Anda di halaman 1dari 16

TUGAS BELAJAR

KOMPETENSI KEAHLIAN

PKN

Semester : Genap

Tahun Ajaran : 2012/2013

KOMPETENSI DASAR:

PERBANDINGAN

KONSTITUSI/UUD 1945

SEBELUM DAN SESUDAH DI AMANDEMEN

DISUSUN OLEH:

Nama : Alifa Suprihatin

No. Absen : 02

Kelas : XAP3

SMK N 1 WONOSARI

Jalan Veteran Wonosari, Gunungkidul. Telp. 0274 391 054

2013
PERBANDINGAN
KONSTITUSI/UUD 1945
SEBELUM DAN SESUDAH DI AMANDEMEN
SEBELUM SESUDAH
PASAL BAB AYAT BAB AYAT
1 I 1.      Negara Indonesia ialah negara I 1.      Negara Indonesia ialah negara
Bentuk kesatuan, yang berbentuk republik Bentuk dan kesatuan, yang berbentuk republik
dan 2.      Kedaulatan adalah di tangan Kedaulatan2.      Kedaulatan berada di tangan rakyat,
Kedaulata rakyat, dan dilakukan sepenuhnya dan dilaksanakan menurut Undang-
n oleh MPR  Undang Dasar***)
3.      Negara Indonesia adalah negara
hukum***)
2 II 1.      MPR terdiri atas anggota-anggota II 1.      MPR terdiri atas anggota DPR dan
MPR DPR, di tambah dengan utusan- MPR anggota DPD yang dipilih melalui
utusan dari daerah-daerah dan pemilihan umum, dan diatur lebih lanjut
golongan-golongan, menurut aturan dengan undang-undaang****)
yang ditetapkan dengan undang- 2.      MPR bersidang sedikitnya sekali
undang dalam lima tahun di ibu kota negara
2.      MPR bersidang sedikitnya sekali 3.      Segala putusan MPR, ditetapkan
dalam lima tahun di ibu kota negara dengan suara terbanyak
3.      Segala putusan MPR, ditetapkan
dengan suara terbanyak
3 II MPR menetapkan Undang-Undang II 1.      MPR berwenang mengubah dan
MPR Dasar dan garis-garis besar dari MPR menetapkan Undang-Undang Dasar***)
pada haluan negara 2.      MPR melantik Presiden dan/atau
Wakil Presiden***)
3.      MPR hanya dapat memberhentikan
Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam
masa jabatannya menurut Undang-
Undang Dasar***)
4 III 1.      Presiden Republik Indonesia III 1.      Presiden Republik Indonesia
Kekuasaa memegang kekuasaan pemerintah Kekuasaan memegang kekuasaan pemerintah
n menurut Undang-Undang Dasar Pemerintaha menurut Undang-Undang Dasar
Pemerinta
2.      Dalam melakukan kewajibannya n Negara 2.      Dalam melakukan kewajibannya
han Presiden dibantu oleh satu orang Presiden dibantu oleh satu orang Wakil
Negara Wakil Presiden Presiden
5 III 1.      Presiden memegang kekuasaan III 1.      Presiden berhak mengajukan
Kekuasaa membentuk undang-undang dengan Kekuasaan rancangan undang-undang kepada
n persetujuan DPR Pemerintaha DPR*)
Pemerinta
2.      Presiden menetapkan peraturan n Negara 2.      Presiden menetapkan peraturan
han pemerintah untuk menjalankan pemerintah untuk menjalankan undang-
Negara undang-undang sebagaimana undang sebagaimana mestinya
mestinya
6 III 1.      Presiden ialah orang Indonesia III 1.      Calon Presiden dan Wakil Presiden
Kekuasaa asli Kekuasaan harus warga negara Indonesia sejak
n 2.      Presiden dan Wakil Presiden Pemerintaha kelahirannya dan tidak pernah menerima
Pemerinta dipilih oleh MPR dengan suara n Negara kewarganegaraan lain karena
han terbanyak kehendaknya sendiri, tidak pernah
Negara menghianati negara, serta mampu secara
rohani dan jasmani menjalankan tugas
dan kewahibannya sebagi Presiden dan
Wakil Presiden**)
2.      Syarat-syarat untuk menjadi Presiden
dan Wakil Presiden diatur lebih lanjut
dengan undang-undang***)

1.      Presiden dan Wakil Presiden dipilih


dalam satu pasangan secara langsung
oleh rakyat***)
2.      Pasangan calon Presiden dan Wakil
Presiden diusulkan oleh partai politik
atau gabungan partai politk peserta
pemilihan umum sebelum pelaksanaan
pemilihan umum dimulai***)
  3.      Pasangan calon Presiden dan Wakil
Presiden yang mendapatkan suara lebih
dari lima puluh persen dari jumlah suara
6A dalam pemilihan umum dengan
sedikitnya dua puluh persen suara di
setiap provinsi yang tersebar di lebih
dari setengah jumlah provinsi di
Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan
Wakil Presiden***)
4.      Dalam hal tidak ada pasangan calon
presiden dan Wakil Presiden yang
terpilih, dua pasangan calon yang
memperoleh suara terbanyak pertama
dan kedua dalam pemilihan umum
dipilih oleh rakyat secara langsung dan
pasangan yang memperoleh suara rakyat
terbanyak dilantik sebagai Presiden dan
Wakil Presiden***)
5.      Tata cara pelaksanaan pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden lebih lanjut
diatur dalam undang-undang***)
7 III Presiden dan Wakil Presiden III Presiden dan Wakil Presiden memgang
Kekuasaa memgang jabatan selama masa lima Kekuasaan jabatan selama lima tahun, dan
n tahun dan sesudahnya dapat dipilih Pemerintaha sesudahnya dapat dipilih kembali dalam
Pemerinta kembali n Negara jabatan yang sama, hanya untuk satu kali
han masa jabatan*)
Negara

Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat


  diberhentikan  dalam masa jabatannya
oleh MPR atas usul DPR, baik apabila
terbukti melakukan pelanggaran hukum
berupa penghiantan terhadap negara,
7A korupsi, penyuapan, tindak pidana berat
lainnya, atau perbuatan tercela maupun
apabila terbukti tidak lagi memenuhi
syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil
Presiden***)
1.      Usul pemberhentian Presiden dan/atau
Wakil Presiden dapat di ajukan oleh
DPR kepada MPR dengan terlebih
dahulu mengajukan Permintaan kepada
Mahkamah Konstitusi,  untuk
memeriksa, mengadili, memutus
pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau
Wakil Presiden telah melakukan
pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap negara, korupsi,
penyuapan, tindak pidana berat lainnya,
atau perbuatan tercela, dan/atau
7B pendapat bahwa Presiden dan/atau
Wakil Presiden tidak lagi memenuhi
syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil
Presiden***)
2.      Pendapat DPR bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden telah
melakukan pelanggaran Hukum tersebut
ataupun telah tidak lagi memenuhi
syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil
Presiden adalah dalam rangka fungsi
Pengawasan DPR***)
3.      Pengajuan permintaan DPR kepada
Mahkamah Konstitusi hanya dapat
dilakukan dengan dukungan sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah DPR yang
hadir dalam sidang paripurna yang
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3
dari jumlah anggota DPR***)
4.      Mahkamah Konstitusi wajib
memeriksa, mengadili, memutus dengan
adil-adilnya terhadap pendapat DPR
tersebut paling lambat sembilan puluh
hari setelah permintaan DPR itu diterima
oleh Mahkamah Konstitusi***)
5.      Apabila Mahkamah Konstitusi telah
memutuskan baahwa Presiden dan/atau
Wakil Presiden terbukti melakukan
pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap negara, korupsi,
penyuapan, tindak pidana berat lainnya,
ataupun perbuatan tercela; dan/atau
terbukti bahwa Presiden dan/atau Wakil
Presiden tidak lagi memenuhi syarat
sebagi Presiden dan/atau Wakil
Presiden, DPR menyelenggarakan
sidang paripurna untuk meneruskan usul
pemberhentian Presiden dan/atau Wakil
Presiden kepada MPR***)
6.      MPR menyelenggarakan sidang untuk
memutuskan usul DPR tersebut paling
lambat tiga puluh hari sejak MPR
menerima usul tersebut***)
7.      Keputusan MPR atas usul
pemberhentian Presiden dan/atau Wakil
Presiden harus diambil dalam rapat
paripurna  MPR yang dihadiri sekurang-
kurangnya ¾ dari jumlah anggota dan
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3
dari jumlah anggota yang hadir, setelah
Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi
  kesempatan menyampaikan penjelasan
dalam rapat paripurna MPR***)

7C Presiden tidak dapat membekukan


dan/atau membubarkan DPR***)

8 III  Jika Presiden mangkat, berhenti, III 1.      Jika Presiden mangkat, berhenti,
Kekuasaa diberhentikan, atau tidak dapat Kekuasaan diberhentikan, atau tidak dapat
n melakukan kewajibannya dalam Pemerintaha melakukan kewajibannya dalam masa
Pemerinta masa jabatannya ia diganti oleh n Negara jabatannya ia diganti oleh Wakil
han Wakil Presiden sampai habis Presiden sampaiu habis masa
Negara waktunya jabatannya***)
2.      Dalam hal terjadi kekosongan Wakil
Presiden, selambat-lambatnya dalam
waktu enam puluh hari, MPR
menyelenggarakan sidang untuk
memilih Wakil Presiden dari dua calon
yang di usulkan Presiden***)
3.      Jika Presiden dan Wakil Presiden
mangkat, berhenti, diberhentikan atau
tidak dapat melakukan kewajibannya
dalam masa jabatannya secara
bersamaan, pelaksanaan tugas
kepresidenan adalah Menteri Luar
Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan
Menteri Pertahanan secara bersama-
sama. Selambat-lambatnya tiga puluh
hari setelah itu, MPR menyelenggarakan
sidang untuk memilih Presiden dan
Wakil Presiden dari dua Pasangan calon
Presiden yang di usulkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik yang
pasangan calon Presiden dan Wakil
Presidennya meraih suara terbanyak
pertamaa dan kedua dalam pemilihan
umum sebelumnya, sampai berakhir
masa jabatannya****)
9 III Sebelum memangku jabatannya, Kekuasaan1.      Sebelum memangku jabatannya,
Kekuasaa Presiden dan Wakil Presiden Pemerintaha Presiden  dan Wakil Presiden bersumpah
n bersumpah menurut agama atau n Negara menurut agama atau berjanji dengan
Pemerinta berjanji dengan sungguh-sungguh sungguh-sungguh dihadapan MPR atau
han dihadapan MPR atau DPR sebagai DPR sebagai berikut :
Negara berikut :
Sumpah Presiden (Wakil Presiden) :
Sumpah Presiden (Wakil “Demi Allah, saya bersumpah akan
Presiden) : memenuhi kewajiban Presiden Republik
“Demi Allah, saya bersumpah akan Indonesia (Wakil Presiden Republik
memenuhi kewajiban Presiden Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan
Republik Indonesia (Wakil seadil-adilnya, memegang teguh
Presiden Republik Indonesia) Undang-Undang Dasar dan menjalankan
dengan sebaik-baiknya dan seadil- segala undang-undang dan peraturannya
adilnya, memegang teguh Undang- dengan selurus-lurusnya serta berbakti
Undang Dasar dan menjalankan kepada Nusa dan Bangsa”
segala undang-undang dan
peraturannya dengan selurus- Janji Presiden (Wakil Presiden) :
lurusnya serta berbakti kepada “Saya berjanji dengan sungguh-
Nusa dan Bangsa” sungguh  memenuhi kewajiban Presiden
Republik Indonesia (Wakil Presiden
Janji Presiden (Wakil Presiden) : Republik Indonesia) dengan sebaik-
“Saya berjanji dengan sungguh- baiknya dan seadil-adilnya, memegang
sungguh  memenuhi kewajiban teguh Undang-Undang Dasar dan
Presiden Republik Indonesia menjalankan segala undang-undang dan
(Wakil Presiden Republik peraturannya dengan selurus-lurusnya
Indonesia) dengan sebaik-baiknya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”
dan seadil-adilnya, memegang
teguh Undang-Undang Dasar dan 2.      Jika MPR tidak dapat mengadakan
menjalankan segala undang-undang sidang Presiden dan Wakil Presiden
dan peraturannya dengan selurus- bersumpah menurut agama, atau berjanji
lurusnya serta berbakti kepada dengan sungguh-sungguh dihadapan
Nusa dan Bangsa” pimpinan MPR dengan disaksikan
pimpinan MA
10 III Presiden memegang kekuasaan III Presiden memegang kekuasaan yang
Kekuasaa yang tertinggi atas Angkatan Darat, Kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan
n Angkatan Laut, dan Angkatan Pemerintaha Laut, dan Angkatan Udara
Pemerinta Udara n Negara
han
Negara
11 III Presiden dengan Persetujuan DPR III 1.      Presiden dengan Persetujuan DPR
Kekuasaa menyatakan perang, membuat Kekuasaan menyatakan perang, membuat
n perdamaian dan perjanjian dengan Pemerintaha perdamaian dan perjanjian dengan
Pemerinta negara lain n Negara negara lain****)
han 2.      Presiden dalam membuat perjanjian
Negara internasional lainnya yang menimbulkan
akibat yang luas dan mendasar bagi
kehidupan rakyat yang terkait dengan
beban keuangan negara, dan/atau
mengharuskan perubahan atau
pembentukan undang-undang harus
dengan persetujuan DPR***)
3.      Ketentuan lebih lanjut tentang
perjanjian internasional diatur dengan
undang-undang***)
12 III Presiden menyatakan keadaan III Presiden menyatakan keadaan bahaya,
Kekuasaa bahaya, syarat-syarat dan akibatnya Kekuasaan syarat-syarat dan akibatnya keadaan
n keadaan bahaya ditetapkan dengan Pemerintaha bahaya ditetapkan dengan undang-
Pemerinta undang-undang n Negara undang
han
Negara
13 III 1.      Presiden mengangkat duta dan III 1.      Presiden mengangkat duta dan konsul
Kekuasaa konsul Kekuasaan2.      Dalam hal mengangkat duta,
n 2.      Presiden menerima duta negara Pemerintaha Presidenmemperhatikan pertimbangan
Pemerinta lain n Negara DPR*)
han 3.      Presiden menerima penempatan duta
Negara negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR*)
14 III  Presiden memberi grasi, amnesti, III 1.      Presiden memberi grasi dan
Kekuasaa abolisi, dan Kekuasaan rehabilitasi dengan memperhatikan
n rehabilitasi                                          Pemerintaha pertimbangan Mahkamah Agung*)
Pemerinta                  n Negara 2.      Presiden memberi amnesti dan abolisi
han dengan memperhatikan pertimbangan
Negara DPR*)
15 III Presiden memberi gelar, tanda jasa, III Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan
Kekuasaa dan lain-lain tanda kehormatan Kekuasaan lain-lain tanda kehormatan yang diatur
n Pemerintaha dalam undang-undang
Pemerinta n Negara
han
Negara
16 IV 1.      Susunan Dewan Pertimbangan  IV Presiden memberi Dewan Pertimbangan
Dewan Agung ditetapkan dengan Undang- Dewan yang bertugas memberikan nasihat dan
Pertimban Undang Pertimbanga pertimbangan kepada Presiden, yang
gan 2.      Dewan ini berkewajiban memberi n Agung selanjutnya diatur dalam undang-undang
Agung jawab atas pertanyaan Presiden dan ****)
berhak memajukan usul kepada
pemerintah           Tetapi sekarang Dewan
Pertimbangan Agung telah dihapuskan,
sehinggah Bab ini tidak berlaku lagi

17 V 1.      Presiden dibantu oleh menteri- V 1.      Presiden dibantu oleh menteri-menteri
Kementri menteri negara Kementrian negara
an Negara
2.      Menteri-menteri itu diangkat dan Negara 2.      Menteri-menteri itu diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden diberhentikan oleh Presiden*)
3.      Menteri-menteri itu memimpin 3.      Setiap menteri membidangi urusan
departemen pemerintah tertentu dalam pemerintahan*)
4.      Pembentukan, pengubahan, dan
pembubaran kementrian negara diatur
dalam undang-undang***)
18 VI Pembagian daerah Indonesia atas VI 1.      Negara Kesatuan Republik Indoneesia
Pemerinta daerah besar dan kecil, dengan Pemerintaha terdiri atas daerah-daerah provinsi, dan
han bentuk susunan pemerintahannya n Daerah daerah provinsi itu dibagi atas daerah
Daerah ditetapkan dengan undang-undang, kabupaten dan kota itu mempunyai
dengan memandang dan mengingati pemerintahan daerah, yang diatur
dasar permusyawaratan dalam dengan undang-undang**)
sistem pemerintahan negara, dan 2.      Pemerintah daerah provinsi, daerah
hak-hak asal-usul dalam daerah- kabupaten, dan kota mengatur dan
daerah yang bersifat istimewa mengurus sendiri urusan pemerintahan
dengan asas otonomi dan tugas
pembantuan**)
3.      Pemerintahan daerah provinsi,
kabupaten, dan kota memiliki DPRD
yang anggota-anggotanya dipilih melalui
pemiulihan umum**)
4.      Gubernur, Bupati, dan Walikota
masing-masing sebagai kepala
pemerintahan daerah provinsi,
kabupaten, dan kota dipilh secara
demokratis**)
5.      Pemerintahan daerah menjalankan
otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan urusan Pemerintah Pusat**)
6.      Pemerintah daerah berhak menetapkan
peraturan daerah, dan peraturan-
peraturan lain untuk menjalankan
otonomi dan tugas pembantuan**)
7.      Susunan dan tata cara penyelenggaraan
pemerintah daerah diatur dalam undang-
undang**)

1.      Hubungan wewenang antara


pemerintah pusat dan pemerintah daerah
provinsi, kabupaten, dan kota, atau
antara provinsi dan kabupaten dan kota,
diatur dengan undang-undang dengan
memperhatikan kekhususan dan
keragaman daerah**)
2.      Hubungan keuangan, pelayanan
umum, pemanfaatan  sumber daya alam,
dan sumber daya lainnya antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah
diatur dan dilaksanakan secara adil dan
selaras berdasarkan undang-undang**)

1.      Negara mengakui dan menghormati


satuan-satuan pemerintah daerah yang
bersifat khusus atau berifat istimewa
yang diatur dengan undang-undang**)
2.      Negara mengakui dan menghormati
masyarakat hukum adat beserta hak-hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup
dan sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan
  Republik Indonesia, yang diatur dengan
undang-undang**)

18A
18B
19 VII 1.      Susunan DPR ditetapkan dengan VII 1.      Anggota DPR dipilih melaui pemilihan
DPR undang-undang DPR umum**)
2.      DPR bersidang sedikitnya sekali 2.      Susunan DPR diatur dengan undang-
dalam setahun undang**)
3.      DPR bersidang sedikitnya sekali dalam
stahun**)
20 VII 1.      Tiap-tiap undang-undang VII 1.      DPR memegang kekuasaan
DPR menghendaki persetujuan DPR DPR membentuk undang-undang*)
2.      Jika sesuatu rancangan undang- 2.      Setiap rancangan undang-undang
undang tidak mendapat persetujuan dibahas bersama DPR dan Presiden
DPR, maka rancangan tadi tidak untuk mendapatkan persetujuan
boleh dimajukan lagi dalam bersama*)
persidangan DPR masa itu 3.      Jika rancangan undang-undang itu
tidak mendapat persetujuan bersama,
rancangan undang-undang itu tidak
boleh diajukan dalam persidangan DPR
masa itu*)
4.      Prsedine mengesahkan ranvangan
undang-undang yang telah di setujui
bersama untuk menjadi undang-
undang*)
5.      Dalam hal rancangan undaang-undang
yang telah disetujui bersama tersebut
tidak disahkan oleh Presiden dalam
waktu tiga puluh hari semenjak
rancangan undang-undang tersebut
disetujui, rancangan undan-undang
tersebut sah menjadi undang-undang dan
wajib diundangkan**)

1.      DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi


anggaran, dan fungsi pengawasan**)
2.      Dalam melaksanakan fungsinya, selain
hak-hak dalam pasal-pasal lain Undang-
Undand Dasr ini, DPR mempunyai hak
interpelasi, hak angket, dan hak
menyatakan pendapat**)
3.      Selain hak yang diatur dalam pasal-
pasal lain Undang-Undang Dasar ini,
setiap anggota DPR mempunyai hak
mengajukan pertanyaan, menyampaikan
usul dan pendapat, serta hak imunitas**)
4.      Ketentuan lebih lanjut tentang hak
DPR dan hak anggota DPR diatur d
5.      alam undang-undang**)
 

20A
21 VII 1.      Anggota-anggota DPR berhak 1.      Anggota DPR berhak mengajukan usul
DPR memajukan rancangan undang- rancangan undang-undang*)
undang
2.      Jika rancangan itu, meskipun
disetujui oleh DPR, tidak disahkan
oleh Presiden maka rancangan tadi
tidak boleh dimajukan lagi dalam
persidangan DPR masa itu
22 VII 1.      Dalam hal ihwal kegentingan VII 1.      Dalam hal ihwal kegentingan yang
DPR yang memaksa, Presiden berhak DPR memaksa, Presiden berhak menetapkan
menetapkan peraturan pemerintah peraturan pemerintah sebagai pengganti
sebagai pengganti undang-undang undang-undang
2.      Peraturan pemerintah itu harus 2.      Peraturan pemerintah itu harus
mendapat persetujuan DPR dalam mendapat persetujuan DPR dalam
persidangan yang berikut persidangan yang berikut
3.      Jika tidak mendapat persetujuan, 3.      Jika tidak mendapat persetujuan, maka
maka peraturan pemerintah itu peraturan pemerintah itu harus dicabut
harus dicabut

Ketentuan lebih lanjut tentang cara


pembentukan undang-undang diatur
dengan undang-undang **)

Aggota DPR dapat diberhentikan dari


  jabatannya, yang syarat-syarat dan tata
caranya diatur dalam undang-undang**)

22A

22B
22C VII A 1.      Anggota DPD dipilih dari setiap
DPD provinsi melalui pemilihan umum***)
2.      Anggota DPD dari setiap provinsi
jumlahnya sama dan jumlah seluruh
DPD itu tidak lebih dari sepertiga
jumlah anggota DPR***)
3.      DPD bersidang sedikitnya sekali dalam
setahun***)
4.      Susunan dan kedudukan DPD diatur
dengan undang-undang***)
22D VII A 1.      DPD dapat mengajukan kepada DPR
DPD rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah,
peembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, serta yang berkaitan
dengan pertimbangan keuangan pusat
dan daerah***)
2.      DPD ikut membahas rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan
otonomi daerah; hubungan pusat dan
daerah; pembentukan, pemekaran, dan
penggabungan daerah,; pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, serta pertimbangan
keuangan pusat dan daerah; serta
memberikan pertimbangan kepada DPR
atas rancangan undang-undang anggaran
pendapatan dan belanja negara dan
rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan
agama***)
3.      DPD dapat melakukan pengawasan
atas pelaksanaan undang-undang
mengenai: otonomi daerah, hubungan
pusat dan daerah, pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya ekonomi
lain nya, pelaksanaan anggaran
pendapatan dan belanja negara, pajak,
pendidikan, dan agama serta
menyampaikan hasil pengawasannya itu
kepada DPR sebagai bahan
pertimbangan untuk ditindak lanjuti***)
4.      Anggota DPD dapat diberhentikan dari
jabatannya, yang syarat-syarat dan tata
caranya diatur dalam undang-
undang***)
22E VII B 1.      Pemilihan umum dilaksanakan secara
Pemilihan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
Umum dan adil setiap lima tahun sekali***)
2.      Pemilihan umum diselenggarakan
untuk memilih anggota DPR, DPD,
Presiden dan Wakil Presiden dan
DPRD***)
3.      Peserta pemilihan umum untuk
memilih anggota DPR dan anggota
DPRD adalah partai politik***)
4.      Peserta pemilihan umum untuk
memilih anggota DPD adalah
perseorangan***)
5.      Pemilihan umum diselenggarakan oleh
suatu komisi pemilihan umum yang
bersifat nasional, tetap, dan mandiri***)
6.      Ketentuan lebih lanjut tentang
pemilihan umum diatur dengan undang-
undang***)
23 BAB VIII
1.      Anggaran pendapatan dan belanja BAB VIII 1.      Anggaran pendapatan dan belanja
Hal ditetapkan tiap-tipa tahun dengan Hal negara sebagai wujud dari pengelolaan
Keuangan undang-undang. Apabila DPR tidak Keuangan keuangan negara ditetapkan setiap tahun
menyetujui anggaran yang dengan undang-undang dan
diusulkan pemerintah, maka dilaksanakan secara terbuka dan
pemerintah menjalankan anggaran bertanggung jawab untuk sebesar-
tahun yang lalu besarnya kemakmuran rakyat***)
2.      Segala pajak untuk kepreluan 2.      Rancangan undang-undang anggaran
negara berdasarkan undang-undang pendapatan dan belanja negara diajukan
3.      Macam dan harga mata uang oleh Presiden untuk dibahas bersama
ditetapkan dengan undang-undang DPR dengan memperhatikan
4.      Hal keuangan negara selanjutnya pertimbangan DPD***)
diatur dengan undang-undang 3.      Apabila DPR tidak menyetujui
5.      Untuk memeriksa tanggung jawab rancangan anggaran pendapatan dan
tentang keuangan negara diadakan belanja negara yang diusulkan oleh
satu Badan Pemeriksa Keuangan Presiden pemerintah menjalankan
yang peraturannya ditetapkan APBN tahun yang lalu***)
dengan undang-undang. Hasil
pemeriksaan itu diberitahukan
kepada DPR

23A Pajak dan pungutan lain yang bersifat


memaksa untuk keperluan negara diatur
dengan undang-undang***)
23B Macam dan harga mata uang ditetapkan
dengan undang-undang****)
23C Hal-hal mengenai keuangan negara
diatur dengan undang-undang***)
23D Negara memiliki suatu bank sentral yang
susunan, kedudukan, kewenangan,
tanggung jawab, dan indepedensinya
diatur dengan undang-undang****)
23E BAB 1.       Untuk memeriksa pengelolaan BAB VIIIA1.      Untuk memeriksa pengelolaan dan
VIIIA dan tanggung jawab tentang BPK tanggung jawab tentang keuangan
BPK keuangan negara diadakan satu negara diadakan satu BPK yang bebas
BPK yang bebas dan mandiri dan mandiri***)
2.      Hasil pemeriksaan keuangan 2.      Hasil pemeriksaan keuangan negara
negara diserahkan kepada DPR, diserahkan kepada DPR, DPD, dan
DPD, dan DPRD, sesuai dengan DPRD, sesuai dengan
kewenangannya kewenangannya***)
Hasil pemeriksaan tersebut 3.      Hasil pemeriksaan tersebut
ditindaklanjuti oleh lembaga ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan
perwakilan dan/atau badan sesuai dan/atau badan sesuai dengan undang-
dengan undang-undang undang***)
23F 1.      Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan
memperhatikan pertimbangan DPD dan
diresmikan oleh Presiden***)
2.      Pimpinan BPK dipilih dari dan oleh
anggota***)
23G 1.      BPK berkedudukan di ibu kota negara,
dan memiliki perwakilan disetiap
provinsi***)
2.      Ketentuan lebih lanjut mengenai BPK
diatur dengan undaang-undang***)
24 IX 1.      Kekuasaan kehakiman dilakukan IX 1.      kehakiman merupakan kekuasaan yang
Kekuasaa oleh sebuah Mahkamah Agung dan Kekuasaan Kekuasaan merdeka untuk
n lain-lain badan kehakiman menurut Kehakiman menyelenggarakan peradilan guna
Kehakima undang-undang menegakkan hukum dan keadilan***)
n 2.      Susunan dan kekuasaan badan 2.      Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh
kehakiman itu diatur dengan sebuah Mahkamah Agung dan badan
undang-undang  peradilan yang berada dibawahnya
dalam lingkungan peradilan umum,
lingkungan peradilan agama, lingkungan
peradilan militer, lingkungan peradilan
tata usaha negara, dan oleh sebuah
Mahkamah Konstitusi***)
3.      Badan-badan lain yang fungsinya
berkaitan dengan kekuasaan kehakiman
diatur dengan dalam undang-
undang***)
24A 1.      Mahkamah Agung berwenang
mengadili pada tingkat kasasi, menguji
peraturan perundang-undangan di bawah
undang-undang terhadap undang-undang
dan mempunyai wewenang lainnya yang
diberikan oleh undang-undang***)
2.      Hakim agung harus memiliki integritas
dan kepribadian yang tidak terceela,
adil, profesional, dan berpengalaman
dibidang hukum***)
3.      Calon hakim agung diusulkan oleh
komisi yudisial kepada DPR untuk
mebdapat persetujuannya dan
selanjutnya ditetapkan sebagai hakim
agung oleh Presiden***)
4.      Ketua dan Wakil ketua Mahkamah
Agung dipilh dari dan oleh hakim
agung***)
5.      Susunan, keudukan, keanggotaan, dan
hukuman acara Mahkamah Agung serta
badan peradilan dibawahnya diatur
dengan undang-undang***)
24B 1.      KY bersifat mandiri yang berwenang
mengusulkan pengangkatan hakim
agung dan mempunyai wewenang lain
dalam rangka menjaga dan menegakkan
kehormatan , keluhuran maartaabat,
serta perilaku hakim***)
2.      Anggota KY harus mempunyai
pengetahuan dan pengalaman di bidang
hukum serta memiliki integritas dan
kepribadian yang tidak tercela***)
3.       Anggota KY diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden dan
Presoden dengan persetujuan DPR***)
4.      Susunan, kedudukan, dan
keanggotaaan KY diatur dengan
undang-undang***)
24C 1.      Mahkmah Konstitusi mengadili pada
tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk menguji
undang-undang terhadap Undang-
Undang Dasar, mengutuskan sengketa
kewenangan lembaga Negara yang
kewenangannya di berikan oleh
Undang-Undang Dasar, memutuskan
pembubaran partai politik, dan
memutuskan perselisihan tentang hasil
pemilihan umum***)
2.      Mahkamh  Konstitusi wajib
memberikan putusan atas pendapat DPR
mengenai dugaan pelanggaran oleh
Presiden dan/atau Wakil Presiden
menurut Undang-Undang Dasar***)
3.      Mahkamah Konstitusi mempunyai
Sembilan orang anggota hakim
konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden,
yang diajukan masing-masing tiga orang
oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh
DPR, dan tiga orang oleh Presiden***)
4.      Ketu dan Wakil Ketua Mahkamah
Konstitusi dipilh dari dan oleh Hakim
konstitusi***)
5.      Hakim Konstitusi harus
memilikiintegritas dan kepribadian yang
tidak tercela, adil, negarawan yang
menguasai konstitusi dan ketatanegaraa,
serta tidak merangkap sebagai pejabat
Negara***)
6.      Pengangkatan dan pemberhentian
hakim konstitusi, hokum acara serta
ketentuan lainnya tentang Mahkamah
Konstitusi diatur dengan undang-
undang***)
25 IX Syarat-syarat untuk menjadi dan IXA 25A
Kekuasaa diberhentikan sebagai hakim Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
n ditetapkan dengan undang-undang Negara**) adalah sebuah negara kepulauan yang
Kehakima bercirikan Nusantara dengan wilayah
n ayng batas-batas dan hak-haknya
ditetapkan dengan undang-undang**)
26 X 1.      Yang menjadi warga Negara ialah X 1.      Yang menjadi warga Negara ialah
Warga orang-orang bangsa Indonesia asli Warga orang-orang bangsa Indonesia asli dan
Negara dan orang-orang bangsa lain yang Negara dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
disahkan dengan undang-undang Penduduk**) dengan undang-undang sebagai warga
sebagai warga Negara Negara
2.      Syarat-syarat yang mengenai 2.      Penduduk ialah warga Negara
kewarganegaraan ditetapkan Indonesia dan orang asing yang
dengan undang-undang bertempat tinggal di Indonesia**)
3.      Hal-hal mengenai warga Negara dan
pendudukan diatur dengan undang-
undang**)

27 X 1.      Segala warga Negara bersamaan X 1.      Segala warga Negara bersamaan
Warga kedudukan di dalam hukum dan Warga kedudukan di dalam hukum dan
Negara pemerintahan dan wajib Negara pemerintahan dan wajib menjunjung
menjunjung hukum dan hukum dan pemerintahan itu dengan
pemerintahan itu dengan tidak ada tidak ada kecualinya
kecualinya 2.      Tiap-tiap warga Negara berhak atas
2.      Tiap-tiap warga Negara berhak pekerjaan dan penghidupan yang layak
atas pekerjaan dan penghidupan bagi kemanusiaan
yang layak bagi kemanusiaan 3.      Setiap warga Negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara**)

28 X Kemerdekaan berserikat dan X Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,


Warga berkumpul, mengeluarkan pikiran Warga mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
Negara dengan lisan dan tulisan dan Negara tulisan dan sebagainya ditetapkan
sebagainya ditetapkan undng- undang-undang
undang
28A XA Setiap orang berhak untuk hidup serta
Hak Asasi berhak mempertahankan hidup dan
Manusia**) kehidupannya**)
28B X A 1.      Setiap orang berhak membentuk
Hak Asasi keluarga dan melanjutkan keturunan
Manusia melalui perkawinan yang sah**)
2.      Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi**)
28C X A 1.      Setiap orang berhak mengembangkan
Hak Asasi diri melalui pemenuhan kebuuhan
Manusia dasarnya, berhk mendapat pendidikan
dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan tekhnologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia**)
2.      Setiap orang berhak untuk memajukan
dirinya dengan memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa dan Negara**)
28D X A 1.      Setiap orang berhak atas pengakuan,
Hak Asasi jaminan, perlindungan, dan kepastian
Manusia hukum yang adil serta pengakuan yang
sama di hadapan hukum**)
2.      Setiap orang berhak untuk bekerja
serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan
kerja setiap warga negara berhak
memperoleh kesempatan yang sama dal
pemerintahan**)
3.      Setiap orang berhak atas status
kewarganegaraannya**)
28E X A 1.      Setiap orang bebas memeluk agama
Hak Asasi dan beribadat menurut agamanya,
Manusia memilih pendidikan dan pengajaran,
memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal di wilayah Negara dan
meninggalkannya, serta berhak
kembali**)
2.      Setiap orang berhak atas kebebasan
meyakini kepercayaan menyatakan
pikiran dan sikap, sesuai dengan hati
nuraninya**)
3.      Setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat**)
28F XA Setiap orang berhak untuk
Hak Asasi berkomunikasi dan memperoleh
Manusia informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta
berhak untuk mencari, memperoleh,
memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia**)
28G XA X A 1.      Setiap orang berhak atas perlindungan
Hak Asasi Hak Asasi diri pribadi, keluarga, kehormatan,
Manusia Manusia martabat, dan harta benda yang dibawah
kekuasaannya, serta berhak atas rasa
aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasi**)
2.      Setiap orang berhak untuk bebas dari
penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia
dan berhak memperoleh suaka politik
dari Negara lain**)
28H X A 1.      Setiap orang berhak hidup sejahtera
Hak Asasi lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
Manusia mendapatkan lingkungan hidup yang
baik dan sehat**)
2.      Setipa orang berhak memperoleh
kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat
yang sama guna mencapai persamaan
dan keadilan**)
3.      Setiap orang berhak atas jaminan sosial
yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia
yang bermartabat**)
4.      Setiap orang berhak mempunyai hak
milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara
sewenang-wenang oleh siapapun**)
28I X A 1.      Hak untuk hidup, hak untuk tidak
Hak Asasi disiksa, hak kemerdekaan pikiran, hati
Manusia nurani, hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut, adalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun**)
2.      Setiap orang berhak bebas dari
perlakuan yang bersifat diskriminatif
atas dasar apapun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap
perilaku yang bersifat diskriminatif
itu**)
3.      Identitas budaya dan hak masyarakat
dihormati selaras dengan perkembangan
zaman dan peradaban**)
4.      Perlindungan, pemajuan, penegakkan,
dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggung jawab Negara, terutama
pemerintah**)
5.      Untuk menegakkan dan melindungi
hak asasi manusia sesuai dengan prinsip
Negara hukum yang demokratis, maka
pelaksanaan hak asasi manusia dijamin,
diatur, dan dituangkan dalam peraturan
perundang-undangan**)
28J X A 1.      Setiap orang wajib menghormati hak
Hak Asasi asasi manusia orang lain dalam tertib
Manusia kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara**)
2.      Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya, setiap orang wajib
tunduk kepada pembantasan yang
ditetapkan undang-undang dengan
maksud semata-mata untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak
dan kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat demokratis**)
29 XI 1.      Negara berdasarkan atas XI 1.      Negara berdasarkan atas ketuhanan
Agama ketuhanan Yang Maha Esa Agama Yang Maha Esa
2.      Negara menjamin kemerdekaan 2.      Negara menjamin kemerdekaan tiap-
tiap-tiap penduduk untuk memeluk tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan agamanya masing-masing dan untuk
untuk beribadat menurut agamanya beribadat menurut agamanya dan
dan kepercayaannya itu kepercayaannya itu
30 XII 1.      Tiap-tiap warga Negara berhak XII 1.      Tiap-tiap warga Negara berhak dan
Pertahana dan wajib ikut serta dalam usaha Pertahanan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
n Negara pemebelaan neagara Negara dan dan keamanan Negara**)
2.      Syarat-syarat tentang pembelaan Keamanan2.      Usaha pertahanan dan keamanan
diatur dengan undang-undang Negara**) Negara dilaksanakan melalui system
pertahanan dan keamanan rakyat
semesta oleh Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia, sebagai kekuatan utama dan
rakyat, sebagai kekuatan pendukung**)
3.      Tentara Nasional Indonesia terdiri atas
Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara sebagai alat Negara
bertugas mepertahankan, melindungi,
dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan Negara**)
4.      Kepolisian Negara Indonesia sebagai
alat Negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas
melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat, serta menegakkan
hukum**)
5.      Susunan dan kedudukan Tentara
Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
Republik Indonesia, hubungan
kewenangan Tentara Nasional
Indonesia, dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia di dalam
menjalankan tugasnya, syarat-syarat
keikutsertaan warga Negara dalam usaha
yang terkait dengan pertahanan dan
keamanan diatur dengan undang-undang
**)
31 XIII 1.      Tiap-tiap warga Negara berhak XIII 1.      Setiap warga Negara berhak mendapat
Pendidika mendapatkan pengajaran Pendidikan pendidikan****)
n 2.      Pemerintah mengusahakan dan Dan 2.      Setiap warga Negara wajib mengikuti
menyelenggarakan suatu system Kebudayaan pendidikan dasar dan pemerintah wajib
pengajaran nasional, yang diatur membiayainya****)
dengan Unang-Undang 3.      Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu system
pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang****)
4.      Negara memprioritaskan anggaran
pendidikan sekurang-kurangnya dua
puluh persen dari anggaran pendapatan
dan belanja daerah untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional****)
5.      Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat
manusia***)
32 XIII Pmerintah mengajukan kebudayaan XIII 1.      Negara memajukan kebudayaan
Pendidika Nasional Indonesia Pendidikan nasional Indonesia ditengah peradaban
n Dan dunia dengan menjamin kebebasan
Kebudayaan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai****)
2.      Negara menghormati dan memelihara
bahsa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional****)
33 XIV 1.      Perekonomian disusun sebagai XIV 1.      Perekonomian disusun sebagai usaha
Kesejahte usaha bersama berdasarkan atas Perekonomia bersama berdasarkan atas asas
raan asas kekeluargaan n Nasional kekeluargaan
Sosial 2.      Cabang-cabang produksi yang dan 2.      Cabang-cabang produksi yang penting
penting bagi Negara dan yang Kesejahteraa bagi Negara dan yang menguasai hajat
menguasai hajat hidup orang n Sosial hidup orang banyak dikuasai oleh
banyak dikuasai oleh Negara Negara
3.      Bumi dan air dan kekayaan alam 3.      Bumi dan air dan kekayaan alam yang
yang terkandung di dalamnya terkandung di dalamnya dikuasai
dikuasai oleh Negara dan 4.      Perekonomian nasional
dipergunakan untuk sebesar- diselenggarakan berdasar atas demokrasi
besarnya kemakmuran rakyat ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional****)
5.      Ketentuan lebih lanjut mengenai
pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang****)
34 XIV Fakir miskin dan anak-anak yang XIV 1.      Fakir miskin dan anak telantar dipilih
Kesejahte terlantar dipelihara oleh Negara Perekonomia oleh Negara****)
raan n Nasional2.      Negara mengembangkan system
Sosial dan Ke jaminan social begi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah
dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan****)
3.      Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang
layak****)
4.      Ketentuan lebih lanjut mengenai
pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang****)
35 XV Bendera Negara Indonesia ialah XV Bendera Negara Indonesia ialah Sang
Bendera Sang Merah Putih Bendera, Merah Putih
dan Bahasa, dan
Bahasa Lambang
Negara serta
Lagu
Kebangsaan
36 XV Bahasa Indonesia ialah Bahasa XV Pasal 36
Bendera Indonesia Bendera, Bendera Negara Indonesia ialah Sang
dan Bahasa, dan Merah Putih
Bahasa Lambang  
Negara serta
Lagu
Kebangsaan Pasal 36A
Bahasa Negara ialah Bahasa
Indonesia**)
 

36B
Lagu kebangsaan ialah Imdonesia
Raya**)
 

36C
Ketentuan lebih lanjut mengenai
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan diatur dengan
undang-undang****)
37 XVI 1.      Untuk mengubah Undang-Undang XVI 1.      Usul perubahan pasal-pasal Undang-
Perubaha Dasar sekurang-kurangnya 2/3 dari Perubahan Undang Dasar dapat diagendakan dalam
n pada jumlah anggota MPR harus Undang- sidang MPR apabila diajukan oleh
Undang- hadir Undang sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah
Undang2.      Putusan diambil dengan Dasar anggota MPR****)
Dasar persetujuan sekurang-kurangnya 2.      Setiap usul perubahan pasal-pasal
2/3 dari pada jumlah anggota MPR Undang-Undang Dasar diajukan secara
yang hadir tertulis dan ditunjukkan dengan jelas
bagian yang diusulkan untuk diubah
beserta alasannya****)
3.      Untuk mengubah pasal-pasal Undang-
Undang Dasar, sidang MPR dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota MPR****)
4.      Putusan untuk mengubah pasal-pasal
Undang-Undang Dasar dilakukan
dengan persetujuan sekurang-kurangnya
lima puluh persen ditambah satu anggota
dari seluruh anggota MPR****)
5.      Khusus mengenai bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia tidak
dapat dilakukan perubahan****)
1-3 Aturan Pasal I Aturan Pasal I
Peralihan Panitia Persiapan Kemerdekaan Peralihan Segala peraturan perundang-undangan
Indonesia mengatur dan yang ada masih tetap berlaku selama
menyelenggarakan kepindahahan belum diadakan yang baru menurut
pemerintahan kepada pemerintah Undang-Undang Dasar****)
Indonesia
Pasal II
Pasal II Semua lembaga Negara yang ada masih
Segala badan Negara dan peraturan tetap berfungsi sepanjang untuk
yang ada masih langsung berlaku, melaksanakan ketentuan Undang-
selama belum diadakan yang baru Undang Dasar dan belum diadakan yang
menurut Undang-Undang Dasar ini baru menurut Undang-Undang Dasar
ini****)
Pasal III
Untuk pertama kali Presiden dan Pasal II
Wakil Presiden dipilih oleh Panitia Mahkamah Konstitusi dibentuk
Persiapan Kemerdekaan Indonesia selambat-lambatnya pada 17 Agustus
2003 dan sebelum dibentuk segala
Pasal IV kewenangannya dilakukan oleh
Sebelum MPR, DPR, dan DPA Mahkamah Agung****)
dibentuk menurut Undang-Undang
Dasar ini, segala kekuasaannya
dijalankan oleh Presiden dengan
bantuan sebuah komite nasional
Aturan 1.      Dalam enam bulan seudah Aturan Pasal I
Pertamba akhirnya peperangan Asia Timur Tambahan MPR ditugasi untuk melakukan
han Raya, Presiden Indonesia mengatur peninjauan terhadap materi dan status
dan menyelenggarakan segala hal hukum ketetapan MPR untuk diambil
yang ditetapkan dalam Undang- putusan pada sidang MPR tahun
Undang Dasar ini 2003****)
2.      Dalam enam bulan sesudah MPR
dibentuk, Majleis itu bersidang Pasal II
untuk menetapkan Undang-Undang Dengan ditetapkan perubahan Undang-
Dasar Undang Dasar ini, UUD Negar Republik
Indonesia tahun 1945 terdiri atas
pembukaan dan pasal-pasal.
Perubahan tersebut diputuskan dalam
Rapat Paripurna MPR Indonesia ke-6
(lanjutan) tanggal 10 Agustus 2002
sidang tahunan MPR Republik
Indonesia, dan mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.****)

Anda mungkin juga menyukai