Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 1 Gerih


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas : VII/ I
Materi Pokok : Menumbuhkan Kesadaran Terhadap UUD Negara
Republik Indonesia 1945
Alokasi Waktu : 5 X 120 menit ( 5 Pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2019/2020

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku: jujur, disiplin, toleransi, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam ranah konkret
dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1. 1.2 Menghargai makna, kedudukan dan 1.2.1 Mampu berpikir positif sesuai
fungsi Undang-Undang Dasar Negara dengan makna yang terkandung
Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai dalam kedudukan Undang-Undang
bentuk sikap dan perilaku beriman dan Dasar Republik Indonesia Tahun
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 1945 secara bertanggung jawab
sebagi wujud sikap beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
1.2.2 Mampu Berpikir positif sesuai
dengan makna yang terkandung
dalam fungsi Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia Tahun
1945 secara bertanggung jawab
sebagai wujud sikap beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.

2. 2.2 Mendukung makna, kedudukan dan 2.2.1 Mampu memiliki sikap tanggung
fungsi Undang-Undang Dasar Negara jawab dalam kehidupan
Republik Indonesia Tahun 1945, serta bermasyarakat sesuai dengan nilai-
peraturan perundangan laiinya sesuai nilai yang terkandung di dalam
dengan Undang-Undang Dasar Negara Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia Tahun 1945
dan peraturan perundang-undangan
lainnya.
2.2.2 Mampu memiliki sikap adil dalam
kehidupan bermasyarakat sesuai
dengan nilai- nilai yang terkandung
di dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dan peraturan perundang-
undangan lainnya.
2.2.3 Mampu memiliki sikap toleransi di
masyarakat dengan melaksanakan
konstitusi negara dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta
peraturan perundang-undangan
lainnya.
2.2.4Mampu memiliki sikap jujur sesuai
dengan nilai yang terkandung
dalam konstitusi negara, Undang-
Undang Dasar Negara Tahun 1945,
dan peraturan perundang-undangan
lainnya.
2.2.5 Mampu memiliki sikap tolong
menolong sesuai dengan nilai yang
terkandung dalam konstitusi
negara, Undang-Undang Dasar
Negara Tahun 1945, dan peraturan
perundang-undangan lainnya.

3. 3.2 Menelaah makna, kedudukan dan 3.2.1 Menjelaskan kedudukan dan makna
fungsi Undang-Undang Dasar Negara pembukaan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945, serta Negara Republik Indonesia Tahun
peraturan perundang-undangan lainnya 1945
dalam sistem hukum nasional. 3.2.2 Memahami hubungan pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
dan proklamasi kemerdekaan.
3.2.3 Mengidentifikasi makna peraturan
perundang-undangan dalam sistem
hukum nasional
3.2.4 Mendiskusikan kedudukan, makna,
dan fungsi Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dalam kehidupan sehari-hari

4. Menyajikan hasil diskusi kedudukan, 4.2.1 Mempresentasikan hasil diskusi


makna dan fungsi Undang-Undang Dasar kedudukan, makna dan fungsi
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-Undang Dasar Negara
dalam kehidupan sehari-hari. Republik Indonesia Tahun 1945
dalam kehidupan sehari-hari.
4.2.2 Mengaplikasikan kedudukan,
makna dan fungsi Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dalam kehidupan
sehari-hari.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Setelah pembelajaran dalam pertemuan pertama sampai dengan pertemuan
keempat, peserta didik mampu:
1. Memiliki sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang ditunjukkan dengan berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
pembelajaran, serta beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa dengan
khusu’ dan Khidmat sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Memiliki rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kedudukan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Memiliki sikap Toleransi sesuai dengan nilai yang terkandung dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4. Memiliki adil sesuai dengan nilai yang terkandung Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
5. Memiliki rasa patriotisme sesuai dengan nilai yang terkandung dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan
Pertemuan ke-1
Setelah pembelajaran dalam pertemuan pertama, peserta didik mampu:
1. Menjelaskan tentang kedudukan dan makna pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Mendiskusikan tentang kedudukan dan makna pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Menampilkan hasil diskusi tentang kedudukan dan makna pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pertemuan ke-2
Setelah pembelajaran dalam pertemuan kedua, peserta didik mampu:
1. Menjelaskantentang pokok kaidah negarafundamental.
2. Mendiskusikan tentang pokok kaidah negara fundamental.
3. Mempresentasikan hasil diskusi tentangpokok kaidah negara fundamental.
Pertemuan ke-3
Setelah pembelajaran dalam pertemuan ketiga, peserta didik mampu:
1. Mengidentifikasi tentang kedudukan dan fungsi Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Menyusun laporan tentang kedudukan dan fungsi Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Mempresentasikan hasil laporan tentang kedudukan dan fungsi Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pertemuan ke-4
Setelah pembelajaran dalam pertemuan keempat, peserta didik mampu:
1. Menjelaskan tentang peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum
nasional.
2. Menganalisis tentang perundang-undangan dalam sistem hukum nasional.
3. Menyimpulkan tentang perundang-undangan dalam sistem hukum
nasional.
Pertemuan ke-5
Setelah pembelajaran dalam pertemuan keempat, peserta didik mampu:
1. Menjelaskan tentang melaksanakan dan mempertahankan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Menganalisis tentang perilaku melaksanakan dan mempertahankan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Menyusun laporan dan menyajikan tentang perilaku melaksanakan dan
mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
D. Materi Pembelajaran
D.1 Materi Pembelajaran Reguler
Pertemuan pertama
A. Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
1. Kedudukan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945
Undang-Undang Dasar merupakan sebagian hukum dasar yang tertulis.
Disamping hukum dasar yang tertulis, terdapat hukum dasar yang tidak
tertulis, yaitu aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik
penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis. Hukum dasar yang tidak
tertulis ini disebut konvensi.Sebagai hukum dasar, UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 merupakan sumber hukum bagi peraturan
perundang-undangan, dan merupakan hukumtertinggi dalam tata urutan
peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Pembukaan memiliki hubungan yang erat dengan Proklamasi
Kemerdekaan.Pembukaan juga memuat kaidah-kaidah yang fundamental
bagi penyelenggaraan negara. Pembukaan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sistematika UUD Negara
Republik
Indonesia Tahun 1945 sebelum perubahan (amandemen) terdiri atas.
1) Pembukaan,
2) Batang Tubuh (pasal-pasal),
3) dan Penjelasan.
Sistematika UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 setelah
perubahan
(amandemen) terdiri atas.
1) Pembukaan dan
2) Pasal-pasal.
Ketentuan tentang sistematika UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 ditegaskan dalam Pasal II Aturan Tambahan, yaitu ”Dengan
ditetapkannya perubahan setelah diamandemen Undang-Undang Dasar
ini, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri
atas Pembukaan dan pasal-pasal.”
2. Makna Setiap Alinea Pembukaan UUD 1945
a. Alinea Pertama
Alinea pertama Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menunjukkan keteguhan dan tekad bangsa Indonesia untuk menegakkan
kemerdekaan dan menentang penjajahan. Pernyataan ini tidak hanya tekad
bangsa untuk merdeka,tetapi juga berdiri di barisan paling depan untuk
menghapus penjajahan di muka bumi. Alinea ini memuat dalil objektif,
yaitu bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perkemanusian dan perkeadilan dan kemerdekaan merupakan hak
asasi semua bangsa di dunia.
b. Alinea Kedua
Alinea kedua menunjukkan ketepatan dan ketajaman penilaian bangsa
Indonesia.
a. Bahwa perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai tingkat yang
menentukan.
b. Bahwa momentum yang telah dicapai harus dimanfaatkan untuk
menyatakan kemerdekaan.
c. Kemerdekaan harus diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Alinea ini menunjukkan kebanggaan dan penghargaan atas perjuangan
bangsa Indonesia selama merebut kemerdekaan. Ini berarti kesadaran
bahwa kemerdekaan dan keadaan sekarang tidak dapat dipisahkan dari
keadaan sebelumnya. Kemerdekaan yang diraih merupakan perjuangan
para pendahulu bangsa Indonesia. Mereka telah berjuang dengan
mengorbankan jiwa raga demi kemerdekaan bangsa dan negara.
c. Alinea Ketiga
Alinea ketiga memuat bahwa kemerdekaan didorong oleh motivasi
spiritual, yaitukemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia
merupakan berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa. Ini merupakan
perwujudan sikap dan keyakinan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Alinea ketiga secara tegas menyatakan kembali kemerdekaan
Indonsia yang telah diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945.
d. Alinea Keempat
Alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
memuat prinsip-prinsip negara Indonesia, yaitu:
a. tujuan negara yang akan diwujudkan oleh pemerintah negara,
b. ketentuan diadakannya Undang-Undang Dasar,
c. bentuk negara, yaitu bentuk republik yang berkedaulatan rakyat,
d. dasar negara, yaitu Pancasila.
Pertemuan Kedua
1. Hubungan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Hubungan Proklamasi dan Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, dapat diamati dari isi kedua naskah tersebut.
Proklamasi Kemerdekaan memuat dua hal pokok, yaitu pernyataan
kemerdekaan bangsa Indonesia dan tindakan yang harus segera dilakukan
dengan pernyataan kemerdekaan. Alinea ketiga Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, memuat pernyataan
kemerdekaan.Pernyataan kemerdekaan di alinea pertama ini diawali dengan
pernyataan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa; di alinea kedua
alasan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia telah sampai pada saat yang
menentukan. Juga dipertegas bahwa kemerdekaan merupakan ”atas berkat
rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorongkan oleh keinginan luhur.”
Dengan demikian, pada dasarnya alinea I sampai dengan alinea III merupakan
uraian terperinci dari kalimat pertama Proklamasi Kemerdekaan. Alinea IV
memberi arah pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan Proklamasi
Kemerdekaan. Kemudian, isi pokok kedua Proklamasi Kemerdekaan, yaitu
tindakan yang harus segara dilakukan antara lain dengan menetapkan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang memuat Pembukaan.
2. Pokok Kaidah Negara yang Fundamental
Pokok kaidah negara yang fundamental ini di dalam hukum
mempunyai hakikat dan kedudukan yang tetap, kuat, dan tidak berubah bagi
negara yang telah dibentuk. Secara hukum, Pembukaan sebagai pokok kaidah
yang fundamental hanya dapat diubah atau diganti oleh pembentuk negara
pada waktu negara dibentuk. Kelangsungan hidup negara Indonesia yang
diproklamasikan 17 Agustus 1945 terikat pada diubah atau tidaknya
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai sumber hukum
tertinggi di Indonesia, Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 merupakan umber dari motivasi dan aspirasi perjuangan dan tekad
bangsa Indonesia. Pembukaan
UUD ini dapat menjadi sumber dari cita-cita hukum dan cita-cita moral yang
ingin itegakkan dalam berbagai lingkungan kehidupan. Selain itu, Pembukaan
memuat pokok kaidah negara yang fundamental bagi Negara Kesatuan
Republik Indoensia.
Pokok kaidah fundamental yang terdapat dalam Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 antara lain, yaitu:
1) pokok-pokok pikiran yang diciptakan dan diwujudkan dalam pasal-pasal
UUD,
2) pengakuan kemerdekaan hak segala bangsa,
3) cita-cita nasional,
4) pernyataan kemerdekaan,
5) tujuan negara,
6) kedaulatan rakyat, dan
7) dasar negara Pancasila.
Pertemuan ke -3
Kedudukan dan Fungsi UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
B. Kedudukan dan Fungsi UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
Konstitusi menurut beberapa ahli memiliki arti yang lebih luas dari
pada Undang-Undang Dasar (UUD). UUD hanya sebagian dari konstitusi,
yaitu konstitusi tertulis.Negara Kesatuan Republik Indonesia sangatlah
beruntung karena sejak tanggal
18 Agustus 1945 sudah memiliki Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar tertulis yang digunakan untuk
mengatur jalannya pemerintahan negara. UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 merupakan norma hukum tertinggi dalam sistem ketatanegaraan
Republik Indonesia, yang dijadikan dasar untuk penyusunan peraturan
perundang-undangan.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan sebagian
dari hukum
dasar, yaitu hukum dasar tertulis. Jadi, UUD Negara Kesatuan Republik
Indonesia bukanlah satu-satunya hukum dasar. Di samping hukum dasar yang
tertulis, masih ada hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan yang
timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan negara meskipun tidak
tertulis. Hukum dasar tidak tertulis biasa disebut konvensi (kebiasaan dalam
penyelenggaraan ketatanegaraan). Salah satu contoh dari konvensi adalah
pidato kenegaraan Presiden setiap tanggal 16 Agustus di depan DPR.
Sebagai hukum dasar, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
berkedudukan sebagai sumber hukum dan merupakan hukum dasar yang
menempati kedudukan tertinggi. Dalam kedudukannya sebagai sumber hukum
yang tertinggi, setiap peraturan perundang-undangan di bawah UUD Negara
Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 harus berlandaskan dan
bersumberkan pada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dengan
demikian, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mempunyai fungsi
sebagai alat kontrol, alat mengecek apakah norma Hukum yang lebih rendah
yang berlaku itu sesuai atau bertentangan dengan ketentuan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagai hukum dasar tertinggi, segala
peraturan perundangan di bawah UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 tidakboleh bertentangan dengan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah
keseluruhan naskah yang terdiri atas Pembukaan dan Pasal-Pasal (Pasal II
Aturan Tambahan). Pembukaan dan Pasal-pasal merupakan satu kebulatan
yang utuh, dengan kata lain merupakan bagian-bagian yang satu sama lainnya
tidak dapat dipisahkan. Lebih jelasnya tentang sistematika UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 tergambar seperti berikut ini.
a) Pembukaan
Pembukaan: Terdiri dari atas 4 Alinea
b) Pasal-Pasal:
• Sebelum diubah 16 bab, setelah diubah menjadi 21 bab.
• Sebelum diubah terdiri dari atas 37 pasal, setelah diubah menjadi 73 pasal.
• Sebelum diubah terdiri dari atas 49 ayat, setelah diubah menjadi170 ayat.
• Sebelum diubah terdiri dari atas 4 pasal Aturan Peralihan, setelah diubah
Menjadi 3 pasal Aturan Peralihan.
•2 ayat Aturan Tambahan berubah menjadi 2 pasal aturan tambahan.

Kedudukan Undang- Undang Dasar 1945


UUD 1945 Sangat berperan penting sebagai konstitusi bagi jalannya
kehidupan negara. Oleh karena itu UUD 1945 memiliki kedudukan pokok
sebagai berikut :
1. Sebagai hukum dasar
Hukum dasar adalah aturan-aturan yang dipakai sebagai landasan dasar
dan sumber bagi berlakunya seluruh hukum/ peraturan perundang-
undangan dan penyelenggaraan pemerintahan negara pada suatu negara.
sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertinggi dari
keseluruhan produk hukum Indonesia. Produk- produk hukum seperti
Undang-Undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan
daerah dan sebagianya harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan UUD 1945. UUD 1945 menjadi hukum dasar tertulis untuk
mengatur segala aspek kehidupan bernegara yang akan lebih lanjut diatur
dalam peraturan perundang-undangan lain yang berada di bawah UUD
1945.
2. Sebagai norma hukum
Sebagai norma hukum, UUD 1945 mempunyai sifat mengikat baik dari
setiap warga negara, penduduk, pemerintah, bahkan sampai pada lembaga
masyarakat maupun negara. selain itu, dalam norma hukum UUD 1945
bukan hanya sebagai dasar negara saja melainkan garis besar dalam
penyelenggaraan yang harus dilaksanakan.
Sifat dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
Sifat Konstitusi dikelompokkan di antaranya konstitusi tertulis,
konstitusi tidak tertulis serta konstitusi fleksibel – rigid. Suatu konstitusi
disebut tertulis apabila konstitusi itu tertulis dalam satu naskah yang telah
diratifikasi oleh lembaga legislatif. Konstitusi tidak tertulis, yaitu konstitusi
yang tidak tertulis dalam satu naskah. Misalnya, di Inggris konstitusinya
dikatakan tidak tertulis karena tidak ditulis dalam satu naskah, tetapi terdapat
dalam beberapa undang-undang, seperti Magna Charta dan Bill of Rights.
Konstitusi yang dikatakan fleksibel (luwes) atau rigid (kaku) dapat ditinjau
dari
dua sudut pandang, yaitu sebagai berikut.
a) Dilihat dari cara mengubah Undang-Undang Dasar
Suatu UUD dikatakan fleksibel (luwes) jika cara mengubah UUD tidak sulit
atau tidak memerlukan cara-cara yang istimewa. Tetapi jika cara mengubah
UUD itu memerlukan cara yang tidak mudah, UUD tersebut dapat dikatakan
rigid.

b) Mudah tidaknya mengikuti perkembangan zaman


Suatu konstitusi dikatakan fleksibel apabila konstitusi tersebut dapat mengikuti
perkembangan zaman. Sebaliknya, suatu konstitusi dikatakan rigid apabila
tidak dapat mengikuti perkembangan zaman.
Konstitusi atau UUD yang mudah diubah dan mampu mengikuti
perkembangan zaman biasanya hanya memuat aturan-aturan pokok, hanya
memuat garis-garis besar sebagai instruksi kepada pemerintah pusat dan
penyelenggara negara lainnya untuk menyelenggarakan kehidupan bernegara.
Hukum dasar yang memuat aturan aturan pokok saja menyerahkan aturan-
aturan yang menyelenggarakan aturan
pokok itu kepada undang-undang yang lebih mudah caranya membuat,
mengubah dan mencabut.
Dari pemaparan di atas, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 memiliki sifat sebagai berikut.
• Tertulis, rumusannya jelas, merupakan suatu hukum yang mengikat
pemerintah sebagai penyelenggara negara, maupun mengikat bagi setiap
warga negara.
• Singkat dan supel, memuat aturan-aturan, yaitu memuat aturan-aturan
pokok yang setiap kali harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan
zaman, serta memuat hak-hak asasi manusia.
• Memuat norma-norma, aturan-aturan, serta ketentuan-ketentuan yang
dapat dan harus dilaksanakan secara konstitusional.
• Merupakan peraturan hukum positif yang tertinggi; juga sebagai alat kontrol
terhadap peraturan perundang-undangan yang lebih rendah dalam hierarki
tertib hukum Indonesia.
Undang-Undang Dasar bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar, yaitu
hukum dasar yang tertulis. Sebagai hukum dasar, UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 merupakan sumber hukum tertulis. Dengan demikian,
setiap produk hukum seperti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan
presiden, ataupun bahkan setiap tindakan atau kebijakan pemerintah haruslah
berlandaskan dan bersumber pada peraturan yang lebih tinggi. Pada akhirnya,
semua peraturan perundang-undangan tersebut harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, dan muaranya adalah Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum negara (Pasal 2 UU No. 10 Tahun 2004).
Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 memiliki fungsi sebagai berikut.
a) Alat Kontrol
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai alat kontrol apakah
aturan hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan norma hukum yang
lebih tinggi, yaitu UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b) Pengatur
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga berperan sebagai
pengaturbagaimana kekuasaan negara disusun, dibagi, dan dilaksanakan.
c) Penentu
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga berfungsi sebagai penentu
hak dan kewajiban negara, aparat negara, dan warga negara.

Pertemuan ke-4
Peraturan Perundang-Undangan dalam Sistem Hukum Nasional
Setiap bangsa yang merdeka akan membentuk suatu pola kehidupan
berkelompok yang dinamakan negara. Pola kehidupan kelompok dalam
bernegara perlu diatur dalam suatu naskah. Naskah aturan hukum yang
tertinggi dalam kehidupan Negara Republik Indonesia dinamakan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan peraturan
perundangan lainnya. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 berisi pola dasar kehidupan bernegara di Indonesia. Semua
peraturan perundang-undangan yang dibuat di Indonesia tidak boleh
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Semua peraturan perundang- undangan yang dibuat di Indonesia
harus berpedoman pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.

Pertemuan ke-5
Melaksanakan dan mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
Undang-Undang Dasar atau konstitusi memiliki dua sifat, yaitu
konstitusi itu dapat diubah atau tidak dapat diubah. UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi atau hukum dasar tertinggi bangsa
Indonesia adalah konstitusi yang dapat digolongkan sebagai konstitusi yang
dapat diubah. Hal ini terlihat dalam Pasal 37 UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang mensyaratkan bahwa untuk mengubah UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, 2/3 anggota MPR harus hadir dan disetujui
oleh sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari
seluruh anggota MPR. Sejak tahun 1999, MPR telah mengadakan perubahan
(amandemen) terhadap UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sebanyak 4 kali.
Dalam melakukan perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
ada kesepakatan dasar berkaitan dengan perubahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kesepakatan dasar itu terdiri atas
lima butir, yaitu:
1. tidak mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia
Tahun 1945;
2. tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
3. mempertegas sistem pemerintahan presidensial;
4. penjelasan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang memuat hal-hal normatif akan dimasukkan ke dalam pasal-pasal (batang
tubuh);
5. melakukan perubahan dengan cara adendum.
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai lembaga yang berhak
mengubah UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, telah menyepakati
tidak mengubah Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kesepakatan MPR tersebut tertuang dalam Ketetapan MPR No. IX/MPR/1999
bahwa Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak akan
diubah. Alasannya, bahwa Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 memuat cita-cita bersama, memuat tujuan-tujuan yang biasa juga
disebut sebagai falsafah kenegaraan atau staatsidee (cita negara) yang
kemudian menjadi kesepakatan pertama bangsa Indonesia dalam membangun
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
D.2 Materi Pembelajaran Reguler
Kegiatan remidial ini diberikan kepada siswa yang kurang menguasai materi
pembelajaran dan belum memenuhi kompetensi yang telah ditentukan.
Pelaksaan remidi ini dilakukan dengan guru memberikan soal yang berkaitan
dengan materi yang diberikan kepada peserta didik dengan tujuan dapat
membantu memenuhi pemahaman siswa dalam materi tersebut.
D.3 Materi pembelajaran pengayaan
Dalam kegiatan pengayaan ini siswa diberikan sebuah studi kasus dan juga
nilai-nilai yang ada di dalam kehidupan masyarakat. siswa diharapakan dapat
membaca hal tersebut sehingga dapat mengerti dan paham akan materi yang
telah diberikan pada bab ini.
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning, Inquiry Learning
Kegiatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik
Metode Pembelajaran : Penugasan
F. Media Pembelajaran
1. Media
a. Vidio tentang pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia
b. Gambar tentang teks proklamasi dan pembukaan UUD 1945
2. Alat dan Bahan
a. Laptop dan LCD Proyektor
b. Papan tulis, spidol
G. Sumber Belajar
1. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik
Indonesia.2017.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas VII.
Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Halaman 25-49.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Buku
Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas VII. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Halaman
87-120.
3. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
1. Kegiatan Pendahuluan (15’)
a. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran dengan meukan kegiatan berdoa, mengecek
kehadiran siswa (absensi), kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan
sumber belajar.
b. Guru memberi motivasi kepada peserta didik dengan mengajak peserta
didik untuk menyayi lagu wajib nasional
c. Guru melakukan apersepsi mengenai peraturan perundang-undangan
dengan materi yang akan diajarkan.
d. Guru menyampaikan Kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.

2. Kegiatan Inti (90’)

Tahap pembelajaran Kegiatan


Mengamati a. Guru menjelaskan secara singkat tentang materi
yang akan disampaikan
b. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 4 orang.
c. Guru Memberikan pengarahan tentang
permasalahan yang akan didiskusikan yaitu
mengenai bagaimana kedudukan dan makna
Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
d. Guru meminta siswa untuk mengamati vidio yang
telah diputar
e. Guru meminta siswa untuk mencatat segala hal
penting yang terdapat dalam materi tersebut.
Menanya f. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan
berbagai macam pertanyaan tentang kedudukan
dan makna Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
a. Pertanyaan dapat diarahkan pada persoalan-
persoalan seperti:
1. Bagaimana kedudukan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bagi
bangsa Indonesia?
2. Apa yang tertinggi di dalam tata urutan
perundang-undangan?
3. Makna apa saja yang terkandung dalam setiap
alinea pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
b. Guru meminta peserta didik secara berkelompok
untuk menulis daftar pertanyaan
c. Guru meminta peserta didik untuk menukarkan
lembar pertanyaan dengan kelompok lain.
Mengumpulkan g. Guru membimbing peserta didik untuk mencari
Informasi informasi dan mendiskusikan jawaban atas
pertanyaan yang sudah disusun dengan membaca
uraian materi di Buku PPKn kelas VII bab 3
bagian A, mencari melalui sumber belajar lain
sepeerti buku referensi lain dan internet tentang
kedudukan dan makna Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
a. Guru meminta tiap kelompok untuk mencari
berbagai macam permasalah yang berkaitan
dengan peraturan perundang-undangan.
b. Peran guru dalam langkah tahap ini adalah:
1. Mengarahkan permasalahan seperti apa saja
yang daat dikaji sesuai dengan materi
pembelajaran.
2. Guru menjadi sumber belajar bagi peserta
didik dengan memberikan konfirmasi atas
jawaban peserta didik, atau menjelaskan
jawaban pertanyaan kelompok.
c. Guru membimbing peserta didik dan memfasilitasi
untuk mencari ketentuan di bawah UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang dinilai
bertentangan dengan UUD Tersebut , atau mencari
kebijakan publik tertentu di lingkungannnya yang
dinilai bertentangan dengan nilai-nilai yang ada
dilingkungan tempat tinggalnya.
Mengasosiasikan a. Guru Membimbing peserta didik untuk
mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi
yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti :
1. Tindakan apa saja yang ada dilingkungan
sekitar yang dinilai tidak sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945?
2. Apa tujuan negara indonesia menurut UUD
1945?
3. Bagaimana cara agar dapat melaksanakan
peraturan yang berlaku dilingkungan
masyarakat?
b. Guru membimbing peserta didik secara kelompok
untuk menyimpulkan tentang makna Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
Mengkomunikasikan a. Guru meminta peserta didik untuk
mempresentasikan apa yang telah didiskusikan
b. Guru meminta kelompok lain untuk menanggapi
c. Guru menilai keterampilan dan komunikasi siswa
dalam mempresentasikan hasil diskusinya.

3. Kegiatan Penutup (15’)


a. Guru Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi pembelajaran
yang telah diberikan
b. Guru memberikan masukan dan penyempurnaan kesimpulan peserta didik
c. Guru menjelaskan rencana pembelajaran selanjutnya dan menugaskan peserta
didik untuk membaca materi pertemuan selanjutnya
Pertemuan ke-2
1. Kegiatan Pendahuluan (15’)
a. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan meukan kegiatan berdoa, mengecek kehadiran siswa
(absensi), kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan sumber belajar.
b. Guru memberi motivasi kepada peserta didik dengan mengajak peserta didik
untuk menyayi lagu wajib nasional
c. Guru melakukan apersepsi mengenai pokok kaidah fundamental dan hubungan
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan proklamasi kemerdekaan
d. Guru menyampaikan Kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.

2. Kegiatan inti (90’)


Tahapan pembelajaran Kegiatan
Mengamati a. Guru meminta peserta didik untuk memahami
materi tentang pokok kaidah negara fundamenta
dan hubunganpembukaan UUD 1945 dengan
proklmasi kemerdekaan
b. Guru menjelaskan secara singkat tentang pokok
kaidah negara fundamenta dan hubungan
pembukaan UUD 1945 dengan proklmasi
kemerdekaan
c. Guru meminta peserta didik untuk mencatat
berbagai informasi yang telah diperoleh
Menanya a. Guru membagi kelas menajdi beberapa
kelompok
b. Guru membimbing peserta didik untuk
mengidentifikasi pertanyaan yang berkaitan
dengan pokok kaidah negara fundamental dan
hubungan pembukaan UUD 1945 dengan
proklmasi kemerdekaan
c. Guru dapat membimbing peserta didik menyusun
pertanyaan seperti:
1. Apa saja pokok kaidah fundamental yang
terdapat dalam UUD 1945?
2. Bagiman hubungan antara Pembukaan UUD
1945 dengan proklamasi kemerdekaan?

Mengumpulkan a. Guru membimbing peserta didik unutk mencari


informasi informasi dan mendiskusikan jawaban atas
pertanyaan yang sudah disusun dengan membaca
uraian materi di Buku PPKn kelas VII
b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mencari jawaban melalui sumber lainnya
c. Peran guru dalam tahapan ini adalah:
1. Menyediakan berbagai sumber untuk peserta
didik dala mencari jawaban seperti mengajak
ke perpustakaan yang memilki banyak
sumber lain.
2. Guru dapat menunjukkan sumber belajat lain
yang dapat dijadikan referensi untuk
menjawab pertnyaan seperti artikel
d. Peserta didik memanfaatkan hasil pencarian
referensi itu untuk dijadikan bahan resume

Mengasosiasikan a. Guru membimbing peserta didik untuk


mendiuskusikan hubungan atas informasi
yang sudah diperoleh sebelumnya,seperti:
1. Bagaimana Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia dapat menjadi
konstitusi bagi negara indonesia?
2. Mengapa Pembukaan UDD 1945
tidak dapat diubah oleh siapa pun?
b. Guru membimbing peserta didik secara
kelompok untuk menyimpulkan tentang
pokok kaidah negara fundamental dan
hubungan pembukaan UUD 1945 dengan
proklmasi kemerdekaan

Mengkomunikasikan a. Peserta didik secara berkelompok diminta


untuk menyajikan hasil resumenya
b. Guru menjadi moderator untuk
melaksanakan diskusi sekaligus
mengklarifikasi mengarahkan pada
pemahaman materi.

3. Kegiatan Penutup (15’)


a. Guru Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah diberikan
b. Guru memberikan masukan dan penyempurnaan kesimpulan peserta
didik
c. Guru menjelaskan rencana pembelajaran selanjutnya dan menugaskan
peserta didik untuk membaca materi pertemuan selanjutnya

Pertemuan Ke-3
1. Kegiatan Pendahuluan (15’)
a. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis untuk mengikuti
pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek absensi
siswa,kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan sumber belajar.
b. Guru memberikan motivasi dengan meminta peserta didik untuk
menyanyikan lagu wajib Nasional.
c. Guru memberikan apersepsi mengenai Kedudukan dan Fungsi UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
d. Guru menyampaikan kepada siswa tentang kompetensi dasar dan
tujuan dari materi yang akan disampaikan
2. Kegiatan Inti (90’)
Tahapan Pembelajaran Kegiatan
Orientasi peserta didik pada a. Guru menjelaskan secara singkat mengenai
masalah kedudukan dan fungsi UUD Negara
Repbulik Indonesia Tahun 1945.
b. Guru meminta siswa untuk mengamati vidio
yang telah diputar
c. Guru melakukan brainstorming dimana
peserta didik dihadapkan pada kedudukan
dan fungsi UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
d. Peserta didik menemukan berbagai masalah
diantaranya:
1. Bagaimana kedudukan UUD 1945
dalam kehidupan berbangsa dan
berenegara Indonesia?
2. Apa saja fungsi pokok UUD 1945 dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara?

Mengorganisasikan peserta didik a. Guru membantu peserta didik untuk


melalui kajian komparasi mengidentifikasi dan mengorganisasikan
gagasan. tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah bagaimana kedudukan dan fungsi
UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
b. Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang
hars dikerjakan dan konsep-konsep yang
harus didiskusikan dab pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab untuk
memecahkan masalah.
c. Peserat didik mengumpulkan informasi dari
berbagai media massa baik elektronik
maupun cetak.

Membimbing penyelidikan a. Siswa berdiskusi dalam kelompok


individu dan kelompok mengumpulkan informasi dan membangun
ide untuk merumuskan masalah tentang
kedudukan dan fungsi UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Siswa mengidentifikasi alternatif solusi
terkait dengan maslah yang dirumuskan.
Mengembangkan dan a. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan
menyajikan hasil karya dan menyajikannya dalam bentuk laporan
b. Siswa mempresentasikan laporan hasil
temuan dan penarikan kesimpulan.

Menganalisis dan mengevaluasi a. Guru membimbing siswa untuk melakukan


proses pemecahan masalah. analisis terhadap pemecahan yang telah
ditemukan siswa.

3. Kegiatan Penutup (15’)


a. Guru Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah diberikan
b. Guru memberikan masukan dan penyempurnaan kesimpulan
peserta didik
c. Guru menjelaskan rencana pembelajaran selanjutnya dan
menugaskan peserta didik untuk membaca materi pertemuan
selanjutnya.

Pertemuan ke-4
1. Kegiatan Pendahuluan (15’)
a. Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran ( Absensi, Kebersihan
kelas, dan lain lain)
b. Mengingatkan pembelajaran yang sebelumnya
c. Memberikan informasi tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
d. Penjajakan kesiapan belajar peserta didik dengan memberikan
pertanyaan tentang materi yang diajarkan.
2. Kegiatan Inti (90’)
Tahapan Pembelajaran Kegiatan
Mengamati a. Guru menjelaskan secara sekilas materi
tentang peraturan perundang-undangan
b. Guru membimbing peserta didik untuk
memahami materi tentang peraturan
perundang-undangan
c. Guru membagi kelas menjadi beberapa
kelompok
d. Guru meminta peserta didik untuk
mencatatkan berbagai hal penting yang
ada di dalam materi tersebut.
Menanya a. Guru membimbing peserta didik untuk
bertanya mengenai hal yang belum
diketahui pada materi yang dijelaskan
b. Guru membimbing peserta didik untuk
mencari jawaban akan pertanyaan yang
telah di buat

Mengumpulkan Informasi a. Guru membimbing peserta didik untuk


mencari informasi dan mendiskusikan
jawaban atas pertanyaan yang sudah
disusun
b. Peran guru dalam tahapan ini adalah :
1. Menyediakan berbagai sumber
belajar seperti buku PPKn Kelas
VII dan buku referensi lain.
2. Guru menjadi sumber belajar bagi
peserta didik, atau menjelaskan
jawaban pertanyaan kelompok.
c. Guru dapat menunjukkan berbagai
macam buku atau sumber lainnya yang
dapat djadikan referensi untuk
menjawab pertanyaan.
Mengasosiasikan a. Guru membimbing peserta didik untuk
mendiskusikan hubungan atas berbagai
mcam informasi yang telah diperoleh,
seperti:
1. Bagaimana tata urutan peraturan
perundang-undanga yang ada di
indonesia?
2. Lembaga apa yang berwenang
untuk mengesahkan Undang-
Undang?
b. Guru membimbing peserta didik secara
kelompok untuk mengkaji
permasalahan yang berhubungan
dengan peraturan perundang-undangan
c. Guru meminta peserta didik untuk
mencari solusi dengan cara mengkaji
sesuai dengan aturan yang berlaku
Mengkomunikasikan a. Guru menjelaskan tata cara penyajian
kelompok dan tata tertib selama
penyajian.
b. Peserta didik secara berkelompok
diminta untuk menyajikan hasil
diskusinya.
c. Guru menjadi moderator untuk
melaksanakan diskusi sekaligus
mengklarifikasi mengarahkan pada
pemahaman materi.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi
pembelajaran melalui tanya jawab
b. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah diberikan
c. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan pembelajaran berikutnya.
Pertemuan ke -5
1. Kegiatan pendahuluan(15’)
a. Guru mengecek kesiapan kelas aitu dengan melakukan absensi(kehadiran
siswa), kelengkapan peserta didik, kebersihan kelas, dan kesiapan sumber
belajar.
b. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab tentang materi yang
sebelumnya.
c. Guru menyampaian kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.

2. Kegiatan Inti (90’)


Tahapan Pembelajaran Kegiatan
Mengamati a. Guru menjelaskan secara singkat
materi tentang melaksanakan dan
mempertahankan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
b. Guru membagikan selembaran teks
kepada peserta didik yang berisi
tentang sebuah wacana
c. Guru meminta peserta didik untuk
menganalisis nilai-nilai yang
mencerminkan sikap sesuai dengan
UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.

Menanya a. Guru membimbing peserta didik


untuk mengidentifikasi pertanyaan
yang menampilkan sikap
melaksanakan dan mempertahankan
UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
b. Guru dapat membimbing peserta
didik untuk menyusun pertanyaan
seperti berikut:
1. Sikap seperti apa yang dinilai
dapat mempertahankan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun
1945?
c. Guru meminta peserta didik untuk
menukarkan pertanyaan yang telah
dibuatnya dengan peserta didik
lainnya.
Mengumpulkan Informasi a. Guru membimbing peserta didik
mencari informasi untuk menjawab
pertanyaan yang telah diperolehnya
dengan mencari dari berbagai macam
sumber.

Mengasosiasikan a. Guru membimbing peserta didik


secara kelompok untuk mengkaji
permasalahan yang berhubungan
dengan peraturan perundang-
undangan

Mengkomunikasikan a. Guru membimbing peserta didik


untuk menyampaikan jawaban yang
telah diperoleh
b. Guru menjadi moderator dalam
selama penyampaian jawaban
tersebut.

3. Kegiatan Penutup (15’)


a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran
melalui tanya jawab secara klasikal.
b. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses
pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan
dilakukan.
c. Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajan pada pertemuan
berikutnya.
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN, REMIDIAL, PENGAYAAN
1. Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial
a. Kompentensi sikap spiritual dan sosial
Teknik : observasi
Bentuk Insterumen : Lembar Observasi
b. Kompetensi Pengetahuan : Tes tulis, dan penugasan
c. Kompetensi Keterampilan : Penilaian selama proses presentasi dan diskusi
1. Instrumen Penilaian sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar
berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan melakukan observasi kepada peserta
didik. Dalam observasi ini misalnya aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada
saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Aspek yang diamati adalah, iman dan
taqwa, rasa syukur, jujur, toleransi, dan tangung jawab. Format observasi penilaian
sikap dapat menggunakan contoh format dibawah ini.

Pedoman Pengamatan Sikap

Kelas : ..................................
Hari Tanggal : ..................................
Pertemuan ke : ..................................
No Nama peserta didik Aspek Pengetahuan

Beriman Bersyukur Toleransi Jujur Santun

Materi pokok : ..................................


Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu:
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek yang dinilai
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai aspek sikap yang dinilai
Nilai = skor perolehan x 100
20

2. Penilaian Kompetensi Sikap


Teknik penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk tes tulis, tes lisan dan
penugasan:
a. Penugasan, instrumen penugasan
b. Tes tertulis, dengan bentuk uraian
c. Tes lisan
1. Instrumen penilaian penugasan:
1. Aktivitas 2.1 tabel 2.2 hal 29
2. Aktivitas 2.3 tabel 2.3 hal 41
3. Aktivitas 2.4 hal 44
4. Uji kompetensi 2 hal 48
Nilai = Skor Perolehan x 100
Jumlah skor mak

1. Instrumen Penilaian Tes Lisan


Teknik Penilaian menggunakan:
a. Tes lisan, denagn observasi jawaban dan diskusi yang berkembang dari
diskusi dan tanya jawab saat pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
1. Instrumen pengetahuan tes lisan:
No Nama Peserta Menjawab Mendefinisikan Mendefinisik Mendefinisikan
didik saja an sedikit dan penjelasan
uraian logis
1 2 3 4
1
2
3
4
5
Observasi pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk mengamatai
diskusi dan pemikiran logis yang berkembang dalam diskusi. Penskoran
aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor
diantaranya sebagai berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupa menjawab saja
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan sedikit uraian
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis
Nilai = Skor perolehan x 25

2. Instrumen pengetahuan tes tulis:


Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar !
1. Jelaskan makna pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 alinea pertama !
2. Jelaskan alasan kenapa pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 tidak dapat diubah!
3. Apakah yang dimaksud dengan amandemen?
4. Sebutkan kelebihan jika UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mempunyai sifat yang fleksibel!
5. Sebutkan sifat yang dimiliki oleh UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 !

Kunci Jawaban dan pedoman penskoran:

No Kunci Jawaban Skor


1. Pernyataan bahwa penjajahan tidak sesuai 1. Jika hanya mencoba menjawab saja
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan 2. Pengertian yang terkait dengan
dan semua bangssa di dunia dapat pertanyaan masih kurang sesuai
menjalankan hak kemerdekaannya yang 3. Pengertian yang terkait dengan
merupakan hak asasinya. Pernyataan pertanyan cukup sesuai
bangsa indonesia untuk menentang segala 4. Pengertian yang terkait dengan
bentuk penjajahan pertanyaan sangat sesuai
2. Karena jika mengubah pembukaan UUD 1. Jika hanya mencoba menjawab saja
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 itu 2. Pengertian yang terkait dengan
berarti juga merubah dan membubarkan pertanyaan masih kurang sesuai
bangsa Indonesia. 3. Pengertian yang terkait dengan
pertanyaan cukup sesuai
4. Pengertian yang terkait dengan
pertanyaan sangat sesuai.
3. Amandemen adalah suatu perubahan 1. Jika hanya mencoba menjawab saja
dengan tujuan untuk memperkuat 2. Pengertian yang terkait dengan
kedudukan dan fungsi UUD Negara pertanyaan masih kurang sesuai
Republik Indonesia Tahun 1945 dengan 3. Pengertian yang terkait dengan
mengakomodasi berbagai aspirasi politik pertanyaan cukup sesuai
yang berkembang agar tercapai tujuan 4. Pengertian yang terkait dengan
negara pertanyaan sangat sesuai.
4. a. jika mengubah UUD tidak sulit atau 1. semua jawaban salah
tidak memerlukan cara-cara yang istimewa 2. jika dua jawaban salah
b. mudah mengikuti perkembangan zaman 3. jika satu jawaban benar
c. undang-undang tidak kaku 4. jika semua jawaban benar
5. a. Tertulis, rumusannya jelas, merupakan 1.Jika semua jawaban salah
suatu hukum yang mengikat 2.Jika dua jawaban benar
pemerintah sebagai penyelenggara 3.Jika tiga jawaban benar
negara, maupun mengikat bagi setiap 4.Jika semua jawaban benar
warga negara
b. Singkat dan supel, memuat aturan-
aturan, yaitu memuat aturan-aturanpokok
yang setiap kali harus dikembangkan
sesuai dengan perkembanganzaman,
serta memuat hak-hak asasi manusia.
c. Memuat norma-norma, aturan-aturan,
serta ketentuan-ketentuan yang dapat dan
harus dilaksanakan secara konstitusional.
d. Merupakan peraturan hukum positif
yang tertinggi; juga sebagai alat
kontrolterhadap peraturan perundang-
undangan yang lebih rendah dalam
hierarki tertib hukum Indonesia

Pedoman Penskoran : Nilai = jumlah perolehan skor x 100


Jumlah skor maksimal
3. Penilaian Kompetensi keterampilan
a. Penilaian keterampilan praktik
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat keampuan
peserta didik dalam presentasi,kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam
memberikan masukan/saran, serta mengapresiasi pada saat
menyampaikan hasil telaah tentang menumbuhkan kesadaran terhadap
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil

No Nama peserta Kemampuan Kemampuan Kemampuan Mengapresiasi


didik bertanya menjawab memberikan
argumentasi masukan saran

1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan : Diisi dengan tanda centang
Kategori penilaian : 4= sangat baik, 3= baik,2=cukup,1=kurang
Nilai = skor perolehan x 50
2
Pedoman Penskoran
N Aspek Penskoran
o
1. Kemampuan bertanya Skor 4 apabila selalu bertanya
Skor 3 apabila sering bertanya
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya
2. Kemampuan Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas
menjawab argumentasi Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas
Skor 2 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas

3. Kemampuan Skor 4 apabila selalu masukan


memberikan masukan Skor 3 apabila sering masukan
dan saran Skor 2 apabila kadang-kadang masukan
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan

4 Mengapresiasi Skor 4 apabila selalu memberikan pujian


Skor 3 apabila sering memberikan pujian
Skor 2 apabila kadang-kadang memberikan pujian
Skor 1 apabila tidak pernah memberikan pujian

Remedial
Remedial dilaksanakan untuk peserta didik yang belum menguasasi materi dan belum mampu
memahami dan menalar tentang UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kegiatan
remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah
tuntas dibawah 75% sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas dari 75% maka
kegiatan remedial individu dapat dilakukan antara lain:
1. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas
2. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan
Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi dan
secara pribadi sudah mampu memahami tentang UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan antara lain:
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting selanjutnya menyajikan dalam bentuk
laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
2. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran
tutor sebaya.
Nglames, 20 September 2019
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala sekolah,

SUTJI UTAMININGRUM ALVINA EKA FEBRI S.


NIP. 19711227 199802 2 005 NIM 1802104009

Anda mungkin juga menyukai