“KARATERISTIK MOSFET”
Disusun oleh :
Nim : A1C317067
Kelompok 3 :
Hogervoist and friends (1996:1035) said that this zener keep the sum of
the gate-source volyages pf the input peirs and therefore the Gm of the rail to
rail input stage canstant. Two passible implementation of the zener have been
reallize and inserterd in a rail to rail input stage. These input stages are
implemented ir two two stage compact amplifeer.
Dioda zener mampu menyalurkan arus dalam suatu rangkaian kearah
yang berlawanan apabila terdapat tegangan yang melampaui batas teganag
zener. Apabila terdapat tegangan yang mencapai batas tegangan dioda zener,
maka arus dioda zener akan naik dengan cepat. Perubahan ini tidak
berpengaruh terhadap tegangan dioda zener yang relatif konstan. Daerah
berakdown inilah yang menjadi titik fokus untuk penerapan dioda zener
(ratnasari dkk, 2014:1).
V. PROSEDUR PERCOBAAN
Dioda Zener
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan saat
melaksanakan percobaan.
2. Periksa semua Bahan dan Peralatan, pastikan semua dalam kondisi
yang baik.
3. Rangkaikan seperti pada gambar dibawah ini pada breadboard.
1. Lepaskan beban RL. buat tegangan dari DC power supplysebesar 0 V.
2. Lakukan pengukuran pada VZdan IZmulai dari 0 V, kemudian
dinaikkan secara perlahan dengan step 1 V sampai mencapai kurang
lebih 15 V, kemudian tuliskan datanya pada tabel kerja 5.1.
3. Usahakan arus zener IZjangan sampai melebihi 50 mA. Kemudian
gambarakan kurva karakteristik zener untuk kondisi bias reverse.
4. Carilah tegangan knee dan resistansi zener (RZ) dari gambar kurva
karakteristik zener. Kemudian catatlah hasilnya pada tabel kerja 5.2.
5. Pasangkan kembali beban RL (untuk beban penuh) pada percobaan
regulasi tegangan, kemudian ukurlah arus source I T, arus zener IZ, arus
beban IL, dan tegangan output beban penuh VO(FL), lalu tuliskan
datanya pada tabel kerja 5.3.
6. Hitunglah arus source IT, arus zener IZ, arus beban IL, dan tegangan
output beban penuh VO(FL), dengan memperhitungkan tegangan zener
dan resistansi zener, kemudian tuliskan hasilnya pada tabel kerja 5.3
dan bandingkan kedua hasil tersebut.
V in−V out
IT = , I T =I Z + I L dan V out =V Z + I Z . R Z
RS
7. Lepaskan resistansi beban RLuntuk pengukuran tanpa beban, kemudian
ukurlah arus source IT, arus zener IZ, dan tegangan output tanpa beban
VO(NL), dan catatlah datanya pada tabel kerja 5.4
8. Hitunglah arus source IT, arus zener IZ, dan tegangan output tanpa
beban VO(NL), dengan memperhitungkan tegangan zener dan resistansi
zener, kemudian tuliskan hasilnya pada tabel kerja 5.4 dan
bandingkan kedua hasil tersebut.
9. Dari hasil langkah (8) sampai (11), tentukan prosentase regulasi dari
zener, kemudian tuliskan hasilnya pada tabel kerja 5.3 dan 5.4
kemudian bandingkan kedua hasil tersebut.
VI. DATA HASIL
Catatlah hasil pengematanmu padai table kerja dibawah ini!
Tabel 5.1 Data pengukuran karakteristik zener
Tegangan input, Tegangan zener, Arus zener, IZ VOUT
Vin (Volt) VZ (μA dan mA)
(Volt)
10,06 8,79 0,04 10,28
15,09 9,07 0,07 15,64
20,6 9,8 0,09 20,8
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan “dioda zener”.
Dimana seperti kita ketahui dioda zener adalah dioda yang berbeda dengan
dioda yang biasanya. Yang mana dioda biasa hanya bisa mengalir arus satu
arah saja sedangkan dioda zener memiliki voltase breaktrough pada
voltase tertentu. Voltase break through disebut juga voltase zener. Dioda
zener biasa dipakai pada arah balik sehingga voltase dioda nya konstan
sebesar voltase zener. Dioda zener berfungsi sebagai penyetabil tegangan
(regulator).
Dioda zener sendiri didefenisikan sebagai komponen elektronika yang
terbuat dari bahan semikonduktor dan merupakan jenis dioda yang
dirancang khusus untuk dapat dioperasikan dirangkaian bias (bolek-balik).
Pada saat dipasang pada rangkain forward maju dioda zener memiliki
karakteristik dan funsi sebagai dioda normal pada umumnya.
Percobaan ini bertujuan untuk mengobserfasi dan pengukuran
karakteristik dioda zener dan mengaplikasikannya sebagai regulator
tegangan sederhana. Percobaan pertama ialah mengukur karakteristikdioda
zener dimana pada percobaan ini kami menggunakan tegangan sebesar
10,06 ; 15,09 ; dan 20,6 volt. Setelah kami mempersiapkan alat dan bahan
yang diperlukan barulah kami membuat rangkaian sesuai sesuai dengan
apa yang sudah ada di penuntun. Setelah terangkai barulah kami mengukur
tegangan dengan menggunakan dioda zener dengan cara meletakkan kabel
probe dan kabel buaya osiloskop keatas dan kebawah dioda zener.dari
hasil yang kami dapatkan disimpulkan bahwa semakin besar tegangan
yang masuk makin besar pula tegangan zenernya. Selain itu untuk
tegangan inputnya semakin lama maka akan semakin konstan. Hubungan
tegangan maksimum dan arus maksimum diperoleh garis lurus yang
berpotongan.
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah kami lakkuan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Dioda semikonduktor merupkan dioda yang bekerja pada daerah
dadal (breakdown). Dioda zener dapat digunakan untuk
menghasilkan kesetabilan tegangan dari sau sumber yang tidak
stabil. Besar tegangan VZ terhadap VS selalu tegak lurus. Dioda
zener memiliki karakteristik menyalurkan arus listrik mengalir ke
arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui
batas (tegangan zener) atau biasa di sebut juga dengan (breakdown
voltage).
2. Cara kerja dioda zener yang berfungsi sebagai sstabilizer tegangan.
Dioda zener akan menyesuiakan tegnagn yang dibutuhkan oleh
dioda tersebut sekali pun tegangan sumber memiliki tegangan yang
jauh lebih besar.
3. Cara mengukur tegangan dan arus pada dioda zener
Saat diode zener keadaan “on” tegangan R akan selalu tetap
pada
V R =V i−V
Ratnasari, Resi. 2014. Koordinasi Proteksi Arester PCB dan Dioda Zener
denagn Elemen Dekopling pada Peralatan Listrik. Malang: Unibraw.
X. LAMPIRAN
X.1 lampiran gambar
220.10,06
¿
220+220
2213,2
¿
440
¿ 5,03 V
Menentukan VL
VL = V OUT
VL = 5,03 V
Menentukan VR
VR = VIN - VL
= 10,06 – 5,03
= 5,03 V
Menentukan IC
VL
I C=
RL
5,03
¿
220
¿ 0,02
V ¿ −V Z
I Z=
RS
10,06−8,79
¿
220
¿ 10,02
Menentukan IR
V R 5,03
I R= = =0,02
R 220
Menentukan IR
I Z =I R −I L
¿ 0,02−0,02
¿0
Menentukan IT
I T =I Z + I L
¿ 10,02+0,02
¿ 10,04
2. VIN = 15,9 V
RL = 220 Ω
RL. V ¿
V OUT =
R+ R
220. 15,9
¿
220+220
3498
¿
440
¿ 7,95 V
V ¿ −V Z
I Z=
RS
15,9−9,07
¿
220
6,83
¿
220
¿ 0,13
3. VIN = 20,6 V
RL = 220 Ω
RL. V ¿
V OUT =
R+ R
220. 20,6
¿
220+220
4532
¿
440
¿ 10,3 V
V ¿ −V Z
I Z=
RS
20,6−9,8
¿
220
10,8
¿
220
¿ 0,04
Perhitungan−Pengukuran
% EROR I T = × 100 %
pengukuran
0−0,10
¿ ×100 %
0,10
¿ 100 %
0 , 06−0,10
% EROR I L= ×100 %
0,10
¿ 40 %
7,5−0,08
% EROR V O = ×100 %
0,08
¿ 5,9 %