Anda di halaman 1dari 222

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA


PERMAINAN MONOPOLI PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI MATERI POKOK PASAR MODAL
UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA
KELAS XI IIS SMA N 11 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh
Fajaria Desi Pritawati
NIM 7101411109

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015

i
ii
PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Senin

Tanggal : 31 Agustus 2015

Penguji 1 Penguji 2 Penguji 3

iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Pengetahuan yang benar tidak diukur dari


seberapa banyak anda menghafal dan
seberapa banyak yang mampu anda
jelaskan. Melainkan, pengetahuan yang
benar adalah ekspresi kesalehan
(melindungi diri dari apa yang Allah
larang dan bertindak atas apa yang Allah
amanatkan..
(Abu Na’im)

Persembahan

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:


1. Bapak Ngatman dan Ibu Sutiyem
serta adik-adik ku Yayuk Presti
Kumalasari dan Ahmad Rafi
Syaifudin.
2. Guru dan dosen
3. Almamater

v
SARI

Pritawati, Fajaria Desi. 2015. Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif tipe


Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Materi Pokok Pasar Modal untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.
Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing Sandy Arief, S.Pd., M.Sc.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif, Teams Games Tournament, Permainan


Monopoli, Hasil belajar, Pasar Modal.

Hasil belajar mata pelajaran ekonomi di kelas XI IIS SMA N 11 Semarang


belum optimal. Menurut data hasil ulangan harian siswa kelas XI materi pasar
modal nilai rata-rata ekonomi siswa dibawah KKM. Hal ini disebabkan oleh
pemahaman siswa yang kurang terhadap materi pasar modal serta model
pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran TGT dengan media
permainan monopoli dapat menumbuhkan sikap aktif, kerja sama, tanggung
jawab, dan mendorong siswa untuk saling membantu memahami materi yang
dipelajari sehingga dengan model ini diharapkan proses pembelajaran dapat
efektif. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan hasil belajar dan
lebih efektif dibandingakan dengan metode konvensional pada materi pokok pasar
modal kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.
Jenis penelitian eksperimen ini adalah Quasi Experimental Design. Subjek
penelitian yaitu kelas XI IIS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IIS 2
sebagai kelas kontrol. Metode pengambilan data dalam penelitian ini
menggunakan metode tes, angket, dan observasi. Pengujian hipotesis dalam

penelitian ini menggunakan uji paired sample t-tes, dan menggunakan uji

independent sample t-tes.


Hasil penelitian diperoleh pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol terjadi perubahan hasil belajar. Rata-rata hasil belajar pada kelas
eksperimen menjadi 89 dengan nilai tertinggi 96 dan terendah 70 serta tingkat
ketuntasan menjadi 91,67% sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh rata-rata
83,37 dengan nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 70 serta tingkat ketuntasan
menjadi 85,71%.
Simpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media
Permainan Monopoli dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan lebih efektif
terhadap hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pokok Pasar
Modal Kelas XI IIS SMA N 11 Semarang dibandingkan dengan model
konvensional. Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah guru ekonomi
dapat menggunakan model pembelajaran TGT dengan media permainan monopoli
sebagai alternatif dalam memilih strategi pengajaran.

vi
ABSTRACT

Pritawati, Fajaria Desi. 2015. Effectiveness of Cooperative Learning Model


type Teams Game Tournament (TGT) with Monopoli Game in Economic
Competency Capital Market for Improving Learning Outcomes Class XI IIS SMA
N 11 Semarang Academic Year 2014/2015. Thesis. Department of Economic
Education. Faculty of Economic. Semarang State University. Supervisor Sandy
Arief, S.Pd., M.Sc.

Keyword: Cooperative Learning, Teams Games Tournament, Monopoli Game,


Learning Outcomes, Capital Market.

Learning Outcomesin class XI IIS SMA N 11 Semarang on economic is


not optimalized. Data reported daily test result specific capital market class XI the
average value economic students below minimum criteria for completeness. This
is due to the students understanding of the material that that is less specialized
capital marketand learning models are used. TGT learning model with mopoli
game can cultivate an active, cooperation, attitude of responsibility, and
encourage students to learn to help each other understand the material being
studied, so this model is expected to be effective learning process. This stud aims
to determine whether learning by using TGT learning model to improve learning
outcomes and more evectively from those of conventional methods on the basis of
competence specialized capital market class XI IIS SMA N 11 Semarang
Academic Year 2014/2015.
This study is an Quasi Experimental Design. This subject was done in XI
IIS 1 class as experiment class and XI IIS 2 as control class. The data colection
method in this study using test, questionnaire, and observation. hypothesis

testing in this study using paired samples t-test, and using independent sample

t-test .
The results obtained in the experimental classand control class a change in
learning outcomes. Average learning outcomes in the experimental group to be 89
with a highest score of 96 and 70 and the lowest level of mastery to 91,67%, while
the control group gained an average of 83,37% with a highest score of 93 and a
low of 70 and a level of mastery 85,71%. The conclusion of this research is to
study the cooperative model TGT with monopoli game can improve student
learning outcomes and more effective learning outcomes of students in the subject
of specialty capital market in class XI IIS SMA N 11 Semarang compared to
conventional models (lecture). Advice given in this study are economic teachers
can use as an alternative learning model Teams Game Tournament with monopoli
game in selecting teaching strategies economic.

vii
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Efektifitas

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan

Media Permainan Monopoli Pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pokok Pasar

Modal Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IIS SMA N 11

SemarangTahun Ajaran 2014/2015” dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusun juga menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari

bimbingan, bantuan dan saran dari segala pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang atas

kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan study

di Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Wahyono M.M. Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan

kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.

3. Dr. Ade Rustiana, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah

memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.

4. Sandy arief, S.Pd., M.Sc. Dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini;

5. Lyna Latifah, S.Pd., SE., M.Si. Penguji I yang telah memberikan masukan,

bimbingann dan arahan dalam penyusunan skripsi ini;

viii
6. Ahmad Nurkhin, S.Pd., M.Si. Penguji II yang telah memberikan masukan,

bimbingann dan arahan dalam penyusunan skripsi ini;

7. Rediana Setiyani, S.Pd., M.Si. Dosen wali yang telah memberikan bimbingan

dan arahan selama perkuliahan.

8. Bapak Ibu dosen dan seluruh staff Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis menempuh

pendidikan di Universitas;

9. Drs. Wagino Sunarto, kepala SMA N 11 Semarang yang telah memberikan

ijin penelitian dan membantu terlaksananya penelitian ini;

10. Drs. Muh Hasyim guru Ekonomi SMA N 11 Semarang yang telah

membimbing dan membantu terlaksananya penelitian ini;

11. Siswa-siswi kelas XI IIS 1 dan XI IIS 2 SMA N 11 Semarang yang telah

bersedia menjadi responden dalam pengambilan data penelitian ini;

12. Bapak dan Ibu guru serta TU SMA N 11 Semarang;

13. Sahabatku Hesty, Shahtaz Twanneke, Oky, Heny, Inggil, dan Susi Rahmasari

yang telah membantu kelancaran sidang skripsi;

14. Teman-teman Pendidikan Ekonomi (Akuntansi, S1) 2011;

15. Dwi Andra Irawan, seseorang yang terkasih yang telah memberikan motivasi

dan semangat;

16. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Semoga atas izin Allah skipsi ini dapat berguna sebagaimana mestinya.

Semarang, Juli 2015

ix
Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................. iii

PERNYATAAN ........................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v

SARI ............. ............................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

PRAKATA ................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 12

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 12

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 13

BAB II TELAAH TEORI........................................................................... 15

2.1 Teori Pembelajaran ......................................................................... 15

x
2.1.1 Teori Hasil Belajar .................................................................. 15

2.1.2 Pembelajaran Menurut Aliran Kognitif ................................... 16

2.1.3 Pembelajaran Menurut Teori Kontemporer ............................. 21

2.2 Hasil Belajar ................................................................................... 22

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................... 24

2.4 Efektifitas Pembelajaran ................................................................. 27

2.5 Model Pembelajaran ....................................................................... 30

2.5.1 Pengertian Model Pembelajaran ............................................. 30

2.5.2 Pembelajaran Kooperatif ........................................................ 32

2.6 Pembelajaran Kooperatif tipe TGT ................................................. 43

2.7 Media Permainan Monopoli dalam Pembelajaran Kooperatif tipe

TGT .................................................................................................. 48

2.8 Pembelajaran Konvensional ........................................................... 53

2.9 Pasar Modal .................................................................................... 54

2.9.1 Mengenal Pasar Modal ............................................................. 55

2.9.2 Kelembagaan dan Instrumen Pasar Modal ............................... 56

2.9.3 Mekanisme Transaksi Perdagangan Saham ............................. 57

2.10 Kerangka Berfikir ........................................................................... 58

2.11 Hipotesis ......................................................................................... 63

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 64

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................ 64

3.2 Variabel Penelitian ......................................................................... 64

3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 65

xi
3.4 Rancangan Penelitian ..................................................................... 67

3.5 Instrumen Penelitian....................................................................... 68

3.6 Analisis Instrumen Penelitian ........................................................ 69

3.6.1 ........................................................................................ Uji

Validitas ................................................................................... 69

3.6.2 ........................................................................................ Uji

Reliabilitas ............................................................................... 70

3.6.3 ........................................................................................ Tingka

t Kesukaran .............................................................................. 70

3.6.4 ........................................................................................ Daya

Pembeda ................................................................................... 71

3.7 Analisis Data .................................................................................. 72

3.7.1 ........................................................................................ Analisi

s Tahap Awal .......................................................................... 72

3.7.2 ........................................................................................ Analisi

s Data Tahap Akhir ................................................................. 74

3.8 Uji Hipotesis .................................................................................. 76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 78

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 78

4.1.1 ........................................................................................ Deskri

psi Objek Penelitian ............................................................... 78

4.1.2 ........................................................................................ Pelaksa

naan Penelitian....................................................................... 79

xii
4.1.3 ........................................................................................ Analisi

s Data Hasil Belajar Sebelum Perlakuan (Pre-test) ............... 82

4.1.3.1 ........................................................................... Deskri

psi Data Pre-test .................................................... 83

4.1.3.2 ........................................................................... Uji

Normalitas Data Pre-test....................................... 83

4.1.3.3 ........................................................................... Uji

Homogenitas Data Pre-test ................................... 84

4.1.3.4 ........................................................................... Uji

Kesamaan Dua Rata-rata Pre-test ......................... 85

4.1.4 ........................................................................................ Analisi

s DataHasil Belajar Setelah Perlakuan (Post-test) ................ 86

4.1.4.1 ........................................................................... Deskri

psi Data Post-test .................................................. 87

4.1.4.2 ........................................................................... Uji

Normalitas Data Post-test ..................................... 89

4.1.4.3 ........................................................................... Uji

Homogenitas Data Post-test .................................. 90

4.1.5 Deskripsi Tahap Akhir Angket Partisipasi Belajar ............... 90

4.1.6 Observasi Aktivitas Siswa ..................................................... 92

4.1.7 Hasil Pengujian Hipotesis...................................................... 94

4.1.7.1 ........................................................................... Penguji

an Hipotesis 1 ........................................................ 94

xiii
4.1.7.2 ........................................................................... Penguji

an Hipotesis 2 ........................................................ 96

4.1.8 Deskripsi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ....................... 98

4.2 Pembahasan ............................................................................... 99

4.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT dengan Media


Permainan Monopoli Dapat Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa...................................................................................... 100

4.2.2 Model Pembelajaran Koopeatif tipe TGT dengan Media


Monopoli Lebih Efektif Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa...................................................................................... 102

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 105

5.1 Simpulan ......................................................................................... 105

5.2 Saran ............................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 107

DAFTAR TABEL

Halaman

xiv
Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Siswa ......................................................... 4

Tabel 2.1 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif ................................... 43

Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Media Permainan Monopoli ............. 52

Tabel 3.1 Skor Angket Skala Likert .............................................................. 66

Tabel 3.2 Interval Kriteria Hasil Angket Partisipasi Belajar Siswa .............. 66

Tabel 3.3 Ringkasan Hasil Validitas Soal Uji Coba ..................................... 70

Tabel 4.1 Deskripsi Nilai Pre-test Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol .... 83

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pre-test .......................... 84

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Pre-test ........................................... 85

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Rata-rata Data Pre-test .... 86

Tabel 4.5 Deskripsi Data Post-test kelas Eksperimen dan Kontrol .............. 87

Tabel 4.6 Tingkat Ketuntasan Post-test kelas Eksperimen dan Kontrol ...... 88

Tabel 4.7 Hasil perhitungan Uji Normalitas Data Post-test ......................... 89

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Post-test ...................... 90

Tabel 4.9 Skor Angket Partisipasi Belajar Siswa ......................................... 91

Tabel 4.10 Kriteria Keaktifan Siswa ............................................................. 92

Tabel 4.11 Hasil pengujian Hipotesis 1 ........................................................ 95

Tabel 4.12 Peningkatan Hasil Belajar Materi pokok Pasar Modal ............... 96

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Hipotesis 2 ........................................................ 97

Tabel 4.14 Penilaian Turnamen Kelas Eksperimen ...................................... 98

DAFTAR GAMBAR

Halaman

xv
Gambar 2.1 Media Permainan Monopoli ...................................................... 51

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ...................................................................... 62

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

xvi
Lampiran 1 Data Observasi Nilai Ulangan Harian Pasar Modal .................. 109

Lampiran 2 Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Soal Uji Coba ......... 110

Lampiran 3 Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Kelas Eksperimen .. 111

Lampiran 4 Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Kelas Kontrol ......... 112

Lampiran 5 Nilai Mid Semester Ganjil Ekonomi Kelas XI ......................... 113

Lampiran 6 Uji Normalitas dan Homogenitas Data Populasi ....................... 114

Lampiran 7 Kisi-kisi Soal Uji Coba .............................................................. 115

Lampiran 8 Soal Uji Coba............................................................................. 116

Lampiran 9 Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................... 125

Lampiran 10 Analisis Validitas, dan Reliabilitas Soal Uji Coba .................. 126

Lampiran 11 Analisis Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran

Soal Uji Coba ........................................................................... 130

Lampiran 12 Perhitungan Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran

Soal Uji Coba ........................................................................... 133

Lampiran 13 Kisi-kisi Soal Pre-test .............................................................. 136

Lampiran 14 Soal Pre-test ............................................................................ 137

Lampiran 15 Kunci Jawaban Soal Pre-test ................................................... 144

Lampiran 16 Daftar Nilai Pre-test kelas Eksperimen ................................... 145

Lampiran 17 Daftar Nilai Pre-test Kelas Kontrol ......................................... 146

Lampiran 18 Analisis Data Tahap Awal ....................................................... 147

Lampiran 19 Kisi-kisi Soal Post-test ............................................................ 149

Lampiran 20 Soal Post-test ........................................................................... 150

Lampiran 21 Kunci Jawaban Soal Post-test.................................................. 157

xvii
Lampiran 22 Data Nilai Post-test Kelas Eksperimen ................................... 158

Lampiran 23 Data Nilai Post-testKelas Kontrol ........................................... 159

Lampiran 24 Analisis Data Tahap Akhir ...................................................... 160

Lampiran 25 Angket Uji Coba Partisipasi Belajar Siswa ............................. 161

Lampiran 26 Hasil Angket Uji Coba Partisipasi Belajar Siswa .................... 164

Lampiran 27 Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Uji Coba .............. 165

Lampiran 28 Angket Partisipasi Belajar Siswa ............................................. 168

Lampiran 29 Hasil Angket Tahap Akhir Partisipasi Belajar Siswa .............. 171

Lampiran 30 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ............................. 172

Lampiran 31 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Pertemuan Pertama .................................................................. 173

Lampiran 32 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Pertemuan kedua ...................................................................... 174

Lampiran 33 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Pertemuan ketiga...................................................................... 175

Lampiran 34 Lampiran 30 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Pertemuan keempat .................................................................. 176

Lampiran 35 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Pertemuan kelima .................................................................... 177

Lampiran 36 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol

Pertemuan pertama .................................................................. 178

Lampiran 37 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol

Pertemuan kedua ...................................................................... 179

xviii
Lampiran 38 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol

Pertemuan ketiga...................................................................... 180

Lampiran 39 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol

Pertemuan keempat .................................................................. 181

Lampiran 40 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol

Pertemuan kelima .................................................................... 182

Lampiran 41 Analisis Uji Hipotesis .............................................................. 183

Lampiran 42 RPP Kelas Eksperimen ............................................................ 184

Lampiran 43 RPP Kelas Kontrol................................................................... 201

Lampiran 44 Soal Turnamen dengan Media permainan Monopoli .............. 218

Lampiran 45 Surat Ijin Penelitian dari Unniversitas Negeri Semarang ........ 221

Lampiran 46 Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Semarang ... 222

Lampiran 47 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

di SMA N 11 Semarang ........................................................... 223

Lampiran 48 Dokumentasi ............................................................................ 224

xix
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti

bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang

dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses

kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan

melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat

penting, salah satunya dengan cara belajar. Di dalam UU No. 20 tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional, tercantum pengertian pendidikan:

“pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh

dirinya, masyarakat, banga dan Negara”.

Undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan

bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan

dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan

mandiri serta tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan utama dalam proses

pendidikan. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama ditentukan oleh


2

proses pembelajaran yang dialami siswa. Siswa yang terlibat dalam proses belajar

mengajar diharapkan mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Dalam proses belajar mengajar, guru

akan menghadapi karakter siswa yang berbeda-beda. Dengan demikian guru harus

memperhatikan perbedaan individu dalam memberikan pelajaran kepada mereka,

supaya dapat menangani siswa sesuai dengan kondisinya untuk menunjang

keberhasilan belajar.

Salah satu pokok masalah dalam pendidikan formal (sekolah) dewasa ini

adalah masih rendahnya daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan guru.

Salah satu mata pelajaran yang penyerapan materinya masih rendah oleh siswa

yaitu mata pelajaran ekonomi sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar

siswa pada mata pelajaran tersebut. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar

merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setela mengalami

kegiatan belajar (Rifa’i dan Catharina, 2012:69). Kemampuan-kemampuan

tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Seseorang dapat

dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu

perubahan. Perubahan perilaku tersebut dapat dilihat dengan adanya perubahan

ketrampilan, sikap dan kemampuan menuju arah yang positif. Sehingga seseorang

dapat dikatakan berhasil dalam proses belajar, ketika ia memperoleh hasil belajar

yang baik dan ditunjukan oleh pengetahuan dan penguasaan yang semakin

bertambah, setelah melalui proses belajar.


3

Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk

mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa

dalam mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan dalam proses belajar

mengajar di sekolah tergantung pada beberapa aspek yaitu kurikulum, sarana dan

prasarana, guru, siswa, dan metode. Guru merupakan kunci keberhasilan

pendidikan. Cara mengajar guru sangat berpengaruh pada minat siswa belajar.

Guru dituntut menguasai materi pelajaran sekaligus terampil dalam

menyampaikan materi tersebut kepada siswa. Tegasnya, guru harus mengusai

ragam metode pembelajaran aktif dan media pembelajaran baik visual, audio,

maupun audio-visual. Untuk menciptakan suasana belajar siswa aktif, maka

diperlukan pemilihan metode yang tepat.

Ekonomi merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang perilaku

dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan

berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan

produksi, konsumsi, dan/atau distribusi. Luasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya

waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran membuat mata pelajaran ini

dibatasi dan difokuskan kepada fenomena empirik ekonomi yang ada di sekitar

peserta didik, sehingga peserta didik dapat merekam peristiwa ekonomi yang

terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang

lebih baik. Pelajaran ekonomi dalam kurikulum 2013 merupakan mata pelajaran

yang harus dikuasai siswa bidang ilmu ilmu sosial. Pembelajaran ekonomi yang

diperlukan saat ini adalah pembelajaran yang dapat meningkatkan pola pikir

kreatif dan inovatif, serta keaktifan siswa. Dengan terlibatnya siswa secara aktif
4

dalam pembelajaran, maka siswa akan merasa senang dan tertarik dalam

pembelajaran. Sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat semakin baik. Salah

satu materi pelajaran ekonomi di SMA kelas XI semester II adalah pasar modal.

Dalam materi pasar modal ini diperlukan pemahaman konsep yang mendalam.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMA N 11 Semarang

diketahui bahwa hasil belajar mata pelajaran ekonomi di kelas XI IIS belum

optimal. Hal ini bisa dilihat dari hasil ulangan harian siswa kelas XI materi pasar

modal yang masih kurang dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang

ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Berikut ini data hasil ulangan harian siswa kelas

XI IIS materi pasar modal di SMA N 11 Semarang tahun ajaran 2013/2014 pada

semester ganjil.

Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Siswa Kelas XI IIS

No. Kelas Jumlah Nilai Persentase Nilai Persentase


Siswa < 75 (%) ≥ 75 (%)
1. XI IIS 1 34 8 23,5% 26 76,5%

2. XI IIS 2 32 15 46,9% 17 53,1%

3. XI IIS 3 32 11 34,4% 21 65,6%

4. XI IIS 4 34 12 35,3% 22 64,7%

5. XI IIS 5 34 13 38,2% 21 61,8%

6. XI IIS 6 35 18 51,4 17 48,6%

Jumlah 201 77 38,3% 124 61,7 %

Sumber : Dokumen SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2013/2014

Tabel 1.1 menunujukan bahwa dari jumlah siswa 201 terlihat siswa yang

nilainya masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah
5

ditetapkan sebanyak 77 atau 38,3%. Untuk SMA N 11 Semarang yang

berakreditasi “A”, 38,3% siswa yang belum tuntas merupakan masalah yang harus

diatasi. Ketidaktuntasan siswa dikarenakan oleh beberapa faktor, salah satunya

yaitu siswa menganggap ekonomi merupakan mata pelajaran yang membutuhkan

pemahaman konsep yang mendalam sehingga sulit untuk dipahami. Selain itu

mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang lebih banyak teori dari

pada prakteknya sehingga siswa akan merasa bosan jika tidak menggunakan

model pembelajaran yang tepat.

Menurut pengamatan penulis, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa

antusias siswa dalam mengikuti mata pelajaran ini sangat rendah. Hal ini terlihat

pada saat proses belajar mengajar berlangsung, partisipasi aktif dari siswa masih

kurang. Pada SMA N 11 Semarang menerapkan kurikulum 2013 namun guru

masih menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu ceramah, tanya

jawab dan diskusi. Metode ceramah dirasa membosankan bagi siswa dan siswa

cenderung menghafal materi dari pada melogika. Untuk siswa yang mudah

menghafal, hal ini bukan suatu masalalah. Namun bagi siswa yang sulit untuk

menghafal, hal ini merupakan suatu masalah. Diskusipun porsinya juga sangat

kecil dibandingkan dengan penggunaan metode ceramah pada saat proses belajar

mengajar. Sehingga fokus pembelajaran hanya terpusat pada guru dan kurang ada

partisipasi siswa yang berarti. Pada saat sesi tanya jawab, sangat jarang ada siswa

yang bertanya. Ketika sesi diskusi dilakukan, siswa yang aktif hanya beberapa

siswa tertentu saja. Sehingga hanya siswa yang aktif sajalah yang bisa menyerap

materi dengan baik serta mendapatkan nilai baik juga. Ketidakaktifan dari siswa
6

dalam proses belajar mengajar ini berdampak pada rendahnya tingkat

pemahaman siswa pada mata pelajaran ekonomi. Pemahaman yang rendah

mengakibatkan siswa mengalami kesulitan ketika memecahkan kasus yang

diberikan oleh guru. Selain itu di sana juga memiliki ketarbatasan bahan ajar

dimana buku pegangan materi yang digunakan dalam proses pembelajaran

digunakan untuk semua kelas IIS secara bergantian dan tidak bisa digunakan

untuk belajar di rumah. Siswa hanya menggunakan LKS dan mengandalkan

penjelasan yang disampaikan dari guru pada saat proses pembelajaran di kelas

yaitu dengan cara mencatat penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh guru

sehingga siswa kurang berkonsentrasi terhadap materi apa yang disampaikan.

Faktor-faktor tersebut di atas merupakan penyebab menurunnya kualitas

pembelajaran ekonomi pada siswa jurusan IIS. Hal inilah yang menyebabkan

masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM).

Salah satu materi pelajaran ekonomi di SMA kelas XI IIS semester II

adalah pasar modal. Dalam materi pasar modal ini diperlukan pemahaman konsep

yang mendalam. Pasar modal adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi,

termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara

dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Materi

pasar modal ini banyak menuntut siswa untuk dapat mendeskripsikan pasar modal

dalam perekonomian. Sehingga materi ini membutuhkan pemahaman yang sangat

mendalam serta keterampilan dan penalaran dalam mempelajarinya. Tidaklah

mudah untuk mempelajari mekanisme perdagangan saham dan investasi di pasar


7

modal, seorang siswa harus benar-benar memahami konsep materi pasar modal.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa ekonomi khususnya pada materi pasar

modal diperlukan suatu metode pembelajaran yang mampu membawa perubahan

ke arah yang lebih baik untuk kedepannya.

Berdasarkan data di atas maka diperlukan pemecahan masalah untuk

mengoptimalkan pembelajaran ekonomi sehingga keberhasilan dan target

ketuntasan belajar tercapai serta membuat mata pelajaran ekonomi menjadi lebih

mudah dipahami dan menarik minat siswa untuk belajar lebih giat belajar. Untuk

mengatasi masalah di atas maka dibuatlah suatu inovasi agar siswa mudah

memahami materi dan tidak merasa bosan atau jenuh dengan pelajaran ekonomi

yang terlalu monoton dengan metede ceramah atau diskusi. Model pembelajaran

ceramah memang tidak bisa dihilangkan, tetapi guru dituntut untuk

mengembangkan kreativitasnya dalam memilih dan menggunakan model

pembelajaran yang relatif banyak melibatkan keaktifan siswa dan menciptakan

inovasi sehingga pembelajaran berlangsung menyenangkan. Salah satu model

pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar

mengajar adalah model pembelajaran kooperatif (Hasan, 2011).

Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses

Pendidikan Dasar dan Menengah, model pembelajaran yang diutamakan dalam

implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based

Learning), model pembelajaran Discovery (Discovery Learning), model

pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), dan model pembelajaran

berbasis permasalahan (Problem Based Learning). Empat model pembelajaran


8

tersebut merupakan model pembelajaran yang diutamakan pada kurikulum 2013

namun tidak menutup kemungkinan jika pada proses pembelajaran diterapkan

model pembelajaran selain empat model tersebut. Penerapan model pembelajaran

di atas merangsang siswa melalui berbagai masalah yang ditemukan kemudian

dipecahkan sehingga siswa harus pandai menganalisis berbagai permasalahan.

Sedangkan permasalahan yang menyebabkan banyaknya siswa yang memperoleh

nilai < KKM pada kelas XI IIS SMA N 11 Semarang yaitu siswa kurang

memahami materi pokok pasar modal, antusias siswa yang rendah terhadap proses

pembelajaran, serta siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang sudah

ditepkan sehingga membutuhkan motivasi dan bantuan dari guru serta teman

sebaya untuk saling membantu memahami materi. Maka dari itu peneliti

mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif yang memiliki beberapa

tipe pendekatan yang dapat dipilih sebagai alternatif dalam pembelajaran.

Pembelajaran kooperatif menurut Slavin (1995) adalah suatu model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang, dengan

struktur kelompok yang heterogen. Kelompok heterogen terdiri dari campuran

kemampuan siswa dan jenis kelamin. Mereka belajar bersama-sama, saling

membantu antar satu dengan yang lain dalam belajar atau menyelesaikan tugas

kelompok dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan

atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Pembelajaran kooperatif tidak akan

membosankan jika pembelajarannya menggunakan metode permainan. Banyak

orang beranggapan bahwa bermain dan belajar adalah sesuatu yang bertolak
9

belakang. Banyak bermain akan mengurangi waktu belajar, begitu kata para

orangtua. Sedangkan menurut anak, bermain itu menyenangkan dan belajar itu

menjemukan. Bermain kadang disamakan dengan main-main yang lebih bernada

sepele, tidak serius dan dianggap sebagai tindakan yang hanya dilakukan oleh

anak kecil. Padahal banyak aspek yang terkandung dalam bermain terlebih

bermain yang memiliki unsur pendidikan.

Bermain mengandung aspek kegembiraan, kelegaan, kenikmatan yang

intensif, bebas dari ketegangan atau kedukaan, bersifat memerdekakan jiwa.

Permainan manusia sangat erat dan ekspresi diri, spontanitas, melatih pribadi

untuk siap melewati persaingan, siap menerima kemenangan sekaligus siap

menerima kekalahan, dan aktualisasi diri sehingga permainan bersifat

mendewasakan. Melalui bermain, seseorang belajar banyak tentang kehidupan

baik itu belajar kemandirian, keberanian, sosialisasi, kepemimpinan dan

menyadari arti akan eksistensi dirinya berarti bangkitnya minat adanya

keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman dan nilai yang

membahagiakan bagi diri si pembelajar. Membahagiakan diri bagi si pembelajar

memiliki arti permainan dapat membangkitkan minat dengan adanya keterlibatan

penuh, serta terciptanya makna, serta pemahaman (penguasaan atas materi).

Pembelajaran kooperatif yang tepat untuk bermain sambil belajar

mengenai ekonomi adalah pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament

(TGT). TGT adalah suatu metode pembelajaran kooperatif yang di dalamnya

terdapat unsur permainan akademik atau turnamen untuk mengganti tes individu.

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dibutuhkan media untuk


10

mempermudah guru menyampaikan kalimat yang kurang mampu diucapkan

melalui kata-kata tertentu. Di era modern ini sudah banyak media pembelajaran

menggunakan teknologi yang canggih, namun media pembelajaran berbasis

teknologi tidak memungkinkan untuk diterapkan dan dimainkan secara leluasa

oleh siswa pada pembelajaran kooperatif tipe TGT sehingga kurang efektif untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT ini akan menggunakan media

permainan monopoli. Monopoli adalah salah satu jenis permainan ketangkasan

dalam berstrategi. Dalam memainkannya seseorang harus pandai dalam mengatur

siasat, mengatur keuangan serta mempu mengembangkan imajinasi untuk berfikir

bagaimana bisa memenangkan permainan. Permainan monopoli terdiri dari satu

papan permainan yang dilengkapi dengan kartu soal, kartu kesempatan, dadu dan

kocokan. Untuk reward, peserta didik diberi point. Pada proses kegiatan

pembelajaran, peserta didik dibagi menjadi enam kelompok dengan anggota

masing-masing 5-6 orang. Setiap kelompok mendapatkan media pembelajaran

berupa papan monopoli dan perlengkapan lainnya. Mula-mula pemain dibagikan

sejumlah uang sebagai modal awal untuk membeli tanah. Setiap pemain mendapat

giliran satu kali untuk melakukan permainan dalam sekali putaran dengan cara

melempar dadu dan berjalan sesuai jumlah angka dadu yang keluar. Setelah

berhenti pemain mengambil kartu soal dan menjawab pertanyaannya, jika benar

akan mendapat poin. Jika pemain berhenti di tanah yang belum dibeli, maka bisa

membelinya dengan sejumlah uang dengan harga yang telah ditetapkan. Jika

pemain berhenti di tanah yang sudah dibeli maka harus membayar uang sesuai
11

ketentuan kepada pemilik. Jika pemain berhenti di “kesempatan” maka harus

mengambil kartu kesempatan dan mengikuti petunjuk yang ada dalam kartu

tersebut. Jika pemain sudah melakukan satu putaran maka mendapatkan sejumlah

uang sesuai ketentuan. Jumlah reward tersebutlah yang nantinya akan

mementukan juaranya. Permainan selesai jika kartu soal telah habis.

Pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournamen (TGT) dengan

media permainan monopoli sebagai model pembelajaran pada dasarnya

merupakan sebuah variasi permainan diskusi kelompok. Model ini digunakan

untuk materi pelajaran yang membutuhkan pemahaman konsep yang mendalam

sehingga sangat tepat digunakan dalam mata pelajaran ekonomi khususnya materi

pokok pasar modal karena di dalamnya dibutuhkan pemahaman konsep-konsep

yang mendalam. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif tipe TGT dengan media permainan monopoli dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Hal didukung oleh penelitian dari Wyk (2011) yang menyatakan

bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi tipe Teams Games

Tournaments (TGT) lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran

menggunakan metode ceramah. Selain itu penelitian yang dilakukan Susanto, dkk

(2012) menyatakan bahwa media permainan monopoli sebagai media

pembelajaran untuk siswa SMA kelas XI IPA pada materi sel layak dan dapat

digunakan dalam kegiatan pembelajaran biologi dengan topik sel.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Vikagustanti, dkk (2014) yang

menunjukkan bahwa media pembelajaran monopoli IPA tema organisasi

kehidupan dapat dikatakan layak oleh pakar sesuai dengan indikator kelayakan
12

yang ditetapkan BSNP. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan

media pembelajaran monopoli IPA berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil

belajar siswa. Berdasarkan masalah latar belakang dan penelitian terdahulu, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menerapkan model

pembelajaran TGT dengan media permainan monopoli untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Adapun judul penelitian ini adalah

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS

GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PERMAINAN

MONOPOLI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI POKOK

PASAR MODAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS XI IIS SMA N 11 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dapat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi

pokok Pasar Modal Kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran

2014/2015?

2. Apakah pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli lebih

efektif meningkatkan hasil belajar pada materi pokok pasar modal

dibandingkan dengan menggunakan model konvensional (ceramah dan

diskusi)?

1.3 Tujuan Penelitian


13

Tujuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah di atas adalah :

1. Untuk mengetahui apakah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams

Game Tornament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi

pokok pasar modal Kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran

2014/2015.

2. Untuk mengetahui apakah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams

Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli lebih efektif

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar

modal dibandingkan dengan menggunakan model konvensional (ceramah

dan diskusi).

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dalam

menambah pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game

Tournamen (TGT) dengan media permainan monopoli sebagai upaya

meningkatkan pemahaman siswa untuk meningkatkan materi ekonomi.

b. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Susanto, dkk. (2012) karena dalam penggunaan media permainan

monopoli, penulis mendesain sendiri media permainan monopoli


14

sehingga dapat dijadikan sebagai referensi media pembelajaran

ekonomi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Jika penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Vikagustanti, dkk.

(2014) hanya fokus dengan media permainan monopoli, kali ini penulis

mencoba menggunakan tipe TGT yang dimana model pembelajaran ini

mengajak siswa untuk belajar dengan berlomba-lomba mencapai hasil

yang maksimal. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai bahan kajian dalam meningkatkan hasil belajar siswa

khususnya bagi yang ingin menerapkan model pembelajaran yang

menyenangkan yaitu belajar sambil bermain.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar baru

dan diharapkan dengan adanya model pembelajaran ini, belajar menjadi

lebih mudah dan menyenangkan dan tentunya dengan hasil yang lebih

baik.

b. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat sebagai alternatif guru untuk memilih

model pembelajaran yang variatif, sehingga akan meningktkan motivasi

belajar siswa.

c. Bagi sekolah
15

Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan informasi mengenai

model pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

dalam meningkatkan kualitas pembelajaran ekonomi di sekolah.

BAB II

TELAAH TEORI

2.1 Teori Pembelajaran

2.1.1 Teori Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan

pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar

yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang

kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah

perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam

himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari

suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar

di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil

belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan

Mudjiono, 2009:3).

Hasil belajar dapat diketahui dengan melakukan tes dan pengukuran. Tes

dan pengukuran memerlukan alat sebagai pengumpul data yang disebut dengan

instrumen penilaian hasil belajar. Instrumen dibagi menjadi dua bagian, yakni tes

dan non tes (Wahidmurni, dkk. 2010:28). Hasil belajar nampak dalam perubahan

tingkah laku, secara teknik dirumuskan dalam sebuah pertanyaan verbal melalui
16

tujuan pengajaran (tujuan instruksional). Dengan perkataan lain rumusan tujuan

pengajaran berisikan hasil belajar yang diharapkan dikuasai siswa yang mencakup

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sudjana, 2014:49).

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yakni: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan

evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek

berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap

yang terdiri dari lima aspek, yakni: penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,

organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar

keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri atas enam aspek, yakni:

gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan

di bidang fisik, gerakan keterampilan, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

2.1.2 Pembelajaran Menurut Aliran Kognitif

Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan

oleh stimulus yang berada di luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada

dirinya sendiri. Faktor-faktor itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi

untuk mengenal dunia luar, dan dengan pengenalan itu manusia mampu

memberikan respon terhadap stimulus. Berdasarkan pada pandangan itu,

teoripsikologi kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-

unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami

stimulus yang datang dari luar. Dengan kata lain, aktivitas belajar pada diri

manusia ditekankan pada proses internal dalam berpikir, yakni proses pengolahan

informasi (Rifa’i dan Catharina, 2012:105-106).


17

Tiga tokoh penting dalam pengembangan pembelajaran menurut aliran

kognitif adalah Piaget, Bruner, dan Ausubel. Berikut adalah garis besar prinsip-

prinsip pembelajaran yang dikemukakan ketiga tokoh tersebut.

1) Jean Piaget

Piaget mengemukakan tiga prinsip utama pembelajaran yaitu belajar aktif,

belajar lewat interaksi sosial, dan belajar lewat pengalaman sendiri.

a. Belajar aktif

Proses pembelajaran adalah proses aktif, karena pengetahuan

terbentuk dari dalam subjek belajar. Untuk membantu perkembangan

anak, kepadanya perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang

memungkinkan anak belajar sendiri, misalnya melkukan percobaan,

manipulasi simbol-simbol, mengajukan pertanyaan dan mencari

jawaban sendiri, membanding-bandingkan penemuan sendiri dengan

penemuan temannnya.

b. Belajar lewat interaksi sosial

Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan

terjadinye interaksi di antara subjek belajar. Piaget percaya bahwa

belajar bersama, baik di antara sesama, anak-anak maupun dengan

orang dewasa akan membantu perkembangan kognitif mereka. Tanpa

interaksi sosial perkembangan kognitif anak akan tetap bersifat

egosentris. Sebaliknya lewat interaksi sosial, perkembangan kognitif

anak akan mengarah ke banyak pandangan, artinya khasanah kognitif


18

anak akan diperkaya dengan macam-macam sudut pandangan dan

alternatif tindakan.

c. Belajar lewat pengalaman sendiri

Perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasarkan

pada pengalaman nyata dari pada bahasa ang digunakan

berkomunikasi. Bahasa memang memegang peranan penting dalam

perkembangan kognitif, namun jika menggunakan bahasa yang

digunakan dalam berkomunikasi tanpa pernah karena pengalaman

sendiri, maka perkembangan kognitif anak cenderung mengarah ke

verbalisme. Pembelajaran di sekolah hendaknya dimulai dengan

memberikan pengalaman-pengalaman nyata dari pada dengan

pemberitahuan-pemberitahua, atau pertanyaan-pertanyaan yang

jawabannnya harus persis seperti yang dimaui pendidik. Di samping

akan membelenggu anak, dan tiada interaksi sosial, belajar verbal

tidak menunjang perkembangan kognitif anak yang lebih bermakna.

Oleh karena itu Piaget sependapat dengan prinsip pendidikan dari

konkrit ke abstrak dari khusus ke umum.

2) Brunner

Dalam upaya memperbaiki pendidikan di Sekolah Dasar dan sekolah

Menengah, di Amerika, JA Brunner mengemukakan empat pokok utama

dalam belajar yang perlu diintegrasikan dalam kurikulum sekolah dan


19

pembelajarannya. Ia menyatakan bahwa dalam belajar ada empat hal pokok

penting yang perlu diperhatikan yaitu peranan pengalaman struktur

pengetahuan, kesiapan mempelajari sesuatu, intuisi dan cara

membangkitkan motivasi belajar. Maka dalam pengajaran di sekolah

Brunner mengajukan bahwa dalam pembelajaran hendaknya mencakup:

a. Pengalaman-pengalaman optimal untuk mau dan dapat belajar

b. Penstrukturan pengetahuan untuk pemahaman optimal

c. Perincian urutan penyajian materi pelajaran

d. Cara pemberian penguatan

3) David Assubel

Sebagai pelopor aliran kognitif, David Assubel mengemukakan teori belajar

bermakna. Belajar bermakna adalah proses mengaitkan informasi baru

dengan konsep-konsep yang relevan dan terdapat dalam struktur kognitif

seseorang. Selanjutnya dikatakan bahwa pembelajaran dapat menimbulkan

belajar bermakna jika memenuhi prasyarat yaitu: (1) Materi yang akan

dipelajari bermakna secara potensial, dan (2) anak yang belajar bertujuan

melaksanakan belajar bermakna. Kebermaknaan materi pelajaran secara

potensial tergantung dari materi itu memiliki kebermanaan logis dan

gagasan-gagasan yang relevan harus terdapat dalam struktur kognitif peserta

didik. Berdasarkan pandangannnya tentang belajar bermakna, maka David

Assubel mengajukan empat prinsip pembelajaran yaitu:

a. Kerangka cantolan (Advance Organizer)


20

Pengatur awal atau bahan pengait dapat digunakan pendidik dalam

membantu mengaitkan konsep lama dengan konsep baru yang lebih

tinggi maknanya. Penggunaan pengatur awal yang tepat dapat

meningkatkan pemahaman berbagai macam materi pelajaran, terutama

materi pelajaran yang telah mempunyai struktur yang teratur. Pada

saatmengawali pembelajaran dengan presentasi suatu materi pokok

sebaliknya kerangka cantolan itu digunakan, sehingga pembelajaran

akan lebih bermakna.

b. Diferensiasi program

Dalam proses pembelajaran bermakna perlu ada pengembangan dan

elaborasi konsep-konsep. Caranya unsur yang paling umum dan

inklusif diperkenalkan dahulu kemudian baru yang lebih mendetil,

berarti proses pembelajaran dari umum ke khusus.

c. Belajar superordinat

Belajar superordinat adalah proses struktur kognitif yang mengalami

pertumbuhan ke arah deferensiasi. Ia terjadi sejak perolehan informasi

dan diasosiasikan dengan konsep dalam struktur kognitif tersebut.

Proses belajar tersebut akan terus berlangsung hingga pada sutu saat

ditemukan hal-hal baru. Belajar superordinat akan terjadi bila konsep-

konsep yang telah dipelajari sebelumnya merupakan unsur-unsur dari

suatu konsep yang lebih luas dan inklusif.

d. Penyesuaian integratif
21

Pada suatu saat peserta didik kemungkinan akan menghadapi

kenyataan bahwa dua atau lebih nama konsep digunakan untuk

menyatakan konsep yang sama atau bila nama yang sama diterapkan

pada lebih satu konsep. Untuk mengatasi pernyataan tentang kognitif

itu, Ausubel mengajukan konsep pembelajaran penyesuaian integratif.

Caranya, materi pelajaran disusun sedemikian rupa, sehingga pendidik

dapat menggunakan hierarki-hierarki konseptual ke atas dan ke bawah

selama informasi disajikan.

2.1.3 Pembelajaran Menurut Teori Kontemporer

Pembelajaran teori kontemporer yang dimaksud di sini adalah pembelajaran

berdasarkan teori belajar konstruktivisme. Biarpun pembelajaran konstruktivisme

dilihat dari pandangannya bagaimana proses belajar itu terjadi, sebenarnaya tidak

berbeda dengan pandangan pengikut kognitif, seperti Piaget, Brunner, dan

Ausubel. Hanya saja para konstruktivisme seperti Von Glaseersfeld, Bettencourt,

mengembangkan lebih lanjut fungsi kognitif itu dalam mengkonstruksi

pengetahuan. Pembelajaran berfungsi membekali kemampuan peserta didik

mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan dalam belajar. Sesuai dengan

prinsip belajar teori konstruktivisme maka dalam pembelajarannya nampak ada

pergeseran fungsi pendidik dan buku sumber berbagai sumber informasi. Dalam

kaitan informasi peserta didik mempunyai kemampuan mengakses beraga

informasi yang dapat digunakan untuk belajar. Maka pendidik lebih berfungsi

membekali kemampuan peserta didik dalam menyeleksi informasi yang

dibutuhkan.
22

Pembelajaran konstruktivisme mengkritisi konsep pembelajaran yang

selama ini, belajar-mengajar dalam arti cenderung berpusat pada pendidik di pihak

lain cenderung berpusat pada subjek belajar. Karena konstruktivisme berpegang

kepada pandangan keaktifan peserta didik dalam mengkonstruksi pengetahuan

berdasarkan interaksinya dalam pengalaman belajar yang diperoleh. Maka dalam

kaitan ini pengajar dan peserta didik sama-sama aktif, peserta didik aktif

mengkonstruksi pengetahuan dan pengajar sebagai fasilitator. Bentuk

pembelajaran student-centered learning strategic dilaksanakan melalui belajar

aktif, belajar mandiri, belajar kooperatif dan kolaboratif, generative learning, dan

problem-based learning. Model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan

teori konstruktivisme yang cukup terkenal sekarang adalah pembelajaran

quantum. Pengertian quantum teachingmencakup dan dapat dipahami melalui tiga

hal yaitu: quantum, pemercepatan belajar, dan fasilitasi. Quantum berarti interaksi

yang berarti mengubah energi menjadi cahaya. Pemercepatan belajar, berarti

menyingkirkan hambatan yang menghalangi proses belajar alamiah dengan secara

sengaja menggunakan musik, mewarnai lingkungan sekeliling, menyusun bahan

pengajaran yang sesuai, cara efektif penyajian, dan keterlibatan aktif. Fasilitasi,

artinya memudahkan segala hal. Fasilitasi juga termasuk penyediaan alat-alat

bantu yang memudahkan peserta didik belajar. Berdasarkan keterangan di atas

disimpulkan bahwa quantum teaching adalah upaya pendidik untuk

mengorkestrasikan berbagai interaksi dalam proses pembelajaran menjadi cahaya

yang melejitkan prestasi peserta didik, dengan menyingkirkan hambatan belajar


23

melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga peserta didik dapat belajar

secara mudah dan alami.

2.2 Hasil Belajar

Hasil belajar salah satu bagian terpenting dalam pembelajaran karena

merupakan tolak ukur untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hasil belajar

siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar, dalam

pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik

(Sudjana, 2009:3). Dimyati dan Mudjiono (2006:3-4) juga menyebutkan hasil

belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.

Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari

sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses

belajar.

Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006:26-27) menyebutkan

enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut:

a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah

dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan

fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode.

b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal

yang dipelajari.

c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk

menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya, menggunakan prinsip.


24

d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-

bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya

mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.

e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya

kemampuan menyusun suatu program. Evaluasi, mencakup kemampuan

membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk mengukur hasil belajar siswa, guru

biasanya melakukan penilaian atau evaluasi. Pelaksanaan penilaian hasil belajar

peserta didik dapat dibagi menjadi 2 macam penilaian yaitu penilaian berbasis

kelas dan penilaian kompetensi. Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang

dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran, sedangkan penilaian

kompetensi merupakan penilaian formatif dan sumatif terhadap ketuntasan

pencapaian hasil peserta didik setelah menyelesaikan satu materi pokok. Hasil

penilaian kompetensi inilah yang dijadikan sebagai indikator hasil belajar siswa.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Berhasil atau tidaknya pencapaian hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Sudjana (2014:39-43) menyebutkan hasil belajar yang dicapai

siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa dan

faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang
25

dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa

besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti

dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi

oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Di samping faktor

kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain seperti motivasi belajar,

minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi,

faktor fisik dan psikis. Faktor tersebut menarik banyak perhatian para ahli

pendidik untuk diteliti, seberapa jauh kontribusi/sumbangan yang diberikan oleh

faktor tersebut terhadap hasil belajar siswa. Adanya pengaruh dari dalam diri

siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab hakikat perbuatan belajar

adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya. Siswa harus

merasakan, adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Ia harus

berusaha mengarahkan segala daya dan upaya untuk dapat mencapainya.

Namun demikian, hasil yang dapat diraih masih juga bergantung dari

lingkungan. Artinya, ada faktor-faktor yang berada di luar dirinya yang dapat

menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Salah satu lingkungan

belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah ialah kualitas

pengajaran. Kualitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya

proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Carrol (Sabri,

2007:46) mengemukakan hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh

kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Hasil belajar yang dicapai siswa

dipengaruhi oleh lima faktor, yakni (a) bakat pelajar, (b) waktu yang tersedia

untuk belajar, (c) waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, (d)
26

kualitas pengajaran, dan (e) kemampuan individu. Empat faktor yang disebut di

atas (a b c e) berkenaan dengan kemampuan individu dan faktor (d) adalah faktor

di luar individu (lingkungan). Salah satu yang diduga mempengaruhi kualitas

pengajaran adalah variabel guru. Cukup beralasan mengapa guru mempunyai

pengaruh dominan terhadap kualitas pengajaran, sebab guru adalah sutradara dan

sekaligus aktor dalam proses pengajaran. Ini tidaklah berarti mengesampingkan

variabel lain seperti buku pelajaran, alat bantu pengajaran, dan lain-lain. Dari

variabel guru yang paling dominan mempengaruhi kualitas pengajaran adalah

kompetensi profesional yang dimilikinya. Di samping faktor guru, kualitas

pengajaran dipengaruhi juga oleh karakteristik kelas. Variabel karakteristik kelas

antara lain:

a. Besarnya kelas

Artinya, banyak sedikitnya jumlah siswa yang belajar. Ukuran yang

biasanya digunakan adalah ratio guru dengan siswa. Pada umumnya dipakai

ratio 1:40, artinya satu orang guru melayani 40 siswa.

b. Suasana belajar

Suasana belajar yang demokratis akan memberi peluang mencapai hasil

belajar yang optimal, dibandingkan dengan suasana belajar yang kaku,

disiplin yang ketat dengan otorisasi ada pada guru.

c. Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia

Kelas harus diusahakan sebagai laboratorium belajar bagi siswa. Artinya

kelas harus menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku pelajaran,

alat peraga, dan lain-lain.


27

Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pengajaran di sekolah adalah

karakteristik sekolah itu sendiri. Karakteristik sekolah berkaitan dengan disiplin

sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah, letak geografis sekolah, lingkungan

sekolah, estetika dalam arti sekolah memberikan perasaan nyaman dan kepuasan

belajar, bersih, rapi, dan teratur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada

tiga unsur dalam kualitas pengajaran yang berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa, yakni: kompetensi guru, karakteristik kelas, dan karakteristik sekolah.

2.4 EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN

Efektifitas adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai

terjadinya efek atau akibat yang dikehendaki seseorang. Efektifitas berkaitan

dengan pencapaian target yang berkaitan dengan pencapaian untuk kerja secara

maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas,

dan waktu. Efektifitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran

seberapa jauh target yang dicapai (Mulyasa, 2004:132-133).

Mengajar yang efektif ialah mengajar yang dapat membawa belajar siswa

yang efektif pula. Belajar di sini adalah suatu aktivitas mencari, menemukan dan

melihat pokok masalah. Siswa berusaha memecahkan masalah termasuk pendapat

bahwa bila seseorang memiliki motor skill atau mampu dapat menciptakan puisi

atau simfoni, maka dia telah menghasilkan masalah dan menemukan kesimpulan

(Slameto, 2010:92).

Mengajar yang efektif diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:

1. Belajar secara aktif, baik mental maupun fisik. Di dlam belajar siswa harus

mengalami aktivitas mental, misalnya pelajar dapat mengembangkan


28

kemampuan intelektualnya, kemampuan berpikir kritis, kemampuan

menganalisis, kemampuan mengucapkan pengetahuannya dan lain

sebagainya, tetapi juga mengalami aktivitas jasmani seperti mengerjakan

sesuatu, menyusun intisatri pelajaran, membuat peta, dan lain-lain.

2. Guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar. Variasi

metode mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian

siswa, mudah diterima siswa, dan kelas menjadi hidup.

3. Motivasi, hal ini sangat berperan pada kemajuan, perkembangan siswa

selanjutnya melalui proses belajar. Bila motivasi guru tepat mengenai

sasaran akan meningkatkan kegiatan belajar. Dengan tujuan yang jelas

siswa akan belajar lebih tekun, lebih giat dan bersemangat.

4. Kurikulum yang baik dan seimbang. Kurikulum sekolah yang memenuhi

tuntutan masyarakat dikatakan bahwa kurikulum itu baik dan seimbang.

Kurikulum ini juga harus mampu mengembangkan segala segi kepribadian

siswa, di samping kebutuhan siswa sebagai anggota masyarakat.

5. Guru perlu mempertimbangkan perbedaan individual. Guru tidak cukup

hanya merencanakan pengajaran klasikal, karena masing-masing siswa

mempunyai perbedaan dalam beberapa segi, misalnya intelegensi, bakat,

tingkah laku, sikap, dan lain-lain. Hal itu mengharuskan guru untuk

membuat perencanaan secara individual pula, agar dapat mengembangkan

kemampuan-kemampuan siswa secara individual.

6. Guru akan mengajar efektif bila selalu membuat perencanaan sebelum

mengajar. Dengan persiapan mengajar guru akan mantap di depan kelas,


29

perencanaan yang matang dapat menimbulkan banyak inisiatif dan daya

kreatif guru waktu mengajar, dapat meningkatkan interaksi belajar mengajar

antara guru dan siswa.

7. Pengaruh guru yang sugestif perlu diberikan pula kepada siswa. Sugesti

yang kuat akan merangsang siswa untuk lebih giat belajar.

8. Seorang guru harus memiliki keberartian menghadapi siswa-siswanya, juga

masalah-masalah yang timbul waktu proses belajar mengajar berlangsung.

9. Guru harus mampu menciptakan suasana yang demokratis di sekolah.

Lingkungan yang saling menghormati, dapat mengerti kebutuhan siswa,

bertenggang rasa, memberi kesempatan pada siswa untuk belajar sendiri,

berpendapat sendiri, berdiskusi untuk mencari jalan keluar bila menghadapi

masalah, akan mengembangkan kemampuan berfikir siswa, cara

memecahkan masalah, dan lain-lain

10. Pada penyajian bahan pelajaran pada siswa, guru perlu memberikan

masalah-masalah yang merangsang untuk berfikir.

11. Semua pelajaran yang diberikan pada siswa perlu diintegrasikan, sehingga

siswa memiliki pengetahuan yang terintegrasi, tidak terpisah-pisah seperti

pada sistem pengajaran lama, yang memberikan siswa pelajaran secara

terpisah-pisah satu sama lainnya.

12. Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan yang nyata di

masyarakat. Bentuk-bentuk kehidupan di masyarakat di bawa ke sekolah,

agar siswa mempelajarinya sesuai dengan kenyataannya.


30

13. Dalam interaksi belajar mengajar, guru harus banyak memberi kebebasan

pada siswa, untuk dapat menyelidiki sendiri, mengamati sendiri, belajar

sendiri, belajar sendiri, mencari pemecahan maslah sendiri. Hal tersebut

akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar terhadap apa yang

dikerjakannya, dan kepercayaan pada diri sendiri, sehingga siswa tidak

selalu menggantungkan diri pada orang lain.

14. Pengajaran remidial. Banyak faktor yang menjadi penyebab kesulitan

belajar. Guru perlu meneliti faktor-faktor itu agar dapat memberikan

diagnosa kesulitan belajar dan menganalisis kesulitan-kesulitan itu. Dari

sebab itu guru harus menyusun perencanaan pengajaran remidial pula, dan

dilaksanakan bagi siswa yang memerlukan. Dengan remidial diharapkan

interaksi belajar mengajar itu meningkat, atau dapat dikatakan guru

melaksanakan mengajar yang efektif.

(Slameto, 2010:92)

Keefektifan pembelajaran biasanya diukur dengan tingkat pencapaian isi

belajar. Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan

utama keefektifan pengajaran, yaitu:

1. Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM.

2. Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa.

3. Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa

(orientasi kemampuan belajar ) diutamakan.


31

4. Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan

struktur kelas yang mendukung butir (2), tanpa mengabaikan butir (4)

(Soemosasmito, 1988 dalam Trianto, 2011:20).

2.5 Model Pembelajaran

2.5.1 Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran

dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk

di dalam buku-buku. Film, komputer, dan lain-lain (Joyce dalam Trianto 2007:5).

Sedangkan menurut Supriyono (2010:46) model pembelajaran adalah kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagi

pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan aktifitas dalam belajar

mengajar.

Model pembelajaran terdiri atas model pembelajaran langsung, model

pembelajaran kooperatif, dan model berbasis masalah (Supriono, 2010:46).

1. Model Pembelajaran Langsung

Pembelajaran lansung dikenal dengan sebutan active teaching. Penyebutan

ini mengacu pada gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam

mengusung isi pembelajaran kepada seluruh siswa. Pembelajaran langsung

dirancang untuk penguasaan pengetahuan prosedural, pengetahuan

deklaratif, serta berbagai keterampilan. Pembelajaran langsung dimaksutkan


32

untuk menuntaskan dua hasil belajar yaitu penguasaan pengetahuan yang

distrukturkan dengan baik dan penguasaan keterampilan.

2. Model pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis

kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin lebih oleh guru atau

diarahkan oleh guru. Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar

belajar dalam kelompok. Ada unsurr dasar pembelajaran kooperatif yang

membedakan dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan.

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Model pembelajaran berbasis masalah dikembangkan berdasarkan konsep-

konsep yang dicetuskan oleh Jereme Brunner. Konsep tersebut adalah

belajar penemuan atau discovery laerning dan inquiry learning. Hal ini

karena proses akhir discovery learning adalah penemuan, sedangkan inquiry

learning proses akhir terletak pada kepuasan meneliti.Walaupun ada

pendapat yang membedaan antara discovery laerning dan inquiry learning

namun keduanya memiliki persamaan. Discovery laerning dan inquiry

learning merupakan pembelajaran beraksentuasi pada masalah-masalah

kontekstual. Keduanyan merupakan pembelajaran yang menekankan

aktivitas penyelidikan meliputi proses informasi, transformasi, dan evaluasi.

2.5.2 Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran kelompok dengan

jumlah peserta didik 4-6 orang dengan gagasan untuk saling memotivasi antara

anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran


33

yang maksimal. Berikut ini merupakan beberapa pengertian pembelajaran

kooperatif menurut para ahli:

1. Depdiknas (2003:5) “Pembelajaran Kooperatif (pembelajaran kooperatif)

merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling

bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan

belajar”.

2. Slavin (Isjoni, 2011:15) “In pembelajaran kooperatif methods, students

work together in four member teams to master material initially presented

by the teacher”. Ini berarti bahwa pembelajaran kooperatif atau

pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem

belajar dan bekerja kelompok-kelompok kecil berjumlah 4-6 orang secara

kolaboratif sehingga dapat merangsang peserta didik lebih bergairah dalam

belajar.

Aplikasinya di dalam pembelajaran di kelas, model pembelajaran ini

mengetengahkan realita kehidupan masyarakat yang dirasakan dan dialami oleh

siswa dalam kesehariannya, dengan bantuk yang disederhanakan dalam kehidupan

kelas. Model pembelajaran ini memandang bahwa keberhasilan dalam belajar

bukan semata-mata harus diperoleh dari guru, melainkan bisa juga dari pihak lain

yang terlibat dalam pembelajaran itu, yaitu teman sebaya. Keberhasilan belajar

menurut model belajar ini bukan semata-mata ditentukan oleh kemampuan

individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan semakin baik apabila

dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang

terstruktur dengan baik. Melalui belajar dari teman yang sebaya dan di bawah
34

bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin

mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari (Etin dan Raharjo, 2011:5).

Tujuan Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin (Kodir, 2011:33) berbeda

dengan kelompok tradisional yang menerapkan sistem kompetensi, yaitu

keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Tujuan

pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi, yaitu keberhasilan individu

ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompok. Model pembelajaran

kooperatif ini dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran penting yang

dirangkum oleh Ibrahim, yaitu sebagai berikut:

1. Hasil belajar akademik

Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga

memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya.

Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa

memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah

menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat

meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang

berhubungan dengan hasil belajar pembelajaran kooperatif dapat memberi

keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang

bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.

2. Penerimaan untuk meningkatkan perbedaan individu


35

Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas

dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial,

kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi

peluang bagi siswa dari bebagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja

dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur

penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.

3. Pengembangan keterampilan sosial

Tujuan penting ketiga pembelajaran koperatif adalah mengajarkan kepada

siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-

keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak

muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

Agar benar-benar mencerminkan pembelajaran kooperatif, maka perlu

diperhatikan elemen-elemen pembelajaran kooperatif sebagai berikut (Anita Lie,

2005:18-20):

a. Saling ketergantungan positif

Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya.

Wartawan mencari dan menulis berita, redaksi mengedit, dan tukang ketik

mengetik tulisan tersebut. Rantai kerja sama ini berlanjut terus sampai dengan

mereka yang di bagian percetakan dan loper surat kabar. Semua orang ini bekerja

demi tercapainya satu tujuan yang sama, yaitu terbitnya sebuah surat kabar dan

sampainya surat kabar tersebut di tangan pembaca.

Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun

tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan


36

tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. Dalam

metode jigsaw, Aronson menyarankan jumlah anggota kelompok dibatasi sampai

dengan empat orang saja dan keempat anggota ini ditugaskan membaca bagian

yang berlainan. Keempat anggota ini lalu berkumpuldan bertukar informassi.

Selanjutnya, pengajar akan mengevaluasi mereka mengenai seluruh bagian.

Dengan cara ini, mau tidak mau setiap anggota merasa bertanggung jawab untuk

menyelesaikan tugasnya agar yang lain bisa berhasil. Penilaian juga dilakukan

dengan cara yang unik, setiap siswa mendapat nilainya sendiri dan nilai

kelompok. Nilai kelompok dibentuk dari sumbangan setiap anggota. Untuk

menjaga keadilan, setiap anggota menyumbangkan poin di atas nilai rata-rata

mereka. Misalnya, nilai rata-rata si A adalah 65 don kali ini dia mendapat 72, dia

akan menyumbangkan 7 poin untuk nilai kelompok mereka. Dengan demikian,

setiap siswa akan bisa mempunyai kesempatan untuk memberikan sumbangan

nilai kelompok. Selain itu, beberapa siswa yang kurang mampu tidak akan merasa

minder untuk meningkatkan rekan-rekan mereka karena mereka juga memberikan

sumbangan.

b. Tanggung jawab perseorangan

Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika tugas

dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran kooperatif, setiap

siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan ang terbaik. Kunci

keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan

tugasnya. Pengajar yang efektif dalam model pembelajaran kooperatif membuat

persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota


37

kelompok harus melaksanakantanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya

dalam kelompok bisa dilaksanakan. Dalam teknik jigsaw yang dikembangkan

Aronson misalnya, bahan bacaan dibagi menjadi empat bagian dan masing-

masing siswa mendapat dan membaca satu bagian. Dengan cara demikian, siswa

yang tidak melaksanakan tugasnya akan diketahui dengan jelas dan mudah.

Rekan-rekan dalam satu kelompok akan menuntutnya untuk melaksanakan tugas

agar tidak menghambat yang lainnya.

c. Tatap muka

Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan

berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk

membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran

beberapa kepala akan lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja.

Lebih jauh lagi, hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil

masing-masing anggota.

Inti dari model kooperatif ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan

kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. Setiap anggota kelompok

mempunyai latar belakang pengalaman, keluarga, don sosial-ekonomi yang

berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini akan menjadi modal utama

dalam proses saling memperkaya antar anggota kelompok. Sinergi tidak

didapatkan begitu saja dalam sekejap, tetapi merupakan proses kelompok yang

cukuppanjang. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk

saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan

interaksi pribadi.
38

d. Komunikasi antar anggota

Unsur ini juga menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai

keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, guru

perlu mengajarkan cara-caraberkomunikasi. Tidak setiap siswa mempunyai

keahlian mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan suatu kelompok juga

bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan

dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.

a. Evaluasi

Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka

agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini tidak

perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok, tetapi bisa diadakan selang

beberapa waktu setelah beberapa kali siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran

kooperatif.

Pendekatan kooperatif terdiri dari berbagai macam pendekatan, diantaranya:

a. Student Team Achivement Division (STAD)

STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di

Universitas John Hopkin. Guru yang menggunakan STAD mengacu kepada

belajar kelompok siswa, menyajikan informasi baru kepada siswa setiap

minggu menggunakan persentasi verbal/teks.Pelaksanaan pembelajaran

STAD dengan mengelompokan siswa da masing-masing skeompok terdiri

dari 4-5 orang secara heterogen. Guru menyajikan pelajaran dan siswa yang

bekerja dalam tim, mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah
39

menguasai pelajaran tersebut. Kemudian semua siswa diberi tes yang

dikerjakan individu.

b. Jigsaw

Jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot dan teman-teman di

Universitas John Hopkins. Dalam penerapan jigsaw, siswa dibagi

berkelompok 5/6 anggota kelompok belajar heterogen dengan pola

kelompok “asal” dan kelompok “ahli”, materi pelajaran diberikan kepada

siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi menjadi beberapa sub bab.

Kemudian siswa mempelajari sub bab yang ditugaskan dalam kelompok

ahli, setelah itu kelompok ahli membantu kelompok asal mempelajari sub

bab tersebut.

c. Group Investigation

Investigasi kelompok mungkin merupakan model pembelajaran kooperatif

yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Dalam

mengimplementasi tipe investigasi kelompok guru guru membagi kelas

menjadi kelompok-kelompok heterogen dengan anggota 5-6 siswa yang

heterogen. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, dan melakukan

penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya siswa

menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.

d. Pendekatan struktural

Pendekatan ini dikembangkan oleh Spencer Kagen dan kawan-kawan.

Meskipun banyak memiliki persamaan dengan pendekatan yang lain, namun

pendekatan ini memberi penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang


40

dirancang untuk memperoleh pola interaksi siswa. Dalam penerapan

pendekatan struktural, guru membentuk kelompok dalam jumlah yang

bervariasi misal berdua, bertiga, atau 4-5 orang anggota. Pemilihan topik

pembelajaran biasanya dilakukan oleh guru. Tugas siswa mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan secara sosial dan kognitif. Pada akhir

pembelajaran seluruh siswa diberi tes yang dikerjakan individu. Ada

struktur tertentu yang dikembangkan untuk meningkatkan perolehan isi

akademik, dan ada struktur yang dirancang untuk mengerjakan yang

terkenal, adalah Think Pair Share dan Teams Game Tournament yang dapat

digunakan oleh guru untuk mngajarkan isi akademik atau mengecek

pemahaman siswa untuk meningkatkan isi tertentu.

Lungdren (Isjoni, 2009:16) mengemukakan unsur-unsur dalam

pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

a. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau

berenang bersama”.

b. Para siswa harus memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan siswa atau

siswa lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab untuk meningkatkan

diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.

c. Para siswa harus berpendapat bahwa mereka semua memiliki tujuan yang

sama.

d. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para

anggota kelompok.
41

e. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut

berpengaruh untuk meningkatkan evaluasi kelompok.

f. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh

keterampilan bekerja sama selama belajar.

g. Setiap siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual

materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Sanjaya (2006:247) menuliskan beberapa keunggulan model pembelajaran

kooperatif sebagai berikut:

1. Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu tergantung pada guru,

tapi dapat menambah kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi

dari berbagi sumber, dan belajar dari siswa yang lain.

2. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan

membandingkannya dengan ide-ide orang lain.

3. Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain

dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala

perbedaan.

4. Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa

untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

5. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang cukup ampuh untuk

meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk

mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif


42

dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan

sikap positif untuk meningkatkan sekolah.

6. Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa

untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik.

Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat

kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab

kelompoknya.

7. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa

menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata.

8. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan

memberikan rangsangan untuk berfikir.

Disamping keunggulan, model pembelajaran kooperatif juga memiliki

kelemahan diantaranya:

1. Untuk memahami dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif

membutuhkan waktu yang lama. Sebagai contoh siswa yang mempunyai

kelebihan akan merasa terhambat oleh siswa yang mempunyai kemampuan

kurang, akibatnya keadaan seperti ini dapat mengganggu iklim kerjasama

dalam kelompok.

2. Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah bahwa setiap saling

membelajarkan. Oleh karena itu jika tanpa peer teaching yang efektif, bila

dibandingkan dengan pembelajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara

belajar yang demikian apa yang harus dipelajari dan dipahami tidak dicapai

oleh siswa.
43

3. Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif kepada hasil

kelompok, namun guru perlu menyadari bahwa hasil atau presentasi yang

diharapkan sebanarnya adalah hasil atau presentasi setiap individu siswa.

4. Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan

kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang,

dan ini tidak mungkin dicapai hanya dalam waktu satu atau beberapa kali

penerapan strategi.

5. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat

penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang

hanya didasarkan kepada kemampuan secara individu.

Tabel 2.1 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif (Ibrahim, 2000: 10)

Fase Indikator Aktivitas Guru

1 Menyampaikan tujuan dan Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran


memotivasi siswa yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut
dan memotivasi siswa.
2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan
bacaan.
3 Mengorganisasikan siswa Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
ke dalam kelompok- caranya membentuk kelompok belajar dan
kelompok belajar membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi efisien.
4 Membimbing kelompok Guru membimbing kelompok-kelompok
bekerja dan belajar belajar pada saat mengerjakan tugas.
5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
44

materi yang telah dipelajari atau masing-


masing kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya.
6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai upaya
atau hasil belajar siswa baik individu
maupun kelompok.

2.6 Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT)

Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model

pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh

siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya,

dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan

model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping

menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan

belajar (Kodir, 2011:92).

Teams Games Tournament (TGT) pada mulanya dikembangkan oleh Davied

Devries dan Keith Edward yang merupakan metode pembelajaran pertama dari

Johns Hopkins. Dalam model ini kelas terbagi dalam kelompok-kelompok kecil

yang beranggotakan 3 sampai dengan 5 siswa yang berbeda-beda tingkat

kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya, kemudian siswa akan

bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecilnya. Pembelajaran dalam Teams

Games Tournament (TGT) diterapkan sebagai ganti kuis dan sistem skor

perbaikan individu. TGT menggunakan turnamen permainan akademik sehingga

siswa tidak akan bosen dalam penerapannya. Dalam turnamen ini siswa
45

bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang setara dalam menjawab

pertanyaan berdasarkan materi yang telah dipelajari.

Pendekatan yang digunakan dalam TGT adalah pendekatan secara

kelompok yaitu dengan membentuk kelompok kecil dalam pembelajaran.

Pembentukan kelompok kecil akan membuat siswa semakin aktif dalam

pembelajaran. Ciri dari pendekatan secara berkelompok dapat ditinjau dari segi:

1. Tujuan Pengajaran dalam Kelompok Kecil

a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan

kemampuan memecahkan masalah secara rasional

b. Mengembangkan sikap sosial dan semangat bergotong royong

c. Mendinamisasikan kegiatan kelompok dalam belajar sehingga setiap

kelompok merasa memiliki tanggung jawab

d. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam kelompok tersebut

2. Siswa dalam Pembelajaran Kelompok Kecil

Agar kelompok kecil dapat berperan konstruktif dan produktif dalam

pembelajaran diharapkan:

a. anggota kelompok sadar diri menjadi anggota kelompok

b. siswa sebagai anggota kelompok memiliki rasa tanggung jawab

c. setiap anggota kelompok membina hubungan yang baik dan mendorong

timbulnya semangat tim

d. kelompok mewujudkan suatu kerja yang kompak

3. Guru dalam Pembelajaran Kelompok

Peranan guru dalam pembelajaran kelompok yaitu


46

a. Pembentukan kelompok

b. Perencanaan tugas kelompok

c. Pelaksanaan

d. Evalusi hasil belajar kelompok.

(Dimyati dan Mundjiono, 2006).

Ada lima komponen utama dalam pembelajaran TGT yaitu: tahap presentasi

di kelas, tim, game, turnamen, dan rekognisi tim (Kodir, 2011:92-93).

1. Penyajian kelas

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas,

biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah,

diskusi yang dipimpin oleh guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus

benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru,

karena akan membentu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok

dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.

2. Kelompok (team)

Kelompok terdiri atas 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen

dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan rasa tau etnik. Fungsi

kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman

kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok

agar bekerja dengan lebih baik dan optimal pada saat game.

3. Game

Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji

pengetahuan yang di dapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok.
47

Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor.

Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang

sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan

mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen

mingguan.

4. Turnamen (tournament)

Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit

setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan

lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa

meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan dalam satu

meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya.

5. Team Recognize (penghargaan kelompok)

Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing

team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi

kriteria yang ditentukan.

Metode pembelajaran kooperatif TGT ini mempunyai kelebihan dan

kekurangan. Menurut Suarjana (2000:10) dalam Istiqomah (2006), yang

merupakan kelebihan dari pembelajaran TGT antara lain :

1. Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas

2. Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu

3. Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam

4. Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa


48

5. Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain

6. Motivasi belajar lebih tinggi

7. Hasil belajar lebih baik

8. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi

Sedangkan kelemahan TGT adalah:

1. Bagi guru

a. Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan

heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika

guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan

pembagian kelompok.

b. Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak

sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan.

2. Bagi siswa

Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit

memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan

ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang mempunyai

kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan

pengetahuannya kepada siswa yang lain.

2.7 Media Permainan Monopoli dalam Pembelajaran Kooperatif tipe


Teams Game Tournament

Hasil penelitian secara nyata membuktikan bahwa penggunaan alat bantu

sangat membantu aktivitas proses belajar mengajar di kelas, terutama peningkatan

prestasi belajar siswa/mahasiswa (Sudarwan, 2008:1). Alat bantu dalam proses

belajar mengajar disebut juga dengan media pendidikan. Media pendidikan


49

merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau

pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik

(Sudarwan, 2008:7).

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang

cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang

disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.

Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan

dengan berbantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru

ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrahan bahan dapat

dikonkretkan dengan kehadiran media.

Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses kegiatan belajar

mengajar adalah media permainan. Permainan adalah setiap konteks antara

pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu

untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Permainan dapat menjadi sumber

belajar atau media belajar apabila permainan tersebut bertujuan untuk mencapai

tujuan pendidikan atau pembelajaran. Ditengah permainanlah kita paling dekat

dengan kekuatan penuh kita. Kesenangan bermain tidak terhalang terlepaskan

segala macam indofrin positif dalam tubuh, melatih kesehatan dan membuat kita

merasa hidup sepenuhnya.

Beberapa manfaat bermain dan belajar adalah sebagai berikut :

1. Menyingkirkan keseriusan yang menghambat

2. Menghilangkan sterss dalam lingkungan belajar

3. Mengajak orang terlibat penuh


50

4. Meningkatkan proses belajar

Anak dapat belajar berbagai kesempatan dan kegiatan baik di dalam sekolah

maupun di luar sekolah. Permainan dapat membuat suasana lingkungan belajar

menjadimenyenangkan, segar, hidup, bahagia, santai namun tetap memiliki

suasana belajar yang kondusif. Menurut Piageat, bermain adalah manifestasi

penyesuaian, salah satu dasar proses-proses mental menuju pada pertumbuhan

intelektual dan bermainmerupakan suatu mekanisme penyesuaian yang penting

bagi perkembangan atau pertumbuhan manusia. Sebagai media pembelajaran,

permainan mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:

1. Permainan memugkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk

belajarPermainan dapat memberikan umpan balik langsung.

2. Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu

yang menghibur dan menarik.

3. Permainan memungknkan siswa untuk memecahkan masala yang nyata.

4. Permainan memberikan pengalaman nyata dan dapat diulangi sebanyak

yang dikehendaki, kesalahan-kesalahan operasional dapat diperbaiki.

5. Membantu siswa meningkatkan kemampuan komunikatifnya.

6. Membantu siswa yangsulit belajar dengan metode tradisional.

7. Permainan besifat luwes, dapat dipakai untuk berbagai tujuan pendidikan.

8. Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak. Dalam kegiatan

pembelajaran guru harus mampu menciptakan proses aktif, salah satu cara

yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pembelajaran kooperatif.


51

Selain metode pembelajaran yang perlu diubah, diperlukan juga suatu

media yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran

salah satunya adalah media permainan monopoli. Monopoli adalah salah satu

jenis permainan ketangkasan dalam berstrategi. Dalam memainkannya seseorang

harus pandai dalam mengatur siasat, mengatur keuangan serta mempu

mengembangkan imajinasi untuk berfikir bagaimana bisa memenangkan

permainan. Permainan ini menggunakan perangkat dadu, pion, kartu soal, kartu

kesempatan, uang tiruan serta papan monopoli. Sesuai dengan petunjuk

permainannya, permainan ini bisa dimainkan minimal oleh dua orang dan

maksimal dimainkan oleh tujuh orang, namun secara proporsional permainan ini

dimainkan oleh empat orang sesuai dengan sudut bidang yang ada di papan

permainan ini. Karakteristik permainan ini sangat cocok dimainkan oleh remaja

atau sekitar bantaran siswa sekolah menengah pertama hingga pada tingkatan

atasnya. Permainan ini cukup bisa dikembangkan menjadi sebuah media


52

pembelajaran karena selain pengemasannya menarik dalam bentuk permainan

juga berisi tentang strategi dan pengetahuan umum yang baik.

Gambar 2.1
Media
Permainan
Monopoli

Setiap kelompok mendapatkan media pembelajaran berupa papan

monopoli dan perlengkapan lainnya. Mula-mula pemain dibagikan sejumlah uang

sebagai modal awal untuk membeli tanah. Setiap pemain mendapat giliran satu

kali untuk melakukan permainan dalam sekali putaran dengan cara melempar

dadu dan berjalan sesuai jumlah angka dadu yang keluar. Setelah berhenti pemain

mengambil kartu soal dan menjawab pertanyaannya, jika benar akan mendapat

poin. Jika pemain berhenti di tanah yang belum dibeli, maka bisa membelinya

dengan sejumlah uang dengan harga yang telah ditetapkan. Jika pemain berhenti
53

di tanah yang sudah dibeli maka harus membayar uang sesuai ketentuan kepada

pemilik.Jika pemain berhenti di “kesempatan” maka harus mengambil kartu

kesempatan dan mengikuti petunjuk yang ada dalam kartu tersebut. Jika pemain

sudah melakukan perjalanan satu putaran maka mendapatkan sejumlah uang

sesuai ketentuan. Jumlah reward tersebutlah yang nantinya akan menentukan

juaranya. Permainan selesai jika kartu soal telah habis.

Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Media Permainan Monopoli

No Kelebihan Kekurangan

1 Proses pembuatannya sederhana Tidak dapat dimainkan secara


perorangan (minimal 3 orang)
2 Tidak membutuhkan ruangan yang Hanya dapat digunakan untuk melatih
besar untuk menyimpannya pemahaman konsep materi tertentu
3 Perawatan dan pemeliharaannya Membutuhkan waktu yang agak lama
relatif mudah untuk memulai permainan
4 Mudah dibawa dan dipindahkan Untuk memainkannya dibutuhkan
meja/tempat/lantai yang datar
5 Permainan ini memiliki banyak Untuk menentukan pemenang harus
komponen sehingga dapat melatih menukarkan jumlah reward kepada
ketelitian dan kesabaran siswa pengawas, hal ini juga tidak praktis
untuk merapikan kembali setelah dan membutuhkan waktu
menggunakan
6 Dibuat dengan penuh warna -
sehingga tidak membosankan
7 Dapat dimainkan lebih dari 5 orang -

8 Pemain dapat merasakan rasa -


senang, dan rasa ingin tahu
9 Mudah dioperasikan -
54

2.8 Pembelajaran Konvensional (ceramah)

Menurut Sudarwan (2008:36) ceramah diartikan sebagai proses

penyampaian informasi dengan jalan mengeksplanasi atau menuturkan

sekelompok materi secara lisan dan pada saat yang sama materi itu diterima oleh

sekelompok subjek. Sedangkan menurut Bahri dan Aswan (2010:97) metode

ceramah adalah cara penyajian pembelajaran yang dilakukan guru dengan

penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. Metode ini sering

dipakai terutama untuk menyampaikan materi yang bersifat teoritis ataupun

sebagai pengantar ke arah praktik. Meskipun dianggap tradisional, metode ini

tetap populer. Oleh karena itu, yang paling penting adalah bagaimana guru dapat

berceramah secara baik dengan variasi yang baik pula. Sukses tidaknya metode

ceramah sangat ditentukan oleh kemampuan guru menguasai suasana kelas, cara

berbicara dan sistematika pembicaraan, jumlah materi yang disajikan, kemampuan

memberi ilustrasi, jumlah subjek yang mendengarkan, dan lain-lain. Ceramah

biasanya disertai dengan tanya jawab.

Saran bagi guru pemula :

a. Membuat persiapan satuan materi ceramah

b. Menuangkan satuan itu ke dalam kartu-kartu

c. Membagi subsatuan ke dalam satuan waktu

d. Membuat rencana ilustrasi

(Sudarwan, 2008: 36)

Menurut Bahri dan Aswan (2010:97) metode ceramah ini mempunyai

beberapa kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut :


55

a. Kelebihan metode ceramah

1. Guru mudah menguasai kelas

2. Medah mengorganisasikan tempat duduk/kelas

3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar

4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya

5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik

b. Kelemahan metode ceramah

1. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).

2. Bagi visual menjadi rugi, yang auditif yang besar menerimanya.

3. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan.

4. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya,

ini sukar sekali.

5. Menyebabkan siswa menjadi pasif.

2.9 Pasar Modal

Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
56

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada


bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
2.9.1 Mengenal Pasar Modal

a. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal berasal dari kata pasar dan modal. Jadi, pasar modal dapat

didefinisikan sebagai tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap

modal. Pihak yang membutuhkan dana, baik itu perusahaan maupun pemerintah,

menerbitkan instrumen berupa saham dan obligasi untuk dapat memenuhi

kebutuhan dana. Sementara di pihak lain, ada pihak yang memiliki kelebihan dana

dan menginvestasikannya di pasar modal, baik secara langsung ke saham dan

obligasi maupun pada instrumen turunannya.

b. Peran Pasar Modal

1. Fungsi saving

2. Fungsi kekayaan

3. Fungsi likuiditas

4. Fungsi pinjaman

c. Manfaat Pasar Modal

1. Bagi emiten

1) Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar.


57

2) Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana

selesai.

3) Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam

pengelolaan dana/perusahaan.

4) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga dapat memperbaiki citra

perusahaan.

5) Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

2. Bagi investor

Sementara bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat antara

lain sebagai berikut:

1) Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.

Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham

yang mencapai capital gain.

2) Memperoleh deviden bagi mereka yang memiliki/memegang

saham dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi.

3) Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen

yang mengurangi risiko.

2.9.2 Kelembagaan dan Instrumen Pasar Modal

a. Lembaga Penunjang Pasar Modal

1. Bursa efek

2. Perusahaan efek

3. Penasihat investasi

4. Lembaga kliring dan penjaminan (LKP)


58

5. Lembaga penimpanan dan penyelesaian (LPP)

6. Perusahaan yang go publik (emiten)

7. Reksa Dana

8. Kustodian

9. Biro administrasi efek

10. Wali amanat

11. Pemeringkat efek

12. Penjamin emisi efek

13. Perantara pedagang efek

14. Manajer investasi

b. Instrumen Pasar Modal

1. Saham

2. Obligasi

3. Reksa Dana

4. Derivatif

2.9.3 Mekanisme Transaksi Perdagangan Saham

Bursa efek menganut sistem order-driven market atau pasar yang digerakan

oleh order-order pialang dengan sistem lelang secara terus menerus. Pembeli atau

penjual yang akan melakukan transaksi harus menghubungi perusahaan pialang.

Perusahaan pialang membeli dan menjual efek di lantai bursa atas perintah atau

permintaan (order) investor. Akan tetapi, perusahaan pialang juga dapat

melakukan jual beli efek untuk dan atas nama perusahaan itu sendiri sebagai

bagian dari investasi portofolio mereka.


59

Setiap perusahaan pialang mempunyai orang yang akan memasukan semua

order yang diterima ke terminal masing-masing di lantai bursa. Orang-orang yang

bertindak untuk perusahaan pialang tersebut disebut wakil perantara pedagang

efek (WPPE). Dengan menggunakan JATS, order-order tersebut diolah oleh

komputer yang akan melakukan matching dengan mempertimbangkan prioritas

harga dan prioritas waktu. Dengan demikian, sistem perdagangan di bursa efek

adalah sistem lelang secara terbuka yang berlangsung secara terus menerus selama

jam bursa. Hingga saat ini, seluruh order dari perusahaan pialang memang harus

dimasukan ke dalam sistem melalui terminal yang ada di lantai bursa. Namun,

saat ini bursa efek sudah mulai menerapkan akses jarak jauh atau remote access

untuk JATS sehingga seluruh perusahaan-perusahaan pialang bisa langsung

melakukan perdagangan dari luar latai bursa, bahkan dari luar Jakarta.

2.10 Kerangka Berfikir

Belajar mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu

sama lainnya. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai

subjek yang menerima pelajaran, sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang

harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Dua konsep tersebut menjadi terpadu

dalam satu kegiatan manakala terjadi interaksi guru dengan siswa, siswa dengan

siswa pada saat pengajaran itu berlangsung (Sudjana, 2014:28). Dalam kegiatan

belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan

bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu anak didiklah yang lebih

aktif, bukan guru. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator.
60

Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa hal yang salah satunya adalah

penggunaan model pembelajaran. Model pembelajaran yang efektif sangat

diperlukan untuk mengembangkan dan meningkatkan hasil belajar sesuai dengan

apa yang diharapkan. Setiap guru dalam proses belajar mengajar senantiasa

mengharapkan anak didiknya dapat mencapai hasil belajar yang semaksimal

mungkin. Untuk itu guru harus mampu memilih dan menentukan model belajar

yang tepat sehingga materi yang disajikan sesuai dengan yang diharapkan.

Pemakaian model yang tepat dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran, sedangkan penggunaan model yang tidak tepat akan menghambat

proses belajar mengajar.

Tingkat keberhasilan belajar siswa diukur menggunakan KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) baik secara individual maupun klasikal. KKM materi pokok

dalam penelitian ini yang ditetapkan oleh sekolah tempat penelitian yaitu SMA N

11 Semarang sebesar 75, sedangkan ketuntasan secara klasikal adalah ketika hasil

belajar 75% dari jumlah siswa mencapai KKM. Hasil belajar siswa kelas XI SMA

N 11 Semarang pada materi pokok pasar modal belum optimal yaitu hasil belajar

38,3% siswa masih di bawah KKM. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya

pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan serta rendahnya antusias

siswa dalam mengikuti pembelajaran. Meskipun SMA N 11 Semarang

menerapkan kurikulum 2013, namun guru mata pelajaran ekonomi masih

menerapkan model pembelajaran konvensonal. Dalam hal ini model konvensional

memiliki kelebihan yaitu mudah diterapkan dan tidak memerlukan banyak waktu,

di sisi lain model ini memiliki kekurangan yaitu ada sebagian individu yang
61

kurang mendapat perhatian sehingga siswa menjadi pasif dan hasil belajar siswa

kurang optimal.

Berkaitan dengan hasil belajar siswa yang kurang optimal dalam

pembelajaran ekonomi maka akan digunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli.

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran kelompok dengan jumlah

peserta 4-6 orang dengan gagasan untuk saling memotivasi antara anggotanya

untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang

maksimal. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif akan digunakan tipe TGT

yaitu perlombaan antar tim dengan menggunakan media permainan monopoli.

Permainan monopoli merupakan permainan ketangkasan dalam berstrategi. Dalam

memainkannya seseorang harus pandai dalam mengatur siasat, mengatur

keuangan serta mampu mengembangkan imajinasi untuk berfikir bagaimana bisa

memenangkan permainan. Penerapan model ini dalam pembelajaran ekonomi

bertujuan agar siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran serta siswa

diajarkan untuk bekerja dalam kelompok. Melalui model pembelajaran ini siswa

dituntut untuk terlibat secara aktif, sehingga tidak hanya bergantung pada

kelompoknya. Adapun tujuannya yaitu mengembangkan media permainan

monopoli sebagai media pembelajaran serta mendeskripsikan kelayakan media

permainan monopoli pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modal

kelas XI IIS SMA N 11 Semarang.

Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT)

dengan media permainan monopoli sesuai dengan materi pokok pasar modal.
62

Pasar modal merupakan materi yang membutuhkan konsep yang mendalam,

selain itu juga terdapat banyak teori yang membuat siswa bosan apabila

pembelajaran materi pokok pasar modal tidak menggunakan model pembelajaran

yang tepat. Materi pokok pasar modal dapat dipelajari dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan

media permainan monopoli yang memiliki karakteristik menumbuhkan sikap

aktif, kerjasama, tanggung jawab, dan mendorong siswa untuk saling membantu

memahami materi.

Melalui penelitian ini akan dibuat mekanisme pembelajaran dengan

menggunakan dua model pembelajaran yang diterapkan pada dua kelas, yaitu

kelas eksperimen dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan

media permaianan monopoli dan kelas kontrol dengan menggunakan model

pembelajaran ceramah. Nantinya hasil dari penerapan pembelajaran kooperatif

tipe TGT dengan media permaianan monopoli akan dinilai keefektifannya.

Penlitian terdahulu mengenai TGT dan media permainan monopoli yaitu

menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi tipe

Teams Games Tournaments (TGT) lebih efektif dibandingkan dengan

pembelajaran menggunakan metode ceramah (Wyk, 2011). Selain itu, media

permainan monopoli sebagai media pembelajaran untuk siswa SMA kelas XI IPA

pada materi sel layak dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran biologi

dengan topik sel (Susanto, dkk. 2012).

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa media pembelajaran monopoli

IPA tema organisasi kehidupan dapat dikatakan layak oleh pakar sesuai dengan
63

indikator kelayakan yang ditetapkan BSNP. Hasil penelitian ini juga menunjukkan

bahwa penggunaan media pembelajaran monopoli IPA berpengaruh positif

terhadap peningkatan hasil belajar siswa (Vikagustanti, dkk. 2014).

Dari uraian di atas kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut:

SISWA

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Penggunaan model pembelajaran Pembelajaran menggunakan


kooperatif tipe TGT dengan model pembelajaran
media permainan monopoli konvensional

Hasil belajar dan efektifitas Hasil belajar dan efektifitas


pembelajaran pembelajaran

Dibandingkan

Ha 1 Ha 2
Pembelajaran dengan penggunaan Pembelajaran dengan penggunaan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Teams Game Tournament (TGT) Teams Game Tournament (TGT)
dengan Media Permainan Monopoli dengan Media Permainan Monopoli
dapat meningkatkan hasil belajar lebih efektif meningkatkan hasil
pada mata pelajaran ekonomi materi belajar pada mata pelajaran
pokok pasar modal kelas XI IIS ekonomi materi pokok pasar modal
SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran kelas XI IIS SMA N 11 Semarang
2014/2015 Tahun Ajaran 2014/2015

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir


64

2.11 Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Suharsimi, 2010:110). Berdasarkan kerangka berfikir diatas, hipotesis penelitian

iniadalah sebagai berikut :

H1 : Pembelajaran dengan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dapat

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar

modal kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.

H2 : Pembelajaran dengan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli lebih

efektif meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi materi

pokok pasar modal kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran

2014/2015.
65

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian eksperimen ini adalah Quasi Experimental Design. Bentuk

desain penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group Design. Subjek

dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS 1 dan XI IIS 2 semester genap di

SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 dengan desain dua kelompok

(between subject design). Penelitian ini menggunakan satu kelas kontrol dan satu

kelas eksperimen dengan kelas XI IIS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI

IIS 1 sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT)

dengan media permainan monopoli, sedangkan pada kelas kontrol diberikan

perlakuan berupa pembelajaran konvensional dengan metode ceramah dan diskusi

3.2 Variabel penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,

2009:39). Dalam hal ini variabel bebasnya adalah :

= Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Game Tournamen (TGT) dengan media permainan monopoli pada

kelas eksperimen.
66

= Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional

dengan metode ceramah dan diskusi pada kelas kontrol.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:39)

= Hasil belajar ekonomi materi pokok pasar modal pada siswa kelas XI IIS

SMA N 11 Semarang pada kelas eksperimen.

= Hasil belajar ekonomi materi pokok pasar modal pada siswa kelas XI IIS

SMA N 11 Semarang pada kelas kontrol.

3.3 Metode Pengumpulan Data

1. Metode Tes

Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi materi pokok pasar modal. Tes dilakukan di awal (pre-test) dan di akhir

(post-test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pre-test merupakan langkah

awal kelas eksperimen dan kelas kontrol yang bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana kesiapan siswa sebelum menerima materi pelajaran. Sedangkan Post-test

merupakan uji eksperimen, yaitu tes yang dilakukan setelah eksperimen

dilaksanakan. Tujuan post-tes adalah untuk mendapatkan nilai akhir kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan. Soal tes yang digunakan

tersebut adalah telah diujicobakan terlebih dahulu pada kelas uji coba. Soal yang

telah diananalisis dan dinyatakan valid dan signifikan yang diberikan sebagai soal

evaluasi pada kedua kelas sampel.


67

2. Metode Angket

Angket merupakan pernyataan secara tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden. Angket digunakan untuk mengetahui sikap

siswa selama mengikuti pembelajaran sebagai instrumen dalam mengumpulkan

data. Pengisian angket dilakukan oleh siswa pada saat akhir penelitian yaitu

setelah siswa melakukan post-test. Skala yang digunakan adalah skala likert, yang

terdiri dari empat pilihan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS),

tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Di bawah ini adalah perhitungan

skor angket skala likert.

Tabel 3.1
Skor Angket Skala Likert
Skor untuk pertanyaan Skor untuk pertanyaan
bersifat positif bersifat negatif
SS 5 SS 1
S 4 S 2
KS 3 KS 3
TS 2 TS 4
STS 1 STS 5

Tabel 3.2
Interval Kriteria Hasil Angket Partisipasi Belajar Siswa
0% – 19,99% Sangat Tidak Setuju
20% – 39,99% Tidak Setuju
40% – 59,99% Kurang Setuju
60% – 79,99% Setuju
80% – 100% Sangat Setuju

3. Metode Pengamatan (Observasi)

Observasi dilakukan pada saat proses pelaksanaan pembelajaran

berlangsung. Observasi dilakukukan oleh guru mata pelajaran ekonomi atau


68

observer dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui keefektifan

model pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Aspek

yang diamati meliputi:

1. Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran

2. Perhatian siswa pada materi yang diajarkan

3. Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan

4. Interaksi siswa dengan temannya

5. Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas

3.4 Rancangan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian eksperimen ini terdapat tiga tahap yaitu:

1. Persiapan

a. Mengumpulkan data nama dan nilai siswa kelas XI IIS SMA N 11

Semarang

b. Menunjuk kelas eksperimen dan kelas kontrol

c. Pelaksanaan tes uji coba

d. Melakukan analisis uji coba atau instrumen untuk mengetahui validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.

e. Menentukan soal-soal pre-test dan post-test

f. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

2. Pelaksanaan Eksperimen

Penelitian ini terdapat dua perlakuan pada sampel yaitu pada kelas

eksperimen dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dan


69

pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran metode

ceramah. Pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

masing-masing terdiri dari 6 kali pertemuan dengan alokasi waktu 90 menit

per pertemuan, yaitu dua pertemuan untuk pelaksanaan pre-test dan post-

test dan empat kali pertemuan untuk penyampaian materi pasar modal.

Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

1) Mengadakan pre-test untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum

diberi perlakuan eksperimen.

2) Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan

Media Permainan Monopoli pada kelas eksperimen dan model

pembelajaran konvensional dengan metode ceramah pada kelas kontrol.

3) Melaksanakan post-test untuk mengetahui kemampuan siswa setelah

diberi perlakuan eksperimen.

4) Pengisian angket partisipasi siswa terhadap pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

3. Evaluasi Eksperimen

Evaluasi eksperimen merupakan tahap menganalisis data yang diperoleh

untuk menguji hipotesis penelitian. Tahap ini meliputi uji homogenitas, uji

normalitas, uji perbedaan rata-rata dan uji perbedaan t-tes dengan sampel

berhubungan.

3.5 Instrumen Penelitian

1. Materi dan Bentuk Tes


70

Materi dalam penelitian ini adalah pasar modal. Sedangkan bentuk tes yang

disajikan adalah tes berbentuk objektif yang berupa pilihan ganda dimana terdapat

lima alternatif jawaban dan satu jawaban yang benar.

2. Menyusun instrumen

Langkah-langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut:

a. Menentukan materi

b. Menentukan bentuk soal

c. Menentukan alokasi waktu

d. Menyusun kisi-kisi soal

e. Pelaksanaan tes uji coba

f. Analisis uji coba perangkat tes

3.6 Analisis Instrumen Penelitian

Uji instrumen penelitian digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta

didik berupa tes. Setelah instrumen dalam bentuk tes tersebut disusun, kemudian

diuji cobakan dan dianalisis. Alat ukur dikatakan baik jika syarat-syarat validitas,

reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran juga baik.

3.6.1 Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi, 2010:211). Hasil penelitian yang valid

jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2009:121). Dalam

penelitian ini data dianalisis dengan menggunakan komputer program SPSS


71

16,00. Pernyataan validitas item dapat dilihat pada Corrected Item Total

Correlation > r tabel.

Berdasarkan hasil perhitungan validitas instrumen pada soal uji coba,

dapat dilihat bahwa tidak semua soal termasuk dalam kategori valid. Butir soal

yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3
Ringkasan Hasil Validitas Soal Uji Coba
No. Kriteria Nomor Soal Jumlah
1. Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 30
17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 31, 32, 33, 34
2. Tidak Valid 7, 11, 14, 19, 35 5
Sumber: Data uji coba soal diolah tahun 2015
Keterangan: Hasil selengkapnya akan disajikan pada Lampiran 10

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik (Suharsimi, 2010:221). Hasil penelitian yang reliabel, jika

terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2009:121). Dalam

penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula

Cronbach Alpha dan dengan menggunakan program SPSS 16,00. Output SPSS

menunjukkan nilai Cronbach Alpha > 0.6 yaitu 0,861 > 0,06 yang berarti bahwa

intrumen reliabel.

3.6.3 Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal

yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha

memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta


72

didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi

karena di luar jangkauannya.Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat

digunakan rumus:

P=

Keterangan:

P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes.

Kriteria yang digunakan:

P 1,00 sampai 0,30 adalah sukar

P 0,30 sampai 0,70 adalah cukup (sedang)

P 0,70 sampai 1,00 adalah mudah

3.6.4 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah).Besarnya angka yang menunjukkan daya pembeda soal

disebut indeks diskriminasi. Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti

semakin mampu soal tersebut membedakan antara peserta didik yang pandai

dengan peserta didik yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk mencari

daya pembeda soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

D= - = -
73

Keterangan:

D : Daya Pembeda

: Banyaknya peserta kelompok atas

: Banyaknya peserta kelompok bawah :Banyaknya peserta

kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu

dengan benar

: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar :

Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Kriteria yang digunakan dalam menentukan daya pembeda adalah:

0,00 < DP < 0,20 maka daya pembedanya jelek

0,20 < DP < 0,40 maka daya pembedanya cukup

0,40 < DP < 0,70 maka daya pembedanya baik

0,70 < DP < 1,00 maka daya pembedanya baik sekali

Negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai

negatif sebaiknya dibuang saja.

3.7 Analisis Data

3.7.1 Analisis Data Tahap Awal

Digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok (eksperimen dan

kontrol) memiliki tingkat homogenitas yang sama. Data yang diamati dari nilai

pre-test atau sebelum kedua kelas tersebut mendapat perlakuan. Pada analisis
74

tahap awal, langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis tahap awal adalah uji

normalitas, uji homogenitas dan analisis uji kesamaan dua rata-rata atau uji beda.

Analisis yang digunakan yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data nilai hasil belajar siswa

kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dan

kelas kontrol yang mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional

berdistribusi normal atau tidak. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal,

maka analisis lebih lanjut digunakan statistik parametris. Dalam penelitian ini data

dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS 16,00 dengan menggunakan

uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan

probabilitas. Jika probabilitas lebih besar dari 0,05 (taraf signifikansi 5%), maka

data dalam penelitian berdistribusi normal. Output SPSS menunjukkan nilai sig.

> 0,05, yaitu pada kelas eksperimen 0,286 dan kelas kontrol 0,673 dapat

disimpulkan bahwa data pre-test pada kedua kelas berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Uji homogenitas digunakan

untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi awal

yang sama atau homogen. Asumsi yang mendasari dalam analisis varians adalah

bahwa varian dari populasi adalah sama, sehingga pengambilan sampel dari
75

populasi yang ada dapat dilakukan dengan menggunakan teknik cluster sampling.

Dalam penelitian ini uji homogenitas mengunakan program SPSS 16,00 dengan

menggunakan uji levene Statistic. Output SPSS menunjukan nilai Sig.>level of

significant (α= 0,05), yaitu 0,583 > 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan

bahwa data pre-test pada kedua kelas adalah homogen (sama).

c. Uji Kesamaan Rata-Rata

Uji kesamaan rata-rata sebelum perlakuan bertujuan untuk mengetahui ada

atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel. Uji kesamaan dua

rata-rata menggunakan rumus uji t. Uji kesamaan dua rata-rata dapat dianalisis

menggunakan program SPSS 16,00 dengan uji independent sampel t-test dan One

Way ANOVA. Dasar pengambilan keputusannya yaitu Ho diterima jika sig. (2-

tailed) lebih dari 0,05 dan Ho ditolak jika sig. (2-tailed) kurang dari 0,05. Output

SPSS menunjukkan Nilai Sig. (2-tailed) pada equal variance assumed = 0,388 dan

lebih besar dari taraf significant (α) = 0,05, artinya data nilai pre-test kelas

eksperimen dan kontrol tidak ada perbedaan yang signifikan. Hal ini

menunjukkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang relatif sama.

3.7.2 Analisis Data Tahap Akhir

Setelah perlakuan selesai diberikan, maka diadakan tes untuk mengambil

data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tahap-tahapan

analisis data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data nilai hasil belajar

siswa kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran


76

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media permainan

monopoli dan kelas kontrol yang mendapat perlakuan model pembelajaran

konvensional berdistribusi normal atau tidak. Jika data yang diperoleh

berdistribusi normal, maka analisis lebih lanjut digunakan statistik parametris.

Dalam penelitian ini data dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS

16,00 dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Dasar

pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas lebih besar dari

0,05 (taraf signifikansi 5%), maka data dalam penelitian berdistribusi normal.

Output SPSS menunjukkan Nilai Sig. pada kelas eksperimen 0.101 > 0.05 dan

kelas kontrol 0.527 > 0.05. Dapat disimpulkan bahwa data post-test pada kedua

kelas berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kelas dengan

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media

permainan monopoli dan kelas dengan model pemebelajaran konvensional

memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Uji homogenitas digunakan

untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi awal

yang sama atau homogen. Asumsi yang mendasari dalam analisis varians adalah

bahwa varian dari populasi adalah sama. Dalam penelitian ini uji homogenitas

mengunakan program SPSS 16,00 dengan menggunakan uji levene Statistic.

Outpus SPSS menunjukkan nilai Sig. > level of significant (α= 0,05), yaitu 0,583

> 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data post-test pada kedua kelas adalah homogen

(sama).
77

3.8 Uji hipotesis

1. Pengujian Hipotesis 1 (Uji Peningkatan Hasil Belajar)

Hipotesis 1 menyatakan bahwa pembelajaran dengan penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media

permainan monopoli dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran

ekonomi materi pokok pasar modal kelas XI IIS SMA Negeri 11Semarang

tahunajaran 2014/2015. Untuk menguji hipotesis ini maka digunakan uji paired

samplet-test, data yang digunakan untuk melakukan uji ini adalah data nilai pre-

test danpost-test kelas eksperimen serta kelas kontrol. Pengujian hipotesis

menggunakanprogram SPSS 16 One Sample T Test dengan taraf kepercayaan α=

5%. Hasilnyaapabila t hitung < t tabel maka Ho diterima, sebaliknya jika t hitung

> t tabel makaHo ditolak. Output SPSS menunjukkan Nilai Sig (2-tailed) sebesar

0,000 < level of significant (α) sebesar 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara nilai siswa sebelum perlakuan dan setelah

perlakuan.

2. Pengujian Hipotesis 2 (Uji Beda Dua Rata-Rata)

Hipotesis 2 menyatakan bahwa Pembelajaran dengan penggunaan

penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament

(TGT) dengan Media Permainan Monopolilebih efektif meningkatkan hasil belajar

pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modak kelas XI IIS SMA N 11
78

Semarang dibandingkan dengan menggunakan model konvensional (ceramah dan

diskusi). Peningkatan hasil belajar ini dapat dilihat dari perbedaan kemampuan

awal siswa sebelum diberi perlakuan dan kemampuan akhir siswa kelas

eksperimen setelah diberi perlakuan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli. Untuk menguji

hipotesis ini, maka menggunakan program SPSS 16 uji independent sample-test

atas nilai post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan

kriteria hipotesis diterima jika Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, dan hipotesis ditolak

jika Sig (2-tailed) kurang dari 0,05. Output SPSS menunjukkan Nilai Sig. (2-

Tailed) pada Equal variances assumed = 0,001 dan kurang dari level of significant

(α) = 0,05, Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara nilai post-test kelas

eksperimen dan kelas kontrol.


106

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Hasil penelitian tentang Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli pada Mata

Pelajaran Ekonomi Materi Pokok Pasar Modal Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas Xi IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game

Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modal

kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Pembelajaran dengan Model Pembelajaran kooperatif tipe Teams Game

Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli lebih efektif

meningkatkan hasil belajar pada materi pokok pasar modal dibandingkan

dengan menggunakan model konvensional (ceramah dan diskusi).

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka saran yang dapat disampaikan adalah

sebagai berikut:

1. Model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dapat

digunakan sebagai alternatif bagi guru dalam memilih strategi pengajaran

ekonomi yang inovatif.


107

2. Diharapkan Model Pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament

(TGT) dengan Media Permainan Monopoli dipakai dalam pembelajaran

ekonomi karena metode pembelajaran ini efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

3. Sebelum menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe Teams Game

Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli, guru sebaiknya

merencanakan alokasi waktu yang baik agar dalam penerapannya antara

waktu dan materi yang ditentukan bisa terlaksana sesuai dengan yang

diharapkan dalam kegiatan pembelajaran.

4. Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan, guru hendaknya

bersikap tegas dalam mengkondisikan siswa sehingga semua siswa sudah siap

sebelum mengikuti proses pembelajaran.


108

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Sabri. 2007. Strategi Belajar Mengajar Mikro Teaching. Ciputat :


Quantum Teaching.

Arif Susanto, Raharjo, Muji Sri Prastiwi. 2012. ”Permainan Monopoli sebagai
Media Pembelajaran Sub Materi Sel pada Siswa SMA Kelas XI IPA”.
Dalam ejournal.unesa.ac.id, Vol 1, No 1.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Danim, Sudarwan. 2008. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dea Aransa Vikagustanti, Sudarmin, Stephani Diah Pamelasari.


2014.“Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli IPA Tema Organisasi
Kehidupan Sebagai Sumber Belajar Untuk Siswa SMP”. journal.unnes.ac.id
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Azwan. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.

Geminastiti, Kinanti dan Nella Nurlita. 2014. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas
XI- Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Bandung: Yrama Widya.

Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya UNESA-


UNIVERSITY.

Isjoni dan Arif Ismail. 2009. Model-model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Istiqomah. 2006. Pembelajaran Teams Game Tournaments. Jakarta : Raja.


Grafindo Persada.

Kodir, Abdul. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: PT Grafindo.

Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Ani. Psikologi Pendidikan. 2012. Semarang:
UNNES PRESS.
109

Sadan Hasan. (2011). “Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student


Teams Achievement Division (Stad) Berbantu Media Monopoli Dalam
Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK
NEGERI 1 Godean Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses.


Jakarta: Kencana Media Prenada .

Slameto.2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka


Cipta.

Solihatin, Etin dan Raharjo. 2011. Cooperative Leraning. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakaerta: Raja Grafindo


Persada.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 2014. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar


Baru Algesindo.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.


Jakarta : Prestasi republik.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:


Kencana Prenada Median Group.

Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran:


Kompetensi dan Praktik. Yogya: Wuha Letera.

Wyk, Micheal.van. “The Effect of Teams Games Tournament on Achievment,


Retention, and Attitudes of Economics Education Students” Dalam Jurnal J
Soc Sci, 26(3): 183-193 (2011). South Africa:University of the Free State
110

Lampiran 1

Data Observasi Nilai Ulangan Harian


Mapel Ekonomi Materi pokok Pasar Modal
Kelas XI IPS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2013/2014
No Nilai
IPS 1 IPS 2 IPS 3 IPS 4 IPS 5 IPS 6
1 80 68 85 80 60 60
2 85 80 86 70 100 60
3 90 80 90 70 65 60
4 95 68 87 80 100 50
5 74 70 74 80 68 50
6 85 80 80 85 84 100
7 70 80 85 80 80 88
8 70 80 85 70 60 80
9 95 68 88 88 80 96
10 99 70 70 90 60 84
11 90 66 67 80 80 84
12 90 68 74 85 84 100
13 100 60 85 88 80 60
14 100 80 74 85 84 84
15 100 80 74 85 82 60
16 100 70 85 74 96 80
17 72 68 86 85 68 60
18 95 68 85 70 96 92
19 80 80 88 80 60 60
20 95 80 85 70 64 100
21 85 68 88 80 100 70
22 90 68 85 80 100 80
23 95 70 85 85 82 60
24 85 80 80 73 92 68
25 73 80 73 85 70 93
26 90 80 72 80 96 60
27 90 80 80 74 60 80
28 80 68 68 85 60 80
29 74 80 68 85 80 60
30 68 80 80 72 80 58
31 70 80 74 70 82 60
32 95 80 80 85 70 92
33 95 70 68 92
34 80 70 100 58
35 60
111

Lampiran 2

Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Soal Uji Coba


Kelas XI IPS 1 MA Al Asror Gunungpati Semarang
Tahun Ajaran 2014/2015
No Nama Kode
Responden
1 Achmad Lutfi Amin UC-01
2 Aditya Yoral S. UC-02
3 Ahmad Miftakul Rizul UC-03
4 Ahmad Murokhib UC-04
5 Ahmad Zaenudin UC-05
6 Ana Puji Astuti UC-06
7 Bayu Kresnawan UC-07
8 Deni Firmansyah UC-08
9 Diah Pebrihastari UC-09
10 Duwik Feri Cahyono UC-10
11 Farida Nur Aini UC-11
12 Hafidhotus Saniyah UC-12
13 Indah Maulida Silvi UC-13
14 Luluk Latifah UC-14
15 M. alwin Elang Pratama UC-15
16 M. Lucky Lukmana UC-16
17 M. Haedar Failarup UC-17
18 Nabila UC-18
19 Nailil Muna UC-19
20 Nur Elyviati Sakinah UC-20
21 Nurul Afidah UC-21
22 Nurul Hanifah UC-22
23 Rico Nur Alim UC-23
24 Ridwanda Aldi UC-24
25 Rifka Anggraeni UC-25
26 Sowan Nur Aksa UC-26
27 Sufiah UC-27
28 Titik Ambarwati UC-28
112

Lampiran 3

Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Kelas Eksperimen


Kelas XI IIS 2 SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015
No Nama Kode
Responden
1 Alfin Khorunnisa KE_01
2 Andria Mifta KE_02
3 Azizah Nuraini KE_03
4 Bagas Wahyu Jati KE_04
5 Bertha Murwindha KE_05
6 Choirul Iqbal KE_06
7 Daramita Bhayu KE_07
8 Delila Nisnoni KE_08
9 Deni Santoso KE_09
10 Desi Wahyu KE_10
11 Dinar Anandia KE_11
12 E. Liza Catharinasa KE_12
13 Ervinca Maharani KE_13
14 Eva Meilinda KE_14
15 Gifrina Indriani KE_15
16 Habel Kevin Siegers KE_16
17 Iqbal Tri Handoyo KE_17
18 Jihan Syifa KE_18
19 Jodi Noor KE_19
20 Luthfi Umaraya KE_20
21 Maya Adelia KE_21
22 Melati Sari KE_22
23 Mohammad Fadli KE_23
24 Muhammad Shabur KE_24
25 Nur Rokhim KE_25
26 Nurul Hidayati KE_26
27 Raden Otniel KE_27
28 Rifkiyanto Arsyad KE_28
29 Rizki Abda'u KE_29
30 Oktavira Rachman KE_30
31 Safira Saraswati KE_31
32 Thomas Kristianda KE_32
33 Wisnu Artha KE_33
34 Yehezkiel Oktavianus KE_34
35 Yogi Adya KE_35
36 Yosep Budi KE_36
113

Lampiran 4

Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Kelas Kontrol


Kelas XI IIS 1 SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015
No Nama Kode
Responden
1 Achian Fadholi KK_01
2 Adyana Paramitha Hanie KK_02
3 Alfian Hendriyanto KK_03
4 Alifia Ade Rahmatika KK_04
5 Amadea Prajna P. KK_05
6 Andre Haryanto KK_06
7 Anggita Ratih R. KK_07
8 Anggraini Puspita Sari KK_08
9 Catharinasa Rizki Wardhani KK_09
10 Ayu Sarah Sulistyawati KK_10
11 Bagas Kurnia Adi KK_11
12 Dhita Yulianda KK_12
13 Erina Dwi Hardiani KK_13
14 Eveline Paramitha P. KK_14
15 Farhan Putra Harsony KK_15
16 Fatihatul Qirona KK_16
17 Firnanda Agum F. KK_17
18 Gabriella Arinta Putri KK_18
19 Galuh Gunita Pangastuti KK_19
20 Hilman Priantomo R. KK_20
21 Ikke Kemala KK_21
22 Iqbal Yoga Pradana KK_22
23 M. Arung Palaga KK_23
24 M. Daffa Fauzi KK_24
25 Ninda Aulia Nabila KK_25
26 Nanda Yunielvira W. KK_26
27 Narakarti Nugraha KK_27
28 Raafi Wahyu Pratama KK_28
29 Redza Yassar P. KK_29
30 Ricky Irwansyah KK_30
31 Shinta Marentya A. KK_31
32 Sri Nugraheni K. KK_32
33 Yohanes Oki Kresna B. KK_33
34 Yulinda Ayu Ardiyani KK_34
35 Zahra Himatu Ulya KK_35
114

Lampiran 5

Nilai Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi

SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015

No Nilai
IIS 1 IIS 2 IIS 3 IIS 4 IIS 5
1 81 84 85 80 80
2 79 92 78 83 80
3 78 79 80 87 85
4 82 84 84 76 81
5 81 83 80 78 75
6 80 76 82 88 75
7 82 83 81 87 75
8 88 86 90 80 82
9 76 75 78 90 80
10 91 88 92 78 58
11 87 90 84 85 93
12 76 86 77 78 86
13 81 83 86 78 75
14 83 81 78 84 82
15 77 84 92 90 75
16 86 82 90 77 75
17 88 85 86 77 75
18 88 83 78 81 75
19 82 78 80 83 78
20 87 91 91 76 75
21 88 91 84 79 91
22 81 91 93 78 75
23 90 76 92 91 94
24 78 83 79 80 82
25 83 86 87 79 86
26 85 85 91 75 75
27 84 82 79 83 91
28 79 81 92 90 86
29 90 80 82 85 94
30 82 52 88 78 86
31 79 84 80 92 79
32 91 75 76 91 78
33 81 78 90 77 94
34 87 77 94 78 92
35 86 78 91 88 93
36 89 80 93 92 75
115

Lampiran 6

UJI NORMALITAS DATA POPULASI

Statistik Uji :
Uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf nyata 0.05.

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kontrol Eksperimen

N 36 36
a
Normal Parameters Mean 83.50 82.00

Std. Deviation 4.437 6.953

Most Extreme Differences Absolute .132 .129

Positive .132 .116

Negative -.118 -.129

Kolmogorov-Smirnov Z .794 .775

Asymp. Sig. (2-tailed) .554 .585

a. Test distribution is Normal.

UJI HOMOGENITAS DATA POPULASI

Statistik Uji :
Uji Lavene test dengan taraf nyata 0.05.
Kriteria :
Ho diterima jika nilai Sig lebih dari 0.05 (lihat output pada test of homogenity of
variance)

Test of Homogeneity of Variances

Kondisi Awal

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.595 1 70 .443
116

Lampiran 7

Kisi-kisi Soal Uji Coba


Nama Sekolah : MA Al Asror Gunungpati Jumlah Soal : 35
Tahun Ajaran : 2014/2015 Jenis Soal : Pilihan Ganda
Materi pokok: Pasar Modal Waktu : 45 menit
Aspek Kognitif Jumlah
No Indikator Ingatan Pemahaman Aplikasi Analisis Soal
1 Menjelaskan pengertian
2, 3, 4,
1, 5 6
pasar modal 26
2 Menjelaskan peran pasar
7, 8, 9,
4
modal 10
3 Menjelaskan lembaga 18, 19,
20, 21, 17 6
penunjang pasar modal
22
4 Menyebutkan instrumen 6, 12,
13, 14, 11, 23,
/produk pasar modal 16 12
15, 25, 24
27, 30
5 Menjelaskan perbedaan
pasar perdana dan pasar 29 28 2
sekunder
6 Menjelaskan mekanisme
perdagangan di bursa 31, 32,
33 4
35
efek
7 Menyebutkan langkah-
langkah perdagangan 34 1
saham
Penentuan skor untuk instrumen soal uji coba materi pasar modal adalah sebagai
berikut:

Jawaban Skor

Benar 1

Salah 0
117

Lampiran 8

SOAL UJI COBA

Mata Pelajaran : Ekonomi


Materi pokok : Pasar Modal
Kelas/Semester : XI/2
Waktu : 45 menit

Petunjuk Umum :
1. Tulislah nama, kelas, dan nomor presensi anda pada lembar jawaban yang
telah disediakan
2. Bacalah dengan teliti soal-soal yang ada sebelum anda mengerjakan
3. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
Petunjuk Khusus:
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan cara memberi
tanda (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada lembar jawaban yang tersedia.

Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan berikut ini !


1. Pasar modal merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran kredit

a. jangka pendek d.
jangka sedang
b. jangka menengah e.
jangka tidak pasti
c. jangka panjang
2. Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda
pada tahun 1912 tepatnya di ...
a. Surabaya d. Batavia
b. Semarang e. Yogyakarta
c. Medan
118

3. Di Bursa Efek diberlakukan system perdagangan otomatis yang dikenal


dengan nama:
a. The Jakarta Automated Trading System
b. capital market
c. Automated Teller Machine
d. capital gain
e. Invesment Company
4. Undang-undang yang mengatur pasar modal Indonesia adalah …
a. UU No. 1 Tahun 1995
b. UU No. 8 Tahun 1995
c. UU No. 18 Tahun 1995
d. UU No. 8 Tahun 2000
e. UU No, 1 Tahun 2000
5. Di bawah ini merupakan perbedaan investasi dan menabung.
1. Digunakan untuk tujuan jangka menengah dan panjang
2. Digunakan untuk tujuan jangka pendek atau berjaga-jaga
3. Tujuannya untuk melipatgandakan kekayaan melalui perolehan regular
income dan capital gain
4. Tujuannya yang hendak dicapai umumnya bersifat konsumtif
5. Dana awal dalam jumlah yang relatif kecil
6. Dana awal dalam jumlah yang relatif besar
Yang merupakan karakteristik dari investasi adalah ...
a. 1, 3, dan 5 d. 2, 4, dan 5
b. 1, 3, dan 6 e. 2, 4, dan 6
c. 2, 3, dan 6
6. Kerugian yang diperoleh investor yang menyatakan selisih dari harga jual dan
harga beli disebut ...
a. capital loss d. yield
b. capital gain e. fee
c. laba
119

7. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan beberapa fungi , salah satunya fungsi likuiditas
yang berarti ...
a. Pasar modal menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin menghindari
penurunan mata uang karena inflasi
b. Masyarakat dapat mengembangkan kekayaan dengan berinvestasi
c. Memudahkan masyarakat memperoleh kembali dananya karena pada
umumnya pasar modal mudah dicairkan
d. Sebagai sumber pinjaman bagi pemerintah maupun perusahaan untuk
membiaai perusahannya
e. pihak yang kelebihan dana dapat melipatgandakan kekayaan
8. Salah satu fungsi pasar modal adalah ...
a. sebagai pasar d.
alternatif konsumsi
b. sebagai perantara e.
alternatif alat keuangan
c. alternatif investasi
9. Dari beberapa fungsi pasar modal di bawah ini, yang secara langsung
menguntungkan pemerintah adalah …
a. sarana untuk mendapatkan tambahan modal
b. sarana pemerataan pendapatan
c. memperbesar produksi nasional
d. meningkatkan pemasukan pajak
e. meminimalkan jumlah pengangguran
10. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat pasar modal bagi emiten adalah ...
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. Dana dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi
4. Memperoleh deviden
5. Memperoleh bunga yang mengambang
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 5
120

b. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
11. Bunga (kupon) diporeleh oleh pihak yang memenangkan ...
a. Saham
b. Obligasi
c. Reksadana
d. Sertifikat deposito
e. Warrant
12. Tanda penyertaan modal seseorang atau pihak yang (badan usaha) dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas disebut ...
a. Saham d. Right
b. Obligasi e. Reksa Dana
c. Warrant
13. Sekuritas yang melekat pada penerbitan saham ataupun obligasi dan
memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham perusahaan
dengan harga dan pada jangka waktu tertentu disebut …
a. Saham d. Warrant
b. Obligasi e. Reksa dana
c. Right
14. Reksa dana yang tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian
yang stabil merupakan jenis reksa dana ...
a. Reksa dana pasar uang
b. Reksa dana pendapatan tetap
c. Reksa dana saham
d. Reksa dana campuran
e. Reksa dana alternatif
15. Pemegang saham yang memperoleh hak paling dulu dalam pembagian
deviden adalah pemegang saham ...
a. Blue chips
b. Groth stock
c. Emerging stock
121

d. Preferen
e. Common stock
16. Obligasi dengan nilai nominal Rp 50.000.000 dijual pada harga 98%, maka
nilai obligasi tersebut adalah ...
a. Rp 50.000.000 d. Rp
99.000.000
b. Rp 51.000.000 e. Rp 101.000.000
c. Rp 49.000.000
17. Berikut kerugian pemegang saham dan obligasi
1) Tidak memperoleh deviden
2) Tidak memperoleh kupon
3) Risiko likuidasi
4) Risiko tingkat suku bunga
5) Mendapat capital loss
Kerugian pemegang obligasi ditunjukkan pada nomor ...
a. 1), 2), dan 3) d. 2), 3), dan 4)
b. 1), 3), dan 4) e. 1), 4), dan 5)
c. 2), 4), dan 5)
18. Pihak yang menyelenggarakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan
efek antara mereka disebut ...
a. Perusahaan efek d. Biro
administrasi efek
b. Bursa efek e. Perantara
pedagang efek
c. Lembaga kliring dan penjaminan
19. Berikut ini adalah lembaga–lembaga yang terkait dengan pasar modal
1. Biro Administrasi Efek (BAE)
2. Bank Kustodian
3. Wali Amanat
4. Penasehat Investasi
122

5. Pemeringkat Efek (Rating Agencies)


Lembaga penunjang pasar modal adalah
a. 1, 2, dan 3 d. 3, 4, dan 5
b. semua benar e. 1, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 4
20. Lembaga penunjang pada pasar modal yang melaksanakan kegiatan pasar
modal yang berfungsi sebagai pihak yang dipercaya untuk mewakili
kepentingan seluruh pedagang obligasi atau sekuritas kredit adalah …
a. Wali amanat d. akuntan publik
b. Penanggung e. reksa dana
c. Biro administrasi efek
21. Dibawah ini yang bukan profesi penunjang pasar modal adalah ...
a. Akuntan d. konsultan hukum
b. Notaris e. penjamin emisi efek
c. Penilai
22. Bentuk perusahaan yang diperbolehkan untuk menerbitkan saham adalah …
a. perusahaan perorangan d. perseroan terbatas
b. firma e. perusahaan daerah
c. CV
23. Berikut beberapa kebaikan pasar modal
1) Memperoleh tambahan dana untuk meningkatka produksi
2) Memperkuat struktur permodalan perusahaan
3) Memperoleh tambahan penghasilan/bagian laba atau bunga
4) Memanfaatkan uang nganggur/idle money
5) Promosi dengan biaya ringan
Kebaikan pasar modal bagi perusahaan/emiten ditunjukan pada nomor ...
a. 1), 2), dan 3) d. 2), 4), dan 5)
b. 1), 2), dan 4) e. 3), 4), dan 5)
c. 1), 2), dan 5)
24. Peranan Bank dalam perdagangan efek adalah sebagai ...
a. Perantara perdagangan efek
123

b. Penjual efek secara langsung di bursa


c. Penjamin emisi
d. Pembeli efek
e. Penyandang dana
25. Nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala disebut ...
a. nilai nominal d. deviden
b. kupon e. laba
c. kuitansi
26. Istilah yang menunjukan satuan perdagangan saham adalah
a. Fraksi harga d. lot
b. Unit penyertaan e. nominal
c. Unit
27. Satu lot saham berjumlah …
a. 100 d. 1000
b. 200 e. 5000
c. 500
28. Di bawah ini faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal adalah ...
1. Supply sekuritas apakah cukup banyak perusahaan yang butuh dana
2. Ketergantungan emiten terhadap bank cukup besar
3. Masalah hukum dan peraturan
4. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi
5. Jumlah dana yang dihimpun berjumlah besar
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4
b. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
c. 1, 3, dan 5
29. Bapak Azhari pada tanggal 25 Agustus 2006, membeli saham PT Sepatu Bata
tbk sebanyak 5 lot dengan harga per saham Rp. 12.500,00. Tiga bulan
kemudian ternyata harga saham mengalami peningkatan. Pada saat harganya
mencapai Rp. 13.200,00/lembar, Bapak Azhari menjual seluruh saham Sepatu
Bata tersebut. Keuntungan yang diperoleh atas penjualan sahamnya adalah …
a. Rp 3.500,00 d. Rp 3.500.000,00
124

b. Rp 1.750,00 e. Rp 2.000.000,00
c. Rp 1.750.000,00
30. Pasar di mana pertama kali suatu perusahaan menawarkan sahamnya kepada
publik disebut …
a. pasar pertama d. pasar perdana
b. pasar sekunder e. pasar negosiasi
c. pasar tunai
31. Berikut yang tidak termasuk perbedaan antara pasar perdana dan pasar
sekunder adalah …
a. Pada pasar perdana harga tidak berubah, sedangkan pada pasar sekunder
harga ditentukan oleh mekanisme pasar
b. transaksi perdagangan di pasar sekunder tidak dikenakan biaya komisi,
sedangkan pasar perdana terdapat biaya komisi
c. pada pasar perdana hanya terjadi pembelian saham sedangkan di pasar
sekunder dapat terjadi jual beli saham
d. Dari sudut pandang jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu,
sedangkan pasar sekunder tidak
e. Di pasar sekunder semua transaksi harus melalui pialang sedangkan pada
pasar perdana tidak demikian
32. Berikut adalah keuntungan seseorang yang memiliki saham, kecuali …
a. mendapat pembagian keuntungan
b. memiliki sebagian kecil perusahaan
c. gaji meningkat
d. memperoleh capital gain
e. menerima deviden
33. Sejak tahun 1995, BEJ telah menggunakan sistem perdagangan otomatis yang
di kenal dengan istilah…,
a. remote trading
b. scripless trading
c. Jakarta automated trading system (JATS)
d. Automatic trading
125

e. Halting system
34. Berikut ini langkah-langkah yang tepat dalam mekanisme perdagangan saham
adalah ...
1. Pemesanan saham
2. Transaksi berhasil
3. Menjadi nasabah di perusahaan sekuritas
4. Penyelesaian transaksi
5. Forced sell
a. 1, 3, 4, 5, 2 d. 3, 1, 4, 2, 5
b. 1, 5, 2, 3, 4 e. 3, 1, 5, 4, 2
c. 3, 1, 2, 5, 4
35. Berikut ini adalah mekanisme perdagangan di Pasar Modal:
1. Calon penanam modal akan membuka opening account di perusahaan
efek yang dipercaya untuk mengelola dana.
2. Perusahaan efek aktif mencatatnya dalam file customer perusahaan dan
menyimpannya sebagai data perusahaan.
3. Saat pemilik modal ingin melakukan transaksi, ia harus menghubungi
brokernya dan memberitahukan saham yang diinginkan beserta jumlah
dan harga yang ingin dibeli atau dijual.
4. Broker akan bertindak sebagai sales person, dan akan meneruskan
perintah tersebut pada dealer di perusahaan investasi.
Urutan mekanisme perdagangan di pasar modal yang tepat adalah …
a. 1, 2, 3, dan 4 d. 1, 3, 4, dan 2
b. 2,1, 3, dan 4 e. 3, 2, 4, dan 1
c. 4, 3, 2, dan 1
126

Lampiran 9

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. A 11. B 21. E 31. B


2. D 12. A 22. D 32. C
3. A 13. D 23. A 33. E
4. B 14. B 24. E 34. C
5. B 15. D 25. B 35. A
6. A 16. C 26. D
7. C 17. B 27. C
8. C 18. B 28. E
9. D 19. A 29. C
10. E 20. A 30. D
127

Lampiran 10

ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS SOAL UJI COBA

1. Validitas Soal Uji Coba

Dalam menghitung Item soal uji coba yang tidak valid, dilakukan dengan

menggunakan program SPSS. Validitas masing-masing item dihitung dengan cara

membandingkan hasil pearson correlation pada perhitungan SPSS, dengan r table.

Untuk jumlah responden Uji coba sebanyak 28 responden, dengan signifikansi

0,05 maka R tabelnya diperoleh 0,374. Item soal uji coba dikatakan valid apabila

R hitung ≥ dari R table, dalam penelitian ini R hitung ≥ 0,374

Correlations
Skor Total Keterangan
Person correlation .492”
1 Sig. (2-tailed) .008 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .596”
2 Sig. (2-tailed) .001 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .509”
3 Sig. (2-tailed) .006 Valid Dipakai
N 28
128

Person correlation .521”


4 Sig. (2-tailed) .004 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .550”
5 Sig. (2-tailed) .002 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .405’
6 Sig. (2-tailed) .033 Valid Dipakai
N 28
Person correlation -.288
Tidak
7 Sig. (2-tailed) .137 Dipakai
Valid
N 28
Person correlation .583”
8 Sig. (2-tailed) .001 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .561”
9 Sig. (2-tailed) .002 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .449’
10 Sig. (2-tailed) .016 Valid Dipakai
N 28
Person correlation -.276
Tidak
11 Sig. (2-tailed) .156 Dibuang
Valid
N 28
Person correlation .613”
12 Sig. (2-tailed) .001 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .494”
13 Sig. (2-tailed) .008 Valid Dipakai
N 28
Person correlation -.451’
Tidak
14 Sig. (2-tailed) .016 Dipakai
Valid
N 28
129

Person correlation .674”


15 Sig. (2-tailed) .000 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .561”
16 Sig. (2-tailed) .002 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .590”
17 Sig. (2-tailed) .001 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .575”
18 Sig. (2-tailed) .001 Valid Dibuang
N 28
Person correlation -.247
Tidak
19 Sig. (2-tailed) .206 Dibuang
Valid
N 28
Person correlation .801”
20 Sig. (2-tailed) .000 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .430”
21 Sig. (2-tailed) .022 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .494”
22 Sig. (2-tailed) .008 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .520”
23 Sig. (2-tailed) .005 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .483”
24 Sig. (2-tailed) .009 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .399’
25 Sig. (2-tailed) .035 Valid Dipakai
N 28
130

Person correlation .578”


26 Sig. (2-tailed) .001 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .500”
27 Sig. (2-tailed) .007 Valid dipakai
N 28
Person correlation .425’
28 Sig. (2-tailed) .024 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .742”
29 Sig. (2-tailed) .000 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .510”
30 Sig. (2-tailed) .006 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .750”
31 Sig. (2-tailed) .000 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .550”
32 Sig. (2-tailed) .002 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .499”
33 Sig. (2-tailed) .007 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .422’
34 Sig. (2-tailed) .025 Valid Dipakai
N 28
Person correlation .119
Tidak
35 Sig. (2-tailed) .548 Dibuang
Valid
N 28
Sumber: Data yang diolaah tahun 2015

Keterangan:

Soal yang tidak valid sebanyak 5 soal yaitu nomor 7, 11, 14, 19, dan 35.
131

2. Reliabilitas Soal Uji Coba

Reliabilitas data diperoleh dengan membandingkan data analisis reliabel


menggunakan SPSS 16 menunjukan Cronbach alpha > dari 0,60.
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based


Cronbach's Alpha on Standardized Items N of Items

.861 .873 35
Lampiran 11

ANALISIS DAYA PEMBEDA DAN TINGKAT KESUKARAN


SOAL UJI COBA
Kode Butir Soal
No
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 UC_7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
2 UC_3 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
3 UC_20 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
4 UC_22 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
5 UC_12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
6 UC_5 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
7 UC_28 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
8 UC_12 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
9 UC_19 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0
10 UC_10 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
11 UC_13 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
12 UC_21 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
13 UC_6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
14 UC_9 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0
15 UC_17 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1
16 UC_18 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1
17 UC_14 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1
18 UC_4 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
19 UC_26 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1
20 UC_25 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1
21 UC_1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1
22 UC_27 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1
23 UC_24 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
24 UC_8 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1
25 UC_23 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0
26 UC_16 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0
27 UC_15 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
28 UC_11 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
Jumlah 25 24 19 19 22 9 7 25 21 18 15 21
JBA 14 14 13 12 13 8 4 14 13 12 7 12
Pembed
Daya

JBB 11 10 6 7 9 1 3 11 8 6 8 9
132

JSA 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
JSB 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
0,2142
DP 0,285714 0,5 0,357143 0,285714 0,5 0,071429 0,214286 0,357143 0,428571 -0,07143 0,214286
85714
Kriteria Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Jelek Cukup Cukup Baik Jelek Cukup

JBA + JBB 25 24 19 19 22 9 7 25 21 18 15 21
Tingkat Kesukaran

JSA+JSB 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
0,8928
IK 0,857143 0,678571 0,678571 0,785714 0,321429 0,25 0,892857 0,75 0,642857 0,535714 0,75
57143

Kriteria Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah

Kriteria soal Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai

Butir Soal
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0
0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0
0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0
0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1
0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0
0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1
0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1
0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
8 8 25 21 18 20 23 25 17 8 18 21 15
6 2 14 13 12 13 10 14 10 8 12 12 10
2 6 11 8 6 7 13 11 7 0 6 9 5
14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

0,285714 -0,29 0,214286 0,357143 0,428571 0,428571 -0,21429 0,214286 0,214286 0,571429 0,428571 0,214286 0,357143
133

Cukup Jelek Cukup Cukup Baik Baik Jelek Cukup Cukup Baik Baik Cukup Cukup

8 8 25 21 18 20 23 25 17 8 18 21 15

28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28

0,285714 0,286 0,892857 0,75 0,642857 0,714286 0,821429 0,892857 0,607143 0,285714 0,642857 0,75 0,535714

Sukar Sukar Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sukar Sedang Mudah Sedang

Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai

Butir Soal
Y
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 31
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 29
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 29
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 29
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 28
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 28
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 27
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 27
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 27
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 27
0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 26
1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 26
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 25
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 25
1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 24
1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 23
0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23
1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 22
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 21
1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 21
1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 20
0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 17
0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 14
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9
0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 7

22 24 19 21 17 23 22 17 15 13 645

13 14 12 13 11 13 13 10 10 7
9 10 7 8 6 10 9 7 5 6

14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

14 14 14 14 14 14 14 14 14 14
134

0,285714 0,285714 0,357143 0,357143 0,357143 0,214286 0,285714 0,214286 0,357143 0,071429

Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek

22 24 19 21 17 23 22 17 15 13

28 28 28 28 28 28 28 28 28 28

0,785714 0,857143 0,678571 0,75 0,607143 0,821429 0,785714 0,607143 0,535714 0,464286

Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang

Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang

Lampiran 12

PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA

DAN TINGKAT KESUKARAN SOAL UJI COBA

1. Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba


Rumus

DP = -
Keterangan :
DP = Daya Pembeda

= Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

= Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

= Banyaknya siswa pada kelompok atas

= Banyaknya siswa pada kelompok bawah

Kriteria
Interval DP Kriteria
0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek
0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
135

0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik

Perhitungan

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk


butir soal yang laindihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada
tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 UC_07 1 1 UC_17 1
2 UC_03 1 2 UC_18 1
3 UC_20 1 3 UC_14 1
4 UC_22 1 4 UC_04 1
5 UC_12 1 5 UC_26 1
6 UC_05 1 6 UC_25 1
7 UC_28 1 7 UC_01 1
8 UC_12 1 8 UC_27 0
9 UC_19 1 9 UC_24 1
10 UC_10 1 10 UC_08 1
11 UC_13 1 11 UC_23 0
12 UC_21 1 12 UC_16 1
13 UC_06 1 13 UC_15 1
14 UC_07 1 14 UC_11 0
Jumlah 14 Jumlah 11

DP = -

= 0,21
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup

2. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba

Rumus

IK =

Keterangan:
136

IK = Indeks kesukaran

= Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

= Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

= Banyaknya siswa pada kelompok atas

= Banyaknya siswa pada kelompok bawah

Kriteria

Interval IK Kriteria
0,00 < IK ≤ 0,30 Sukar
0,00 < IK ≤ 0,70 Sedang
0,00 < IK ≤ 1,00 Mudah

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk


butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada
tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 UC_07 1 1 UC_17 1
2 UC_03 1 2 UC_18 1
3 UC_20 1 3 UC_14 1
4 UC_22 1 4 UC_04 1
5 UC_12 1 5 UC_26 1
6 UC_05 1 6 UC_25 1
7 UC_28 1 7 UC_01 1
8 UC_12 1 8 UC_27 0
9 UC_19 1 9 UC_24 1
10 UC_10 1 10 UC_08 1
11 UC_13 1 11 UC_23 0
12 UC_21 1 12 UC_16 1
13 UC_06 1 13 UC_15 1
14 UC_07 1 14 UC_11 0
Jumlah 14 Jumlah 11
137

IK =

= 0,89
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang mudah

Lampiran 13

KISI-KISI SOAL PRE-TEST

Nama Sekolah : SMA N 11 Semarang Jumlah Soal : 30


Tahun Ajaran : 2014/2015 Jenis Soal : Pilihan Ganda
Materi pokok: Pasar Modal Waktu : 45 menit
Aspek Kognitif Jumlah
No Indikator Ingatan Pemahaman Aplikasi Analisis Soal
1 Menjelaskan pengertian
2, 3, 4, 1, 5 5
pasar modal
2 Menjelaskan peran pasar
7, 8, 9 3
modal
3 Menjelaskan lembaga
15, 16,
14 5
penunjang pasar modal 17, 18
4 Menyebutkan instrumen 6, 10,
12, 11,
/produk pasar modal
13,21, 19, 20 11
22, 23,
26
138

5 Menjelaskan perbedaan
pasar perdana dan pasar 25 24 2
sekunder
6 Menjelaskan mekanisme
29 27, 28 3
perdagangan di bursa efek
7 Menyebutkan langkah-
langkah perdagangan 30 1
saham
Penentuan skor untuk instrumen soal uji coba materi pasar modal adalah sebagai
berikut:

Jawaban Skor

Benar 1

Salah 0
Lampiran 14

SOAL PRE-TEST

Mata Pelajaran : Ekonomi


Materi pokok : Pasar Modal
Kelas/Semester : XI/2
Waktu : 45 menit

Petunjuk Umum :
3. Tulislah nama, kelas, dan nomor presensi anda pada lembar jawaban yang
telah disediakan
4. Bacalah dengan teliti soal-soal yang ada sebelum anda mengerjakan
5. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
Petunjuk Khusus:
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan cara memberi
tanda (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada lembar jawaban yang tersedia.
139

Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan berikut ini !


1. Pasar modal merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran kredit

a. jangka pendek d.
jangka sedang
b. jangka menengah e.
jangka tidak pasti
c. jangka panjang
2. Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda
pada tahun 1912 tepatnya di ...
a. Surabaya d. Batavia
b. Semarang e. Yogyakarta
c. Medan
3. Di Bursa Efek diberlakukan system perdagangan otomatis yang
dikenal dengan nama:

a. The Jakarta Automated Trading System


b. capital market
c. Automated Teller Machine
d. capital gain
e. Invesment Company
4. Undang-undang yang mengatur pasar modal Indonesia adalah …
a. UU No. 1 Tahun 1995
b. UU No. 8 Tahun 1995
c. UU No. 18 Tahun 1995
d. UU No. 8 Tahun 2000
e. UU No, 1 Tahun 2000
5. Di bawah ini merupakan perbedaan investasi dan menabung.
1. Digunakan untuk tujuan jangka menengah dan panjang
2. Digunakan untuk tujuan jangka pendek atau berjaga-jaga
140

3. Tujuannya untuk melipatgandakan kekayaan melalui perolehan regular


income dan capital gain
4. Tujuannya yang hendak dicapai umumnya bersifat konsumtif
5. Dana awal dalam jumlah yang relatif kecil
6. Dana awal dalam jumlah yang relatif besar
Yang merupakan karakteristik dari investasi adalah ...
a. 1, 3, dan 5 d. 2, 4, dan 5
b. 1, 3, dan 6 e. 2, 4, dan 6
c. 2, 3, dan 6
6. Kerugian yang diperoleh investor yang menyatakan selisih dari
harga jual dan harga beli disebut ...
a. Capital loss d. yield
b. Capital gain e. fee
c. laba
7. Salah satu fungsi pasar modal adalah ...
a. sebagai pasar d. alternatif konsumsi
b. sebagai perantara e. alternatif alat keuangan
c. alternatif investasi
8. Dari beberapa fungsi pasar modal di bawah ini, yang secara
langsung menguntungkan pemerintah adalah …
a. sarana untuk mendapatkan tambahan modal
b. sarana pemerataan pendapatan
c. memperbesar produksi nasional
d. meningkatkan pemasukan pajak
e. meminimalkan jumlah pengangguran
9. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat pasar modal bagi
emiten adalah ...
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. Dana dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi
4. Memperoleh deviden
141

5. Memperoleh bunga yang mengambang


a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 5
b. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
10. Tanda penyertaan modal seseorang atau pihak yang (badan usaha)
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas disebut ...
a. Saham d. Right
b. Obligasi e. Reksa Dana
c. Warrant
11. Sekuritas yang melekat pada penerbitan saham ataupun obligasi
dan memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham perusahaan
dengan harga dan pada jangka waktu tertentu disebut …
a. Saham d. Warrant
b. Obligasi e. Reksa dana
c. Right
12. Pemegang saham yang memperoleh hak paling dulu dalam
pembagian deviden adalah pemegang saham ...
a. Blue chips
b. Groth stock
c. Emerging stock
d. Preferen
e. Common stock
13. Obligasi dengan nilai nominal Rp 50.000.000 dijual pada harga
98%, maka nilai obligasi tersebut adalah ...
a. Rp 50.000.000 d. Rp 99.000.000
b. Rp 51.000.000 e. Rp 101.000.000
c. Rp 49.000.000
14. Berikut kerugian pemegang saham dan obligasi
1. Tidak memperoleh deviden
2. Tidak memperoleh kupon
3. Risiko likuidasi
142

4. Risiko tingkat suku bunga


5. Mendapat capital loss
Kerugian pemegang obligasi ditunjukkan pada nomor ...
a. 1), 2), dan 3) d. 2), 3), dan 4)
b. 1), 3), dan 4) e. 1), 4), dan 5)
c. 2), 4), dan 5)
15. Pihak yang menyelenggarakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek antara mereka disebut ...
a. Perusahaan efek d. Biro
administrasi efek
b. Bursa efek e. Perantara
pedagang efek
c. Lembaga kliring dan penjaminan
16. Lembaga penunjang pada pasar modal yang melaksanakan
kegiatan pasar modal yang berfungsi sebagai pihak yang dipercaya untuk
mewakili kepentingan seluruh pedagang obligasi atau sekuritas kredit adalah

a. Wali amanat d. akuntan publik


b. Penanggung e. reksa dana
c. Biro administrasi efek
17. Dibawah ini yang bukan profesi penunjang pasar modal adalah ...
a. Akuntan d. konsultan hukum
b. Notaris e. penjamin emisi efek
c. Penilai
18. Bentuk perusahaan yang diperbolehkan untuk menerbitkan saham
adalah …
a. perusahaan perorangan d. perseroan terbatas
b. firma e. perusahaan daerah
c. CV
143

19. Berikut beberapa kebaikan pasar modal


1. Memperoleh tambahan dana untuk meningkatka produksi
2. Memperkuat struktur permodalan perusahaan
3. Memperoleh tambahan penghasilan/bagian laba atau bunga
4. Memanfaatkan uang nganggur/idle money
5. Promosi dengan biaya ringan
Kebaikan pasar modal bagi perusahaan/emiten ditunjukan pada nomor ...
d. 1), 2), dan 3) d. 2), 4), dan 5)
e. 1), 2), dan 4) e. 3), 4), dan 5)
f. 1), 2), dan 5)
20. Peranan Bank dalam perdagangan efek adalah sebagai ...
a. Perantara perdagangan efek
b. Penjual efek secara langsung di bursa
c. Penjamin emisi
d. Pembeli efek
e. Penyandang dana
21. Nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala
disebut ...
a. Nilai nominal d. Deviden
b. Kupon e. Laba
c. Kuitansi
22. Istilah yang menunjukan satuan perdagangan saham adalah
a. Fraksi harga d. lot
b. Unit penyertaan e. nominal
c. Unit

23. Satu lot saham berjumlah …


a. 100 d. 1000
b. 200 e. 5000
c. 500
24. Di bawah ini faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal
adalah ...
1. Supply sekuritas apakah cukup banyak perusahaan yang butuh dana
144

2. Ketergantungan emiten terhadap bank cukup besar


3. Masalah hukum dan peraturan
4. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi
5. Jumlah dana yang dihimpun berjumlah besar
d. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4
e. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
f. 1, 3, dan 5
25. Bapak Azhari pada tanggal 25 Agustus 2006, membeli saham PT
Sepatu Bata tbk sebanyak 5 lot dengan harga per saham Rp. 12.500,00. Tiga
bulan kemudian ternyata harga saham mengalami peningkatan. Pada saat
harganya mencapai Rp. 13.200,00/lembar, Bapak Azhari menjual seluruh
saham Sepatu Bata tersebut. Keuntungan yang diperoleh atas penjualan
sahamnya adalah …
a. Rp 3.500,00 d. Rp 3.500.000,00
b. Rp 1.750,00 e. Rp 2.000.000,00
c. Rp 1.750.000,00
26. Pasar di mana pertama kali suatu perusahaan menawarkan
sahamnya kepada publik disebut …
a. pasar pertama d. pasar perdana
b. pasar sekunder e. pasar negosiasi
c. pasar tunai
27. Berikut yang tidak termasuk perbedaan antara pasar perdana dan
pasar sekunder adalah …
a. Pada pasar perdana harga tidak berubah, sedangkan pada pasar sekunder
harga ditentukan oleh mekanisme pasar
b. transaksi perdagangan di pasar sekunder tidak dikenakan biaya komisi,
sedangkan pasar perdana terdapat biaya komisi
c. pada pasar perdana hanya terjadi pembelian saham sedangkan di pasar
sekunder dapat terjadi jual beli saham
d. Dari sudut pandang jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu,
sedangkan pasar sekunder tidak
145

e. Di pasar sekunder semua transaksi harus melalui pialang sedangkan pada


pasar perdana tidak demikian
28. Berikut adalah keuntungan seseorang yang memiliki saham,
kecuali …
a. mendapat pembagian keuntungan
b. memiliki sebagian kecil perusahaan
c. gaji meningkat
d. memperoleh capital gain
e. menerima deviden
29. Sejak tahun 1995, BEJ telah menggunakan sistem perdagangan
otomatis yang di kenal dengan istilah…,
a. remote trading
b. scripless trading
c. Jakarta automated trading system (JATS)
d. Automatic trading
e. Halting system
30. Berikut ini langkah-langkah yang tepat dalam mekanisme
perdagangan saham adalah ...
1. Pemesanan saham
2. Transaksi berhasil
3. Menjadi nasabah di perusahaan sekuritas
4. Penyelesaian transaksi
5. Forced sell
a. 1, 3, 4, 5, 2 d. 3, 1, 4, 2, 5
b. 1, 5, 2, 3, 4 e. 3, 1, 5, 4, 2
c. 3, 1, 2, 5, 4

Lampiran 15

KUNCI JAWABAN SOAL PRE-TEST

1. A 16. A
146

2. D 17. E
3. A 18. D
4. B 19. A
5. B 20. E
6. A 21. B
7. C 22. D
8. D 23. C
9. E 24. E
10. A 25. C
11. D 26. D
12. D 27. B
13. C 28. C
14. B 29. E
15. B 30. C

Lampiran 16

DAFTAR NILAI PRE-TEST KELAS EKSPERIMEN


147

No Nama Nilai
1 Alfin Khorunnisa 43
2 Andria Mifta 62
3 Azizah Nuraini 34
4 Bagas Wahyu Jati 57
5 Bertha Murwindha 57
6 Choirul Iqbal 37
7 Daramita Bhayu 46
8 Delila Nisnoni 43
9 Deni Santoso 51
10 Desi Wahyu 71
11 Dinar Anandia 42
12 E. Liza Catharinasa 43
13 Ervinca Maharani 48
14 Eva Meilinda 37
15 Gifrina Indriani 37
16 Habel Kevin Siegers 45
17 Iqbal Tri Handoyo 57
18 Jihan Syifa 37
19 Jodi Noor 60
20 Luthfi Umaraya 62
21 Maya Adelia 60
22 Melati Sari 60
23 Mohammad Fadli 37
24 Muhammad Shabur 54
25 Nur Rokhim 43
26 Nurul Hidayati 60
27 Raden Otniel 60
28 Rifkiyanto Arsyad 46
29 Rizki Abda'u 60
30 Oktavira Rachman 66
31 Safira Saraswati 68
32 Thomas Kristianda 34
33 Wisnu Artha 46
34 Yehezkiel Oktavianus 60
35 Yogi Adya 57
36 Yosep Budi 51

Lampiran 17

DATA NILAI PRE-TEST KELAS KONTROL


148

No Nama Nilai
1 Achian Fadholi 57
2 Adyana Paramitha Hanie 66
3 Alfian Hendriyanto 37
4 Alifia Ade Rahmatika 54
5 Amadea Prajna P. 51
6 Andre Haryanto 54
7 Anggita Ratih R. 71
8 Anggraini Puspita Sari 46
9 Catharinasa Rizki Wardhani 49
10 Ayu Sarah Sulistyawati 71
11 Bagas Kurnia Adi 49
12 Dhita Yulianda 49
13 Erina Dwi Hardiani 69
14 Eveline Paramitha P. 46
15 Farhan Putra Harsony 37
16 Fatihatul Qirona 51
17 Firnanda Agum F. 57
18 Gabriella Arinta Putri 60
19 Galuh Gunita Pangastuti 63
20 Hilman Priantomo R. 40
21 Ikke Kemala 71
22 Iqbal Yoga Pradana 40
23 M. Arung Palaga 51
24 M. Daffa Fauzi 37
25 Ninda Aulia Nabila 51
26 Nanda Yunielvira W. 60
27 Narakarti Nugraha 37
28 Raafi Wahyu Pratama 54
29 Redza Yassar P. 37
30 Ricky Irwansyah 49
31 Shinta Marentya A. 51
32 Sri Nugraheni K. 51
33 Yohanes Oki Kresna B. 54
34 Yulinda Ayu Ardiyani 66
35 Zahra Himatu Ulya 71

Lampiran 18

Analisis Data Tahap Awal


149

1. Uji Normalitas Data Pre-test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Eksperimen Kontrol

N 36 35
a
Normal Parameters Mean 50.86 53.06

Std. Deviation 10.543 10.748

Most Extreme Differences Absolute .164 .122

Positive .122 .122

Negative -.164 -.096

Kolmogorov-Smirnov Z .986 .723

Asymp. Sig. (2-tailed) .286 .673

a. Test distribution is Normal.


Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015

2. Uji Homogenitas Data Pre-test

Test of Homogeneity of Variances

PreTest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.305 1 69 .583
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015

3. Uji Kesamaan dua Rata-Rata Data Pre-Test

Independent Samples Test


150

Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference
Sig. Mean Std. Error
F Sig. T df (2-tailed) Difference Difference Lower Upper

Pre Equal
Test variances .305 .583 -.869 69 .388 -2.196 2.527 -7.237 2.845
assumed

Equal
variances
-.869 68.842 .388 -2.196 2.528 -7.238 2.846
not
assumed
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015

Lampiran 19

KISI-KISI SOAL POST-TEST


151

Nama Sekolah : SMA N 11 Semarang Jumlah Soal : 30


Tahun Ajaran : 2014/2015 Jenis Soal : Pilihan Ganda
Materi pokok: Pasar Modal Waktu : 45 menit
Aspek Kognitif Jumlah
No Indikator Ingatan Pemahaman Aplikasi Analisis Soal
1 Menjelaskan pengertian
1, 2, 5 3, 4 5
pasar modal
2 Menjelaskan peran pasar
7, 8, 9 3
modal
3 Menjelaskan lembaga
14, 15,
16 5
penunjang pasar modal 17, 18
4 Menyebutkan instrumen 6, 10,
11, 12,
/produk pasar modal
13, 20, 19, 23 11
21, 22,
26
5 Menjelaskan perbedaan
pasar perdana dan pasar 24 25 2
sekunder
6 Menjelaskan mekanisme
27 21, 28 3
perdagangan di bursa efek
7 Menyebutkan langkah-
langkah perdagangan 30 1
saham
Penentuan skor untuk instrumen soal uji coba materi pasar modal adalah sebagai
berikut:

Jawaban Skor

Benar 1

Salah 0
Lampiran 20

SOAL POST-TEST
152

Mata Pelajaran : Ekonomi


Materi pokok : Pasar Modal
Kelas/Semester : XI/2
Waktu : 45 menit

Petunjuk Umum :
1. Tulislah nama, kelas, dan nomor presensi anda pada lembar jawaban yang
telah disediakan
2. Bacalah dengan teliti soal-soal yang ada sebelum anda mengerjakan
3. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
Petunjuk Khusus:
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan cara memberi
tanda (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada lembar jawaban yang tersedia.

Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan berikut ini !


1. Undang-undang yang mengatur pasar modal Indonesia adalah …
a. UU No. 1 Tahun 1995
b. UU No. 8 Tahun 1995
c. UU No. 18 Tahun 1995
d. UU No. 8 Tahun 2000
e. UU No, 1 Tahun 2000
2. Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda
pada tahun 1912 tepatnya di ...
a. Surabaya d. Batavia
b. Semarang e. Yogyakarta
c. Medan
3. Di bawah ini merupakan perbedaan investasi dan menabung.
1. Digunakan untuk tujuan jangka menengah dan panjang
2. Digunakan untuk tujuan jangka pendek atau berjaga-jaga
3. Tujuannya untuk melipatgandakan kekayaan melalui perolehan regular
income dan capital gain
153

4. Tujuannya yang hendak dicapai umumnya bersifat konsumtif


5. Dana awal dalam jumlah yang relatif kecil
6. Dana awal dalam jumlah yang relatif besar
Yang merupakan karakteristik dari investasi adalah ...
a. 1, 3, dan 5 d. 2, 4, dan 5
b. 1, 3, dan 6 e. 2, 4, dan 6
c. 2, 3, dan 6
4. Pasar uang merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran kredit

a. jangka pendek d.
jangka sedang
b. jangka menengah e.
jangka tidak pasti
c. jangka panjang
5. Di Bursa Efek diberlakukan system perdagangan otomatis yang dikenal
dengan nama:
a. The Jakarta Automated Trading System
b. capital market
c. Automated Teller Machine
d. capital gain
e. Invesment Company
6. Kerugian yang diperoleh investor yang menyatakan selisih dari harga jual dan
harga beli disebut ...
a. Capital loss d. yield
b. Capital gain e. fee
c. Laba
7. Dari beberapa fungsi pasar modal di bawah ini, yang secara langsung
menguntungkan pemerintah adalah …
a. sarana untuk mendapatkan tambahan modal
b. sarana pemerataan pendapatan
c. memperbesar produksi nasional
154

d. meningkatkan pemasukan pajak


e. meminimalkan jumlah pengangguran
8. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat pasar modal bagi emiten adalah ...
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. Dana dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi
4. Memperoleh deviden
5. Memperoleh bunga (kupon)
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 5
b. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
9. Salah satu fungsi pasar modal adalah ...
a. sebagai pasar d. alternatif
konsumsi
b. sebagai perantara e. alternatif alat
keuangan
c. alternatif investasi
10. Obligasi dengan nilai nominal Rp 50.000.000 dijual pada harga 98%, maka
nilai obligasi tersebut adalah ...
a. Rp 50.000.000 d. Rp 99.000.000
b. Rp 51.000.000 e. Rp 101.000.000
c. Rp 49.000.000
11. Pemegang saham yang memperoleh hak paling dulu dalam pembagian
deviden adalah pemegang saham ...
a. Blue chips d. preferen
b. Groth stock e. common stock
c. Emerging stock
12. Sekuritas yang melekat pada penerbitan saham ataupun obligasi dan
memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham perusahaan
dengan harga dan pada jangka waktu tertentu disebut …
a. Saham d. Warrant
b. Obligasi e. Reksa dana
155

c. Right
13. Tanda penyertaan modal seseorang atau pihak yang (badan usaha) dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas disebut ...
a. Saham d. Right
b. Obligasi e. Reksa Dana
c. Warrant
14. Lembaga penunjang pada pasar modal yang melaksanakan kegiatan pasar
modal yang berfungsi sebagai pihak yang dipercaya untuk mewakili
kepentingan seluruh pedagang obligasi atau sekuritas kredit adalah …
a. Wali amanat d. akuntan publik
b. Penanggung e. reksa dana
c. Biro administrasi efek
15. Bentuk perusahaan yang diperbolehkan untuk menerbitkan saham adalah …
a. perusahaan perorangan d. perseroan terbatas
b. firma e. perusahaan daerah
c. CV
16. Berikut kerugian pemegang saham dan obligasi
1. Tidak memperoleh deviden
2. Tidak memperoleh kupon
3. Risiko likuidasi
4. Risiko tingkat suku bunga
5. Mendapat capital loss
Kerugian pemegang obligasi ditunjukkan pada nomor ...
a. 1), 2), dan 3) d. 2), 3), dan 4)
b. 1), 3), dan 4) e. 1), 4), dan 5)
c. 2), 4), dan 5)
17. Pihak yang menyelenggarakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan
efek antara mereka disebut ...
a. Perusahaan efek d. Biro
administrasi efek
156

b. Bursa efek e. Perantara


pedagang efek
c. Lembaga kliring dan penjaminan
18. Dibawah ini yang bukan profesi penunjang pasar modal adalah ...
a. Akuntan d. konsultan hukum
b. Notaris e. penjamin emisi efek
c. Penilai
19. Peranan Bank dalam perdagangan efek adalah sebagai ...
a. Perantara perdagangan efek
b. Penjual efek secara langsung di bursa
c. Penjamin emisi
d. Pembeli efek
e. Penyandang dana
20. Nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala disebut ...
a. Nilai nominal d. Deviden
b. Kupon e. Laba
c. Kuitansi
21. Istilah yang menunjukan satuan perdagangan saham adalah
a. Fraksi harga d. lot
b. Unit penyertaan e. nominal
c. Unit
22. Satu lot saham berjumlah …
a. 100 d. 1000
b. 200 e. 5000
c. 500
23. Berikut beberapa kebaikan pasar modal
1. Memperoleh tambahan dana untuk meningkatka produksi
2. Memperkuat struktur permodalan perusahaan
3. Memperoleh tambahan penghasilan/bagian laba atau bunga
4. Memanfaatkan uang nganggur/idle money
5. Promosi dengan biaya ringan
157

Kebaikan pasar modal bagi perusahaan/emiten ditunjukan pada nomor ...


a. 1), 2), dan 3) d. 2), 4), dan 5)
b. 1), 2), dan 4) e. 3), 4), dan 5)
c. 1), 2), dan 5)
24. Bapak Azhari pada tanggal 25 Agustus 2006, membeli saham PT Sepatu Bata
tbk sebanyak 5 lot dengan harga per saham Rp. 12.500,00. Tiga bulan
kemudian ternyata harga saham mengalami peningkatan. Pada saat harganya
mencapai Rp. 13.200,00/lembar, Bapak Azhari menjual seluruh saham Sepatu
Bata tersebut. Keuntungan yang diperoleh atas penjualan sahamnya adalah …
a. Rp 3.500,00 d. Rp 3.500.000,00
b. Rp 1.750,00 e. Rp 2.000.000,00
c. Rp 1.750.000,00
25. Di bawah ini faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal adalah ...
1. Supply sekuritas apakah cukup banyak perusahaan yang butuh dana
2. Ketergantungan emiten terhadap bank cukup besar
3. Masalah hukum dan peraturan
4. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi
5. Jumlah dana yang dihimpun berjumlah besar
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4
b. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
c. 1, 3, dan 5
26. Pasar di mana pertama kali suatu perusahaan menawarkan sahamnya kepada
publik disebut …
a. pasar pertama d. pasar perdana
b. pasar sekunder e. pasar negosiasi
c. pasar tunai
27. Sejak tahun 1995, BEJ telah menggunakan sistem perdagangan otomatis yang
di kenal dengan istilah…,
a. remote trading
b. scripless trading
c. Jakarta automated trading system (JATS)
158

d. Automatic trading
e. Halting system
28. Berikut yang tidak termasuk perbedaan antara pasar perdana dan pasar
sekunder adalah …
a. Pada pasar perdana harga tidak berubah, sedangkan pada pasar sekunder
harga ditentukan oleh mekanisme pasar
b. transaksi perdagangan di pasar sekunder tidak dikenakan biaya komisi,
sedangkan pasar perdana terdapat biaya komisi
c. pada pasar perdana hanya terjadi pembelian saham sedangkan di pasar
sekunder dapat terjadi jual beli saham
d. Dari sudut pandang jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu,
sedangkan pasar sekunder tidak
e. Di pasar sekunder semua transaksi harus melalui pialang sedangkan pada
pasar perdana tidak demikian
29. Berikut adalah keuntungan seseorang yang memiliki saham, kecuali …
a. mendapat pembagian keuntungan
b. memiliki sebagian kecil perusahaan
c. gaji meningkat
d. memperoleh capital gain
e. menerima deviden
30. Berikut ini langkah-langkah yang tepat dalam mekanisme perdagangan saham
adalah ...
1. Pemesanan saham
2. Transaksi berhasil
3. Menjadi nasabah di perusahaan sekuritas
4. Penyelesaian transaksi
5. Forced sell
a. 1, 3, 4, 5, 2 d. 3, 1, 4, 2, 5
b. 1, 5, 2, 3, 4 e. 3, 1, 5, 4, 2
c. 3, 1, 2, 5, 4
159

Lampiran 21

KUNCI JAWABAN SOAL POST-TEST

1. B 16. B
2. D 17. B
3. B 18. E
4. A 19. E
5. A 20. B
6. A 21. D
7. D 22. C
8. E 23. A
9. C 24. C
10. C 25. E
11. D 26. D
12. D 27. E
13. A 28. B
14. A 29. C
15. D 30. C
160

Lampiran 22

Data Nilai Post-Test Kelas Eksperimen


No Nama Nilai
1 Alfin Khorunnisa 93
2 Andria Mifta 96
3 Azizah Nuraini 73
4 Bagas Wahyu Jati 90
5 Bertha Murwindha 93
6 Choirul Iqbal 86
7 Daramita Bhayu 93
8 Delila Nisnoni 90
9 Deni Santoso 86
10 Desi Wahyu 96
11 Dinar Anandia 90
12 E. Liza Catharinasa 90
13 Ervinca Maharani 76
14 Eva Meilinda 93
15 Gifrina Indriani 86
16 Habel Kevin Siegers 86
17 Iqbal Tri Handoyo 96
18 Jihan Syifa 86
19 Jodi Noor 96
20 Luthfi Umaraya 96
21 Maya Adelia 93
22 Melati Sari 93
23 Mohammad Fadli 86
24 Muhammad Shabur 96
25 Nur Rokhim 76
26 Nurul Hidayati 96
27 Raden Otniel 96
28 Rifkiyanto Arsyad 83
29 Rizki Abda'u 93
30 Oktavira Rachman 96
31 Safira Saraswati 96
32 Thomas Kristianda 70
33 Wisnu Artha 73
34 Yehezkiel Oktavianus 83
35 Yogi Adya 93
161

36 Yosep Budi 90

Lampiran 23
Data Nilai Post-Test Kelas Kontrol
No Nama Nilai
162

1 Achian Fadholi 86
2 Adyana Paramitha Hanie 90
3 Alfian Hendriyanto 73
4 Alifia Ade Rahmatika 86
5 Amadea Prajna P. 83
6 Andre Haryanto 86
7 Anggita Ratih R. 93
8 Anggraini Puspita Sari 86
9 Catharinasa Rizki
Wardhani 80
10 Ayu Sarah Sulistyawati 90
11 Bagas Kurnia Adi 80
12 Dhita Yulianda 83
13 Erina Dwi Hardiani 93
14 Eveline Paramitha P. 70
15 Farhan Putra Harsony 73
16 Fatihatul Qirona 83
17 Firnanda Agum F. 86
18 Gabriella Arinta Putri 80
19 Galuh Gunita Pangastuti 90
20 Hilman Priantomo R. 73
21 Ikke Kemala 80
22 Iqbal Yoga Pradana 70
23 M. Arung Palaga 93
24 M. Daffa Fauzi 80
25 Ninda Aulia Nabila 83
26 Nanda Yunielvira W. 90
27 Narakarti Nugraha 83
28 Raafi Wahyu Pratama 90
29 Redza Yassar P. 76
30 Ricky Irwansyah 83
31 Shinta Marentya A. 80
32 Sri Nugraheni K. 80
33 Yohanes Oki Kresna B. 80
34 Yulinda Ayu Ardiyani 93
35 Zahra Himatu Ulya 93

Lampiran 24
Analisis Data Tahap Akhir
163

1. Uji Normalitas Data Post-test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Eksperimen Kontrol

N 36 35
a
Normal Parameters Mean 89.00 83.37

Std. Deviation 7.483 6.739

Most Extreme Differences Absolute .204 .137

Positive .175 .093

Negative -.204 -.137

Kolmogorov-Smirnov Z 1.221 .811

Asymp. Sig. (2-tailed) .101 .527

a. Test distribution is Normal.


Sumber : Data Penelitian yang diolah tahun 2015

2. Uji Homogenitas Data Post-test

Test of Homogeneity of Variances

PostTest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.304 1 69 .583
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015

Lampiran 25

ANGKET UJI COBA PARTISIPASI BELAJAR SISWA


164

ANGKET PARTISIPASI BELAJAR SISWA


(KELAS EKSPERIMEN)
Nama :
Kelas :
No. Presensi :

Petunjuk:
1. Isilah angket ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
2. Bacalah indikator dan pahami pertanyaan sebelum mengisi angket
3. Pengisian angket dilakukan dengan memberikan tanda (V) pada kolom
jawaban
4. Soal berjumlah 23 butir
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Indikator: Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Teams Game Tournament dengan Media Permainan Monopoli
No Pertanyaan Jawaban
SS S KS TS STS
1. Dengan menggunakan model pembelajaran ini
minat belajar saya menjadi tinggi
2. Dengan menggunakan model pembelajaran ini
saya menjadi lebih memahami materi pelajaran
3. Model pembelajaran ini membuat saya asyik
bergurau
4. Saya lebih percaya diri dalam menyelesaikan
soal-soal ekonomi
5. Dengan menggunakan model pembelajaran ini
membuat suasana belajar menjadi kondusif
6. Pembelajaran yang telah dilaksanakan
membuang banyak waktu
165

7. Dengan model pembelajaran ini nilai mata


pelajaran ekonomi saya menjadi lebih bagus dari
biasanya
8. Saya merasa puas dengan model pembelajaran
yang telah diterapkan

Indikator: Keaktifan Belajar Siswa Ketika Menggunakan Model


Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament dengan Media
Permainan Monopoli
No Pertanyaan Jawaban
SS S KS TS STS
9. Pembelajaran ini membuat saya banyak
melamun
10. Saya menjadi berani bertanya saat pelajaran
berlangsung
11. Saya menjadi kurang percaya diri dalam
menyampaikan pendapat karena takut salah
12. Dengan penggunaan model pembelajaran ini
membuat saya siap menerima tugas
13. Penggunaan model pembelajaran ini membuat
saya banyak mengobrol
14. Saya merasa aktif dalam proses pembelajaran
dibandingkan dengan biasanya
15. Saya merasa mengantuk pada saat proses
pembelajaran berlangsung

Indikator: Media Permainan Monopoli


N Pertanyaan Jawaban
o SS S KS TS STS
16. Media permainan monopoli dalam pembelajaran
ini sangat menarik
17. Media permainan monopoli sulit untuk
dimainkan
18. Media permainan monopoli cocok untuk
mencapai tujuan pembelajaran
19. Media permainan monopoli terlalu berlebihan

20. Saya merasa senang belajar menggunakan media


permainan monopoli
166

Indikator: Pembelajaran dalam Kelompok


No Pertanyaan Jawaban
SS S KS TS STS
21. Setelah pelaksanaan model pembelajaran ini
saya lebih senang belajar secara individu
22. Setelah pelaksanaan model pembelajaran ini
saya menjadi aktif dalam mengerjakan tugas
kelompok
23. Dengan belajar secara kelompok, saya menjadi
lebih mudah memahami materi pelajaran

Lampiran 26
Hasil Angket Uji Coba Partisipasi Belajar Siswa
167

No Respon
Butir Pertanyaan
den Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 UJ_1
4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 92
2 UJ_2
4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 83
3 UJ_3
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 95
4 UJ_4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 93
5 UJ_5
4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 96
6 UJ_6
5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 93
7 UJ_7
3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 83
8 UJ_8
4 4 2 5 4 3 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 90
9 UJ_9
4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 96
10 UJ_10
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91
11 UJ_11
4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 3 3 4 3 87
12 UJ_12
4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 3 3 3 89
13 UJ_13
4 4 2 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 5 95
14 UJ_14
4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 3 5 92
15 UJ_15
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 95
16 UJ_16
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 92
17 UJ_17
4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4 95
18 UJ_18
4 4 2 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 5 5 100
19 UJ_19
4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 5 5 102
20 UJ_20
4 4 2 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 5 5 100
21 UJ_21
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 80
22 UJ_22
4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 3 3 4 3 3 4 4 4 5 3 4 3 4 86
23 UJ_23
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 92
24 UJ_24
4 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 82
25 UJ_25
5 4 2 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 102
26 UJ_26
4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 95
27 UJ_27
4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 5 4 4 3 5 3 4 4 87
28 UJ_28
4 4 2 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 5 5 98
29 UJ_29
4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 85
30 UJ_30
4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 5 3 5 4 5 3 5 4 4 5 88
31 UJ_31
4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 84
32 UJ_32
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 91
33 UJ_33
4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 82
34 UJ_34
4 4 2 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 3 5 5 98
35 UJ_35
4 4 2 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 3 5 5 98
36 UJ_36
5 4 2 4 4 3 4 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 99
Lampiran 27
ANALISIS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
168

ANGKET UJI COBA PARTISIPASI BELAJAR SISWA

1. Uji Validitas Angket Uji Coba


Dalam menghitung item angket yang tidak valid, dilakukan dengan
menggunakan program SPSS. Validitas masing-masing item dihitung dengan cara
membandingkan hasil pearson correlation pada perhitungan SPSS, dengan r table.
Untuk jumlah responden uji coba sebanyak 36 responden, dengan signifikasnsi
0,05 maka R tabelnya diperoleh 0,329. Item kuesioner dikatakan valid apabila R
hitung ≥ dari R table, dalam penelitian ini R hitung ≥ 0,32
Correlations

Skor Total Keterangan


Person correlation .450"
1 Sig. (2-tailed) .006 Valid Dipakai
N 36
Person correlation .499"
2 Sig. (2-tailed) .002 Valid Dipakai
N 36
Person correlation -181
3 Sig. (2-tailed) .291 Tidak Valid Dibuang
N 36
Person correlation .587"
4 Sig. (2-tailed) .000 Valid Dipakai
N 36
Person correlation .607"
5 Sig. (2-tailed) .000 Valid Dipakai
N 36
Person correlation .492"
6 Sig. (2-tailed) .002 Valid Dipakai
N 36
Person correlation .719"
7 Sig. (2-tailed) .000 Valid Dipakai
N 36
8 Person correlation .798" Valid Dipakai
169

Sig. (2-tailed) .000


N 36
Person correlation .576"
9 Sig. (2-tailed) .000 Valid Dipakai
N 36
Person correlation .497"
10 Sig. (2-tailed) .002 Valid Dipakai
N 36
Person correlation .452
11 Sig. (2-tailed) .006 Valid Dipakai
N 36
Person correlation .515"
12 Sig. (2-tailed) .001 Valid Dipakai
N 36
Person correlation .544"
13 Sig. (2-tailed) .001 Valid Dipakai
N 36
Person correlation .457"
14 Sig. (2-tailed) .005 Valid Dipakai
N 36
Person correlation .520"
15 Sig. (2-tailed) .001 Valid Dipakai
N 36
Person correlation .500"
16 Sig. (2-tailed) .002 Valid Dipakai
N 36
Person correlation .606"
17 Sig. (2-tailed) .000 Valid Dipakai
N 36
Person correlation .428"
18 Sig. (2-tailed) .009 Valid Dipakai
N 36
Person correlation .397'
19 Sig. (2-tailed) .017 Valid Dipakai
N 36
170

Person correlation .463"


20 Sig. (2-tailed) .004 Valid Dipakai
N 36
Person correlation -397
21 Sig. (2-tailed) .017 Tidak Valid Dibuang
N 36
Person correlation .619"
22 Sig. (2-tailed) .000 Valid Dipakai
N 36
Person correlation .702"
23 Sig. (2-tailed) .000 Valid Dipakai
N 36
*Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
** Correlation is significant the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data Penelitian yang diolah tahun 2015

Berdasarkan output SPSS Uji Validitas, angket nomer 3 dan 21 tidak valid

2. Reliabilitas Angket Uji Coba


Reliabilitas data diperoleh dengan membandingkan data analisis reliable
menggunakan SPSS menunjukan Cronbach alpha > dari 0,60.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items

.829 .841 23
Sumber: Data Penelitian yang diolah tahun 2015

Lampiran 28

ANGKET PARTISIPASI BELAJAR SISWA


171

(KELAS EKSPERIMEN)
Nama :
Kelas :
No. Presensi :

Petunjuk:
1. Isilah angket ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
2. Bacalah indikator dan pahami pertanyaan sebelum mengisi angket
3. Pengisian angket dilakukan dengan memberikan tanda (V) pada kolom
jawaban
4. Soal berjumlah 23 butir
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Indikator: Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
tipe Teams Game Tournament dengan Media Permainan Monopoli
No Pertanyaan Jawaban
SS S KS TS STS
1. Dengan menggunakan model
pembelajaran ini minat belajar saya
menjadi tinggi
2. Dengan menggunakan model
pembelajaran ini saya menjadi lebih
memahami materi pelajaran
3. Saya lebih percaya diri dalam
menyelesaikan soal-soal ekonomi
4. Dengan menggunakan model
pembelajaran ini membuat suasana belajar
menjadi kondusif
5. Pembelajaran yang telah dilaksanakan
membuang banyak waktu
6 Dengan model pembelajaran ini nilai mata
172

pelajaran ekonomi saya menjadi lebih


bagus dari biasanya
7 Saya merasa puas dengan model
pembelajaran yang telah diterapkan

Indikator: Keaktifan Belajar Siswa Ketika Menggunakan Model


Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament dengan
Media Permainan Monopoli
No Pertanyaan Jawaban
SS S KS TS STS
8 Pembelajaran ini membuat saya banyak
melamun
9 Saya menjadi berani bertanya saat
pelajaran berlangsung
10 Saya menjadi kurang percaya diri dalam
menyampaikan pendapat karena takut
salah
11 Dengan penggunaan model pembelajaran
ini membuat saya siap menerima tugas
12 Penggunaan model pembelajaran ini
membuat saya banyak mengobrol
13 Saya merasa aktif dalam proses
pembelajaran dibandingkan dengan
biasanya
14 Saya merasa mengantuk pada saat proses
pembelajaran berlangsung

Indikator: Media Permainan Monopoli


N Pertanyaan Jawaban
o SS S KS TS STS
15 Media permainan monopoli dalam
pembelajaran ini sangat menarik
16 Media permainan monopoli sulit untuk
dimainkan
17 Media permainan monopoli cocok untuk
mencapai tujuan pembelajaran
18 Media permainan monopoli terlalu
berlebihan
19 Saya merasa senang belajar menggunakan
173

media permainan monopoli

Indikator: Pembelajaran dalam Kelompok


No Pertanyaan Jawaban
SS S KS TS STS
20 Setelah pelaksanaan model pembelajaran
ini saya menjadi aktif dalam mengerjakan
tugas kelompok
21. Dengan belajar secara kelompok, saya
menjadi lebih mudah memahami materi
pelajaran

Lampiran 29
HASIL ANGKET TAHAP AKHIR PARTISIPASI BELAJAR SISWA
KELAS EKSPERIMEN
174

Respo Butir Pertanyaan


No Y
nden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KE_1 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 93
2 KE_2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
3 KE_3 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 99
4 KE_4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 93
5 KE_5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 91
6 KE_6 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 90
7 KE_7 4 4 5 5 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 86
8 KE_8 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 87
9 KE_9 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 5 4 4 89
10 KE_10 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 92
11 KE_11 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 85
12 KE_12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 87
13 KE_13 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 98
14 KE_14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 88
15 KE_15 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 5 5 4 91
16 KE_16 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85
17 KE_17 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 95
18 KE_18 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 101
19 KE_19 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 101
20 KE_20 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 103
21 KE_21 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 83
22 KE_22 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 83
23 KE_23 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 89
24 KE_24 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 84
25 KE_25 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 99
26 KE_26 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 95
27 KE_27 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 90
28 KE_28 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 95
29 KE_29 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 85
30 KE_30 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 3 3 4 5 4 5 4 5 5 4 5 86
31 KE_31 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 82
32 KE_32 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 88
33 KE_33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83
34 KE_34 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 100
35 KE_35 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 99
36 KE_36 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 98
161 158 154 156 143 160 149 160 159 158 148 144 157 157 152 166 161 154 160 162 158
Skor Total 3277
Prosentase
89 88 86 87 79 89 83 89 88 88 82 80 87 87 84 92 89 85 89 90 88
(%) 87
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 87%

Jadi tingkat persetujuan siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli sebesar 87% yang berarti

siswa sangat setuju.

Lampiran 30
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
175

Keterangan :
1 Kurang
2 Cukup
3 Baik
4 Baik Sekali

Indikator
Kesiapan siswa Perhatian siswa Siswa aktif Interaksi siswa Ketepatan waktu
No Nama sebelum pada materi yang bertanya dan dengan temannya dalam
mengikuti proses diajarkan menjawab mengumpulkan Y
pembelajaran pertanyaan tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
Jumlah Total

Lampiran 31
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
176

KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan Pertama
Indikator

Kesiapan siswa Ketepatan waktu


Perhatian siswa pada Siswa aktif bertanya dan Interaksi siswa dengan
No Kode sebelum mengikuti dalam mengumpulkan Y
materi yang diajarkan menjawab pertanyaan temannya
proses pembelajaran tugas

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. KE_01 v v v v v 17
2. KE_02 v v v v v 17
3. KE_03 v v v v v 17
4. KE_04 V v v v v 10
5. KE_05 v v v v v 16
6. KE_06 V v v v v 10
7. KE_07 v v v v v 15
8. KE_08 v v v v v 15
9. KE_09 v v v v v 11
10. KE_10 V v v v v 20
11. KE_11 v v v v v 18
12. KE_12 v v v v v 16
13. KE_13 v v v v v 14
14. KE_14 v v v v v 13
15. KE_15 v v v v v 15
16. KE_16 v v v v v 10
17. KE_17 v v v v v 14
18. KE_18 v v v v v 16
19. KE_19 v v v v v 16
20. KE_20 v v v v v 14
21. KE_21 v v v v v 16
22. KE_22 v v v v v 15
23. KE_23 v v v v v 10
24. KE_24 V v v v v 20
25. KE_25 v v v v v 14
26. KE_26 v v v v v 18
27. KE_27 v v v v v 11
28. KE_28 v v V v v 15
29. KE_29 v v V v v 13
30. KE_30 v v v v v 14
31. KE_31 V v V v v 18
32. KE_32 v v v V v 11
33. KE_33 v V V v v v 18
34. KE_34 v V V V v 11
35. KE_35 v V V v v 14
36. KE_36 v V V v v 14
Jumlah Total 526
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 73%

Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli sebesar 73%.
Lampiran32
177

OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA


KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan Kedua
Indikator

Kesiapan siswa Perhatian siswa pada Siswa aktif bertanya Interaksi siswa dengan Ketepatan waktu
No Kode sebelum mengikuti materi yang diajarkan dan menjawab temannya dalam mengumpulkan
proses pembelajaran pertanyaan tugas Y
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. KE_01 V v v v v 18
2. KE_02 V v v v v 19
3. KE_03 V v v v v 18
4. KE_04 V v v v v 11
5. KE_05 V v v v v 19
6. KE_06 V v v V v 10
7. KE_07 V v v v v 15
8. KE_08 V v v v v 15
9. KE_09 V v v v v 13
10. KE_10 V v v v v 20
11. KE_11 V v v v v 20
12. KE_12 V v v v v 16
13. KE_13 V v v v v 16
14. KE_14 V v v v v 15
15. KE_15 V v v v v 17
16. KE_16 v v v v v 11
17. KE_17 V v v v v 16
18. KE_18 V v v v v 17
19. KE_19 V v v v v 17
20. KE_20 V v v v v 15
21. KE_21 V v v v v 17
22. KE_22 V v v v v 17
23. KE_23 v v v v v 11
24. KE_24 V V v v v 20
25. KE_25 v v v v v 14
26. KE_26 V V v v v 20
27. KE_27 V v v v v 12
28. KE_28 V V v v v 15
29. KE_29 v v v v v 14
30. KE_30 V V v v v 17
31. KE_31 V V v v v 20
32. KE_32 v v v V v 11
33. KE_33 V V v v v v 22
34. KE_34 v v v v v 13
35. KE_35 V v v v v 17
36. KE_36 V v v v v 14
Jumlah 572
Total
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 79%

Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli sebesar 79%.
Lampiran 33
178

OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA


KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan Ketiga
Indikator
Kesiapan siswa Perhatian siswa pada Siswa aktif bertanya Interaksi siswa Ketepatan waktu
sebelum mengikuti materi yang diajarkan dan menjawab dengan temannya dalam Y
Kode
proses pembelajaran pertanyaan mengumpulkan tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. KE_01 v v v v v 19
2. KE_02 v v v v v 20
3. KE_03 v v v v v 19
4. KE_04 v V v v v 13
5. KE_05 v v v v v 20
6. KE_06 v V v v v 11
7. KE_07 v v v v v 19
8. KE_08 v v v v v 19
9. KE_09 v v v v v 14
10. KE_10 v v v v v 20
11. KE_11 v v v v v 20
12. KE_12 v v v v v 19
13. KE_13 v v v v v 19
14. KE_14 v v v v v 15
15. KE_15 v v v v v 19
16. KE_16 v V v v v 15
17. KE_17 v v v v v 18
18. KE_18 v v v v v 19
19. KE_19 v v v v v 19
20. KE_20 v v V v v 17
21. KE_21 v v v v v 18
22. KE_22 v v v v v 17
23. KE_23 v V v v v 13
24. KE_24 v v v v v 19
25. KE_25 v v v v v 17
26. KE_26 v v v V v 20
27. KE_27 v v v v v 15
28. KE_28 v v v V v 19
29. KE_29 v V v v v 15
30. KE_30 v v v v v 18
31. KE_31 v v v V v 20
32. KE_32 v V v v v 13
33. KE_33 v v v V v 18
34. KE_34 v v v V v 17
35. KE_35 v v v V v 19
36. KE_36 v v v v v 17
Jumlah Total 629

Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 87,36%

Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli sebesar 87,36%
Lampiran 34
179

OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA


KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan Keempat
Indikator

Kesiapan siswa Perhatian siswa pada Siswa aktif bertanya Interaksi siswa Ketepatan waktu
sebelum mengikuti materi yang diajarkan dan menjawab dengan temannya dalam Y
No Kode
proses pembelajaran pertanyaan mengumpulkan tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. KE_01 V V V V v v 20
2. KE_02 V V V V v v 19
3. KE_03 V V V V v v 20
4. KE_04 v v v v v 16
5. KE_05 v V V V v v 20
6. KE_06 v v v v v v 13
7. KE_07 v V v V v v 19
8. KE_08 v V v V v v 20
9. KE_09 v v v v v v 15
10. KE_10 v V v V v v 20
11. KE_11 v V v V v v 19
12. KE_12 v V v V v v 20
13. KE_13 v V v V v v 19
14. KE_14 v v v v v 17
15. KE_15 v V v v v v 19
16. KE_16 v v v v v 17
17. KE_17 v V v v v v 18
18. KE_18 v V v v v v 19
19. KE_19 v V v v v v 20
20. KE_20 v v v v v 18
21. KE_21 v V v v v v 20
22. KE_22 v V v v v v 19
23. KE_23 v V v v v v 16
24. KE_24 v V v v v v 20
25. KE_25 v v v v v 18
26. KE_26 v V v v v v 19
27. KE_27 v v v v v 17
28. KE_28 v V v v v v 20
29. KE_29 v v v v v 16
30. KE_30 v v v v v v 19
31. KE_31 v v v v v v 20
32. KE_32 v v v v v v 14
33. KE_33 v v v V v v 19
34. KE_34 v v v v v 18
35. KE_35 v v v V v v 19
36. KE_36 v v V v v 19
Jumlah Total 661

Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 91,80%

Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli sebesar 91,80%
180

Lampiran 35

OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA


KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan Kelima
Indikator
Kesiapan siswa Perhatian siswa pada Siswa aktif bertanya Interaksi siswa Ketepatan waktu
sebelum mengikuti materi yang diajarkan dan menjawab dengan temannya dalam Y
No Kode
proses pembelajaran pertanyaan mengumpulkan tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. KE_01 V v v v v v 20
2. KE_02 V v v v v v 20
3. KE_03 V v v v v v 20
4. KE_04 v v v v v 17
5. KE_05 V v v v v v 20
6. KE_06 v v v V v 17
7. KE_07 V v v v v v 20
8. KE_08 V v v v v v 20
9. KE_09 V v v V v 18
10. KE_10 V v v v v v 20
11. KE_11 V v v v v v 20
12. KE_12 V v v v v v 20
13. KE_13 V v v v v v 20
14. KE_14 V v v V v 20
15. KE_15 v v v v v v 20
16. KE_16 v v v v v 17
17. KE_17 v v v v v v 20
18. KE_18 v v v v v v 20
19. KE_19 v v v v v v 20
20. KE_20 V v v v v 20
21. KE_21 V v v v v v 20
22. KE_22 V v v v v v 20
23. KE_23 v v v v V v 15
24. KE_24 V v v v v v 20
25. KE_25 v v v V v 18
26. KE_26 V v v v v v 20
27. KE_27 v v v V v 16
28. KE_28 v v v v v v 19
29. KE_29 v v v V v 16
30. KE_30 V v v v v v 20
31. KE_31 V v v v v v 20
32. KE_32 v v v V v 16
33. KE_33 v v v v v v 20
34. KE_34 v V v v v 17
35. KE_35 v v V v v v 20
36. KE_36 v V v v v 20
Jumlah Total 686

Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 95,27%


181

Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli sebesar 95,27%
Lampiran 36
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS KONTROL
Pertemuan Pertama
Indikator
Kesiapan siswa Perhatian siswa pada Siswa aktif bertanya Interaksi siswa Ketepatan waktu
sebelum mengikuti materi yang diajarkan dan menjawab dengan temannya dalam Y
No Kode
proses pembelajaran pertanyaan mengumpulkan tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. KE_01 V V V V V 14
2. KE_02 V V V V V 11
3. KE_03 V V V V V 14
4. KE_04 V V V V V 15
5. KE_05 V V V V V 15
6. KE_06 V V V V V 15
7. KE_07 V V V V V 15
8. KE_08 V V V V V 13
9. KE_09 V V V V V 10
10. KE_10 V V V V v 17
11. KE_11 V V V V V 12
12. KE_12 V V V V V 13
13. KE_13 V V V V V 14
14. KE_14 V V V V V 13
15. KE_15 V V V V V 11
16. KE_16 V V V V V 17
17. KE_17 V V V V V 14
18. KE_18 V V V V V 13
19. KE_19 V V V V V 15
20. KE_20 V V V V V V 14
21. KE_21 V V V V V 18
22. KE_22 V V V V V 12
23. KE_23 V V V V V 16
24. KE_24 V V V V V 11
25. KE_25 V V V V V 18
26. KE_26 V V V V V 13
27. KE_27 V V V V V 11
28. KE_28 V V V V V 11
29. KE_29 V V V V V 12
30. KE_30 V v V V V 10
31. KE_31 V V V V V 11
32. KE_32 V V V V V 15
33. KE_33 V V V V V 14
34. KE_34 V V V V 12
35. KE_35 V V V V V 15
Jumlah Total 474
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 65,83%
182

Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media

permainan monopoli sebesar 65,83%

Lampiran 37
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS KONTROL
Pertemuan Kedua
Indikator
Kesiapan siswa Perhatian siswa pada Siswa aktif bertanya Interaksi siswa Ketepatan waktu dalam
sebelum mengikuti materi yang diajarkan dan menjawab dengan temannya mengumpulkan tugas Y
No Kode
proses pembelajaran pertanyaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. KE_01 V V V V V 14
2. KE_02 V V V V V 11
3. KE_03 V V V V V 14
4. KE_04 V V V V V 16
5. KE_05 V V V V V 15
6. KE_06 V V V V V 15
7. KE_07 V V V V V 15
8. KE_08 V V V V V 13
9. KE_09 V V V v V 10
10. KE_10 V V V V v 17
11. KE_11 V V V V V 12
12. KE_12 V V V V V 13
13. KE_13 V V V V V 14
14. KE_14 V V V V V 13
15. KE_15 V V V V V 11
16. KE_16 V V V V V 18
17. KE_17 V V V V V 14
18. KE_18 V V V V V 13
19. KE_19 V V V V V 15
20. KE_20 V V V V V V 15
21. KE_21 V V V V V 18
22. KE_22 V V V V V 12
23. KE_23 V V V V V 17
24. KE_24 V V V V V 12
25. KE_25 V V V V V 18
26. KE_26 V V V V V 14
27. KE_27 V V V V V 14
28. KE_28 V V V V V 14
29. KE_29 V V V V V 15
30. KE_30 V v V V V 12
31. KE_31 V V V V V 11
32. KE_32 V V V V V 15
33. KE_33 V V V V V 14
34. KE_34 V V V V 12
35. KE_35 V V V V V 16
Jumlah Total 492
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 68,33%
183

Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media

permainan monopoli sebesar 68,33%

Lampiran 38
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS KONTROL
Pertemuan Ketiga
Indikator
Kesiapan siswa Perhatian siswa pada Siswa aktif bertanya Interaksi siswa Ketepatan waktu
sebelum mengikuti materi yang diajarkan dan menjawab dengan temannya dalam Y
No Kode proses pembelajaran pertanyaan mengumpulkan tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. KE_01 V V V V V 14
2. KE_02 V V V V V 15
3. KE_03 V V V V V 14
4. KE_04 V V V V V 16
5. KE_05 V V V V V 17
6. KE_06 V V V V V 17
7. KE_07 V V V V V 15
8. KE_08 V V V V V 12
9. KE_09 V V V v V 11
10. KE_10 V V V V v 18
11. KE_11 V V V V V 14
12. KE_12 V V V V V 15
13. KE_13 V V V V V 16
14. KE_14 V V V V V 14
15. KE_15 V V V V V 11
16. KE_16 V V V V V 18
17. KE_17 V V V V V 14
18. KE_18 V V V V V 14
19. KE_19 V V V V V 15
20. KE_20 V V V V V V 15
21. KE_21 V V V V V 18
22. KE_22 V V V V V 12
23. KE_23 V V V V V 17
24. KE_24 V V V V V 12
25. KE_25 V V V V V 17
26. KE_26 V V V V V 14
27. KE_27 V V V V V 15
28. KE_28 V V V V V 15
29. KE_29 V V V V V 15
30. KE_30 V V V V V 14
31. KE_31 V V V V V 14
32. KE_32 V V V V V 15
33. KE_33 V V V V V 13
34. KE_34 V V V V 17
35. KE_35 V V V V V 16
Jumlah Total 519
184

Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 72,08%

Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media

permainan monopoli sebesar 72,08%

Lampiran 39
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS KONTROL
Pertemuan Keempat
Indikator

Kesiapan siswa Perhatian siswa pada Siswa aktif bertanya Interaksi siswa Ketepatan waktu
sebelum mengikuti materi yang diajarkan dan menjawab dengan temannya dalam Y
No Kode
proses pembelajaran pertanyaan mengumpulkan tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. KE_01 V V V V V 15
2. KE_02 V V V V V 15
3. KE_03 V V V V V 14
4. KE_04 V V V V V 16
5. KE_05 V V V V V 17
6. KE_06 V V V V V 17
7. KE_07 V V V V V 15
8. KE_08 V V V V V 15
9. KE_09 V V V V V 11
10. KE_10 V V V V V 18
11. KE_11 V V V V V 16
12. KE_12 V V V V V 15
13. KE_13 V V V V V 16
14. KE_14 V V V V V 14
15. KE_15 V V V V V 15
16. KE_16 V V V V V 19
17. KE_17 V V V V V 15
18. KE_18 V V V V V 15
19. KE_19 V V V V V 16
20. KE_20 V V V V V V 16
21. KE_21 V V V V V 18
22. KE_22 V V V V V 13
23. KE_23 V V V V V 16
24. KE_24 V V V V 13
25. KE_25 V V V V V 17
26. KE_26 V V V V V 15
27. KE_27 V V V V V 15
28. KE_28 V V V V V 15
29. KE_29 V V V V V 15
30. KE_30 V V V V V 16
31. KE_31 V V V V V 14
32. KE_32 V V V V V 15
33. KE_33 V V V V V 14
34. KE_34 V V V V V 17
185

35. KE_35 V V V V V 16
Jumlah Total 539

Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 74,86%

Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media

permainan monopoli sebesar 74,86%

Lampiran 40
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS KONTROL
Pertemuan Kelima
Indikator

Kesiapan siswa Perhatian siswa pada Siswa aktif bertanya Interaksi siswa Ketepatan waktu
sebelum mengikuti materi yang diajarkan dan menjawab dengan temannya dalam Y
No Kode
proses pembelajaran pertanyaan mengumpulkan tugas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. KE_01 V V V V V 15
2. KE_02 V V V V V 16
3. KE_03 V V V V V 15
4. KE_04 V V V V V 16
5. KE_05 V V V V V 17
6. KE_06 V V V V V 17
7. KE_07 V V V V V 15
8. KE_08 V V V V V 15
9. KE_09 V V V V V 15
10. KE_10 V V V V V 18
11. KE_11 V V V V V 18
12. KE_12 V V V V V 15
13. KE_13 V V V V V 16
14. KE_14 V V V V V 15
15. KE_15 V V V V V 17
16. KE_16 V V V V V 19
17. KE_17 V V V V V 16
18. KE_18 V V V V V 17
19. KE_19 V V V V V 16
20. KE_20 V V V V V 18
21. KE_21 V V V V V 18
22. KE_22 V V V V V 16
23. KE_23 V V V V V 17
24. KE_24 V V V V V 16
25. KE_25 V V V V V 17
26. KE_26 V V V V V 15
27. KE_27 V V V V V 15
28. KE_28 V V V V V 15
29. KE_29 V V V V V 15
30. KE_30 V V V V V 17
31. KE_31 V V V V V 15
186

32. KE_32 V V V V V 15
33. KE_33 V V V V V 15
34. KE_34 V V V V V 17
35. KE_35 V V V V V 16
Jumlah Total 565
Prosentase pengamatan = x 100% = x 100% = 78,47%

Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media

permainan monopoli sebesar 78,47%

Lampiran 41

Rekap Analisis Uji Hipotesis

1. Uji Peningkatan Hasil Belajar (Uji Hipotesis 1)

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig.
Mean Deviation Mean Lower Upper t df (2-tailed)

Pair 1 PreTest -
-38.139 8.093 1.349 -40.877 -35.401 -28.276 35 .000
PostTest
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015

2. Uji Beda dua Rata-Rata (Uji Hipotesis 2)

Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means

Mean 95% Confidence


Sig. Differen Std. Error Interval of the
F Sig. t df (2-tailed) ce Difference Difference
187

Lower Upper

Post Equal
Test variances .304 .583 3.327 69 .001 5.629 1.692 2.254 9.003
assumed

Equal
variances 68.60
3.332 .001 5.629 1.689 2.258 8.999
not 5
assumed
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015

Lampiran 42

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah : SMA Negeri 11 Semarang

Mata Pelajaran : Ekonomi (Peminatan)

Kelas/Semester : XI / 2

Materi Pokok : Pasar Modal

Alokasi Waktu : 12 x 45 menit (2 x 6jp, 6 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti

5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
188

7. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
8. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Materi pokok dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Materi pokok

1.1 Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia


untuk kesejahteraan rakyat.
1.2 Mengamalkan nilai-nilai agama dalam peranannya sebagai pelaku
ekonomi.
Indikator:

Mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil-hasil

pembangunan.

2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri,
dalamupaya mengatasi permasalahan pembangunan di Indonesia.
2.2 Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan
kritis sebagai pelaku ekonomi.
Indikator:

1. Disiplin dan jujur dalam kegiatan belajar.


2. Mandiri dan bertanggung jawab dalam kegiatan belajar.
3. Kreatif dan mandiri tidak mudah bergantung kepada orang lain.
4. Menghargai setiap hasil pekerjaan orang lain.
189

3.9 Mendeskripsikan pasar modal dalam perekonomian


Indikator:

1. Menjelaskan pengertian dan fungsi pasar modal


2. Menyebutkan peran, manfaat dan keuntungan pasar modal yang
ada di Indonesia
3. Menjelaskan struktur pasar modal Indonesia
4. Menyebutkan instrumen/produk pasar modal
5. Menjelaskan perbedaan pasar primer dan pasar sekunder
6. Menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan saham
7. Menyebutkan langkah-langkah perdagangan saham
4.9 Menyimulasikan mekanisme perdagangan saham dan investasi di
pasar modal
1. Siswa menjelaskan mekanisme di pasar
2. Siswa menyimulasikan mekanisme di pasar
C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:

1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-


sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Pre-test
6. Mengetahui materi pokok dan indikator pencapaian kompetensi pasar
modal
Pertemuan 2
190

1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-


sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Menjelaskan garis besar materi pasar modal
7. Mengerjakan LKS sub bab pengertian dan fungsi pasar modal, peran,
manfaat dan keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia.

Pertemuan 3

1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-


sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
Mengerjakan LKS sub intrumen pasar modal, struktur pasar modal

Indonesia, perbedaan pasar primer dan pasar sekunder.

5. Melaksanakan game secara berkelompok.


Pertemuan 4

1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-


sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
191

4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam


kegiatan pembelajaran.
5. Memahami mekanisme transaksi perdagangan saham
6. Menyimulasikan perdagangan saham
Pertemuan 5

1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-


sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Melaksanakan evaluasi menggunakan permainan monopoli
Pertemuan 6

1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-


sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Pos- test
D. Materi Pembelajaran

1. Pertemuan 1
Pre-test

Materi pokok dan indikator pencapaian kompetensi pasar modal


2. Pertemuan 2
Pengertian dan fungsi pasar modal,
Peran dan manfaat pasar modal
192

Keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia.


3. Pertemuan 3
Instrumen pasar modal
Struktur pasar modal Indonesia
Perbedaan pasar primer dan pasar sekunder
4. Pertemuan 4
Mekanisme transaksi perdagangan saham

Simulasi perdagangan saham

5. Pertemuan 5
Evaluasi menggunakan media permaian monopoli

6. Pertemuan 6
Post-test

E. Metode Pembelajaran

1. Pembelajaran : Saintifik
2. Metode : Ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
3. Model : Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli, Simulasi perdagangan saham di pasar modal
F. Sumber Belajar

1. Buku paket Ekonomi kelas XI SMA


2. Buku pelajaran ekonomi yang relevan
3. Internet
G. Media Pembelajaran

1. Media
Buku bacaan

2. Alat dan Bahan


 Papan tulis dan spidol
 LCD
193

 Power point
 Media permainan monopoli (board game, kartu soal, kartu
kesempatan, reward, dadu)
3. Sumber Pembelajaran
a. Geminastiti, Kinanti dan Nella Nurlita. 2014. Ekonomi Untuk
SMA/MA Kelas XI- Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Bandung:
Yrama Widya.
b. Tim penyusun ilmu sosial. 2013. Ekonomi (Mata Pelajaran
Peminatan Ilmu – ilmu Sosial SMA/MA Kelas XI Semester 2). Klaten:
Viva Pakarindo.
c. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/11/pengertian-pasar-
primer-dan-sekunder-prokpektus-indeks.html
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
A. Kegiatan Awal :

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan


salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
60 menit
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru menginformasikan peraturan pre-test.
3. Pre-test

B. Kegiatan Inti :

1. Mengamati

Peserta didik melakukan observasi atau mengamati


194

fenomena terkait pasar modal.

2. Menanya

1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta


didik untuk bertanya tentangtujuan pembelajaran
atau materi pokok yang ingin dicapai.
2. Guru membimbing peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan ke arah pencapaian
materi pokok. 25 menit
3. Guru mengembangkan rasa ingin tahu peserta
didik dari pertanyaan yang telah diajukan.
4. Guru membimbing peserta didik untuk mencari
informasi yang lebih lanjut dan beragam dari
berbagai sumber.

3. Mengeksplorasi

Guru membimbing peserta didik untuk menggali


informasi dari berbagai sumber tentang pasar modal
terkait dengan pertanyaan yang diajukan.

4. Mengasosiasi

Peserta didik mengajukan dugaan atau kemungkinan


jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

5. Mengomunikasikan

Peserta didik mempresentasikan hasil analisis dan


temuan dalam bentuk tulisan terkait pertanyaan yang
195

diajukan.
C. Kegiatan Akhir :

1. Guru memberikan umpan balik terhadap proses


pembelajaran dan hasilnya.
2. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
5 menit
belum/kurang memahami materi pasar modal.
3. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya yaitu instrumen/produk pasar modal.
4. Guru memberikan tugas individu yaitu mengerjakan
soal di LKS.

Pertemuan 2

Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
A. Kegiatan Awal :

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan


salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari.
5 menit
3. Guru mengantarkan peserta didik kepadasuatu
permasalahan atau tugas untuk mempelajari
pengertian dan fungsi pasar modal, peran, manfaat
dan keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia.
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan.
196

5. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok

B. Kegiatan Inti :

1. Guru menyampaikan garis besar materi pasar modal


kepada siswa
75 menit
2. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mengerjakan LKS. Jika ada siswa yang tidak bisa
mengerjakan, teman satu kelompok
bertanggungjawab untuk menjelaskan kepada
temannya yang tidak bisa tersebut.

C. Kegiatan Akhir :

1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi


yang sudah dipelajari.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran dan hasilnya.
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang 10 menit
belum/kurang memahami materi yang telah
disampaikan.
4. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya yaitu struktur pasar modal indonesia dan
perbedaan pasar primer dan pasar sekunder.
5. Guru memberikan tugas individu yaitu mencari
perbedaan pasar primer dan pasar sekunder.

Pertemuan 3

Kegiatan Pembelajaran Alokasi


197

Waktu
A. Kegiatan Awal :

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan


salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari.
5 menit
3. Guru mengantarkan peserta didik kepada suatu
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk
mempelajari instrumen pasar modalstruktur pasar
modal Indonesia, perbedaan pasar primer dan pasar
sekunder
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau materi
pokok yang ingin dicapai.
5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
tentang materi yang akan dipelajari.

B. Kegiatan Inti :

1. Guru menginformasikan siswa untuk berkelompok


sesuai dengan kelompoknya pada pertemuan
75 menit
sebelumnya.
2. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mengerjakan LKS. Jika ada siswa yang tidak bisa
mengerjakan, teman satu kelompok
bertanggungjawab untuk menjelaskan kepada
temannya yang tidak bisa tersebut.
3. Siswa melaksanakan gamesecara berkelompok
198

dengan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh


guru secara berdiskusi.

C. Kegiatan Akhir :

1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi


dan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan..
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran dan hasilnya.
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
belum/kurang memahami materi yang telah
10 menit
disampaikan.
4. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya yaitu mekanisme transaksi perdagangan
saham dan simulasi perdagangan saham.
5. Guru memberikan tugas kelompok untuk persiapan
simulasi perdagangan saham di pertemuan
berikutnya.

Pertemuan 4

Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
A. Kegiatan Awal :
199

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan


salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang 5 menit
sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari.
3. Guru mengantarkan peserta didik kepada suatu
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk
menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan
sahamdan menyimulasikan perdagangan saham.
4. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran atau
yang ingin dicapai.
5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang
akan dipelajari.

B. Kegiatan Inti :

1. Guru menayangkan video mekanisme transaksi


perdagangan saham.
75 menit
2. Guru membagi siswa ke dalam beberapa peran.
3. Guru menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan
saham.
4. Siswa menyimulasikan perdagangan saham.

C. Kegiatan Akhir :
200

1. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari


pembelajaran dan simulasi yang telah dilaksanakan.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan
pembelajaran dan simulasi.
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang 10 menit
belum/kurang memahami materi yang telah
disampaikan.
4. Guru memberikan tugas individu kepada siswa.
5. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya yaitu evaluasi menggunakan media
permainan monopoli.

Pertemuan 5

Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
A. Kegiatan Awal :

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan


salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru mengantarkan peserta didik kepada kegiatan 5 menit
evaluasidengan model pembelajaran permainan
monopoli untuk megerjakan soal materi pasar modal.
3. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran atau
yang ingin dicapai.
201

4. Guru menyampaikan garis besar proses evaluasi


pembelajaran metode permaianan monopoli.

B. Kegiatan Inti :

1. Guru memabagi siswa menjadi 6 kelompok yang


setiap kelompok terdiri dari 6 anggota.
2. Setiap kelompok mendapatkan media pembelajaran
berupa mopopoli board game, dadu, pion, kartu soal,
kartu kesempatan, kartu tanah, dan uang mainan.
3. Mula-mula pemain dibagikan sejumlah uang
mainan untuk modal awal.
75 menit
4. Pemain melempar dadu dan berjalan sesuai jumlah
angka dadu.
5. Setelah berhenti pemain mengambil kartu soal dan
menjawab pertanyaannya, jika benar mendapat poin.
6. Jika pemain berhenti di tanah yang belum dibeli,
maka bisa membelinya dengan sejumlah uang.
7. Jika pemain berhenti di tanah yang sudah dibeli maka
harus membayar dengan sejumlah uang sesuai
ketentuan kepada pemilik.
8. Jika pemain berhenti di “kesempatan” maka harus
mengambil kartu kesempatan.
9. Jika pemain sudah melakukan perjalanan satu putaran
maka mendapatkan sejumlah uang.

C. Kegiatan Akhir :

1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang


kegiatan evaluasi pembelajaran metode permaian
202

monopoli.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan
pembelajaran.
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
10 menit
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
belum/kurang memahami materi yang telah
disampaikan.
4. Guru memberikan tugas individu kepada siswa.
5. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran
selanjutnya yaitu post-test.

Pertemuan 6

Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu


A. Kegiatan Awal :

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan


salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
5 menit
pembelajaran.
2. Guru mengantarkan peserta didik kepada konsep
kegiatan evaluasi berupa ulangan harian 2
3. Guru menjelaskan peraturan post-tes.

B. Kegiatan Inti :

Siswa mengerjakan soal post-test secara close book. 80 menit


C. Kegiatan Akhir :

1. Siswa mengumpulkan lembar jawab ulangan harian


203

2 kepada guru. 5 menit


2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
evaluasi.
3. Guru melakukan perpisahan dengan siswa.

1. Penilaian
1. Sikap Spiritual
a. Teknik penilaian : obersvasi
b. Bentuk instrumen : lembar observasi guru
c. Kisi-kisi
No. Sikap/Nilai
1. Mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang
dilakukan untuk kesejahteraan rakyat.
2. Mengamalkan nilai-nilai agama dalam peranannya sebagai
pelaku ekonomi.

2. Sikap Sosial
a. Teknik penilaian : observasi
b. Bentuk Instrumen : lembar observasi guru
c. Kisi-kisi
No. Sikap/Nilai
1. Jujur
2. Disiplin
3. Tanggung jawab
4. Toleransi
5. Gotong royong
6. Sopan santun
7. Percaya diri
204

3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : tes tertulis
b. Bentuk instrumen : pilihan ganda dan soal uraian

c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Instrumen
1. Mendeskripsikan pasar modal 1
2. Menjelaskan peran pasar modal 2
3. Menjelaskan lembaga penunjang pasar modal 3
4. Menyebutkan instrumen/produk pasar modal 4
5. Menjelaskan perbedaan pasar primer dan pasar 5
sekunder
6. Menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan 6
saham
7. Menyebutkan langkah-langkah perdagangan saham 7

4. Keterampilan
a. Teknik penilaian :Diskusi kelompok
b. Bentuk instrumen : lembar penilaian
c. Kisi-kisi
No. Penilaian
1. Keaktifan dalam berdiskusi
2. Kemampuan menjawab pertanyaan
3. Wawasan menjelaskan materi
4. Kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan

Semarang, April 2015

Guru Mata Pelajaran Peneliti


205

Lampiran 43

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Nama Sekolah : SMA Negeri 11 Semarang

Mata Pelajaran : Ekonomi (Peminatan)

Kelas/Semester : XI / 2

Materi Pokok : Pasar Modal

Alokasi Waktu : 12 x 45 menit (2 x 6jp, 6 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
206

B. Materi pokok dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Materi pokok

1.1 Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia


untuk kesejahteraan rakyat.
1.2 Mengamalkan nilai-nilai agama dalam peranannya sebagai pelaku
ekonomi.
Indikator:

1. Mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil-


hasil pembangunan.
2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri,
dalam upaya mengatasi permasalahan pembangunan di Indonesia.
2.2 Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan
kritis sebagai pelaku ekonomi.
Indikator:

1. Disiplin dan jujur dalam kegiatan belajar.


2. Mandiri dan bertanggung jawab dalam kegiatan belajar.
3. Kreatif dan mandiri tidak mudah bergantung kepada orang lain.
4. Menghargai setiap hasil pekerjaan orang lain.
3.9 Mendeskripsikan pasar modal dalam perekonomian
Indikator:

1. Menjelaskan pengertian dan fungsi pasar modal


2. Menyebutkan peran, manfaat dan keuntungan pasar modal yang
ada di Indonesia
3. Menjelaskan struktur pasar modal Indonesia
4. Menyebutkan instrumen/produk pasar modal
5. Menjelaskan perbedaan pasar primer dan pasar sekunder
6. Menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan saham
7. Menyebutkan langkah-langkah perdagangan saham
207

4.9 Menyimulasikan mekanisme perdagangan saham dan investasi di


pasar modal
4. Siswa menjelaskan mekanisme di pasar
5. Siswa menyimulasikan mekanisme di pasar
C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:

1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-


sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Pre-test
6. Mengetahui materi pokok dan indikator pencapaian kompetensi pasar
modal
Pertemuan 2

1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-


sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Menjelaskan pengertian dan fungsi pasar modal
6. Menyebutkan Menyebutkan peran, manfaat dan keuntungan pasar modal
yang ada di Indonesia.
208

Pertemuan 3

1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-


sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Diskusi kelompok
Pertemuan 4

1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-


sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
Pertemuan 5

1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-


sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Memahami mekanisme transaksi perdagangan saham
6. Menyimulasikan perdagangan efek
209

Pertemuan 6

1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguh-


sungguh.
2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang
berbeda agama.
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Melaksanakan Pos- test
D. Materi Pembelajaran

1. Pertemuan 1
Pre-test

Materi pokok dan indikator pencapaian kompetensi pasar modal

2. Pertemuan 2
Pengertian dan fungsi pasar modal

Peran, manfaat dan keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia

3. Pertemuan 3
Diskusi kelompok

4. Pertemuan 4
Mekanisme transaksi perdagangan saham

Simulasi perdagangan saham

5. Pertemuan 5
Materi pasar modal secara keseluruhan
6. Pertemuan 6
Post-test
E. Metode Pembelajaran

1. Pembelajaran : Saintifik
210

2. Metode : Ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab, penugasan


3. Model : Simulasi perdagangan pasar modal
F. Sumber Belajar

1. Buku paket Ekonomi kelas XI SMA


2. Buku pelajaran ekonomi yang relevan
3. Internet
G. Media Pembelajaran

1. Media
Buku bacaan

2. Alat dan Bahan


 Papan tulis dan spidol
 LCD
 Power point
3. Sumber Pembelajaran
a. Geminastiti, Kinanti dan Nella Nurlita. 2014. Ekonomi Untuk
SMA/MA Kelas XI- Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Bandung:
Yrama Widya.
b. Tim penyusun ilmu sosial. 2013. Ekonomi (Mata Pelajaran
Peminatan Ilmu – ilmu Sosial SMA/MA Kelas XI Semester 2). Klaten:
Viva Pakarindo.
c. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/11/pengertian-pasar-
primer-dan-sekunder-prokpektus-indeks.html
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
A. Kegiatan Awal :

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan 60 menit


211

salam, menyiapkan peserta didik secara psikis


(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru menginformasikan peraturan pre-test.
3. Pre-test

B. Kegiatan Inti :

1. Mengamati

Peserta didik melakukan observasi atau mengamati


fenomena terkait pasar modal.

2. Menanya

1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta


didik untuk bertanya tentangtujuan pembelajaran
atau materi pokok yang ingin dicapai.
2. Guru membimbing peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan ke arah pencapaian materi 25 menit
pokok.
3. Guru mengembangkan rasa ingin tahu peserta
didik dari pertanyaan yang telah diajukan.
4. Guru membimbing peserta didik untuk mencari
informasi yang lebih lanjut dan beragam dari
berbagai sumber.

3. Mengeksplorasi

Guru membimbing peserta didik untuk menggali


informasi dari berbagai sumber tentang pasar modal
212

terkait dengan pertanyaan yang diajukan.

4. Mengasosiasi

Peserta didik mengajukan dugaan atau kemungkinan


jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

5. Mengomunikasikan

Peserta didik mempresentasikan hasil analisis dan


temuan dalam bentuk tulisan terkait pertanyaan yang
diajukan.
C. Kegiatan Akhir :

1. Guru memberikan umpan balik terhadap proses


pembelajaran dan hasilnya.
2. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
5 menit
belum/kurang memahami materi pasar modal.
3. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya yaitu instrumen/produk pasar modal.
4. Guru memberikan tugas individu yaitu mengerjakan
soal di LKS.

Pertemuan 2

Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
A. Kegiatan Awal :

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan


salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
213

(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan


kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari
3. Guru mengantarkan peserta didik kepada suatu
permasalahan atau tugas untuk mempelajari
instrumen/produk pasar modal.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau materi
5 menit
pokok yang ingin dicapai.
5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
tentang materi yang akan dipelajari.

B. Kegiatan Inti :

1. Mengamati

Peserta didik melakukan observasi atau mengamati


fenomena terkait pengertian, fungsi, peran, manfaat
dan keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia

yang disajikan oleh guru melalui media power point

2. Menanya

1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta


didik untuk bertanya tentang materi yang akan
dipelajari.
2. Guru membimbing peserta didik untuk 75 menit
mengajukan pertanyaan ke arah pencapaian
materi pokok.
3. Guru mengembangkan rasa ingin tahu peserta
214

didik dari pertanyaan yang telah diajukan.


4. Guru membimbing peserta didik untuk mencari
informasi yang lebih lanjut dan beragam dari
berbagai sumber.

3. Mengeksplorasi

Guru membimbing peserta didik untuk menggali


informasi dari berbagai sumber tentang pengertian,
fungsi, peran, manfaat dan keuntungan pasar modal
yang ada di Indonesia dengan pertanyaan yang
diajukan.

4. Mengasosiasi

Peserta didik mengajukan dugaan atau kemungkinan


jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

5. Mengomunikasikan

Peserta didik mempresentasikan hasil analisis dan


temuan dalam bentuk tulisan terkait pertanyaan yang
diajukan tentang materi yang sedang dipelajari.
C. Kegiatan Akhir :

1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi


yang sudah dipelajari.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran dan hasilnya.
10 menit
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
belum/kurang memahami materi yang telah
disampaikan.
215

4. Guru menginformasikan materi pada pertemuan


berikutnya yaitu diskusi kelompok.
5. Guru memberikan tugas kelompok untuk
dipresentasikan dan didiskusikan pada pertemuan
berikutnya.

Pertemuan 3

Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
A. Kegiatan Awal :

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan


salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru mengantarkan peserta didik kepada kegiatan 5 menit
diskusi yang akan dilakukan untuk mempresentasikan
tugas kelompoknya masing-masing.
3. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran atau
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
diskusi.

B. Kegiatan Inti :

1. Guru memabagi siswa menjadi 6 kelompok yang


setiap kelompok terdiri dari 6 anggota.
2. Guru menunjuk salah satu kelompok secara bergilir
untuk mempresentasikan topik diskusinya di depan
216

kelas.
3. Guru memberikan kesempatan kepada audience
untuk menyampaikan pertanyaan, taggapan, atau
sanggahan kepada presenter.
75 menit
4. Guru membimbing peserta didik untuk menggali
informasi dari berbagai sumber tentang pertanyaan
yang diajukan.
5. Peserta didik mengajukan dugaan atau kemungkinan
jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

5. Presentermenjawab pertanyaan atau menanggapi


pendapat dan sanggahan dari audience.
6. Siswa yang menjadi audience memberikan pendapat
atau sanggahan terhadap jawaban yang telah
disampaikan oleh presenter.
7. Guru memberikan umpan balik dan hasilnya terhadap
kegiatan diskusi yang telah dilakukan.

4 C. Kegiatan Akhir :

1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi


yang telah didiskusikan.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan
pembelajaran.
10 menit
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
belum/kurang memahami materi yang telah
disampaikan.
4. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya yaitu perbedaan pasar primer dan pasar
sekunder, mekanisme transaksi perdagangan saham.
217

5. Guru memberikan tugas rumah untuk mempelajari


dan mempersiapkan simuli perdagangan saham.

Pertemuan 4

Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
A. Kegiatan Awal :

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan


salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari.
5 menit
3. Guru mengantarkan peserta didik kepada suatu
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk
mempelajari materi mekanisme transaksi
perdagangan saham dan menyimulasikan
perdagangan saham.
4. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran atau
yang ingin dicapai.
5. Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang akan

B. Kegiatan Inti :

1. Guru membagi siswa ke dalam beberapa peran.


2. Guru menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan
75 menit
saham.
218

3. Siswa menyimulasikan perdagangan saham.

5. Guru memberikan umpan balik dan hasilnya terhadap


kegiatan simulasi yang telah dilakukan.

C. Kegiatan Akhir :

1. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari


pembelajaran dan simulasi yang telah dilaksanakan.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan
pembelajaran dan simulasi.
10 menit
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
belum/kurang memahami materi yang telah
disampaikan.
4. Guru memberikan tugas individu untuk di kerjakan di
rumah.
5. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya.

Pertemuan 5

Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
A. Kegiatan Awal :

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan


salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran.
219

2. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang 5 menit


sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari.
3. Guru mengantarkan peserta didik kepada suatu
permasalahan atau tugas.
4. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran atau
yang ingin dicapai.
5. Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang akan

B. Kegiatan Inti :

1. Siswa mengerjakan LKS


2. Guru mengulas kembali materi yang sudah dipelajari
75 menit
3. Tanya jawab

C. Kegiatan Akhir :

6. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari


pembelajaran dan simulasi yang telah dilaksanakan.
7. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan
pembelajaran.
10 menit
8. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
belum/kurang memahami materi yang telah
disampaikan.
9. Guru memberikan tugas individu untuk di kerjakan di
rumah.
10. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya yaitu post-test

Pertemuan 6
220

Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
A. Kegiatan Awal :

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan


salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan
kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
pembelajaran. 5 menit

2. Guru mengantarkan peserta didik kepada konsep


kegiatan evaluasi berupa post-test.
3. Guru menjelaskan peraturan post-tes.

B. Kegiatan Inti :

Siswa mengerjakan soal post-test secara close book. 80 menit

C. Kegiatan Akhir :

1. Siswa mengumpulkan lembar jawab post-testkepada


guru.

2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses 5 menit


evaluasi.
3. Guru melakukan perpisahan dengan siswa

I. Penilaian
1. Sikap Spiritual
a. Teknik penilaian : obersvasi
b. Bentuk instrumen : lembar observasi guru
221

Kisi-kisi
No. Sikap/Nilai
1. Mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang
dilakukan untuk kesejahteraan rakyat.
2. Mengamalkan nilai-nilai agama dalam peranannya sebagai
pelaku ekonomi.

2. Sikap Sosial
a. Teknik penilaian : observasi
b. Bentuk Instrumen : lembar observasi guru
Kisi-kisi
No. Sikap/Nilai
1. Jujur
2. Disiplin
3. Tanggung jawab
4. Toleransi
5. Gotong royong
6. Sopan santun
7. Percaya diri
3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : tes tertulis
b. Bentuk instrumen : pilihan ganda dan soal uraian
Kisi-kisi
No. Indikator Butir
Instrumen
1. Mendeskripsikan pasar modal 1
2. Menjelaskan peran pasar modal 2
3. Menjelaskan lembaga penunjang pasar modal 3
222

4. Menyebutkan instrumen/produk pasar modal 4


5. Menjelaskan perbedaan pasar primer dan pasar 5
sekunder
6. Menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan 6
saham
7. Menyebutkan langkah-langkah perdagangan 7
saham

4. Keterampilan
a. Teknik penilaian : diskusi kelompok
b. Bentuk instrumen : lembar penilaian
Kisi-kisi
No. Penilaian
1. Keaktifan dalam berdiskusi
2. Kemampuan menjawab pertanyaan
3. Wawasan menjelaskan materi
4. Kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan

Semarang, April 2015

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Lampiran 44
223

SOAL TURNAMEN DENGAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI

1. Pasar modal merupakan tempat bertemunya permintaan dan penawaran


terhadap ...
2. Investor dapat melakukan investasi dalam berbagai jenis aset, contoh dari real
aset yang dapat diinvestasikan adalah ...
3. Orang yang melakukan investasi disebut dengan ...
4. Pihak yang melakukan emisi atau menawarkan efek untuk dijual atau
diperdagangkan disebut ...
5. Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda
pada tahun ...
6. Bursa efek di Batavia pada tahun 1914 s.d. tahun 1918 dirtutup karena adanya
...
7. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar merupakan manfaat pasar
modal bagi ...
8. Memperoleh deviden dan bunga yang mengambang merupakan manfaat pasar
modal bagi ...
9. Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi
merupakan karakteristik dari saham ...
10. Pembayaran deviden dalam jumlah yang tetap merupakan karakteristik dari
saham ...
11. Tidak ada capital loss dan capital gain merupakan keuntungan dari ...
12. Undang-undang yang mengatur pasar modal Indonesia adalah …
13. Surat utang jangka menengah dan panjang yang dapat dipindah tangankan,
yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan
berupa bunga dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan
merupakan pengertian dari ...
14. Nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala disebut ...
224

15. Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
lokal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer
investasi disebut ...
16. Reksa dana yang tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan
modal merupakan jenis reksa dana ...
17. Instrumen (jenis investasi) pasar modal pada umumnya berjangka waktu di
atas ...
18. Bentuk perusahaan yang diperbolehkan untuk menerbitkan saham adalah ...
19. Resiko yang mungkin timbul saat berinvestasi pada obligasi adalah tidak
pastinya perkembangan suku bunga. Pemilik obligasi akan mengalami
kerugian pada saat …
20. Pihak yang kegiatan usahanya mengelola efek untuk para nasabah disebut …
21. Lembaga atau otoritas tertinggi di pasar modal yang melakukan pengawasan
dan pembinaan atas pasar modal adalah ...
22. Bursa Efek Surabaya melebur ke dalam Bursa Efek Jakarta dan berganti nama
menjadi ...
23. Bank yang bertindak sebagai tempat penyimpanan dan penitipan uang, surat-
surat berharga, maupun barang-barang berharga lainnya adalah ...
24. Pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran
umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli
sisa efek yang tidak terjual, adalah …
25. Pejabat umum yang berwenang dalam membuat akta perubahan Anggaran
Dasar Emiten adalah ...
26. Istilah yang menunjukan satuan perdagangan saham adalah ...
27. Satu lot saham berjumlah …
28. Kelipatan harga saham disebut ...
29. Perdagangan saham yang kurang dari 1 lot disebut …
30. Apakah kepanjangan dari RUPS ...
31. Saham perusahaan dapat dicatatkan di beberapa bursa efek. Istilah yang
menjelaskan suatu saham tercatat di lebih dari satu bursa di sebut ...
32. Pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek bersifat utang disebut ...
225

33. Setiap order yang masuk ke broker, selanjutnya akan diteruskan ke petugas
broker tersebut yang berada di ...
34. Pasar di mana pertama kali suatu perusahaan menawarkan sahamnya kepada
publik disebut ...
35. Bursa efek menganut sistem order-driven atau pasar yang digerakkkan oleh
order-order dari pialang dengan sistem ...
226

Lampiran 45
227

Lampiran 46
228

Lampiran 47
229

Lampiran 48

DOKUMENTASI

Pelaksanaan Uji Coba Soal

Pelaksanaan pembelajaran kelas eksperimen


230

Pelaksanaan pembelajaran kelas kontrol

Anda mungkin juga menyukai