NIM : 193009
Kompetensi Inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotomg royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro aktif alam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KompetensiDasar
1.3 Mensyukuri nilai-nilai dalam sistem hukum dan peradilan di Indonesia secara
adil sesuai dengan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945secara adil
2.3 Menanamkan nilai-nilai instrumental dalam sistem hukum dan peradilan di
Indonesia sesuai dengan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
3.3 Memproyeksikan sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai dengan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3.4 Menyaji hasil penalaran tentang sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai
dengan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Indikator Pencapaian Kompetensi
No. Kelas/Smt Kompetesi Dasar Indikator
1 XI/1 Sistem hukum dan peradilan 3.3.1 Menjelaskan kasus
di Indonesia sesuai dengan peradilan pidana maupun
undang-undang dasar negara perdata(C2)
republik indonesia tahun 3.3.2 Memberi contoh kasus
1945 peradilan pidana dan
perdata (C2)
3.3.3 Menganalisis isi pasal-
pasal dalam undang-
undang republik
indonesia (C4)
3.3.4 Membedakan pasal-pasal
hukum menurut kategori
pelanggarannya (C4)
4.3.1 Mengidentifikasi jenis
pasal dalam undang-
undang menurut kategori
pidana maupun perdata
di Kediri (Psikomotor)
TujuanPembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
Menjelaskan kasus peradilan pidana maupun perdata
Memberi contoh kasus peradilan pidana dan perdata
Menganalisis isi pasal-pasal dalam undang-undang republik indonesia
Membedakan pasal-pasal hukum menurut kategori pelanggarannya
Mengidentifikasi jenis pasal dalam undang-undang menurut kategori pidana maupun
perdata di Kediri
Materi Pembelajaran
Konsep
1. Sistem peradilan Hukum di Indonesia memliki 2 konsep yaitu Pidana dan Perdata adapun
kedua konsep tersebut memiliki Undang-undang tersendiri dan terdapat norma-norma
yang berlku didalam hukum tersebut adapun kadang masih banyak persoalan-persoalan
yang dihadapkan kepadanya.
2. Hukum merupakan peraturan hidup kemasyarakatan yang mengatur dan memaksa untuk
menjamin tata tertib dalam masyarakat yang mengandung unsur-unsur: 1. Peraturan
tingkah laku 2.diadakan oleh badan-badan resmi 3. Memaksa 4. Solusi yang tegas
Sumber:
Komisi Yudisial. 2014. problematika hukum dan peradilan di Indonesia.
Jakarta:Pusat Data dan Layanan Informasi
Deliarnoor, N.A. 2009. Sistem Hukum di Indonesia. Online
(http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ISIP413102-
M1.pdf) diakses pada tanggal 20 Maret 2020
Definisi
3. Hukum pidana merupakan hukum yang sering kali dilanggar oleh banyak warga
masyarakat, hukum ini mengikat pada siapapun dan dimanapun dia berada selama hukum
atau peraturan itu berlaku, hukum pidana ini suatu penderitaan yang oleh undang-undang
pidana telah dikaitkan dengan pelanggaran terhadap suatu norma, yang dengan suatu
putusan hakim telah dijatuhkan bagi seseorang yang bersalah dimanapun dan kapanpun
selama mempunyai bukti yang cukup maka proses dapat dilakukan oleh hukum.
4. Kasus hukum pidana sendiri bersifat sebagai ultimum remedium (upaya terakhir) untuk
menyelesaikan suatu perkara. Karenanya terdapat sanksi yang memaksa yang apabila
peraturannya dilanggar, yang berampak dijatuhinya pidana pada pelaku, sedangkan
Hukum Perdata sendiri bersifat privat, dan menitik beratkan dalam mengatur mengenai
hubungan antara orang perorangan, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa akibat dari
ketentuan-ketentuan dalam hukum perdata yang terdapat dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Perdana hanya berdampak langsung bagi para pihak yang terlibat, dan tidak
berakibat secara langsung pada kepentingan umum. Semua itu sudah tersusun oleh
Undang-undang yang berlaku selama negara masih mengakui kekuatan hukum tersebut.
Sumber:
Muklis R. 2010. Tindak Pidana di Bidang Pertahanan di Kota Pekanbaru.
Online (https://media.neliti.com/media/publications/9093-ID-keistimewaan-
dan-kekhususan-aceh-dalam-perspektif-negara-kesatuan-republik-
indon.pdf) diakses pada 20 Maret 2020
Pangaribuan, R. 2017. Perbedaan Pokok Hukum Pidana dan hukum Perdata.
Online
(https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt57f2f9bce942f/perbeda
an-pokok-hukum-pidana-dan-hukum-perdata/) diakses pada 20 Maret 2020
Ilustrasi
5. Contoh tindakan yang melanggar hukum pidana maupun perdata:
a. Mengambil barang orang lain untuk dimiliki sendiri dan sepenuhnya berbuat
dengan kesengajaan maka itu tersebut tindakan pidana dan dapat dijatuhi
hukum sesuai perbuatan
b. Tindak Perdata yang menjadi Pidana misalkan, urusan jal beli atau utang piutang
sudah jelas dalam ranah hukum perdata. Kendati demikian dalam kenyataanya
apabila dalam kenyataanya apabila dalam perjalanan kasusnya tesebut
ditemukan bukti penipuan, maka barulah kasus tersebut dapat di proses secara
pidana. Hal ini merujuk pada 378 KUHP yang termaktub dalam BAB XXV
tentang perbuatan curang (bedrug)
c. Kasus perdata tpi bisa menjadi pidana, semisal anda meminjamkan dana
kepada seseorang, kemudian orang tersebut mengembalikan dana berikut
bunganya dengan menerbitkan cek sesuai tanggal yang telah disepakati anda
dan orang tersebut. Apabila orang tersebut menerbitkan cek yang disadari
olehnya bahwa cek tersebut tidak akan pernah ada dananya, padahal dia sudah
menjanjikan kepada anda bahwa cek tersebut ada dananya, maka perbuatan
orang tersebut dapat dikategorikan dalam perbuatan penipuan dengan cara
tipu muslihat. Hal demmikian sebagaimana ditegaskan dalam Yurisprudensi
Mahkamah Agung No. 133 K/Kr/1973 tanggal 15 november 1975.
d. Kasus tindak Pidana, dalam hal ini, teman anda telah tanpa hak telah
mendupliasi kunci gembok anda, yang fungsinya juga sama, yaitu bisa
membuka gembok sepeda anda. Lalu teman anda disini telah menggunakan
sepeda anda tanpa izin anda. Menurut hemat kami hal tersebut dapat
berpotensi sebagai suatu rangkaian perbuatan tindak pidana pencurian yang
mengacu ke pasal 362 kitab undang-undang hukum pisdana
Sumber:
Hutomo, D. 2019. Pencurian yang dilakukan engan kunci duplikat. Online
(https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt57f2f9bce942f/perbeda
an-pokok-hukum-pidana-dan-hukum-perdata/) diakses pada 20 Maret 2020
Pramesti, T. J.A. 2015. Apakah atasan bertanggung jawab atas pengelapan
yang dilakukan bawahannya?. Online.
(https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt553e0cba2070a/apakah
-atasan-bertanggung-jawab-atas-penggelapan-yang-dilakukan-
bawahannya/) diakses pada 20 Maret 2020
Soebekti, S.H. 2018. Bila Mana Sebuah Perdata Dapat Diproses Menjadi
Sebuah Pidana?. Online (https://bplawyers.co.id/2018/01/18/bilamana-sebuah-
perdata-dapat-diproses-menjadi-sebuah-pidana/) diakses pada 21 Maeret 2020
Sulaimam, A. 2011. Apakah Kasus Wanprestasi Bisa Dilaporkan Jadi
Penipuan?. Online
(https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt4df06353199b8/apakah
-kasus-wanprestasi-bisa-dilaporkan-jadi-penipuan-/) diakses paa 21 Maret
2020
Metode Pembelajaran
Model : Number Head Together
Media Pembelajaran
1.Media
Visual dua dimensi tidak transparan (kertas HVS)
Visual dua dimensi transparan (Power point)
Alasan :
Pembagian kertas yang bernomor lebih mudah untuk memberikan pertanyaan kemasing-
masing kelompok tentang materi Kasus-kasus tindakan pidana maupun perdata menurut
Uud 1945
Memperkuat indikator pengetahuan tentang Kasus-kasus tindak pidana maupun perdata
menurut Uud 1945
Memperjelasmateri kepada peserta didik mengenai Kasus-kasuspelanggaran tindak
pidana maupun perdata yang berada di Indoneia.
Sumber belajar
Komisi Yudisial. 2014. problematika hukum dan peradilan di Indonesia. Jakarta:Pusat
Data dan Layanan Informasi
Muklis R. 2010. Tindak Pidana di Bidang Pertahanan di Kota Pekanbaru. Online
(https://media.neliti.com/media/publications/9093-ID-keistimewaan-dan-kekhususan-
aceh-dalam-perspektif-negara-kesatuan-republik-indon.pdf) diakses pada 20 Maret 2020
Pramesti, T. J.A. 2015. Apakah atasan bertanggung jawab atas pengelapan yang
dilakukanbawahannya?.Online.
(https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt553e0cba2070a/apakah-atasan-
bertanggung-jawab-atas-penggelapan-yang-dilakukan-bawahannya/) diakses pada 20
Maret 2020
Soebekti, S.H. 2018. Bila Mana Sebuah Perdata Dapat Diproses Menjadi Sebuah
Pidana?. Online (https://bplawyers.co.id/2018/01/18/bilamana-sebuah-perdata-dapat-
diproses-menjadi-sebuah-pidana/) diakses pada 21 Maeret 2020
Andrianto, E. 2009. Pencurian Menurut KUHP. Online (http://repository.unpas.ac.id/27554/3/J.
%20BAB%202.pdf) diakses pada 21 Maret 2020
Langkah-Langkah Pembelajaran
Lampiran 1
Nama Sekolah :
Kelas :
Kompetensi Dasar :
Materi Pokok :
Periode Penilain :
Keterangan :
GR : Gotong Royong
JJ : Jujur
TJ : Tanggung Jawab
RUBRIK PENSKORAN
2. Aspek Jujur
JUMLAH
NO INDIKATOR PERTANYAAN SKOR
SOAL
1 Menjelaskan kasus peradilan 1. Jelaskan pengertian
hukum pidana maupun hukum pidana maupun
1 15
perdata(C2) perdata menurut Uud
1945?
2 Memberi contoh kasus 2. Sebutkan 2 contoh
peradilan hukum pidana dan kasus hukum pidana
1 15
perdata (C2) maupun perdata
menurut Uud 1945?
3 Menganalisis isi pasal-pasal 3. Mengapa dalam
Pidana dan Perdata dalam kehidupan berbangsa
undang-undang republik dan bernegara pasal
1 20
mengenai kasus hukum
indonesia (C4)
pidana dan perdata
dibuat begitu banyak?
4 Membedakan pasal-pasal 4. Bagaimana
hukum menurut kategori membedakan kasus
pelanggarannya (C4) pidana dan perdata
menurut tidakannya
dalam pasal di Uud
1945?
5. Seseorang telas
2 50
menggelapkan dana
nasabah di sebuah
koperasi, tindakan
tersebut merupakan
tindakan kasus pidana
atau perdata menurut
pengakuan btersebut?
Jumlah Total 100
Lampiran 3
FORMAT PENILAIAN ASPEK KETERAMPILAN
LEMBAR KINERJA DEMONSTRASI DAN PRESENTASI
Mata Pelajaran :
Materi :
Kelompok :
Keterangan:
NO INDIKATOR URAIAN
1 Kreatifitas Baru, unik, tidak asal berbeda
Sesuai dengan konsep dan teori yang benar dari sisi
keilmuan
Kebenaran substansi
2 Tidak ada bagian yang salah/keliru
materi
Tidak ada kesalahan penempatan gambar, suara dan
teks
Runut sesuai dengan struktur keilmuan
3 Penyajian materi
Mengikuti alur logika yang jelas (sistematis) bervariasi
Tampilan layar (warna, tata letak (layout))
4 Grafis
Ilustrasi
BUKTI PEMBAYARAN