Anda di halaman 1dari 2

“PERAN MILLENIAL BERANTAS PENYALAHGUNAAN NARKOBA”

Oleh: Benardo Steven W. L

Narkoba adalah zat kimia yang dibutuhkan untuk merawat kesehatan, saat zat tersebut

masuk kedalam organ tubuh maka akan terjadi satu atau lebih perubahan fungsi didalam

tubuh. Lalu dilanjutkan lagi dengan ketergantungan secara fisik dan psikis pada tubuh,

sehingga jika zat tersebut dihentikan pengkonsumsiannya maka akan terjadi gangguan secara

fisik dan psikis, hal tersebut dikemukakan oleh ilmuwan Ghoodse. Sedangkan menurut para

ahli yang tergabung di perusahan farmasi Smith Kline dan French Clinical di Amerika

Serikat, Narkoba adalah zat-zat atau obat yang dapat mengakibatkan ketidaksadaran atau

pembiusan dikarenakan zat-zat tersebut bekerja dengan mempengaruhi susunan saraf sentral.

Berdasarkan laporan badan dunia peserikatan bangsa-bangsa untuk urusan penyalahgunaan

narkoba dan kejahatan, UNODC (United Nations Office On Drugs Crimes), upaya

pengawasan narkoba yang ketat oleh negara-negara di dunia telah dapat mengendalikan

peredaran narkoba di Eropa, Amerika dan Asia.Namun transaksi dan peredaran narkoba yang

dilakukan oleh pelaku kejahatan terorganisir (Organized Crime) ternyata terus meningkat

sehingga perlu diperlukan berbagai macam upaya untuk untuk melindungi masyarakat dari

bahaya penyalahgunaan narkoba. Penyalahguna narkoba menduduki rangking 20 dunia

sebagai penyebab angka kematian dan rangking ke 10 di negara sedang berkembang,

termasuk Indonesia. Penyalahgunaan narkoba diketahui sangat rentan dan mudah

terjangkit HIV, Hepatitis dan Tubercolis,  yang kemudian dapat menular ke masyarakat

umum. dasar inilah UNODC menganggap penyalahgunaan narkoba merupakan masalah

kesehatan. 

Generasi Muda tentu memiliki peranan yang besar dalam pembangunan suatu bangsa

karena lahirnya pemimpin dan sosok yang baru merupakan emas bagi bangsa agar

dilanjutkannya estafet dari pendahulu kepada penerus penerusnya. Namun, penyalahgunaan


narkoba yang saat ini masih menjadi berita yang hangat tidak hentinya menjadi kecemasan

kita bersama, terutama masih banyaknya kasus penyalahgunaannya di Indonesia. Survei

dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

menunjukkan 2,3 juta pelajar atau mahasiswa di Indonesia pernah mengonsumsi narkotika.

Angka itu setara dengan 3,2 persen dari populasi kelompok tersebut.

BNN dan LIPI tidak menjelaskan metode survei secara rinci dan waktu pelaksanaan survei.

Penggunaan narkoba di kalangan pelajar ini juga jadi persoalan di skala global. World Drugs

Reports 2018 dari The United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menemukan 5,6

persen penduduk dunia atau 275 juta orang dalam rentang usia 15 hingga 64 tahun pernah

mengonsumsi narkoba minimal sekali. Generasi muda sudah semestinya dapat berpikir dan

bisa memilih dengan lebih jernih melihat seluruh akibat dan dampak buruk yang sangat

mengerikan akibat Narkoba. Generasi muda harus mampu menjadi generasi yang hebat,

generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas. Katakan Tidak Pada Narkoba adalah

sebuah niat, ucapan dan tindakan yang wajib dilakukan untuk memerangi penyalahgunaan

Narkoba, bukan hanya hanya sebatas tertulis dan terucap saja tanpa aplikasi, akan tapi perlu

adanya sebuah tindakan yang nyata. Medsos seperti Facebook, Instagram, Twitter,

WhattApp, Line, dan lainnya, sebagai sarana untuk menyosialisasikan program antinarkotika.

Generasi muda yang umumnya memiliki akun sosial media mesti untuk turut serta membantu

menggunggah hal hal positif agar mampu memberikan manfaat untuk masyarakat luas.

Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba bukan hanya tugas sekelompok

orang saja, melainkan tugas kita bersama. Upaya pencegahannya dapat dimulai dari usia

dini sangatlah baik, karena tentunya dengan diberi pengetahuan yang cukup tentang

penanggulangan tersebut. Peran orang tua dalam keluarga serta peran pendidik di

sekolah sangatlah besar bagi pencegahan bahaya narkoba.

Anda mungkin juga menyukai