Nim: 11020120084
Kelas: G3.1
2020
1. Selesaikan kasus berikut : pada akhir bulan biasanya uang yang dimiliki sudah
sangat terbatas. katakan pada tanggal 28 uang yang tersisa tinggal Rp.
50,000,00. dengan uang itu harus cukup untuk membeli makanan dan air
minum dalam kemasan untuk kebutuhan selama 3 hari juga shampoo yang
habis. aplikasikan langkah-langkah penyelesaian masalah untuk menyelesaikan
masalah tersebut, sertakan juga variabel pengganggu yang menyebabkan
pengambilan keputusan yang diambil efektif / tidak efektif dalam masalah
tersebut.
Jawaban:
Jawaban:
Bahasa merupakan sebuah institusi sosial yang sudah dirancang,
dimodifikasi dan telah dikembangkan untuk memenuhi sebuah kultur yang
terus menerus akan berubah (Andhini, 2017). Karena bahasa dari satu daerah
atau satu Negara antara satu dan lainnya akan berbeda. Selain itu bahasa
merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh manusia dalam hal
bermasyarakat. Bahasa merupakan sebuah alat untuk berinteraksi yang
merupakan sarana untuk saling memahami, bahkan bahasa merupakan pondasi
yang paling utama dalam kemjuan sebuah peradaban dan meluasnya banyak
karya ilmiah dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan (Masnun, 2018). Agar
bisa berkomunikasi dengan seseorang yang berbeda bahasa dengan kita
pastinya kita harus memiliki kemampuan dalam berbahasa yang sama dengan
seseorang itu. Bahasa merupakan factor yang membedakan antara manusia dan
hewan karena hewan tidak memiliki bahasa. Seorang manusia dapat berbahasa
untuk mengutarakan pikiraannya atau bisa untuk menemukan suatu
pemahaman atau pengertian yang dimaunya. Dengan bahasa maka seseorang
akan mengerti tentang dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya. Manusia
bisa melakukan berbagai hal seperti memperoleh dan membuat informasi
karena adanya bahasa. Selain itu manusia dapat mengungkapkan banyak ide
yang ia punya karena bahasa tentunya (Jahja, 2011).
Manusia merupakan makhluk yang berinteraksi dengan lingkungannya
dan memproses sebuah data melalui organ panca inderanya yang digunakan
untk menciptakan sebuah representasi utama dari dunia. Pikiran dan bahasa
pada awal tahap permulaanya berkembang secara terpisah dan tidak
mempengaruhi antara satu sama lain. Awalnya pikiran berkembang tanpa
adanya bahasa dan sebaliknya bahasa berkembang dengan sendirinya tanpa
adanya pikiran. Pada tahap selanjutnya bahasan dan pengetahuan bertemu dan
saling bekerjasama sehingga saling mempengaruhi. Dari situlah mulai terjadi
berpikir dengan menggunakan bahasan dan berbahasa dengan menggunakan
pikiran (Tamaji, 2019). Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang
keterkaitan antara bahasa dan pikiran seseorang salah satunya adalah teori dari
Saphir dan Worf. Saphir dan Worf mengatakan bahwa dalam dua bahsa tidak
ada yang memiliki kesamaan untuk dipertimbangkan guna realitas sosial yang
sama. Saphir dan Worf menjelaskan dua hipotesis tentang keterkaitan antara
bahasa dan pikiran.
1. Hipotesis pertama yaitu linguistic relativity hypothesis yang
menjelaskan bahwa perbedaan struktur bahasa pada individu secara
umum pararel dengan perbedaan kognitif non bahasa. Perbedaan
bahasa dapat menyebabkan perbedaan pikiran antara orang yang
menggunakan bahasa tersebut.
2. Hipotesis yang kedua adalah linguistic determinism yang
menjelaskan bahwa struktur bahsa mempengaruhi cara sesorang
mempersepsi dan menalar opada dunia perceptual. Atau bisa
dikatakan bahwa struktur dari kognisi manusia ditentukan oleh
kategori dan struktur yang telah ada dalam bahasa.
Pengaruh bahasa melalui habituasi dan aspek formal dapat terjadi terhadap
pikiran. Dapat dicontohkan yaitu grammar dan leksikon. Saphir dan Worf telah
membukytikannya yaitu dalam sebuah bidang antropologi (Natsir, 2010).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan bahasa yang dimiliki
manusia mempengaruhi cara berpikirnya. Dan sebaliknya kemampuan cara
berpikir seseorang mempengaruhi cara berbahasanya. Jadi jika seorang
individu memiliki kemampuan bisa lebih dari satu bahasa maka cara
berfikirnya akan mengikuti bahasa mana yang lebih sering ia gunakan dalam
sehari-hari.
Daftar Pustaka