PDF Askep Intra Natal Compress
PDF Askep Intra Natal Compress
I. Data Umum
Inisial klien : Ny “ N “
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : IRT
Agama :Islam
Suku bangsa :Bugis
Status perkawinan : Kawin
Perkawinan ke :I
Lama perkawinan : 13 bln.
Pendidikan terakhir : Sarjana ( S1 )
Alamat : Pe
Perumnas Antang Blok B/32.
Tanggal pengkajian : 20 Mei 2003
Nama suami : Tn “ D “
Umur : 32 tahun
Pekerjaan : wira swasta
Agama :Islam
Alamat : Pe
Perumnas Antang Blok B/32.
Pendidikan terakhir : SMA ( T )
I. Pengkajian Awal
1. Tanggal : 20 Mei 03 jam : 09.00
2. TTV
TD = 100/80 mmHg, N = 84 /mnt,
Suhu = 37 ºC P = 24 /mnt
3. Pemeriksaan palpasi abdomen : TFU = 3 jbpx, situs memanjang,
puki, bagian terendah kepala,
TBJ = 35 cm x 99 cm = 3465 gram
4. Hasil pemeriksaan dalam
Hasil portio lunak tipis, pembukaan
pembukaan 4 cm,
cm, ketuban +, penurunan kepala
kepala
HI , panggul dalam kesan normal, + presentasi Kepala UUK
5. Persiapan perineum : perineum letak tinggi, sehingga tidak
dilakukan episiotomi
6. Tidak dilakukan klisma, karena sebelum masuk RS klien sudah
BAB dan klien sudah masuk ke WC cuci kaki dan BAB pada saat baru
masuk RS.
7 Pengeluaran pervagina = lendir campur darah
8. Perdarahan pervagina ada
9. kontraksi uterus : 2 x 10 mnt 40’’ – 45” detik
10. DJJ = kuat dan teratur, 144 /menit
11. Status janin : hidup, tunggal.
lamanya 40”-45” ↓
Peregangan otot polos
Ekspresi wajah meringis
↓
Klien tampak berkeringat
Menekan ujung saraf
banyak
sensoris dan saraf
Klien nampak gelisah dan simpatis
kadang-kadang merintih ↓
kesakitan. Trnasmisi
Risiko
DS : Defisit
Proses persalinan kala I
Klien mengatakan tidak ada volume
↓
nafsu makan dan minum. cairan
Kontraksi uterus
DO :
↓
Klien tampak berkeringat
Met. tubuh meningkat
banyak ↓
Klien tampak lemah berkeringat banyak
• T : 130/90 mmHg ↓
DS :
Proses persalinan Cemas
Klien selalu menanyakan
kapan anaknya akan lahir. pertama
DO : ↓
Belum ada pengalaman
Klien tampak gelisah
sebelumnya
Klien tampak tidak mau ↓
diting galkan oleh Merupakan stressor
keluarganya ↓
• Mekanisme koping
Tidak efektif
↓
Cemas
Kecemasan berhubungan
dengan dysfungsi koping yang
efektif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KALA I
Hari
Diagnosa
No Tangg Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Keperawatan
al
1. Selasa Nyeri b/d kontraksi uterus Klien mampu ber 1. Kaji derajat ketidak 1. Reaksi nyeri adalah
20-05- ditandai dengan : adaptasi dgn nyaman melalui isyarat indi vidual dan
03 DS : nyeri dengan verbal dan non verbal berdasarkan
Klien mengeluh nyeri perut kriteria : pada respon nyeri. pengalaman nyeri, latar
bagian bawah tembus ke • Keluhan 2. Observasi His, DJJ, VT, belakang budaya.
belakang. secara verbal tanda-tanda vital dan 2. untuk mengetahui
DO : berkurang palpasi kemajuan persalinan,
Kontraksi uterus 2x /10’ • Klien dapat keadaan janin serta
lamanya 40”-45” menahan 3. Hadirkan keluarga keadaan ibu.
Ekspresi wajah meringis nyerinya untuk mendampingi ibu 3. memberikan
Abdomen tampak tegang • Klien dapat dukungan moril
saat his mengontrol 4. Ajarkan keluarga
nyeri saat melakukan massage 4. massage pada
Klien selalu memegang
kontraksi pada derah bokong bokong akan
bagian pinggul belakang saat
datang menghambat nosiseptor
His
untuk menduduki
Hasil pemeriksaan dalam
reseptor nyeri sehingga
• Portio lunak tipis memblok penyampaian
• Pembukaan 4 cm nyeri ke
• Ketuban (+) 5. Berikan HE pada hipotalamus( korteks
• Penurunan HI, klien bahwa nyeri cerebri).
• Pelepasan lendir + merupakan indikasi 5. informasi yang
darah positif yang mutlak cukup dapat mengurangi
ada. kecemasan dan
merupakan salah satu
6. Beritahu penyebab aspek sayang ibu.
rasa nyeri dan jelaskan 6. Meningkatkan rasa
bahwa rasa nyeri adaptasi klien terhadap
adalah hal yang nyeri.
normal.
7. Ajarkan teknik 7. teknik relaksasi
11
relaksasi pada pasien . akan merangsang
produksi endorfin dan
enkafalin yang
merupakan analgesik
dalam tubuh yang
dapat meminimalkan
2. . nyeri dengan
Selasa Tidak terjadi menghambat
20-05- defisit volume 1. Pertahankan kalori nosiseptor.
03 Risiko defisit volume cairan b / cairan dengan dan elektrolit
d peningkatan metablisme kriteria : 1. kalori dibutuhkan
tubuh, inktake kurang yang • klien sebagai sumber energi
ditandai dengan : mampu selama proses
DS : minum secara persalinan dan
Klien mengatakan tidak ada adekuat. 2. Anjurkan minum air elektrolit penting
nafsu makan dan minum.. • Turgor putih selama proses untuk mencegah
DO : kulit baik. persalinan jika tidak dehidrasi.
Klien tampak berkeringat • Tidak mual dan muntah. 2. cairan lebih
3. banyak ditemukan cepat melalui lambung
Klien tampak lemah tanda-tanda dibanding dengan
selasa defisit cairan 3. Kolaborasi makanan padat untuk
20-05- Perubahan pola eliminasi BAK tubuh. pemberikan cairan mencegah kekurangan
03 b / d kompressi kepala pada intra vena secara rutin . cfairan tubuh.
vesika urinarius ditandai 3. memenuhi
dengan kebutuhan cairan
DS : Klien 1. catat dan tubuh dan elektrolit
klienmmengatakan menunjukkan observasi jumlah dan secara adekuat.
perasaan ingin BAK pola eliminasi frekuensi berkemih.
Klien mengatakan tegang BAK kembali
normal dengan 1. frekuensi
pada kandung kencing
kriteria : 2. kosongkan berkemih lebih sering
DO :
kandung kemih tiap 2 dalam proses
Klien miksi 7 kali, 4 kali • Frekuensi
jam. persalinan sehingga
perkateter. berkemih 6-7
dapat mengoreksi
Miksi dengan kateter kali/hari
cairan yang hilang.
sementara klien sering • Kateter
2. kandung kemih
memegang kandung tidak
12
kencingnya. terpasang 3. jelaskan fisiologi yang penuh
• Vesika kesering an BAK. menimbulkan
urinaria tidak ketidaknyamanan dan
penuh menghambat turunnya
4. penatalaksanaan kepala.
.. pemasangan kateter 3. meningkatkan
sementara. pengetahuan ibu
sehingga ibu merasa
lebih tenang.
4. membantu
4. dalam mengosongkan
kandung kemih
sehingga penurunan
selasa 1. Kaji tingkat cemas kepala ke pelviis tidak
20-05- Cemas b/d kurangnya klien melalui isyarat terganggu oleh karena
03 pengetahuan tentang proses Klien akan verbal dan non verbal distensi kandung
persalinan ditandai dengan : menun jukkan kemih.
DS : kecemasan 2. Beri dukungan moril
Klien selalu menanyakan berkurang
kapan anaknya akan lahir. dengan kriteria : 1. Mengidentifikasi tingkat
DO : • Kegelisahan intervensi yang perlu
Klien tampak gelisah klien diberikan.
Klien tampak tidak mau berkurang 3. Berikan informasi
diting galkan oleh • Klien dapat mengenai proses dan 2. Klien akan mengalami
keluarganya meng ikuti kemajuan persalinan. peningkatan cemas/
proses per kehi langan kontrol bila
salinan dibiasa kan tanpa
dengan baik. perhatian.
4. Pantau turunya janin,
• Klien dapat
presentasi dan posisi 3. Infomasi yang jelas
beradaptasi
memu dahkan ibu
dengan proses
untuk memaha mi dan
persalinan.
mengerti proses
persalinan sehingga
kecemasannya
berkurang.
13
4. Kelainan posisi akan
mem perlambat proses
persalinan.
14
IMPLEMENTASI KALA I
Tangg Kode
J a m Tindakan Keperawatan
al DX
selasa 1 09.00 1. Mengkaji derajat ketidaknyaman melalui isyarat
20-05- verbal dan non verbal pada respon nyeri.
03 Hasil : Klien mengatakan perut bgn bawah
semakin sakit dan semakin sering datangnya,
klien tampak semakin meringis kesakitan &
gelisah bahkan kadang-kadang mengeluarkan
suara rintihan
09.15
2. Memberitahu penyebab rasa nyeri dan
menjelaskan bahwa rasa nyeri adalah hal yang
normal, yaitu dengan adanya kontraksi pada
perut, yang menyebabkan kepala akan terdorong
09.30 ke bawah/ kejalan lahir sehingga timbul
peregangan, akibatnya timbul nyeri.
Hasil : klien dapat menyebutkan kembali apa
yang telah dijelasan.
3. Mengajarkan keluarga melakukan massage pada
daerah bokong
10.00 Hasil : Keluarga klien mampu melaksanakan dan
dilakukan oleh keluarga klien yang mendampingi.
O:
Klien nampak semakin meringis kesakitan dan
gelisah, kadang-kadang mengeluarkan suara
rintihan.
Tampak perineum menonjol, anus & vulva
terbuka
Nampak dorongan untuk meneran
His : 4 x/10’mnt 50”– 55”
DJJ : 144 x/mnt
Pembukaan lengkap
Ketuban -
Portio tidak teraba, Penurunan H.IV
TTV :
T : 110/ 80 mmHg N : 84 /mnt.
P : 24 / mnt S : 37. oC
A : Nyeri semakin kuat dan semakin sering
2. Selasa II dirasakan
20– 05-03 13.0 P : Lanjutkan intervensi
0
S:
• Klien mengatakan tidak ada nafsu makan dan
minum..
O : Klien tampak berkeringat banyak
3. Selasa III Klien tampak lemah
20– 05-03 A : pemenuhan cairan terpenuhi
12.4 P:-
5
S:
Klien mmengatakan perasaan ingin BAK
Klien mengatakan tegang pada kandung
kencing
4. Selasa IV O:
20 -05 -03 Klien miksi 7 kali , 4 kali perkateter. Kurang
lebih 900 cc
12.0 Miksi dengan kateter sementara klien sering
0 memegang kandung kencingnya.
A : klien masih dipasang kateter bila ingin miksi.
P : lanjutkan intervensi.
S: -
O : Klien nampak mampu beradaptasi dengan
proses persalinan.
A : Masalah dianggap telah teratasi ditandai
dengan :
Klien mampu memahami keadaannya
Klien sudah tidak bertanya lagi kapan akan
melahirkan
P: -
Kala II
• Ketuban -
• Portio tidak teraba , Penurunan H . IV
• TTV :
T : 110/80 mmHg N : 84 / mnt
P : 24 x/ mnt S : 37 oC
• TBJ = 35 x99 = 3465 gram
Kecemasan berhubungan
dengan dysfungsi koping yang
efektif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KALA II
Hari
Diagnosa
No Tangg Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Keperawatan
al
1. Selasa Nyeri b/d turunnya kepala janin, Nyeri dapat 1. Pertahankan kandung 1. Kandung kemih yang
20-05- meregangnya perineum teratasi dengan kemih tetap dalam kosong akan memperlan
03 ditandai dengan : criteria : keadaan kosong car penurunan bagian
DS : terendah janin dan
Ibu dpt
mengu rangi tekanan
• Klien mengatakan perut mengon trol sehingga sirkulasi lancar
bagian bawah semakin sakit rasa nyeri yg
& semakin sering datangnya dihadapinya 2. Ajarkan klien dalam 2. Dapat memblok impuls
DO : Ibu mengerti penggunaan tehnik nyeri dalam korteks
• Klien kadang mengeran tentang pernafasan atau serebri melalui respon
kesakitan proses relaksasi yang tepat kondisi dan stimulasi
timbulnya kutan dan meningkatkan
• Klien nampak semakin
nyeri. suplay O2 intra uterine
meringis kesakitan dan
gelisah Ibu tidak 3. Anjurkan klien utk 3. Memaksimalkan upaya
• Tampak perineum terlalu menga tur upaya untuk untuk mengelurkan janin
menonjol, anus & vulva kesakitan. mengejan, selama
terbuka kontraksi 4. Merangsang
• Nampak dorongan untuk 4. Ajarkan tehnik distraksi pengeluaran anagetik
dengan mengalihkan endogen
meneran
perhatian
• His : 5 x/10’mnt 50”– 5. jelaskan penyebab rasa 5. Meningkatkan rasa
55” nyeri itu adalah hal adaptasi klien terhadap
• DJJ : 144 / mnt yang normal nyeri.
• Pembukaan lengkap 10 6. Observasi his 6. Mengetahui
cm perkembangan keadaan
klien sehingga sehingga
• Ketuban -
dapat diberikan
• Portio tidak teraba , intervensi yang tepat.
Penurunan H IV 7. berikan oxytosin 10 unit 7. memperbaiki kontraksi
• TTV : uterus sebagai
T : 110/80 mmHg N : 84 manajemen kala II
22
/ mnt
2. P : 24 / mnt S :
Selasa 37 oC Jaringan 1. Ajarkan posisi yang 1. Membantu meningkatkan
20-05- perineum tetap tepat pada saat akan peregangan bertahap dari
partus perineal dan jaringan
03 utuh dengan
vagina
kriteria : 2. Letakkan duk steril pada 2. menghinari fixasi yang
Risiko ruptur perineum b/d Ruptur perineum kuat agar tangan tidak
proses kelahiran dan besarnya perineum licin saat menahan
janin ditandai dengan : tidak terjadi 3. Buka tutup partus set perineum
DS : - 3. siap untuk melakukan
DO :- 4. Pakai sarung tangan tindakan pertolongan
• Tampak perineum pada kedua tangan 4. menghindari penularan
menonjol, anus & vulva 5. Saat sub occiput
tampak dibawah 5. menghindari elastisitas
terbuka
sympisis, tangan kanan perineum dan elastisitas
• Nampak dorongan untuk melindungi perine um clitoris serta mencegah
meneran dengan dialas lipatan terjadinya ruptur
• TBJ = 35 x 99 = 3465 kain dibawah bokong
gram ibu, sementara tangan
kanan menahan puncak
kepala agar bayi tidak
terjadi defleksi yang
terlalu cepat. 6. menghindari terjadi
6. Setelah kepala lahir aspirasi cairan ketuban,
melap dgn kasa steril dan membebaskan jalan
pada hidung dan mulut nafas
janin dari lendir, darah
dan air ketuban
7. Memeriksa adantya 7. menghindari adanya
lilitan tali pusat pd leher cidera janin,
janin, hasil tdk ada mempermudah penge
lilitan. luaran janin.
8. Menunggu hingga kepa 8. putaran paksi luar
la janin selesai melaku merupakan fisiologis
kan putaran paksi luar dalam proses persalinan
secara spontan.
9. Setelah kepala janin 9. melahirkan trokanter dan
menghadap kepaha ibu, belakang
23
tempatkan kedua tela
pak tgn pd sisi kepala
janin, tarik secara hati2
kearah bawah sampai
bahu posterior/belakang
lahir. 10. Melahirkan badan
10. Setelah bayi lahir,
tangan kanan
menyanggah kepala,
leher dan bahu janin
bagian posterior dengan
posisi ibu jari pada lehar
(bagian bawah kepala )
dan keempat jari pada
bahu dan
dada/punggung janin
sementara tangan kiri
memegang lengan dan
bahu janin bagian 11. Melahirkan bayi secara
anterior saat badan dan keseluruhan bayi ( badan
lengan lahir. dan kaki )
11. Setelah badan dan
lengan lahir, tangan kiri
menyu suri punggung
ke arah bokong dan
tungkai bawah (selipkan 12. Memantau kondisi ibu.
jari telunjuk tangan kiri
diantara kedua lutut
janin)
12. Periksa keadaan umum,
perdarahan, TFU, tanda
– tanda vital.
24
IMPLEMENTASI KALA II
Tangg Kode Jam Tindakan Keperawatan
al DX
Selasa 1 10.0 1. Mempertahankan kandung kemih agar tetap kosong.
20-05- 5 Hasil : melakukan kateter jumlah urine 150 cc
03 2. Mengajarkan klien dalam penggunaan tehnik pernafasan
atau relaksasi yg tepat.
Hasil : Klien melakukan teknik pernafasan dan relaksasi.
3. Menganjurkan klien untuk mengatur upaya untuk mengejan,
selama kontraksi
Hasil : Klien mengejan karena his sudah adekuat.
4. Mengajarkan tehnik distraksi dgn mengalihkan perhatian
Hasil : dampak nyeri berkurang
5. Menjelaskan penyebab rasa nyeri itu adalah hal yang
normal
Hasil : menunjukkan respon peningkatan pengetahuan
terhadap respon fisiologis nyeri .
6. Mengobservasi his dan pembukaan serviks
Hasil : his adekuat 5 X 10 mnt/ 50 “ – 55”
2
Selasa 12.2 1. Menganjurkan klien untuk tidak mengangkat bokong pada
20-05- 0 saat partus dan mengangat kepala melihat perut saat
03 mengedan kuat
Hasil : Klien melakukan anjuran .
2. Meletakkan duk steril di bokong ibu
3. Membuka tutup partus set
4. Memakai sarung tangan pada kedua tangan
5. Saat sub occiput tampak dibawah sympisis, tangan kanan
menyokong perineum dengan dialas duk steril dibawah
bokong ibu, sementara tangan kanan menahan puncak
kepala ‘
Hasil : bayi lahir secara perlahan mengikuti proses fisiologis
6. Setelah kepala lahir melap dgn kasa steril pada hidung dan
mulut janin dari lendir , darah dan air ketuban
7. Memeriksa adantya lilitan tali pusat pd leher janin, hasil tdk
ada lilitan.
8. Menunggu hingga kepala janin selesai melaku kan putaran
paksi luar secara spontan.
9. Setelah kepala janin menghadap kepaha ibu, tempatkan
kedua tela pak tgn pd sisi kepala janin, tarik secara hati2
kearah bawah sampai bahu posterior/belakang lahir “ lahir
bahu depan dan belakang “
10. Setelah bayi lahir, tangan kanan menyanggah kepala, leher
dan bahu janin bagian posterior dengan posisi ibu jari pada
lehar (bagian bawah kepala ) dan keempat jari pada bahu
dan dada/punggung janin sementara tangan kiri memegang
lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan
lengan lahir.
11. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri
punggung ke arah bokong dan tungkai bawah (selipkan jari
telunjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin) lahir seorang
bayi ♂ seluruhnya secara spontan LBK BB = 4200 gram, PB
kencing kosong, uterus terasa lembek, ada robekan
perineum
2. selasa II S:-
20– 05- 05.5 O : Ada robekan pada perineum
2003 5 Bayi ♂ telah lahir dengan PBL= 50 cm
dan BBL= 4200 gram
Ada perdarahan : 100 cc
Tinggi fundus uteri masih setinggi pusat
Kandung kencing kosong
Uterus terasa lembek
Placenta belum lahir
A : Menunjukkan adanya robekan perineum
derajat III
P : Lanjutkan intervensi
KALA III
Tanda dan gejala : TFU 1 jari diatas pusat , perdarahan ± 200 cc uterus
menjadi bundar.
Plasenta lahir : 13. 40
Cara lahir plasenta : kesan komplit, kotilodon lengkap.
Karakteriostik plasenta
ukuran : lebar 18 cm dan tebal 2-3 cm
panajang tali pusat : 50 cm
pembuluh darah : 2 arteri 1 vena
kelainan : tidak ada
Perdarahan : ± 200 cc, karakteristik merah tua.
Keadaan psikososial : klien tampak gembira setelah anak dan
plasenta lahir.
Kebutuhan khusus klien : tidak ada.
Tindakan : periksa perineum , hecting perineum dan
observasi perdarahan.
Pengobatan : oxytosin 2 ampul.
• Tampak - Klien
meneran pa si
31
2. dengan secara ak
kuat dan tif dalam 4. Meningkatkan kenyamanan,
terkoor pengeluar 1. Periksa fundus uteri untuk hangat dan kebersihan.
dinasi. an memastikan kehamilan tunggal /
plasenta. ganda.
Risiko 1. Pemberian oxitocin sebagai
perdarahan
tindakan selanjutnya harus
b/d
tertinggalny Perdarahn dipastikan terlebih dahulu
a sisa
tidak 2. Beritahu ibu untuk disuntik adanya kehamilan tunggal /
placenta
ditandai dgn terjadi ganda.
DS : -
dengan
DO : -
• TFU criteria 3. Suntik oxytocin 10 unit IM 2. Merupakan komunikasi
masih - efektif agar klien lebih
satu jari
dia atas perdaraha kooperatif
pusat. n tidak 4. Observasi HIS, pengeluaran
• Uterus
terasa lebih dari placenta, perdarahan, derajat 3. Meningkatkan kontraksi
lembek 500 cc. laserasi. uterus, dan merangsang
dan
bundar - placenta keluar.
• Tampak Placenta
klien
ingin dapat 4. Mengetahui perkembangan
meneran lahir keadaan klien sehingga
dengan
secara dapat diberikan intervensi
32
kuat dan spontan yang tepat
terkoor
-
dinasi
• Jumlah Waktu
perdarah mela
an 200 cc
hirkan
Pla centa
tidak lebi
dari 30
menit.
-
33
IMPLEMENTASI KALA III
Tangg Kode
J a m Tindakan Keperawatan
al DX
Selasa 1 12.0 1. Memgkaji derajat ketidak nyamanan
20-05- 0 ( nyeri ) melalui isyarat verbal dan non verbal
03 pada respon nyeri. “Klien mengatakan masih
nyeri di daerah jalan lahir, tampak ibu masih
12.1 meringis”
0 2. Mengajarkan klien dalam penggunaan
tehnik pernafasan atau relaksasi yang tepat.”
Klien mau melakukan tekhnik pernapasan
12.5 yang benar”
0 3. Melakukan dorongan ringan pada bagian
fundus arah dorso cranial.”plasenta lahir
lengkap”
13.0
0 4. Menjelaskan penyebab rasa nyeri dan
beritahu bahwa nyeri itu adalah hal yang
2 normal.”Menunjukkan adanya peningkatan
selasa pengetahuan”
20-05-
03
11.0
0 1. Memeriksa fundus uteri untuk
memastikan kehamilan tunggal / ganda.
Hasil : kehamilan tunggal
03 S=-
O=
• Perdarahan 200 cc
• TFU : 2 jbps
III
KALA VI
Tanda-tanda vital :
Bonding ibu dan bayi tidak dilakukan, karena anak pindah ke kamar bayi
yang bermasalah.
BAYI
• TFU : 2 jpst
40
Risiko syok Klien 1. Catat kehilangan
hipovolemik b/d mengata darah pada kala IV 2. tindakan yang lama dapat
perdarahan kan rasa 2. Lakukan hecting menyebabkan hilangnya darah
ditandai dengan : nyeri secepat mungkin yang lebih banyak
DS : - berkurang 3. Periksa keadaan 3. Kontraksi uterus yang tidak baik
DO : - uterus dapat menimbulkan perdarahan
• Perdarahan 4. Perubahan TTV menunjukkan
100 cc Tidak 4. Observasi tanda- adanya gangguan
41
Tindakan hecting bersih / steril.
3. Mengangkat media yang dapat
akibat robekan
3. Angkat/ganti kain mendukung pertumbuhan
perine um / jalan
pengalas bila basah patogen
lahir
DS : -
4. Kaji tanda – tanda 4. Kaji adanya tanda – tanda
DO : -
infeksi infeksi
Infeksi tidak
Tampak
ter-jadi dgn
robekan 5. Kolaborasi untuk 5. Mencegah terjadinya infeksi atau
criteria :
perineum meberian antibiotik sebagai pengobatan terhadap
Tdk spectrum luas infeksi.
derajat III
ditemu
Ibu nampak
kan tanda
basah oleh
-tanda
darah
infeksi.
Tanda –
tanda vital
dalam
batas
normal.
42
IMPLEMENTASI KALA IV
Tangg Kode Jam Tindakan Keperawatan
al DX
Selasa 1 15. 1. Memberitahu penyebab rasa nyeri yaitu rasa
20-05- 30 nyeri karena adanya robekan pada perineum
03 dan setelah dijahit akan berkurang. Klien
memahami.
15.4 2. Mengajarkan klien dalam penggunaan tehnik
0 nafas dalam melalui hidung dan
mengeluarkan secara perlahan melalui mulut
secara teratur. Klien mau melakukan dan
mengatakan rasa nyeri berkurang
15. 3. Membersihkan daerah bokong, perineum dan
55 sekitarnya dgn lap basah yang bersih dan
ganti pakaian dgn linen. Klien merasa lebih
nyaman
2 15.0 4. Memberikan injeksi lidokain 1 amp dan
Selasa 0 bekerjasama dgn dokter untuk menghecting
20-05-
03 1. Mencatat kehilangan darah pada kala IV. Hasil
16. 100 cc
00 2. Tindakan hecting dilakukan selama 45 menit.
3. Memeriksa keadaan uterus dengan palpasi
16.0 TFU = 2 jrbps,
5 4. Mengobservasi tanda-tanda vital
16. T = 110/70 mmHg, N = 80 /mnt , S = 37 ºC,
3
15 P = 24 /mnt
5. Memeriksa vesika urinaria
Selasa
163 Hasil : vesika masih kosong
20-05-
0 6. Menganjurkan keluarga untuk membuatkan
03
susu
16.4 Hasil : Keluarga membuatkan susu dan klien
5 meminumnya
1. Menggunakan sarung tangan steril pada saat
13.
melakukan tindakan pada klien ( menolong
45
persalinan & hecting )
2. Menggunakan alas yang bersih, yang sudah
disterilkan
3. Membersihakan klien dari bekas perdarahan
selama proses hecting, dan mengganti pakaian
(sarung) klien dengan yang bersih / kering
16.
4. Kaji tanda – tanda infeksi
45
Hasil : tidak ditemukan tanda –tanda infeksi
5. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat
15.0
antibiotik
0
Hasil : Tiwimox 3 x 500 mg.
CATATAN PERKEMBANGAN KALA IV
S=-
O=
• Jumlah perdarahan secara keseluruhan
sekitar 150 cc
• Kontraksi uterus baik
Selasa 3. 17.00
20-05-03
O = ( tanda – tanda terjadinya infeksi belum
dapat dinilai )
A = Masalah risiko terjadinya infeksi belum
dapat dinilai
P = Intervensi dikembangkan sesuai
kebutuhan
RESUME KEPERAWATAN
Nama pasien : NY N
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Perumnas Antang Blok B./32.
Ruang rawat : Intra Natal
Tanggal masuk RS : 20 mei 2003
Tanggal keluar : 21 mei 2003
Kala II
• Nyeri b/d turunnya kepala janin dan meregangnya perineum.
• Risiko ruptur b/d proses kelahiran , besarnya janin.
Kala III
• Nyeri b/d iskemik otot –otot uterus.
• Risiko perdarahan b/d tertinggalnya sisi plasenta, atonia uteri
Kala IV
• Nyeri b/d ruptur perineum.
Risiko infeksi b/d tindakan invasif ( hecting, infus , dl ).
2. Tindakan keperawatan selama di rawat :
Kala I
• Mengkaji derajat nyeri
• Melakukan massage pada area nyeri
• Mengajarkan teknik nafas dan relaksasi.
• Menganjurkan makan dan minum
• Kolaborasi : pemberian cairan parenteral dan pemasangan
kateter sementara.
Kala II
• Mengajarkan teknik distraksi
• Observasi his, pembukaan servis dan tanda-tanda vital.
• Melahirkan bayio dengan mekanisme persalinan
• Perawatan bayi, cegah hipotermia, dan merawat tali pusat.
• Kolaborasi pemberian injeksi oxytosin 10 unit IM.
Kala III
• Mengobservasi his, pengeluaran plasenta, perdarahan .
• Mengajarkan teknik relaksasi dan teknik pernafasan
• Hecting perineum .
Kala IV
• Observasi jumlah perdrahan.
• Observasi TFU dan pengeluaran cairan pervaginam
• Mengkaji tanda-tanda vital
• Mengkaji tanda-tanda infeksi
• Kolaborasi pemberian obat –obatan : Tiwimox, Alpain, Moloco +
B
3. Evaluasi :
• Nyeri berkurang
• Defisit voluem cairan teratasi
• Pola eliminasi BAK teratasi
• Perdarahan tidak terjadi
• Syok hipovolemik tidak terjadi
• Tanda-tanda infeksi tidak ditemukan.
• Ruptur perineum terawat baik.