Untuk mengatasi permasalahan diatas, pembangunan yang dilaksanakan perlu adanya pendekatan
ekologis. Pembangunan yang memperhatikan kelestarian dan menghindari kerusakan lingkungan yang
sangat diperlukan dalam roda pembangunan, dengan pembangunan berwawasan lingkungan
(berdasarkan UU No. 4 tahun 1982 tentang lingkungan hidup).
Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makluk lainnya, disebut daya dukung lingkungan hidup.
Sasaran pengelolaan lingkungan hidup sebagai berikut:
1) Pertama, tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan
lingkungan hidup.
2) Kedua, terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap
dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup.
Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1999 tentang Amdal, yang dimaksud Amdal
adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan. Perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh
suatu usaha dan/atau kegiatan, disebut dampak besar dan penting. Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan dokumen Amdal saat ini diatur dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 3 Tahun 2000 tanggal 21 Februari 2000. (Untuk lebih lengkapnya Anda mencari
Keputusan tersebut)