Anda di halaman 1dari 10

FILSAFAT ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS


MATA KULIAH FILSAFAT ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :

1. ZIKO PRATAMA (NIM.2009047050)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF Dr.HAMKA
JAKARTA

i
PENGANTAR PEMBELAJARAN

A. Capaian Pembelajaran
1. Mahasiswa memiliki pengetahuan (knowledge) dalam
penulisan tugas materi yang disampaikan
2. Mahasiswa memiliki ketrampilan (skill) dalam materi yang di
sampaikan
3. Mahasiswa memiliki sikap (attitude) dalam materi yang di
sampaikan

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi kuliah ini, mahasiswa diharapakan:
1. Agar memahami apa yang dimaksud dengan Team Building,
2. Agar mengetahui tujuan team building
3. Factor penghambat team building
A. PENDAHULUAN
Kehidupan manusia sehari-hari tidak bisa terlepat dari organisasi.
Baik berupa organisasi kerja, sekolah, social, maupun keagamaan.
Bahkan sejak manusia terlahir kedunia hingga masuk liang lahat pun
tidak terlepas dari organisasi. Kadang terlibat sebagaia karyawan,
mahasiswa, klien dan sebgaianya. Begitu kuatnya pengaruh organisasi
tersebut memberi manfaat positif bagi orang yang terlibat didalamnya
dan kadang pula negatifnya.
Keberadaan organisasi ini ternyata tidak luput dalm perhatian
islam. Dalam beberapa ayat ayat Al-Quran , Allah SWT menekankan
beberapa pentingnya persatuan untuk mencapai suatu tujuan, dengan
kata lain bahwa islam juga memandang organisasi sebagai salah satu
unsur penting dalam kehidupan manusi. Sebagaimana firman Allah SWT
dalam QS.Ali Imran ayat 103 :

‫صم ُْوا ِب َح ْب ِل هّٰللا ِ َج ِم ْيعًا َّواَل َت َفرَّ قُ ْوا َۖو ْاذ ُك ر ُْوا‬ ِ ‫َواعْ َت‬
‫ِنعْ م َ هّٰللا‬
‫ف َبي َْن قُلُ ْو ِب ُك ْم‬ َ َّ‫ت ِ َع َل ْي ُك ْم ِا ْذ ُك ْن ُت ْم اَعْ دَ ۤا ًء َف اَل‬ َ
‫َفاَصْ َبحْ ُت ْم ِب ِنعْ َم ِت ٖ ٓه ِا ْخ َوا ًن ۚا َو ُك ْن ُت ْم َع ٰلى َش َفا ُح ْف َر ٍة م َِّن‬
‫ار َفا َ ْن َق َذ ُك ْم ِّم ْن َها ۗ َك ٰذلِ َك ُي َبيِّنُ هّٰللا ُ َل ُك ْم ٰا ٰي ِت هٖ َل َعلَّ ُك ْم‬
ِ ‫ال َّن‬
‫َت ْه َت ُد ْو َن‬
“ Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah , dan janganlah
kamu bercerai-cerai, dan ingatlah akan nikmat allah kepadamu ketika kamu
dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah akan mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah , orang-orang bersaudara ;
dan kamu telah berada di tepi jurang neraka , lalu Allah menyelamatkan kamu
dari padanya . demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu , agar
mendapat petunjuk”
B. Pengertian dan Tujuan Team Building
Selama ini banyak orang yang beranggapan bahwa sebuah tim
tidak ada bedanya dengan kelompok. Padahal diantara keduanya
memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Dalam sebuah kelompok
biasanya hubungan yang dibangun hanya sebatas interaksi untuk
membagi informasidan mengmbil keputusan untuk membantu tiap
anggota dalam bidang tanggungjawabnya. Sedangkan tim kerja
merupakan kelompok yang upaya-upaya idividunya menghasilkan
suatu kinerja yang lebih besar daripada jumlah-jumlah individual
(Stephen P.Robbins, 1996:325). Kesalahan pandangan ini tentu saja
akan berimplikasi terhadap kinerja tim dalam menjalankan tugas-
tugasnya. Sehingga tidak jarang masih banyak tim-tim yang
dibangun tidak bisa menjelma menjadi sebuah tim yang solid karena
dalam pelaksanaanya masih cenderung bersifat kelompok.
Perberdaan itu jelas antara keduanya
Berdasarkan matriks diatas tampak jelas bahwa kinerja antara
kelompok dengan tim sama sekali berbeda bahkan cenderung
bertolak belakang. Para pemimpin atau manajer dalam sebuah
organisasi, kebanyakan sudah merasa puas jika berhasil membangun
sebuah kinerja kelompok . hal ini sering terjadi mereka tidak berpikir
melampaui apa yang telah dicapai dengan apa yang seharusnya
dapat dihasilkan dalam keadaan yang tdak terlalu berbeda. Padahal
jika mereka bisa membentuk sebuah kinerja sebuah tim dalam
organisasi yang dipimpinya, maka persoalan apapun yang dihadapai
organisasi akan lebih mudah dihadapi. Selain itu , dengan kinerja tim
produktivitas akan meningkat, waktu yang akan digunakan bisa lebih
efekti dan biaya pun bisa ditekan pengeluaranya. Selain itu juga guna
tujuan dari kerja sama tim untuk membangun pribadi yang tangguh ,
aktif, kreatif dan percaya diri serta membangun tim yang solid dan
efektif bisa terealisasikan.
1. Tujuan team building
Dalam membangun sebuah tim harus diketahui apa tujuanya
agar tim dapat dibangun secara efektif. Menurut David F.
Falino(2007) tujuan membangun tim antara lain:
a. Mengkordinasikan usaha untuk melakukan tugas kompleks
b. Memanfaatkan kehalian dan pengetahuan pribadi anggota
c. Memungkinkan seseorang mengatasi tantangan pekerjaan
sehari-hari. Untuk memberikan dukungan social dan
emosional yang memperbaiki kualitas pada kinerja mereka
d. Untuk menciptakan saluran komunikasi yang sehat dan
terbuka
e. Untuk mengembangkan kekuatan dan keterampilan setiap
anggota

Teamwork dalam islam dalam islam dapat diartikan sebagai bentuk


kerja sama atau saling tolong-menolong dalam melakukan suatu
pekerjaan yang baik atau sesuai syariat islam. Sebagaimana
terkandung dalam surat al-Maidah ayat 2 :
ِ ‫وا هّللا َ إِ َّن هّللا َ َش ِدي ُد ْال ِعقَا‬
‫ب‬ ْ ُ‫وا َعلَى ا ِإل ْث ِم َو ْال ُع ْد َوا ِن َواتَّق‬
ْ ُ‫وا َعلَى ْالب ِّر َوالتَّ ْق َوى َوالَ تَ َعا َون‬
ْ ُ‫ َوتَ َعا َون‬ 

“ dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan


dan takwa , dan jangan tolong-menolonglah kamu dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Teamwork adalah komponen utama dalam demokrasi islam , yang terus


menerus diperlukan untuk memperkuat dan menjalankan system untuk
jangka Panjang. Oleh karena itu, saat ini konsep teamwork atau bekerja
dalam satu tim sangat ditekankan karena hal ini merupakan unsur penting
yang menjamin kecemerlangan dan keberhasilan. Contohnya dalam kisah
nabi ketika terjadi perang Ahzab, dengan semangat kerja sama dan tolong-
menolong yang tinggi, umat islam berhasil menggali part 5000 hasta

C. Bekerja dalam Tim


Organisasi juga perlu menjalin kerjasama yang baik, baik kerja
sama dalam tubuh organisasi itu sendiri maupun kerjasama dengan
organisasi-organisasi lainya. Kerjasama dalam tubuh organanisasi disini
bukan berarti hanya sekedar bekerja Bersama-sama, ditempat yang
sama dan pada waktu bersamaan. Karena bisa saja mereka hanya
memikirkan pekerjaan mereka masing-masing tanpa menghubungkan
pekejaanya itu dengan pekerjaan orang lain dalam rangka mencapai
tujuan Bersama, tetapi kerjasama yang dimaksud adalah bahwa tiap-
tiap individu tahu peranya masing-masing dalam keseluruhan atau
bagian-bagian organisasi untuk mencapai tujuanya dan mampu
melaksanakanya . bersamaan dengan itu, ia mengetahui peran
masing-masing rekan sekerjanya dan tahu hubungan sendiri dengan
rekan sekerja-kerjanya, dan secara bersama-sama melakukan tugas
yang saling mendukung serta membawa organisasi ketujuan yang
hendak dicapai (Agus M.Hardjana,1999 : 49-50)
Kerjasama antar organisasi pun pada saat sekarang ini merupakan
sesuatu yang tidak bisa dihindari lagi. Hal ini, menurut indrawijaya,
diakibatkan semakin kompleksitasnya hubungan antar organisasi.
Organisasi yang tidak mau menjalin kerjasama dengan organisasi
lainya, sebagaimana dikatakan sebelumnya, akan memikul beban yang
lebih berat yang akan membuatnya sukar berkembang ( Adam Ibrahim
Indrawijaya,1989 ). Bagi organisasi, kerjasama yang dilakukan dengan
organisasi manapun baik sejenis maupun tidak selama jalinan
kerjasama tersebut saling menguntungkan. Sebagai contoh, sebuah
Lembaga Pendidikan bisa saja menjalin kerjasama dengan Lembaga
Pendidikan lainya untuk bisa mencapai kemajuan secara Bersama-
sama. Selain itu, ia juga bisa menjalin kerjasama dengan organisasi-
organisasi yang membutuhkan tenaga kerja dari lulusan Lembaga
Pendidikan yang dikelolanya, seperti perusahaan-perusahaa, instansi,
yayasan , dan sebagainya. Semakin banyak jalinan kerjasama akan
semakin meningkat pula kredibilitas organisasi tersebut dimata para
konsumen. Sehingga akan lebih memudahkan organisasi menggapai
tujuan

D. Faktor Penghambat Team Building


1. Pembentukan Teamwork Mengurangi Tenaga dan Waktu Efektif
Proses manajerial teamwork membutuhkan resource, yang
disebut prosses losses. Process losses adalah tenaga dan waktu
yang digunakan untuk pemeliharaan anggota-anggota tim
( masuknya anggota baru, keluarnya anggota lama). Tenaga dan
waktu yang digunakan untuk pemeliharaan ini kadangkala cukup
signifikan disbanding dengan tenaga dan waktu yang digunakann
untuk melakukan pekerjaan tertentu harus diperhitungkan dengan
matang agar tidak terjadi pemborosan tenaga dan waktu yang
diakibatkan oleh pembentukan tim. Bahkan, dalam industry
software house, penambahan anggota baru dalam tim bisa
memperlambat waktu pengerjaan proyek karena anggota baru
tersebut memmbutuhkan waktu untuk menyingkronasikan diri
dengan anggota tim yang lain.

2. Munculnya Fenomena Social Loafing


Social loafing adalah suatu fenomena yang terjadi ketika anggota
tim mengerahkan lebih sedikit usaha daripada ketika ia bekerja
sendirian. Hal ini masih mungkin terjadi ketika suatu tim yang besar
terbentuk dan hasil kerja secara indiviu cukup susah untuk
dievaluasi. Social loafing dapat dikurangi jika hasil kerja individu
dalam tim lebih diperhatikan, atau dengan kata lain, memecah tim
menjadi beberapa tim yang lebih kecil. Social loafing juga dapat
dikurangi jika topic yang dikerjakan oleh tim lebih menarik, atau
ketika setiap anggota merasa bahwa tujuan tim sangat penting
sehingga memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras.

E. Kesimpulan
Team Building adalah sebuah proses yang bertujuan
meningkatkan fungsi internal seperti kerjasama ( teamwork),
komunikasi yang lebih baik, serta mengurangi konflik disfungsional
antar sesame anggota tim. Melalui Team Building, anggota tim
yang memiliki keterampilan serta pengetahuan beragam dapat
menyalaraskan peran mereka dalam tim sehingga dapat mencapai
tujuan tim yang telah disepakati. Anggota tim juga diberikan
gambaran bagaimana cara bekerja sama yang ideal serta
membangun action plans untuk mengimplementasikan teamwork
yang efektif di organisasi.
Tim yang memiliki karakteristik berbeda dengan kelompok dapat
dibentuk dan dikembangkan berdasarkan kondisi dan posisi tim itu
sendiri. Sebuah tim dapat mengalami atau berada ditahap
perkembangan tim forming, stroming, norming, performing.`

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/19788372/Team_Building
https://media.neliti.com/media/publications/242040-pengaruh-pelatihan-
team-building-untuk-m-715fec7c.pdf
http://journal.uad.ac.id/index.php/EMPATHY/article/view/3199
http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/sumbula/article/vie
w/2985
https://uia.e-journal.id/alrisalah/article/view/391

Anda mungkin juga menyukai