Trem Roda Gigi Daihatsu Ayla
Trem Roda Gigi Daihatsu Ayla
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Perencanaan
Pada zaman dahulu manusia memanfaatkan tenaga hewan untuk alat
pengangkut atau kegiatan lain. Sejak dahulu manusia melakukan terobosan untuk
mempermudah pengangkutan atau transportasi.
Dari tahun ke tahun dan alat transportasi banyak mengalami perubahan
dengan perkembangan zaman semakin canggih dan menuntut akan pemanfaatan
yang efisien waktu, manusia menemukan / menggunakan mesin seperti pada mobil
maupun pada sepeda motor yang menggunakan roda gigi ( transmisi ) untuk
memperlambat atau mempercepat putaran dari mesin ke roda karena dianggap lebih
efisien penggunaannya dan dapat menghemat waktu.
Kendaraan pada saat mulai start atau saat menanjak membutuhkan momen
yang besar, tetapi sebaliknya jika kendaraan berjalan pada jalan rata dengan
kecepatan tinggi tidak perlukan momen yang besar. Hal ini karena adanya
momentum yang membantu jalannya kendaraan, sehingga tenaga mesin dapat
dipindahkan ke roda – roda dengan momen dan kecepatan tertentu sesuai dengan
kondisi jalannya kendaraan.
1.2. Tujuan Perencanaan
-Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari sistem roda gigi ini adalah :
-Untuk merendahkan putaran mesin.
-Untuk meredam momen yang timbul pada saat kendaraan berjalan.
-Untuk meneruskan putaran dari crank shaft menuju deferensial.
-Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari roda gigi ini adalah :
-Agar dapat menghitung tegangan yang terjadi pada roda gigi
-Agar dapat memilih / mengetahui bahan-bahan dan jenis bahan dalam
perencanaan roda gigi.
-Agar dapat menghitung perbandingan putaran pada tiap – tiap roda
gigi.
1
1.3. Batasan Masalah.
Adapun batasan masalah agar tidak menyimpang dari tujuan perancangan
yang akan di harapkan, penulis perlu membatasi masalah yang akan dihitung dalam
rancangan roda gigi.
Batasan-batasannya adalah :
1. Daya (N) = 65 PS
2. Putaran (n) = 6000 rpm
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Transmisi roda gigi adalah merupakan satu dari elemen mesin yang
mempunyai peran sangat penting dalam mentransmisikan daya dan putaran dari
suatu motor atau penggerak. Untuk mentransmisikan daya dan putaran yang besar
dengan tetap maka kita menggunakan roda gigi untuk kebutuhan tersebut.
Diluar transmisi diatas ada pula cara lain untuk memindahkan daya,
misalnya dengan sabuk ( belt ) dan rantai ( chain ), tetapi transmisi dengan roda
gigi jauh lebih unggul dibandingdengan sabuk dan rantai, faktor slip pada roda gigi
jauh lebih kecil dan putaran lebih tinggi tepat serta daya yang dipindahkan lebih
besar, walaupun roda gigi mempunyai kelebihan seperti diatas tetapi didalam
industri tidak selalu di pakai roda gigi sebagai alat transmisi karena roda gigi
memerlukan ketelitian yang besar dalam waktu pembuatannya, pemasangannya
maupun waktu pemeliharaannya.
Fungsi Transmisi :
-Memperbesar momen pada saat momen yang besar diperlukan.
-Memperkecil momen pada saat kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi,
mendatar serta memperhalus suara yang terjadi pada kendaraan, hal ini akan
mengurangi pemakaian bahan bakar dan memperkecil suara yang terjadi
pada kendaraan.
-Untuk memundurkan jalanya kendaraan dengan adanya perkaitan gigi-gigi
pada transmisi dikarenakan mesin hanya berputar pada satu arah.
Komponen-Komponen Transmisi
a. Input Shaft
Berfungsi untuk meneruskan tenaga putaran dari kopling ke transmisi.
b. Output Shaft
Berfungsi untuk meneruskan tenaga putar yang keluar dari transmisi yang
selanjutnya dipindahkan ke propeller shaft.
3
c. Gigi Percepatan (Gear)
Gigi percepatan yang terdapat pada poros output yang berputar terhadap poros
input. Fungsi dari gigi-gigi percepatan ini adalah untuk menetukan gear ratio yang
terjadi pada transmisi yang akan merubah momen yang keluar dari transmisi.
d. Counter Gear dan Shaft
Berfungsi untuk memindahkan tenaga putar dari input shaft ke gigi percepatan.
e. Reserver Idle Gear dan Shaft
Berfungsi untuk merubah arah putaran output shaft sehingga berlawanan dengan
putaran input shaft agar kendaraan berjalan mundur.
Mekanisme Sincromes
Berfungsi untuk menghubungkan dan memindahkan putaran input shaft melalui
counter gear dan gigi-gigi percepatan dengan mekanisme pengereman.
4
f. Interlocking Pins
Berfungsi untuk mencegah shift fork shaft maju bersamaan pada saatmemasukkan
gigi transmisi.
g. Chamber dan Lock Ball ( mekanisme pencegah gigi loncat )
Berfungsi untuk mencegah agar gigi tidak kembali netral ( loncat ) setelah
memasukkan gigi transmisi dimana chamber adalah bentuk dari hub sleeve spline.
5
Roda gigi luar Arah putaran berlawanan
Roda gigi dalam dan pinyon,(d) Arah putaran sama
Batang gigi dan pinyon,(e) Gerak lurus & berputar
6
putaran melalui gigi-gigi tersebut dapat berlangsung dengan halus. Sifat ini sangat
baik untuk mentransmisikan putaran tinggi dengan beban yang besar.
7
e) Pinyon dan Batang Gigi
Merupakan dasar propil pahat pembuat gigi. Pasangan antara batang gigi
dan pinyon digunakan untuk merubah gerak putar menjadi lurus atau sebaliknya.
8
h) Roda Gigi Permukaan
Merupakan bagian dari roda gigi dengan poros berpotongan yang bagian
permukaan giginya rata.
9
k) Roda Gigi Hypoid
Roda gigi ini mempunyai jalur gigi berbentuk spiral pada bidang kerucut
yang sumbunya saling bersilangan dan pemindahan gaya pada permukaan gigi
berlangsung secara meluncur dan menggelinding. Roda gigi ini dipakai pada
deferensial.
10
BAB 3
PERHITUNGAN BAGIAN UTAMA RODA GIGI
3.1. Poros
Poros adalah salah satu yang penting dalam konstruksi kopling, maka perlu
diperhatikan sebaik mungkin.
Hampir sama dengan kopling sebagai penerus daya dan putaran, perencanaan
seperti ini dipegang oleh poros.
Poros sebagai pemindah daya dan putaran, Poros yang terbuat dari batang
baja mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
-Tahan terhadap momen puntir
-Mempunyai skalalitas yang baik
-Tidak mudah patah
11
T = 9,74 x 10 (p/n) kg mm....................( Lit 1, hal 7 )
T = 9,74 x 10 ( 45,775 )
6000
T = 7430,81 kg mm = 743,1 kg cm
atau T = 7,43 kg m
Bahan poros di pilih dari bahan yang difinis dingin S45C-D dengan kekuatan tarik
τB= 60 kg/mm².
Standard an Lambang Perlakuan panas Kekuatan tarik Keterangan
macam (kg/mm2)
S30C Penormalan 48
Baja karbon S35C “ 52
konstruksi mesin S40C “ 55
(JIS G 4501) S45C “ 58
S50C “ 62
S55C “ 66
Ditarik dingin,
Batang baja S35C-D 53 digerinda,
yang difinis dibubut, atau
dingin S45C-D 60 gabungan antara
hal-hal tersebut
S55C-D 72
Sumber : literature 1 hal 3
dimana :
Sf2 = factor keamanan akibat pengaruh bentuk poros atau daya spline pada poros,
di mana harga sebesar 1,3- 3,0 maka di ambil 2,5 ( lit 1 hal 8 )
Maka :
τa = __τB__
Sf1 x Sf2
= __60___
6x1,8
= 5,5 kg/mm²
12
Pertimbangan untuk momen diameter poros :
rumus :
dimana :
ds = diameter poros (mm)
T = momen torsi rencana = 7431 kg mm
cb = factor keamanan terhadap beban lentur harganya 1,2-2,3
kt = faktor bila terjadi kejutan dan tumbukan besar atau kasar 1,5-3,0
maka :
ds = [5,1 x 1,5 x 1,2 x 7431] ¹⁄³
5,5
= 23,15 mm
ds = 25 mm ( sesuai dengan tabel )
Pada diameter poros di atas 30 mm, maka tegangan geser terjadi pada poros adalah
τ= 2,42 kg/mm²
13
table 3.1. diameter poros
4 10 *22,4 40 100 *224 400
24 (105) 240
11 25 42 110 250 420
260 440
4,5 *11,2 28 45 *112 280 450
12 30 120 300 460
31,5 48 *315 480
5 *12,5 32 50 125 320 500
130 340 530
35 55
*5,6 14 33,5 56 140 *335 560
(15) 150 360
6 16 38 60 160 380 600
(17) 170
*6,3 18 63 180 630
19 190
20 200
22 65 220
7 70
*7,1 71
75
8 80
85
9 90
95
sumber : literature 1 hal 9
Keterangan :
1. Tanda * menyatakan bahwa bilangan yang bersangkutan dipilih dari
bilangan standart.
2. Bilangan di dalam kurung hanya di pakai untuk bagian di mana akan di
pasang bantalan gelinding.
14
Spline yang direncanakan atau ketentuan ukuran spline antara lain :
Jumlah spline ( Z ) = 8 buah
Jarak antara spline ( W ) = (0,5) x D
Tinggi spline ( H ) = D-ds
2
15
Permukaan kekuatan spline
Besarnya gaya pada spline (Fs) adalah :
Fs = T/rm
Dimana :
Fs = Besarnya gaya-gaya yang berkerja
T = Moment torsi rencana = 7431 kg mm
Rm = jari-jari spline
Maka :
Fs = 7431 kg.mm
13,975 mm
= 531,74 kg
τc = Fm/ Ac
dimana :
Ac = luas yang mengalami tumbukan (mm)
Ac = h x L
= 2,95x 47,5
Ac = 140,125 mm²
maka :
τc = FM/ Ac
16
= 66,47__
140,125
= 0,474 kg/mm²
τg = Fm/Ag
Dimana :
Ag = W x L
=12,5 x 47,5 mm
Ag = 593,75 mm²
maka :
τg = Fm/ Ag
= 66,47kg
593,75 mm²
= 0,111 kg/mm²
τ= c 2 g 2
= 0,474Kg / mm 2 2
0,111 Kg / mm 2 2
= 0,237 kg/mm²
Bahan poros dengan spline di pilih dari baja dengan difinis dingin S45C-D = 60
Dimana syarat pemakaian aman adalah : τa > τ =5,5 kg/mm² > 0,237 kg/mm²
(terpenuhi)
17
B. Perhitungan Naaf
Naaf yang di rencanakan adalah sebagai berikut :
L = 1,5 x D
= 1,5 x 30,9
= 46,35 mm
τa = ___τb__
Sf1 X Sf2
Dimana :
τb = tarik beban = 52 kg/mm²
Sf1 = Faktor keamanan untuk baja = 6
Sf2 = Faktor keamanan untuk alur baja = 1,8
Maka :
τa = __52__
6 X 1,8
= 4,815 kg/mm2
τg = _fm_
Wxl
Dimana :
τg =_fm_
Wxl
= __66,47__
12,5 x 47,5
= 0,126 kg/mm2
Tegangan Kombinasi ( τt )
18
τt = (c ) 2 (g ) 2
= (0,474 Kg / mm 2 ) 2 (0,111 Kg / mm 2 ) 2
= 0,237 kg/mm2
Persentase syarat keamanan adalah : τ > τt = 5,5 kg/mm2 > 0,237 kg/mm2
( terpenuhi / aman ) Tegangan geser yang diizinkan lebih besar dari Tegangan
kombinasi yang terjadi.
3.3 PASAK
Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-
bagian mesin seperti roda gigi, sprocket, pully, kopling, dll pada poros. Momen
diteruskan dari poros ke naf atau dari naf ke poros.
19
= 45,775 kW
Maka torsi untuk daya maksimum
T = 9,74 x 10 (p/n) kg mm.................................................................( Lit 1, hal
7)
Dimana :
T = momen torsi rencana = 7431 kg mm
Ds = diameter poros = 25 mm
Maka :
7431
F 594,48kg
(25 / 2)
Penampang pasak = 10 x8
Kedalaman alur pasak pada poros t1= 4,5 mm
20
Kedalaman alur pasak pada naf t2 = 3,5 mm
594,48
8,0 L 2 14,57( mm)
( L 2 x5,1)
l = 5,1 mm
Panjang pasak lk = 35 mm
21
A. Perhitungan Roda Gigi
Roda gigi transmisi yang direncanakan adalah :
Daya ( N ) = 65 Ps
Putaran ( n ) = 6000 rpm
Pemindahan daya dan putaran direncanakan dengan transmisi roda gigi secara
bertingkat dengan perbandingan gigi sebagai beriku
I 3.417
II 1.960
III 1.250
PERBANDINGAN GIGI
IV 0.865
V 0.707
R 3.143
22
Putaran = 6000 rpm.
Perbandingan putaran (U) adalah :
U n2 d 2 z m. z1 1
1
.................................................................................( Lit 1, hal
n d m. z z
1 1 2 2
i
216 )
Daya rencana p d
(Kw)
p d
67,62kwx1kw 45,775kw
216 )
2 xaxi
d 2
1 i
.........................................................................................................( Lit 1, hal
216 )
2 xa 2 x 200
d 1
1 i 1 3.417
90,56mm
d
Jumlah Gigi,
z
m
....................................................................................................( Lit 1, hal 214 )
d1 90,56
z1 m 4
22,64
d 309,44
z 2 m2 4
77,36
i z 2
77,36
3,417
z 1
22,64
Diameter lingkaran jarak bagi
23
d 01
z1 .m
= 22,64x 4 = 292,30 mm
d 02
z2 . m
= 77,36 x 4 = 309,44 mm
a
d d 01 02
90,56 309,44
200mm
2 2
Kelonggaran puncak
Ck = 0,25 x m = 0,25 x 3 = 0,75
Diameter Kepala
d z 2 . m
k1 1
= ( 20,9675 + 2 ) x 4 = 91,87 mm
d z 2 . m
k2 2
= ( 79,03 + 2 ) x 4 = 324,12 mm
Diameter Kaki
d f1
z1 2 . m – 2 . Ck
= ( 22,64 - 2 ) x 4 – 2 x 1 = 82,56 mm
d f2
z 2 2 . m – 2 Ck
= ( 77,36 – 2 ) x 4 – 2 x 1 = 301,44 mm
Kedalaman Pemotongan :
H = 2 . m + Ck
= 2 x 4 + 0,75 = 8,75 mm
24
Kecepatan Keliling :
. d 01 . n1
v .......................................................................................................................( Lit 1, hal
60.1000
238 )
Faktor Dinamis :
6
f v
6v
...........................................................................................................................( Lit 1, hal 240 )
Harga kecepatan yang diperoleh ( 11,28 m/s ), maka diambil faktor dinamis untuk
kecepatan sedang, antara (v = 5 – 20 m/s) dengan persamaan seperti diatas :
6
f v
6 28,44
0,17
2
Pinyon : Kekuatan tarik S35C adalah :
B1
52 kg m
Kekerasan H B1
187 rata rata
2
Roda gigi besar : Kekuatan tarik FC30 adalah :
B2
30 kg mm
Kekerasan H 215 rata rata
B2
25
Faktor tegangan kontak antara baja dengan besi cor misalnya kekerasannya (200)
maka,
= 0,079 kg/mm2
F b1
' a1.m.Y 1. fv .........................................................................................( Lit 1,
hal 240 )
F b2
' a 2 .Y 2 . fv
= 13 x 4 x 0,436 x 0,17 = 3,85 kg/mm
2. z 2
F .d . fv. ...........................................................................( Lit 1,
01
z1 z 2
hal 244 )
2 x77,36
= 0,079 x 90,56 x 0,17 x 22,64 77,36
= 1,99 kg/mm
Lebar sisi
Ft
164,11
b
164,11mm
F ' 1,88
26
3.4.2. Perhitungan roda gigi pada kecepatan kedua
Diketahui, i = 1,960 (perbandingan gigi, berdasarkan sfesifikasi),
Putaran, n1 = 6000 rpm
Perbandingan putaran adalah :
n 6000
n2 i
1
1,960
3061,22rpm
Daya rencana p d
(Kw)
p d
45,775kwx1kw 45,775kw
d 204,08
z 51,02
1
Jumlah gigi,
1
m 4
i z 2
66,215
1,3
z 1
51,02
Diameter lingkaran jarak bagi
27
d 01
= z 1
.m
= 51,02 x 4 = 204,08 mm
d 02
= z 2
.m
= 66,215 x 4 = 264,86mm
Jarak sumbu poros :
a
d d
01 02
204,08 264,86
234,47mm
2 2
Kelonggaran puncak :
Ck = 0,25 . m
= 0,25 x 4 = 1
Diameter kepala :
d k1
( z1 2).m (51,02 2) x 4 212,36mm
(66,215 2) x 4 272,5mm
d k2
( z 2 2).m
Diameter kaki :
d f1
( z1 2).m 2 . Ck
= ( 51,02 – 2 ) x 4 – 2 x 1 = 98,04 mm
d f2
( z 2 2).m 2 .Ck
= ( 66,215– 2 ) x 4 – 2 x 1 = 128,43mm
Kedalaman pemotongan :
H = 2 . m + Ck
= 2 x 4 + 1 = 9 mm
Faktor bentuk gigi, dari tabel : 6.5
z 1
= 51,02 30 Y 1 0,358 (0,371 0,358).(2,84 / 4) 0,367
z 2
= 66,215 60 Y 2 0,421 (0,434 0,421).(7,16 / 15) 0,427
Kecepatan keliling :
28
Gaya tangensial :
102. pd 102 x 45,775
Ft = = 72,86
v 64,08
Faktor dinamis
6
f v
6v
Harga kecepatan yang diperoleh ( 64,08 m/s ), maka diambil faktor dinamis untuk
kecepatan sedang, antara ( v = 5 – 20 m/s ) dengan persamaan seperti diatas :
6
f v
6 64,08
0,086
Kekerasan H 1
= 178 (rata – rata)
Kekerasan H 2
215(rata rata )
Faktor tegangan kontak antara baja dengan besi cor misalnya kekerasannya (200)
maka,
= 0,079 kg/mm2
F b1
' a1.m. 1. fv
= 26 x 4 x 0,367 x 0,086 = 3,28 kg/mm
F b2
' a 2 .m. 2 . fv
= 13 x 4 x 0,427 x 0,086 = 1,91 kg/mm
2. z 2
F ' . d 01. fv
H
z z
1 2
29
2 x 66,215
= 0,079 x 204,08 x 0,086 32,84 66,215
= 1,57 kg/mm
n1
6000
n 2
i 1,250
4800rpm
Daya rencana p d
(Kw)
p d
45,775kwx1kw 45,775kw
30
d 2 ' 222,22 55,555mm
z2 m
4
i z2
55,555
1,25
z 1
44,445
Diameter lingkaran jarak bagi
d 01
z 1
.m
= 44,445x 4 = 177,78mm
d 02
z2 .m
= 55,555x 4 = 222,22mm
Jarak sumbu poros :
a d 01
d 02 177,78 222,22
200mm
2 2
Kelonggaran puncak
Ck = 0,25 . m = 0,25 . 4 = 1
Diameter kepala
d 1
( z 1 2) . m = ( 44,445+ 2 ) x 4 = 186,78 mm
d K2
( z 2 2) . m = ( 55,555 + 2 ) x 4 = 230,22 mm
Diameter kaki
d f1
( z1 2).m 2 Ck
= ( 42,09 – 2 ) x 4 – 2 x 1 = 84,89mm
d f2
( z 2 2).m 2 Ck
= ( 55,555– 2 ) x 4 – 2 x 1 = 107,11 mm
Kedalaman pemotongan :
H = 2 . m + Ck
= 2 . 4 + 1 = 9 mm
31
Faktor bentuk gigi, dari tabel : 6.5
Kecepatan keliling
Faktor dinamis
5,5
f v
5,5 v
Harga kecepatan yang diperoleh ( 55,82 m/s ), maka diambil faktor dinamis untuk
kecepatan, antara ( v = 20-50 m/s ) dengan persamaan seperti diatas:
5,5
f v
5,5 55,82
0,424
Kekerasan : H B1
= 178 (rata – rata)
Kekerasan : H B2
= 215 (rata – rata)
Faktor tegangan kontak antara baja dengan besi cor misalnya kekerasannya ( 200 )
maka,
= 0,079 kg/mm2
32
F b1
' a1.m. 1. fv
= 26 x 4 x 0,394 x 0,424 = 17,37 kg/mm
F b2
' a 2 .m. 2 . fv
= 13 x 4 x 0,418 x 0,424 = 9,22 kg/mm
2. z 2
F ' . d 01. fv
H
z z
1 2
2 x55,555
= 0,079 x 177,78 x 0,424 x 44,445 55,555
= 6,62 kg/mm
n1 6000 6936,42rpm
n2 i 0,865
Daya rencana p d
(Kw)
p d
44,775kwx1kw 44,775kw
33
2 xa 2 x 200
d 1
'
1 i 1 0,865
214,48mm
i z2
53,62
1,159
z 1
46,25
Diameter lingkaran jarak bagi
d 01
z 1
.m
= 53,62 x 4 = 214,48 mm
d 02
z 2
.m
= 46,25 x 4 = 185,52 mm
Jarak sumbu poros :
a
d d 01 02
214,48 185,52
200mm
2 2
Kelonggaran puncak
Ck = 0,25 . m
= 0,25 x 4 = 1
Diameter kepala
d 1
( z 1 2) . m = ( 53,62 + 2 ) x 4 = 222,48 mm
d K2
( z 2 2) . m = ( 46,25 + 2 ) x 4 = 193 mm
Diameter kaki
d f1
( z1 2).m 2 Ck
34
= (53,62 – 2 ) x 4 – 2 x 1 = 103,24 mm
d f2
( z 2 2).m 2 Ck
= (46,25 – 2 ) x 4 – 2 x 1 = 88,15 mm
Kedalaman pemotongan :
H = 2 . m + Ck
= 2 x 4 + 1 = 9 mm
Faktor bentuk gigi, dari tabel : 6.5
z 53,62 0,408
1 1
z 46,25 0,408
2 2
Kecepatan keliling
Faktor dinamis
5,5
f v
5,5 v
Harga kecepatan yang diperoleh ( 67,4m/s ), maka diambil faktor dinamis untuk
kecepatan, antara (v = 20 – 50 m/s) dengan persamaan seperti diatas:
5,5
f v
5,5 67,4
0,40
Kekerasan : H B1
= 178 (rata – rata)
Kekerasan : H B2
= 215 (rata – rata)
35
Tegangan lentur yang diizinkan, S35C : a1
= 26 kg/mm2
Faktor tegangan kontak antara baja dengan besi cor misalnya kekerasannya (200)
maka,
= 0,079 kg/mm2
F b1
' a1.m. 1. fv
= 26 x 4 x 0,408 x 0,40 = 17 kg/mm
F b2
' a 2 .m. 2 . fv
= 13 x 4 x 0,408x 0,40 = 8,5 kg/mm
2. z 2
F ' . d 01. fv
H
z .z
1 2
2 x 46,25
= 0,079 x 214,48 x 0,40 x 53,62 46,25
= 6,28 kg/mm
Lebar sisi
Ft 69,27
b 11,03mm
F H
' 6,28
36
Putaran, n1 = 6000 rpm
Perbandingan putaran adalah :
n1 6000 8486,56rpm
n2 i 0,707
Daya rencana p d
(Kw)
p d
45,775kwx1kw 45,775kw
i z2
41,42
0,707
z
1
58,58
d 01
z 1
.m
= 58,58 x 4 = 165,68 mm
d 02
z 2
.m
= 41,42 x 4 = 190,54 mm
Jarak sumbu poros :
a
d d 01 02
234,32 165,68
200mm
2 2
37
Kelonggaran puncak
Ck = 0,25 . m
= 0,25 x 4 = 1
Diameter kepala
d 1
( z 1 2) . m = ( 58,58 + 2 ) x 4 = 242,32 mm
d K2
( z 2 2) . m = ( 41,42 + 2 ) x 4 = 174,36 mm
Diameter kaki
d f1
( z1 2).m 2 Ck
= ( 58,58 – 2 ) x 4 – 2 1 = 113,16mm
d f2
( z 2 2).m 2 Ck
= ( 41,42– 2 ) x 4 – 2 x 1 = 78,84mm
Kedalaman pemotongan :
H = 2 . m + Ck
= 2 x 4 + 1 = 9 mm
Faktor bentuk gigi, dari tabel : 6.5
Kecepatan keliling
Faktor dinamis
5,5
f v
5,5 v
Harga kecepatan yang diperoleh (63,46 m/s), maka diambil faktor dinamis untuk
kecepatan, antara (v = 20 – 50 m/s) dengan persamaan seperti diatas:
38
5,5
f v
5,5 63,46
0,390
Kekerasan : H B1
= 178 (rata – rata)
Kekerasan : H B2
= 215 (rata – rata)
Faktor tegangan kontak antara baja dengan besi cor misalnya kekerasannya (200)
maka,
= 0,079 kg/mm2
F b1
' a1.m. 1. fv
= 26 x 4 x 0,414 x 0,390 = 16,79 kg/mm
F b2
' a 2 .m. 2 . fv
= 13 x 4 x 0,400 x 0,390 = 8,11 kg/mm
2. z 2
F ' . d 01. fv
H
z z
1 2
2 x 41,42
= 0,079 x 234,32x 0,390 x 58,58 41,42
= 5,979 kg/mm
Lebar sisi
39
Ft 63,46
b 10,61mm
F H
' 5,979
U n2 d 2 z m. z1 1
1
n d m. z z
1 1 2 2
i
n 6000
n 2
i
1
3,143
1909,004 rpm
Daya rencana p d
(Kw)
p d
45,775kwx1kw 45,775kw
d1 92,71
Jumlah Gigi,
z1 m 4
23,19
40
d2 303,435
z 2
m 4
75,86
i z 2
75,86
3,271
z 1
19,5
Diameter lingkaran jarak bagi
d 01
z1 .m
= 23,19 x 4 = 290,78 mm
d 02
z2 . m
= 75,86 x 4 = 303,44 mm
a d 01
d 02 92,71 303,44
198,1mm
2 2
Kelonggaran puncak
Ck = 0,25 x m = 0,25 x 4 = 1
Diameter Kepala
d z 2 . m = ( 23,19 + 2 ) x 4 = 100,76 mm
k1 1
d z 2 . m = ( 75,86 + 2 ) x 4 = 311,44 mm
k2 2
Diameter Kaki
d f1
z1 2 . m – 2 . Ck
= ( 23,19 – 2 ) x 4 – 2 x 1 = 42,38 mm
d f2
z 2 2 . m – 2 Ck
= ( 75,36 – 2 ) x 4 – 2 x 1 = 147,72 mm
Kedalaman Pemotongan :
H = 2 . m + Ck
= 2 . 4 + 1 = 9 mm
Faktor bentuk gigi, dari tabel : 6.5
41
z 23,19 19 Y 0,314 (0,320 0,314).(0,5 / 1) 0,317
1 1
Kecepatan Keliling
Gaya Tangensial :
102. pd 102 x 45,775
Ft = 160,28 kg
v 29,13
Faktor Dinamis :
5,5
f v
5,5 v
Harga kecepatan yang diperoleh ( 29,13 m/s ), maka diambil faktor dinamis untuk
kecepatan sedang, antara (v = 5 – 20 m/s) dengan persamaan seperti diatas :
5,5
f v
5,5 29,13
0,504
2
Pinyon : Kekuatan tarik S35C adalah :
B1
52 kg m
Kekerasan H B1
187 rata rata
2
Roda gigi besar : Kekuatan tarik FC30 adalah :
B2
30 kg mm
Kekerasan H B2
215 rata rata
Faktor tegangan kontak antara baja dengan besi cor misalnya kekerasannya ( 200 )
maka,
= 0,079 kg/mm2
42
Beban lentur yang di izinkan persatuan lebar
F b1
' a1.m.Y 1. fv
= 26 x 4 x 0,317 x 0,504 = 16,62kg/mm
F b2
' a 2 .Y 2 . fv
= 13 x 4 x 0,437 x 0,504 = 11,45 kg/mm
2. z 2
F . d 01. fv.
z z
1 2
2 x75,86
= 0,079 x 92,76 x 0,504 x 19,5 80,5
= 5,657 kg/mm
Lebar sisi
Ft
160,28
b 28,33mm
F ' 5, 657
Ke – 1 Ke - 2 Ke – 3 Ke - 1 Ke - 2 Ke - 3
0,1 3,5
43
0,3 0,25 5 5,5
0,4 0,35 6 7
0,5 0,45 8 9
0,7 12 14
0,75 16 18
0,8 20 22 6,5
1 0,9 25 28
1,25 1,75 32 36
1,5 2,25 40 45
3 2,75 50
3,25
Keterangan : Dalam pemilihan utamakan seri ke – 1 : jika terpaksa baru dipilih dari seri ke – 2 dan ke – 3.
3.5. Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros yang berbeban
sehingga putaran dan getaran bolak-balik dapat berputar secara halus, dan tahan
lama. Bantalan harus kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesinnya
berkerja dengan baik, jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi
seluruh sistem akan menurun atau tidak berkerja semestinya.
44
(kg)
6000 10 26 8 0,5 360 196
6001 6001ZZ 6001VV 12 28 8 0,5 400 229
6002 02ZZ 02VV 15 32 9 0,5 440 263
6003 6003ZZ 6003VV 17 35 10 0,5 470 296
6004 04ZZ 04VV 20 42 12 1 735 464
6005 05ZZ 05VV 25 47 12 1 790 530
6006 6006ZZ 6006VV 30 55 13 1,5 1030 740
6007 07ZZ 07VV 35 62 14 1,5 1250 915
6008 08ZZ 08VV 40 68 15 1,5 1310 1010
6009 6009ZZ 6009VV 45 75 16 1,5 1640 1320
6010 10ZZ 10VV 50 80 16 1,5 1710 1430
6200 6200ZZ 6200VV 10 30 9 1 400 236
6201 01ZZ 01VV 12 32 10 1 535 305
6202 02ZZ 02VV 15 35 11 1 600 360
6203 6203ZZ 6203VV 17 40 12 1 750 460
6204 04ZZ 04VV 20 47 14 1,5 1000 635
6205 05ZZ 05VV 25 52 15 1,5 1100 703
6206 6206ZZ 6206VV 30 62 16 1,5 1530 1050
6207 07ZZ 07VV 35 72 17 2 2010 1430
6208 08ZZ 08VV 40 80 18 2 2380 1650
6209 6209ZZ 6209VV 45 85 19 2 2570 1880
6210 10ZZ 10VV 50 90 20 2 3750 2100
6300 6300ZZ 6300VV 10 35 11 1 635 365
6301 01ZZ 01VV 12 37 12 1,5 760 450
6302 02ZZ 02VV 15 42 13 1,5 895 545
6303 6303ZZ 6303VV 17 47 14 1,5 1070 660
6304 04ZZ 04VV 20 52 15 2 1250 785
6305 05ZZ 05VV 25 62 17 2 1610 1080
6306 6306ZZ 6306VV 30 72 19 2 2090 1440
6307 07ZZ 07VV 35 80 20 2,5 2620 1840
6308 08ZZ 08VV 40 90 23 2,5 3200 2300
6309 6309ZZ 6309VV 45 100 25 2,5 4150 3100
6310 10ZZ 10VV 50 110 27 3 4850 3650
Sumber : lit 1 hal 143
45
Fa/Co = 0,014 (direncanakan)
Dengan ;
Co = 1650 kg ; kapasitas nominal statis spesifik
C = 2380 kg ; kapasitas nominal dinamis spesifik
Sehingga : Fa = Co . C
Fa = 0,014 x 1080 = 15,12 kg
Sedangkan (Fr) dapat diketahui dengan menggunakan persamaan :
Fa
e, untuk baris tunggal
v.Fr
Dimana :
Fa
Fr = , dengan (e) = 0,19 dan (v) = 1,2
v.e
Maka :
15,12
Fr = 1,2 x0,19 66,32 Kg
Harga : X = 0,56
Y = 2,30
Maka :
Pa = X . Fr + Y . Fa
= 0,56 x 66,32 + 2,30 x 15,12
= 71,92 Kg
Jika C (Kg) menyatakan beban nominal dinamis spesifik dan Pa (Kg) beban
ekivalen dinamis, nama faktor kecepatan (fn) untuk bantalan bola adalah:
3,33 1
fn ..................................................................................................( Lit 1, hal 136 )
n 3
dimana : n = 6000 rpm
3,33 1
Maka : fn = 0,00561/3 = 0,177
6000 3
Sedangkan faktor umur bantalan adalah :
C
fh fn.
Pa
1610
0,177 x 3,96
71,92
46
Lh = 500 . (fh)3....................................................................................( Lit 1, hal 136 )
= 500 x ( 3,96 )3 = 31049,568 jam
Diperkirakan ketahanan dari bantalan, dilihat dari umur nominal bantalan
( Lh = 28756,228 jam) dan berdasarkan dalam tabel umur bantalan, maka bantalan
ini termasuk pemakaian sebentar – sebentar ( tidak terus menerus ).
47
Wo = 1,2 x 71,92
= 86,304
Beban yang diterima tiap baut :
Wo
F
Z
Dimana :
Z = jumlah baut = 6 buah ( direcanakan )
Maka :
86,304
F 14,384kg
6
Bahan baut yang dipakai adalah S30C dengan kekuatan tarik (τb) = 48 kg/mm2 dan
faktor keamanan (V) = 6-8, diambil V = 6.
Tegangan tarik izin :
b
tr
V
48
tr 8 kg/mm2
6
Agar aman :
tr tr yang terjadi dibagian berulir
Wo
tr
A
Wo
tr
.d1 2 4
Wo .4
d1
.tr
86,304 4
d1
3,14 8
d1 3,71mm
Dari taber ulir kasar metris diperoleh : ..............................................( lit 1, hal 290 )
Diameter luar (D) = 18,00 mm
Diameter Efektif (D2) = 16,376 mm
Diameter dalam (D1) = 15,294 mm
Jarak bagi (ρ) = 2,5 mm
Tinggi kaitan (H) = 1,353 mm
48
Tegangan tarik yang terjadi dibagian yang berulir pada diameter inti :
Wo
tr
.d1 2 4
86,304
tr 3,8 kg/mm2
3,14 15,294 2
4
Didapat τtr izin > τtr yang terjadi ( 8 kg/mm2 > 4,8 kg/mm2 ) sehingga aman untuk
digunakan.
Bahan mur yang dipakai adalah S30C dengan tekanan
permukaan yang diizinkan (qa) = 3 kg/mm2. Dari tabel ulir kasar metris diperoleh :
Diameter luar (D) = 18,00 mm
Diameter Efektif (D2) = 16,376 mm
Diameter dalam (D1) = 15,294 mm
Jarak bagi (ρ) = 2,5 mm
Tinggi kaitan (H) = 1,353 mm
Jumlah ulir :
Wo
tr
.H .qa
86,304
tr
3,14 1,353 3
tr 6,77
Tinggi mur :
h Z .P
h 6 2,5
h 15mm
q = 1,4kg/mm2
49
Didapat tekanan permukaan yang diizinkan lebih besar dari tekanan permukaan
yang terjadi ((qa) = 3 kg/mm2 > (q)= 1,4 kg/mm2 ) sehingga konstruksi aman
digunakan.
Tabel 3.6.
Ulir Jarak Tinggi Ulir dalam
bagi kaitan H1
Diameter Diameter Diameter
ρ
Luar D efektifD2 dalamD1
Ulir luar
1 2 3
BAB 4
TEMPERATUR KERJA DAN PELUMASAN
A. TEMPERATUR KERJA
Temperature yang terjadi pada pemindahan daya dan putaran dari roda gigi
transmisi adalah :
50
Ag . .
Ng
632
Ng .632
Atau
Ag .
Kecepatan keliling
.D.n
Vt
60
Dimana :
D = diameter poros = 25 mm = 0,025 m
N = putaran = 6000 rpm
Maka :
3,14.0,025.6000
Vr
60
= 7,85 m/s
51
Koefisien perpindahan panas dan kecepatan rata-rata pada tabel :
Vr (m/s ) ( K.kal ) / m.oc
0 4,5
5 24
10 46
15 57
20 62
25 72
30 82
35 90
40 102
45 114
= 46,77 0C
Jika temperatur kamar ( tk ) = 27 0C (diambil), maka temperatur kerja :
T = ∆t + tk
= 46,77+ 27
= 73,77 0C
B. Pelumasan
Permukaan roda gigi berguna untuk melunasi bagian permukaan yang saling
bergerak atau bergesekan agar keausan dapat dicegah / dikurangi dan juga berguna
sebagai pendingin.
52
3 Oli transmisi SAE 40 0,9328
Dimana :
ρ60 = berat jenis minyak pelumas pada 60 0F, dipilih oli gear = 0,9135
T = temperature kerja
= 73,77 + 32
= 105,770F
Maka :
P = 0,9153 – 0,000356 ( 105,77– 60 )
= 41,9
Viskositas pelumas :
Z = ρ 0,22. SUS – 80
120
Dimana :
SUS = saybolt universal second = 120
Maka :
Z = 41,9x 0,22 x 120 – 80
53
120
= 9,12 centipoise
= 8,15 liter
BAB 5
KESIMPULAN
54
perlengkapanya sangat erat hubungannya sesuai keperluan dan kebutuhan
manusianya.
Untuk kelanggengan mesin maka tenaga ahli mesin sangat dibutuhkan.
1. Tenaga operator guna untuk pengoperasian mesin.
2. Langkah-langkah yang merupakan perlengkapan dari keseluruhan
termasuk dasar bagian mesin antara lain : transmisi adalah suatu alat
yang menghubungkan antara mesin dan rangka.
3. Kontrol mesin dalam yaitu pedal dan rem.
4. Pelumas pada suatu mesin sangat diperlukan pada bagian yang berputar,
sehingga akibat tidak dikendalikan panas tersebut akan mengakibatkan
keausan pada motor tersebut.
Kita menyadari bahwa dimana-mana mesin adalah suatu alat yang sangat
penting dalam kehidupan manusia, karen dalam penggunaannya mesin-
mesintersebut dapat menaikkan taraf hidup manusia tersebut. Oleh karena itu
pengetahuan dan pemeliharaan merupakan suatu pengetahuan yang sangat
diperlukan guna mengembangkan daya kerja manusia dibidang teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ir. Jack Stolk dan Ir. C. Kros, 1993, Elemen Mesin ( Elemen Kostruksi
Bangunan Mesin ), PENERBIT Erlangga, Jakarta Pusat.
55
3. Niemann, H. Winter. 1992; Elemen Mesin Jilid 2. erlangga, Jakarta.
4. Ir. Sularso, MSME dan Kyokatsu Suga, 1983, Dasar Perencanaan dan
Pemilihan Elemen Mesin, P.T. Pradya Paramitha Jakarta.
56