Anda di halaman 1dari 23

DINAMIKA PEMASARAN PROGRAM KELAS SORE

UNVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA

MAKALAH
Untuk Mata Kuliah Sistem Pemasaran I

Arif Eko Zudanto 1305 1196


Abdul Rahman Afandi (1305 2155)
Nurakhim 1305 1196
Kusmanto (1305 1157)
Krisnita Candrawati (1305 1170)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA
2015
A. Latar Belakang Masalah
Seperti halnya berbagai organisasi lainnya, maka Perguruan Tinggi
juga tidak terlepas dari berbagai tuntutan yang antara lain ditunjukkan oleh
kesiapan Perguruan Tinggi dalam menghadapi persaingan namun juga
kewajiban untuk menghasilkan pendidikan yang bermutu. Dengan semakin
banyaknya perguruan tinggi yang berdiri, menyebabkan mahasiswa selaku
konsumen semakin diberikan banyak pilihan. Kondisi tersebut membuat
Perguruan Tinggi sebagai penyedia jasa berlomba-lomba untuk menarik
minat konsumen dengan memberikan pelayanan serta menawarkan berbagai
kelebihan baik dari segi sarana maupun prasarana. Hal ini dilakukan agar
mereka dapat memenangkan persaingan dengan lembaga pendidikan lain
serta memberikan kepuasan kepada konsumennya. Di sisi lain secara
kualitas Perguruan Tinggi juga harus mampu ditingkatkan. Hal ini
ditunjukkan dari pemenuhan berbagai standar, misalkan SNPT yang terdiri
dari Standar Nasional Pendidikan, Standar Nasional Penelitian; dan Standar
Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. Oleh karenanya Perguruan
Tinggi mau tidak mau harus meningkatkan segi kualitas sekaligus segi
pelayanan secara bersamaan.
Demikian pula program kelas sore Universitas Mercuabuana
Yogyakarta. Program ini dijalankan atas banyaknya karyawan yang
menginginkan menempuh pendidikan tinggi dan bekerja sekaligus. Untuk
kemudian pihak pengelola Universitas Mercuabuana membuka kelas sore
sebagai bentuk upaya menangkap peluang dari konsumen potensial dari
segmen tersebut. Dalam perkembangannya, progam kelas sore Universitas
Mercubuana Yogyakarta makin banyak diminati. Hal ini ternyata membawa
konsekuensi baru bagi pihak pengelola kelas sore untuk meningkatkan segi
kualitas sekaligus segi pelayanan secara bersamaan.
Dalam hal ini diperlukan berbagai analisis pemasaran yang terdiri dari
bauran pemasaran, analisis inovasi serta kualitas pelayanan perlu dilakukan.
Analisis bauran pemasaran bertujuan untuk mengetahui kesesuaian
pengelola progam kelas sore Universitas Mercubuana Yogyakarta dalam

1
menciptakan produk dengan karakteristik yang diinginkan konsumen
(mahasiswa); analisis inovasi dalam hal melihat kecenderungan pengelola
progam kelas sore Universitas Mercubuana Yogyakarta  untuk
menggunakan dan mendukung ide-ide baru, eksperimen, dan proses kreatif
yang mungkin berhasil dalam memperkenalkan produk atau jasa baru, hal-
hal baru atau proses teknologi serta analisis kualitas pelayanan untuk
kesesuaian harapan dan kenyataan pemenuhan kebutuhan yang diinginkan
konsumen.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis bauran pemasaran yang dimiliki Program Kelas
Sore Universitas Mercubuana ?
2. Bagaimana analisis orientasi (pasar, produk, pemasaran, pemasaran
berwawasan sosial) yang dimiliki Program Kelas Sore Universitas
Mercubuana ?

C. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Mengenai Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat
memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun
konsumen potensial (Fandy Tjiptono, 2008).
Menurut Kotler (2002) merumuskan bauran pemasaran menjadi
4 P (Product, Price, Promotion dan Place). Variabel bauran pemasaran
yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi
para pembeli atau konsumen, terdiri dari:
a. Produk (Product)
D Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang
ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan
dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik

2
yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada
pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan
tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar
untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi
untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa
fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
b. Harga ( Price )
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis
seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan
tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok
pelanggan. Harga menggambarkan besarnya uang yang harus
dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah
produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh
konsumen.
c. Promosi ( Promotion )
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi
Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat.
Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan
dalam rangka menjual produk ke konsumen.
d. Tempat (Place)
Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa
bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam
sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan
konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.
2. Tinjauan Mengenai Orientasi Dalam Pemasaran
a. Orientasi Produk
Dalam konsep orientasi produk maka diterapkan prinsip biaya rendah
adalah yang paling penting, dan tugas manajemen adalah berkonsentrasi
pada volume produksi dan efisien untuk menurunkan biaya dan harga
(Kotler & Armstrong, 1996). Dalam tahapan ini maka perusahaan
berkonsentrasi pada proses produksi, sehingga dapat membuat produk

3
dalam jumlah besar untuk di jual ke konsumen. Model ini hidup pada
masa awal industrialisasi.
b. Orientasi Produksi
Sedangkan pada orientasi produksi maka konsumen akan memilih
produk yang bermutu tinggi dan bahwa jika produksinya cukup bagus,
hanya sedikit usaha promosi yang diperlukan (Kotler & Armstrong,
1996). Perkembangan ini setingkat lebih maju dibandingkan pemasaran
berorientasi produk karena tidak hanya menitikberatkan pada jumlah
produksi namun juga kualitas.
c. Orientasi Pemasaran
Dalam konsep orientasi pemasaran maka prinsip tersebut diletakkan
pada keunggulan bersaing dengan memahami kebutuhan dan keinginan
dari pasar saran yang ditetapkan denga njelas, dan melakukan
pemahaman ini untuk melakukan pekerjaan superior, menyampaikan
kepuasan kepada para pelanggan tersebut (Kotler & Armstrong, 1996).
Pada tahapan ini Pemasar tidak hanya sekedar bermain pada distribusi,
promosi, periklanan, dan public relations. Konsentrasi pemasar
diarahkan kepada konsumen. Membangun kepuasan konsumen menjadi
tujuan utama melalui kualitas, pelayanan, dan nilai.
d. Orientasi Pemasaran Berwawasan Sosial
Orientasi pemasaran berwawasan sosial menitik beratkan perluasan dari
konsep pemasaran dengan menekankan bahwa sebuah perusahaan
seharusnya mencari menghasilkan niat baik pelanggan, tetapi harus
selalu memajukan kesejahteraan sosial jangka panjang(Kotler &
Armstrong, 1996). Pada tahapan ini perusahaan tidak hanya
mengutamakan penjualan semata namun juga ikut mengembangkan
kualitas kehidupan masyarakat sebagai bentuk timbal balik.

4
D. Analisa dan pembahasan
1. Analisa Bauran Pemasaran
1. 1. Analisa Promosi Program Kelas Sore Universitas Mercubuana
Analisa pada promosi dilakukan pada bentuk-bentuk promosi yang
telah digunakan oleh pengelola dalam menyebarkan informasi mengenai
pelaksanaan Program Kelas Sore Universitas Mercubuana. Dalam
pelaksanaannya promosi program kelas sore belum diadakan secara
tersendiri dan masih bergabung dengan universitas. Adapun bentuk promosi
yang digunakan adalah:
a. Brosur
Menurut Prastowo (2012) brosur merupakan suatu bahan informasi
tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara sistematis. Brosur
juga diartikan sebagai selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat
dan lengkap.

Gambar 1. Brosur Mercubuana


Promosi brosur Kelas Sore Universitas Mercubuana bergabung dengan
program reguler dan belum memiliki brosur sendiri. Hal ini sebenarnya
dapat dipertimbangkan oleh pihak pengelola program Kelas Sore
Universitas Mercubuana sebagai bentuk mengutamakan informasi pada
segmen yang dituju.

5
Berdasarkan kelengkapan informasi maka brosur Mercubuana
Yogyakarta dianggap telah cukup memadai. Dimana brosur
Mercubuana telah memuat mengenai info yang dibutuhkan seperti
waktu pendaftaran, syarat pendaftaran, fakultas dan jurusan yang
dibuka serta lokasi.
b. Baliho
Baliho adalah publikasi yang berlebih-lebihan ukurannya agar menarik
perhatian masyarakat (biasanya dengan gambar yang besar di tempat-
tempat ramai). Bahasa yang digunakan singkat supaya dapat dilihat dan
dibaca dalam sekilas pandang (Prastowo, 2012).

Gambar 2. Baliho Universitas Mercubuana Yogyakarta


Sama halnya dengan brosur, program Kelas Sore Universitas
Mercubuana tidak memiliki baliho yang terpisah dari kelas reguler.
Dalam hal kelengkapan informasi, iklan bentuk Baliho yang dimiliki
Universitas Mercubuana telah cukup memuat mengenai
jurusan/universitas beserta akreditas dan lokasi kampus.
c. Event
Event adalah suatu ritual istimewa penunjukan, penampilan, atau
perayaan yang pasti di rencanakan untuk mencapai tujuan sosial,
budaya atau tujuan bersama (Allen, 2002)

6
Gambar 3. Salah Satu Event yang dilaksanakan oleh Universitas
Mercubuana Yogyakarta
Universitas Mercubuana Yogyakarta telah beberapa kali melaksanakan
event baikdi dalam maupun di luar kampus. Event tersebut berupa fair
job, seminar maupun kegiatan-kegiatan seperti donor darah. Hal ini
membantu memperkenalkan Universitas Mercubuana Yogyakarta
kepada masyarakat.
d. Situs
Situs adalah kumpulan dari beberapa halaman yang mempunyai topik
yang saling terkait yang didalamnya terdapat unsur-unsur teks, gambar,
video, atau berkas lainnya yang tersimpan dalam sebuah komputer
server yang dapat di akses melalui jaringan internet.
Berdasarkan data dokumentasi diatas menunjukkan bahwa informasi
yang dimuat dalam lama situs http://mercubuana-yogya.ac.id/ sudah
cukup lengkap. Demikian pula dengan aksesbilitas yang mudah
dilakukan.

7
Gambar 4. Situs Universitas Mercubuana Yogyakarta
e. Personal Selling
Personal Selling adalah proses penjualan dari penjual terhadap pembeli
secara tatap muka atau langsung dengan cara menawarkan dan
menjelaskan mengenai produk dengan maksud untuk mempengaruhi
seseorang untuk membeli.
Dalam hal ini pengelola program kelas sore Universitas Mercubuana
Yogyakarta menggunakan personal selling yang berada di ruang
marketing. Dimulai dengan penyambutan, penjelasan informasi yang
dibutuhkan, touring singkat pada fasilitas yang dimiliki Universitas
Mercubuana. Wiraniaga Universitas Mercubuana juga melakukan
pendataan calon mahasiswa. Tugas lain yang dimiliki wiraniaga
Universitas Mercubuana adalah membantu pendaftaran secara
administratif calon Mahasiswa (Audita, 2012).
Mengingat pentingnya promosi bagi program kelas sore Universitas
Mercubuana Yogyakarta maka dapat dipertimbangkan untuk menambah
baik jenis maupun mengembangkan media promosi yang telah ada.
Beberapa bentuk promosi lain yang mungkin dilakukan adalah melakukan
kerjasama dengan instansi tertentu yang memiliki program peningkatan
sumber daya manusia dari segi pendidikan formal. Bentuk promosi ini telah

8
dilakukan oleh STIE BPD Jateng, dimana institusi bekerja sama dengan
dinas kepegawaian Jawa Tengah. Apabila terdapat pegawai yang bersedia
untuk melakukan peningkatan pendidikan maka dirujuk ke STIE BPD
Jateng. Sebaliknya pihak STIE BPD Jateng juga memberikan keringanan
biaya serta kemudahan pengurusan syarat administrasi. STIE BPD Jateng
juga bersedia membuka kelas jarak jauh bagi karyawan-karyawan yang
lokasinya berjauhan dengan lokasi kampus. Dengan jumlah mahasiswa
minimal 15 orang maka terdapat beberapa kali pelaksanaan kuliah yang
dilaksanakan secara bergiliran antara di kota setempat dan lokasi kampus.
Bentuk promosi lainnya yang dapat dilakukan oleh pengelola program
kelas sore Universitas Mercubuana Yogyakarta adalah (1) kerjasama dengan
pihak tertentu dalam mempromosikan hasil penelitian. Hal ini memberikan
informasi kepada masyarakat bahwa produk lain dari perkuliahan adalah
kemampuan penelitian yang dikembangkan oleh universitas untuk
mahasiswa. (2) melakukan kunjungan kampus bagi calon mahasiswa yang
tertarik. Promosi dalam bentuk kunjungan kampus yang tertarik
memberikan gambaran dengan tepat bagi calon mahasiswa mengenai
informasi yang dibutuhkan; misalkan sarana dan prasarana, kegiatan
perkuliahan, serta suasana kampus yang dimiliki Universitas.
1. 2. Analisa Produk (Product) Program Kelas Sore Universitas
Mercubuana
Produk untuk universitas meliputi:
a. Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan yang diselenggarakan adalah Program Sarjana (S1)
dan Program Pascasarjana (S2) dengan Program Studi sebagai berikut:
1) Program Sarjana (S1)
Fakultas Agroindustri
– Agroteknologi
– Industri Peternakan
– Teknologi Pangan

9
Fakultas Ekonomi
– Akuntansi
– Manajemen
Fakultas Psikologi
– Psikologi
Fakultas Teknologi Informasi
– Sistem Informasi
– Teknik Informatika
Fakultas Ilmu Komunikasi & Multimedia
– Ilmu Komunikasi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan
– Pendidikan Matematika
– Pendidikan Bahasa Inggris
2) Program Pascasarjana (S2)
– Magister Psikologi
– Magister Psikologi Profesi
b. Tenaga Dosen
Teaga Dosen memiliki peran yang sangat penting dalam proses
mengajar, karena dosen juga merangkap sebagai pembangkit image
positif terhadap mahasiswa. Sebuah perguruan tinggi hanya dapat
berkembang baik, apabila di perguruan tinggi itu cukup tersedia. Dalam
hal ini pengelola program Kelas Sore Universitas Mercubuana harus
memenuhi 95% Dosen mengajar sesuai dengan keahliannya serta 95%
Dosen terlibat aktif dalam kegiatan tridarma (pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 Tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

10
Demikian pula dalam hal kompetensi dosen, Universitas Mercubuana
Yogyarta telah memenuhi standar yang diberikan. Berdasarkan standar
Dikti menunjukkan bahwa dosen strata satu berkualifikasi akademik
paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan
dengan program studi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat
profesi yang relevan dengan program studi dan berkualifikasi paling
rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKN.
c. E-Learning adalah proses belajar mengajar online dimana Bahan Ajar,
Diskusi, Tugas dan Ujian diakses secara online di internet selama 24 jam
sehari dan 7 hari seminggu. Mahasiswa dapat belajar kapan saja dan
dimana saja tanpa terikat waktu dan tempat. Elearning ini ditambah
kuliah tatap muka 4 kali dan ujian 2 kali di kelas dalam satu semester.
d. pelayanan kepada masyarakat, melalui Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mercu Buana
dilakukan berbagai kajian yang kemudian dirumuskan menjadi program
pengembangan masyarakat.
e. kegiatan diseminasi hasil-hasil penelitian dalam berbagai bentuk
presentasi ilmiah nasional dan internasional, publikasi dalam jurnal
nasional terakreditasi dan/atau internasional yang bereputasi
f. Alat bantu berupa teknologi pendidikan sangat besar artinya bagi
pengembangan ilmu, terutama dalam proses belajar mengajar. Sebuah
perguruan tinggi yang memiliki kelengkapan teknologi pendidikaan ini,
tentu  bukan untuk pamer, tetapi dapat menggunakan peralatan tersebut
secara teratur untuk membantu kegiatan proses belajar mengajar dalam
rangka mempertinggi pelayanan akademis untuk para mahasiswa.
g. Produk fasilitas layanan
1) lahan;
2) ruang kelas;
3) perpustakaan;
4) laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi;
5) tempat berolahraga;

11
6) ruang untuk berkesenian;
7) ruang unit kegiatan mahasiswa;
8) ruang pimpinan perguruan tinggi;
9) ruang dosen;
j. ruang tata usaha; dan
k. fasilitas umum.
h. Produk kegiatan kampus
1) Kegiatan Olahraga
Kegiatan pertandingan olahraga selalu menarik perhatian
masyarakat. Dimana ada petandingan maka masyarakat akan
berbondong-bondong datang menyaksikan. Tim yang menang akan
mendapat perhatian khusus dan selalu menjadi buah pebicaraan
mereka, dan juga dalam dunia pers. Oleh karena itu sebuah tim
perguruan tinggi yang tangguh, akan memperoleh banyak keuntungan
dari promosi perguruan tinggi. di negara Indonesia ini sudah banyak
perguruan tinggi yang mencari bibit pemain olahraga dari cabang
tertentu seperti sepakbola, basket, tennis, dan lain sebagainya. Jika
perlu calon mahasiswa yang berbakat ditarik dan diberi beasiswa atau
dibebaskan dari uang kuliah.Dengan demikian kegiatan olahraga ini
mempunyai banyak keuntungan, disamping memupuk image positif
terhadap perguruan tinggi, juaga dapat membantu calon mahasiwa
yang kurang mampu dapat masuk ke perguruan tinggi, karena dia
pandai berolahraga.
2) Kegiatan Marching band dan Tim Tim kesenian
Kegiatan marching band dan tim kesenian dari suatu perguruan
tinggi yang menampilkan kebolehannya pada suatu acara resmi akan
memperoleh keuntungan promosi yang luar biasa. Apalagi jika
diadakan pertandingan diantara jtim tersebut dan mendapat juara.
Perguruan tinggi yang memiliki manajemen yang baik, akan
mengarahkan perhatiannya lebih membina kegiatan pad bidang ini,
karena ini membuka peluang bagi perguruan tinggi untuk lebih

12
dikenal oleh masyarakat dan pemerintah. Akan tetapi lembaga harus
berhati-hati menjaga penampilan timnya, agar tidak mengecewakan
penonton, karena akan membawa akibat negativ terhadap lembaga,
yang dianggap mencerminkan ketidakberesan manajemen intern. Oleh
karena itu, dalam setiap penampilan harus benar-benar disiapkan
secara matang.
3) Kegiatan Keagamaan
Kegiatan keagamaan ini bukan hanya ditandai oleh adanya
bangunan fisik keagamaan, tetapi lebih penting adalah upacar yang
dilakukan didalamnya.misal Nuzulul Qur’an, Hari Raya Qurban dan
lain sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa program Kelas Sore
Universitas Mercubuana telah memiliki berbagai produk baik dari kegiatan
perkuliahan, produk kegiatan kampus, Produk fasilitas layanan, teknologi
pendidikan, diseminasi hasil-hasil penelitian, pelayanan kepada masyarakat,
E-Learning, Tenaga Dosen dan berbagai Jenjang Pendidikan.
Dalam hal lain pengelola program Kelas Sore Universitas Mercubuana
dapat memperhatikan pengembangan gedung, fasilitas sarana dan prasarana
yang menunjang (khususnya kampus 2 Gejayan). Berdasarkan data
pengamatan diketahui bahwa seringkali kelas yang tersedia tidak dapat
mencukupi jumlah mahasiswa sehingga terdapat perubahan jadwal berkali-
kali. Hal ini memberikan kesulitan bagi mahasiswa program kelas sore
dalam menyesuaikan waktu perkuliahan dengan waktu kerja. Sesuai dengan
perkembangannya, dapat diamati bahwa gedung serta fasilitas sarana dan
prasarana yang menunjang tidak dapat mencukupi kebutuhan yang makin
meningkat seiring dengan jumlah mahasiswa yang makin banyak.
Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah rasio antara dosen dan
mahasiswa. Berdasarkan data pengamatan diketahui beban dosen untuk
mengajar di kelas Sore tidak sesuai dengan jumlah dosen yang dimiliki
Universitas Mercubuana. Berdasarkan DIKTI rasio dosen:mahasiswa untuk
bidang IPA 1:20 (toleransi s/d 1:30) dan bidang IPS 1:30 (toleransi s/d

13
1:45). Dengan demikian rasio dosen Program Kelas Sore Universitas
Mercubuana harus diperhatikan.
1. 3. Analisa Harga (Price) Program Kelas Sore Universitas
Mercubuana
Berdasarkan data terakhir diketahui bahwa biaya kuliah untuk kelas
sore Universitas Mercubuana adalah:
a. Biaya Sumbangan Pendidikan Akademik

Gambar 5. Gambaran Biaya Kuliah Program Sore STIE SBI


Apabila dibandingkan dengan 2 universitas lain yang
menyelenggarakan kelas karyawan yaitu (a) STIE SBI dengan biaya
pendaftaran Rp 100.000, biaya Registrasi Ulang sebesar Rp.400.000 serta
biaya 510.000/bulan. (STIE SBI memperlakukan sistem flat sehingga tidak
memperlakukan penerapan biaya gedung dan sebagainya. Uang kuliah
langsung diambil secara rata berapapun sks yang diambil). Dengan
demikian biaya kuliah STIE SBI lebih murah karena tidak membebankan
uang gedung pada mahasiswa (b) Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa
dengan uang pendaftaran 200.000 selanjutnya dikenakan biaya yaitu spp,
serta biaya sarana prasarana

14
Gambar 6. Gambaran Biaya Kuliah Program Sore Universitas Sarjana
Wiyata Taman Siswa
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa biaya kuliah Universitas
Mercubuana termasuk cukup bersaing dengan program sore yang dimiliki
Universitas lainnya di wilayah Yogyakarta. Hasil dokumentasi ini diperkuat
dengan hasil wawancara dengan salah seorang mahasiswa yang menyatakan
bahwa biaya kuliah yang ditetapkan cukup terjangkau untuk saat ini.
1. 4. Analisa Lokasi (Place) Program Kelas Sore Universitas
Mercubuana
Program Kelas Sore Universitas Mercubuana berlokasi di kampus 2
Mercubuana yaitu Jl. Jembatan Merah No. 84C Gejayan, Yogyakarta.
Lokasi ini relatif mudah dijangkau dan letaknya strategis.

Gambar 7. Lokasi Program Kelas Sore Universitas Mercubuana

15
Hal ini memberikan keuntungan bagi sebagian besar mahasiswa
Program Kelas Sore Universitas Mercubuana yang memiliki kantor di
wilayah kota Yogyakarta. Sebagian besar mahasiswa bekerja di berbagai
usaha yang berada di wilayah Kota Yogya sehingga penempatan lokasi
Program Kelas Sore Universitas Mercubuana memudahkan mahasiswa
menuju tempat kuliah sepulang dari kantor.
2. Analisa Orientasi Dalam Pemasaran Program Sore Universitas
Mercubuana Yogyakarta
2. 1. Analisa Orientasi Produk Dalam Pemasaran Program Sore Universitas
Mercubuana Yogyakarta
Berdasarkan uraian produk pada analisa pemasaan menunjukkan
bahwa program Kelas Sore Universitas Mercubuana telah memiliki berbagai
produk baik dari kegiatan perkuliahan, produk kegiatan kampus, Produk
fasilitas layanan, teknologi pendidikan, diseminasi hasil-hasil penelitian,
pelayanan kepada masyarakat, E-Learning, Tenaga Dosen dan berbagai
Jenjang Pendidikan. Dalam hal lain, pengelola program kelas sore
Universitas Mercubuana dapat memperhatikan pengembangan gedung,
fasilitas sarana dan prasarana yang menunjang (khususnya kampus 2
Gejayan) serta rasio antara dosen dan mahasiswa.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat modifikasi dari konsep awal
orientasi produk adalah meningkatkan kuantitas produk. Dalam kasus
orientasi pemasaran program kelas sore Universitas Mercubuana terjadi
modifikasi dimana tujuan pemasaran menjaring calon Mahasiswa sebanyak-
banyak. Hal ini dibuktikan dengan perkembangan jumlah mahasiswa
program Kelas Sore Universitas Mercubuana yang makin meningkat.
Konsekuensi dari tahapan orietnasi produk adalah meningkatkan kualitas.
Dengan demikian program Kelas Sore Universitas Mercubuana melakukan
tahapan orientasi produk baru menyusul tahapan orientasi produksi
(peningkatan kualitas)

16
2. 2. Analisa Orientasi Produksi Dalam Pemasaran Program Sore
Universitas Mercubuana Yogyakarta
Orientasi produksi bertujuan untuk meningkatkan kualitas. Dalam hal
ini pengelola program Kelas Sore Universitas Mercubuana telah melakukan
bebrapa strategi. Diantaranya dengan (1) Penilaian proses dan hasil secara
terintegrasi dengan prinsip penilaian paling sedikit edukatif, objektif, c.
akuntabel, dan transparan. (2) Bentuk penilaian bervariasi yaitu diskusi
kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran
kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah,
atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan (3) bentuk pembelajaran berupa
kuliah responsi dan tutorial, seminar; dan praktikum,
Dengan demikian pengelola program Kelas Sore Universitas
Mercubuana telah melakukan Orientasi Produksi ditunjukkan dengan
peningkatan kualitas lulusan dengan memperhatikan Penilaian proses dan
hasil secara terintegrasi, Bentuk penilaian bervariasi dan bentuk yang
bervariasi. Hal ini bertujuan agar mahasiwa program kelas sore walaupun
bekerja sambilkuliah namun tetap dapat menjadi lulusan dengan kualifikasi
yang sangat baik dan sama dengan kualifikasi setara lulusan kelas reguler.
2. 3. Analisa Orientasi Pemasaran Dalam Pemasaran Program Sore
Universitas Mercubuana Yogyakarta
Konsep Marketing ini menyatakan bahwa produsen tidak hanya
memperhatikan diri sendiri tetapi melihat bagaimana selera konsumen.
Marketing tidak berarti bagaimana menjual produk agar laris habis, akan
tetapi konsep marketing lebih berorientasi jangka panjang. Dalam konsep
ini lebih menekankan pada “kepuasan konsumen”.Tujuan marketing adalah
bagaiman usaha untuk memuaskan selera, memenuhi “needs and wants”
dari konsumen. Istilah needs artinya kebutuhan yang didefinisikan sebagai
rasa kekurangan pada diri seseorang yang harus dipenuhi. Sedangkan wants
adalah keinginan, yang didefinisikan sebagai suatu kebutuhan  yang sudah

17
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti daya beli, pendidikan, agama,
keyakinan, family, dan sebagainya.
Demikian pula program Kelas Sore Universitas Mercubuana yang
yang menganut konsep marketing ini tidak hanya sekedar mengajar siswa
tiap hari sesuai jadwal, tetapi mengusahakan agar siswa puas dengan
layanan lembaga dalam banyak hal, misalnya dalam suasana belajar
mengajar, ruang kelas yang bersih, taman yang asri, dosen-dosen yang
ramah, perpustakaan, Lab, dan lain sebagainya harus siap melayani siswa
(Audita, 2012).
Dalam hal lain, program Kelas Sore Universitas Mercubuana telah
meningkatkan kepuasan pelanggan melalui beberapa komponen, yaitu
sebagai berikut : (1) Karakteristik barang dan jasa yang dapat dilihat Nama
sekolah yang dikenal, staf pengajar yang kompeten, dan hubungan dengan
lembaga luar (2) Emosi pelanggan yang dapat dilihat dari Motivasi siswa
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (3) Atribut-atribut pendukung
yang dapat diamati dari Promosi program Kelas Sore Universitas
Mercubuana, lulusan yang dihasilkan, dan prestasi-prestasi yang dicapai (4)
Persepsi terhadap pelayanan yang dpaat dilihat dari Penerimaan pelayanan
oleh siswa (5) Penyebarluasan informasi
Berdasarkan analisis di atas menunjukkan bahwa program Kelas Sore
Universitas Mercubuana telah melalui tahapan pemasaran. Dimana program
Kelas Sore Universitas Mercubuana menekankan pada kepuasan konsumen.
Mengingat kepuasan konsumen merupakan kajian dengan cakupan luas,
maka pengelola program Kelas Sore Universitas Mercubuana harus
memperhatikan unsur-unsur lain. Oleh karenanya tahapan orientasi
pemasaran berwawasan pemasaran yang dilakukan oleh program Kelas Sore
Universitas Mercubuana belum selesai dan harus lebih dikembangkan
2. 4. Analisa Orientasi Pemasaran Berwawasan Sosial Program Sore
Universitas Mercubuana Yogyakarta
Di dalam menjalankan usahanya Universitas Mercu Buana
Yogyakarta tidak hanya beroientasi pada keuntungan usaha dan mutu

18
produk yang berupa pendidikan saja, akan tetapi Universitas Mercu Buana
Yogyakarta juga melihat apa yang akan dihasilakan untuk kepentingan
masyarakat sekitar. Kegiatan yang dibuat untuk masyarakat sekitar ini
memiliki dua fungsi yaitu sebagai sarana untuk promosi kampus dan sarana
untuk membantu dan mengabdi kepada masyarakat tujuannya adalah agar
masyarakat senantiasa mengetahui keberadaan Universitas Mercu Buana
dan mendukung keberlangsungan kegiatan yang dilakukan civitas
Universitas Mercu Buana.
Kegiatan - kegiatan yang tergolong berwawasan sosial antara lain aksi
donor darah yang disadakan oleh himpunan mahasiswa jurusan Fakultas
Teknologi Informasi, bakti sosial yang diadakan himpunan mahasiswa
program studi manajemen, expo produk olahan lokal yang diadakan oleh
lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat, perayaan Dies Natalies dan
program rutin taunan yaitu kuliah kerja nyata dan lain sebagainya. Semua
kegiatan ini melibatkan masyarakat dan merupakan sarana yanga cukup
efektif untuk promosi Universitas yang berorientasi jangka panjang dan
tentunya memberikan keuntungan baik segi material maupun dari segi
prestige atau nama baik.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa pengelola
program Kelas Sore Universitas Mercubuana telah melakukan tahapan
orientasi pemasaran berwawasan sosial dengan ditunjukkannnya kesadaran
pengelola bahwa Universitas Mercu Buana Yogyakarta tidak hanya
berorientasi pada keuntungan usaha dan mutu produk yang berupa
pendidikan saja, akan tetapi Universitas Mercu Buana Yogyakarta juga
melihat apa yang akan dihasilkan untuk kepentingan masyarakat sekitar.
E. Kesimpulan
1. Secara keseluruhan analisa pada bauran pemasaran yang dimiliki oleh
program sore Universitas Mercubuana Yogyakarta akan dirangkum
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Analisa Bauran Pemasaran Program Sore Universitas Mercubuana
Yogyakarta

19
No Bentuk Bauran Hasil Analisa
Pemasaran
1. Promosi Pelaksanaan promosi yang dilakukan
pengelola program kelas sore niversitas
Mercubuana dilakukan bersamaan
dengan program reguler. Bentuk promosi
yang dimiliki adalah Brosur, Baliho,
Event, Situs dan Personal Selling
Bentuk promosi yang mungkin dapat
dilakukan pengelola program kelas sore
niversitas Mercubuana yaitu (1)
melakukan kerjasama dengan instansi
tertentu yang memiliki program
peningkatan sumber daya manusia dari
segi pendidikan formal (2) kerjasama
dengan pihak tertentu dalam
mempromosikan hasil penelitian (3)
melakukan kunjungan kampus bagi calon
mahasiswa yang tertarik.
2. Produk program Kelas Sore Universitas
Mercubuana telah memiliki berbagai
produk baik dari kegiatan perkuliahan,
produk kegiatan kampus, Produk fasilitas
layanan, teknologi pendidikan,
diseminasi hasil-hasil penelitian,
pelayanan kepada masyarakat, E-
Learning, Tenaga Dosen dan berbagai
Jenjang Pendidikan.
Dalam hal lain, pengelola program kelas
sore Universitas Mercubuana dapat
memperhatikan pengembangan gedung,
fasilitas sarana dan prasarana yang
menunjang (khususnya kampus 2
Gejayan) serta rasio antara dosen dan
mahasiswa.
3. Harga biaya kuliah Universitas Mercubuana
termasuk cukup bersaing dengan program
sore yang dimiliki Universitas lainnya di
wilayah Yogyakarta
4. Lokasi Memiliki keunggulan karena relatif
mudah dijangkau dan letaknya strategis.
2. Berdasarkan analisis diketahui bahwa setiap tahapan dalam analisa
orientasi pemasaran telah dilakukan oleh pengelola Program Sore

20
Universitas Mercubuana Yogyakarta. Untuk selanjutnya akan dirangkum
dalam tabel sebagai berikut

Tabel 2. Analisa Orientasi Dalam Pemasaran Program Sore Universitas


Mercubuana Yogyakarta
No Bentuk Orientasi Hasil Analisa
1. Produk modifikasi dari konsep awal adalah
memproduksi barang menjadi menjaring
calon Mahasiswa sebanyak-banyak. Hal
ini dibuktikan dengan perkembangan
jumlah mahasiswa program Kelas Sore
Universitas Mercubuana yang makin
meningkat.
2. Produksi pengelola program Kelas Sore
Universitas Mercubuana telah melakukan
Orientasi Produksi ditunjukkan dengan
peningkatan kualitas lulusan dengan
memperhatikan Penilaian proses dan
hasil secara terintegrasi, Bentuk penilaian
bervariasi dan bentuk yang bervariasi/.
3. Pemasaran program Kelas Sore Universitas
Mercubuana telah melalui tahapan
pemasaran ditunjukkan dengan upaya
untuk menekankan pada kepuasan
konsumen.
4. Pemasaran Berwawasan bahwa pengelola program Kelas Sore
Sosial Universitas Mercubuana telah melakukan
tahapan orientasi pemasaran berwawasan
sosial dengan ditunjukkannnya kesadaran
pengelola bahwa Universitas Mercu
Buana Yogyakarta tidak hanya
berorientasi pada keuntungan usaha dan
mutu produk yang berupa pendidikan
saja, akan tetapi Universitas Mercu
Buana Yogyakarta juga melihat apa yang
akan dihasilkan untuk kepentingan
masyarakat sekitar

F. Daftar Pustaka
Andi Prastowo. 2012. Panduan Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
DIVA Press

21
Audita Nuvriasari, Evaluasi Implementasi Service Orientation Pada Jasa
Pendidikan: Tinjauan Di Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Jurnal
Sosiohumaniora vol.3 No. 3., Mei 2012
Basu Swastha. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan
Kedelapan. Jakarta: Penerbit Liberty

Kotler dan Amstrong, 2014 Prinsip-Prinsip Pemasaran Principles of


Marketing Jilid 1, Erlangga, Jakarta

G. Job Desk

Job Desk Nama


Analisis Bauran Pemasaran Krisnita Candrawati
Analisis Orientasi Produk Kusmanto
Analisis Orientasi Produksi Noer Rochim
Analisis Orientasi Pemasaran Fandi
Analisis Orientasi Pemasaran Zudanto Arif
Berwawasan Sosial

22

Anda mungkin juga menyukai