Anda di halaman 1dari 1

Leadership and Organizational Behavior

Dosen Pengampu: Dr. C. Budi Santoso, M.Bus

Kelompok 6:
Agus Reza Pahlevi 20/470874/PEK/26601
Budi Nata Gama 20/470906/PEK/26633
Intan Permata Ayu 20/470950/PEK/26677

Executive Summary
Case: Thomas Green - Power, Office Politics, and a Career in Crisis

Thomas Green adalah seorang akuntan eksekutif bekerja pada perusahaan Dynamic Display
pada divisi Travel and Hospitality, lalu setelah 4 bulan dia mendapatkan kontrak dengan salah satu
maskapai besar yaitu Journey Airlines yang mendapatkan perhatian dari para pimpinan. Beberapa
waktu setelah itu Green mendapatkan promosi menjadi senior market specialist atas dukungan
Shannon McDonald yang dia temui pada saat pelatihan dan satu almamater dengan nya di Georgia
University. Direktur Manajemen perusahaan,Frank Davis, sebenarnya telah memiliki kandidat lain
untuk mengisi jabatan ini, tetapi karena Green telah menduduki jabatan ini maka Davis meminta Green
untuk memberikan yang terbaik, hal ini membuat Green merasa tertekan.
Penilaian negatif Davis terhadap Green dimulai sejak Green yang tidak dapat menyajikan data
yang diminta Davis dan pada Oktober 2007 Green menentang pendapat Davis di depan analis pasar
mengenai target pasar yang besar dan akan sulit tercapai karena minimnya pengalaman Green.
Kekecewaan Davis itu dibicarakan dengan McDonald untuk dibahas bersama. Kinerja Green yang tidak
menunjukkan perubahan membuat Davis dan Mcdonald bertemu untuk kali kedua dan hasil dari
pertemuan itu McDonald meminta klarifikasi pada Green dan meminta pendapatnya. Green merasa
dirinya terancam kehilangan pekerjaan dan tidak mampu mencari pekerjaan lain, namun di lain sisi
Green merasa Davis sangat ingin menyingkirkan dirinya dari jabatannya saat ini.
Dari uraian di atas, terdapat kaitan teori yang dapat kita jadikan pelajaran. Sesuai dengan teori
Five Bases of Power, Davis dan McDonald sebagai petinggi perusahaan memiliki position power
antara lain legitimate power, reward power, dan coercive power. Di sisi lain, Green sebagai senior
market specialist hendaknya memiliki personal power antara lain expertise atas bidang pemasaran
sesuai spesialisasinya, serta referent power karena memiliki kedekatan latar belakang pendidikan
dengan McDonald.
Seiring berjalannya waktu, Davis tidak puas dengan kinerja dan attitude Green sehingga
menciptakan situasi organizational politics yang buruk. Dalam hal ini diperlukan influence tactics
yang tepat dari Green terhadap Davis dan McDonald agar tercipta good organizational politics.
Taktik yang dapat dilakukan Green untuk meyakinkan Davis agar memandangnya sebagai pegawai
yang baik yakni dengan rational persuasion dan ingratiation. Green dapat juga menggunakan
personal appeals, coalition tactics, ingratiation, dan consultation tactics terhadap McDonald
dalam rangka memperkuat posisinya di perusahaan. Dalam hal ini, Green hendaknya menerapkan soft
tactics yakni melalui pendekatan yang lebih lembut dan bersahabat.

Anda mungkin juga menyukai