Anda di halaman 1dari 40

BIOLOGI SEL

Tim Pengajar Biologi Sel FFUP


TIM PENGAJAR BIOLOGI SEL D-3 FFUP

1. Dra. Erlindha Gangga August, M.Si., Apt.


2. Nur Miftahurrohmah, S.Si., M.Si., Apt.
apt. Nur Miftahurrohmah, S.Si., M.Si.
Tempat/Tgl Lahir : Subang/19 Desember 1981
Status : Menikah sejak 2004 (K/+2)
Alamat : Pelita Madani Regency No. 8, Parung Bingung RT 005/010,
Rangkapan Jaya Baru,
Pancoran Mas, Depok, 16434
No. Hp/email : 085220086002/nur_miftahurrohmah@univpancasila.ac.id

Riwayat Pendidikan:
1. TK Angkasa II Lembang, Bandung (1985-1986)
2. SDN Pancasila, Lembang, Bandung (1986-1992)
3. SMPN 15 Kodya Bandung (1993-1996)
4. SMUN 5 Kodya Bandung (1996-1999)
5. S1: Departemen Farmasi, Institut Teknologi Bandung (1999-2004)
6. Profesi Apoteker: Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (2004-2005)
7. S2: Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (2010-2012), Bidang Bioteknologi Farmasi
Riwayat Pekerjaan:
1. Dosen FFUP (D3 dan S1) (2006 s.d. sekarang) Biosel, Mikrobiologi, Biomol, Metodologi Penelitian
2. Editor Teknis Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia (2007 s.d. sekarang)
3. Ketua Program Studi D-3 FFUP (2018 s.d. sekarang)
4. Manajer Teknis Bidang Pengujian Mikrobiologi Qlab FFUP (2017 s.d. sekarang)
MATERI
• Minggu Ke 1 : Pendahuluan Minggu Ke 8 : Genom

• Minggu Ke 2 : Pengantar Teori Sel Minggu Ke 9 : Komunikasi antar sel

• Minggu Ke 3 : Pengantar Teori Sel Minggu Ke 10 : Sistem Transportasi

• Minggu Ke 4 : Bahan Penyusun Sel Minggu Ke 11 : Kromosom

• Minggu Ke 5 : Bahan Penyusun Sel Minggu Ke 12 : Genetika


( Protein )
• Minggu Ke 6 : Metabolisme Minggu Ke 13 : Rekayasa Genetika

• Minggu Ke 7 : Metabolisme Minggu Ke 14 : Review


Protein
BIOLOGI SEL

• Bios = hidup ; logos = ilmu


• Biologi sel: ilmu yang mempelajari tentang sel
(struktur, organisasi, fungsi, proses metabolisme,
regulasi, rekayasa).
SEL
 Semua organime/makhluk hidup tersusun dari sel.
 Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan
dalam arti biologis.
 Sel merupakan unit dasar dari struktur dan fungsi organisme.
 Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
 Sel merupakan struktur terendah/terkecil yang mampu melakukan
semua kegiatan ataupun aktivitas kehidupan.
 Sel dapat berfungsi secara otonom asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi.
Cell as the Basic Unit of Life
Robert Hooke & Discovery of Cell
BAGAIMANA MEMPELAJARI SEL?

Sel berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat


dengan mata telanjang
Untuk melihat sel dibutuhkan suatu alat yaitu:
mikroskop
Alat ini ditemukan pertama kali oleh Robert Hooke
pada tahun 1665 ketika ia meneliti irisan dari gabus
(kulit batang dari pohon oak dengan menggunakan
mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali).
FUNGSI DAN JENIS MIKROSKOP
 Mikroskop berfungsi untuk
 Mempelajari struktur suatu sel;
 Melihat bagian bagian sel.
 Memperbesar bagian yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang

 Mikroskopi (hasil pengamatan 1mikroskop) sangat ditentukan oleh teknik


pembuatan preparat dan mikroskopnya;

 Dikenal beberapa jenis mikroskop yaitu


• Mikroskop cahaya yang memiliki daya pisah 0,2 µm,
• Mikroskop elektron yang daya pisahnya 0,002 nm;
11
MIKROSKOP CAHAYA

1. Mikroskop fluoresen,


2. Kontras-fase,
3. Kontras-interferensi,
4. Lapang-gelap,
5. Lapang-terang;
Mikroskop Kontras Fase
 Mikroskop kontras-fase, kontras-interferensi dan lapang-
gelap digunakan untuk mengamati dan mempelajari sel-sel
yang hidup.

https://www.microscopyu.com/techniques/phase-
contrast/introduction-to-phase-contrast-microscopy
Mikroskop Fluoresens

 Mikroskop fluoresen digunakan untuk mengetahui tempat molekul-


molekul tertentu di dalam sel hidup maupun yang sudah dimatikan;
Zat-zat yang akan dilihat ditandai dengan fluorokrom, suatu senyawa yang
berpendar dilihat di bawah sinar ultra violet. Contoh senyawa fluorokrom :
• fluoresein untuk tubulin,
• rodamin untuk aktin.

https://www.microscopyu.com/tech
niques/fluorescence/introduction-
to-fluorescence-microscopy

https://www.123rf.com/photo_1063
62560_real-fluorescence-
microscopic-view-of-human-skin-
cells-in-culture-nucleus-are-in-
blue-actin-filament.html
Mikroskop Elektron
 Dikenal dua jenis mikroskop elektron yaitu : mikroskop elektron
transmisi dan mikroskop elektron payar (scanning).
 Mikroskop elektron transmisi (Transmission Electron Microscopy /
TEM) memberikan bayangan dua dimensi dan digunakan untuk
mempelajari struktur halus sel dan komponen-komponennya;
 Mikroskop elektron payar (Scanning Electron MIcroscopy / SEM)
memberikan bayangan trimatra (tiga dimensi), digunakan untuk
mempelajari bentukan permukaan seperti mikrovili, stereosilia, dan
organisme unisel.

E. coli dengan TEM E. coli dengan SEM


Sediaan awetan
 Seseorang dapat mengamati dan mempelajari
struktur sel dengan cermat dan tenang, apabila
sediaan yang diamati merupakan sediaan awetan.
 Untuk mendapatkan organ atau jaringan segar
sampai ke sediaan awetan memerlukan beberapa
langkah yaitu : fiksasi, penanaman dalam suatu
medium penyangga, penyayatan dan pewarnaan.
ISOLASI ORGANEL ( FRAKSINASI SEL )
 Untuk mempermudah mempelajarinya maka perlu
dilakukan isolasi organel ( Fraksinasi Sel) sehingga masing
masing organel dapat diketahui fungsi dan hubungannya
dengan organ yang lain.

 TUJUANNYA ADALAH :
• Memisahkan sel menjadi bagian – bagiannya
• Memisahkan bagian menjadi organel – organel utama
sehingga dapat dipelajari fungsi dari masing – masing
organel.
• Fraksinasi umumnya dilakukan dengan
metoda setrifugasi atau dikenalkan dengan
ultrasentrifugasi.
• Fraksinasi diawali dengan homogenasi,
pengadukan yang bertujuan memecah sel
tanpa merusak organelnya.
• Pada fraksinasi akan terbentuk 2 fraksi :
– Pelet ( Struktur /bagian sel yang lebih besar )
– Supernatan ( bagian – bagian sel yang lebih kecil
yang tersuspensi dalam cairan .
• Organel dapat dikaitkan atau dapat
mencerminkan fungsinya.
• Dengan pendekatan ini para ahli biologi dapat
mengkaitkan berbagai fungsi sel ke organel –
organel yang berbeda.
• Bila menggunakan sel utuh maka sulit untuk
menentukannya. Karena sel strukturnya lebih
kompleks.
• Contohnya :
• Dengan proses sentrifugasi diperoleh fraksi
yang memiliki enzim yang berfungsi dalam
respirasi.
• Dengan menggunakan mikroskop electron
ternyata fraksi ini banyak mengandung
organel yang dikenal dengan nama
mitokondria.
• Sehingga bila dihubungkan antara organel
yang dilihat dgn mikroskop dan hasil fraksinasi
diperoleh fungsinya.
PROKARIOT DAN EUKARIOT

Semua organisme selular terbagi ke dalam


dua golongan besar berdasarkan arsitektur
basal dari selnya: - organisme prokariot
- organisme eukariot
PENGELOMPOKAN ORGANISME
ASELULAR VIRUS

ORGANISME Prokariot

SELULAR Bakteri Archaea Eukariot

Three Domains of
Life
PROKARIOT
Terbagi menjadi dua kelompok yang besar:
1. Eubakteria : meliputi hampir seluruh jenis bakteri.
2. archaea : kelompok prokariot yang sangat mirip dengan
bakteri dan berkembang-biak di lingkungan yang ekstrem
seperti sumber air panas yang bersifat asam atau air yang
mengandung kadar garam yang sangat tinggi.
PROKARIOT
• Sel yang sederhana, umumnya uniseluler.
• Tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel
yang relatif lebih sederhana.
• Genom prokariota terdiri dari kromosom tunggal yang
melingkar, tanpa organisasi DNA.
• Tidak memiliki organel sitoplasma
• DNA terikat didalam nukleoid bersama bagian lainnya.
• Hampir semua sel prokariot memiliki dinding sel eksternal
yang kuat.
• Contoh prokariot : bakteri
SEL PROKARIOT
EUKARIOT
• Organisme eukariota memiliki organisasi intraselular
yang jauh lebih kompleks, umumnya multiseluler.
• Memiliki membran internal dan organel-organel
sitoplasma (cairan kental yang mengelilingi nukleus)
• Memiliki membran inti dan sitoskeleton yang sangat
terstruktur.
• Sel eukariota memiliki beberapa kromosom linear di
dalam nukleus, di dalamnya terdapat sederet molekul
DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-
paket yang dipisahkan oleh histon dan protein yang
lain.
SEL EUKARIOT
PERBEDAAN PROKARIOT DAN EUKARIOT
No Keterangan Prokariot Eukariot
.

1 Organisasi sel Umumnya uniseluler Sebagian besar multiseluler

2 Ukuran 1-10 m 10-100 m

3 Metabolisme Anaerob dan aerob Aerob

4 DNA Bentuk : sirkuler Bentuk : rantai/ benang


terletak : di sitoplasma Terletak : dinukleoplasma

5 RNA Disintesa di tempat yang Disintesis di nukleus & protein


sama dengan protein disintesa disitoplasma

6 Organella Tidak ada Berbagai jenis

7 Sitoplasma Tanpa sitoskelet& gerakan Ada sitoskelet & gerakan


sitoplasma sitoplasmik termasuk endo dan
eksositosis

8 Organisme Bakteria & sianobakter Fungi, tumbuhan, hewan


PERKEMBANGAN SEL
• Pada level molekular :
– Perkembangan sel dikendalikan melalui suatu
proses pembelahan sel, diferensiasi sel,
morfogenesis dan apoptosis.
• Tiap proses, pada awalnya, diaktivasi secara
genetik, sebelum sel tersebut dapat menerima
sinyal mitogenik dari lingkungan di luar sel.
Siklus sel
• adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan
jumlah DNA kromosom yang cukup banyak dan mendukung
segregasi untuk menghasilkan dua sel anakan yang identik
secara genetik. Proses ini berlangsung terus-menerus dan
berulang (siklik)

• Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus


kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup.
Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi
waktu pembelahan dan mengatur perkembangan sel
dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada
masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya
Fase pada siklus sel
• Fasa S (sintesis): Tahap terjadinya replikasi DNA
• Fasa M (mitosis): Tahap terjadinya pembelahan sel (baik
pembelahan biner atau pembentukan tunas)
• Fasa G (gap): Tahap pertumbuhan bagi sel.
– Fasa G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan berada
dalam keadaan diam atau sel tidak melakukan pertumbuhan
maupun perkembangan. Kondisi ini sangat bergantung pada
sinyal atau rangsangan baik dari luar atau dalam sel. Umum
terjadi dan beberapa tidak melanjutkan pertumbuhan (dorman)
dan mati.
– Fasa G1, sel eukariot mendapatkan sinyal untuk
tumbuh, antara sitokinesis dan sintesis.
– Fasa G2, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis
dan mitosis.

• Fasa tersebut berlangsung dengan urutan S >


G2 > M > G0 > G1 > kembali ke S. Dalam
konteks Mitosis, fase G dan S disebut sebagai
Interfase
Siklus Sel
Diferensiasi sel
• Mencakup 2 hal yaitu :
– Regenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan
perkembangan sel yang bertujuan untuk mengisi
ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki
bagian yang rusak.
– Diferensiasi sel adalah proses pematangan suatu
sel menjadi sel yang spesifik dan fungsional,
terletak pada posisi tertentu di dalam jaringan, dan
mendukung fisiologis hewan.
Misalnya, sebuah stem cell mampu berdiferensiasi
menjadi sel kulit.
Diferensiasi Sel
• Saat sebuah sel tunggal, yaitu sel yang
telah dibuahi, mengalami pembelahan
berulang kali dan menghasilkan pola
akhir dengan keakuratan dan
kompleksitas yang spektakuler, sel itu
telah mengalami regenerasi dan
diferensiasi.
• Regenerasi dan diferensiasi sel hewan ditentukan
oleh genom.
• Genom yang identik terdapat pada setiap sel,
namun mengekspresikan set gen yang berbeda,
bergantung pada jumlah gen yang diekspresikan.
• Misalnya, pada sel retina mata, tentu gen penyandi
karakteristik penangkap cahaya terdapat dalam
jumlah yang jauh lebih banyak daripada ekspresi
gen indera lainnya.
Morfogenesis
• Pengekspresian gen itu sendiri memengaruhi jumlah
sel, jenis sel, interaksi sel, bahkan lokasi sel. Oleh
karena itu, sel hewan memiliki 4 proses esensial
pengkonstruksian embrio yang diatur oleh ekspresi gen,
sebagai berikut:
• 1. Proliferasi sel menghasilkan banyak sel dari satu sel
• 2. Spesialisasi sel menciptakan sel dengan karakteristik
berbeda pada posisi yang berbeda
• 3. Interaksi sel mengkoordinasi perilaku sebuah
sel dengan sel tetangganya
• 4. Pergerakan sel menyusun sel untuk membentuk
struktur jaringan dan organ
• Pada embrio yang berkembang, keempat
proses ini berlangsung bersamaan. Tidak ada
badan pengatur khusus untuk proses ini.
Setiap sel dari jutaan sel embrio harus
membuat keputusannya masing-masing,
menurut jumlah kopi instruksi genetik dan
kondisi khusus masing-masing sel.
• Sel tubuh, seperti otot, saraf, dsb. tetap
mempertahankan karakteristik karena masih
mengingat sinyal yang diberikan oleh nenek
moyangnya saat awal perkembangan embrio.
Apoptosis
• Apoptosis merupakan bagian dari
perkembangan sel, sel tidak dapat mati begitu
saja tanpa suatu mekanisme yang tertanam di
dalam sel, yang dapat diaktivasi oleh sinyal
internal maupun eksternal.

Anda mungkin juga menyukai