Anda di halaman 1dari 14

Kehidupan Pada Masa Pra Aksara di Indonesia (Materi Lengkap)

Ditulis oleh Cah Samin  4:13 PM  11 Komentar

Assalamu'alaikum Wr. Wb.  Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini
dapat kami bagikan artikel tentang materi IPS - Kehidupan Pada Masa Pra Aksara di Indonesia,
meliputi pengertian; pembagian zaman / masa pra sejarah berdasarkan geologi, hasil budaya, dan
corak kehidupan; hasil; jenis dan kepercayaan manusia purba; dan berakhirnya masa pra aksara di
Indonesia. Berikut materi selengkapnya..

Pengertian Praaksara atau Prasejarah

Masa Praaksara atau prasejarah merupakan kurun waktu (zaman) pada saat manusia belum
menganal tulisan atau huruf. Praaksara disebut juga zaman nirleka, yaitu zaman tidak ada tulisan. 

Baca Juga

 Pengangguran (Pengertian, Jenis, Penyebab, Dampak, Cara Mengatasi)

 Persebaran 19 Jenis / Macam Tanah di Indonesia dan gambarnya

 Danau (Pengertian, Ciri, Jenis / Macam, Manfaat)

Setelah manusia mengenal tulisan maka disebut zaman sejarah. Berakhirnya zaman prasejarah
setiap bangsa berbedabeda berdasarkan perkembangan setiap bangsa tersebut serta informasi yang
masuk ke bangsa itu.

Misalnya bangsa Mesir Kuno meninggalkan zaman praaksara sekitar 4000 SM, bangsa Sumeria dan
Dravida meninggalkan zaman praaksara sekitar 3000 SM, sedangkan bangsa Indonesia meninggalkan
zaman praaksara 400 M.
Sumber utama zaman pra sejarah adalah benda berupa fosil dan artefak.

*Fosil adalah sisa makhluk hidup baik berupa binatang, tumbuhan maupun manusia yang telah
membatu.
*Artefak adalah alat-alat yang dipergunakan manusia purba.
*Manusia purba adalah manusia yang hidup pada zaman pra sejarah.

Pembagian  Masa Pra Aksara Berdasarkan Geologi

Geologi atau ilmu bumi yaitu ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan.
Berdasarkan hal ini, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman- zaman
tersebut sekaligus merupakan pembabakan prasejarah yang terdiri dari:

1. Zaman Arkeozoikum. Merupakan zaman tertua, berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun yang
lalu. Pada masa itu bumi dalam proses pembentukan, permukaan bumi masih sangat panas
sehingga belum terdapat makluk hidup yang tinggal di bumi. 

2. Zaman Paleozoikum Disebut juga sebagai zaman primer, berlangsung kira-kira 340 juta
tahun yang lalu. Zaman ini ditandai dengan terjadinya penurunan suhu yang amat derastis di
bumi, bumi mendingin. Pada masa ini lah makluk hidup pertamakali diperkirakan muncul,
yaitu makluk bersel satu dan tidak bertulang belakang seperti bakteri, serta sejenis amfibi.

3. Zaman Mesozoikum Disebut juga sebagai zaman sekunder, berlangsung kira-kira 140 juta
tahun yang lalu. Zaman ini ditandai dengan munculnya hewan-hewan reptile besar
(dinosaurus) olah karena itu jaman ini disebut juga zaman reptile.

4. Zaman Neozoikum Zaman Neozoikum berlangsung kira-kira 60 juta tahun yang lalu.


Kahidupan di zaman ini mulai stabil, berkembang dan beragam. 

Zaman ini di bagi menjadi beberapa: 


a. Zaman Tersier, ditandai dengan mulai berkurangnya hewan-hewan besar. Telah memeiliki
berbagai jenis binatang menyusui, diantaranya kera dan monyet. 

b. Zaman Sekunder, ditandai dengan munculnya tenda-tanda kehidupan manusia purba. 

Zaman ini dibagi kembali menjadi 2 jaman yaitu:


1) Zaman Pleistosen/dilivium (zaman es/glasial), masa ini ditandai mulai mencairnya es di kutub
utara karena perubahan iklim. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Pada masa inilah
kehidupan manusia mulai ada. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. 

2) Zaman Holosen/alluvium, masa ini ditandai dengan munculnya hamo sapiens, merupakan nenek
moyang manusia modern saat ini. Masa ini berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu.

Jenis-Jenis Manusia Purba pada Masa Pra Aksara

Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia. 

Dari hasil penelitian dan penemuan fosil, oleh para ahli purbakala manusia purba banyak di temukan
di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Manusia purba pada masa lampu telah tinggal di beberapa
daerah di Pulau Jawa diantaranya di Lembah Bengawan Solo (Jawa Tengah) dan di Lembah Sungai
Brantas (Jawa Timur). Dia daerah daerah tersebut di atas banyak di temukan fosil manusia purba. Di
Indonesia terdapat beberapa jenis manusia purba diantaranya Meganthropus paleojavanicus,
Pithacanthropus erectus, dan Homo (manusia purba modern).

1. Meganthropus paleojavanicus. Meganthropus paleojavanicus artinya manusia purba yang


besar dan tertua di Jawa. Manusia purba ini memiliki ciri tubuh yang kekar, diperkirakan
sebagai manusia purba yang paling tua diantara manusia purba yang lain. Fosil manusia
purba meganthropus paleojavanicus ditemukan dan diteliti oleh Dr. G.H.R. von
Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941. Pertama kali fosil makhluk ini ditemukan di
Sangiran, daerah lembah Bengawan Solo, dekat Surakarta. Dari yang dapat dilihat ukuran
fosil itu, meganthropus paleojavanicus berbadan besar dengan rahang besar, kening
menonjol, dan tulang tebal. Dari keadaan itu, maka makhluk Sangiran tersebut dinamakan
Meganthropus Paleojavanicus (mega = besar, anthropos = manusia, paleo = purba, javanicus
= manusia jawa). Meganthropus hidup sekitar 2 juta tahun sebelum masehi dan hidup
dengan makan tumbuh-tumbuhan. Makhluk tersebut termasuk jenis Homo Hobilis. 

2. Pithacanthropus erectus. Pithacanthropus erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak.
Manusia purba ini memiliki ciri-ciri berbadan tegak, dan memiliki tinggi banadan antara 165-
180 cm. Pithacanthropus erectus merupakan manusia purba yang paling banyak di temukan
di Indonesia diantaranya di Mojokerto, Kedungtrubus, Trinil, Sangiran, Sambungmacan, dan
Ngandong. Pertama kali di temukan oleh Eugene Dubois di Trinil dekat Sungai Bengawan
Solo, Surakarta, tahun 1891.

3. Homo. Homo berarti manusia. Manusia purba jenis ini memiliki ciri yang lebih sempurna di
bandingkan dengan Meganthropus paleojavanicus dan Pithecantropus erectus. Beberapa
jenis homo yang di temukan di Indonesia antara lain. 

 Homo Soloensis, artinya manusia dari Solo. Ditemukan pada tahun 1931-1934, olah Ter Haar
dan Ir. Oppenorth di Ngandong, Lembah Sungai Bengawan Solo. Ciri-ciri Homo Soloensi yaitu
berjalan tegak dengan tinggi badan 180 cm, tengkoraknya lebih besar dari Pithacantropus
erectus. 
 Homo Wajakensis, artinya manusia dari Wajak. Ditemukan pada tahun 1889, olah Van
Reitschoten di Wajak, Tulungagung, Jawa Timur. Ciri-ciri Homo Soloensi yaitu berjalan tegak
dengan tinggi badan 130-210 cm, tengkoraknya lebih bulat muka tidak terlalu menjorok ke
depan, dan telah memiliki kemampuan membuat peralatan dari batu, tulang dan kayu. 

 Homo Sapiens, artinya manusia cerdas. Merupakan generasi terakhir dari manusia purba.
Homo sapiens hidup di Zaman Holosen sekitar 4000 tahun yang lalu. Memiliki ciri-ciri fisik
yang sudah hampir sama dengan manusia modern saat ini.

Jenis Manusia Purba Yang Ditemukan Di Luar Negeri

Beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di luar negeri antara lain :

1.     Australoithecus Africanus


Ditemukan oLeh Raymond Dart di Tauung dekat Afsel.
2.    Homo Rodhesiennsis
Ditemukan Raymon dan Robert Broom di Broken Hill Rodhesia.
3.    Sinanthropus Pekinnensis
Ditemukan Davidson Black di Gua Chokoutien dekat Beijing. Hampir sama dengan Pithecanthropus
Erectus.
4.    Homo Netherlanthalensis
Ditemukan Rudolf Virchow di lembah sungai Neander dekat JERMAN 1856.
5.    Homo Cro-Magnin
Fosil ditemukan di Gua Cro Magnon barat daya Prancis

Periode masa Pra Aksara Berdasarkan Hasil Budaya

1. Zaman Batu

a.     Zaman Batu Tua (Paleolithicum)

- Peralatannya terbuat dari batu yang masih kasar

- Alat yang digunakan terbuat dari tulang dan alat serpih

- Manusianya Pithecanthropus Erectus masih hidup secara nomaden

- Hidup dengan berburu dan meramu.

- Kebudayaan Pacitan dan Ngandong

   Pacitan     = menurut Von Koenigswald pada th. 1935 menemukan alat-alat

batu berupa kapak genggam. Alat Pacitan disebut dengan chopper (alat penetak)

    Ngandong  = alat yang terbuat dari tulang atau tanduk binatang

b.    Zaman Batu Madya (Mesolithicum)


- Peralatan dibuat dari batu yang mulai dihaluskan

- Alatnya berupa kapak Sumatera

- Bertempat tinggal di gua semi nomaden

- Sudah mengenal seni  = lukisan hewan dan cap tangan berwarna merah)

- Sudah mengenal kepercayaan 

- Sudah mengenal bercocok tanam dan berladang

- Hasil budaya berupa Kjokkenmodinger (tumpukan kerang) dan Abrissous roche (cap tangan)

c.     Zaman Batu Muda (Neolithicum)

- Peralatan dibuat dari batu yang sudah di haluskan

- Alat yang digunakan kapak lonjong dan persegi

- Manusianya jenis Homo dan hidup sudah menetap dan berkelompok

- Mengenal bercocok tanam, bersawah, dan berladang.

- Menganut kepercayaan animisme dan dinamisme

- Hasil budaya berupa kapak lonjong dan persegi.

d.    Zaman Batu Besar (Megalithicum)

- Batu yang digunakan berukuran besar

- Peninggalannya berdasarkan kepercayaan yaitu:

     Menhir                        : kaki meja

     Dolmen                        : meja dari batu

     Waruga                       : peti kubur kubus (bongkar pasang)

     Sarkofagus                : peti kubur lesung

     Punden Berundak      : untuk melakukan upacara

     Arca 

2.    Zaman Logam

a.     Zaman Perunggu

       Teknik pembuatan barang-barang dari perunggu ada 2 yaitu:

     Teknik a cire perdue  = teknik cetak hilang

     Teknik bivalve           = teknik cetak ulang

       Adapun barang peninggalannya yaitu:


      Nekara

      Moko

      Kapak corong

      Arca

b.    Zaman Besi

       Peninggalannya berupa

    Mata panah

    Mata tombak

     

    Periodesasi Masa Pra-Aksara Berdasar Corak Kehidupan

1.     Mas Berburu Mengumpulkan Makanan tingkat sederhana

a.     Kegiatan pokok berburu dan mengumpulkan makanan

b.    Alat yang digunakan batu, kayu,dan tulang. Seperti kapak perimbas untuk menguliti kulit
binatang

c.     Masih terganntung alam sekitar biasanya tinggal di tepi sungai dan masih nomaden

d.    Manusianya Pithecanthropus

e.     Pada masa Paleolithicum

2.    Masa Berburu Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut

a.     Alat yang digunakan memasuki tradisi serpih biah alat-alatnya yaitu alat dari tulang dan kapak
genggam

b.    Manusianya Pithecanthropus hidup dengan nomaden secara berkelompok

c.     Biasa hidup di gua

d.    Termasuk dalam masa Mesolithicum

3.    Masa Bercocok Tanam

a.     Sudah membentuk perkampungan kecil

b.    Manusianya berjenis Homo  soloensis dan wajakensis sudah mengenal berladang tetapi tidak
menetap

c.     Alat-alatnya berasal dari batu yang sudah di haluskan dan sudah mengenal gerabah, seperti
kapak lonjong untuk mencangkul dan beliung persegi untuk mencangkul dan menebang kayu

d.    Mengenal sistem kepercayaan

e.     Termasuk masa Neolithicum


4.    Masa Perundagian / Masa Pertukangan

a.     Menyempurnakan pertanian dan peternakan dari masa bercocok tanam

b.    Membuat perkampungan yang lebih besar dan sudah menetap (sedenter)

c.     Manusianya berjenis Homo Sapiensis yang

d.    Alat-alatnya dari logam seperti Moko

e.     Solidaritasnya tinggi yang merupakan warisan nenek moyang.

Sistem Kepercayaan Manusia Purba

Pada Masa Praaksara Seiring dengan perkembangan kemampuan berfikir, manusia purba mulai
mengenal kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan lain di luar dirinya. Untuk menjalankan
kepercayaan yang diyakininya manusia purba malakukan berbagai upacara dan ritual. Sistem
akepercayaan yang di anut manusia pada masa prakasara atau masa prasejarah antara lain
animisme, dinamisme, totemisme, dan shamanisme.

a. Animisme, adalah percaya pada roh nenek moyang maupun roh-roh lain yang mempengaruhi
kehidupan mereka. Upaya yang dilakukan agar roh-roh tersebut tidak mengganggu adalah dengan
memberikan sesaji. 

b. Dinamisme, adalah percaya pada kekuatan alam dan benda-benda yang memiliki gaib. Manusia
purba melakukanya dengan menyembah batu atau pohon besar, gunung, laut, gua, keris, azimat,
dan patung. 

c. Totemisme, adalah percaya pada binatang yang dinganggap suci dan memiliki kekuatan. Dalam
melakukan upacara ritual pemujaan manusia purba membutuhkan sarana, dengan membangun
bangunan dari batu yang dipahat dengan ukuran yang besar. Masa ini di sebut sebagai kebudayaan
Megalitikum (kebudayaan batu besar).

Berakhirnya Masa Praaksara di Indonesia

Berakhirnya masa praaksara tiap-tiap bangsa tidak bersamaan. Mengapa demikian? Hal ini berkaitan
erat dengan tingkat peradaban dari bangsa-bangsa yang bersangkutan. Bangsa Sumeria misalnya,
telah mengenal tulisan sejak 4000 SM. Bangsa Sumeria menggunakan simbol-simbol sebagai huruf
yang disebut piktograf. Sedangkan, Bangsa Mesir Kuno mengenal tulisan sejak 3000 SM. Tulisan
Bangsa Mesir Kuno hampir sama dengan tulisan Bangsa Sumeria. Hanya perbedaannya, huruf
Bangsa Mesir Kuno menggunakan simbol-simbol seperti perkakas, hewan, atau alat transportasi
tertentu. Huruf ini disebut hieroglif.
Indonesia mengakhiri masa praaksara pada awal abad ke-5 Masehi. Para pedagang India datang
pada saat itu dan membawa kebudayaan dari India berupa seni arsitektur bangunan, sistem
pemerintahan, seni sastra dan tulisan. Tulisan tertua di Indonesia terdapat di Batu Yupa, Kutai,
Kalimantan Timur. Tulisan tersebut menggunakan huruf Pallawa. 

Sejak berakhirnya masa praaksara, muncullah masa aksara (masa sejarah). Di Indonesia, sudah
mengalami kemajuan. Sistem pemerintahan kerajaan mulai berkembang, agama Hindu-Buddha
mulai berkembang. Kegiatan perdagangan dan pelayaran pun semakin maju.

Sumber :

http://septrisnaangga.indonesiaz.com/bab-ii-kehidupan-pada-masa-pra-aksara-pr.xhtml 
http://ips-abi.blogspot.co.id/2013/07/kehidupan-pada-masa-pra-aksara-di.html
http://freze03.blogspot.co.id/2013/03/materi-sejarah-kelas-7-masa-pra-aksara.html
Corak Kehidupan Masyarakat Prasejarah (Praaksara)

“Pada kesempatan kali ini, sejarah kelas x .blogspot.com akan membahas materi mengenai corak
kehidupan masyarakat prasejarah atau praaksara. Materi ini dibahas agar kalian dapat memahami
corak kehidupan masyarakat pada zaman prasejarah atau zaman praaksara.”

Masa prasejarah atau praaksara merupakan masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan.
Pada masa ini, kehidupan manusia masih sangat primitif. Namun, manusia pada masa ini tetaplah
makhluk hidup. Mereka hidup, bergerak, dinamis, berpikir, bahkan memiliki berbagai kebutuhan
seperti halnya kita. Perbedaannya, mereka masih sangat primitif sehingga dengan segala
keterbatasannya mereka melakukan segala aktivitas dengan sangat sederhana.

Zaman praaksara sering juga disebut sebagai zaman prasejarah atau zaman nirleka. Nir artinya tidak
dan leka artinya tulisan. Jadi kesimpulannya, pada zaman ini manusia masih belum mengenal tulisan.
Batas antara zaman prasejarah dan zaman sejarah adalah dengan ditemukannya tulisan dalam
kebudayaan manusia.

Dimulainya zaman sejarah pada setiap bangsa itu berbeda-beda, hal itu tergantung dari tingkat
peradaban masing-masing bangsa. Bangsa yang pertama kali menggunakan tulisan dalam
kebudayaan mereka adalah bangsa sumeria. Sekitar 3000 tahun sebelum masehi, mereka terbukti
telah membuat ukiran diatas tanah liat , yang dipercaya berisikan simbol-simbol yang
merepresentasikan angka-angka.  

Berdasarkan penemuan-penemuan hasil kebudayaannya yang memiliki karakteristik yang berbeda


antara satu masa dengan yang lainnya, maka corak kehidupan masyarakat praaksara (prasejarah)
menurut para ahli sejarah dapat dibagi menjadi tiga masa, yaitu :

1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan, pada masa ini ditemukan peralatan-peralatan
yang berhubungan dengan kegiatan berburu dan terbuat dari batu.

2. Masa bercocok tanam, pada masa ini ditemukan peralatan-peralatan yang digunakan
sebagai alat bercocok tanam (pertanian) yang sederhana (masih terbuat dari batu).

3. Masa perundagian, pada masa ini ditemukan peralatan-peralatan yang telah menggunakan
bahan dasar logam.

Sumber referensi :
·         Farid, samsul. 2013. Sejarah Indonesia untuk SMA-MA/SMK kelas X. Bandung : Yrama Widya

Home » 3. Sejarah » Manusia Purba » 4 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara dan Ciri Cirinya

4 Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara dan Ciri Cirinya

Administrator

Add Comment

3. Sejarah, Manusia Purba

Senin, 20 Maret 2017

Manusia purba mengalami serangkaian proses dan perjalanan untuk menemukan penemuan-


penemuan baru yang menunjang terciptanya peradaban modern. Zaman dimana tulisan belum
ditemukan atau zaman praaksara sendiri memiliki berbagai corak sebagai laku perjalanan kehidupan
tersebut. Berikut di artikel kali ini kita akan membahas 4 corak kehidupan masyarakat
praaksara beserta ciri cirinya baik dilihat dari sisi budaya, teknologi, maupun dari sisi sosial.

Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara

Empat corak kehidupan masyarakat praaksara meliputi masa berburu dan meramu (food gathering),
masa bercocok tanam (food producing), masa pertanian, dan masa perundagian. Masing-masing
masa dalam corak kehidupan masyarkat praaksara tersebut memiliki beberapa ciri khasnya masing-
masing.
1. Masa Berburu dan Meramu (Food Gathering)

Corak kehidupan masyarakat praaksara diawali dengan masa berburu dan meramu (food
gathering). Manusia kala itu bertahan hidup dengan mengandalkan ketersediaan makanan dari alam
seutuhnya. Oleh karena itu, mereka hidup berpindah pindah (nomaden).

Advertisement

Pola kehidupan nomaden manusia purba dilakukan karena alasan berkurangnya binatang buruan
dan umbi-umbian di daerah yang ditinggali, musim kemarau membuat binatang buruan berpindah
tempat, serta karena mereka ingin menemukan daerah yang bisa mencukupi kebutuhan hidupnya
kembali.

Manusia pada masa berburu dan meramu hidup mengembara dengan menjadikan goa goa sebagai
hunian keluarganya. Sebagian lain ada pula yang tinggal di daerah pantai. Hal ini didasari oleh
penemuan beberapa artefak seperti kapak genggam, kapak perimbas, kapak penetak, pahat
genggam, alat serpih, dan alat-alat dari tulang lainnya pada daerah-daerah tersebut. Kendati
demikian alat-alat tersebut terbilang masih sangat sederhana dan kasar.

2. Masa Bercocok Tanam (Food Producing)

Seiring pertumbuhan jumlah manusia dalam kelompoknya, masa berburu dan meramu kemudian
mulai ditinggalkan karena dirasa kurang efekif. Mereka mulai hidup menetap dan menanam
tanaman untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri. Bila tanah yang ditanami sudah tidak subur
lagi, barulah mereka berpindah untuk mencari lahan baru untuk ditanami.

Advertisement

Karena kelompok yang mulai besar dan pola kehidupan nomaden mulai ditinggalkan, maka
kehidupan perkampungan mulai dikenal corak kehidupan masyarakat praaksara pada masa ini.
Adanya aturan, sikap gotong royong, kebersamaan, dan pemimpin diperkirakan mulai ada dan
semakin membuat kehidupan mereka lebih tertata.

Pada masa bercocok tanam, manusia purba sudah mengenal beberapa alat dengan teknologi
sederhana seperti mata panah, gerabah, beliung persegi, kapak lonjong, perhiasan, serta bangunan
megalitikum keagamaan seperti menhir, dolmen, punden berundak, sarkofagus, kubur batu, waruga,
arca.

3. Masa Pertanian

Corak kehidupan masyarakat praaksara mulai berubah kembali setelah ditemukannya tanaman padi.
Setelah penemuan tersebut, sistem pertanian semakin tertata dan berkembang. Mereka pun mulai
memelihara binatang ternak untuk memenuhi kebutuhannya akan daging.

Pada masa pertanian, manusia purba mulai mengenal beragam ilmu pengetahuan. Sistem sosial
kemasyarakatan juga berkembang dengan baik dengan didirikannya hunian bagi rumah mereka
sendiri. Bahasa mulai dikenal dan digunakan sebagai alat komunikasi. Selain itu, mereka juga
mengenal adanya kepercayaan dan ilmu perbintangan.

Hasil budaya masyarakat praaksara pada masa pertanian sudah cukup halus dan modern dengan
ditemukannya berbagai perkakas seperti kapak persegi, kapak lonjong, nekara, gerabah, kapak
perunggu, serta benda-benda megalitik lainnya.

4. Masa Perundagian

Masa perundagian atau masa pertukangan adalah masa dimana corak kehidupan masyarakat
praaksara ditandai dengan adanya teknologi pembuatan berbagai perkakas untuk menunjang
kehidupan. Masa perundagian dilatarbelakangi oleh jumlah penduduk yang semakin bertambah,
pengalaman dari kegiatan pertanian, serta perkembangan kemampuan akal.

Pada masa ini, manusia purba mulai mengenal dan dapat memperkirakan gejala alam, sistem sosial
yang tertata, cara melebur bijih logam. Oleh karena itu, pada masa ini kita dapat menemukan
berbagai peninggalan perkakas yang terbuat dari besi, perunggu, dan logam jenis lainnya.

Nah, demikianlah 4 corak kehidupan masyarakat praaksara yang diperkirakan para ahli telah terjadi
sebagai tahap-tahap perkembangan kebudayaan nenek moyang manusia saat ini. perkiraan tentang
tiap-tiap masa dan ciri khasnya diketahui dengan melihat berbagai peninggalan arkeologis dari
benda-benda yang digunakan sesuai zamannya. Semoga bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai