Anda di halaman 1dari 27

Baris dan Deret

Baris Aritmatika dan Geometri


Baris Aritmatika
barisan bilangan yang tiap sukunya
Barisan Aretmatika diperoleh dari suku sebelumnya dengan cara
menambah atau mengurangi dengan suatu
bilangan tetap

Perhatikan baarisan U1, U2, U3, . . . . . .,Un-1, Un. Dari definisi di atas, diperoleh
Rumus sebagai berikut :

Un = a + (n – 1 )b
Dengan n = 1, 2, 3,..
Contoh
Tentukan suku ke sepuluh ( U10 ) dari barisan aritmetika berikut ini dan tulis jenis
barisan aritmetika tersebut.
a. 1, 3, 5, 7,. . . .
b. 4, 2, 0, -2,. . .
Jawab :
Gunakan rumus beda untuk menentukan suku ke sepuluh ( U10 ) dari masing-masing
barisan aritmetika.
a. Barisan 1, 3, 5, 7 . . .
berdasarkan rumus Un = U1 + (n – 1) . b diperoleh ..
U1 = 1 U2 = 3 U3 = 5
b = U2 - U1 = 2 b = U3 - U2 = 2 b = U4 - U3 = 2

karena b = 2 > 0 barisan aritmetika merupakan barisan naik.


U10 = U1 (10 - 1) . b
U10 = 1 + 9 . 2 = 19
Contoh
b. Barisan 4, 2, 0, -2, . .

U1 = 4 ; U2 = 2 ; U3 = 0 ; U4 = -2
b = U2 - U1 = - 2 ; b = U3 - U2 = -2 ; b = U4 - U3 = - 2
karena b = - 2 < 0 barisan aritmetika merupakan barisan
turun, berdasarkan rumus

Un = U1 (n - 1) . b
U10 = 4 + (9 . (- 2) ) = - 14

Jadi, suku ke sepuluh barisan tersebut adalah -14


Baris Geometri
barisan bilangan yang tiap sukunya
Barisan Geometri diperoleh dari suku sebelumnya dengan
mengalikan atau membagi dengan suatu
bilangan tetap
𝑈𝑛
1. Un = r × Un-1 atau 𝑟 = Misalkan, barisannya U1, U2, U3, . . . . . .,Un-1, Un, maka :
𝑈𝑛−1

U1 = a
2. Un = a × rn-1 U2 = U1 . r = ar
U3 = U2 . r = ar2
U4 = U3 . r = ar3
Dengan: r = rasio atau pembanding Un = Un-1 . r = arn-1
n = bilangan asli
a = suku pertama
Deret Aritmatika dan Geometri
Deret Aritmatika
jumlah yang ditunjuk untuk suku-
Deret bilangan suku dari suatu barisan bilangan

Bentuk umum:

𝑆𝑛 = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + ⋯ + 𝑈𝑛

Menyatakan deret ke-n


Deret Aritmatika
jumlah suku yang ditunjukkan oleh
Deret aritmetika barisan aritmetika

Deret aritmetika
Rumus n suku pertama
deret aritmetika: 𝑆𝑛 = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + ⋯ + 𝑈𝑛

𝑛 𝑛 Dengan 𝑈1 = 𝑎 dan 𝑈𝑛 = 𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏
𝑆𝑛 = 2𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑆𝑛 = (𝑎 + 𝑈𝑛 )
2 2
Dengan: 𝑈𝑛 = suku ke-n
n = bilangan asli
b = beda
Contoh
1. Tentukan jmlah sepuluh suku pertama dari deret
−2 + 0 + 2 + ⋯

Jawab:
𝑈1 = −2; 𝑈2 = 0
𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1 = 0 − −2 = 2
𝑛 = 10
10
𝑆10= 2(−2) + 10 − 1 2 = 5 −4 + 18 = 70
2

2. Tentukan jumlah 5 suku pertama, jika suku kelima adalah 240 dan suku pertama
adalah 20

Jawab:
𝑈1 = 20; 𝑈5 = 240; 𝑛 = 5, maka:
5
𝑆5= 20 + 240 = 650
2
Deret Geometri
jumlah suku-suku yang ditunjuk
Deret geometri oleh barisan geometri

Rumus n suku pertama


Barisan geometri: deret geometri:
𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 = ;𝑟 > 1
(1 − 𝑟)

Deret geometri: 𝑎𝑡𝑎𝑢

𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + ⋯ + 𝑈𝑛 = 𝑆𝑛 𝑎 𝑟𝑛 − 1
𝑆𝑛 = ;𝑟 < 1
𝑟−1
dengan 𝑈1 = 𝑎 dan 𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1
Contoh
1. Tentukan jumlah delapan suku pertama dari deret 3 + 6 + 12 + ⋯

Jawab:
6
𝑈1 = 3; 𝑈2 = 6; 𝑟 = = 2; 𝑛=8
3
3 28 − 1 3(256 − 1)
𝑆8 = = = 765
2−1 1

2. Diberikan deret geometri dengan suku-suku positif, 𝑈2 = 10 dan 𝑈4 = 40. Bila 𝑈𝑛 = 160, tentukanlah
jumlah n suku pertama deret geometri

Jawab:
𝑈2 = 10 → 𝑎𝑟 = 10
𝑈4 = 40 → 𝑎𝑟 3 = 40
𝑎𝑟 𝑟 2 = 40
10𝑟 2 = 40
𝑟2 = 4
∴ 𝑟 = ±2
Contoh
Karena suku-suku positif maka 𝑟 = 2
𝑎𝑟 = 10
2𝑎 = 10
𝑎=5

maka:

𝑈𝑛 = 160
𝑎𝑟 𝑛−1 = 160
5 ∙ 2𝑛−1 = 160
2𝑛−1 = 32
2𝑛−1 = 25
𝑛−1 = 5
∴𝑛=6
Aplikasi Dalam Bidang Ekonomi
Dalam Perkembangan Usaha
Perusahaan genteng “Sokajaya” menghasilkan 3000 buah genting pada bulan pertama
produksinya. Dengan perubahan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas, perusahaan mampu
menambah produksinya sebanyak 500 buah setiap bulan. Jika perkembangan produksinya
konstan.

a. Berapa buah genteng yang dihasilkan pada bulan kelima

b. Berapa buah yang telah dihasilkan sampai dengan bulan tersebut


Aplikasi Dalam Bidang Ekonomi
Present Value
Nilai hari ini dari arus kas atau serangkaian arus kas dimasa depan

Future Value
Suatu jumlah yang akan dicapai arus kas atau serangkaian arus kas yang
berkembang selama jangka waktu tertentu bila dimajemukan menggunakan
tingkat bunga tertentu
Nilai masa depan ……………

Jika…
◦ P = Nilai Sekarang atau Jumlah Awal
◦ I = Tingkat Bunga yang diterima per tahun
◦ n = periode menabung/investasi
◦ F = uang yg akan diterima di akhir periode
Maka…
Future value

F  P  1  i 
n factor

 Nilai yang akan datang (F) = jumlah yang akan


terakumulasi dari investasi sekarang untuk n
periode pada tingkat bunga i
Contoh 1
Uang Rp 1.000 diterima secara rutin selama 3 tahun, semuanya ditabung dengan tingkat bunga
10% per tahun
Tahun ke 3
3
Rp 1.000 x (1 + 10%) = Rp 1.331
Tahun ke 2
2
Rp 1.000 x (1 + 10%) = Rp 1.210
Tahun 1
1
Rp 1.000 x (1 + 10%) = Rp 1.100
Dengan demikian, pada akhir tahun ke-3, jumlah seluruh uang yang diterima akan menjadi:
Rp 1.331 + Rp 1.210 + Rp 1.100 = Rp 3.641
Nilai Sekarang
Kebalikan dari nilai yang akan datang
Rumus diturunkan dari rumus nilai yang akan datang:

F  P  1  i 
n
Present value factor/
discount factor
1
P F
1  i n
Discount rate

Nilai sekarang (P) = nilai sekarang dr suatu jumlah di masa depan yang akan diterima di akhir periode n
pada tingkat bunga i
Contoh 2
Uang Rp 1.000 diterima secara rutin (tiap akhir tahun) selama 4 tahun
mendatang, semuanya didiskonto dengan tingkat diskonto 10% per tahun
Nilai sekarang uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-1 adalah:
1
P  1.000   909
1  10%1

Nilai sekarang uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-2 adalah:

1
P  1.000   826
1  10%2
Nilai sekarang uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-3 adalah:
1
P  1.000   751
1  10%3

Nilai sekarang uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-4 adalah:

1
P  1.000   683
1  10%4

Dengan demikian, jumlah nilai sekarang dari seluruh uang yang diterima
(anuitas) adalah:
Rp 909 + Rp 826 + Rp 751 + Rp 683 = Rp 3.170
Pertumbuhan Penduduk
contoh
Bunga Tunggal
Bunga Tunggal adalah bunga yang diberikan berdasarkan perhitungan modal awal, sehingga
bunga hanya memiliki satu variasi saja ( tetap ) dari awal sampai akhir periode.

Nilai modal awal pada akhir periode ke n ( Fn )


I= 𝑝. 𝑖. 𝑛 adalah jumlah modal awal P diambah
pendapatan bunga selama periode waktu ke n
p = Besarnya pokok pinjaman
I = Besarnya prosentase bunga pinjaman setahun
Fn = P . I
= P . p.i.n
i = persentase bunga simpanan
=P(1+i.n)
n = Tahun jangka waktu pinjaman
contoh
Berapa jumlah yang harus dikembalikan oleh seseorang yang meminjam uang sebanyak Rp 2.500 Pada tanggal 5
Juni 2002 dan dikembalikan pada tanggal 5 Februari 2003 dengan bunga sebesar 14 persen
Jawab
Mulai tanggal 5 Juni 2002 sampai 5 Februari 2003 = waktu pinjaman 8/12 = 2/3 tahun
Ditanya = Berapa jumlah yang harus dikembalikan?
Besar Bunga Pinjaman
I = p .i . N
2.500 ( 0,14 ) ( 2/3 )
233,33
Jadi yang harus dikembalikan adalah pokok pinjaman ditambah dengan bunga
2.500 + 233,33 = 2.733,33
Bunga Majemuk
Contoh
Ada uang sebanyak Rp 1.000 dibungakan setahun dengan bunga majemuk sebesar 5 persen pertahun
dan diambil dalam setahun sekali, maka berapakah jumlah uang tersebut setelah 6 tahun?
Jawab
D1 P = 1000, i = 5%, ( 0,05 ), m = 1, n = 6
A = P ( 1 + i/m ) n.m
= 1000 ( 1 + 0,05/1 ) 6.1
= 1000 ( 1,05 )6
= 1000 ( 1,34 )
= 1.340

Anda mungkin juga menyukai