Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN PREMATUR

Disusun untuk Memenuhi Laporan Kasus Kelolaan

pada Stase Keperawatan Anak

OLEH :

SITI AMILATUL MUKAROMAH

G3A020095

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2021
KASUS

By. Ny. R, laki-laki, lahir dengan sectio cesaria dengan indikasi ketuban pecah dini 2 hari dan
oligohidramnion. Ibu primigravida dengan usia gestasi 32 minggu, berat badan lahir 1550
gram. Diagnosa medis :NKB-SMK. Hasil pengkajian pada usia koreksi 40 minggu : bayi R
ditempatkan dalam inkubator dengan setting suhu 33˚C, bayi sering rewel sehingga dilakukan
pemasangan selimut oleh perawat ruangan selama 2 jam sebelum pengkajian. Frekuensi
respirasi 60x/m, detak jantung 120x/m , s :38,3˚C, SPO2 :95%, terdapat riwayat desaturasi
selama dalam perawatan, kulit bayi tampak tipis, kemerahan dan berkeringat. BB 1780 gram
minum peterm formula 8x50cc diberikan melalui OGT, kemampuan minum oral belum
optimal. Bayi terpasang akses PICC yang tampak dan terasa basah diarea sekitar kulit tempat
insersi PICC. Ibu bayi jarang datang

A. Pengkajian
Nama : By. Ny.R
Tanggal lahir/usia : 8 minggu
Jenis kelamin : Laki-laki
Nama orang tua :Ny.R
Alamat : Pedurungan
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Tanggal pengkajian : 23 Januari 2021
Diagnosa Medis : NKB-SMK

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Bayi lahir prematur (32 minggu)
2. Riwayat Penyakit Sekarang
By. Ny. R, laki-laki, lahir dengan sectio cesaria dengan indikasi ketuban pecah dini
2 hari dan oligohidramnion. Ibu primigravida dengan usia gestasi 32 minggu, berat
badan lahir 1550 gram. Diagnosa medis :NKB-SMK. Hasil pengkajian pada usia
koreksi 40 minggu : bayi R ditempatkan dalam inkubator dengan setting suhu 33˚C,
bayi sering rewel sehingga dilakukan pemasangan selimut oleh perawat ruangan
selama 2 jam sebelum pengkajian. Frekuensi respirasi 60x/m, detak jantung
120x/m , s :38,3˚C, SPO2 :95%, terdapat riwayat desaturasi selama dalam
perawatan, kulit bayi tampak tipis, kemerahan dan berkeringat. BB 1780 gram
minum peterm formula 8x50cc diberikan melalui OGT, kemampuan minum oral
belum optimal. Bayi terpasang akses PICC yang tampak dan terasa basah diarea
sekitar kulit tempat insersi PICC. Ibu bayi jarang datang

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Sebelumnya tidak pernah mengalami kejadian seperti ini dan ini baru pertama
kehamilan
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada

C. VITAL SIGN
- Respirasi 60x/m
- HR 120x/m
- S :38,3˚C
- SPO2 :95%

D. PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
1. Berat badan : 1780 gram
2. Tinggi badan :
3. Lingkar Kepala :
4. Lingkar lengan atas :
5. WAZ :
6. HAZ :
7. WHZ :

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala
a. Bentuk kepala : Simetris

b. Fontanel anterior : Tertutup

c. Fontanel Posterior : Tertutup

d. Kontrol Kepala : Ya

e. Warna Rambut : Hitam Kecokelatan


f. Tekstur Rambut : Halus

g. Bentuk Wajah : Simetris

2. Kebutuhan Oksigenasi

Hidung

a. Patensi Nasal : kanan = paten kiri = paten

b. Rabas Nasal : kanan = tidak kiri = tidak

c. Bentuk : Simetris

d. Tes Penciuman : kanan dan kiri normal

Dada

a. Bentuk : Simetris

b. Retraksi Interkostal : Tidak

c. Suara perkusi dinding : Sonor

d. Fremitus vokal : Vibrasi simetris

e. Perkembangan payudara : Simetris

Paru-paru

a. Pola pernapasan : Reguller

b. Suara napas tambahan : Tidak ada

3. Kebutuhan Nutrisi dan Cariran Mulut

a. Membran Mukosa : Tidak lembab

b. Gusi : Pink

c. Jumlah Gigi : 20 gigi

d. Warna Gigi : Putih Kecokelatan

e. Warna Lidah : Pink

f. Gerakan Lidah : Terkontrol

g. Tonsil : Tidak ada pembesaran


h. Tes Pengecap : Asam, Manis,Asin Normal

4. Abdomen

a. Bentuk : Simetris

b. Umbilikus : Bersih

c. Bising usus : Hiperaktif

5. Organ Sensoris

Mata

a. Penempatan dan Kesejajaran : Simetris

b. Warna Sklera : Putih

c. Warna Iris : Hitam

d. Konjungtiva : Pucat

e. Ukuran Pupil : Simetris

f. Refleks pupil : Akan mengecil jika terkena cahaya

`` g. Refleks Kornea : Menutup Spontan

h. Refleks Bekedip : Spontan

i. Gerakan Kelopak mata : Simetris

j. Lapang Pandang : -

k. Jarak Pandang :-

Telinga

a. Penempatan dan Kesejajaran Pinna : Sejajar

b. Higienie Telinga : Kanan dan Kiri Bersih

c. Rabas Telinga : Kanan Kiri Tidak ada

d. Tes Pendengaran

- Test Rinne : Kanan dan Kiri Negatif

- Test Wibber : Kanan dan Kiri Negatif


Kulit

a. Warna Kulit : Sawo matang

b. Tekstur : Halus

c. Kelembapan : Kering

d. Turgor : Kembali Segera

e. Integritas Kulit : Utuh

f. Edema : Tidak ada

F.
G. Analisa Data
No Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1 23/01/2021 DS :
DO : Hambatanupaya Pola napas tidak
- Frekuensi respirasi 60x/m napas efektif
- SPO2 :95%
- terdapat riwayat desaturasi selama
dalam perawatan
- detak jantung 120x/m
2 11/01/2021 DS : Penggunaan Hipertermia
DO : inkubator
- Kulit pasien teraba hangat
- bayi R ditempatkan dalam inkubator
dengan setting suhu 33˚C
- S :38,3˚C
- kulit bayi tampak tipis, kemerahan dan
berkeringat
3 11/01/2021 DS : Hambatan pada Menyusui tidak
DO : neonatus efektif
- BB 1780 gram (prematuritas)
- minum peterm formula 8x50cc
diberikan melalui OGT
- kemampuan minum oral belum
optimal
- Bayi terpasang akses PICC yang
tampak dan terasa basah diarea sekitar
kulit tempat insersi PICC
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Pola napas tidak efektif b.d Sekresi yang tertahan

2. Hipertemia b.d Penggunaan inkubator

3. Menyusui tidak efektif b.d Hambatan pada neonatus (prematuritas)

K. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Dx Tujuan dan Intervensi Paraf


Keperawatan Kriteria Hasil
1. Pola napas Setelah dilakukan O:
tidak efektif tindakan - identifikasi adanya kelelahan otot bantu
b.d keperawatan napas
Hambatan pemberian - Identifikasi efek perubahan posisi
upaya napas dukungan ventilasi terhadap status pernapasan
diharapkan pola - Monitor status respirasi dan oksigenasi
nafas pada klien
hilang/ berkurang T:
- Pertahankan kepatenan jalan napas
Kriteria Hasil : - Berikan posisi semi fowler
- Frekuensi napas - Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
normal - Gunakan bag valve mask, jika perlu
- Pernapasan teratur
- SPO2 meningkat E:

K:
- Kolaborasikan pemberian bronkodilator
2. Hipertemia Setelah dilakukan O:
b.d tindakan - identifikasi penyebab hipertermia
Penggunaan keperawatan - monitor suhu tubuh
manajemen - monitor kadar elektrolit
inkubator
hipertermia -monitor haluaran urin
diharapkan masalah - monitor komplikasi akibat hipertermi
hipertermia dapat T:
teratasi dengan - longgarkan atau lepaskan pakaian
Kriteria Hasil : - berikan cairan oral
- Suhu tubuh - ganti linen setiap hari atau lebih sering jika
menurun mengalami keringat berlebihan
E:
K:
- kolaborasikan pemberian cairan dan elektrolit
intravena

3. Menyusui Setelah dilakukan O:


tidak efektif tindakan - Isentifikasi status nutrisi
b.d keperawatan - Identifikasi alergi dan intoleransi
Hambatan manajemen nutrisi makanan
pada diharapkan masalah - Identifikasi perlunya penggunaan selang
neonatus menyusui tidak nasogastrik
(prematurita efektif dapat teratasi - Monitor asupan makanan
s) dengan kriteria hasil - Monitor BB
: - Monitor hasil pemeriksaan
- BB bertambah Laboratorium
- Intake bayi
adekuat T:
- Hentikan pemberian makan melalui
selang nasogastrik jika asupan oral dapat
ditoleransi
E:
K:
- Kolaborasikan dengan ahli gizi untuk
pemilihan susu formula yang pas buat
bayi

Anda mungkin juga menyukai