Disusun oleh :
1. Anjarwati A.P
2. Luluk Maufiroh
3. Putri Dwi L
4. Wulandari
MOJOKERTO
2020/202
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan di atas, maka kami sebagai penulis dapat
merumuskan beberapa permasalahan yakni sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Bencana ?
2. Apa saja jenis-jenis bencana ?
3. Apa saja permasalahan dalam penanggulangan bencana ?
4. Bagaimana peran perawat dalam penanggulangan bencana ?
1.3 Tujuan
Tujuan penulis dalam menyusun makalah ini agar mahasiswa mengetahui pengertian
Bencana dan bagaimana cara penanggulangan bencana itu sendiri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bencana
Menurut undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia sehingga,
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis. Bencana itu sendiri dapat terjadi karena faktor alam, non alam, dan
manusia. Salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia yaitu bencana alam dan bencana
sosial. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik
sosial antarkelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror ( UUD No 24 Tahun 2007).
(UU No.24/2007 tentang Penanggulangan Bencana) Masalah psikososial adalah masalah sosial
yang mempunyai dampak negatif dan berpengaruh terhadap munculnya gangguan jiwa atau
masalah sosial yang muncul sebagai dampak dari gangguan jiwa. (UU No. 18/2014 tentang
Kesehatan Jiwa).
1. Konflik sosial
Konflik sosial atau kerusuhan sosial (huru-hara) adalah suatu gerakan massal yang bersifat
merusak tatanan dan tata tertib sosial yang ada.Konflik sosial dipicu oleh kecemburuan sosial,
budaya dan ekonomi yang biasanya dikemas sebagai pertentangan antara Suku, Agama, Ras dan
Antargolongan (SARA).
2. Aksi teror
Aksi teror adalah aksi yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan sengaja menggunakan
kekerasan atau ancaman kekerasan.Aksi teror menimbulkan suasana teror atau rasa takut
terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat masal.Aksi teror dilakukan
dengan cara merampas kemerdekaan sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta
benda.Juga mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis
3. Sabotase
Sabotase adalah tindakan yang dilakukan untuk melemahkan musuh melalui subversi,
untuk mendeskripsikan aktivitas individu atau grup yang tidak berhubungan dengan militer tetapi
1. Daur Penanggulangan Bencana Memandang bencana sebagai rentetan kejadian dengan fokus
2. Model Kue-marmer Upaya penanggulangan bencana dapat dilaksanakan setiap saat, masing-
(tekanan) yang berakar pada proses proses sosial ke arah masyarakat yang aman, berdaya tahan,
dan berkesinambungan.
4. Pengurangan Risiko Upaya-upaya untuk mengatasi secara komprehensif dan terpadu untuk
penanggulangan bencana. Dari tahun ke tahun, perawat dipanggil dan terpanggil untuk menolong
Dr. Yulis mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang mengakibatkan perawat memainkan
peran penting dalam penanggulangan bencana. Pertama, perawat memiliki skill. “Skill yang
dimiliki perawat itu luas, mulai dari memberikan terapi hingga preventif,” ujarnya. Kedua,
perawat itu kreatif dan mudah beradaptasi serta bisa bekerja sama dengan seluruh unsur
penanggulangan bencana.
Ada beberapa hal yang bisa perawat lakukan dalam penanggulangan bencana. Hal
pertama yang dapat dilakukan adalah membantu melakukan pencarian, penyelamatan, dan
melokalisasi korban. Kedua, triage, hal itu mengharuskan perawat untuk melakukan identifikasi
secara cepat korban bencana yang membutuhkan stabilisasi segera. Ketiga, pertolongan pertama,
pertolongan pertama yang dilakukan seperti mengobati luka rubfab serta melakukan pertolongan
bantuan hidup dasar. Keempat, membantu proses pemindahan korban. Pemindahan korban
bencana tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang, perawat dibekali kemampuan untuk
memeriksa kondisi dengan memantau tanda-tanda vital sehingga dapat melakukan pemindahan
korban dengan baik. Kelima, perawatan di rumah sakit. Keenam, melakukan Rapid Health
Assesment.
“Tugas perawat dalam RHA adalah menilai kesehatan secara cepat melalui pengumpulan
informasi yang tepat,” ucap Dr. Yulis. “Menilai kondisi pasien tidak boleh lama, mengukur
dapat dilakukan, yakni mengevaluasi kebutuhan kesehatan harian hingga berkolaborasi dengan
petugas farmasi untuk mengecek ketersediaan obat. Fase postimpact juga membutuhkan peran
perawat di dalamnya. Dalam fase ini, perawat membantu masyarakat untuk hidup normal
kembali melalui proses konsultasi atau edukasi serta membantu memulihkan kondisi fisik
dengan cepat.