada brigade di angkatan darat yang menyisakan Resimen
Infanteri 4 TT I BB. Para perwira dan tokoh militer di daerah
kecewa dan merasa terhina akan hal tersebut setelah
berjuang mempertaruhkan jiwa raga untuk bela negara.
• Ketidakpuasan tersebut terjadi di sejumlah wilayah
Sumatra dan Sulawesi, serta diperparah dengan tingkat
kesejahteraan prajurit dan masyarakat yang sangat rendah
kala itu. Hal ini menjadi pemicu kemunculan dewan
perjuangan daerah pada Desember 1956 hingga Februari
1957.
SIAPA SAJA SIH TOKOH
DARI PERISTIWA
PERMESTA ?
Tokoh-tokoh PERMESTA
• Letnan Kolonel Ahmad Husein
• Sjafruddin Prawiranegara
• Assaat Dt. Mudo
• Maluddin Simbolo
• Soemitro Djojohadikoesoemo
• Moh. Syafei
• F. Warouw
• Saladin Sarumpaet
• Muchtar Lintang
• Saleh Lahade
• Ayah Gani Usman
• Dahlan Djambek
• Letkol Ventje Sumual
BAGAIMANA
KRONOLOGI PERISTIWA
PERMESTA?
Ingfo perkronologian

• 20 Desember 1956 - Pembentukan Dewan Banteng


di Sumatera Barat oleh kolonel Ismail Lengah dan
dipimpin Letnan Kolonel Ahmad Husein.
• 22 Desember 1956 - Pembentukan Dewan Gajah di
Sumatera Utara oleh kolonel Mauludin Simbolon.
• Januari 1957 - Pembentukan Dewan Garuda di
Sumatera Selatan oleh letnan kolonel Barlian.
• 17 Februari 1957 - Pembentukan DPR Manguni di
Manado oleh Mayor Somba.
bentukan Dewan Perjuangan

• 2 Maret 1957 - Dibentuk piagam perjuangan rakyat


semesta (PERMESTA) oleh Ventje Sumual di
Makassar.
• 9 Januari 1958 - Dibentuk piagam Jakarta yang
menuntut presiden Soekarno kembali ke dasar
konstitusional
• 15 Februari 1958 - Diproklamirkan berdirinya PRRI
yang didukung oleh unsur unsur permesta
OPERASI MILITER
TERHADAP PERMESTA
Operasi militer cuy

• Hal yang dilakukan Pemerintah adalah


melakukan operasi gabungan yang disebut
dengan Operasi Merdeka. Operasi ini terjadi
pada bulan April 1958 yang dipimpin oleh
Letkol Rukminto Hendraningrat. Dengan
tujuan yang begitu besar, pemerintah pusat
begitu mempersiapkan operasi militer ini
dengan baik.
Operasi militer gabungan ini terdiri dari beberapa bagian,
diantaraya :
• Operasi Saptamarga I yang dipimpin oleh Letnan Kolonel
Soemarsono di Sulawesi Utara bagian tengah.
• Operasi Saptamarga II yang terpusat di Sulawesi Utara
bagian Selatan dengan Letnan Kolonel Agus Prasmono
sebagai pemimpinnya.
• Operasi Saptamarga III dilakukan di Kepulauan sebelah
utara Manadi di bawah pimpinan Letnan Kolonel
Magenda
• Operasi Saptamarga IV yang melancarkan aksinya di
daerah Sulawesi Utara dengan dipimpin oleh Letnan
Kolonel Rukmito Hendradiningrat.
• Operasi Mena I yang mengarahkan aksinya di
daerah Jailolo dengan Letnan Kolonel Pieters
sebagai pemimpinnya.
• Oeprasi Mena II yang behasil merebut
lapangan udara Morotai di sebelah utara
Halmahera di bawah pimpinan Letnan Kolonel
KKO Hunholz.
UPAYA DAMAI
TERHADAP PERMESTA
Upaya Damai

Untuk mendamaikan antara kubu Permesta dengan


pemerintah pusat, maka pada 5 Januari 1960
diselenggarakan sebuah perundingan. Perundingan tersebut
dihadiri oleh Tumbelaka seorang Panglima TT-V/Brawijaya
dan Samuel Hein "Tjame" Ticoalu, seorang kurir. Tumbelaka
saat itu meminta Tjame untuk masuk ke daerah Permesta
dan menyampaikan pesan kepada Somba, salah satu
pemimpin Permesta untuk mencari solusi yang terbaik
terhadap masalah yang sedang berlanjut. Perundingan ini
pun memakan waktu yang tidak sebentar, karena dibutuhkan
persetujuan di antara kedua belah pihak.
Sampai akhirnya pada 17 Desember 1960,
Permesta menyetujui untuk mengakhiri
pemberontakan mereka. Berakhirnya
pemberontakan ini, karena keputusan
pemerintah pusat yang bersedia membagi
Provinsi Sulawesi menjadi dua provinsi yaitu
Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah, ibukota
di Manado.
DAMPAK DARI
PERLAWANAN PERMESTA
Mengdampak
Terjadinya PRRI/Permesta membawa luka luar dalam
bagi masyarakat di dalamnya. Di Minang, korban
yang jatuh dari pihak PRRI kurang lebih berjumlah
22.174 jiwa, 4.360 luka-luka, 8.072 ditahan. Dari
pihak APRI pusat jumlah yang meninggal adalah
10.150 jiwa, terdiri dari 2.499 tentara, 956 anggota
OPR, 274 Polisi, dan 5.592 orang sipil.
Pembangunan fisik yang selama ini dibangun
menjadi hancur. Masyarakat Minang menjadi
rendah diri, muno, lalu cigin ke rantau.
Hasil akhir peristiwa
Permesta
Hasil akhir

Permesta resmi berakhir setelah Somba bersedia untuk


menyerahkan diri dan menandatangani sebuah
pernyataan dan naskah penyelesaian
Permesta. Pemberian amnesti dan abolisi kepada mereka
yang terlibat Permesta juga diberikan bersamaan dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 322 tahun
1961.
Permesta dapat dilumpuhkan pada bulan agustus 1958.
pada tahun 1961, pemerintah membuka kesempatan
kepada sisa sisa pendukung permesta untuk kembali ke
pangkuan Ibu Pertiwi. Tawaran itu pun dipenuh
Dari Abu Hurairah Ra., dari Nabi Saw., beliau
bersabda,
" Janganlah kalian banyak bertanya tentang
sesuatu yang aku tidak terangkan pada kalian,
karena orang-orang sebelum kalian tiada lain
binasa karena mereka banyak bertanya dan
menyelisihi nabi mereka

MINIMAL DIBACA DEKK!!!!!


TERIMA KASIH BU ENDANG

Anda mungkin juga menyukai