Janani Budi Daffa (185030201111105) Khansa Abidah (185030200111144) Roga Sekar Sepyanti (185030201111100) Lucky Ari Wibowo (185030200111132) Fahmi Babgae (185030200111137) PPh pasal 22 Pajak penghasilan adalah bentuk pemungutan pajak yang dilakukan satu pihak terhadap wajib pajak dan berkaitan dengan kegiatan perdagangan barang. PPh pasal 22 yaitu proses pengenaan pajak atas sebuah keuntungan, sehingga jika penjual ataupun pembeli mendapatkan keuntungan atas perdagangan tersebut bisa terkena PPh pasa 22 Objek PPh pasal 22. Yaitu: Ekspor dan Impor komoditas tambang, pembayaran atas pembelian barang oleh pemerintah, pembayaran atas pembelian barang kepada pihak ketiga, pembayaran atas pembelian bahan untuk keperluan BUMN dan lain-lain Ada beberapa pengecualian atas objek PPh pasal 22, yaitu: impor barang atau penyerahan barang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea masuk, impor sementara, impor kembali, dan lain-lain Wajib pajak PPh pasa 22 ada 3, yaitu: orang pribadi yang mempunyai penghasilan atas usaha, pekerjaan, ataupun pekerjaan bebas. Badan usaha milik pemerintah ataupun swasta. Bendahara pemerintah pusat dan daerah Tarif-tarif yang berlaku pada PPh pasal 22 yaitu: atas impor, atas pembelian barang yang dilakukan DJPB, atas penjualan hasil produksi yang telah ditetapkan DIRJEN Pajak, atas penjualan hasil produksi yang telah ditetapkan DIRJEN Pajak, dan lain-lain Cara pemungutan PPh pasal 22 pada suatu contoh impor yang diberikan penyaji yaitu 1. Pada tanggal 5 Juli 2017 PT XYZminta barang dari USA dengan harga faktur US $ 150.000. Biaya asuransi sebesar 3% dari nilai faktur, Biaya angkut sebesar 10% dari nilai faktur. 2. Ada pula bea masuk sebesar 15% dan bea masuk tambahan sebesar 10%. Asumsi US $ 1 = Rp13.000 3. PPh Pasal 22 yang akan dipungut oleh Ditjen Bea Cukai jika PT XYZ memiliki API = 2,5% x Rp2.966.250.000 = Rp74.156.250 4. Namun PPh Pasal 22 yang akan dipungut oleh Ditjen Bea Cukai jika PT XYZ tidak memiliki API = 7,5% x Rp2.966.250.000 = Rp224.718.750
Tata cara pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPh pasa 22 yaitu
1. PPh pasal 22 atas impor disetor dengan formulir surat setoran pajak cukai dan pabean ke Bank Persepsi atau kantor pos dan Giro dalam jangka waktu 1 hari setelah pemungutan dan dilaporkan ke Kpp paling lambat 7 hari 2. PPh pasal 22 atas pembelian barang disetor oleh pemungut atas nama NPWP wajib pajak ke Bank atau kantor pos dan giro di hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran dan menerbitkan bukti pemungutan rangkap 3 3. PPh pasal 22 atas pembelian barang disetor paling lambat 10 ulan berikutnya dengan menggunakan formulir SSP dan menyampaikan SPT masa ke KPP 4. PPh pasal 22 atas penjualan hasil produksi disetor paling lambat 10 ulan berikutnya dengan menggunakan formulir SSP dan menyampaikan SPT masa ke KPP 5. PPh pasa 22 atas penjualan hasil produksi disetor oleh wajib pajak sebelum surat perintah pengeluaran barang ditebus dengan SSP, pemungut wajib mengeluarkan bukti pemungutan rangkap 3