KELOMPOK 1
ANGGOATA :
1. 18010001 Nur Fadhilah
2. 18010002 Anna Maghfiroh
3. 18010004 Lutfiani Rosiana
4. 18010005 Fitri Maulidiah
5. 18010007 Susi Susanti
6. 18010010 Eko cahyo gotama
7. 18010011 Fira Nur Alfain Salsabila
8. Hari Sugiantoro
Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Waktu Pemateri Peserta
1. Pembukaan 5 menit 1. membuka dengan salam 1. Menjahwab salam
2. memperkenalkan diri 2. mendengarkan
3. Menjelaskan Judul Materi 3. mendengarkan
4. Menjelaskan tujuan Penyuluhan 4. mempersiapkan diri
2. Inti 10 Menit 1. menjelaskan : 1. mencatat
Pengertian tentang penyakit Mendengarkan
TB 3. menyampaikan
pendapat
Definisi diet
Kebutuhan nutrisi/ diet
yang tepat bagi penderita
TB
Tujuan menjalani diet
Makanan yang dianjurkan
untuk di konsumsi
Makanan yang perlu
dihindari untuk dikonsumsi
Program diet atau
perencanaan makan
Pengaturan jadwal makan
2. menggali pendapat peserta
3. menyimpulkan jawaban peserta
3. Penutup 5 menit 1. memberi kesempatan peserta 1. merangkum materi
untuk menerangkan kembali materi yang telah diberikan
yang telah disampaikan 2. mendengarkan
2. menyempurnakan hasil 3. mencatat
rangkuman peserta 4. menjawab
3. memberi pertanyaan dan pertanyaan dan
memberi kesempatan peserta untuk bertanya
bertanya 5. menjawab salam
4. menutup acara
(Materi Terlampir)
1. pengertian Tuberkulosis
Tuberkulosis paru (TB paru) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberkulosis yang sampai saat ini menjadi masalah kesehatan penting di dunia.
TB paru dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui transmisi udara (droplet
dahak pasien TB paru). Mycobacterium tuberculosis merupakan jenis kuman berbentuk batang
berukuran panjang 1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm. Sebagian besar komponen M. tuberculosis
adalah berupa lemak/lipid sehingga kuman mampu tahan terhadap asam serta sangattahan
terhadap zat kimia dan faktor fisik.
Gejala penyakit TB dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul
sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus
baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
Gejala sistemik/umum :
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat
hilang timbul.
Penurunan nafsu makan dan berat badan.
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah)
Perasaan tidak enak (Malaise) ,lemah
Gejala Khusus :
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
(saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang
membesar, akan menimbulkan suara "mengi",suara nafas melemah yang disertai sesak.
Kalau ada cairan di rongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat
dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya,pada muara ini akan keluar
cairan nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai
meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi,adanya penurunan
kesadaran dan kejang-kejang.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui
adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan
penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada usia anak 3 -5 tahun
yang tinggal serumah dengan penderita TB paru dewasa dengan bakteri tahan asam positif,
dilaporkan terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi atau darah.
Definisi Diet
Syarat Diet
Energi tinggi
Karbohidrat cukup (60-70% total energi)
Protein tinggi (75-100 gr/hari)/ 2-2.5 gr/kg BBI
Lemak cukup (20 ± 25% total energi)
Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin C dan Fe
Bentuk makanan sesuai kemampuan pasien
Makanan mudah cerna
Kebutuhan nutrisi dan diet yang tepat bagi penderita TBC
Perencanaan Jadwal Makan
Jadwal makan harus teratur, lebih baik makan dalam jumlah yang sedikit tapi seringdan
teratur daripada makan dalam porsi banyak tapi tidak teratur.Berikut merupakan hitungan kasar
memakai standar diet agar memenuhi program diet TETP 1.
Ketika makan pagi, usahakan perbanyak asupan karbohidrat, jika memungkinkan
sumbernya dari tepung gandum, seperti roti. Ditambah dengan protein hewani seperti ikan laut
sebanyak 1,5 porsi, juga sayur kira-kira 0,3 mangkok. Nabati dari kacang-kacangan, tahu tempe
1,5 potong, tapi hindari kacang merah karena bergas.Selingan jam 10 bisa jus, dan usahakan
memakan roti, minimal 1 porsi, lebih bagus lagi ditambah putih telur.Makan siang, karbohidrat 2
porsi, daging-dagingan 1 potong, nabati 2 potong. Sayu rsebanyak 0,3 mangkok, buah 1 pors,
kira-kira seharga Rp. 2.000,- .Jam 4 sore, harus ada karbohidrat plus telur, bisa juga kue dan
buah.Malam, Karbohidrat 2 porsi, ikan-ikanan 1 porsi, nabati 1 porsi, buah 1 porsi.Makanan
tersebut diusahakan jangan digoreng dan juga jangan memakai santan.Makanannya merupakan
tumis-tumisan, masakan yang direbus atau yang dipanggang.