Anda di halaman 1dari 14

Definisi Kecerdasan Spritual  

( SQ )
Kecerdasan spiritual (bahasa Inggris: spiritual quotient, disingkat SQ)
adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh
melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif.
SQ merupakan fasilitas yang membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai
dengan persoalannya itu. Ciri utama dari SQ ini ditunjukkan dengan kesadaran seseorang untuk
menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna.

Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan kemampuan seseorang
untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, memiliki tingkat
kesadaran yang tinggi, mampu menghadapi penderitaan dan rasa sakit, mampu mengambil
pelajaran yang berharga dari suatu kegagalan, mampu mewujudkan hidup sesuai
dengan visi dan misi, mampu melihat keterkaitan antara berbagai hal, mandiri, serta pada
akhirnya membuat seseorang mengerti akan makna hidupnya.
Ciri Kecerdasan Spiritual (SQ) dalam Diri Seseorang

SQ merupakan kecerdasan buat menghadapi persoalan makna dan nilai-nilai. Sebenarnya apa
nan menjadi ciri dari kecerdasan spiritual itu? Bagaimanakah karakteristik seseorang nan
dikatakan memiliki SQ nan baik? Berikut beberapa ciri-ciri seseorang nan memiliki SQ nan baik.

1. Memiliki kemampuan bersikap fleksibel, yaitu mudah beradaptasi secara impulsif dan
aktif.
2. Memiliki taraf pencerahan nan tinggi.
3. Mempunyai kemampuan buat mengahadapi dan memanfaatkan penderitaan nan pernah
dialaminya.
4. Memiliki kemampuan buat menghadapi dan melampaui rasa sakit nan diderita.
5. Mempunyai kualitas hayati nan diilhami oleh visi dan nilai-nilai.
6. Menghindari melakukan suatu perbuatan nan bisa menyebabkan kerugian nan tak perlu.
7. Kecenderungan buat melihat keterkaitan antara berbagai hal.
8. Memiliki Norma buat bertanya "mengapa?" atau "bagaimana jika?", ketika ingin mencari
jawaban-jawaban nan mendasar.
9. Dapat menjadi apa nan disebut dalam istilah psikologi "bidang mandiri", yaitu memiliki
kemudahan buat bekerja melawan konvensi.

Pengertian Kecerdasan Spiritual


Pengertian Kecerdasan Spiritual Menurut Para Ahli Dan Contohnya- Kecerdasan spiritual
disingkat SQ adalah jiwa dari kecerdasan yang membantu seseorang untuk mengembangkan diri
sepenuhnya melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif.

SQ adalah fasilitas yang membantu orang untuk mengatasi dan datang untuk berdamai dengan
masalah. Ciri utama dari SQ ini ditunjukkan dengan kesadaran seseorang untuk menggunakan
pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna.

Kecerdasan spiritual dikembangkan dengan baik akan ditandai dengan kemampuan seseorang
untuk menjadi fleksibel dan mudah beradaptasi dengan lingkungan, memiliki tingkat kesadaran
yang tinggi, untuk menghadapi penderitaan dan rasa sakit, mampu mengambil pelajaran dari
kegagalan, mampu mewujudkan hidup sesuai dengan visi dan misi, mampu melihat hubungan
antara hal-hal, independen, dan akhirnya membuat seseorang mengerti arti hidupnya.

Pengertian Kecerdasan Spiritual Menurut Para Ahli

 Menurut Zohar dan Marshall, penerjemah Helmy Mustofa (2005:25): (1) Kecerdasan
spiritual adalah kecerdasan yang kita gunakan untuk membuat kebaikan, kebenaran,
keindahan, dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari kita, keluarga, organisasi, dan
lembaga. (2) kecerdasan Spiritual adalah cara kita menggunakan makna, nilai-nilai,
tujuan, dan motivasi dalam proses berpikir dan pengambilan keputusan.

 Abdul wahid Hasan (2006:27) yang mengemukakan bahwa: “Kecerdasan spiritual adalah
kecerdasan yang digunakan untuk menyelesaikan dihadapi hidup permasahan, orang
diminta untuk mengubah penderitaan menjadi semangat kreatif (motivasi) hidup yang
tinggi sehingga penderitaan berubah menjadi kegembiraan hidup. Manusia harus dapat
menemukan makna hidup ".

 menurut Marsha Sinetar (2001:9) menyatakan: Kecerdasan spiritual adalah pikiran yang
mendapat inspirasi, dorongan, dan efektivitas yang lebih baik.

 Aribowo dan Irianto (2003:xiv) menyatakan: Kecerdasan spiritual adalah kemampuan


kita untuk mengetahui dan memahami diri kita sepenuhnya sebagai makhluk spiritual dan
sebagai bagian dari alam semesta. Dengan memiliki kecerdasan spiritual berarti bahwa
kita memahami sepenuhnya makna dan hakikat kehidupan kita hidup.

 Ary Ginanjar Agustian (2004:57), Kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk


memberi makna pada setiap perilaku dan kegiatan keagamaan, melalui langkah-langkah
dan tauhid pemiran (Integrative) serta berprinsip sebagai Tuhan.
Ciri Kecerdasan Spiritual (SQ)

10 Pengertian Kecerdasan Spiritual Menurut Para Ahli Dan Contohnya

 Kemampuan untuk berpikir diluar materi fisik dan diluar panca indra.

Orang yang memiliki kecerdasan spiritual (SQ) memiliki kemampuan untuk berpikir tentang apa
pun di luar materi fisik dan indera manusia. Kecerdasan spiritual (SQ) yang mampu berpikir dan percaya
bahwa ada kekuatan lain yang melebihi kekuatan apapun di dunia ini. Kecerdasan spiritual (SQ) percaya
bahwa segala sesuatu yang muncul atau materi bukanlah segalanya. Tapi ada kekuatan yang
mendorong orang untuk menjadi lebih baik. Ada kekuatan yang menjaga dan memberikan
keseimbangan di alam.

 Kemampuan untuk mengungkapkan dan menemukan makna dari dari suatu hal

Kecerdasan spiritual (SQ) mengajarkan Anda bagaimana harus bersikap dan melihat semua
kejadian dalam hidup Anda dari perspektif yang luas dan dari sudut pandang positif sehingga
Anda dapat menemukan makna di balik setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup Anda. Arti
hidup adalah bahwa Anda dapat menemukan pembebasan rohai Anda dari unsur-unsur duniawi
seperti godaan nafsu, keserakahan, kesombongan, kebencian, dendam, dll

 Kemampuan untuk mengabdi pada sesama dan membuat dunia mejadi lebih baik

Kecerdasan spiritual (SQ) membuat Anda tumbuh menjadi hubungan makna meihat manusia
sepenuhnya dan mampu dengan sesama manusia dan alam semesta. Hal ini memungkinkan Anda
untuk menjadi orang yang memiliki rasa peduli, simpati, empati, berbagi, dan terintegrasi satu
sama lain dan alam semesta.
Dengan memiliki sifat seperti ini secara tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan diri
Anda, lingkungan Anda dan alam semesta sehingga membuat diri Anda, lingkungan Anda dan
alam semseta lebih baik.

Contoh Kecerdasan Spiritual

1. Anak-anak dan orang tua untuk toko dan belanja uang pengembalian lebih toko, anak-
anak mengemis dan proposal dikembalikan ke orang tua mereka, ada orang tua yang
mengatakan; "Aaah ... tidak harus memberikan perubahan ke lebih menyakitkan".
Ketidakjujuran dan integritas ini vandalisme pelatihan yang efektif.
2. Keluarga pergi berlibur dan orang tua mengambil barang-barang seperti handuk atau
hotel lain yang tidak diperbolehkan. Sering juga di pesawat, orang tua mengambil sendok
(tidak sendok plastik, tapi sendok stainless), anak-anak sering akan mengatakan; "Ma ...
apa yang mungkin menjadi" jawab ibu; "Jika Anda tidak membungkam berisik" Ini
adalah pelatihan yang mencuri.

http://www.jelajahinternet.com/2015/10/10-pengertian-kecerdasan-spiritual.html

KECERDASAN SPIRITUAL

A. Pengertian Kecerdasan Spiritual

      Istilah spiritual berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang
memberikan kehidupan atau vitalitas pada sebuah sistem. Spiritualitas
juga dipandang sebagai peningkatan kualitas hidup, baik dalam
kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan berorganisasi.

      Menurut Zohar dan Marshall, penerjemah Helmy Mustofa


(2005:25): (1) Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang kita
gunakan untuk membuat kebaikan, kebenaran,keindahan, dan kasih
sayang dalam kehidupan sehari-hari, keluarga, organisasi, dan institusi.
(2) Kecerdasan spiritual adalah cara kita menggunakan makna, nilai,
tujuan, dan motivasi itu dalam proses berpikir dan pengambilan
keputusan.
      Zohar dan Marshall yang dikutip oleh Abdul Wahib Hasan (2006:63)
menyatakan dengan kalimat: “By SQ, I mean the intelligence with which
we address and solve problems of meaning and value, the intelligence
with which we can place our actions and our lives in a wider, richer,
meaning and-giving context, the intelligence with we can assess that
one course of action or one life-path is more meaningful than other.”

Pendapat ini sejalan dengan Abdul wahid Hasan (2006:27) yang


mengemukakan bahwa: “Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang
digunakan untuk menyelesaikan permasahan hidup yang dihadapi,
manusia dituntut untuk kreatif mengubah penderitaan menjadi
semangat (motivasi) hidup yang tinggi sehingga penderitaan berubah
menjadi kebahagiaan hidup. Manusia harus mampu menemukan makna
kehidupannya”.

Selanjutnya menurut Marsha Sinetar (2001:9) menyatakan: kecerdasan


spiritual adalah pikiran yang mendapat inspirasi, dorongan, dan
efektivitas yang lebih baik.

Aribowo dan Irianto (2003:xiv) menyatakan: kecerdasan spiritual


berarti kemampuan kita untuk dapat mengenal dan memahami diri kita
sepenuhnya sebagai makhluk spiritual maupun sebagai bagian dari alam
semesta. Dengan memiliki kecerdasan spiritual berarti kita memahami
sepenuhnya makna dan hakikat kehidupan yang kita jalani.

Pendapat lain dari Prof David Spiegel dikutip oleh Abdul Wahid Hasan
(2006:42): kecerdasan spiritual adalah pengingat yang lembut bahwa
menjadi spiritual itu cerdas. Kemudian pendapat Tanis Helliwell yang
dikutip oleh Abdul Wahid (2006:41): bahwa dengan memiliki SQ
(spiritual quotient), tingkat kesuksesan hidup seseorang dapat
meningkat. Pendapat ini sejalan dengan Sukidi (2004:49) yang
menyatakan, kecerdasan spiritual dapat menimbulkan gagasan, energi,
nilai, visi dan dorongan sehingga kehidupan seseorang dapat lebih baik.
Richard A. Bowell (2006:18) menyatakan kecerdasan spiritual
merupakan kecerdasan yang digunakan untuk mengembangkan tingkat
diri dalam mencapai kesuksesan, kesejahteraan dan menjadi lebih
kreatif dalam hidup.

Melengkapi pembahasan pengertian tentang kecerdasan spiritual


menurut Ary Ginanjar Agustian (2004:57), kecerdasan spiritual adalah
kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan
kegiatan, melalui langkah-langkah dan pemiran tauhidi (integralistik)
serta berprinsip karena Allah.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa


kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang dimiliki setiap manusia
untuk dapat memberikan makna, nilai dan tujuan dalam hidupnya serta
meningkatkan motivasi dalam bekerja sehingga selalu bersemangat
karena didasarkan bekerja bukanlah keterpaksaan melainkan suatu
ibadah.

Ciri-Ciri Kecerdasan Spiritual


Ciri-ciri kecerdasan spiritual secara umum menurut Zohar dan Marshall
(2005:137):
1.    Kesadaran Diri. Kesadaran bahwa saya, atau organisasi tempat saya
bergabung, pertama-tama mempunyai pusat internal, memberi makna
dan autentisitas pada proyek dan kegiatan saya.
2.   Spontanitas. Istilah spontaneity berasal dari akar kata bahasa Latin
yang sama dengan istilah response dan responsibility. Menjadi sangat
spontan berarti sangat responsive terhadap momen, dan kemudian rela
dan sanggup untuk bertanggung jawab terhadapnya.
3.   Terbimbing oleh visi dan nilai.Terbimbing oleh visi dan nilai berarti
bersikap idealistis, tidak egoistis, dan berdedikasi.
4.   Holistik. Holistik adalah satu kemampuan untuk melihat satu
permasalahan dari setiap sisi dan melihat bahwa setiap persoalan punya
setidaknya dua sisi, dan biasanya lebih.
5.   Kepedulian. Kepedulian merupakan sebuah kualitas dari empati yang
mendalam, bukan hanya mengetahui perasaan orang lain, tetapi juga ikut
merasakan apa yang mereka rasakan.
6.   Merayakan Keberagaman. Menghargai orang lain dan pendapat-pendapat
yang bertentangan atas dasar perbedaan bukannya meremehkan
perbedaan-perbedaan itu.
7.   Independensi Terhadap Lingkungan. Independensi terhadap lingkungan
berarti teguh, terfokus, tabah, berpikiran independent, kritis terhadap
diri sendiri, berdedikasi, dan berkomitmen.
8.   Bertanya “Mengapa” Keingintahuan yang aktif dan kecendurungan untuk
mengajukan pertanyaan “mengapa” yang fundamental sangat penting
bagi segala macam kegiatan ilmiah, yang merupakan semangat dan
motivasi untuk meneliti secara terus menerus.
9.   Membingkai Ulang. Orang atau organisasi yang bisa membingkai ulang
akan lebih visioner, sanggup merealisasikan masa depan yang belum ada.
Mereka terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan.
10.                Pemanfaatan Positif atas Kemalangan . Orang yang mengambil
manfaat atas kemalangan, mereka setia pada proyek atau sebuah ide
dan memperjuangkannya, tidak peduli betapa sulit dan menderitanya
perjuangan itu.
11. Rendah Hati. Orang yang rendah hati tidak mementingkan ego, mereka
menyadari keberhasilan yang dicapai banyak bersandar pada prestasi
orang lain dan pada anugerah dan keberuntungan yang telah dicurahkan.
12.                Rasa Keterpanggilan. Rasa keterpanggilan adalah pasangan aktif
dari memiliki visi dan mewujudkan visi tersebut.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki


kecerdasan spiritual adalah orang yang dalam hidupnya bersikap jujur,
penuh energi, memiliki motivasi yang tinggi, spontan, tidak penuh curiga,
terbuka menerima hal-hal baru, senang belajar, mudah memaafkan,
tidak mendendam, berani mencoba hal-hal baru serta tidak mudah putus
asa jika mengalami atau menghadapi kegagalan dalam kehidupan
berkeluarga dan berorganisasi.

B. Penerapan kecerdasan spiritual kepada anak adalah : 

a. Menyampaikan kalimat tauhid kepada anak dengan memperdengarkan


dan menghafalkan kemudian menjelaskan kepadanya sesuai dengan
usianya seperti kalimat Laa Ilaha Illallah dan surat Al-Isra ayat 111 

b. Menumbuhkan kecintaan anak terhadap Allah dengan cara banyak


menyebut nama-Nya seperti pesan Rasulullah kepada Ibnu Abbas:
Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu, jagalah Allah niscaya kamu
akan mendapatkan Nya dihadapanmu. Sahal bin Abdullah at-Tasturi
dipesankan oleh pamannya agar sebelum tidur ia membaca Allahu ma’ii,
Alla nazhirii, Allah syahidii (Allah bersamaku,Allah melihatku, Alllah
menyaksikanku) 3x kemudian 7x kemudian 11x. 

c. Menumbuhkan kecintaan anak terhadap Rosulullah dengan cara:


Dibiasakan untuk segera melaksanakan ajaran Rosulullah. Menghafal
hadits, contoh Imam Syafi’i hafal hadits Muwatha’ pada usia sepuluh
tahun. Memberi hadiah terhadap anak yang hafal hadits. Menceritakan
pribadi Rosulullah dan peperangan-peperangannya. Membacakan sirah
Nabawiyah. 

d. Mengajarkan Al-Qur’an kepada anak baik membaca, menghafal atau


menafsirkan. Contoh Imam Syafi’I Hafal Al-Qur’an pada usia 9 tahun
dan Sahal al-Tusturi hafal Al-Qur’an dan mulai belajar tafsir pada usia
7 tahun. Menurut Abu Ashim : Anak usia 3 tahun hendaknya sudah
diajarkan Al-Qur’an dan hadits. 
e. Melatih sholat dan berjamaah di masjid serta melatih shaum di bulan
Ramadhan juga melatih Berinfaq dan memperkenalkan manasik haji
kepada anak.

Manfaat Kecerdasan Spiritual


Menurut Sukidi (2004:28-29) manfaat kecerdasan spiritual ditinjau
dari dua sisi:

1.    Kecerdasan spiritual mengambil metode vertikal, bagaimana kecerdasan


spiritual bisa mendidik hati kita untuk menjalin hubungna atas kehadirat
Tuhan. Dengan berzikir atau berdoa menjadikan diri lebih tenang.

2.   Kecerdasan spiritual mengambil metode horizontal, dimana kecerdasan


spiritual mendidik hati kita di dalam budi pekerti yangbaik. Di tengah
arus demoralisasi perilaku manusia akhir-akhir ini, seperti sikap
destruktif dan masifikasi kekerasan secara kolektif, kecerdasan
spiritual tidak saja efektif untuk mengobati perilaku manusia yang
destruktif seperti itu, tetapi juga menjadi petunjuk ( guidance) manusia
untuk menapaki hidup secara baik dan sopan.

Dari manfaat kecerdasan spiritual tersebut dapatlah dirinci sabagai


berikut:
1.    Menjadi lebih bijaksana.
2.   Memiliki motivasi kerja yang tinggi.
3.   Memiliki tanggung jawab yang baik.
4.   Memiliki rasa keadilan dan tidak egois.
5.   Memiliki kedisiplinan yang baik.
6.   Bersifat integritas.
http://ekalusmey.blogspot.co.id/2011/12/kecerdasan-spiritual.html
Kecerdasan spiritual
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Orang yang memiliki semangat hidup sebagai bagian dari kecerdasarn spiritual.

Kecerdasan spiritual (bahasa Inggris: spiritual quotient, disingkat SQ) adalah kecerdasan jiwa
yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan
kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif.[1]

SQ merupakan fasilitas yang membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai
dengan persoalannya itu.[2] Ciri utama dari SQ ini ditunjukkan dengan kesadaran seseorang untuk
menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna.[1]

Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan kemampuan seseorang
untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, memiliki tingkat
kesadaran yang tinggi, mampu menghadapi penderitaan dan rasa sakit, mampu mengambil
pelajaran yang berharga dari suatu kegagalan, mampu mewujudkan hidup sesuai dengan visi dan
misi, mampu melihat keterkaitan antara berbagai hal, mandiri, serta pada akhirnya membuat
seseorang mengerti akan makna hidupnya.[1] [2]

https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_spiritual

kecerdasan spiritual
11 Feb

Sinetar (2001) menuliskan beberapa aspek dalam kecerdasan spiritual, yaitu :


•    Kemampuan seni untuk memilih, kemampuan untuk memilih dan menata hingga ke bagian –
bagian terkecil ekspresi hidupnya berdasarkan suatu visi batin yang tetap dan kuat yang
memungkinkan hidup mengorganisasikan bakat.
•    Kemampuan seni untuk melindungi diri. Individu mempelajari keadaan dirinya, baik bakat
maupun keterbatasannya untuk menciptakan dan menata pilihan terbaiknya.
•    Kedewasaaan yang diperlihatkan. Kedewasaan berarti kita tidak menyembunyikan kekuatan 
– kekuatan kita dan ketakutan dan sebagai konsekuensinya memilih untuk menghindari
kemampuan terbaik kita.
•    Kemampuan mengikuti cinta. Memilih antara harapan-harapan orang lain di mata kita
penting atau kita cintai.
•    Disiplin – disiplin pengorbanan diri. Mau berkorban untuk orang lain, pemaaf tidak
prasangka mudah untuk memberi kepada orang lain dan selalu ingin membuat orang lain
bahagia.

Menurut Buzan (2003) ada sepuluh aspek-aspek dalam kecerdasan spiritual yaitu mendapatkan
gambaran menyeluruh tentang jagad raya, menggali nilai – nilai, visi dan panggilan hidup, belas
kasih, memberi dan menerima, kekuatan tawa, menjadi kanak – kanak kembali, kekuatan ritual,
ketentraman, dan cinta.

FAKTOR – FAKTOR YANG MENDUKUNG KECERDASAN SPIRITUAL

Menurut Sinetar (2001) otoritas intuitif, yaitu kejujuran, keadilan, kesamaan perlakuan terhadap
semua orang, mampunyai faktor yang mendorong kecerdasan spiritual. Suatu dorongan yang
disertai oleh pandangan luas tentang tuntutan hidup dan komitmen untuk memenuhinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual menurut Agustian (2003) adalah inner
value (nilai-nilai spiritual dari dalam) yang berasal dari dalam diri (suara hati), seperti
transparency (keterbukaan), responsibilities (tanggung jawab), accountabilities (kepercayaan),
fairness (keadilan) dan social wareness (kepedulian sosial). Faktor kedua adalah drive yaitu
dorongan dan usaha untuk mencapai kebenaran dan kebahagiaan.

Zohar dan Marshall (2001) mengungkapkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan
spiritual yaitu :

a. Sel saraf otak


•    Otak menjadi jembatan antara kehidupan bathin dan lahiriah kita. Ia mampu menjalankan
semua ini karena bersifat kompleks, luwes, adaptif dan mampu mengorganisasikan diri. Menurut
penelitian yang dilakukan pada era 1990-an dengan menggunakan WEG (Magneto – Encephalo
– Graphy) membuktikan bahwa osilasi sel saraf otak pada rentang 40 Hz merupakan basis bagi
kecerdasan spiritual.

b. Titik Tuhan (God spot)


•    Dalam peneltian Rama Chandra menemukan adanya bagian dalam otak, yaitu lobus temporal
yang meningkat ketika pengalaman religius atau spiritual berlangsung. Dia menyebutnya sebagai
titik Tuhan atau God Spot. Titik Tuhan memainkan peran biologis yang menentukan dalam
pengalaman spiritual. Namun demikian, titik Tuhan bukan merupakan syarat mutlak dalam
kecerdasan spiritual. Perlu adanya integrasi antara seluruh bagian otak, seluruh aspek dari dan
seluruh segi kehidupan.

https://addienbk.wordpress.com/2013/02/11/kecerdasan-spiritual/

Kecerdasan Spiritual

1.     Pengertian
a.         Secara Etimologi
Secara etimologi, kecerdasan spiritual diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk
menghadapi dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan nilai, batin, dan kejiwaan.

b.         Menurut Pandangan Islam


“Orang yang cerdas adalah mereka yang mampu mengendalikan nafsunya dan beramal
(berbuat) untuk masa sesudah mati, sedang orang yang lemah ialah mereka yang mengikuti
nafsunya dan berangan-angan kepada Allah”. (Riwayat Ahmad).
Menurut Hadist ini, kecerdasan sesorang dapat diukur dari kemampuannya dalam
mengendalikan hawa nafsunya (cerdas emosi) dan mengorientasikan semua amalnya pada
kehidupan sesudah mati (cerdas spiritual). Mereka yakin bahwa ada kehidupan setelah kematian,
mereka juga percaya bahwa setiap amalan di dunia sekecil apapun akan dipertanggungjawabkan
dihadapan Allah SWT.
c.         Pendapat Ahli
Menurut Munadir Kecerdasan (Intelegence) dapat diartikan sebagai kemampuan yang
berhubungan dengan abstraksi-abstraksi, kemampuan mempelajari sesuatu, kemampuan
menangani situasi-situasi baru.
Sedangkan Pengertian spiritual diungkapkan  Mimi Doe & Marsha Walch mengungkapkan
bahwa spiritual adalah dasar bagi tumbuhnya harga diri, nilai-nilai, moral, dan rasa memiliki.
Menurut Tony Buzan kecerdasan spiritual adalah yang berkaitan dengan menjadi bagian dari
rancangan segala sesuatu yang lebih besar, meliputi “melihat suatu gambaran secara
menyeluruh”.
Sementara itu, kecerdasan spiritual menurut Stephen R. Covey adalah pusat paling mendasar
di antara kecerdasan yang lain, karena dia menjadi sumber bimbingan bagi kecerdasan lainnya.
Kecerdasan spiritual menurut Khalil A Khavari di definisikan sebagai fakultas dimensi non-
material kita atau jiwa manusia. Ia menyebutnya sebagai intan yang belum terasah dan dimiliki
oleh setiap insan.
Zohar dan Marshal mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan untuk
menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan
perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai
bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dari pada yang lain.

2.     Tujuan
Dengan berbekal kecerdasan spiritual, saat kita berada di tangga kejayaan, maka kita akan
tetap punya arah dan tujuan yang lebih tinggi dalam hal mengabdikan hidup pada Tuhan.
Orang yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi akan mampu mengatasi persoalan-persoalan
yang dihadapi dan dapat berdamai dengan persoalannya tersebut. Selain itu orang yang memiliki
SQ tinggi akan mampu menemukan kebahagiaan dan makna dari kehidupan yang ia jalani.

3.     Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Kecerdasan Spiritual Tinggi


Menurut Tony Buzan, pakar mengenai otak dari Amerika menyebutkan bahwa ciri orang
yang cerdas spiritual itu di antaranya adalah senang berbuat baik, senang menolong orang lain,
telah menemukan tujuan hidupnya, jadi merasa memikul sebuah misi yang mulia kemudian
merasa terhubung dengan sumber kekuatan di alam semesta (Tuhan), dan punya sense of humor
yang baik.
Seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi memiliki karakter yang khas.  Ada
delapan ciri seseorangyang memiliki kecerdasan spiritual tinggi, diantaranya :
1.      Fleksibel
Fleksibel disini berarti dapat membawa diri dan mudah menyesuaikan diri dengan berbagai
situasi yang dihadapi, tidak kaku dan tidak memaksakan kehendak. Orang yang memiliki
kecerdasan spiritual berkemungkinan akan dengan mudah memiliki banyak teman dimana pun
dia berada.
2.      Kemampuan Refleksi Tinggi
Orang yang memiliki kecerdasan spiritual akan memiliki refleksi yang tinggi. Orang itu akan
cenderung bertanya “Mengapa?” atau “Bagaimana seandainya....” sebagai kelanjutan “apa?”
mana asalnya manusia ini dan kemana arah hidup manusia; dari mana alam semesta ini; mengapa
ada takdir dan nasib; dsb. Mereka juga cenderung memiliki kemampuan yang tinggi dalam
menganalisis persoalan rumit dan persoalan metafisika.
3.      Kesadaran Diri dan Lingkungan Tinggi
Orang yang cerdas secara spiritual secara otomatis telah mengenal dirinya sendiri dengan sebaik-
baiknya. Mereka akan mampu mengendalikan diri mereka dalam situasi apapun.
Mereka memiliki kepedulian terhadap sesama dan terhadap lingkungan tempat dia tinggal.
4.      Kemampuan Kontemplasi Tinggi
Kemampuan kontemplasi tinggi yaitu kemampuan mendapat inspirasi dari berbagai hal;
kemampuan menyampaikan nilai dan makna kepada orang lain(memberi inspirasi); mengamati
berbagai hal untuk menarik hikmahnya atau mendapat inspirasi; memiliki kreatititas tinggi dan
kemampuan inovasi yang berasal dari inspirasi yang di dapatnya.
5.      Berpikir Secara Holistik
Orang yang cerdas secara spiritual akan berpikir secara menyeluruh, mengkaitkan berbagai hal
yang berbeda-beda. Dia berpikir bahwa segala sesuatu di alam ini adalah satu kesatuan sistem
yang besar, dimana komponen-komponennya saling mendukung.
6.      Berani Menghadapi dan Memanfaatkan Penderitaan
Orang yang cerdas secara spiritual jika menghadapi masalah, dia akan dapat mengambil hikmah
dari cobaan yang dia alami.
7.      Berani Melawan Arus dan Tradisi
Dengan kecerdasan spiritual yang tinggi, seseorang akan dapat menyaring segala informasi yang
dia dapat. Dan dapat membentengi diri agar tidak terpengaruh hal-hal yang bersifat negatif.
8.      Sesedikit Mungkin Menimbulkan Kerusakan
Orang yang cerdas secaara spiritual akan berusaha agar tindakan-tindakan yang dia lakukan tidak
berdampak buruk bagi diri dan lingkungan sekitarnya.

4.     Cara Melatih Kecerdasan Spiritual


Menurut DR. Jalaluddin Rakhmat, mengikuti training bisa saja membantu mempengaruhi
kecerdasan spiritual selama konsepnya benar. Keberhasilan seseorang belajar lewat training
dapat dilihat jika setelah mengikuti training hidupnya berubah menjadi positif yang tadinya
depresi atau menderita kecemasan, ketakutan pada masa depan, kebingungan, lalu menjadi
bahagia.
http://dinihanifatul.blogspot.co.id/2012/11/kecerdasan-spiritual.html

Anda mungkin juga menyukai