Anda di halaman 1dari 7

RESUME MAKALAH

Pandangan Islam Tentang Hakikat Manusia

Disusun Guna Melengkapi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Kajian Pendidikan Islam

Dosen pengampu:
Prof. Dr. H moch Tolchah, M.Ag

Disusun Oleh

M.Ishak Fahlevi
NIM : 20192550031

PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2020

Kata Pengantar

Assalamualaikum warah matullahi wabarakatuh

puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan

rahmat dan hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan tugas resume

makalah ini. ‘’ Pandangan Islam Tentang Hakikat Manusia’’ adalah

makalah yang telah dipaparkan oleh saudara Abdul Waris Husni

mahasisiwa Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Makalah tersebut adalah tugas mata kuliah ‘’kajian pendidikan islam’’.

pembahasan tersebut berkenaan dengan hakikat system

pendidikan islam, saya menyadari bahwa resume ini belum sepenuhnya

sempurna. Saya mohon saran dan kritik kepada pembaca. Saya

mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Semoga resume ini

bermanfaat

Assalamaualaikum warah matullahi wabarakatuh.


A. Pendahuluan

Hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal

segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala

sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Manusia adalah makhluk paling

sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang

dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka

sebagai khalifah di muka bumi ini.

Dalam salah satu teori, teori psikoanalisis manusia adalah makhluk yang

memiliki prilaku interaksi antara komponen biologis, psikologis, dan

sosial. Di dalam diri manusia terdapat unsur animal (hewan), rasional

(akali), dan moral (nilai). Sedangkan dari Ibnu Sina menjelaskan bahwa

manusia adalah makhluk sosial dan sekaligus makhluk ekonomi. Begitu

banyak teori yang menjelaskan tentang hakikat manusia.

Manusia sebagai makhluk pengemban amanah Allah berfungsi sebagai

hambaNya. Hakikat kehambaan kepada Allah adalah ketaatan,

ketundukan dan kepatuhan. Tanggung jawab manusia sebagai khalifah

Allah. Manusia di muka bumi adalah membangun, mengolah dan

memakmurkan bumi ini dengan sebaik-baiknya.


B. Pembahsan

1. Hakikat Manusia

Hakikat manusia sebagai hamba Allah dapat dipandang dari tiga

perspektif, yaitu perspektif Al Quran, perspektif ilmuwan muslim, dan

perspektif ilmuwan modern.

a. Perspektif Al Quran

1. Potensi Fisik
2. Potensi Rohani
b. Perspektif Ilmuwan Muslim
1. Murthada Mutahhari
manusia memiliki fisik sama seperti hewan yang membutuhkan
makan, minum, istirahat, dan menikah agar dapat hidup, tumbuh,
dan berkembang.
c. Perspektif Ilmuwan Modern
Pada pembahasan ini terdapat para penganut teori-teori untuk
menjelaskan manusia secara lengkap, yaitu para penganut :
 Teori psikoanalisis yang berpendapat bahwa manusia sebagai homo
volens ( manusia berkeinginan). Menurut aliran ini manusia adalah
makhluk yang memiliki perilaku interaksi antara komponen biologis,
psikologis, dan sosial. Dalam diri manusia terdapat unsur animal
(hewani), rasional (alkali), dan moral (nilai).
 Teori behaviorisme berpendapat bahwa manusia adalah homo
mekanicus (manusia mesin). Menurut aliran ini, segala tingkah laku
manusia terbentuk sebagai hasil proses pembelajaran terhadap
lingkungannya, tidak disebabkan oleh aspek rasional dan
emosionalnya.
 Teori kognitif berpendapat manusia sebagai homo sapiens (manusia
berpikir). Menurut penganut aliran ini manusia tidak lagi dipandang
sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif pada lingkungan, tetapi
sebagai makhluk yang selalu berusaha memahami lingkungannya,
makhluk yang selalu berpikir.

2. Asal Usul Dalam Penciptaan Manusia


a. Sejarah Manusia Menurut Sains
Teori Evolusi Darwin, Charles Darwin (1809-1882),
berusaha mengetengahkan sebuah teori mengenai asal-usul
species melalui seleksi alam atau bertahannya ras-ras yang
beruntung dalam perjuangan untuk mempertahankan
penghidupannya
b. Runtuhnya Teori Evolusi Darwin
Kalangan evolusionis menamakan nenek moyang
manusia pertama mirip kera sebagai Australopithecus, yang
berarti “Kera Afrika Selatan”. Makhluk hidup ini sebenarnya
tidak lain adalah spesies kera kuno yang telah punah. Dua
orang ahli anatomi Lord Solly Zuckerman dan Prof. Charles
Oxnard, telah menunjukkan bahwa spesies ini spesies kera
biasa yang telah punah dan tidak memiliki kemiripan dengan
manusia.
c. Sejarah Manusia Menurut Al Quran
Al-Qur’an telah menegaskan dengan memberi jawaban
bahwa manusia bukan keturunan kera.Setiap kali seorang
muslim berbicara mengenai penciptaan manusia, maka setiap
itu pula ia akan mengangkat satu dahlil yang menjadi rujukan
tentang eksistensi Adam. Dan dalil tersebut adalah surah Al-
Baqarah ayat 30:

ً‫ض َخلِي َف ة‬ ِ ‫اع ٌل ىِف ٱأْل َْر‬ ِ ‫ك لِْلم ٰلَٓئِ َك ِة إِىِّن ج‬


َ َ َ ُّ‫َو ْذ قَ َال َرب‬ .d
ِ ِ ِ
‫ِّمآءَ َوحَنْ ُن‬
َ ‫ك ٱلد‬ ُ ‫قَالُوآ ۟ أَجَتْ َع ُل ف َيها َمن يُ ْف ِس ُد ف َيه ا َويَ ْس ف‬
‫ك ۖ قَ َال إِىِّن ٓ أ َْعلَ ُم َم ا اَل‬ ِ ‫حِب‬
َ َ‫ِّس ل‬ُ ‫نُ َس بِّ ُح َ ْم د َك َونُ َق د‬
‫َت ْعلَ ُمو َن‬
“Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada
Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi
seorang khalifah. Berkata mereka : Apakah Engkau hendak
menjadikan padanya orang yang merusak di dalam nya dan
menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji
Engkau dan memuliakan Engkau ? Dia berkata :
Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui”.
A. Kesimpulan
Dari topik yang kami bahas pada kesempatan ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa sesungguhnya manusia ini hanyalah hamba Allah yang
wajib mengikuti syariat-Nya sebagaimana firman Allah dalam Alquran
surah Adz Dzariyat : 56 yang artinya “Tidaklah aku menciptakan jin dan
manusia melainkan mereka hanya menyembahKu”. Dari ayat itulah kita
dapat mengetahui tujuan kita diciptakan hanya untuk mengabdi dengan
tulus kepada Allah. Oleh karena itu, kita wajib beriman dan bertaqwa
kepada Allah dan beribadah serta menyerahkan segala urusan kepada
Allah.

Anda mungkin juga menyukai