AKUNTANSI
NAMA KELOMPOK 4 :
1. NI KETUT TRI ASTUTI C 301 18 125
2. NI LUH GEDE INTAN MELINDA C 301 18 136
3. SRI WAHYUNI C 301 18 137
4. NILUH MADE ERAYUNI C 301 18 138
5. NI MADE ASRI DEWI C 301 18 160
6. DESAK KADEK YUNIASTUTI C 301 18 161
7. NI LUH AYU PUTRI DEWI C 301 18 164
8. I WAYAN WIDYA ASTAWA C 301 18 174
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI S1 AKUNTANSI
2020/2021
DATA MODELING DAN DATABASE DESIGN
Dalam perancangan/mendesain sebuah database agar menjadi database yang handal dan
tangguh, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Langkah-langkah tersebut diantaranya :
1. Tahap pertama (analisis sistem) terdiri atas perencanaan awal untuk menentukan
kebutuhan dan kemungkinan mengembangkan sebuah sistem baru dengan
menyertakan pertimbangan awal mengenai kelayakan teknologi dan ekonomi atas
usulan tersebut dan juga melibatkan identifikasi kebutuhan informasi pengguna,
menjelaskan cakupan sistem baru yang diajukan, dan menggunakan informasi
mengenai jumlah pengguna dan volume transaksi yang diharapkan untuk membuat
keputusan awal mengenai keperluan perangkat keras dan perangkat lunak.
2. Tahap kedua (desain konseptual) menyertakan pengembangan skema-skema yang
berbeda bagi sistem baru pada tingkat konseptual, eksternal, dan internal.
3. Tahap ketiga (desain fisik) terdiri atas menerjemahkan skema tingkat internal ke
dalam struktur database sesungguhnya yang akan diimplementasikan dalam sistem
baru tersebut. Ini juga tahap ketika aplikasi-aplikasi baru dikembangkan.
4. Tahap keempat (implementasi dan konversi) menyertakan seluruh aktivitas terkait
dengan transfer data dari sistem yang ada ke SIA database baru, menguji sistem baru,
dan melatih para pegawai bagaimana menggunakannya.
5. Tahap terakhir adalah menggunakan dan memelihara sistem baru tersebut. Hal ini
termasuk dengan cermat mengawasi kinerja sistem dan kepuasan pengguna untuk
menentukan kebutuhan untuk membuat peningkatan dan modifikasi sistem.
Para akuntan dapat dan harus berpartisipasi dalam setiap tahapan proses desain database,
meskipun tingkat keterlibatan mereka cenderung berbeda di berbagai tahap. Selama fase
analisis sistem, para akuntan membantu mengevaluasi kemungkinan proyek dan
mengidentifikasi kebutuhan informasi pengguna. Dalam tahap desain konseptual, para
akuntan berpartisipasi dalam mengembangkan skema-skema logis, mendesain kamus data,
dan menspesifikasikan pengendalian-pengendalian yang penting. Para akuntan dengan
kemampuan database yang baik mungkin secara langsung berpartisispasi dalam
mengimplementasikan model data selama tahap desain fisik. Selama tahap implementasi dan
konversi, para akuntan harus dilibatkan dalam menguji ketepatan database yang baru dan
program aplikasi yang menggunakan data itu, begitu pula menilai kecukupan pengendalian.
B. Diagram E-R (Entity Relationship)
Diagram hubungan entitas merupakan suatu teknik grafis yang menggambarkan skema
database. Diagram ini disebut sebagai E-R karena diagram tersebut menunjukkan berbagai
entitas yang dimodelkan dan hubungan antar entitas tersebut. Dan entitas sendiri merupakan
segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi.
E-R tidak hanya akan menunjukkan isi dari suatu database tetapi secara grafis merupakan
model suatu organisasi. Jadi, E-R dapat dipergunakan tidak hanya untuk mendesain database,
tetapi juga untuk mendokumentasikan dan memahami database yang telah ada, serta berguna
dalam mengubah secara total proses bisnis.
Elemen-elemen yang harus ada di dalam E-R, sebagai berikut:
1. Entity (Entitas)
Merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu
yang lain. Simbol dari entitas ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
Entitas ini memiliki dua tipe di dalamnya, yaitu :
a. Entitas kuat, merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan
entitas lain
b. Entitas lemah, merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada
keberadaan entitas lain pada suatu relasi.
Contoh E-R mengenai Rumah Sakit maka, entitasnya adalah penjaga, perawat dan
dokter.
2. Attribute (Atribut)
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk
mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu
yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut
diwakili oleh simbol elips. Terdapat lima jenis atribut yang perlu diketahui, yaitu :
a. Atribut Komposit, ialah atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih
mendasar. Contoh : Entity mahasiswa memiliki atribut nama yang terdiri dari
nama depan ( first name), nama tengah ( middle name), dan nama belakang ( last
name).
b. Atribut Atomic, ialah suatu atribut yang sudah tidak bisa dibagi ke dalam atribut
yang lebih kecil. Contoh : Atribut harga.
c. Single Valued Attribute, ialah suatu atribut yang hanya mempunyai satu harga
untuk suatu entitas tertentu. Contoh : Atribut umur.
d. Multi Valued Attribute, ialah suatu atribut yang dapat terdiri dari sekumpulan nilai
untuk entitas.
e. Atribut Derivatif, ialah atribut yang dihasilkan dari atribut lain yang tidak berasal
dari satu entitas.
3. Relationship (Hubungan / Relasi)
Merupakan suatu hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Contoh
Jika E-R nya mengenai Rumah Sakit dan entitasnya adalah dokter dan pasien. Jadi,
entitas dokter ini memiliki relasi dengan entitas pasien sebagai “merawat/ memeriksa/
menyembuhkan”, hal ini berarti bahwa dokter memeriksa/ menyembuhkan pasien
atau pasien diperiksa/ disembuhkan oleh dokter. Jadi, di dalam relasinya harus ada
hubungan yang pasti pada antar entitas yang berelasi. Hubungan antara entitas
menyangkut dua komponen yang menyatakan jalinan ikatan yang terjadi, yaitu :
a. Derajat Relasi atau Kardinalitas
Merupakan jumlah anggota entitas yang terdapat di dalam relasi yang terjadi.
Pasangan antara anggota entitas A dan B dapat dilakukan sesuai dengan derajat
hubungannya, yaitu :
Derajat Hubungan 1 : 1 (One to one), Setiap entitas pada himpunan entitas A
hanya boleh berhubungan dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B.
Derajat hubungan 1 : M (One to many), Setiap entitas pada himpunan entitas
A dapat berhubungan dengan lebih dari satu dari entitas pada himpunan entitas
B tapi, entitas B hanya dapat berhubungan dengan satu entitas saja pada
himpunan entitas B.
Derajat Hubungan M : N (Many to many), Setiap entitas pada himpunan
entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B
dan sebaliknya.
b. Partisipasi Hubungan
Partisipasi hubungan menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota entitas dalam
relasi terjadinya hubungan.