PEMOGRAMAN CNC
RICHARDO
NIM:19067031
DOSEN PENGAMPU:
Drs. Yufrizal. A, M.Pd
Dr. Eko Indrawan, ST., M.Pd
b. Inkremental
2. Berapa kecepatan pemakanan terprogram pola gerakan pada mesin CNC dengan G84?
b. 2-400 mm/min.
3. Apa yang akan muncul jika H> nilai koordinat pada pemrograman G84
a. 1/100 mm
5. Pemboran dari titik awal siklus menuju ke kedalaman lubang bor hingga kembali ke titik awal
pemboran ini merupakan.....
6. Pemboran dari titik awal siklus menuju ke kedalaman lobang bor, lalu diam sesat untuk
memutuskan bersih total lalu mundar kembali ke titik awal pemboran merupakan
7. Berapa nilai maksimum yang terdapat pada dalam nya pemotongan pada siklus G84
d. 2 mm
8. Berapa gerakan yang dilakukan dalam kecepatan pemakanan pada pemboran G82
a. 1
10. Apa yang akan muncul jika H=0 nilai koordinat pada pemrograman G84
siklus pengeboran pemboran dari titik awal siklus menuju ke kedalaman lubang bor, lalu
diam sesaat untuk memutuskan bersih tatal (G04), lalu mundur kembali ke titik awal
pemboran. Pemprograman: Z ... = nilai koordinat pada titik P1 (1/100 mm), baik untuk
absolut maupun inkremental. F ... = kecepatan pemakanan (mm/min) atau (mm/put)
Urutan gerakan:
a. Gerakan menuju target P1 dengan G01
b. Waktu tinggal diam 0.5 detik - G04
c. Gerakan kembali ke titik awal siklus dengan G00.
3. Jelaskan pemrograman G83 untuk siklus pengeboran dengan pencabut dan buatkan juga
urutan gerakannya?
Siklus pemboran dengan program penarikan - G83 merupakan pemboran dari titik awal
siklus menuju ke kedalaman lubang sampai dengan 6 mm, lalu mundur 5.5 mm, demikian
seterusnya hingga tercapai titik target P1, lalu mundur kembali ke titik awal pemboran.
Pemprograman: Z ... = nilai koordinat pada titik P1 (1/100 mm), baik untuk absolut maupun
inkremental. F ... = kecepatan pemakanan (mm/min) atau (mm/put)
Urutan gerakan:
lustrasi pembubutan memanjang - G84 Jika pada mesin bubut konvensional, kedalaman
pemotongan t1 dilakukan dengan memajukan eretan melintang, lalu untuk memotong
benda kerja sepanjang L1, dilakukan dengan menggerakkan eretan memanjang, lalu
memundurkan eretan melintang sejauh nilai t1, lalu mundur lagi ke posisi awal dengan
menggerakkan eretan memanjang. Demikian seterusnya dilakukan hingga kedalaman yang
diinginkan tercapai.
5. Jika “Z” pada pemrograman G81 adalah nilai koordinat pada titik “P1” maka “F” adalah coba
jelaskan serta urutan gerakan nya?
Z ... = nilai koordinat pada titik P1 (1/100 mm), baik untuk absolut maupun inkremental.
Urutan gerakan: