Anda di halaman 1dari 4

Puasa

Sabda Nabi SAW : Bulan Ramadhan adalah Bulan Sabar


Awal penentuan puasa dan lebaran adalah dengan rukyat. Untuk di Indonesia, proses penetapan puasa
dan lebaran mengacu kpd hasil rapat sidang isbat Menteri Agama berdasarkan informasi rukyat dari
seluruh ormas islam di seluruh Indonesia. Dilarang melaksanakan awal puasa dan lebaran yang
bertolak belakang dengan keputusan pemerintah (menteri agama), atau dilarang mengikuti
seseorang/organisasi yang berbeda penetapannya dgn pemerintah (menteri agama).

Syarat Puasa :
1. Berakal
2. Baligh
3. Islam
4. Kuasa (Mampu)
Rukun Puasa :
1. Niat
2. Imsak
3. Orangnya

Hal-hal yang harus diperhatikan betul selama menjalankan ibadah puasa :


NIAT
Niat WAJIB diucapkan setiap malam dibulan puasa baik secara lisan maupun bathin (dalam hati).
Khusus untuk malam pertama di bulan puasa niat puasa diucapkan 2 kali sbb :
PERTAMA : Saya niat berpuasa penuh dalam satu bulan Ramadhan karena Allah Ta’ala.
KEDUA : Saya niat berpuasa ramadhan esok hari karena Allah Ta’ala.
Waktu sah mengucapkan niat : Sejak matahari terbenam (Maghrib) sampai dengan Fajar (Sholat
Shubuh).
Apabila terlupa mengucapkan niat puasa, sedangkan ybs baru mengetahui selepas shubuh, maka tidak
syah puasanya, wajib qodho dan wajib imsak (tidak makan dan minum sampai magrib).
Adapun kalau ybs mengucapkan Niat PERTAMA di malam pertama, maka imsak ybs karena lupa
niat, tetap diganjar pahala oleh Allah Ta’ala, dan tetap wajib qodho selepas lebaran.
Adapun kalau ybs tidak mengucapkan Niat PERTAMA di malam pertama, yakni hanya niat KEDUA,
maka imsaknya tidak diganjar pahala (sama seperti mogok makan).
Apabila ybs ragu apakah sudah niat puasa atau belum semalam, maka apabila ia teringat sebelum
maghrib maka sah puasanya. (misalkan baru teringat telah niat puasa setelah sholat tarawih
berjama’ah di Masjid semalam). Namun apabila sampai magrib masih ragu apakah sudah niat atau
belum, maka puasanya tidak sah. Wajib qodho. Karena amalan dalam islam harus dilakukan dengan
kemantapan hati tanpa syak (ragu) sedikitpun.

Mencungkil sisa makanan di sela gigi sehabis Makan Sahur


Hukumnya SUNNAH MUAKKAD mencungkil sisa-sisa makanan di sela-sela gigi setelah makan
sahur.
Mencungkil dgn tusuk gigi yg terbuat dari kayu spt kayu batang korek api karena lebih aman, lembut
dan tidak infeksi.
Mencungkil dilakukan 2 kali berturut-turut diselingi dengan kumur-kumur setelah itu baru sikat gigi.
Apabila ada orang yang lupa mencungkil sehabis makan sahur (langsung tidur, bangun setelah
shubuh) maka ybs WAJIB membuang ludah sampai magrib. Apabila ludah ybs tsb tertelan, maka
batal puasanya, wajib imsaak dan wajib qodho.

1|Page
Apabila orang tsb sudah mencungkil setelah sahur, maka ketika siang hari dia dapati ada sisa
makanan menempel digigi WAJIB dikeluarkan/dibuang dan dima’afkan atas hal itu yakni puasanya
tidak batal.
Sikat gigi yg dilakukan setelah shubuh hukumnya membatalkan puasa.

Mandi
Mandi kalau bisa dilakukan sebelum shubuh atau setelah maghrib
Mandi saat sedang puasa tidak mengapa. Namun apabila ada air yang masuk ke telinga secara tidak
sengaja, maka ybs batal puasanya wajib imsaak dan wajib qodho.
Untuk kehati-hatian, maka sebaiknya mandi dilakukan sebelum shubuh atau setelah magrib.
Khusus untuk mandi bersih (setelah haid/nifas/janabah) maka tidak mengapa jika ada air yang masuk
ke dalam telinga, karena mandi bersih tersebut seluruh anggota badan harus kena air jika tidak maka
tidak syah sholatnya!! Hal ini berlaku jg untuk mandi sunnah sholat jumah.
Apabila sewaktu mandi bersih, ada air yang masuk ketelinga JANGAN dimasukkan kembali air ke
telinga (pancing) agar air yg didalam telinga dpt keluar, karna hal itu menyebabkan puasanya Batal.
Tunggu sampai magrib, baru dipancing.

Istinja
Hati-hati sekali saat istinja disaat berpuasa, jangan sampai air masuk ke lubang kemaluan/dubur karna
hal ini membatalkan puasa.

Wudhu
Hati-hati dalam memasukkan air saat wudhu ke mulut, hidung dan telinga. Batas air masuk di mulut
yakni sebatas dimulut luar (tidak sampai kumur ke dalam), jika sudah melakukan hal tsb, apabila ada
air yg masuk akibat tersedak dima’afkan (tidak membatalkan puasa).
Untuk hidung, batas air hanya di ujung hidung yang lembek saja, jangan sampai dihirup ke atas.
Begitu juga dengan telinga hanya sebatas di lubang luar jangan sampai masukkan air ke dalam telinga
melalui jari-jari.
Muntah
Muntah secara tidak sengaja tidak membatalkan puasa.
Apabila ada sesuatu yang naik dari perut sampai tenggorokan (kalau sampai keluar dinamai muntah)
maka WAJIB hukumnya dibersihkan dengan cara berkumur-kumur sampai batas keluar huruf HA
besar atau KHO. Apabila saat pembersihan tsb ada air yang terminum, maka dima’afkan, tidak batal
puasanya. Sebab jika tidak dibersihkan dengan cara demikian, maka Sholatnya tidak sah…masih ada
najis dalam mulutnya.
Air Liur
Boleh menelan air liur yang murni tidak tercampur dahak, lendir.
Apabila sedang menghayal, atau melihat makanan yang menyebabkan keluarnya air liur, maka
WAJIB membuang air liur tsb. Apabila tertelan, maka Batal Puasanya wajib imsaak dan wajib qodho,
kecuali ybs lupa saat menelannya.
Karena air liur yang keluar akibat rangsangan makanan tidak murni, telah bercampur dengan zat
tertentu dan keluarnya air liur tsb melalui gigi taring. Tapi air liur yang murni keluar dari geraham dan
sah ditelan.
Air liur yang sudah berada di bibir luar WAJIB dibuang, jikalau dimasukkan kedalam lagi, maka batal
puasanya.

Siwak

2|Page
Memakai siwak untuk yang pertama (masih kering) dibolehkan, namun pemakaian yang kedua,
WAJIB membersihkan sisa-sisa air liur yang menempel pada siwak sampai betul-betul kering baru
bisa digunakan kembali.
Jika pemakaian kedua, langsung dipakai sedang bekas air liur masih menempel maka batal puasanya,
wajib imsaak dan wajib qodho.

Yang tidak membatalkan Puasa :


Mengecap (rasa) makanan dilidah kemudian dibuang (tidak ditelan) saat memasak.
Memakai tetes mata
Memakai celak mata
Pakai minyak yang tembus sampai pori-pori (panas spt minyak kayu putih)

Berbuka puasa
Berhentinya orang yg berpuasa (berbuka puasa) dikarenakan tenggelamnya matahari secara penuh zat
nya, bukan dengan makanan berbuka.
Boleh berbuka puasa langsung makan saat azan di tv, tapi lebih baik tunggu 2-3 menit dari awal azan
tv takut hisab manusia berbeda dengan tenggelamnya matahari.
Apabila berbeda 1 detik lebih dulu azan magrib drpd masuk sempurnanya matahari,, maka apabila
langsung berbuka mengikuti azan magrib maka jatuhnya haram, batal puasanya.

Wanita Haid
Wanita haid dilarang berpuasa bukan karena kotornya, tapi karena wanita yg haid sudah lemas
badannya jadi dilarang berpuasa agar tidak bertambah lemas yg bisa menyebabkan mudharat bagi
dirinya.
Apabila 1 detik menjelang azan magrib, keluar tetes darah haid, maka batal puasa hari itu, wajib
qodho selepas ramadhan.

Qodho Puasa
Qodho puasa sangat dianjurkan (Sunnah) dilakukan pada bulan syawal dengan waktu yang berurutan
supaya lepas dari zimmahnya (tanggung jawabnya). Adapun pelaksanaan qodho puasa diluar
ramadhan tidak mendapat fadilah2 yg ada khusus pada bulan Ramadhan namun hanya pahala dan
gugur kewajibannya.

Sabda Nabi SAW : bulan puasa adalah bulan sabar.


Bulan puasa yg bisa selamat hanya orang yg sabar, disiplin dan teliti sekali.
Sabda Nabi SAW : banyak yg berpuasa tp yg didapatkan cuma lapar dan hausnya saja.

Semoga kita bisa menjalan ibadah puasa ramadhan dengan sebaik-baiknya mengikuti Sunnah Rasul
SAW dan mendapat ganjaran di sisi Allah Ta’ala. Aaamiin.

3|Page
4|Page

Anda mungkin juga menyukai