Anda di halaman 1dari 3

AYO LARI GURU

Oleh : Siti Aisyah S.Pd.I

MI Islamiyah Toso

Terhitung Maret 2020 organisasi kesehatan dunia Corona Virus Diseas (Covid) 19 sebagai
pandemi yang telah melanda lebih dari 200 negara di dunia.Sebagai langkah antisipasi penyebaran covid
19 pemerintah Indonesia melakukan beberapa tindakan mulai dari kampanye di rumah saja,social and
physical distancing, pergeseran libur lebaran,Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSPB) .Pemerintah
menghendaki agar masyarakat untuk tetap dirumah, bekerja dari rumah, belajar dan beribadah di
rumah.

Perubahan yang terjadi secara cepat dan mendadak sebagai akibat penyebaran covid 19
membuat semua orang dipaksa untuk melek teknologi.Melalui teknologi inilah satu satunya jembatan
yang menghubungkan guru dan siswa dalam pembelajaran tanpa harus tatap muka.Berbeda dengan
pembelajaran tatap muka di sekolah yang durasinya cukup panjang,pembelajaran online waktunya
terbatas.Ini disebabkan karena proses belajar mengajar daring guru sulit menjelaskan secara langsung
dan interaktif dengan siswa. Kondisi ini memunculkan ketidaksiapan dari pembelajaran tatap muka
kepembelajaran daring.

Kondisi pembelajaran daring yang selama ini berjalan belum maksimal karena adanya
keterbatasan baik pada guru,siswa maupun sarana yang dimiliki oleh guru dan siswa itu sendiri.Realitas
menunjukkan ada banyak guru yang belum menguasai IT terlebih pada guru yang berusia diatas lima
puluh tahun.Tentang siswa sendiri sangat menjadi problem dalam melaksanakan pembelajaran daring
terutama pada siswa kelas rendah,Bagaimana mungkin siswa yang baru belajar huruf abjad langsung
dihadapkan pada permasalahan pembelajaran menggunakan Android misalnya. Tak kalah ribetnya
ketika permasalahan itu ada pada kepemilikan android dan sekaligus kuotanya.

Melihat kondisi yang demikian bukan berarti sebagai pendidik kita diam saja atau bahkan
menyerah dengan keadaan.Bahwa pada dasarnya apa yang telah,sedang dan akan terjadi adalah kuasa
dan kehendak dari Allah SWT.Sebagai makhluk sekaligus hamba Allah SWT kita berkewajiban untuk
berusaha mengatasi semua permasalahan yang ada.Termasuk ujian yang saat ini melanda dunia berupa
covid 19 yang berimbas pada kesulitan dalam dunia pendidikan yang didalamnya muncul permasalahan
dalam kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan.Sebagai seorang pendidik kita harus dapat
berimprovisasi dengan keadaan.

Dalam kondisi yang mengharuskan guru melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya :

1. Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai prosedur yang telah ditetapkan


2. Guru dapat menggunakan moda daring aplikasi Whats app
3. Guru dapat menggunakan aplikasi Google Class room
4. Guru melaksanakan tertib administrasi baik rencana ataupun pelaksanaan dan penilaian
pembelajaran

Tidak kalah pentingnya dalam proses pembelajaran jarak jauh atau daring guru harus
tetap

Mengupayakan pendidikan karakter peserta didik agar tidak menurun dengan cara melakukan kegiatan
menyapa peserta didik secara bergantian setiap hari, bisa menggunakan video call setidaknya setiap
peserta didik mendapatkan layanan seminggu sekali.Dengan cara ini guru akan dapat memantau
kebiasaan anak setiap hari.Apakah anak telah melaksanakan sholat,mandi pagi atau mungkin aktifitas
lain yang sebagaimana biasa dilakukan saat pembelajaran tatap muka. Demikian juga guru juga tetap
mengingatkan kebiasaan baru dalam masa pandemic ini untuk tetap memakai masker bila beraktifitas
diluar rumah,mencuci tangan dengan air yang mengaliir,menghindari kerumunan dan lain-lain.

Dalam situasi yang serba tidak menentu seperti saat ini aktifitas murid di suatu satuan
pendidikan nampaknya cenderung kurang dapat dikontrol oleh guru. Apalagi bila orang tua atau wali
murid tidak mempunyai banyak waktu untuk anaknya.Tentu hal ini akan banyak mengakibatkan
permasalahan pada anak.Oleh karena itulah peran para guru akan menjadi sangat dominan terutama
pada saat anak melaksanakan pembelajaran secara daring.Guru tidak bisa hanya berpangku tangan tapi
harus senantiasa aktif untuk berkomunikasi dengan anak.Setiap tugas yang diberikan pada anak guru
harus bisa mengawal sampai seberapa jauh anak mematuhi dalam menyelesaikan tugas tersebut.Waktu
yang hanya beberapa jam dari pagi sehingga siang harus benar benar dapat dimanfaatkan secara
maksimal. Mungkin akan menjadi kendala ketika beberapa tugas yang diberikan oleh guru tidak
dikerjakan oleh anak secara mandiri. Bisa saja anak dibantu oleh kakaknya atau oleh orang tuanya.Jika
menjumpai yang demikian guru jangan panic.Memang salah satu kelemahan proses pembelajaran jarak
jauh (PJJ) adalah kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh guru terhadap tugas yang diberikan pada
anak didiknya.Apalagi dikelas rendah.Anggap saja hal ini sebagai salah satu cara agar anak semangat
dalam belajar toh penjelasan lewat media whats app pasti akan menjadi multi tafsir pada yang
menerimanya.Nah jika demikian suatu saat guru dapat melakukan video call pada anak tertentu yang
mempunyai indikasi bahwa tugas yang diberikan oleh guru dikerjakan orang lain.Dalam video call inilah
guru akan tahu sampai seberapa luas pengetahuan yang dimiliki oleh anak dalam menyerap materi
pembelajaran disetiap temanya.

Bisa juga pembejaran jarak jauh ini dikombinasikan dengan cara bimbingan kelompok dalam arti
tetap menerapkan protocol kesehatan dimasa pandemic ini.Jaga jarak wajib,pakai masker harus,nah
dalam hal mengurangi kerumunan ini guru dapat membuat kelompok-kelompok kecil disetiap
kelasnya.Tak perlu banyak-banyak cukup dengan tiga atau empat anak disetiap kelompoknya.Suatu saat
datangi mereka,ajak diskusi tentang materi yang mungkin kurang dimengerti oleh siswa.Tapi tentu saja
kita membatasi untuk kunjungan kelompok ini.Atau suatu saat kelompok-kelompok kecil ini diberi
kesempatan untuk belajar secara mandiri.Beri mereka kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
mereka kurang mengerti tentang materi yang diajarkan.Kemudian beri kesempatan pada anak yang
telah memahami materi sulit untuk menjelaskan kepada teman-temannya dalam kelompok kecil
tersebut.Atau suatu saat anak yang dipandang betul betul memahami materi sulit ini untuk menjelaskan
pada kelompok lain yang mengalami masalah dalam memahami materi pelajaran sulit.Tidak harus satu
ataua dua anak yang diberi kesempatan untuk memberikan pemahaman materi sulit.Beri kesempatan
pada semua siswa untuk membimbing teman yang lain.Dengan cara ini anak akan merasa senang
sekaligus juga dapat mengurangi rasa jenuh dan bosan pada anak-anak.Alhasil peluang anak untuk
bermain dalam hal yang kurang mendidik bisa terkurangi.

Permasalahan awal dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) adalah minimnya sarana yang
dimiliki diantaranya :

1. Tidak semua siwa memiliki HP Android


2. Kuota yang dimiliki kadang terbatas
3. Sinyal yang ada disekitar kadang kurang maksimal
4. Siswa kelas rendah belum mampu mengoperasikan HP Android

Sejak 16 Maret 2020 saat pandemic virus corona mulai merebak anak-anak mulai melakukan
pembelajaran jarak jauh.Saat itu pula tidak hanya siswa, gurupun sebagian merasa gamang untuk
mengawali kegiatan belajar mengajar.Awalnya guru mengawali kegiatan daring dengan aplikasi whats
app.Siswapun mulai merespon apa yang diingini para guru.Lantas menjadi masalah tatkala ternyata ada
banyak siswa yang tidak memiliki hp android.Gurupun lantas menyampaikan pada siswa yang tidak
mempunyai hp android untuk gabung dengan teman yang sudah memiliki hp android.Pembelajaran bisa
teratasi dengan sarana yang minim.Selanjutnya proses pembelajaran mulai dikenalkan dengan zoom
meeting,gogle classroom dan lain lain.Saat itulah permasalahan kuota mulai muncul,Orang tua gelisah,
uang belanja yang sedianya akan digunakan untuk belanja keperluan dapur terkurangi untuk membeli
kuota guna memenuhi kebutuhan belajar anak-anaknya.Keluh kesah yang dirasakan orang tua berkaitan
dengan kuota belajar anaknya rupanya didengar oleh bapak menteri pendidikan.Selanjutnya digulirkan
program kuota untuk belajar guna mencukupi kebutuhan belajart jarak jauh.Orang tua atau wali murid
lega,para guru juga bisa tersenyum kecil.Anak anak yang awalnya belum memiliki android yang awalnya
nebeng pada teman akhirnya mereka membeli juga.Gurupun kembali bersemangat untuk mentransfer
ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam proses pembelajaran.

Beberapa daerah mungkin mengalami kendala berkaitan dengan proses pelayanan pendidikan
jarak jauh ini.Ada beberapa kejadian yang cukup menggelitik ketika serombongan siswa SMP mencari
suatu tempat untuk mendapatkan sinyal yang kadang cukup mendebarkan hati .Salah satu contoh
kejadian di lereng pegunungan Nagori Siporkas kecamatan Raya kabupaten Simalungun Sumatrea Utara
demi untuk mendapatkan sinyal internet yang bagus para siswa harus bersusah payah memanjat pohon
dan bukit agar tidak ketinggalan mengikuti materi pelajaran.Kepala Desa Nagori Siporkas ,Hendra Putra
mengatakan “Ditempat ini jangankan internet,menelpon saja susah.”Ujar Hendra saat dikonfirmasi
Kumparan,Selasa 4 Agustus 2020.Namun demikian permaslahan ini sedikit demi sedikit mulai terkurangi
dengan semakin gencarnya pemerintah untuk menyediakan layanan internet dengan menggunakan
sambungan kabel atau yang lainnya.

Ditingkat Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah kendala yang cukup merepotkan adalah pada
jenjang pendidikan kelas rendah.Pada jenjang kelas satu cukup menyita tenaga dan pikiran.Siswa kelas
satu baik yang lulusan TK,RA atau langsung dari rumah tangga yang paling riskan.Namun demikian para
pendidik tidak lantas risau,mereka tetap bersemangat untuk mentransfer pengetahuan.Mereka
meminta nomor WA orang tua wali murid untuk mengkomunikasikan dengan anaknya.Dengan bantuan
orang tua guru mengajarkan materi pelajaran.

Satu tahun sudah berlalu para guru,orang tua atau wali murid para siswa dan mahasiswa
menjalani kebiasaan yang tidak biasa. Mereka mulai akrab dengan pandemic virus corona.Namun
demikian virus corona tetap virus corona yang menjadi musuh bersama umat manusia.karenanya kita
harus berusaha untuk mencegah agar tidak menular kemana mana.Sebagai pendidik tentu berharap
bahwa dalam proses belajar mengajar akan lebih nyaman dengan proses pembelajaran tatap muka.

Anda mungkin juga menyukai