KOMPETENSI KEAHLIAN
PKN
Semester : Genap
KOMPETENSI DASAR:
PERBANDINGAN
KONSTITUSI/UUD 1945
DISUSUN OLEH:
No. Absen : 02
Kelas : XAP3
SMK N 1 WONOSARI
2013
PERBANDINGAN
KONSTITUSI/UUD 1945
SEBELUM DAN SESUDAH DI AMANDEMEN
SEBELUM SESUDAH
PASAL BAB AYAT BAB AYAT
1 I 1. Negara Indonesia ialah negara I 1. Negara Indonesia ialah negara
Bentuk kesatuan, yang berbentuk republik Bentuk dan kesatuan, yang berbentuk republik
dan 2. Kedaulatan adalah di tangan Kedaulatan2. Kedaulatan berada di tangan rakyat,
Kedaulata rakyat, dan dilakukan sepenuhnya dan dilaksanakan menurut Undang-
n oleh MPR Undang Dasar***)
3. Negara Indonesia adalah negara
hukum***)
2 II 1. MPR terdiri atas anggota-anggota II 1. MPR terdiri atas anggota DPR dan
MPR DPR, di tambah dengan utusan- MPR anggota DPD yang dipilih melalui
utusan dari daerah-daerah dan pemilihan umum, dan diatur lebih lanjut
golongan-golongan, menurut aturan dengan undang-undaang****)
yang ditetapkan dengan undang- 2. MPR bersidang sedikitnya sekali
undang dalam lima tahun di ibu kota negara
2. MPR bersidang sedikitnya sekali 3. Segala putusan MPR, ditetapkan
dalam lima tahun di ibu kota negara dengan suara terbanyak
3. Segala putusan MPR, ditetapkan
dengan suara terbanyak
3 II MPR menetapkan Undang-Undang II 1. MPR berwenang mengubah dan
MPR Dasar dan garis-garis besar dari MPR menetapkan Undang-Undang Dasar***)
pada haluan negara 2. MPR melantik Presiden dan/atau
Wakil Presiden***)
3. MPR hanya dapat memberhentikan
Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam
masa jabatannya menurut Undang-
Undang Dasar***)
4 III 1. Presiden Republik Indonesia III 1. Presiden Republik Indonesia
Kekuasaa memegang kekuasaan pemerintah Kekuasaan memegang kekuasaan pemerintah
n menurut Undang-Undang Dasar Pemerintaha menurut Undang-Undang Dasar
Pemerinta
2. Dalam melakukan kewajibannya n Negara 2. Dalam melakukan kewajibannya
han Presiden dibantu oleh satu orang Presiden dibantu oleh satu orang Wakil
Negara Wakil Presiden Presiden
5 III 1. Presiden memegang kekuasaan III 1. Presiden berhak mengajukan
Kekuasaa membentuk undang-undang dengan Kekuasaan rancangan undang-undang kepada
n persetujuan DPR Pemerintaha DPR*)
Pemerinta
2. Presiden menetapkan peraturan n Negara 2. Presiden menetapkan peraturan
han pemerintah untuk menjalankan pemerintah untuk menjalankan undang-
Negara undang-undang sebagaimana undang sebagaimana mestinya
mestinya
6 III 1. Presiden ialah orang Indonesia III 1. Calon Presiden dan Wakil Presiden
Kekuasaa asli Kekuasaan harus warga negara Indonesia sejak
n 2. Presiden dan Wakil Presiden Pemerintaha kelahirannya dan tidak pernah menerima
Pemerinta dipilih oleh MPR dengan suara n Negara kewarganegaraan lain karena
han terbanyak kehendaknya sendiri, tidak pernah
Negara menghianati negara, serta mampu secara
rohani dan jasmani menjalankan tugas
dan kewahibannya sebagi Presiden dan
Wakil Presiden**)
2. Syarat-syarat untuk menjadi Presiden
dan Wakil Presiden diatur lebih lanjut
dengan undang-undang***)
8 III Jika Presiden mangkat, berhenti, III 1. Jika Presiden mangkat, berhenti,
Kekuasaa diberhentikan, atau tidak dapat Kekuasaan diberhentikan, atau tidak dapat
n melakukan kewajibannya dalam Pemerintaha melakukan kewajibannya dalam masa
Pemerinta masa jabatannya ia diganti oleh n Negara jabatannya ia diganti oleh Wakil
han Wakil Presiden sampai habis Presiden sampaiu habis masa
Negara waktunya jabatannya***)
2. Dalam hal terjadi kekosongan Wakil
Presiden, selambat-lambatnya dalam
waktu enam puluh hari, MPR
menyelenggarakan sidang untuk
memilih Wakil Presiden dari dua calon
yang di usulkan Presiden***)
3. Jika Presiden dan Wakil Presiden
mangkat, berhenti, diberhentikan atau
tidak dapat melakukan kewajibannya
dalam masa jabatannya secara
bersamaan, pelaksanaan tugas
kepresidenan adalah Menteri Luar
Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan
Menteri Pertahanan secara bersama-
sama. Selambat-lambatnya tiga puluh
hari setelah itu, MPR menyelenggarakan
sidang untuk memilih Presiden dan
Wakil Presiden dari dua Pasangan calon
Presiden yang di usulkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik yang
pasangan calon Presiden dan Wakil
Presidennya meraih suara terbanyak
pertamaa dan kedua dalam pemilihan
umum sebelumnya, sampai berakhir
masa jabatannya****)
9 III Sebelum memangku jabatannya, Kekuasaan1. Sebelum memangku jabatannya,
Kekuasaa Presiden dan Wakil Presiden Pemerintaha Presiden dan Wakil Presiden bersumpah
n bersumpah menurut agama atau n Negara menurut agama atau berjanji dengan
Pemerinta berjanji dengan sungguh-sungguh sungguh-sungguh dihadapan MPR atau
han dihadapan MPR atau DPR sebagai DPR sebagai berikut :
Negara berikut :
Sumpah Presiden (Wakil Presiden) :
Sumpah Presiden (Wakil “Demi Allah, saya bersumpah akan
Presiden) : memenuhi kewajiban Presiden Republik
“Demi Allah, saya bersumpah akan Indonesia (Wakil Presiden Republik
memenuhi kewajiban Presiden Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan
Republik Indonesia (Wakil seadil-adilnya, memegang teguh
Presiden Republik Indonesia) Undang-Undang Dasar dan menjalankan
dengan sebaik-baiknya dan seadil- segala undang-undang dan peraturannya
adilnya, memegang teguh Undang- dengan selurus-lurusnya serta berbakti
Undang Dasar dan menjalankan kepada Nusa dan Bangsa”
segala undang-undang dan
peraturannya dengan selurus- Janji Presiden (Wakil Presiden) :
lurusnya serta berbakti kepada “Saya berjanji dengan sungguh-
Nusa dan Bangsa” sungguh memenuhi kewajiban Presiden
Republik Indonesia (Wakil Presiden
Janji Presiden (Wakil Presiden) : Republik Indonesia) dengan sebaik-
“Saya berjanji dengan sungguh- baiknya dan seadil-adilnya, memegang
sungguh memenuhi kewajiban teguh Undang-Undang Dasar dan
Presiden Republik Indonesia menjalankan segala undang-undang dan
(Wakil Presiden Republik peraturannya dengan selurus-lurusnya
Indonesia) dengan sebaik-baiknya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”
dan seadil-adilnya, memegang
teguh Undang-Undang Dasar dan 2. Jika MPR tidak dapat mengadakan
menjalankan segala undang-undang sidang Presiden dan Wakil Presiden
dan peraturannya dengan selurus- bersumpah menurut agama, atau berjanji
lurusnya serta berbakti kepada dengan sungguh-sungguh dihadapan
Nusa dan Bangsa” pimpinan MPR dengan disaksikan
pimpinan MA
10 III Presiden memegang kekuasaan III Presiden memegang kekuasaan yang
Kekuasaa yang tertinggi atas Angkatan Darat, Kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan
n Angkatan Laut, dan Angkatan Pemerintaha Laut, dan Angkatan Udara
Pemerinta Udara n Negara
han
Negara
11 III Presiden dengan Persetujuan DPR III 1. Presiden dengan Persetujuan DPR
Kekuasaa menyatakan perang, membuat Kekuasaan menyatakan perang, membuat
n perdamaian dan perjanjian dengan Pemerintaha perdamaian dan perjanjian dengan
Pemerinta negara lain n Negara negara lain****)
han 2. Presiden dalam membuat perjanjian
Negara internasional lainnya yang menimbulkan
akibat yang luas dan mendasar bagi
kehidupan rakyat yang terkait dengan
beban keuangan negara, dan/atau
mengharuskan perubahan atau
pembentukan undang-undang harus
dengan persetujuan DPR***)
3. Ketentuan lebih lanjut tentang
perjanjian internasional diatur dengan
undang-undang***)
12 III Presiden menyatakan keadaan III Presiden menyatakan keadaan bahaya,
Kekuasaa bahaya, syarat-syarat dan akibatnya Kekuasaan syarat-syarat dan akibatnya keadaan
n keadaan bahaya ditetapkan dengan Pemerintaha bahaya ditetapkan dengan undang-
Pemerinta undang-undang n Negara undang
han
Negara
13 III 1. Presiden mengangkat duta dan III 1. Presiden mengangkat duta dan konsul
Kekuasaa konsul Kekuasaan2. Dalam hal mengangkat duta,
n 2. Presiden menerima duta negara Pemerintaha Presidenmemperhatikan pertimbangan
Pemerinta lain n Negara DPR*)
han 3. Presiden menerima penempatan duta
Negara negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR*)
14 III Presiden memberi grasi, amnesti, III 1. Presiden memberi grasi dan
Kekuasaa abolisi, dan Kekuasaan rehabilitasi dengan memperhatikan
n rehabilitasi Pemerintaha pertimbangan Mahkamah Agung*)
Pemerinta n Negara 2. Presiden memberi amnesti dan abolisi
han dengan memperhatikan pertimbangan
Negara DPR*)
15 III Presiden memberi gelar, tanda jasa, III Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan
Kekuasaa dan lain-lain tanda kehormatan Kekuasaan lain-lain tanda kehormatan yang diatur
n Pemerintaha dalam undang-undang
Pemerinta n Negara
han
Negara
16 IV 1. Susunan Dewan Pertimbangan IV Presiden memberi Dewan Pertimbangan
Dewan Agung ditetapkan dengan Undang- Dewan yang bertugas memberikan nasihat dan
Pertimban Undang Pertimbanga pertimbangan kepada Presiden, yang
gan 2. Dewan ini berkewajiban memberi n Agung selanjutnya diatur dalam undang-undang
Agung jawab atas pertanyaan Presiden dan ****)
berhak memajukan usul kepada
pemerintah Tetapi sekarang Dewan
Pertimbangan Agung telah dihapuskan,
sehinggah Bab ini tidak berlaku lagi
17 V 1. Presiden dibantu oleh menteri- V 1. Presiden dibantu oleh menteri-menteri
Kementri menteri negara Kementrian negara
an Negara
2. Menteri-menteri itu diangkat dan Negara 2. Menteri-menteri itu diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden diberhentikan oleh Presiden*)
3. Menteri-menteri itu memimpin 3. Setiap menteri membidangi urusan
departemen pemerintah tertentu dalam pemerintahan*)
4. Pembentukan, pengubahan, dan
pembubaran kementrian negara diatur
dalam undang-undang***)
18 VI Pembagian daerah Indonesia atas VI 1. Negara Kesatuan Republik Indoneesia
Pemerinta daerah besar dan kecil, dengan Pemerintaha terdiri atas daerah-daerah provinsi, dan
han bentuk susunan pemerintahannya n Daerah daerah provinsi itu dibagi atas daerah
Daerah ditetapkan dengan undang-undang, kabupaten dan kota itu mempunyai
dengan memandang dan mengingati pemerintahan daerah, yang diatur
dasar permusyawaratan dalam dengan undang-undang**)
sistem pemerintahan negara, dan 2. Pemerintah daerah provinsi, daerah
hak-hak asal-usul dalam daerah- kabupaten, dan kota mengatur dan
daerah yang bersifat istimewa mengurus sendiri urusan pemerintahan
dengan asas otonomi dan tugas
pembantuan**)
3. Pemerintahan daerah provinsi,
kabupaten, dan kota memiliki DPRD
yang anggota-anggotanya dipilih melalui
pemiulihan umum**)
4. Gubernur, Bupati, dan Walikota
masing-masing sebagai kepala
pemerintahan daerah provinsi,
kabupaten, dan kota dipilh secara
demokratis**)
5. Pemerintahan daerah menjalankan
otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan urusan Pemerintah Pusat**)
6. Pemerintah daerah berhak menetapkan
peraturan daerah, dan peraturan-
peraturan lain untuk menjalankan
otonomi dan tugas pembantuan**)
7. Susunan dan tata cara penyelenggaraan
pemerintah daerah diatur dalam undang-
undang**)
18A
18B
19 VII 1. Susunan DPR ditetapkan dengan VII 1. Anggota DPR dipilih melaui pemilihan
DPR undang-undang DPR umum**)
2. DPR bersidang sedikitnya sekali 2. Susunan DPR diatur dengan undang-
dalam setahun undang**)
3. DPR bersidang sedikitnya sekali dalam
stahun**)
20 VII 1. Tiap-tiap undang-undang VII 1. DPR memegang kekuasaan
DPR menghendaki persetujuan DPR DPR membentuk undang-undang*)
2. Jika sesuatu rancangan undang- 2. Setiap rancangan undang-undang
undang tidak mendapat persetujuan dibahas bersama DPR dan Presiden
DPR, maka rancangan tadi tidak untuk mendapatkan persetujuan
boleh dimajukan lagi dalam bersama*)
persidangan DPR masa itu 3. Jika rancangan undang-undang itu
tidak mendapat persetujuan bersama,
rancangan undang-undang itu tidak
boleh diajukan dalam persidangan DPR
masa itu*)
4. Prsedine mengesahkan ranvangan
undang-undang yang telah di setujui
bersama untuk menjadi undang-
undang*)
5. Dalam hal rancangan undaang-undang
yang telah disetujui bersama tersebut
tidak disahkan oleh Presiden dalam
waktu tiga puluh hari semenjak
rancangan undang-undang tersebut
disetujui, rancangan undan-undang
tersebut sah menjadi undang-undang dan
wajib diundangkan**)
20A
21 VII 1. Anggota-anggota DPR berhak 1. Anggota DPR berhak mengajukan usul
DPR memajukan rancangan undang- rancangan undang-undang*)
undang
2. Jika rancangan itu, meskipun
disetujui oleh DPR, tidak disahkan
oleh Presiden maka rancangan tadi
tidak boleh dimajukan lagi dalam
persidangan DPR masa itu
22 VII 1. Dalam hal ihwal kegentingan VII 1. Dalam hal ihwal kegentingan yang
DPR yang memaksa, Presiden berhak DPR memaksa, Presiden berhak menetapkan
menetapkan peraturan pemerintah peraturan pemerintah sebagai pengganti
sebagai pengganti undang-undang undang-undang
2. Peraturan pemerintah itu harus 2. Peraturan pemerintah itu harus
mendapat persetujuan DPR dalam mendapat persetujuan DPR dalam
persidangan yang berikut persidangan yang berikut
3. Jika tidak mendapat persetujuan, 3. Jika tidak mendapat persetujuan, maka
maka peraturan pemerintah itu peraturan pemerintah itu harus dicabut
harus dicabut
22A
22B
22C VII A 1. Anggota DPD dipilih dari setiap
DPD provinsi melalui pemilihan umum***)
2. Anggota DPD dari setiap provinsi
jumlahnya sama dan jumlah seluruh
DPD itu tidak lebih dari sepertiga
jumlah anggota DPR***)
3. DPD bersidang sedikitnya sekali dalam
setahun***)
4. Susunan dan kedudukan DPD diatur
dengan undang-undang***)
22D VII A 1. DPD dapat mengajukan kepada DPR
DPD rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah,
peembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, serta yang berkaitan
dengan pertimbangan keuangan pusat
dan daerah***)
2. DPD ikut membahas rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan
otonomi daerah; hubungan pusat dan
daerah; pembentukan, pemekaran, dan
penggabungan daerah,; pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, serta pertimbangan
keuangan pusat dan daerah; serta
memberikan pertimbangan kepada DPR
atas rancangan undang-undang anggaran
pendapatan dan belanja negara dan
rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan
agama***)
3. DPD dapat melakukan pengawasan
atas pelaksanaan undang-undang
mengenai: otonomi daerah, hubungan
pusat dan daerah, pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya ekonomi
lain nya, pelaksanaan anggaran
pendapatan dan belanja negara, pajak,
pendidikan, dan agama serta
menyampaikan hasil pengawasannya itu
kepada DPR sebagai bahan
pertimbangan untuk ditindak lanjuti***)
4. Anggota DPD dapat diberhentikan dari
jabatannya, yang syarat-syarat dan tata
caranya diatur dalam undang-
undang***)
22E VII B 1. Pemilihan umum dilaksanakan secara
Pemilihan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
Umum dan adil setiap lima tahun sekali***)
2. Pemilihan umum diselenggarakan
untuk memilih anggota DPR, DPD,
Presiden dan Wakil Presiden dan
DPRD***)
3. Peserta pemilihan umum untuk
memilih anggota DPR dan anggota
DPRD adalah partai politik***)
4. Peserta pemilihan umum untuk
memilih anggota DPD adalah
perseorangan***)
5. Pemilihan umum diselenggarakan oleh
suatu komisi pemilihan umum yang
bersifat nasional, tetap, dan mandiri***)
6. Ketentuan lebih lanjut tentang
pemilihan umum diatur dengan undang-
undang***)
23 BAB VIII
1. Anggaran pendapatan dan belanja BAB VIII 1. Anggaran pendapatan dan belanja
Hal ditetapkan tiap-tipa tahun dengan Hal negara sebagai wujud dari pengelolaan
Keuangan undang-undang. Apabila DPR tidak Keuangan keuangan negara ditetapkan setiap tahun
menyetujui anggaran yang dengan undang-undang dan
diusulkan pemerintah, maka dilaksanakan secara terbuka dan
pemerintah menjalankan anggaran bertanggung jawab untuk sebesar-
tahun yang lalu besarnya kemakmuran rakyat***)
2. Segala pajak untuk kepreluan 2. Rancangan undang-undang anggaran
negara berdasarkan undang-undang pendapatan dan belanja negara diajukan
3. Macam dan harga mata uang oleh Presiden untuk dibahas bersama
ditetapkan dengan undang-undang DPR dengan memperhatikan
4. Hal keuangan negara selanjutnya pertimbangan DPD***)
diatur dengan undang-undang 3. Apabila DPR tidak menyetujui
5. Untuk memeriksa tanggung jawab rancangan anggaran pendapatan dan
tentang keuangan negara diadakan belanja negara yang diusulkan oleh
satu Badan Pemeriksa Keuangan Presiden pemerintah menjalankan
yang peraturannya ditetapkan APBN tahun yang lalu***)
dengan undang-undang. Hasil
pemeriksaan itu diberitahukan
kepada DPR
27 X 1. Segala warga Negara bersamaan X 1. Segala warga Negara bersamaan
Warga kedudukan di dalam hukum dan Warga kedudukan di dalam hukum dan
Negara pemerintahan dan wajib Negara pemerintahan dan wajib menjunjung
menjunjung hukum dan hukum dan pemerintahan itu dengan
pemerintahan itu dengan tidak ada tidak ada kecualinya
kecualinya 2. Tiap-tiap warga Negara berhak atas
2. Tiap-tiap warga Negara berhak pekerjaan dan penghidupan yang layak
atas pekerjaan dan penghidupan bagi kemanusiaan
yang layak bagi kemanusiaan 3. Setiap warga Negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara**)
36B
Lagu kebangsaan ialah Imdonesia
Raya**)
36C
Ketentuan lebih lanjut mengenai
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan diatur dengan
undang-undang****)
37 XVI 1. Untuk mengubah Undang-Undang XVI 1. Usul perubahan pasal-pasal Undang-
Perubaha Dasar sekurang-kurangnya 2/3 dari Perubahan Undang Dasar dapat diagendakan dalam
n pada jumlah anggota MPR harus Undang- sidang MPR apabila diajukan oleh
Undang- hadir Undang sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah
Undang2. Putusan diambil dengan Dasar anggota MPR****)
Dasar persetujuan sekurang-kurangnya 2. Setiap usul perubahan pasal-pasal
2/3 dari pada jumlah anggota MPR Undang-Undang Dasar diajukan secara
yang hadir tertulis dan ditunjukkan dengan jelas
bagian yang diusulkan untuk diubah
beserta alasannya****)
3. Untuk mengubah pasal-pasal Undang-
Undang Dasar, sidang MPR dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota MPR****)
4. Putusan untuk mengubah pasal-pasal
Undang-Undang Dasar dilakukan
dengan persetujuan sekurang-kurangnya
lima puluh persen ditambah satu anggota
dari seluruh anggota MPR****)
5. Khusus mengenai bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia tidak
dapat dilakukan perubahan****)
1-3 Aturan Pasal I Aturan Pasal I
Peralihan Panitia Persiapan Kemerdekaan Peralihan Segala peraturan perundang-undangan
Indonesia mengatur dan yang ada masih tetap berlaku selama
menyelenggarakan kepindahahan belum diadakan yang baru menurut
pemerintahan kepada pemerintah Undang-Undang Dasar****)
Indonesia
Pasal II
Pasal II Semua lembaga Negara yang ada masih
Segala badan Negara dan peraturan tetap berfungsi sepanjang untuk
yang ada masih langsung berlaku, melaksanakan ketentuan Undang-
selama belum diadakan yang baru Undang Dasar dan belum diadakan yang
menurut Undang-Undang Dasar ini baru menurut Undang-Undang Dasar
ini****)
Pasal III
Untuk pertama kali Presiden dan Pasal II
Wakil Presiden dipilih oleh Panitia Mahkamah Konstitusi dibentuk
Persiapan Kemerdekaan Indonesia selambat-lambatnya pada 17 Agustus
2003 dan sebelum dibentuk segala
Pasal IV kewenangannya dilakukan oleh
Sebelum MPR, DPR, dan DPA Mahkamah Agung****)
dibentuk menurut Undang-Undang
Dasar ini, segala kekuasaannya
dijalankan oleh Presiden dengan
bantuan sebuah komite nasional
Aturan 1. Dalam enam bulan seudah Aturan Pasal I
Pertamba akhirnya peperangan Asia Timur Tambahan MPR ditugasi untuk melakukan
han Raya, Presiden Indonesia mengatur peninjauan terhadap materi dan status
dan menyelenggarakan segala hal hukum ketetapan MPR untuk diambil
yang ditetapkan dalam Undang- putusan pada sidang MPR tahun
Undang Dasar ini 2003****)
2. Dalam enam bulan sesudah MPR
dibentuk, Majleis itu bersidang Pasal II
untuk menetapkan Undang-Undang Dengan ditetapkan perubahan Undang-
Dasar Undang Dasar ini, UUD Negar Republik
Indonesia tahun 1945 terdiri atas
pembukaan dan pasal-pasal.
Perubahan tersebut diputuskan dalam
Rapat Paripurna MPR Indonesia ke-6
(lanjutan) tanggal 10 Agustus 2002
sidang tahunan MPR Republik
Indonesia, dan mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.****)