Disusun Oleh
Kelompok 4:
TAHUN 2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat-Nya penyusun masih diberi
kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang
berjudul “Persepsi Sehat Sakit”. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan
makalah ini dimasa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa
dan dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... iii
A. Latar Belakang............................................................................................................... iii
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... iv
C. Tujuan ............................................................................................................................. iv
D. Manfaat Penulisan .......................................................................................................... iv
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 1
A. Pengertian Sehat Sakit ..................................................................................................... 1
B. Konsep Terjadinya Penyakit ............................................................................................ 1
C. Karakteristik Segitiga Epidemiologi ............................................................................... 4
D. Segitiga Distribusi Epidemiologi..................................................................................... 5
BAB III CONTOH KASUS DAN PEMBAHASAN .............................................................. 8
A. Kasus 1 ............................................................................................................................ 8
B. Kasus 2 ............................................................................................................................ 9
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 11
B. Saran .............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit tidak pernah dating tanpa sebab. Penyakit bukanlah nasib dan bukan
merupakan keseluruhan yang berada dalam tubuh kita dan mengendalikan kita.
Kebanyakan dari penyakit-penyakit disebabkan oleh kesalahan sederhana terhadap
hukum-hukum dari sebab dan akibat. Terjadinya penyakit terutama adalah akibat dari
pelanggaran terhadap hukum-hukum kesehatan yaitu hukum-hukum aktivitas dan
istirahat,hukum-hukum nutrisi, dan hukum-hukum pikiran dan jiwa.
Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain
bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat
dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu.Masalah sehat dan sakit merupakan
proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradap -tasi
dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosio budaya. asuhan
keperawatan, perawat menyadari bahwa klien
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat menyadari bahwa klien
adalah manusia utuh dan unik yang terdiri dari aspek bio, psiko, sosial, dan spritual
tuntutan masyarakat akan kwalitas pelayanan perawatan cenderung semakin meningkat.
Hal ini membawa dampak yang positif terhadap peran dan fungsi perawat untuk
mengantisipasi tuntutan masyarakat mutu pelayanan perawatan.
Pada pengkajian seringkali perawat hanya memusatkan perhatian pada aspek
biologis atau fisiknya saja, sehingga asuhan keperawatan secara konprensif tidak
tercapai. Maka dari itu perlunya perawat untuk membekali baik ilmu maupun
pengalaman-pengalaman. Sehingga respon klien dapat terkaji lebih dalam dengan
tujuan mengenal dan menentukan masalahnya atau kebutuhannya.
Persepsi tentang sehat sakit adalah merupakan hal yang banyak terdapat unsure
subjektivitas yang dipengaruhi oleh unsur – unsur pengalaman masa lalu, social budaya
yang akhirnya menimbulkan perbedaan persepsi.
Konsep sehat dan sakit dalam pandangan orang dipersepsikan secara berbeda.
Persepsi merupakan sesuatu hal yang bersifat subjektif. Persepsi seseorang dipengaruhi
oleh faktor pengalaman, proses belajar dan pengetahuannya. Persepsi sehat dan sakit
adalah relatif antara satu individu dengan individu lain, antara kelompok masyarakat
dan antara budaya satu dengan budaya yang lain. Karenanya konsep sehat dan sakit
iii
bervariasi menurut umur, jenis kelamin, level sakit, tingkat mobilitas dan interaksi
sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sehat sakit?
2. Bagaimana konsep terjadinya penyakit?
3. Bagaimana karakteristik segitiga epidemiologi?
4. Apa yang dimaksud segitiga distribusi epidemiologi?
C. Tujuan
1. Mahasiswa Mampu Memahami pengertian sehat sakit
2. Mahasiswa Mampu Memahami tentang bagaimana konsep terjadinya penyakit
3. Mahasiswa Mampu Memahami bagaimana karakteristik segitiga epidemiologi
4. Mahasiswa Mampu Memahami segitiga distribusi epidemiologi
D. Manfaat Penulisan
Mahasiswa mampu memahami persepsi sehat sakit dan konsep terjadinya penyakit,
serta memahi tentang karakteristik segitiga epidemiologi dan segitiga distribusi
epidemiolog
iv
BAB II
PEMBAHASAN
3
d. Teori Miasma : teori abad pertengahan yang mengemukakan bahwa penyakit
timbul akibat sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan sehingga
menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya.
e. Teori Epidemic : teori ini mengemukakan bahwa terjadinya penyakit
berhubungan dengan cuaca dan faktor geografi.
f. Teori Kuman / Jasad Renik : dengan ditemukannya mikroskop oleh Anthony
Van Leuewenhoek pada abad ke 18 muncullah teori yang mengemukakan bahwa
penyakit disebabkan oleh mikroorganisme.
Segitiga Epidemiologi
4
2. Interaksi antara Host dan Lingkungan
− Keadaan dimana manusia langsung dipengaruhi oleh lingkungannya pada fase
pre-patogenesis.
− Misalnya: Udara dingin, hujan, dan kebiasaan membuat dan menyediakan
makanan.
3. Interaksi antara Host dan Agen penyakit
− Keadaan dimana agen penyakit menetap, berkembang biak dan dapat
merangsang manusia untuk menimbulkan respon berupa gejala penyakit.
− Misalnya: Demam, perubahan fisiologis dari tubuh, pembentukan kekebalan,
atau mekanisme pertahanan tubuh lainnya.
− Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna, cacat, ketidakmampuan,
atau kematian.
4. Interaksi Agen penyakit, Host dan Lingkungan
− Keadaan dimana agen penyakit, manusia, dan lingkungan bersama-sama saling
mempengaruhi dan memperberat satu sama lain, sehingga memudahkan agen
penyakit baik secara langsung atau tidak langsungmasuk ke dalam tubuh
manusia.
− Misalnya: Pencemaran air sumur oleh kotoran manusia, dapat menimbulkan
Water Borne Disease
5
Ada empat faktor epidemiologi yang sering berkontribusi dalam terjadinya Kejadian
Luar Biasa (KLB) suatu penyakit saat ini, yaitu : 1) Peran pejamu, 2) Agen atau penyebab
penyakit, 3) Keadaan lingkungan yang dibutuhkan penyakit untuk berkembang pesat,
bertahan, dan menyebar, dan 4) Permasalahan yang berkaitan dengan waktu.
Lingkungan
Host/
Agent
Pejamu
7
BAB III
CONTOH KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Kasus 1
Ada seorang remaja pria yang gemar olah raga, tidak merokok,kehidupan keluarganya
samgat baik, mudah berinteraksi dengan siapa saja maka dia sangat disegani oleh orang-
orang disekelilingnya
Pembahasan
UU No.23 tahun 1992:
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus
dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial
dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Dalam
pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana
individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal
(psikologis, intelektua, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik,
social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya. Sedangkan bagi
masyarakat umum/ awam, sehat hanya berarti “tidak sakit”.
1. Sehat ditinjau dari beberapa dimensi, antara lain :
Kesehatan jasmani Ini merupakan dimensi sehat yang paling nyata, dan
mempunyai perhatian pada fungsi mekanistik tubuh.
2. Kesehatan mental Diartikan sebagai kemampuan berfikir dengan jernih dan
koheren. Istilah ini dibedakan dari kesehatan emosional dan sosial, meskipun ada
hubungan yang erat di antara ketiganya.
3. Kesehatan emosional Diartikan sebagai kemampuan untuk mengenali emosi,
seperti takut, kenikmatan, kedukaan dan kemarahan dan untuk mengekspresikan
emosi-emosi itu secara tepat. Kesehatan emosional atau afektif
juga berarti penanganan stress, ketegangan jiwa, depresi dan kecemasan.
4. Kesehatan sosial Artinya adalah kemampuan untuk membuat dan
mempertahankan hubungan dengan orang lain.
5. Kesehatan spiritual Ini berkaitan dengan kepercayaan dan praktik keagamaan.
6. Kesehatan sosietal Diartikan bahwa kesehatan individu tidak terlepas dari
lingkungan kehidupan individu tersebut.
8
B. Kasus 2
Saat kunjungan kader puskesmas yaitu oleh Perawat C, Perawat C mendatangi rumah
Tn. A. Saat bertemu dan berdiskusi, Tn. A mengeluh sesak nafas selama 3 hari ini dan
kurang nafsu makan. Sehingga Tn. A hanya beraktivitas ringan saja. Kemudian, Perawat
C menanyakan terkait riwayat penyakit terdahulu yang dimiliki klien. Tetapi klien
mengatakan tidak ada, namun keluarga klien memiliki keturunan asma. Saat Perawat C
menganjurkan klien untuk segera berobat ke puskesmas, klien menolak dengan alasan
sudah meminum obat herbal dan hanya cukup istirahat saja.
Pembahasan
Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara seseorang memantau
tubuhnya; mendefinisikan dan menginterpretasikan gejala yang dialami; melakukan
upaya penyembuhan; dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan. Seorang individu
yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit bisa berfungsi sebagai mekanisme
koping.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Sakit:
1. FaktorInternal
a. Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami Klien akan
segera mencari pertolongan jika gejala tersebut dapat mengganggu rutinitas
kegiatan sehari-hari.
b. Asal atau Jenis penyakit Pada penyakit akut dimana gejala relatif singkat dan
berat serta mungkin mengganggu fungsi pada seluruh dimensi yang ada,
maka klien bisanya akan segera mencari pertolongan dan mematuhi program
terapi yang diberikan.
2. Faktoreksternal
a. Gejala yang Dapat Dilihat Gajala yang terlihat dari suatu penyakit dapat
mempengaruhi Citra Tubuh dan Perilaku Sakit.
b. Kelompok Sosial Kelompok sosial klien akan membantu mengenali ancaman
penyakit, atau justru meyangkal potensi terjadinya suatu penyakit.
c. Latar Belakang Budaya Latar belakang budaya dan etika mengajarkan
seseorang bagaimana menjadi sehat, mengenal penyakit, dan menjadi sakit.
d. Ekonomi Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih
cepat tanggap terhadap gejala penyakit yang ia rasakan.
e. Kemudahan Akses Terhadap Sistem Pelayanan Dekatnya jarak klien dengan
RS, klinik atau tempat pelayanan medis lain sering mempengaruhi kecepatan
mereka dalam memasuki sistem pelayanan kesehatan.
9
f. Dukungan Sosial Dukungan sosial disini meliputi beberapa institusi atau
perkumpulan yang bersifat peningkatan kesehatan.
10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persepsi sehat dan sakit dalam pandangan orang dipersepsikan secara berbeda.
Persepsi merupakan sesuatu hal yang bersifat subjektif. Persepsi seseorang dipengaruhi
oleh faktor pengalaman, proses belajar dan pengetahuannya. Konsep terjadinya
penyakit yang timbul merupakan suatu tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada
badan kita. Gejala itu ada yang dapat dilihat, dirasa, dicium, atau diukur.
Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberi
gambaran tentang hubungan antara tiga faktor yg berperan dalam terjadinya penyakit
dan masalah kesehatan lainnya Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host
(penjamu), Agent (penyebab) dan Environment (lingkungan)
B. Saran
Berdasarkan pembahasan diatas kita sudah dapat melihat bahwa penyakit
muncul dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat, maka dari itu, agar tubuh kita tidak
terserang penyakit kita harus menerapkan pola hidup sehat serta melakukan
pemeriksaan secara berkala
11
DAFTAR PUSTAKA
12