Anda di halaman 1dari 21

PERAN ANGIOTENSIN DAN ACEI

PADA GAGAL JANTUNGS


Presentasi Kecil

Pembimbing :
dr. Abraham Avicenna, Sp. JP-FIHA

Anggota Kelompok :
Lamya Hisyam Tamimi 1920221098
Citra Yulia Sari 1920221103
Ayu Permatasi G1A015051
Timelines

01 02 03

Gagal RAAS ACEI


Jantung
Gagal jantung
Definisi

Gagal jantung merupakan suatu ketidakmampuan


jantung untuk memompakan darah dalam
jumlah yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan metabolik tubuh (forward failure)
atau kemampuan tersebut hanya dapat terjadi
dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi
(backward failure) atau keduanya
(Aru dan Sudoyo, 2006).

Aru W., Sudoyo. 2006. Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu
Penyakit Dalam FKUI.
Epidemiologi
Lebih dari 20 jt 6-10% pada usia di
(WHO 2016) atas 65 tahun
(WHO, 2016)

Penyakit jantung
menempati urutan
ketiga terbanyak
jumlah pasien di
rumah sakit di
Indonesia (Depkes,
ETIOLOGI 2008)

Rusaknya atau berkurangnya massa otot jantung


karena iskemi akut atau kronik, peningkatan Braunwald E. 2005 .Heart Failure and Cor Pulmonale. Harrison’s Principle of Internal Medicine
16th Edition. New York: McGraw Hill. 535.
resistensi vaskuler karena hipertensi, atau karena WHO. 2016. Preventionof Cardiovascular Disease. WHO Epidemologi Sub Region AFRD
and AFRE. Genewa.
WHO. 2014. The World Hearth Organization Quality of Life (WHOQOL)-BREF. “Edisi
takiaritmia (misalnya fibrilasi atrial) terjemahan oleh Ratna Mardiati, Sata Joewana, Hartati Koerniadi,
Insfandari, Riza Sarasvita”.
(Braunwald, 2005) http://www.who.int.substance_abuse/research_tools/en/Indonesia_qhoqol.pdf.
KLASIFIKASI
(PERKI, 2015)
Klasifikasi gagal jantung menurut ACC/AHA Tingkatan berdasarkan gejala dan aktifitas fisik
(NYHA)
Stadium A Kelas I
Memiliki risiko tinggi berkembang menjadi gagal Tidak terdapat batasan melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik
jantung. Tidak terdapat ganguan struktural atau sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak
fungsional jantung, tidak terdapat tanda atau gejala nafas

Stadium B Kelas II
Telah terbentuk penyakit struktur jantung yang Terdapat batasan aktivitas ringan. Tidak terdapat keluhan
berhubungan dengan perkembangan gagal jantung. saat istirahat, namun aktivitas fisik sehari-hari menimbulkan
Tidak terdapat tanda atau gejala kelelahan, palpitasi atau sesak nafas
Stadium C Kelas III
Gagal jantung asimptomatis yang berhubungan Terdapat batasan aktivitas bermakna. Tidak terdapat keluhan
dengan penyakit struktural jantung yang mendasari saat istirahat, tetapi aktivitas fisik ringan menyebabkan
kelelahan, palpitasi atau sesak
Stadium D Kelas IV
Penyakit struktural jantung yang lanjut serta gejala Tidak dapat melakukan aktivitas fisik tanpa keluhan. Terdapat
gagal jantung yang sangat bermakna saat istirahat gejala saat istirahat. Keluhan meningkat saat melakukan
walaupun sudah mendapat terapi medis maksimal aktivitas
RAAS
Renin angiotensin aldosterone
system

—Someone Famous
struktur

Sistem renin angiotensin secara


tradisional dipandang sebagai suatu Angiotensinogen II terdiri
dari delapan asam
sistem sirkulasi, SRA merupakan kaskade amino (H 2 N-Asp-Arg-Val-
enzimatik dimana renin yang berasal Tyr-Ile--Nya Pro-Phe-COOH)
yaitu dengan massa
dari sel juxtaglomerular (JG) di ginjal
molekul dari 1046,19 Da
bereaksi dengan substrat yang disintesis
di hati yaitu angiotensinogen (Aog)
menjadi dekapeptida angiotensin (Ang) I,
selanjutnya enzim konversi angiotensin
(EKA) menghidrolisis Ang I dengan
memecah dipeptida C-terminal menjadi
Ang II yang berperan sebagai
vasokonstriktor dan sekresi aldosteron. Sherwood, Lauralee. 2009. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Fisiologi

Pengaruh yang pertama


yaitu vasokontriksi, timbul
dengan cepat.
Vasokonstriksi terjadi
terutama pada arteriol dan
sedikit lebih lemah pada
vena. Konstriksi pada
arteriol akan meningkatkan
tahanan perifer, akibatnya
akan meningkatkan
tekanan arteri.
Kemudian pada ginjal
untuk menurunkan eksresi
garam dan air

Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC.
Aktivasi Sistem Renin Angiotensin
Aldosteron Pada Gagal Jantung

Gagal jantung: Kompensasi : ATII release


Penurunan Aktivasi RAAS
pompa darah Secara persisten
yang memadai dan berlebihan
Aktivasi p53
Aktibasi G Induksi gen
protein fibronektin,
kolagen, PAI, TGF
beta miosit

Aktivasi Rho
protein
Apoptosis sel
Hiperplasia otot jantung
fibroblast,
Ubah morfologi
desposisi
sel, elemen2
kolagen
kontraktil
Orsborne, C., Chaggar, P. S., Shaw, S. M., & Williams, S. G. (2017). The renin- Hipertrofi sel
angiotensin-aldosterone system in heart failure for the non-specialist: The past,
the present and the future. Postgraduate Medical Journal, 93(1095), 29–37.
https://doi.org/10.1136/postgradmedj-2016-134045
Angiotensinogen converting
enzyme inhibitor (ace-i)

—Someone Famous
Obat yang bekerja dengan cara memblokir
Definisi enzim pengubah angiotensin (ACE) yang
mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II

Farmakokinetik

Katzung, B., Masters, S., & Trevor, A. (2009). Basic and clinical pharmacology (11 ed.). USA: McGraw-
Hill.
Farmakodinamik

Efek samping
Batuk
Hiperkalemia
kering

Angioedema Ikterus kolestatik


atau hepatitis

Kerusakan
ginjal Hipotensi

Katzung, B., Masters, S., & Trevor, A. (2009). Basic and clinical pharmacology (11 ed.). USA: McGraw-Hill.
Ceconi, C., Francolini, G., Olivares, A., Comini, L., Bachetti, T., & Ferrari, R. (2007). Angiotensin-converting
enzyme (ACE) inhibitors have different selectivity for bradykinin binding sites of human somatic
ACE. European Journal of Pharmacology , 1-6.
Klasifikasi

mengandung
Mengandung mengandung fosfor
Dicarboxylic sulfhydryl

Captopril Fosinopril

Herman, L. L., Padala, S. A., Annamaraju, P., & Bashir, K. (2020). Angiotensin Converting
Enzyme Inhibitors (ACEI). StatPearls NCBI.
DOSIS DAN SEDIAAN

Asenjo, R. M., Bueno, H., & Mcintosh, M. (2017, June 30). Angiotensin converting enzyme inhibitors (ACE inhibitors) and angiotensin II receptor
blockers (ARBs). ACE inhibitors and ARBs, a cornerstone in the prevention and treatment of cardiovascular disease.
pENGGUNAAN

iNDIKASI KONTRAINDIKASI

1. Hipertensi
1. Riwayat Angioedema dan
2. Gagal Jantung
3. Asymptomatic Left Ventricular hipersensitivitas
Dysfunction 2. Pasien yang menerima
4. Post Myocardial Infarction
pengobatan renin inhibitor
5. Diabetes
3. Pasien dengan kehamilan
6. Sindrom Nefrotik dan
Proteinuria trimester kedua dan ketiga
7. CKD 4. Diberikan Bersama ARB
8. Penyakit Glomerulus
9. Post-transplant
Glomerulonephritis Yancy, C. W., Jessup, M., Bozkurt, B., Butler, J., Casey Jr, D. E., Colvin, M. M., . . . Westlake, C. (2017, August 8). A Report of the American
College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines and the Heart Failure Society of
America. 2017 ACC/AHA/HFSA Focused Update of the 2013 ACCF/AHA Guideline for the Management of Heart Failure, pp.
137-161.
Mekanisme singkat
terjadinya gagal
jantung
Heart failure
Decr. CO&SV due to
failing of the heart to
pump out the blood
RIGHT-SIDED shunt LEFT-SIDED ↓
Activated of the RAAS

Fluid Buildup

SYSTOLIC DIASTOLIC
e.g. e.g.
o Ischemic Heart Disease o Long-Standing
o Long-Standing Hypretension
Hypretension o Restrictive
o Dilated Cardiomyopathy
Cardiomyopathy o Chronic Lung Disease
o Chronic Lung Disease
Why ace-inhibitor?

01 03

Mengurangi
Mengurangi
preload dan
keadaan
afterload 02
vasokontriksi
perifer
Mengurangi
respon simpatis

Katzung, B., Masters, S., & Trevor, A. (2009). Basic and clinical pharmacology (11 ed.). USA: McGraw-
Hill.
terimakasih
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai