Anda di halaman 1dari 5

Pendidikan Kewarganegaraan

Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Dr. Ibnu Qoyim, MS.


Disusun Oleh :
Abi Dzar Al Ghifari
(11181010000047)
Kelas 2B Kesehatan Masyarakat 2018

Pengantar tentang Implementasi dan Pancasila

Sebagai masyarakat yang mendiami wilayah NKRI, kita harus tetap


mempertahankan ideologi Pancasila dan mengimplementasikan nilai nilainya dalam
kehidupan bermasyarakat. Bagaimanapun Pancasila merupakan dasar negara yang
harus kita implementasikan secara etis, sehingga masyarakat pun merasa bahwa
implementasi Pancasila merupakan kebutuhan dan hidup berbangsa dan bernegara,
bukan suatu paksaan dari atas.
Pengertian implementasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
adalah pelaksanaan atau penerapan. Adapun pengertian Implementasi menurut
beberapa ahli, diantaranya adalah menurut Usman (2002) yaitu menjelaskan tentang
penerapan yang harus dilakukan secara terencana. Dengan kata dalam
pengaplikasiannya, penerapan bukan merupakan suatu bentuk kegiatan bebas, namun
harus memiliki tujuan yang jelas. Guntur setiawan berpendapat, implementasi adalah
perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan
tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana dan birokrasi yang
efektif. Berdasarkan pada dua pengertian implementasi menurut ahli di atas, maka
dapat dinyatakan bahwa implementasi adalah tindakan atau kegiatan yang terencana
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam impelmentasi, suatu kegiatan atau
tindakan bermuara pada mekanisme sistem serta memerlukan jaringan pelaksana dan
birokrasi yang efektif.

Implementasi Pancasila terdapat dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia


Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara harus secara tepat dan proporsioal, agar selanjutnya
dapat diimplementasikan dalam segala aspek kehidupan. Implementasi Pancasila
harus datang dan timbul dari masyarakat sendiri, yang berarti bahwa Pancasila
memang dibutuhkan sebagai pegangan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Masyarakat pun harus memahami bahwa implementasi Pancasila tidak
dapat dilepaskan dari tantangan baik nasional maupun internasional. Tantangan-
tantangan tersebut memberikan warna tersendiri terhadap upaya Implementasi
Pancasila.

Implementasi Nilai Pancasila di Lingkungan Tempat Tinggal atau


Daerah Asal

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila pertama pada pancasila menghendaki setiap warga negara untuk
menjunjung tinggi agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Setiap
warga negara diharapkan mempunyai keyakinan akan Tuhan yang menciptakan
manusia dan dunia serta isinya. Keyakinan akan Tuhan tersebut diwujudkan dengan
memeluk agama serta kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa.Implementasi sila
ke-1 pada daerah asal saya yaitu di Bogor, terdapat kampung yang sangat ramah
terhadap toleransi, tepatnya di daerah Ciampea, Bogor.

Disana kita dapat menemukan pemandangan yang luar biasa dimana Mesjid,
Gereja, Klenteng sangat berdekatan hanya beberapa meter saja namun setiap umat
beragama dapat beribadah dengan nyaman. Di sekitar kawasan pasar lama itu dihuni
oleh 2 desa yaitu Desa Benteng dan Desa Ciampea. Etnis sunda dan tionghoa menjadi
suku terbesar disana namun sekali lagi mereka hidup rukun toleransi saling bantu satu
sama lain, Agama yang dianut di kawasan tersebut antara lain Islam, Kristen
Protestan, Katolik, Kong Hucu dan Buddha walaupun berbeda-beda agama namun
dari dulu hingga sekarang hidup rukun dan damai tidak pernah terdengar konflik
apalagi huru hara antar agama disana.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Sila kedua Pancasila ini mengandung makna warga negara Indonesia


mengakui adanya manusia yang bermatabat (bermartabat adalah manusia memiliki
kedudukan, dan derajat yang lebih tinggi dan harus dipertahankan dengan kehidupan
yang layak), memperlakukan sesama secara adil (adil dalam pengertian tidak berat
sebelah, jujur, tidak berpihak dan memperlakukan orang secara sama) dan beradab
(beradab dalam arti mengetahui tata karma, sopan santun dalam kehidupan dan
pergaulan) di mana manusia memiliki daya cipta, rasa niat, dan keinginan sehingga
jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan.

Di Kota Bogor seringkali mengadakan kegiatan kemanusiaan, baik dari


instansi pemerintah, instansi pendidikan, dan lembaga swadaya masyarakat. Salah
satu contohnya adalah SMPN 5 Kota Bogor mengadakan berbagai kegiatan positif
yang berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan masyarakat sekitar. Seperti Sunatan
massal, donor darah, santunan bagi anak yatim piatu dan masih banyak yang lainnya

3. Persatuan Indonesia

Sila Persatuan Indonesia merujuk pada persatuan yang utuh dan tidak terpecah
belah atau bersatunya bermacam-macam perbedaan suku, agama, dan lain-lain yang
berada di wilayah Indonesia. Persatuan ini terjadi karena didorong keinginan untuk
mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan
berdaulat, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa,
serta mewujudkan perdamaian abadi. 

Contoh persatuan di Kota Bogor yaitu dengan adanya Festival Budaya


Helaran Bogor 2019 menyajikan berbagai kesenian budaya. Budaya yang dimaksud
tak hanya berasal dari masyarakat Sunda. Beberapa di antaranya bahkan berasal dari
5 provinsi. Yaitu DI. Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Bali, Kalimantan Barat, dan
Lampung. Seperti tahun sebelumnya, tuan rumah menampilkan kesenian budaya dari
40 kecamatan se-Kabupaten Bogor. Ada parade pakaian adat, tari-tarian, hingga
pawai mobil hias.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan


dan Perwakilan

Sila keempat ini mempunyai makna bahwa kekuasaan ada di tangan rakyat,
dan dalam melaksanakan kekuasaannya, rakyat menjalankan sistem perwakilan
(rakyat memilih wakil-wakilnya melalui pemilihan umum) dan keputusan-keputusan
yang diambil dilakukan dengan jalan musyawarah yang dikendalikan dengan pikiran
yang sehat, jernih, logis, serta penuh tanggung jawab baik kepada Tuhan maupun
rakyat yang diwakilinya. 

Salah satu bentuk implementasi sila ke-4 di Kota Bogor yaitu dengan adanya
terobosan baru dalam pemilihan umum ketua OSIS di Kota Bogor. Organisasi Siswa
Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 6 Bogor menggelar pemilihan ketua OSIS, Selasa.
Namun, ada yang berbeda dengan sistem pemilihan Ketua OSIS di SMAN 6 Bogor
tahun ini. Bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPUD) Kota Bogor,
teknologi E-Voting pun dimanfaatkan sebagai terobosan baru sekaligus
menyosialisasikan teknologi, informasi dan komunikasi.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila ini mempunyai makna bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan


perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi, kebudayaan dan
kebutuhan spiritual rohani sehingga tercipta masyarakat yang adil dan makmur.
Implementasi dari sila ini salah satunya dengan mengembangkan perbuatan-
perbuatan yang luhur mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.

Kota Bogor rutin sekali mengadakan Lomba Kampung Bersih untuk tingkat
RT se-kota Bogor. Kegiatan ini lah yang mendukung tercipatanya rasa adil dalam
bersosial, dimana tiap-tiap orang dapat bekerja sama dengan cara bergotong royong.
Hal-hal tersebut juga menyangkut tentang menjaga keseimbangan antar hak dan
kewajiban antara di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai