Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM ELEKTRONIK DASAR

“KARATERISTIK MOSFET”

Disusun oleh :

Nama : Rachel Risda Sitanggang

Nim : A1C317067

Kelompok 3 :

1. Lugy Rivaldo (A1C317009)


2. Riski Intan Sari (A1C317O13)
3. Erika Irianti (A1C317015)
4. Priska Deboranita Nababan (A1C317045)
5. Puspa Cantika Riana (A1C317069)

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA


PRODI PENDIDIKAN FISIKA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
I. JUDUL : TEOREMA DIODA ZENER
II. TUJUAN :
1. Setelah melakukan praktikum, praktikan dapat menyebutkan
karakteristik dioda zener dengan benar.
2. Setelah melakukan praktikum, praktikan dapan membedakan fungsi
dioda zenner dengan membedakan fungsi dioda zener dengan dioda
biasa dengan benar.
3. Setelah melakukan praktikum, praktikan dapat mengukur tegangan dan
arus zener dengan benar.
III. LANDASAN TEORI
Dioda zener adalah perangkat semikonduktor silikon yang
memungkinkan arus mengalir balik ke arah maju maupun sebaliknya. Dioda
terdiri dari sambungan p-n khusus, dirancang untuk melakkukan arah
sebaliknya bila voltase tertentu tercapai. Dioda zener adalah memiliki
berakdown voltage tebalik yang terdefinisi dengan baik, dimana ia mulia
menghantarkan arus dana beroperasi terus menerus dalam mode bias balik
tanpa mengalami kerusakan (Setiyo, 2017:132).
Menurut Muda (2013:58-59) bahwa dioda biasa memiliki sifat yang
mirip dengan dioda biasa. Pada kondisi bias maju, karakteristik dioda zener
sama dengan dioda biasa jadi jika diberikan tegangan luar yang besarnya
melebihi tegangan kontak maka arus akan mengalir. Pada kondisi bias balik,
dioda zener juga memiliki karakteristik yang sama dengan dioda biasa
asalkan tegangan yang diberikan tidak terlalu besar. jika tegangan menjadi
terlalu besar dan melebihi tegangan zener maka arus mengalir pada arah yang
berbeda. Dioda zener tidak dapat mempertahankan keadaan “matinya” jika
tegangan terbalik yang diberikan melebihi Vzener.
Menurut Listiyarini (2018:76) bahawa dioda zener terbuat dari bahan
silikon. Biasanya digunakan pada rangkaian power supply dimana fungsinya
adalah sebagai penyetabil arus. Meskipun arus AC yang dirubah ke DC tidak
akan berpengaruh jika terdapat dioda zener ini.
Adapun sifat dioda zener adalah sebagai berikut :
 Tegangan yang dicapai maksimal rata-rata 0,7 s/d 12 volt.
 Hanya tahan terhadap arus kecil, maksimal 1 s/d 50 mA.
 Hampir tidak ada yang hilang jika sudah melewati dioda zener.

Penggunaan dioda zener dapat memperbaiki respon tegangan keluaran


invertor. Sifat dari dioda zener adalah konduksi. Perbedaan lain antara zener
dan dioda lainnya adalah doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N.
Ternyata dengan perlakuan ini tegangan berakdown dioda biasa makin cepat
tercapai (Budiharto dan Rahardi, 2005:58).

Hogervoist and friends (1996:1035) said that this zener keep the sum of
the gate-source volyages pf the input peirs and therefore the Gm of the rail to
rail input stage canstant. Two passible implementation of the zener have been
reallize and inserterd in a rail to rail input stage. These input stages are
implemented ir two two stage compact amplifeer.
Dioda zener mampu menyalurkan arus dalam suatu rangkaian kearah
yang berlawanan apabila terdapat tegangan yang melampaui batas teganag
zener. Apabila terdapat tegangan yang mencapai batas tegangan dioda zener,
maka arus dioda zener akan naik dengan cepat. Perubahan ini tidak
berpengaruh terhadap tegangan dioda zener yang relatif konstan. Daerah
berakdown inilah yang menjadi titik fokus untuk penerapan dioda zener
(ratnasari dkk, 2014:1).

IV. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang akan digunakan:


1. Breadboard = 1 unit
2. Resistor = @. 1 Pcs
3. Mikro dan Mili-Ammeter dc = 1 unit
4. Voltmeter dc = 1 unit
5. DC Power supply = 1 unit
6. Diode Zener = 1 unit

V. PROSEDUR PERCOBAAN

Dioda Zener
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan saat
melaksanakan percobaan.
2. Periksa semua Bahan dan Peralatan, pastikan semua dalam kondisi
yang baik.
3. Rangkaikan seperti pada gambar dibawah ini pada breadboard.
1. Lepaskan beban RL. buat tegangan dari DC power supplysebesar 0 V.
2. Lakukan pengukuran pada VZdan IZmulai dari 0 V, kemudian
dinaikkan secara perlahan dengan step 1 V sampai mencapai kurang
lebih 15 V, kemudian tuliskan datanya pada tabel kerja 5.1.
3. Usahakan arus zener IZjangan sampai melebihi 50 mA. Kemudian
gambarakan kurva karakteristik zener untuk kondisi bias reverse.
4. Carilah tegangan knee dan resistansi zener (RZ) dari gambar kurva
karakteristik zener. Kemudian catatlah hasilnya pada tabel kerja 5.2.
5. Pasangkan kembali beban RL (untuk beban penuh) pada percobaan
regulasi tegangan, kemudian ukurlah arus source I T, arus zener IZ, arus
beban IL, dan tegangan output beban penuh VO(FL), lalu tuliskan
datanya pada tabel kerja 5.3.
6. Hitunglah arus source IT, arus zener IZ, arus beban IL, dan tegangan
output beban penuh VO(FL), dengan memperhitungkan tegangan zener
dan resistansi zener, kemudian tuliskan hasilnya pada tabel kerja 5.3
dan bandingkan kedua hasil tersebut.

V in−V out
IT = , I T =I Z + I L dan V out =V Z + I Z . R Z
RS
7. Lepaskan resistansi beban RLuntuk pengukuran tanpa beban, kemudian
ukurlah arus source IT, arus zener IZ, dan tegangan output tanpa beban
VO(NL), dan catatlah datanya pada tabel kerja 5.4
8. Hitunglah arus source IT, arus zener IZ, dan tegangan output tanpa
beban VO(NL), dengan memperhitungkan tegangan zener dan resistansi
zener, kemudian tuliskan hasilnya pada tabel kerja 5.4 dan
bandingkan kedua hasil tersebut.
9. Dari hasil langkah (8) sampai (11), tentukan prosentase regulasi dari
zener, kemudian tuliskan hasilnya pada tabel kerja 5.3 dan 5.4
kemudian bandingkan kedua hasil tersebut.
VI. DATA HASIL
Catatlah hasil pengematanmu padai table kerja dibawah ini!
Tabel 5.1 Data pengukuran karakteristik zener
Tegangan input, Tegangan zener, Arus zener, IZ VOUT
Vin (Volt) VZ (μA dan mA)
(Volt)
10,06 8,79 0,04 10,28
15,09 9,07 0,07 15,64
20,6 9,8 0,09 20,8

Tabel 5.2Tegangan knee dan resistansi zener

Tegangan knee zener . . . . Volt


Resistansi zener (RZ) ....Ω

Tabel 5.3 Data zener regulator beban penuh


Untuk: Vin = 15 Volt
Parameter Pengukuran Perhitungan Eror (%)
IT
IZ
IL
Vo(FL)

Tabel 5.4 Data zener regulator tanpa beban


Untuk: Vin= 15 Volt
Parameter Pengukuran Perhitungan Eror (%)
IT
IZ
Vo(NL)
VR (%)

VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan “dioda zener”.
Dimana seperti kita ketahui dioda zener adalah dioda yang berbeda dengan
dioda yang biasanya. Yang mana dioda biasa hanya bisa mengalir arus satu
arah saja sedangkan dioda zener memiliki voltase breaktrough pada
voltase tertentu. Voltase break through disebut juga voltase zener. Dioda
zener biasa dipakai pada arah balik sehingga voltase dioda nya konstan
sebesar voltase zener. Dioda zener berfungsi sebagai penyetabil tegangan
(regulator).
Dioda zener sendiri didefenisikan sebagai komponen elektronika yang
terbuat dari bahan semikonduktor dan merupakan jenis dioda yang
dirancang khusus untuk dapat dioperasikan dirangkaian bias (bolek-balik).
Pada saat dipasang pada rangkain forward maju dioda zener memiliki
karakteristik dan funsi sebagai dioda normal pada umumnya.
Percobaan ini bertujuan untuk mengobserfasi dan pengukuran
karakteristik dioda zener dan mengaplikasikannya sebagai regulator
tegangan sederhana. Percobaan pertama ialah mengukur karakteristikdioda
zener dimana pada percobaan ini kami menggunakan tegangan sebesar
10,06 ; 15,09 ; dan 20,6 volt. Setelah kami mempersiapkan alat dan bahan
yang diperlukan barulah kami membuat rangkaian sesuai sesuai dengan
apa yang sudah ada di penuntun. Setelah terangkai barulah kami mengukur
tegangan dengan menggunakan dioda zener dengan cara meletakkan kabel
probe dan kabel buaya osiloskop keatas dan kebawah dioda zener.dari
hasil yang kami dapatkan disimpulkan bahwa semakin besar tegangan
yang masuk makin besar pula tegangan zenernya. Selain itu untuk
tegangan inputnya semakin lama maka akan semakin konstan. Hubungan
tegangan maksimum dan arus maksimum diperoleh garis lurus yang
berpotongan.

Percobaan selanjutnya adalah mengukur arus zener. Sama sepert


tegangan zener kami mengukur arus zener menggunakan osiloskop dan
hasil yang kami dapat untuk tegangan 10 – 20 volt tidak terbentuk
gelombang sinusoidal.
Untuk percobaan tegangan knee kai mendapat nilai/besar tegangannya
adalah volt dan resistansi xenernya sebesar 20 Ω. Tegangan knee adalah
tegangan pada saat arus naik secara cerpat pada saat dioda berada di
daerah bias maju dimana tegangan ini sama dengan teganagn penghalang.
Apabila tegangan dioda lebih besar dari pada tegangan kaki maka dioda
akan menghantar dengan mudah dan sebaliknya bila tegangan dioda lebih
kcil dari pda tegangan kaki maka dioda tidak mengahantarkan arus denga
baik.
Pada percobaan yang ketiga yaitu tentang regulator penuh beban dan
pada percobaan ini kami mengambilnya dari literatur dikarenakan waktu
praktikum yang kurang memadai. Apabila IL bertambah besar maka nilai IS
juga akan bertambah besra sedangkan IZ akan bertambah kecil. Semakin
kecil IZ maka fungsi zener itu sendiri akan semakin berkurang.
Pada percobaan yang terakhir yaitu regulator tanpa beban. Hampir sama
percobaan ketiga namun bedanya adalah nilai arus adalah kebalikannya.

VIII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah kami lakkuan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Dioda semikonduktor merupkan dioda yang bekerja pada daerah
dadal (breakdown). Dioda zener dapat digunakan untuk
menghasilkan kesetabilan tegangan dari sau sumber yang tidak
stabil. Besar tegangan VZ terhadap VS selalu tegak lurus. Dioda
zener memiliki karakteristik menyalurkan arus listrik mengalir ke
arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui
batas (tegangan zener) atau biasa di sebut juga dengan (breakdown
voltage).
2. Cara kerja dioda zener yang berfungsi sebagai sstabilizer tegangan.
Dioda zener akan menyesuiakan tegnagn yang dibutuhkan oleh
dioda tersebut sekali pun tegangan sumber memiliki tegangan yang
jauh lebih besar.
3. Cara mengukur tegangan dan arus pada dioda zener
Saat diode zener keadaan “on” tegangan R akan selalu tetap
pada

V R =V i−V

Dan I R juga tetap pada


VR
I R=
R

Arus diode zener adalah


Iz=I R −I L

IX. DAFTAR PUSTAKA

Budiharto, Widodo dan Rahardi, Safian. 2005. Teknik Reparasi Pc dan


Monitor. Jakarta : PT Gramedia.
Hagevorst, Ron and friends. 1996. Compact CMOS Constant-gm Rail to
Rail Input Stage With gm-Control by an Electronic Zenner Diode. IEEE Journal
of sould-state circuit. Vol 31 no. 7

Muda, Imam. 2013. Elektonika Dasar. Malang : Gunung Samudra.

Listiyarini, Ratih. 2018. Dasar Listrik dan Elektronika. Yogyakarta:


Deepublish.

Ratnasari, Resi. 2014. Koordinasi Proteksi Arester PCB dan Dioda Zener
denagn Elemen Dekopling pada Peralatan Listrik. Malang: Unibraw.

Setiyo, Muji. 2017. Listrik dan Eletronika Dasar Otomatif. Magelang:


Unimma Press.

X. LAMPIRAN
X.1 lampiran gambar

X.2 lampiran hitung


A. Pengukuran karakteristik zener
1. VIN = 10,06 V
RL = 220 Ω
RL. V ¿
 V OUT =
R+ R

220.10,06
¿
220+220

2213,2
¿
440

¿ 5,03 V

 Menentukan VL
VL = V OUT
VL = 5,03 V
 Menentukan VR
VR = VIN - VL
= 10,06 – 5,03
= 5,03 V
 Menentukan IC
VL
I C=
RL
5,03
¿
220
¿ 0,02
V ¿ −V Z
 I Z=
RS
10,06−8,79
¿
220
¿ 10,02

 Menentukan IR
V R 5,03
I R= = =0,02
R 220
 Menentukan IR
I Z =I R −I L
¿ 0,02−0,02
¿0
 Menentukan IT
I T =I Z + I L
¿ 10,02+0,02
¿ 10,04

2. VIN = 15,9 V
RL = 220 Ω
RL. V ¿
 V OUT =
R+ R

220. 15,9
¿
220+220

3498
¿
440

¿ 7,95 V

V ¿ −V Z
 I Z=
RS
15,9−9,07
¿
220
6,83
¿
220

¿ 0,13

3. VIN = 20,6 V
RL = 220 Ω
RL. V ¿
 V OUT =
R+ R

220. 20,6
¿
220+220
4532
¿
440

¿ 10,3 V

V ¿ −V Z
 I Z=
RS
20,6−9,8
¿
220
10,8
¿
220

¿ 0,04

B. Regulator beban penuh


VIN = 20,6 V
VZ
 I L=
VL
15
¿
0,08
¿ 187,5
 I Z =V Z + I T
¿ 15−0,11
¿ 14,89
Perhitungan−Pengukuran
 % Kesalahan I T = ×100 %
pengukuran
0,06−0,11
¿ ×100 %
0,11
−0,05
¿ ×100 %
0,11
¿−45,45 %

Perhitungan−Pengukuran
 % EROR I T = × 100 %
pengukuran
0−0,10
¿ ×100 %
0,10
¿ 100 %
0 , 06−0,10
 % EROR I L= ×100 %
0,10
¿ 40 %

7,5−0,08
 % EROR V O = ×100 %
0,08

¿ 5,9 %

Anda mungkin juga menyukai