Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hipertensi merupakan peningkatan terus menerus tekanan darah

melebihi batas normal ( tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah

diastolik > 90 mmHg). Hipertensi terjadi akibat adanya perubahan struktur

dan fungsi pada sistem (Benny,dkk 2016).

Kualitas hidup individu yang menderita hipertensi lebih buruk

dibandingkan dengan individu yang memiliki tekanan darah normal. Hal

tersebut dipengaruhi oleh tekanan darah dan tingkat kesadaran seseorang

tersebut. Kualitas hidup penderita hipertensi lebih rendah dalam domain

kuesioner SF-36,di antaranya adalah fungsi fisik,fungsi fungsional, peran

fisik, emosional, nyeri tubuh, kesehatan umum,vitalitas,dan kesehatan mental

(Fitria Saftarina,2016).

Manusia secara alamiah akan mengalami proses penuaan atau menjadi

tua. Menua atau menjadi tua adalah proses kehilangan perlahan-lahan

kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri. Manusia yang sudah menjadi

tua akan mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial (Dian

Kusumawardani, 2018)

Saat ini, diseluruh dunia jumlah orang lanjut usia di perkirakan ada

500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan

mencapai 1,2 milyar. Di negara maju seperti Amerika serikat pertambahan

orang lanjut usia diperkiraan 1.000 orang per hari pada tahun 1985 dan

1
2

diperkirakan 50% dari penduduk berusia di atas 50 tahun sehingga istilah

Baby Boom pada masa lalu berganti menjadi “Ledakan Penduduk Lanjut

Usia” (Lansia)( Padila,2013).

Menurut Pusat Data dan Informasi Kemenkes tahun 2019 populasi

lansia di Indonesia mencapai 25 juta jiwa atau 9,60% dari total jumlah

penduduk di tanah air. Provinsi yang memiliki jumlah lansia yang sudah

mencapai 10%yaituYogyakarta (14,50%), Jawa Tengah (13,36%), Jawa

Timur (12,96%), Bali (11,30%), dan Sulawesi Barat (11.15%).

Menurut Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI tahun (2016),Angka

kesehatan penduduk lansia tahun 2014 sebesar 25,05 %,artinya bahwa dari

setiap 100 orang lansia terdapat 25 orang diantaranya mengalami sakit.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik melalui Susesnas 2012-2014 dan SUPAS

2015 menyatakan secara umum derajat kesehatan penduduk lansia mengalami

peningkatan dari tahun 2012-2014 (Emmelia Ratnawati,2015).

Permasalahan yang di alami oleh lanjut usia meliputi: ketergantungan

fisik dan ekonomi, penyakit yang kronis lainnya, yaitu (penyakit Arthritis

44%, penyakit Hipertensi 39%,berkurangnya pendengaran atau tuli 28% dan

penyakit jantung 27%), kesepian, dan kebosanan yang disebabkan rasa tidak

di perlukan (Padila,2013).

Menurut data WHO (2018), Di seluruh dunia sekitar 972 orang atau

26,4% orang diseluruh dunia mengalami hipertensi, angka ini kemungkinan

akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025.Penyakit terbanyak pada usia

lanjut berdasarkan riset Kementerian Kesehatan tahun 2016 adalah hipertensi,


3

dengan prevalensi 45,9% pada usia 55-64 tahun, 57.6% pada usia 65%, 74%

dan 63% pada usia >75 tahun.Pada tahun 2018 jumlah penderita hipertensi >

15 tahun di Sumatera Selatan sebanyak 5.572.379 orang. Kota Palembang

menyumbang angka tertinggi sebesar 1.130.254 penderita hipertensi

(Kemenkes Sumatera Selatan,2018). Menurut data dari Panti Sosial Lanjut

Usia Harapan Kita tahun 2020 populasi lansia di panti sebanyak 60 orang

yang terdiri dari laki-laki 27 orang dan perempuan 33 orang, dan terdapat 30

lansia yang menderita Hipertensi.

Perubahan yang signifikan terjadi pada lansia adalah berkurangnya

elastisitas pembuluh darah, dinding aorta menutup, katup jantung menebal dan

menjadi kaku mengakibatkan kemampuan darah memompa darah menurun

1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun,hal ini menyebabkan menurunnya

efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi, hipertensi dapat dicegah

dengan dilakukannya penatalaksanaan berupa terapi farmakologik berupa

obat-obatan dan terapi non farmakologik seperti olahraga ( Benny,dkk 2016).

Kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan jasmani

adalah olahraga. Manfaat dari olahraga adalah melancarkan sirkulasi darah,

memperkuat otot, mencegah pengeroposan tulang,menurunkan tekanan

darah,menurunkan kolesterol jahat,dan menaikkan kolesterol baik. Salah satu

olahraga yang aman dan dapat menurunkan perubahan fungsi tubuh adalah

senam (Rina, dkk 2018).

Senam lansia sebagai salah satu bentuk aktifitas fisik dapat

menurunkan tekanan darah, dimana senam sebagai olahraga yang dapat


4

mempengaruhi curah jantung. Gerakan-gerakan senam lansia akan berdampak

pada tubuh yang akan mengeluarkan panas, menghasilkan asam laktat dan

karbondioksida dari otot sehingga darah yang mengalir kedalam otot semakin

besar dan akan menmabah jumlah oksigen kedalam otot untuk proses

pembakaran. Hal ini yang menyebabkan semakin besarnya aliran darah pada

otot maka darah kapiler akan mengalami vasodilatasi dan relaksasi dan dapat

menyebabkan penurunan tekanan darah setelah selesai senam lansia (Ajeng,

dkk 2018).

Menurut penelitian terdahulu Rina Budi Kristiani (2018), Pengaruh

senam lansia terhadap tekanan darah pada hipertensi di posyandu lansia

Puntodewo wilayah penanggungan RW 05 Surabaya. Desain penelitian Pra-

Eksperimental dengan pendekatan One Group Pre-Post Test Design. Sample

penelitian berjumlah 35 orang dengan total sampling. Data hasil tekanan darah

dikumpulkan dengan lembar observasi Pre dan Post Senam Lansia dengan uji

statistik T Test One Sample. Hasil statistik didapatkan signifikasi 0,000.

Disimpulkan ada pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah

pada lansia di posyandu lansia wilayah penanggungan RW 05 Surabaya.

Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan belum ada

kegiatan senam lansia secara rutin bagi penderita hipertensi di Panti Sosial

Lanjut Usia Harapan Kita maka penulis tertarik untuk meneliti tentang

pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada penderita

hipertensi di Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita Palembang tahun 2021.
5

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas maka rumusan

masalah penelitian ini adalah apa pengaruh senam lansia terhadap penurun

tekanan darah pada penderita hipertensi di Panti Sosial Lanjut Usia Harapan

Kita?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui “Apakah ada pengaruh senam lansia terhadap

penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Panti Sosial Lanjut Usia

Harapan Kita 2021 ?”

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui persebaran tekanan darah pada lanjut usia pada saat sebelum

dan sesudah mengikuti senam lansia.

2. Menganalisis pengaruh pemberian senam lanjut usia terhadap penuruna

tekanan darah pada penderita hipertensi.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa

dan menambah bahan kepustakaan di Stikes Mitra Adiguna Palembang

khususnya teori-teori yang berhubungan dengan pengaruh senam lansia

terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi .


6

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi tenaga

kesehatan dan dapat di aplikasikan sebagai kegiatan rutin di Panti Sosial

tentang pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada

penderita hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai