Pk2 Zinsaisal Bakri d091191038
Pk2 Zinsaisal Bakri d091191038
PERMESINAN KAPAL II
“MESIN PENGGERAK KAPAL”
DISUSUN OLEH :
ZINSAISAL BAKRI
D091191038
1.1LATAR BELAKANG
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan Teknologi, maka kemajuan di
bidang industri terutama dalam bidang permesinan, berbagai alat diciptakan untuk
mempermudah dan menambah kenyamanan manusia dalam memenuhi kebutuhan. Salah
satunya adalah di bidang otomotif, dimana dalam penggunaanya diperlukan pengetahuan
tentang mesin tersebut dengan baik supaya selama pengoperasian mesin dapat berjalan
seefektif dan seefisien mungkin.
Diesel berasal dari nama seorang insinyur dari Jerman yang menemukan mesin
ini pada tahun 1893, yaitu Dr. Rudolf Diesel. Pada waktu itu mesin tersebut tergantung pada
panas yang dihasilkan ketika kompresi untuk menyalakan bahan bakar. Bahan bakar ini
diteruskan ke silinder oleh tekanan udara pada akhir kompresi. Pada tahun 1924, Robert Bosch,
seorang insinyur dari Jerman, mencoba mengembangkan pompa injeksi daripada
menggunakan metode tekanan udara yang akhirnya berhasil menyempurnakan ide dari Rudolf
Diesel. Keberhasilan Robert Bosch dengan mesin dieselnya tersebut sampai saat ini digunakan
oleh masyarakat. Dalam mesin diesel, bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar pada
akhir langkah kompresi. Sebelumnya udara yang diisap telah dikompresi dalam ruang bakar
sampai tekanan dan temperatur menjadi naik. Naiknya tekanan dan temperatur mengakibatkan
bahan bakar menyala dan terbakar sendiri. Untuk memperoleh tekanan kompresi yang tinggi
saat putaran mesin rendah, banyaknya udara yang masuk ke dalam silinder harus besar tanpa
menggunakan throttle valve untuk membatasi aliran dari udara yang dihisap. Dengan demikian
dalam sebuah mesin diesel, output mesinnya dikontrol oleh pengontrol banyaknya bahan bakar
yang diinjeksikan.
Dengan perkembangan pompa rotari yang lebih kecil penampilannya juga
bobotnya yang lebih ringan yang dikembangkan oleh Vernon Rosa pada tahun 1950-an. Motor
diesel akhirnya memasuki perkembangan pemakaian dan pemasaran yang lebih luas.
Perkembangan lain dari motor diesel adalah dengan penambahan sebuah turbocarjer yaitu alat
untuk memasukkan (memompakan) udara ke dalam saluran masuk (intake manifold). Pompa
turbocharger ini digerakkan oleh gas buang yang kedalam turbocarjer tersebut. Dengan adanya
turbocarjer ini maka akan menurunkan asap gas buang. Akhirnya motor diesel seperti ini
keadaanya sekarang menjadi motor yang benar-benar efisien, ringan dan bebas polusi udara.
Banyaknya udara yang masuk ke silinder pada mesin diesel memiliki pengaruh
besar terhadap terjadinya pembakaran sendiri (self-ignition) yang dapat menentukan output.
Efisiensi pengisapan adalah suatu hal yang penting. Untuk bahan bakar mesin diesel
menggunakan minyak diesel (solar). Bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar, dan dapat
terbakar secara spontanitas oleh adanya temperatur udara yang tinggi. Tingginya temperatur
udara yang dikompresikan dapat mempermudah bahan bakar untuk terbakar secara
spontanitas. Nilai kemampuan bahan bakar diesel untuk cepat terbakar adalah angka cetane
(cetane number). Untuk mesin diesel yang berkecepatan tinggi yang digunakan pada kendaraan
truk dan mobil-mobil angka cetane yang umumnya digunakan sekurang-kurangnya 40-45.
1.3 TUJUAN
1. mengetahui perbedaan utama antara mesin pembakaran luar dan mesin pembakaran dalam
pada kapal.
2. Mengetahui Mengapa turbin uap atau turbin gas tidak dapat digunakan sebagai tenaga
penggerak kapal tanpa membentuk suatu system.
3. mengetahui komponen-komponen sistem turbin uap dan sistem turbin gas.
4. Mengetahui kelemahan sistem turbin sebagai penggerak kapal.
BAB 2
PEMBAHASAN
- Compressor Section.
Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi untuk
mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan tinggi sehingga pada
saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat
menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial flow compressor terdiri dari dua bagian yaitu:
• Compressor Rotor Assembly. Merupakan bagian dari kompresor aksial yang berputar pada
porosnya. Rotor ini memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara secara
aksial dari 1 atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi.
Bagian ini tersusun dari wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris
di sekeliling sumbu rotor.
• Compressor Stator. Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari:
• Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk ke inlet
bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
• Forward Compressor Casing, bagian casing yang di dalamnya terdapat empat stage
kompresor blade.
• Aft Casing, bagian casing yang di dalamnya terdapat compressor blade tingkat 5-10.
• Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai tempat keluarnya
udara yang telah dikompresi.
- Combustion Section.
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja
yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas
yang diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition pieces
yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi
panas ke siklus turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut yang
jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas. Komponen-komponen
itu adalah:
• Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran antara udara yang
telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
• Combustion Liners, terdapat di dalam combustion chamber yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya pembakaran.
• Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam combustion liner.
• Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam combustion
chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.
• Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas agar
sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
• Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion chamber.
• Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses pembakaran
terjadi.
- Turbin Section.
Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi energi
mekanik yang digunakan sebagai penggerak compresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari
daya total yang dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya sendiri, dan
sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan. Komponen-komponen pada turbin section adalah
sebagai berikut:
- Turbin Rotor Case
• First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first stage turbine
wheel.
• First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik dari aliran
udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa putaran rotor.
• Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas panas ke
second stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk memisahkan kedua
turbin wheel.
• Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetik yang masih cukup
besar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan putar rotor yang lebih
besar.
- Exhaust Section.
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran pembuangan
gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari beberapa bagian yaitu: (1)
Exhaust Frame Assembly, dan (2)Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada
exhaust frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang
ke atmosfer melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfer gas panas sisa tersebut diukur
dengan exhaust thermocouple di mana hasil pengukuran ini digunakan juga untuk data
pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip. Pada exhaust area terdapat 18 buah
termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.
- Cooling System.
Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara. Udara dipakai
untuk mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing.
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
1. Mesin Dalam (Inboard Engine) banyak digunakan pada kapal ikan yang memiliki
jangkauan daerah penangkapan (fishing ground) umumnya pada perairan lepas pantai
sampai ZZEI sedangkan Mesin Luar (Outboard Engine) Banyak digunakan pada kapal
ikan yan berukuran kecil dengan jangkauan daerah penangkapan (fishing ground) pada
perairan pantai dan waku melaut (fishing days) relatif lebih pendek.
2. Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi
energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros
turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan dengan
mekanisme yang akan digerakkan
3. Turbin uap dan turbin gas memiliki masin-masing komponennya dan saling tidak jauh
berbeda satu sama lain
3.2 SARAN
1. Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber
yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
2. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi
terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.