Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH FAKTOR-FAKTOR DAN KARAKTER

KEWIRAUSAHAAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kewirausahaan

Dosen pengampu: Ns. Ayu Yuliani S, M.Kep., Sp.Kep. An

Disusun Oleh:

Siti Nur Azizatul Fauziyah

P20620219034

Tingkat: II A

POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA WIL. CIREBON

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN CIREBON

2021
A. Faktor
1. Faktor Individual
Menurut Bygrave (1994) menjelaskan beberapa faktor kritis adalah
sebagai berikut:
a. Adanya ketidakpuasaan terhadap pekerjaan yang sekarang.
b. Adanya pemutusan hubungan kerja, tidak ada pekerjaan lain.
c. Dorongan karena faktor usia.
d. Keberanian menanggung resiko.
e. Komitmen atau minat yang tinggi terhadap bisnis.
2. Faktor Kultural
Sebuah penemuan yang sangat umum apabila kebudayaan dan
etnik dapat merepresentasikan sebuah jaringan usaha, orang-orang
tergabung didalamnya merupakan pengusaha. Namun, kecendrungan
kultur ini masih belum jelas, karena setiap individu dalam suatu
kelompok budaya tidak semuanya menjadi pengusaha dengan alasan
yang sama.
Kultural mempengaruhi status kewirausahaan. Sebuah studi di
Kanada, menyatakan bahwa orang India melihat kewirausahaan
sebagai sesuatu yang positif, sedangkan orang-orang Haiti melihatnya
sebagai kerajaan rendahan.
3. Faktor Masyarakat
Dalam semua lingkungan sosial, ada orang yang tidak ingin
menjadi pengusaha, tetapi karena situasi dan kondisi, mereka terpaksa
menjadi pengusaha. Para pekerja di Amerika dapat dikategorikan
dalam grup ini. Hal ini disebabkan karena perubahan pangsa pasar.
Para imigran di berbagai negara mencoba jalan ini apabila kemampuan
berbahasa dan ketrampilan mereka tidak sesuai. Ini disebut sebagai
adaptasi. Sebuah studi faktor – faktor etnokultural menyatakan bahwa
tidak semua pengusaha muncul lewat kelompok masyarakat yang
menghargai kewirausahaan. Mereka memilih untuk berwirausaha
karena ada tekanan, dan juga merupakan asimilasi sosial.
B. Karakter
1. Karakteristik Wirausahawan
Karakteristik entrepreneur dalam konsep Islam dijelaskan Alma
(2009:270) sebagai berikut:
a. Sifat Takwa, Tawakal, Zikir dan Syukur
Sifat takwa dan tawakkal ini akan tercermin dalam hubungan
pribadi entrepreneur dengan sang Khaliknya melalui aktivitas zikir
dan syukur. Selalu berzikir dan bersyukur membuat hati menjadi
tenang dan tentram, segala usaha dapat dilakukan dengan kepala
dingin, hati lapang dan berharap kemudahan dari Allah sehingga
dimudahkan dan dilancarkan Allah segala urusan usahanya.
b. Jujur
Jujur dalam segala hal kehidupan dituntut dalam setiap pribadi
muslim termasuk di dalam menjalankan usaha.
c. Niat Suci dan Ibadah
Bagi entrepreneur muslim menjalankan usaha adalah niat suci
dalam rangka ibadah kepada Allah, Swt demikian pula hasil yang
diperoleh dari hasil usaha tersebut akan dipergunakan kembali di
jalan Allah SWT.
d. Bangun Subuh dan Bekerja
Rasul mengajarkan kepada ummat agar mulai bekerja sejak pagi
hari, Selesai shalat subuh jangan tidur lagi, bergeraklah, carilah
rezeki dari Allah. Ada nilai keberkahan dari bangun subuh tersebut
yang terkadang tidak disangkasangka datangnya.
e. Toleransi
Seorang entrepreneur muslim dalam menjalankan usahanya
haruslah memiliki sifat-sifat toleransi, supel, mudah bergaul,
komunikatif, praktis, fleksibel.
f. Berzakat dan Berinfaq
Harta atau laba yang diperoleh dalam bidang bisnis, haruslah
disisihkan sebagian kepada orang lain yang membutuhkan.
Entrepreneur muslim dalam berbisnis atau berusaha tidak
dilalaikan oleh persoalan bisnisnya saja tetapi selalu ingat untuk
mengeluarkan zakat dan infaq dari bisnis yang dilakukannya.
g. Bersilaturahmi
Entrepreneur muslim harus melakukan silaturahmi dengan mitra
usahanya ataupun dengan pelanggan. Hal ini sesuai dengan ajaran
Islam yang menganjurkan untuk selalu mempererat silaturahmi,
karena silaturahmi mendatangkan keberkahan.
Fadiati dan Purwana (2011) menjelaskan karakteristik dan kualifikasi
entrepreneur yaitu:
a. Memiliki rasa percaya diri dan sikap mandiri yang tinggi untuk
berusaha mencari penghasilan dan keuntungan melalui perusahaan.
b. Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang usaha yang
menguntungkan serta melakukan apa saja yang perlu untuk
dimanfaatkan.
c. Mau dan mampu bekerja keras dan tekun dalam menghasilkan
barang dan jasa serta mencoba cara kerja yang lebih tepat dan
efisien.
d. Mau dan mampu berkomunikasi, tawar-menawar dan musyawarah
dengan berbagai pihak yang besar pengaruhnya pada kemajuan
usaha terutama para pembeli/pelangan.
e. Menghadapi hidup dan dan menangani usaha dengan terencana,
jujur dan disiplin
f. Mencintai kegiatan usaha dan perusahaannya serta lugas dan
tangguh,tetapi cukup luwes dalam melindunginya.
g. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri dan kapasitas
perusahaan/organisasi dengan memanfaatkan dan memotivasi
orang lain serta melakukan perluasan dan pengembangan usaha
dengan resiko yang moderat.
h. Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta
menggalang kerjasama yang saling menguntungkan dengan
berbagai pihak yang berkepentingan.
i. Berpikir dan bertindak strategis dan adaptif terhadap perubahan
dalam berusaha mencari peluang manfaat termasuk yang
mengandung resiko besar dan dalam mengatasi berbagai masalah.
j. Selalu berusaha untuk mendapatkan manfaat berbagai keunggulan
dalam memuaskan pengguna jasa.
k. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan
lembaga serta meningkatkan kemampuan dengan sistem
pengendalian intern.
l. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan
terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta
pemupukan permodalan.
m. Berani mengambil resiko serta mampu memperhitungkan dan
berusaha menghindarinya.
n. Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih
baik untuk pengguna jasa, pemilik, pemasok, tenaga kerja,
masyarakat, bangsa dan negara.
o. Antisipasi terhadap perubahan, akomodatif terhadap lingkungan.
p. Kreatif mencari dan menciptakan peluang, meningkatkan
produktivitas dan efisiensi.
q. Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra lembaga
melalui investasi baru di berbagai bidang.
2. Sikap dan Kepribadian Kewirausahaan
Suryana (2003) menjelaskan sikap kewirausahaan yaitu:
a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komiten).
b. Berinisiatif (energik dan percaya diri).
c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke
depan).
d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani
mengambil resiko dengan penuh perhitungan).
3. Proses dalam Kewirausahaan
Tahap-tahap Kewirausahaan Secara umum tahap-tahap melakukan
wirausaha :
a. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk
melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan,
diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah
membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau
melakukanfranchising. Juga memilih jenis usaha yang akan
dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur /
produksi atau jasa.
b. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”,
tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang
terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan,
SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi
bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan,
pemasaran, dan melakukan evaluasi.
c. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan
hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang
dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi
d. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh
tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat
bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang
mungkin diambil.
DAFTAR PUSTAKA

Dana, L. P. (1997). The Origins of Self-Employment in Ethnocultural


Communities: Distinguishing Between Orthodox
Entrepreneurship and Reactionary Enterprise.
Latief, M. Jamil. 2017. Buku Ajar Kewirausahaan (Kiat Sukses
Menjadi Wirausaha). Jakarta.
Rusdi, Ananda dan Rafia, Tien. 2016. PENGANTAR
KEWIRAUSAHAAN Rekaya Akademik Melahirkan
Enterpreneurship. Medan: Perdana Publishing.
Universitas BINUS. 2019. Proses Kewirausahaan.
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&
ved=2ahUKEwjd4uj3-
dvuAhWwgUsFHb_lBjYQFjAIegQIIhAC&url=https%3A%2F
%2Fbinus.ac.id%2Fentrepreneur
%2F2019%2F07%2F04%2Fproses-kewirausahaan
%2F&usg=AOvVaw2fmWsD4TnavFI_28k_iJV3 Diakses
tanggal 09 Februari 2021.

Anda mungkin juga menyukai