PEMBAHASAN
Kunjungan antenatal care oleh ibu hamil dilakukan minimal empat kali selama masa
kehamilan (WHO, 2008). Hasil penelitian yang dipaparkan pada gambar menunjukkan
hampir seluruh responden (97%) secara teratur melakukan antenatal care di Puskesmas
Tilamuta. Kunjungan antenatal care yang dilakukan ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain: faktor predisposisi (usia, pendidikan, paritas, pekerjaan, pengetahuan dan
sikap), faktor pemungkin (jarak tempat tinggal, penghasilan, dan informasi), dan faktor
penguat (dukungan suami).
1.1 Faktor predisposisi yang mempengaruhi keteraturan ibu hamil melakukan antenatal care
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (99%) responden memiliki sikap
positif terhadap antenatal care. Sikap ibu hamil terhadap antenatal care merupakan salah satu
faktor penting yang mempengaruhi pelaksanaan antenatal care (Ye et all., 2008). Adanya
sikap lebih baik tentang antenatal care mencerminkan kepedulian ibu hamil terhadap
kesehatan dirinya dan bayi yang dikandungnya.
Hasil penelitian ini sebanding dengan hasil penelitian Adri (2008) dan Ye et al.,
(2008) yang menyatakan bahwa ibu hamil yang memiliki sikap positif terhadap antenatal care
lebih banyak melakukan antenatal care daripada ibu dengan sikap negatif terhadap antenatal
care.
Pada penelitian ini, responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai antenatal
care. Pengetahuan mempengaruhi sikap seseorang terhadap sesuatu. Sikap positif sangat erat
kaitannya dengan perilaku seseorang. Pengetahuan yang baik dan sikap positif akan
mendorong perilaku seseorang ke arah yang lebih baik khususnya dalam perilaku kesehatan
mengenai pelaksanaan antenatal care secara teratur. Dengan pengetahuan tinggi yang dimiliki
responden akan lebih mudah bagi petugas kesehatan untuk mendorong sikap responden ke
arah positif terhadap antenatal care yang kemudian akan mempengaruhi perilaku pelaksanaan
antenatal care menjadi lebih baik.
1.2 Faktor pemungkin yang mempengaruhi keteraturan ibu hamil melakukan antenatal care
Pada penelitian ini, kemudahan menjangkau tempat pelayanan kesehatan dilihat dari
lamanya waktu tempuh yang dibutuhkan dari tempat tinggal ke tempat pelayanan kesehatan.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar responden sebanyak 67% merasa mudah
menjangkau pelayanan kesehatan yang dalam hal ini adalah Puskesmas Tilamuta dengan
waktu tempuh yang dibutuhkan kurang dari setengah jam. Sejalan dengan penelitian
Tewodros, Mariam & Dibaba (2008) bahwa jarak tempat tinggal berhubungan dengan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang kemudian mempengaruhi frekuensi antenatal care.
Kemudahan menjangkau tempat pelayanan kesehatan semakin mendukung antenatal
care secara teratur. Hal ini sesuai dengan penelitian Murniati (2007), Kassyou (2008), dan
Tighe (2010) yang menyatakan transportasi yang sulit atau waktu tempuh yang lama
mengakibatkan munculnya perasaan malas atau enggan untuk pergi ke tempat pelayanan
kesehatan dan memeriksakan kehamilannya.
Pada penelitian ini diketahui responden yang memperoleh informasi sebanyak 85%.
Informasi dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Seseorang yang dapat mengakses
banyak media informasi memiliki pengetahuan yang lebih baik dari pada seseorang yang
mengakses sedikit media informasi (Notoadmodjo, 2007).
Informasi tentang antenatal care yang diberikan oleh tenaga kesehatan maupun media,
cetak atau elektronik, akan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya
melakukan antenatal care, sehingga dapat mendorong ibu untuk melakukan kunjungan
antenatal care secara teratur.
Responden memperoleh informasi tentang antenatal care dari brosur atau leaflet yang
disediakan oleh puskesmas, media baik cetak maupun elektronik, dan penyuluhan oleh
petugas kesehatan. Peran petugas kesehatan dalam memberikan informasi mengenai antental
care sangat penting. Hal ini sesuai dengan penelitian Kassyou (2008) bahwa peran
pemerintah dalam memberikan informasi mengenai antenatal care sangat membantu ibu
hamil memperoleh informasi yang lebih baik.
1.3 Faktor penguat yang mempengaruhi keteraturan ibu hamil melakukan antenatal care