Anda di halaman 1dari 48

MODUL

PEMBELAJARAN
BOTANI FARMASI
Tim Dosen
Botani Farmasi
Prodi : S1 Farmasi
Fakultas : Farmasi
SALAM PANCASILA
MATERI TOPIK 10

FISIOLOGI TUMBUHAN
Pendahuluan
Arti dan Fungsi Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi tumbuhan : Ilmu pengetahuan yang mempelajari proses-
proses yang terjadi dalam tubuh tumbuhan.

Fisiologi = Fisis (alam) + Logos (ilmu)

Fisiologi Tumbuhan adalah ilmu yang didasarkan pada kejadian alamiah


yang terjadi oleh hubungan sebab-akibat (Cause-effect).

Pengetahuan tentang fisiologi memberi penjelasan tentang hubungan


antara fungsi dan bentuk.
Fisikokimia
proses penyerapan air dari dalam tanah masuk ke sel
epidermis akar adalah melalui proses osmose karena adanya
membaran sel epidermis yang membatasi antara larutan air
tanah dengan cairan sel.
Peristiwa osmose merupakan peristiwa fisikokimia.

Contoh lain:
Masuknya gas CO2 ke dalam daun melalui mulut daun
dengan mendasarkan atas adanya perbedaan tekanan difusi
antara molekul-molekul CO2 di dalam ruang interseluler
daun.
Membran sel :
terdiri dari 3 macam membran, yaitu
a. Membran plasma (Plasmalema)
b. Membran vakuola (Tonoplasma)
c. Lipatan-lipatan membran sitoplasma yang disebut
Retikulum endoplasma.
Membran inti berfungsi mengatur pergerakkan bahan yang keluar
masuk sel atau dari satu bagian ke bagian sel lain (merupakan
saringan yang hanya melarutkan zat-zat tertentu).

Plastida
Dalam sitoplasma dikelompokkan berdasarkan pigmen atau zat
warna yang dikandungnya.
Leukoplas tdk mengandung pigmen tidak berwarna.
Kloroplas berwarna hijau berisi klorofil & karatenoid.
merupakan plastida yang paling penting memungkinkan
terjadinya fotosintesis.
- Semua plastida sangat berkaitan dengan Proplastida
- Bila tidak ada cahaya disebut proplastida, bila ada cahaya
disebut kromoplas.
- Pada saat pematangan buah, kloroplas banyak klorofil,
kloroplas kromoplas.
- Enzim-enzim yang terdapat dalam proplastida berfungsi untuk
pembentukan protein, lipid, RNA
- Bila plastida mencapai dewasa, terkandung enzim-enzim untuk
pembentukan klorofil.
- Pada lamela tengah terdapat grana ( merupakan butir-butir)
didalam grana terdapat molekul-molekul klorofil.
- Organ-organ lain dalam sitoplasma :Ribosom dan mitokondria.
Ribosom : Organ tempat protein & enzim dibuat berupa butir-
butir kecil yang menempel pada retikulum endoplasma mrpkn
lipatan-lipatan membran.
Mitokondria : suatu organ yang berbentuk bulat lonjong
tempat terjadinya respirasi.
Gambar Kloroplas!!!!!
Permebilitas suatu membran dapat dibagi :

a. Membran impermeabel
tidak dapat dilewati oleh segala macam molekul
b. Membran semipermeabel
membran yang dapat dilewati oleh beberapa molekul atau
molekul-molekul yang mempunyai ukuran tertentu, membran
yang terdapat pada sel-sel tanaman kebanyakan bersifat
semipermeabel
c. Membran permeabel
membran yang dapat dilewati/ dilalui oleh segala macam
molekul.
Pada percobaan osmose membran dapat dibuat dari :
karet tipis, kertas, kulit celodion, gelatin & feri sianida.

Jika suatu bejana disekat oleh membran semipermeabel, di


satu sisi di isi air murni dan sisi lainnya di isi larutan gula.
Molekul-molekul air dapat menembus membran menuju
larutan gula dapat berdifusi dengan melalui membran,
sedangkan larutan gula tidak.

Aliran air volume air berkurang, volume larutan gula


bertambah.
Aliran air (konsentrasi gula rendah) melalui membran ke larutan
gula (konsentrasi gula tinggi).
Plasmolisa
Jika sel hidup yang mempunyai vakuola besar dimasukkan ke dalam
larutan dengan konsentrasi lebih tinggi daripada konsentrasi dari isi
sel maka air dari sel merembes keluar, sel menjadi
kempis, protoplas kehilangan air volumenya menyusut,
dapat terlepas dari dinding sel. (Peristiwa ini disebut Plasmolisa).
Deplasmolisa
Jika sel yang mengalami plasmolisa masuk kedalam air air masuk
ke vakuola, sehingga protoplas melekat kembali pada dinding sel
sel mendapatkan bentuk semula.
Plasmolisa
Jika sel hidup yang mempunyai vakuola besar dimasukkan ke dalam
larutan dengan konsentrasi lebih tinggi daripada konsentrasi dari isi sel
maka air dari sel merembes keluar, sel menjadi kempis, protoplas
kehilangan air sehingga volumenya menyusut, dapat terlepas dari
dinding sel. (Peristiwa ini disebut Plasmolisa).

Deplasmolisa
Jika sel yang mengalami plasmolisa masuk kedalam air maka air masuk
ke vakuola, sehingga protoplas melekat kembali pada dinding sel
sehingga sel kembali kebentuk semula.

Imbibisi
mengabsorpsi air molekul-molekul yang di absorpsi di ikat
pada permukaan zat yang mengabsorpsi.
Peristiwa imbibisi didasari oleh proses difusi & menggunakan fenomena
kapilaritet.
Imbibisi disebabkan oleh adanya tekanan difusi antara molekul-molekul
yang di imbibisi dengan molekul-molekul yang sama di dalam zat yang
mengimbibisi.
Ada 5 bagian penyusun komponen tanah:
1. Bagian mineral
2. Bagian zat organik
3. Bagian air dan larutan air
4. Bagian udara yang di dalam tanah
5. Organisme yang ada di dalam tanah
keterangan:
1. Bagian mineral
Tdd : Pasir kasar (2,0 mm); Pasir halus (0,2 mm); Lumpur
(0,02 mm) dan Tanah liat (0,002 mm).
Tanah liat (sistem koloid yang hidrofil) + air ion negatif
+ Ca2+ dalam tanah misel-misel yang diselubungi
kation Ca2+.
Elemen-elemen di dalam tanah :
Al2O3; Fe2O5; CaO; MgO; K2O; Mn2O3; TiO2; P2O3;
S2O3; SiO2.
2. Zat-zat organik dalam tanah
Berasal dari penguraian tanaman & hewan.
Tanah pasir bahan organiknya sedikit.
Tanah lumpur kurang lebih 25% bahan organik
terdapat kegiatan-kegiatan bakteri, jamur, mikroorganisme
(perubahan-perubahn zat di alam), bahan anorganik
jarang didapat humus yang tebal.
3. Air dan larutan tanah
Air bukan air murni larutan tanah (bermacam-
macam bahan).
Tanah berpartikel besar kurang menahan air daripada
tanah berpartikel halus.
Air di dalam tanah: air kimia, air higroskopik, air kapiler,
air gravitasi.
4. Udara yang ada di dalam tanah
Udara partikel-partikel makin besar partikel,
udaranya makin banyak.
Tanah liat/basah tidak mempunyai ventilasi udara.
Tanah yang paling baik untuk akar tanaman adalah tanah
yang mempunyai rongga antar partikelnya besar dan kecil
karena memberikan ventilasi yang cukup & rongga
kecil dapat menahan air yang banyak.
Jika semua rongga-rongganya sempit, maka rongganya
mudah terisi air kapiler & tidak memungkinkan adanya
ventilasi.
5. Organisme-organisme di dalam tanah
Bakteri, ganggang (algae) bersel satu, ganggang bersel
banyak, jamur. merupakan flora yang terdapat di
permukaan tanah. Protozoa, nematoda, serangga & larva-
larvanya. Tanah yang mengandung cukup bahan organik,
ventilasi baik, temperatur 30°C merupakan suatu
kondisi yang baik bagi perkembangan bakteri.
Bakteri menguraikan selulosa & bakteri mengikat nitrogen
dari udara bebas.
Bakteri anaerob mereduksi nitrat ( bakteri denitrifikasi).
Nitrogen lepas dapat merugikan tanaman.

Peresapan elemen oleh Sel Tanaman


Absorbsi air/garam-garam mineral pada tanaman dikotil:
1. Melalui bulu-bulu akar
2. Masuk dalam korteks (sel kulit)
3. Kemudian ke sel endodermis
4. Periskel
5. Pembuluh-pembuluh Xylem
Peresapan elemen tersebut dipengaruhi oleh:
a. temperatur
b. kebasahan tanah
c. ventilasi tanah.
Terjadinya tukar-menukar ion disebabkan perbedaan muatan kation & anion
yang ada di dalam akar & di luar akar (tanah).
Air yang menggenang di atas lapisan batu disebut air tanah merupakan suatu
persediaan air bagi tumbuhan.

Macam-macam air yang tertahan oleh partikel tanah:


1. Air kimia
merupakan suatu persenyawaan dengan partikel sehingga air ini tidak dapat
dipergunakan tanaman.

2. Air higroskopis/air hidrasi


merupakan suatu selaput yang terikat oleh partikel yang hidrofil. Humus
merupakan suatu sistem koloid yang hidrofil, dapat menahan banyak air.
3. Air gravitasi
air ini terus menghilang dari lapisan tanah, dimana
kemampuan menahan air sudah maksimum karena air terus
lari maka tdk banyak berguna bagi tanaman.
4. Air kapiler
air yang mengisi rongga-rongga antar misel, air ini mudah
diserap oleh akar tanaman. Air ini berasal dari air tanah (air
yang menggenang di atas lapisan batu yang tdk tembus air).
Didalam tanah liat, air kapiler dapat naik sampai 3 m diatas
permukaan air tanah.

Untuk budidaya tanaman:


lapisan tanah yang teratas setebal 25 cm harus cukup
mengandung air dan elemen-elemen yang diperlukan oleh
akar tanaman tanaman tersebut tumbuh baik.
Kemampuan menahan air
Masuknya air hujan 1 ke dalam tanah karena gaya berat bumi
(gravitasi bumi) dan adhesi dari partikel-partikel tanah.
Air hujan yang ke-2 terus lewat mengalir kebawah, maka
lapisan tanah yang teratas telah maksimal menahan air.
Kemampuan menahan air berbeda-beda tiap jenis tanah.
Kemampuan menahan air berkurang bila partikel tanah makin
besar. Tanah liat menahan air lebih > daripada tanah pasir.

Kemampuan suatu jenis tanah untuk menahan air berdasarkan


% berat kering tanah.
Volume tanah kering ditimbang, tuang air sampai mencapai
maksimum menahan air tentukan beratnya beratnya
bertambah disebabkan oleh air yang ditahan tanah.
Kemampuan menahan air: Berat air
X 100%
Berat tanah basah
Tanah liat = 45%; Tanah pasir = 5%
Titik Layu atau Koefisien Layu
Bila suatu tanah tidak lagi mengandung air yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan suatu tanaman maka tanaman akan layu
maka dikatakan tanah itu sudah sampai pada persenan layu
atau titik layunya. Persenan layu disebut koefisien layu.

Volume tanah timbang, pot berisi tanaman ditutup permukaan


tanahnya dengan kertas plastik (sblm+air) pot tsb layu
tentukan beratnya keringkan timbang lagi.
Selisih berat disebabkan oleh air yang semula masih ketinggalan
di dalam tanah.
Persenan layu atau titik layu =
berat air X 100%
Berat tanah sebelum dikeringkan
Titik layu berlainan sesuai jenis tanamannya, tanah liat = 25%
dan tanah pasir 1%.
Keadaan layu dapat dibedakan:
1. Layu sementara
Pada siang hari, tanaman mengalami transpirasi. Air yang
diuapkan > air yang diserap dari tanah turunnya turgor
dari daun tanaman mulai layu.
Jika pada malam hari pemasukan air > daripada
pengeluaran pulihlah turgor dan tanaman tampak segar
lagi layu sementara.
2. Layu permanen
Jika pada malam hari tidak mendapatkan cukup air guna
memulihkan turgornya, tanah sudah terlalu kering, titik
layu telah terlampaui tetap layu.
Tanaman dan Lingkungan
Flora dari tanah basah dengan flora dari tanah kering
berlainan. Berdasarkan hal tersebut, tanah kering perlu
mempunyai sifat-sifat/faktor-faktor yang sesuai dengan
peri kehidupan di tempat yang kekurangan air
tanaman itu tidak dapat mempertahankan hidupnya.
Berdasarkan tempat tumbuh, tanaman digolongkan:
1. Hidrofit
Tanaman yang tumbuh di dalam atau di atas air.
2. Higrofit
Tanaman yang tumbuh di tempat yang selalu basah.
3. Mesofit
Tanaman yang tumbuh di tempat yang sedang
persediaan airnya (100-300% dari berat kering)
4. Tropofit
Tanaman yang tempat tumbuhnya bersilih ganti basah
dan kering. Setengah tahun basah berganti setengah
tahun kering.
5. Serofit
Tanaman yang hidup ditanah yang kering.

Berdasarkan keadaan tanah yang kurang air, dikenal 3 golongan tanaman:


1. Gol. Efemera
Tanaman cepat pertumbuhannya dan umurnya pendek. Hidup bila
persediaan air baik, tumbuh bijinya sebelum kehabisan air telah selesai
berbunga dan berbuah.

2. Gol. Sukulenta
Tanaman yang berdaun tebal. Terutama dari suku Cactaceae,
Euphorbiaceae, Liliaceae, Aizoaceae, Amaryllidaceae dan Crassulaceae.
Hidup ditanah kering, daun tebal, permukaan berlapis lilin, sedikit stomata
(kriptofor), banyak akar untuk mengatasi kekeringan tanah.

3. Gol. Serofit
Golongan yang benar-benar tahan kekeringan. Contoh:
a. Larrea tridentata hidup di gurun Mexico. Tanaman ini
tetap hidup walaupun kadar air dalam daun turun 50%.
b. Alhagi camelorum di Sahara. Tanaman ini
mempunyai akar sampai 30 meter untuk
mencapai air tanah. Jenis-jenis lain memancarkan akarnya
secara horizontal ke segala arah untuk mendapatkan air.
Transportasi air dan zat-zat organik

Perjalanan air didalam tubuh tanaman.

Pemasukan air kedalam akar sebagai gerakan horizontal. Air


masuk → melalui bulu akar, sel-sel korteks, sel-sel
endodermis, sel-sel perisikel dan akhirnya air itu sampai ke
pembuluh kayu (xilem). Di dalam xilem tidak lagi secara
horizontal melainkan secara vertikal menuju ke daun.

Xilem tdd 3 jenis sel:


a. sel-sel pembuluh (vesel)
b. sel-sel parenkim
c. trakeida
Pengangkutan Bahan Organik

Hasil fotosintesa dalam bentuk gula diangkut oleh floem


keseluruh bagian tanaman yang memerlukannya (batang
& akar).
Arah pengangkutannya dari daun ke akar, atau sebaliknya
→ dapat dua arah. Pada dasarnya terdapat dua sistem
pengangkutan dalam tanaman, yaitu pembuluh xilem dan
pembuluh floem.
Sel pembuluh bentuk lonjong, sejajar dengan sumbu utama
dan dibentuk pada ujung ranting, mula-mula bagian ujung
sel pecah, selnya mati, dindingnya menebal, kemudian
terbentuk pembuluh yang dapat mengalirkan air keseluruh
bagian tanaman. Trakeida sel-selnya bentuk panjang, juga
mengalirkan air.

Transportasi air di dalam tanaman dapat terjadi walau


seluruh sel akar mati, ini membuktikan bahwa air bergerak
melalui sel-sel mati. Apabila di dalam pembuluh xilem terjadi
gelembung-gelembung gas atau udara, maka air tetap
mengalir ke atas melalui pembuluh pembuluh disebelahnya,
menghindari gelembung-gelembung gas & udara tersebut.
Beberapa bukti yang menunjukkan bahwa zat-zat
organik bergerak dalam floem

a. Percobaan Ring
Bila kulit batang dikupas melingkar, maka akan timbul
pembengkakan yang berisi K.H hasil fotosintesa diatas
keratan tsb, karena zat organik tidak dapat mengalir ke
bagian akar, maka lama kelamaan akar mengecil dan
mati karena kelaparan.

Setelah tanaman mati, akar sudah kehabisan K.H dan


bahan-bahan organik, sehingga cendawan, bakteri
patogen yang lain yang dapat menularkan penyakit,
tidak dapat tumbuh.
b. Pengawatan
Dengan mengikatkan kawat pada batang, maka aliran
K.H akan terhambat.
Kadang-kadang dapat merangsang pembungaan.
Sebab pembungaan dipengaruhi oleh perbandingan
karbon dan nitrogen (C/N) yang sesuai. Bila
pengikatnya kuat → kematian

c. Analisa Eksudat
Eksudat (isi floem) → lihat di mikroskop → kadar gula
tinggi.
d. Percobaan dengan C radioaktif
Dengan C radioaktif menunjukkan bahwa CO2 yang
diserap melalui daun kemudian keluar dari daun
sebagai K.H mengalir melalui pembuluh tapis dari
floem ke berbagai bagian tanaman.

e. Pohon yang terbakar seringkali dapat bertunas lagi


karena hanya sebagian kulit yang terbakar sehingga
pengangkutan air dan unsur - unsur yang diperlukan
tidak terganggu.
Jaringan Floem

Pengangkutan zat organik didalam floem dilakukan


melalui suatu berkas pembuluh yang tdd 5 macam
jaringan :

a. Sel-sel serabut (serabut sklerenkim)


Ini tidak dapat dilalui zat organik.
b. Sel parenkim floem
Selnya lunak terdapat didaerah floem.
c. Pembuluh tapis (pembuluh saringan)
d. Sel pengikut ( sel pelengkap)
Mempunyai lubang-lubang di dindingnya yang berhubungan
dengan sel-sel pembuluh tapis. Fungsi sel pelengkap
melayani kebutuhan sendiri dan kebutuhan pembuluh tapis.
Makin tua makin permeabel (mudah ditembus).

e. Jari-jari floem/ jari-jari empulur


Terdapat dalam daerah floem dan turut melakukan
pengangkutan.

Pengangkutan zat organik (makanan) di dalam tanaman.


Setelah berkecambah, makanan mengalir dari biji ke daun
dan akar. Setelah daun membuat makanan, aliran berubah
arah menjadi dari daun ke akar dan meristem pucuk.
Kemudian setelah berbuah, makanan mengalir dari daun ke
akar dan ke buah.
Mekanisme Pengangkutan Zat Organik

Belum jelas, walaupun arah dan banyaknya dapat diketahui.


Gerakan zat organik didalam tanaman harus dipertimbangkan
kenyataan bahwa:
a. Gerakan zat organik terjadi di dalam sel hidup.
b. Dapat terjadi ke atas maupun ke bawah, gerakan berarah
ganda, akropetal=gerakan menuju daun, basipetal=gerakan
menuju akar.
c. Bahan yang harus diangkut (makanan yang relatif sangat
besar).
d. Pengangkutan zat organik terjadi dalam waktu yang sangat
singkat.
e. Pengangkutan zat organik lebih cepat pada siang hari dan
lebih lambat pada malam hari.
Mekanisme pengangkutan zat organik dapat dijelaskan
melalui teori:

a. Teori Difusi
Sulit diterima karena kenyataan menunjukkan bahwa
pengangkutan zat organik 40.000X dari gerakan difusi.

b. Gerakan Sitoplasma
Di dalam sel saringan makanan mungkin diangkut dalam
gerakan sitoplasma mengitari dinding sel ke sel lain
melalui elemen saringan.
Gerakan sitoplasma terlampau lambat untuk
mengangkut bahan yang banyak dalam waktu relatif
singkat.
c. Aliran karena tekanan turgor
Dalam sel-sel daun, terjadi fotosintesa sehingga
terbentuk gula → tercipta tekanan osmose yang
tinggi → menyebabkan air mengalir ke dalam sel
hingga tekanan turgor meningkat dan menekan
larutan gula ke sel berikutnya.
Gerakan terjadi karena adanya perbedaan
konsentrasi gula yang mengakibatkan perbedaan
dari tekanan turgor.
Kelemahan teori ini:

1. Aliran gula terjadi satu arah, yaitu gerakan menuju


akar (basipetal), akan tetapi pada tanaman
pengangkutan zat organik dapat dua arah.

2. Pada tebu, gula mengalir dari daun ke batang,


walau konsentrasi gula > di batang.
Transpirasi dan Gutasi

Hilangnya Air dari Tanaman

Air masuk kedalam akar sebagai cairan dan meninggalkan


tanaman dalam bentuk uap air maupun tetesan air melalui
daun, dahan, bunga dari tanaman.

Definisi:

a. Transpirasi adalah kehilangan uap air dari dalam


tanaman melalui bagian tubuh tanaman terutama
stomata (80-90%) dan dari kutikula (10%).
b. Evaporasi adalah kehilangan air karena penguapan
yang tidak melalui tanaman.
Misalnya: penguapan air dari tanah.

c. Gutasi adalah pengeluaran cairan yang berisi bahan


organik dan anorganik melalui hidatoda sebagai akibat
keadaan air tanaman tertekan.

Jadi, transpirasi, evaporasi dan gutasi merupakan


proses kehilangan air
Gutasi

Gutasi merupakan peristiwa hilangnya air dari tubuh


tanaman dalam bentuk tetesan air.

Gutasi terjadi bila air yang masuk kedalam tubuh tanaman


lebih banyak dan lebih cepat daripada air yang hilang dari
tanaman.

Keadaan lingkungan yang mendorong terjadinya gutasi:

a. Keadaan air tanaman cukup tinggi dan temperatur udara


pada pagi hari rendah.

b. Kelembaban udara pada pagi hari relatif tinggi diikuti


oleh temperatur siang hari yang tidak begitu tinggi.
Air yang dikeluarkan melalui gutasi didorong keluar oleh
adanya tekanan air melalui ujung-ujung pertulangan daun
atau kadang-kadang tetesan air ini keluar melaluitepi
daun. Air yang dikeluarkan bukan air murni, melainkan
suatu senyawa kimia dalam bentuk larutan.

Zat anorganik:
Ca, Na, K, Mg, N

Zat organik:
Gula, senyawa N, senyawa glutamin.
Transpirasi
Transpirasi adalah hilangnya air dari tanaman dalam
bentuk uap air. Dapat dibedakan:
a. Transpirasi kutikuler
Uap air dibebaskan ke udara luar melalui lapisan kutikula.
Banyaknya air yang hilang hanya ± 1% dari jumlah
seluruh air yang hilang.
b. Transpirasi lentikuler
Uap air dibebaskan melalui lenti sel pada permukaan
batang tanaman & beberapa buah-buahan.
Jumlah air yang hilang hanya sedikit sekali.
c. Transpirasi stomatair
Seluruh air yang hilang dibebaskan melalui stomata.
Mekanisme Transpirasi

Transpirasi terjadi akibat adanya perbedaan tekanan uap


air antara rongga daun dan udara sekitarnya. Transpirasi
terjadi dari udara yang lembab ke udara yang kering
melalui stomata, dan prosesnya lebih cepat daripada
melalui lubang besar meskipun luasnya sama.

Difusi melalui stomata 50-100X lebih besar daripada


melalui sistem terbuka dengan luas yang sama. Hal ini
disebabkan karena transpirasi melibatkan aliran masa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi
a. Sinar matahari
Radiasi matahari menimbulkan panas bumi yang
kemudian dipantulkan kembali ke udara & daun, makin
tinggi temperatur udara menyebabkan makin tingginya
temperatur daun, sehingga transpirasi meningkat.

b. Kelembaban udara dan temperatur


Kecepatan transpirasi tergantung dari kelembaban udara
dan temperatur.
Apabila kelembaban udara di sekeliling tanaman relatif
tinggi dari tekanan difusi uap air dalam rongga
interselulair air, maka transpirasi akan menurun. Bila
temperatur udara naik, maka kelembaban nisbi akan turun
dan menyebabkan transpirasi meningkat.
Kelembaban nisbi (Relative Humidity) adalah banyaknya
uap air benar-benar ada di udara dibandingkan dengan
banyaknya uap air dalam keadaan jenuh pada
temperatur yang sama → dinyatakan dalam %.

c. Angin dari tanah


Besarnya transpirasi dipengaruhi oleh besarnya
perbedaan air. Bila ada angin dari tanah maka akan
terjadi perbedaan tekanan air yang lebih besar, sehingga
transpirasi lebih besar.
d. Struktur daun
Makin luas permukaan daun maka makin banyak
stomata.
Makin tipis daun menyebabkan transpirasi makin
besar.

e. Kadar air tanah


Bila kadar air rendah, air yang masuk ke akar sedikit,
sehingga transpirasi menurun.
Pengukuran Transpirasi

a. Dengan cara menimbang pot berisi tanaman.


Selisih dari bobot antara pagi dan sore hari
merupakan kehilangan air akibat transpirasi.

b. Dengan menggunakan alat Photometer


Photometer mengukur laju penguapan air dari daun.
Kecepatan bergerak dari gelembung udara ke kanan
mengukur kecepatan transpirasi daun.
Laju transpirasi sebanding dengan penyerapan air.
Apabila daun kemudian dicelupkan ke dalam air atau
parafin, maka transpirasi berhenti dan penyerapan air
pun menurun, kemudian berhenti. Ini ditunjukkan dengan
berhentinya gelembung udara.
c. Dengan menggunakan kertas kobalt klorid
Kertas yang kering (berwarna biru) dilekatkan pada daun →
jingga → lembab → membuktikan transpirasi terjadi,
tetapi tidak dapat menentukan kecepatan transpirasi.

Anda mungkin juga menyukai