Anda di halaman 1dari 3

MATA KULIAH : AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

DOSEN : Bapak Budi Prasetyo


NAMA : Tar (i) Nourmalia Avira Rachani (18)
NIT : 24318043
TUGAS EXECUTIVE SUMARY (Ringkasan Executive)

A. PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


Pengelolaan lingkungan hidup adalah usaha sadar untuk memelihara dan atau melestarikan serta
memperbaiki mutu lingkungan agar dapat memenuhi kebutuhan manusia sebaik-baiknya. Pengelolaan
lingkungan hidup mempunyai ruang lingkup yang secara luas dengan cara beraneka ragam pula. Secara
garis besar ada 4 (empat) lingkup pengelolaan lingkungan hidup, meliputi :
a. Pengelolaan lingkungan secara rutin.
b. Perencanaan dini dalam pengelolaan lingkungan suatu daerah yang menjadi dasar dan tutunan
bagi perencana pembangunan.
c. Perencanaan pengelolaan lingkungan berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang akan
terjadi sebagai akibat suatu proyek pembangunan yang direncanakan.
d. Perencanaan pengelolaan lingkungan untuk memperbaiki lingkungan yang mengalami
kerusakan karena alamiah maupun ulah manusia sendiri.

B. MASALAH PEMBANGUNAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP


Masalah pembangunan dan pengembangan lingkungan hidup adalah rutin dan komplek. Karena itu
sulit ditanggulangi dan harus ditangani oleh pemerintah dan masyarakat. Untuk itu perlu adanya
kesadaran pelaksanaan program dan pemahaman tentang apa yang mau dicapai dan harus mendorong
masyarakat untuk membangun pengembangan lingkungan. Sekarang ini ada hambatan pembangunan
yang mengakibatkan lingkungan kemiskinan, ada 3 (tiga) hal yaitu :
a. Kemampuan mengerahkan tabungan yang cukup, tidak dipunyai.
b. Taraf pendidikan, pengetahuan dan kemahiran masyarakat relatif rendah.
c. Kurangnya perangsang untuk menanamkan modal.

Untuk mengatasi permasalahan diatas, pembangunan yang dilaksanakan perlu adanya pendekatan
ekologis. Pembangunan yang memperhatikan kelestarian dan menghindari kerusakan lingkungan yang
sangat diperlukan dalam roda pembangunan, dengan pembangunan berwawasan lingkungan
(berdasarkan UU No. 4 tahun 1982 tentang lingkungan hidup).

C. PEMBANGUNAN BEWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP


Pembangunan berwawasan lingkungan diterapkan dengan tujuan untuk dapat mengolah sumber
daya alam secara bijaksana. Hal ini agar pembangunan yang dilaksanakan dapat menopang
pembangunan yang berkelanjutan bagi peningkatan kwalitas hidup rakyat, dari generasi ke generasi
sepanjang masa.

Program Studi Teknik Bangunan dan Landasan


1
D. INDUSTRI YANG RAMAH LINGKUNGAN
Dalam pembangunan industri harus mengkaji ulang berbagai pendekatan dan metode
industrialisasi dengan memperhatikan keberadaan lingkungan. Masalah lingkungan hidup merupakan
masalah global, artinya masalah lingkungan yang terjadi disuatu negara dapat dirasakan pengaruhnya
oleh negara lain pada permukaan bumi ini. Misalnya hujan asam yang membuat pencemaran dan
rusaknya lingkungan hidup di danau-danau Canada akibat industri di Amerika serikat, bocornya reaktor
nuklir Cernobyle Rusia mengancam kehidupan di Eropa, kebakaran hutan di Indonesia mengganggu
kehidupan di Singapura dan Malaysia dan sebagainya.
Bahkan ancaman masalah lingkungan dunia ini yang akan menimbulkan banyak kekhawatiran
penghuninya muncul beberapa gagasan ahli lingkungan dunia untuk bersama-sama saling memecahkan
atau mengurangi permasalahan lingkungan. Antara lain dengan koferensi lingkungan hidup dunia di
Swedia tahun 1972 yang banyak membantu meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Hal
ini ditindak lanjuti lagi dengan konferansi lingkungan hidup di Rio De Jainero Brasil tahun 1990 yang
dikenal dengan Konferensi Bumi.
Oleh karena itu sudah saatnya pembangunan industrialisasi ini harus menuju pada industri yang
ramah lingkungan. Pembangunan industri yang ramah lingkungan ini tidak hanya kebijaksanaan dan
penerapan hanya dikontrol oleh pemerintah saja, tetapi perlu memberi kesempatan yang seluas-luasnya
bagi komponen bangsa yaitu warga masyarakat untuk ikut aktif mengontrol pelaksanaannya.
Masyarakat harus dilibatkan semua, artinya yang sangat peduli tentang keberadaan lingkungan

E. TUJUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbgangan antara manusia dan lingkungan hidup
Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan
tindak melindungi dan membina lingkungan hidup
Terjaminnya kepentingangenerasi masa kini dan generasi masa depan;
Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;
Terkendalinya pemanfaatan sumberdaya secara bijaksana;
Terlindungnya NKRI terhadap dampak usaha dan/atau kegiatan di luar wilayah negara yang
menyebabkan perusakan lingkungan hidup.
Kemandirian dan keberdayaan masyarakat merupakan prasyarat untuk menumbuhkan
kemampuan masyarakat sebagai pelaku dalam pengelolaan lingkungan hidup bersama dengan
pemerintah dan pelaku pembangunan yang lain. Meningkatnya kemampuan dan kepeloporan
masyarakat akan meningkatkan efektifitas peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
hidup.

Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makluk lainnya, disebut daya dukung lingkungan hidup.
Sasaran pengelolaan lingkungan hidup sebagai berikut:
1) Pertama, tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan
lingkungan hidup.
2) Kedua, terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap
dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup.

Program Studi Teknik Bangunan dan Landasan


2
3) Ketiga, terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.
4) Keempat, tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
5) Kelima, terkendalinya pemanfaatan sumberdaya secara bijaksana.
6) Keenam, terlndungnya NKRI terhadap dampak usahadan/atau kegiatan di luar wilayah negara
yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup

Pemerintah menetapkan kebijaksanaan nasional tentang pengelolaan lingkungan hidup dan


penataan ruang dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat, dan nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat. Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang (Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup (1993).
Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup Pemerintah berkewajiban mewujudkan, menumbuhkan,
mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab:
Para pengambil keputusan pengelolaan lingkungan hidup,
Masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup,
Kemitraan antara masyarakat, dunia usaha dan Pemerintah dalam upaya pelestarian daya
dukung dan daya tamping lingkungan hidup,
Kebijakan pengelolaan lingkungan hidup yang menjamin terpeliharanya daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup,
Mengembangkan dan menerapkan perangkat yang bersifat preventif, dan proaktif dalam upaya
pencegahan penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup,
Memanfaatkan dan mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan,
Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan di bidang lingkungan hidup,
Menyediakan informasi lingkungan hidup dan menyebarluaskan kepada masyarakat, dan
Memberikan penghargaan kepada orang lain atau lembaga yang berjasa di bidang lingkungan
hidup.

Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1999 tentang Amdal, yang dimaksud Amdal
adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan. Perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh
suatu usaha dan/atau kegiatan, disebut dampak besar dan penting. Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan dokumen Amdal saat ini diatur dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 3 Tahun 2000 tanggal 21 Februari 2000. (Untuk lebih lengkapnya Anda mencari
Keputusan tersebut)

Program Studi Teknik Bangunan dan Landasan


3

Anda mungkin juga menyukai