Anda di halaman 1dari 19

Seri Buku Ajar

Padepokan Karakter

Kepedulian

Padepokan Karakter
PKn FIS Unnes

Padepokan Karakter
PRAKATA

P
endidikan karakter, tidak semata-mata diajarkan,
melainkan diperkenalkan, diteladankan, dan dibiasakan.
Penguatannya, hendaknya dimulai dari diri sendiri, dari
hal-hal yang kecil dan mudah, dari sekarang, setiap saat, dan
dimana saja, serta dengan cara memulai dari pemahaman
pengetahuan karakter, perasaan karakter, dan perilaku karakter.
Buku Ajar Seri Karakter Kepedulian dimaksudkan untuk
mengenalkan, meneladankan, dan membiasakan karakter
kepedulian, diharapkan agar para pebelajar dapat berkarakter
peduli. Komponen isi buku terdiri atas dua bagian. Pertama
berupa bahan pengayaan dimensi sikap, dimensi pengetahuan,
dan dimensi perilaku. Kedua berupa persepsi dan evaluasi diri,
dan memaknai gambar. Persepsi dan evaluasi diri serta
mamaknai gambar berupa pertanyaan-pertanyaan keutuhan
dimensi karakter yang perlu dijawab oleh para pebelajar.
Pertanyaan-pertanyaan dalam Buku ini bukan untuk
menilai secara mutlak karakter para pebelajar (para peminat,
pemerhati, dan pengguna), melainkan hanya untuk menunjukkan
persepsi & evaluasi diri yang menggambarkan kecenderungan
di mana posisi para pebelajar terkait dengan karakter dimaksud.
Oleh karena itu, jawaban-jawaban atas pertanyaan dalam Buku
ini lebih bersifat menunjukkan kecenderungan persepsi dan
evaluasi diri karakter para pebelajara.
Tidak ada jawaban salah atau benar dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam Buku ini. Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan dimaksud, melainkan sangat tergantung
kepada seberapa terbuka menjawab dan menuangkan cakrawala

Kepedulian
pandang para pebelajar, sesuai adanya. Dengan cara demikian,
seperti itu-lah kecenderungan posisi para pebelajar.
Buku ini masih sangat sederhana dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, masukan dan koreksi membangun
sangat dinantikan. Akhirnya, semoga Buku ini bermanfaat,
meskipun hanya sebatas karya terbatas dari keluasan ilmu yang
sangat luas.

Semarang
Pengelola Padepokan Karakter

Padepokan Karakter
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................... i
PRAKATA ...............................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................iv
I. Bahan Pengayaan
A. Dimensi sikap: Pencerminan Sikap dalam
Berinteraksi ..................................................................1
B. Dimensi Pengetahuan: Pemahaman Faktual,
Konseptual, dan Produktif ............................................4

II. Persepsi dan Evaluasi Diri


A. Dimensi Pencerminan Sikap .........................................7
B. Dimensi Pencerminan Pengetahuan .............................. 10
C. Dimensi Pencerminan Perilaku .....................................12

III. Memaknai Gambar ..........................................................13


DAFTAR RUJUKAN ............................................................. 14

Kepedulian
KEPEDULIAN

I. Bahan Pengayaan

A. Dimensi Sikap: Pencerminan Sikap dalam


Berinteraksi
Kisah (1)
Suatu ketika, ada seekor tikus yang hidup di rumah
seorang petani. Ia adalah tikus kecil yang bahagia, sebab ia
mendapat cukup banyak makanan di rumah petani tersebut.
Sungguh bagus punya tikus di rumah, karena itu artinya kita
tidak memerlukan penyedot debu. Biar si tikus saja yang
memunguti remah-remah kecil dan mungil.., tapi itu kalau kita
bisa melatih si tikus untuk megambil remah di tempat yang
benar...Ha-ha-ha.
Masalahnya, petani pemilik rumah tak pernah menyukai
tikus itu. Suatu hari, ketika si tikus mengintip melalui retakan di
tembok, ia melihat petani itu tengah membuka sebuah
bungkusan. Saat ia melihat benda dalam bungkusan itu, ia
ketakutan. Petani itu ternyata membeli sebuah perangkap tikus!
Begitu gegernya tikus itu, sampai-sampai ia langsung

Tikus tidak mendapatkan simpati dari Si ayam, jadi ia


pergi menemui sahabatnya yang lain, yaitu Si babi. Si tikus

Padepokan Karakter
perangkap tikus. Ini berita mengerikan, aku tidak tahu apa aku

Si babi be
Urusanmu! Perangkap tikus gak bisa menangkap babi. Kamu

Tikus begitu kecewa dengan Si babi, maka ia menemui


sahabatnya yang lain, yaitu Si sapi.
Saat bertemu, tikus berkata hal yang sama seperti yang

sapi! Tolonglah aku! Pak Tani sudah beli perangkap tikus! Aku
begitu paranoid sekarang! Kamu tahu kan tikus biasanya lari ke
sana ke mari dan tidak tahu menginjak apa. Aku bisa saja
mengin

kehidupan lampaumu... Tapi sayangnya, tidak ada hubungannya

Si tikus tidak mendapat simpati dan pertolongan dari


satu pun sahabatnya. Dengan muram, ia pulang ke liangnya.
Malam itu, seekor ular menyusup ke rumah Pak Tani dan
ekornya terkena perangkap tikus itu.
Ketika istri petani datang untuk memeriksa apakah
perangkap itu sudah menangkap tikus, ular tadi mematuk istri
petani. Akibatnya, istri petani itu menderita sakit berat. Karena

selanjutnya?
Maka Pak Tani itu pun mengambil ayam, memotong
kepalanya, mencabut semua bulunya, dan merebusnya menjadi
sup untuk istrinya. Si ayam pun kehilangan nyawanya.

Kepedulian
Istri petani itu tak kunjung sembuh. Sanak saudara pun
berdatangan untuk memastikan apakah istri petani itu baik-baik
saja. Karena banyak tamu berkunjung, petani tidak tahu harus
menyediakan makanan dari mana buat mereka. Jadi ia pun
menangkap Si babi. Pak Tani lalu menjagalnya, lalu menyajikan
sosis dan ham untuk tamu-tamunya. Si babi pun kehilangan
nyawanya.
Sekalipun telah melakukan segala upaya, istri petani
malang itu akhirnya meninggal. Karena ia meninggal (Kita
tahu sendiri biaya untuk pemakaman cukup mahal)--, maka Pak
Tani harus mengorbankan sapinya. Petani itu pun memotong Si
sapi dan menjual dagingnya untuk membayar biaya upacara
kematian istri oetani tersebut.
Jadi pada akhirnya, si ayam mati, si babi juga mati, dan
si sapi pun mati menjadi korban. Mereka semua kehilangan
nyawanya karena sama-sama dijagal oleh petani. Semua itu
karena perangkap tikus. Kalau mereka semua sadar dan peduli,
hal itu bukanlah masalah Si tikus saja, tetapi masalah semuanya.

Itulah sebabnya mengapa kita harus saling menolong


satu sama lain, walau kita tidak tahu bagaimana hal itu berakibat
pada kita. Jika ada masalah dalam hidup kita, kita berusaha agar
jangan pernah berpikir bahwa ini masalah kita atau masalah dia.
Alih-alih, pikirkan itu sebagai masalah kita, sebab kita semua
berada di dalamnya bersama-sama, dan bagian yang indah
dalam proses ini adalah berbagi dengan orang lain.

Padepokan Karakter
Kita akan menyelesaikan ini bersama-sama. Jika upaya
kita berhasil dan mencapai akhir yang baik, itu hal yang luar
biasa. Namun, meskipun tidak berhasil, hal yang paling penting
adalah: kita bekerja bersama-sama. Pokok masalahnya bukanlah
dalam menyelesaikan semua masalah kita, tetapi ada pada
kenyataan bahwa kita tidak bekerja sama. Di situlah
masalahnya.
Jika kita belajar untuk saling bekerja sama, kita akan
memiliki kehidupan spiritual yang menakjubkan ini, dan kita
tidak akan merasa begitu kesepian. Lalu. Kita pun makin dekat
dengan realitas bahwa kita semua ada di dunia ini bersama-sama
(Ajahn Brahm, 2012).

B. Dimensi Pengetahuan: Pemahaman Faktual,


Konseptual, dan Produktif

Kepedulian adalah sifat peduli atau memprihatinkan


atau ikut merasakan kesulitan/masalah yang dialami orang lain
kemudian secara aktif ikut membantu mengatasinya. Kepedulian
berkembang dari sikap simpati yang berkembang menjadi
empati. Kebalikan dari sifat kepedulian adalah sifat acuh atau
tidak mau tahu kesulitan/masalah orang lain padahal ia dalam
posisi mampu membantu mengatasi/meringankan masalah itu.
Dalam kehidupan sehari-hari kita bergaul dengan
teman, saudara, tetangga, dan kelompok masyarakat lainnya.
Untuk mencapai kehidupan bersama yang damai, kita harus
peduli terhadap masalah atau kesulitan yang dialami orang lain.
Selanjutnya, kita berusaha sesuai kemampuan kita untuk
mengatasi kesulitan atau memecahkan masalah tersebut. Jika

Kepedulian
kita peduli terhadap orang lain, maka orang lain juga akan
peduli kepada kita sehingga tercipta kehidupan saling
menyayangi, saling menghormati, dan cinta damai. Contoh
sikap kepedulian adalah (1) memberi makan/minum kepada
pengemis, (2) menyantuni yatim piatu, (3) menjenguk teman
sakit, (4) menjadi donor darah, (5) membantu korban bencana,
(6) menolong korban kecelakaan, (7) meminjamkan pensil
kepada teman, (8) mendamaikan teman yang berselisih
pendapat, (9) membantu pekerjaan ibu tanpa diminta, (10)
membersihkan rumah atau kelas yang dalam keadaan kotor, dan
sebagainya.
Pembelajaran atau manfaat dari pengamalan sikap
kepedulian, antara lain: (1) meringankan beban orang lain, (2)
kerukuran dengan teman/saudara semakin terpelihara, (3)
kebersihan lingkungan terjaga, (4) menjadi pribadi yang
disayangi orang lain, (5) pekerjaan yang berat akan terasa
ringan, dan (6) membentuk pribadi yang lembut hati sehingga
bermanfaat bagi sesama dan lingkungannya.
Cara menerapkan kepedulian dalam kehidupan sehari-
hari adalah: (1) jika ada orang minta-minta diberi seikhlasnya,
(2) memberikan tempat duduk kita kepada orang tua yang
berdiri di angkutan umum, (3) mengajak teman-teman untuk
menjenguk teman yang sedang sakit, (4) membersihkan kelas
yang kotor walaupun tidak sedang piket, (5) mengumpulkan
bantuan jika ada orang kena musibah, (6) berbagi makanan
dengan teman di sekolah, (7) meminjami teman yang kehilangan
pensil, dan lain-lain.
Untuk melakukan penilaian diri, apakah kita sudah
memiliki sifat kepedulian dapat dilakukan dengan menanyakan

Padepokan Karakter
pada diri sendiri hal-hal sebagai berikut: (1) Apakah aku suka
membantu jika ada teman perlu bantuanku? (2) Apakah aku
dengan ikhlas memungut sampah di halaman sekolah? (3)
Apakah aku senang jika diajak menjenguk teman yang sedang
sakit? (4) Apakah aku mendengar dengan perhatian jika
temanku sedang bicara? dan (5) Apakah aku suka berbagi
makanan dengan temanku?

Kontrol Keberhasilan Pembangunan Karakter

Karakter Indikator
Kepedulian a. Memelihara kebersihan,
keindahan, dan kelestarian
alam.
b. Terlibat aktif dalam bekerja
bakti membersihkan kelas,
sekolah, dan lingkungan
sekitar.
c. Bersedia melakukan tugas
kelompok sesuai kesepakatan
bersama.
d. Bersedia membantu orang lain
tanpa mengharap imbalan.
e. Tidak mendahulukan
kepentingan pribadi dan
kelompok daripada kepentingan

Kepedulian
umum.
f. Mencari jalan untuk mengatasi
perbedaan pendapat/pikiran
antara diri sendiri dengan orang
lain.
g. Tidak bersifat masa bodoh
terhadap perubahan atau
keadaan lingkungan.

II. Persepsi dan Evaluasi Diri

A. Dimensi Pencerminan Sikap


Beri tanda silang (X) atau klik pada huruf SS, S, KS, TS
sesuai
dengan pilihan yang sesuai dengan sikap Anda
Keterangan: SS = sangat setuju
S = setuju
KS = kurang setuju
TS = tidak setuju

Padepokan Karakter
No Pernyataan Sikap Kepedulian SS S KS TS
1
Kita harus membantu kesulitan teman,
supaya jika kita mengalami kesulitan,
kita juga semoga mendapat bantuan dari
teman
2
Kegiatan terkait dengan karakter
kepedulian harus dimulai dari tingkat
pusat sampai daerah, dari pejabat sampai
masyarakat. Sebab tanpa teladan dari
atas, karakter kepedulian berjalan hanya
bersifat semu.
3
Jika ada nenek minta tolong minta
disebrangkan jalan, sementara kita
tergesa-gesa ke kantor atau ke sekolah,
kita tidak perlu menolongnya, toh nanti
ada orang lain yang akan
menyebrangkan.
4
Semua warga negara tetap harus
malaksanakan kewajiban membayar
pajak, walaupun masih ada oknum negara
yang menyalahgunakan keuangan negara
5 Jika saat ulangan ada teman minta
bantuan harus dibantu, sebab itu
merupakan bukti bahwa kita memiliki
sifat suka menolong dan sifat kerjasama.
6
Ikut serta bekerja bakti membersihkan
lingkungan sekitar merupakan salah satu
indikator kepedulian terhadap lingkungan

Kepedulian
7
Membiarkan sampah yang menyumbat
saluran di kampung sebelah, walaupun
itu sampah dari kampung kita, itu bukan
urusan kita, melainkan urusan kampung
sebelah itu.
8
Bersifat masa bodoh terhadap sampah
yang berserakan dimana-mana, karena
tidak memiliki kesempatan
membuangnya adalah cermin kepedulian
terhadap kebersihan lingkungan sekitar.

9 Memberi adalah lebih terhormat dari


pada menerima, kendatipun kita sangat
membutuhkan, hal itu sesuai dengan sifat
kepedulian
10 Tidak memberitahu jawaban terhadap
kesulitan teman dalam mengerjakan soal-
soal ujian adalah sebuah bentuk
kepedulian kita terhadap kesulitan teman,
supaya ia mau belajar lebih giat lagi

Padepokan Karakter
B Dimensi Pencerminan Pengetahuan
Tes Pemahaman Kepedulian
Pilih jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda
silang (X) atau mengklik huruf dari jawaban-jawaban yang
tersedia.

1. Kepedulian adalah sifat memprihatinkan atau ikut serta


merasakan kesulitan atau masalah yang dialami orang lain
seperti terhadap:
a. Menyantuni anak yatim yang kesulitan ekonominya,
b. Menjenguk teman yang sakit karena kena musibah,
c. Membantu orang yang kena musibah kena bencana
d. Membantu teman dalam memebri jawaban pada saat
ujian

2. Manfaat melekasanakan karakter kepedulian, anatar laian


adalah, seperti di bawah ini, KECUALI:
a. Meringankan beban orang lain
b. Memperolah pujian dari orang-orang
c. memelihara kerukunan anata sesama
d. menjaga kebersihan lingkungan.

3. Melaksanakan kepedulian dalam kehidupan kita sehari-hari


harus di dasari oleh:
a. keinginan untuk memberi pelajaran yang mendidik,
b. rasa pamrih agar orang-orang menghormati dia,
c. membuat jera orang-orang yang diberi bantuan,
d. menanamkan rasa seganpada orang yang diberi
pertolongan

Kepedulian
4. Bentuk kepedulian yang dapat dilakukan dalam pergaulan
dan kehidupan kita antara lain seperti berikut ini, KECUALI:
a. memberi tempat duduk pada ibu hamil dalam bis
b. mengajak teman menjenguk teman yang sakit.
c. Membersihkan kelas yang kotor walauapun tidak sedang
piket.
d. Membaca keras di ruang perpustaaan agar pelajaran cepat
masuk.

5. Dampak, jika masyarakat tidak memiliki sikap peduli antara


lain adalah:
a. dapat meringankan beban orang lain.
b. dapat memelihara kerukunan hidup.
c. dapat membuat pekerjaan menjadi berat.
d. dapat membentuk pribadi yang lembut hati

Padepokan Karakter
C. Dimensi Pencerminan Perilaku
Tes Pikir dan Tindak Produktif

No Tindakan Karakter Sebutkan


Kepedulian
1 Kemukakan, perilaku peduli 1.
yang dilakukan Anda selama 2.
dua minggu yang lalu, baik 3.
terhadap lingkungan dan 4.
orang lain 5.
dst tuliskan

2 Kemukakan, perilaku yang 1.


tidak mencerminkan 2.
kepedulian yang telah 3.
dihindari baik terhadap 4.
sesama maupun terhadap 5.
binatang, selama dua minggu dst tuliskan
yang lalu
Keterangan: setiap anda menuliskan satu tindak produktik, Anda
akan memperoleh
skor 2

Kepedulian
III. Memaknai Gambar

Cermatilah gambar berikut,


kemudian jawab pertanyaanya.

1. Bagaimana rasanya kalau teman


kita tidak memiliki kepedulian
terhadap orang yang
membutuhkan pertolongan?
2. Apa persamaan kata dari
kepedulian?
3. Apa lawan kata dari kepedulian?
4. Buat kalimat dengan

5. Mengapa kita perlu


mengembangkan budaya peduli
lingkungan?
6. Bagaimana caranya,
mengembangkan kepedulian di
lingkungan sekolah kita?
7. Kemukakan dengan kalimat
sendiri dari pernyataan

8. Buat semboyan, atau kata-kata


bijak dengan menggunanakan

9.
atas lebih mulia dari pada
tan
10. Kemukakan penjelasan bahwa
kepedulian harus dilandasi
keikhlasan.

Padepokan Karakter
DAFTAR RUJUKAN

Al-Bikhal, Abu Ali. 2013. Ayat-Ayat Motivasi. Depok: Mutiara


Allamah Utama
Alyf. 2013. Cerita Motivasi, Tetap Percaya Diri. Tersedia pada
http://alyfdownload.blogspot.com
Budiningsih, Asri. 2004. Pembelajaran Moral Berpijak pada
Karakteristik Siswa dan Budayanya. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
El-
Kembali Ke Surga. Jakarta: Qultum Media.
Elmubarok, Zaim. 2008. Membumikan Pendidikan Nilai.
Bandung: Alfabeta.
Fadlillah, Muhammad dan Lilif M. K. 2013. Pendidikan
Karakter Anak Usia Dini. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Hendri. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Dongeng.
Bandung: Simbiose Rekatama Media.
Linda & Richard Eyre. 1995. Teaching Your Children Values.
New York: R.M. Eyre & Assoc. Inc.
McClelland, David. 1978. Managing Motivation to Expand
Human Freedom. American Psyclologist (3) 201-210.
Mustari, Mohamad. 2011. Nilai Karakter: Refleksi untuk
Pendidikan Karakter. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.
Prayitno dan Belferik Manullang (ed). 2010. Pendidikan
Karakter dalam Pembangunan Bangsa. Medan:
Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Rachman, Maman. 2000. Reposisi, Reevaluasi, dan Redefinisi
Pendidikan Nilai Bagi Generasi Muda Bangsa. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun Ke-7 No. 028

Kepedulian
Samani, Muchlas dan Hariyanto. M, S. 2011. Konsep dan Model
Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sheldon, Lee. 2004. Character Development and Story Telling.
Boston: Thomson.

Stark, R and Glock, C. 1968. Patterns of Religious Commitment.


Berkeley: University of California Press.
Sukanto, M.M. 1985. Nafsiologi: Suatu Pendekatan Alternatif
atas Psikologi. Jakarta: Integritas Press.
Suyadi. 2013. Strartegi Pembelajaran Pendidikan Karakter.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tillman, Diane. 2000. Living ValuesActivities for Young Adults.
New York: HealthCommunication, Inc.
Tillman, Diane. 2001. Living Values Activities for Children Ages
8-14. New York: HealthCommunication, Inc.
Tillman, Diane and Pillar Quera Colomina. 2001. Living Values:
An Educational Program Educator Training Guide.. New
York: HealthCommunication, Inc.
Tono, Suwidi (Pnyting). 2012. Kisah Inspiratif 10 Pribadi
Besar. Depok: Vision03 Gema Pesona Estate.
Wibowo, Agus. 2013. Pendidikan Karakter di Perguruan
Tinggi. Yogyakarta: Pusataka Pelajar.
Zuchdi, D. dkk. 2013. Model Pendidikan Karakter: Terintegrasi
dalam pembelajaran dan Pengembangan Kultur.
Yogyakarta: UNY Press.

Padepokan Karakter

Anda mungkin juga menyukai