Anda di halaman 1dari 8

Nama : Reni Ambarwati

NIM. : 2019012201
Kelas. : PSIK 4B

"SOP PEMASANGAN KATETER URINE"

A. Pengertian
Memasukkan selang karet/ plastik melalui Uretra melaui kandung kemih
B. Tujuan
1. Menghilangkan distensi kandung kemih
2. Sebagai penatalaksanaan kandung kemih inkompeten
3. Sebagai pengkajian jumlah residu urine, bila kandung kemih tidak mampu
untuk dikosongkan secara lengkap
C. Persiapan alat
1. set ganti kateter yang berisi:
 1 duk alas steril
 1 duk berlubang steril
 1 piala ginjal steril
 1 mangkok steril
 4 kapas steril
 1 pinset steril
 1 pasang sarung tangan steril
2. 1 kateter folley sesuai dengan aturan
3. korentang steril
4. urine bag
5. Xylocain jelly steril
6. cairan sublimat 1:1000
7. Na CL 0,9 % atau aquadest steril sebanyak yang dibutuhkan oleh ballon kateter
(20-30 cc)
8. Spuit 20 cc steril
9. Jarum no.12 steril
10.Perlak
11.Plester
12.Alat tulis
13.Sabun mandi
14.Handuk
15.Kom mandi
16.Gantungan urine bag
17.Alkohol 70%
18.Kapas bulat
19.Jelaskan pada pasien tujuan dan maksud pemasangan kateter

D. Persiapan Lingkungan
Jendela dan pintu ditutup

E. Persiapan Pasien
1. Jelaskan pada pasien tujuan dan tindakan yang akan diberikan
2. Pasien dalam keadaan tidur/ berbaring.

F. Langkah-langkah
1. Tutup tirai dan pintu kamar pasien
2. Perawat mencuci tangan
3. Bersihkan daerah perineum dengan sabun dan keringkan.
4. atur posisi untuk pemasangan kateter.
 Wanita: dorsal recumbent
 Pria :Supine
5. Letakkan set kateter diantara kedua tungkai bawah pasien dengan jaral min
45cm dari perineum pasien.
6. Buka set kateter
7. Gunakan sarung tangan steril.
8. pasang duk berlubang didaerah genitalia pasien.
9. Tes ballon kateter.
10.membuka daerah meatus
 Wanita :B uka labia dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari
tangan kiri lalu sedikit ditarik keatas
 Pria : Pegang daerah dibawah glanda penis dengan jari dan
telukjuk, preputium ditarik keatas
11.Membersihkan daerah meatus dengan kapas sublimat dan pinset.
 Wanita : Bersihkan daerah labia luar terakhir bagian meatus, kapas
hanya sekali dipakai.
 Pria : Bersihkan dengan arah melingkar dari meatus keluar
minimum 3x
12.Lumasi ujung kateter dengan xylocain jelly
 Wanita : 4-5 cm
 Pria : 15-18 cm
13.Masukan kateter
 Wanita :
 Sepanjang 5-7 cm sampai urine keluar
 Pria : sepanjang 18-20cm sampai urine keluar, tegakkan penis
dengan sudut 90° .

14.Jika waktu memasukkan kateter terasa adanya tahanan jangan dilanjutkan


15.selama pemasangan kateter anjurkan pasien untuk nafas dalam.
16.Masukkan kateter sepanjang 2cm sambil sedikit diputar.
17.isi ballon kateter dengan NaCL sebanyak yang ditentukan, menggunakan spuit
tanpa jarum.
18.Tarik kateter perlahan sampai ada tahanan ballon.
19.Fiksasi kateter menggunakan pl;ester.
20.gantung urine bag dengan posisi lebih rendah daripada vesikaurinaria.
21.beri posisi yang nyaman pada pasien.
22.Rapihkan alat simpan alat pada tempatnya.
23.Perawat/ bidan mencuci tangan.
24.Catat prosedur pelaksanaan, kondisi perineum dan meatus, waktu, konsistensi,
warna, bau, jumlah urine, reaksi pasien pada catatan perawat/ bidan
"SOP IRIGASI BLADDER/KANDUNG KEMIH"

Membilas pipa dan kandung kemih dengan cairan Pengertian

1. Membebaskan kandung kemih dari bekuan darah dan pus yang bisa Tujuan
menyumbat aliran urin.
2.Untuk mempertahankan kepatenan kateter urine
3.Mencegah terjadinya distensi kandung kemih karena adanya
penyumbatan kateter urine, misalnya oleh darah dan pus

Alat/Bahan : Persiapan
1. Selimut mandi
2. Pengalas bengkok
3. Selang dan cairan irigasi steril
4. Konektor (bila kateter yang digunakan doble lumer)
5. Klem
6. Sarung tangan
7. Antiseptic
PRA INTERAKSI Prosedur
1. Mengkaji kebutuhan pasien tentang irigasi kandung kemih
2. Memvalidasi data tentang irigasi kandung kemih
3. Menyiapkan alat dan bahan tentang irigasi kandung kemih

INTERAKSI
Orientasi
1. Menyampaikan salam
2. Memperkenalkan diri dengan pasien dan keluarga (jika ada)
3. Menanyakan nama pasien
4. Menjelaskan maksud dan tujuan
5. Menjelaskan langkah atau prosedur yang akan dilakukan
6. Mendekatkan alat dan bahan untuk melakukan tindakan irigasi
kandung kemih
7. Mencuci tangan

Kerja
1. Memakai sarung tangan
2. Memasang sampiran
3. Memasang selimut mandi
4. Membuka pakaian bawah ditutup selimut
5. Kaji keadaan urine warna sekret sediment
6. Tentukan jenis kateter yang digunakan (triplet atau double
lumen)
7. Pastikan kepatenan pipa drainage
8. Kaji berapa jumlah urine dalam urobag
9. Cuci tangan
10. Memakai sarung tangan
11. Kaji abdomen bawah untuk tanda distensi kandung kemih
12. Siapkan posisi pasien untuk aliran intermitent
a. Klem slang di atas drainage dan buka klem cairan irigasi
b. Biarkan cairan mengalir sesuai dengan ketentuan (± 100 ml
untuk orang dewasa normal)
c. Tutup klem saluran irigasi dan buka klem saluran drainage
cairan mengalir ke urobag sampai habis lakukan berulang
sehingga cairan yang keluar bersih
13. Untuk irigasi kontinue
a. Hitung jumlah tetesan aliran cairan irigasi
b. Yakini bahwa klem drainage terbuka dan saluran drainage
dalam keadaan paten, serta volume drainage
14. Perhatikan dan perbaiki posisi kateter
15. Bantu pasien pada posisi nyaman
16. Hitung jumlah cairan yang keluar dari drainage serta karakteristik
pengeluaran.

Terminasi
1. Mengevaluasi perasaan pasien
2. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
3. Menyampaikan salam

POST INTERAKSI
1. Pintu sampiran dibuka kembali
2. Membereskan alat dan bahan yang telah digunakan
3. Buka sarung tangan dan cuci tangan
4. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
"SOP BLADDER TRAINING"

 Pengertian
Bladder training adalah salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi kandung kemih
yang mengalami gangguan ke keadaan normal atau ke fungsi optimal neurogenik
 Tujuan
Terapi ini bertujuan memperpanjang interval berkemih yang normal dengan berbagai
teknik distraksi atau teknik relaksasi sehingga frekuensi berkemih dapat berkurang,
hanya 6-7 kali per hari atau 3-4 jam sekali. Melalui latihan, penderita diharapkan
dapat menahan sensasi berkemih. Latihan ini dilakukan pada pasien pasca bedah yang
di pasang kateter
 Kebijakan
o Menggunakan kateter yang lama
o Pasien yang mengalami inkontinensia urin
o Klien yang akan di lakukan pelepasan dower
o kateter Pada klien post operasi.
 Peralatan
1. Jam
2. Air minum dalam tempatnya
3. Obat diuretik jika diperlukan
 Prosedur Pelaksanaan
 Persiapan pasien

a. Jelaskan maksud dan tujuan dari tindakan tersebut

b. Jelaskan prosedur tindakan yang harus dilakukan klien

 Beritahu klien minum yang banyak sekitar 30 menit sebelum waktu jadwal

untuk berkemih.
a. Beritahu klien untuk menahan berkemih dan memberitahu perawat jika

rangsangan berkemihnya tidak dapat di tahan.

b. Klien di suruh menunggu atau menahan berkemih dalam rentang waktu

yang telah ditentukan 2-3 jam sekali

c. 30 menit kemudian, tepat pada jadwal berkemih yang telah ditentukan,

mintalah klien untuk memulai berkemih dengan teknik latihan dasar

panggul.

 Latihan

Latihan I

a. Instruksikan klien untuk berkonsentrasi pada otot panggul

b. Minta klien berupaya menghentikan aliran urine selama berkemih kemudian


memulainya kembali.
c. Praktikan setiap kali berkemih

Latihan II

a. Minta kllien untuk mengembil posisi duduk atau berdiri

b. Instruksikan klien untuk mengencangkan otot-otot di sekitar anus

Latihan III

a. Minta klien mengencangkan otot bagian posterior dan kemudian kontraksikan

otot anterior secara perlahan sampai hitungan ke empat

b. Kemudian minta klien untuk merelaksasikan otot secara keseluruhan

c. Ulangi latihan 4 jam sekali, saat bangun tidur sealam 3 bulan

Latihan IV
a. Apabila memungkinkan, anjurkan Sit-Up yang dimodifikasi (lutut di tekuk)

kepada klien

Evaluasi

a. Klien dapat menahan berkemih dalam 6-7 kali perhari atau 3-4 jam sekali

b. Bila tindakan tersebut dirasakan belum optimal atau terdapat gangguan :

1. Maka metode diatas dapat di tunjang dengan metode rangsangan dari

eksternal misalnya dengan suara aliran air dan menepuk paha bagian dalam

2. Menggunakan metode untuk relaksasi guna membantu pengosongan


kandung kemih secara total, misalnya dengan membaca dan menarik napas
dalam

3. Menghindari minuman yang mengandung kafein.

4. Minum obat diuretik yang telah diprogramkan atau cairan untuk


meningkatkan diuretik.

Anda mungkin juga menyukai