Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN IBU HAMIL DENGAN PERDARAHAN ANTEPARTUM


(PLACENTA PREVIA)
DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT AL – IRSYAD
SURABAYA

Dosen Pembimbing :
Ns. Endah S.,M.Kep.Sp.Mat

Oleh :
Elly Tryana Wigati
NIM : P27820118022

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN SOETOMO
SURABAYA
2020 – 2021
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN PLACENTA PREVIA

1. IDENTITAS

Nama Pasien : Ny. “A”


Umur Pasien : 27 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Bogor
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Swasta
Tanggal Masuk : 5 Mei 2020
Diagnosa medis : Plasenta previa totalis primigravida 32 minggu
2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama

Klien mengatakan terjadi perdarahan berwarna segar

b. Riwayat penyakit keluarga

1) Genogram

Pasien

Keterangan :

: laki-laki :garis keturunan

: perempuan :tinggal serumah.

: garis perkawinan
2) Penyakit keluarga
Pasien menyatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti
hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung maupun alergi.

c. Riwayat obstetric

Klien tidak ada riwayat operasi rahim atau memiliki kelainan rahim, tidak ada riwayat
kehamilan kembar dan tidak ada riwayat plasenta previa sebelumnya.

d. Riwayat Haid/Menstruasi

Menarche 12 tahun, siklus menstruasi 28 hari, lamanya 3-6 hari, tidak dismenhore,
sifat darah khas darah menstruasi, tidak ada keputihan

e. Riwayat kehamilan dan Persalinan Sekarang

1) Primigravida G1P0A0
a) HPMT : 30 Maret 2014
b) HPL : 7 Januari 2015
c) Usia Kehamilan : 32 minggu
2) Keluhan yang muncul selama kehamilan ini
a) Trimester I : Pasien mengatakan tidak ada keluhan
b) Trimester II : Pasien mengatakan pada usia kandungan 6 bulan
merasakan, mual, muntah, pusing, lemas dan terjadi perdarahan
pada jalan lahir.
c) Trimester III : Pasien mengatakan terjadi perdarahan, merasa
lemas.

f. Riwayat kehamilan yang lalu

Klien tidak pernah mengalami seksio saisaria curettage yang berulang-ulang.

g. Riwayat imunisasi

Pasien mengatakan mendapatkan imunisasi TT calon pengantin sudah sekitar 1


tahun yang lalu.

3. Pengkajian data subyektif


a. Respirasi
SMRS : Klien mengatakan nafas normal, tidak ada sesak.
MRS : Klien mengatakan nafas normal, tidak ada sesak.
b. Sirkulasi
SMRS : Klien mengatakan jantung normal, tidak ada gangguan
MRS : Klien mengatakan jantung normal, tidak ada gangguan
c. Nutrisi dan Cairan
SMRS : Pasien mengatakan makan 2-3 kali sehari sebanyak 1 porsi tiap kali
makan, pasien mengatakan lebih banyak makan cemilan. Sedangkan pola minum
pasien yaitu pasien minum air putih sebanyak 3000 cc tiap hari. Pasien menyatakan
tidak mempunyai alergi terhadap makanan tertentu.
MRS : Pasien menyatakan makan 3x sehari hanya beberapa sendok tiap kali
makan. Pola minum pasien, pasien lebih banyak minum air putih yaitu 3100 cc, dan
susu ibu hamil sebanyak 2 gelas setiap hari. Pasien menyatakan nafsu makan
menurun karena setiap kali makan pasien merasakan mual. Pasien mengatakan
merasakan mual apabila mencium bau makanan yang menyengat.
d. Eliminasi
SMRS : Pasien menyatakan BAK sebanyak 4 kali sehari dengan jumlah yang
banyak setiap berkemih ±250 cc. Tidak ada keluhan saat berkemih, BAB rutin 1x
sehari dengan konsistensi lunak.
MRS : Pasien terpasang kateter dengan jumlah urin 600cc warna kuning jernih,
BAB lancar.
e. Aktivitas dan Istirahat
SMRS : Pasien menyatakan sebelum sakit dalam melakukan kegiatan sehari-
hari meliputi mandi, makan, BAB/BAK, dan berpakaian pasien melakukannya secara
mandiri dan tidak menggunakan alat bantu. Pasien mengatakan tidur malam selama
8 jam.
MRS : Pasien menyatakan kegiatannya sehari-hari di RS hanya berbaring saja,
pasien tidak dianjurkan untuk turun dari tempat tidur. Pasien mengatakan lebih
banyak istirahat di RS.
f. Neurosensori
SMRS : Klien mengatakan tidak terdapat nyeri dan pendengaran,
penglihatan,peciuman normal.
MRS : Klien mengatakan tidak terdapat nyeri dan pendengaran,
penglihatan,peciuman normal.

g. Reproduksi dan Seksualitas


Pada ibu hamil dengan perdarahan antepartum plasenta previa dirinya akan
dianjurkan untuk tidak melakukan senggama karena akan meningkatkan
kontraksi uterus.
h. Nyeri dan Kenyamanan
Klien mengatakan tidak merasakan nyeri pada abdomen.
i. Integritas Ego
SMRS : Klien mengatakan merasakan cemas, dan was-was atas kandungannya
MRS : Klien mengatakan merasakan cemas, ketakutan dan khawatir atas
kandungannya
j. Pertumbuhan dan Perkembangan
Kondisi imun ibu ketika hamil akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan ibu dan janin. Ekonomi rendah juga menjadi penyebab
keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan.
k. Kebersihan Diri
Klien harus melakukan perawatan vulva hiegine selama perdarahan dan
menjaga kebersihan badan agar tidak terjadi resiko infeksi.

Tanyakan kepada klien seberapa sering ia menyikat giginya. Kebersihan gigi


sangat penting karena saat hamil sering terjadi karies yang berkaitan dengan
emesis- hiperemesis gravidarum, hipersaliva dapat menimbulkan timbunan
kalsium di sekitar gigi (Astuti, 2012).

l. Penyuluhan dan Pembelajaran


Kurangnya informasi dan pengetahuan pada ibu hamil dengan plasenta
previa tentang perdarahan yang terjadi serta perawatan atau tindakan yang harus
dilakukan, menyebabkan ibu cemas.
m. Interaksi Sosial
Pada ibu hamil dengan plasenta previa akan mengalami keterbatasan dalam
interaksi sosial karena harus beristirahat dan tidak banyak berinteraksi.
n. Keamanan dan Proteksi
Pada ibu hamil dengan plasenta previa, terkadang mengalami perdarahan
karena keamanan dan proteksi yang kurang.
4. Pemeriksaan fisik

a. Status kesehatan umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda Vital :

a. Tekanan darah : 100/60 mmHg


b. Nadi : 90 x/menit
c. Temperatur : 37,5oC
d. Respirasi : 22 x/menit
e. DJJ : 153 x/menit

b. Sistem integument

Kulit lembab tidak kering pada area wajah,terjadi peningkatan pigmentasi pada areola

c. Kepala

Kepala simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri, tidak ada trauma kepala.

d. Muka

Muka klien simetris, tidak terdapat oedema, dan otot muka dan rahang klien kuat.

e. Mata

Sclera putih, Konjungtiva terlihat pucat dan anemis ini disebabkan oleh perdarahan
yang banyak.
f. Telinga

Telinga klien tidak ada secret, kondisi pendengaran klien baik, daun telinga simetris.

g. Hidung

Hidung klien tidak ada polip,tidak ada secret.

h. Mulut dan faring

Membran mukosa lembab, bibir tidak kering, tidak ada karies gigi

h. Leher

Leher normal, tidak ada pembengkakan.

i. Buah dada / payudara

Payudara simetris. Areola terlihat hiperpigmentasi. Puting menonjol.

j. Jantung

Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat.

Palpasi : iktus cordis teraba.


Perkusi : suara redup.
Auskultasi : suara jantung S1 dan S2 reguler.

k. Paru-paru

Inspeksi : simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi


Palpasi : tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : suara sonor

Auskultasi : terdengar suara vesikuler, tidak ada suara tambahan

l. Abdomen

Inspeksi : Perut tampak membuncit, tidak terdapat striae gravidarum terlihat linea
alba.
Palpasi : Teraba gerakan janin aktif. Janin tunggal, memanjang, presentasi
kepala 5/5 bagian, TFU 22cm, teraba HIS 1x selama 15 detik dalam 10 menit
dengan kekuatan sedang
Auskultasi : Terdengar bising usus 6 kali/menit, terdengar DJJ 153 x/menit

m. Inguinal-Genetalia-Anus

Terpasang kateter, Pasien menggunakan pembalut, terlihat darah berwarna merah


segar di pembalut.

5. Pemeriksaan Penunjang

Hasil pemeriksaan USG

Janin tunggal, presentasi kepala, DJJ +, gerak +, plasenta berada di corpus depan
menutupi jalan lahir, gr II, Ak cukup, EFN 1105 gr.
6. Terapi yang sedang berjalan
a. Nifedipin 10 mg/8 jam per oral
b. Sulfas ferosus 600 mg/24 jam per oral
c. Injeksi cefotaxim 500 mg/12 jam per IV
d. VIP Albumin 500 mg/24 jam per oral
e. Injeksi cefotaxim 500 mg/12 jam per IV
7. Analisis data

Pengelompokan data Kemungkinan penyebab Masalah

DS : Pasien mengatakan Plasenta previa Risiko tcedera (janin)


perdarahan pada jalan lahir,
berwarna merah segar Perdarahan
DO :
-Hasil pemeriksaan darah :
Volume darah menurun
Leukosit 23,67 103/μL
Hemoglobin 10,6 g/dL
Hipoksia
APTT 27,3 detik
Hematokrit 31,3%
Eritrosit 3,55 106/μL Resiko cedera
(janin)
-Hasil pemeriksaan USG :
plasenta berada di corpus
depan menutupi jalan lahir
grade II
-Pasien menggunakan
pembalut, terlihat darah
berwarna merah segar di
pembalut
-Tanda-tanda vital :
TD : 100/60 mmHg
N : 90 x/menit
R : 22 x/menit
DJJ 153 x/menit
A. Risiko tinggi cedera (janin) berhubungan dengan ketidakadekuatan perfusi plasenta
ditandai dengan:
DS : Pasien mengatakan perdarahan pada jalan lahir, berwarna merah segar
DO :
- Hasil pemeriksaan darah :
Leukosit 23,67 103/μL
Hemoglobin 10,6 g/dL
APTT 27,3 detik
Hematokrit 31,3%
Eritrosit 3,55 106/μL
- Hasil pemeriksaan USG : plasenta berada di corpus depan menutupi jalan lahir
grade II
- Pasien menggunakan pembalut, terlihat darah berwarna merah segar di
pembalut
- Tanda-tanda vital :
TD : 100/60 mmHg
N : 90 x/menit
R : 22 x/menit
- DJJ 153 x/menit

Anda mungkin juga menyukai