Disusun oleh :
Alhamdulillah, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah S.W.T yang telah
memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kami, sehingga berkat Karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang ditunjukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan
Lembaga Keuangan Lainny. Penulis menyadari bahwa selama proses dan penyusunan
makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah yang ada dihadapan pembaca bukanlah karya yang sempurna, karena memiliki
kekurangan baik dalam hal teknik penulisan maupun dalam sistematika, sehingga saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan dan kemajuan makalah
ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca
umumnya. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
Penulis ..................................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 1
C. TUJUAN PENULISAN .................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 2
A. Pengertian Aktiva dan Pasiva Bank ............................................................................................. 2
Aktiva .............................................................................................................................................. 2
Pasiva .............................................................................................................................................. 2
B. Penyusunan Manajemen Aktiva dan Pasiva ................................................................................... 3
1. Manajemen Kas....................................................................................................................... 3
2. Manajemen Piutang Dagang ................................................................................................... 4
3. Manajemen Sumber Dana ...................................................................................................... 4
B. Konsep Perhitungan Biaya Sumber Dana ................................................................................... 8
C. Manajemen Penggunaan Dana ................................................................................................... 9
a. Alokasi dana pada Primary Reserve (cadangan primer) ......................................................... 9
b. Alokasi dana pada Secondary Reserve (cadangan sekunder) ............................................... 10
c. Dana yang bersumber dari lembaga lain .............................................................................. 10
d. Kredit ..................................................................................................................................... 11
BAB III KESIMPULAN.............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 16
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan berkembangnya suatu perusahaan maka jumlah asset juga akan terus
bertambah dari tahun ke tahun. Asset adalah barang tidak habis pakai (non consumable) yang
dimiliki perusahaan yang memiliki umur lebih dari 12 bulan. Asset membutuhkan
manajemen yang baik agar lebih mudah untuk dipantau dan ditelusuri.
Begitu juga dengan sumber pendanaan atau pasiva yang juga membutuhkan manajemen yang
baik agar lebih mudah untuk dipantau dan untuk memaksimal kan dana yang telah dihimpun.
Makalah ini kami susun yang pertama dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bank dan Lembaga Keuangan, tujuan yang kedua adalah setelah membaca makalah ini
pembaca mampu melaksanakan kebijakan manajemen aktiva dan pasiva (ALM) secara
efektif.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud manajemen aktiva dan pasiva ?
2. Bagaimana manajemen aktiva dan pasiva ?
3. Manfaat menejemen aktiva dan pasiva ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui semua masalah tentang manajemen aktiva dan pasiva
2. Mengetahui manfaat dari manajemen aktiva dan pasiva
1
BAB II PEMBAHASAN
Bedasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa aktiva adalah sarana
yang dimiliki oleh perusahaan yang harus dikelola dengan baik agar mendapat
keuntungan dimasa depan.
Pasiva
Pasiva adalah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan pada
masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan
usaha kewajiban.kegiatan usaha kewajiban ini dibedakan menjadi utang jangka panjang dan
utang jangka pendek .
Contoh Aktiva dan Pasiva Bank :
2
B. Penyusunan Manajemen Aktiva dan Pasiva
1. Manajemen Kas
Secara umum, kas merupakan asset yang paling tidak produktif dibanding
asset yang lain. Ada 2 hal yang dilakukan untuk mengelola Kas :
Kebijakan piutang yang baik adalah trade off keuntungan dan resiko
(kerugian) dari piutang tersebut. Pada akhirnya para pembeli akan melunasi utang-
utangnya. Semakain tinggi piutang semakin besar tingkat penjualannya itu yang
diharapkan perusahaan. Jika posisi piutang dagang lebih besar dari yang seharusnya,
manajer keuangan perlu melakukan tindakan perbaikan.
Besarnya piutang dagang tergantung dari penjualan kredit per periode dan
lamanya periode pengumpulan piutang. Sebagai contoh : jika suatu perusahaan
mempunyai tingkat penjualan secara kredit sebesar 1 juta per hari,dan pengumpulan
piutang adalah 30 hari, maka piutang perusahaan tersebut ketika sudah setabil adalah:
Rp 1 juta x 30 hari = Rp 30 juta. Piutang dagang merupakan suatu bentuk investasi.
Karena itu piutang harus didanai menggunakan sumber dana tersendiri. Jika
keuntungn (margin) perusahaan adalah 25%, maka 75% dari piutang dagang harus di
danai. Dalam contoh di atas, bagian piutang dagang yang harus di danai adalah 0,75 x
Rp 30 juta = Rp 22,5 juta. Rp 7,5 juta adalah bagian dari laba (profit) yang dengan
demikian tidak perlu didanai.
4
besar kecilnya biaya yang ditanggung. Oleh karena itu, pemilihan sumber dana harus
dilakukan secara tepat. Manajemen Sumber Dana terdiri dari :
a. Dana yang bersumber dari Bank itu sendiri.
Perolehan dana dari sumber bank itu sendiri (modal sendiri) adalah dana yang
diperoleh dari dana bank. salah satu jenis dana yang bersumber dari bank itu
sendiri adalah modal setor dari para pemegang saham. Dana sendiri adalah dana
yang berasal dari para pemegang saham bank atau pemilik saham.
Adapun pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari:
Setoran modal dari pemegang saham yaitu merupakan modal dari para
pemegang saham lama atau pemgang saham yang baru. Dana yang disetor
secara efektif oleh para pemegang saham pada waktu bank berdiri. Pada
umumnya modal setoran pertama dari pemilik bank sebagian digunakan untuk
sarana perkantoran, pengadaan peralatan kantor dan promosi untuk menarik
minat masyarakat.
Cadangan laba, yaitu merupakan laba yang setiap tahun di cadangkan oleh bank
dan sementara waktu belum digunakan. Cadangan laba yaitu sebagian dari laba
bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang
akan dipergunakan untuk menutupi timbulnya resiko di kemudian hari.
Cadangan ini dapat diperbesar apabila bagian untuk cadangan tersebut
ditingkatkan atau bank mampu meningkatkan labanya.
Laba bank yang belum di bagi, merupakan laba tahun berjalan tapi belum
dibagikan kepada para pemegang saham.
Semakin besar modal yang dimiliki oleh suatu bank, berarti kepercayaan
masyarakat bertambah baik dan bank tersebut akan diakui oleh bank-bank lain
baik di dalam maupun di luar negeri sebagai bank yang posisinya kuat
6
Pemegang obligasi tidak mempunyai hak suara dalam kebijakan perusahaan
sehingga tidak mempengaruhi manajemen.
Bunga obligasi mungkin lebih rendah dibanding deviden yang harus
dibayarkan kepada pemegang saham.
Bunga merupakan biaya yang dibebankan pada perusahaan yang dapat
mengurangi kewajiban pajak sedangkan deviden adalah pembagian laba yang
tidak dapat dibebankan sebagai biaya.
7
3.Biaya-biaya yang harus dibayar yaitu biaya-biaya yang belum kita lunasi
dalam periode pembukuan tertentu. Misalnya utang gaji, utang upah dan
utang-utang biaya lainnya.
c. Dana yang berasal dari lembaga lain
Dalam praktiknya sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami
kesulitan dalam pencarian sumber dana sendiri dan masyarakat. Dana yang
diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar
transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat
diperoleh dari:
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), merupakan kredit yang diberikan
bank Indonesia kepda bnk-bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Kredit
likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor usaha tertentu.
Pinjaman antar bank (Call Money). Biasanya pinjaman ini di berikan kepada
bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring dan tidak
mampu untuk membayar kekalahannya. Pinjaman ini bersifat jangka pendek
dengan bunga yang relative tinggi jika dibandingkan dengan pinjaman lainnya.
Pinjaman dari bank-bank luar negeri. Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh
perbankan dari pihak luar negeri.
Surat berharga pasar uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan
SPBU kemudian diperjual belikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan
keuangan maupun nonkeuangan. SPBU diterbitkan dan ditawarkan dengan
tingkat suku bunga sehingga masyarakat tertarik untuk membelinya.
Dalam praktiknya sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan
dalam pencarian sumber dana sendiri dan masyarakat. Dana yang diperoleh dari sumber
ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan
dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:
a. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), merupakan kredit yang diberikan bank
Indonesia kepda bnk-bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Kredit likuiditas ini
juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor usaha tertentu.
b. 2. Pinjaman antar bank (Call Money). Biasanya pinjaman ini di berikan kepada
bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring dan tidak
mampu untuk membayar kekalahannya. Pinjaman ini bersifat jangka pendek
10
dengan bunga yang relative tinggi jika dibandingkan dengan pinjaman lainnya.
3. Pinjaman dari bank-bank luar negeri. Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh
perbankan dari pihak luar negeri.
c. 4. Surat berharga pasar uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan
SPBU kemudian diperjual belikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan
keuangan maupun nonkeuangan. SPBU diterbitkan dan ditawarkan dengan tingkat
suku bunga sehingga masyarakat tertarik untuk membelinya.
d. Kredit
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan
usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam
jangka waktu yang ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka watu tertentu
dengan pemberian bunga.
Unsur-Unsur Kredit :
Kepercayaan
Dimana pihak perbakkan memiliki kepercayaan terhadap pihak peminjam,
kepercayaan ini dapat diperoleh pihak bank bila telah melakukan analisis pada saat
mengajukan proposal, sesuai dengan prosedur terhadap pihak peminjam.
Kesepakatan
Pada saat proposal pengajuan kredit telah disetujui oleh pihak bank yang
bersangkutan maka selanjutnya dilakukan kontrak kesepakatan dan ditandatangani
oleh pihak bank dan pihak peminjam.
Jangka waktu
Setiap kredit yang diajukan pasti terdapat jangka waktu tertentu, hal ini akan
disesuaikan dengan jangka waktu yang telah disepakati pada saat kontrak
kesepakatan. Jangka waktu dapat berbentuk jangka pendek, jangka menengah ataupun
jangka panjang.
Resiko
Semakin panjang waktu pinjaman maka akan membuat pengembalian pokok dan
bunganya jauh lebih besar bila kita memilih jangka pendek karena hal ini akan
11
berkaitan dengan resiko tidak tertagihnya kredit. Sebab sejauh ini yang menanggung
resiko adalah pihak bank.
Balas jasa
Balas jasa didalam bank umum adalah berupa bunga dan biaya administrasi. Hal ini
merupakan keuntungan yang dapat diperoleh oleh pihak bank
Jenis-Jenis Kredit :
1. Kredit investasi, Kredit ini diberikan kepada perusahaan yang baru akan berdiri
untuk keperluan membangun pabrik baru.
2.Kredit modal kerja, Kredit ini diberikan kepada perusahaan yang telah berdiri, namun
membutuhkan dana unutk meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Misalnya
dalam hal membayar gaji pegawai atau unutk membeli bahan baku.
Jaminan Kredit
Dalam melakukan peminjaman, pihak peminjam dapat memberikan jaminan atau tanpa
jaminan. Namun di Indonesia pihak bank selama ini masih memberikan pinjaman
dengan jaminan sedangkan untuk pinjaman tanpa jaminan belum lazim diterapkan di
Indonesia. Adapun jaminan yang dapat dijadikan jaminan kredit oleh calon bank yang
akan memberikan pinjaman adalah sebagai berikut :
Dengan jaminan
a. Jaminan benda berwujud yaitu barang-barang yang dapat dijadikan jaminan seperti :
Tanah
Bangunan
kendaraan bermotor
mesin-mesin
barang dagangan
tanaman
b. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda yang merupakan surat surat yang
dijadikan jaminan seperti :
12
Sertifikat Saham
Sertifikat Obligasi
Sertifikat Deposito
Wesel
3. Perpose,Hal ini untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, tujuan
pengambilan kredit misalnya untuk modal kerja atau investasi.
4. Prospect,Pihak bank dalam hal ini akan menilai seberapa menguntungkan prospek
usaha nasabah yang mengajukan kredit.
jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan.
13
kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, kata investasi diartikan lebih jelas, yaitu
penanaman uang atau modal di suatu proyek atau perusahaan dengan tujuan untuk
mencari untung di masa yang akan datang (Salim, 1991).Di Indonesia, topik investasi
sudah diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 13) Investasi
adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation
of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, deviden, dan uang
sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang
berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan
14
BAB III KESIMPULAN
aktiva adalah sarana yang dimiliki oleh perusahaan yang harus dikelola dengan baik
agar mendapat keuntungan dimasa depan.
Pasiva adalah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan
pada masa yang akan datang.
Manajemen aktiva dan pasiva dapat disusun dengan melalui 3manajemen yaitu : yang
pertama manajemen kas yang didalamnya dapat dilakukan pengelolaan kas dengan 2cara
yaitu mempercepat pemasukan kas dan memperlambat pengeluaraan kas, lalu yang ke 2
manajemen piutang dagang, manajemen piutang dagang merupakan aktiva lancar yang cukup
penting. Besarnya piutang dagang tergantung dari penjualan kredit perperiode dan lamanya
periode pengumpulan piutang, dan yang ke 3 ada manajemen sumber dana, manajemen ini
adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat, perolehan ini tergantung pada
bank itu sendiri apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya.
Selain penyusunan manajemen aktiva dan pasiva dalam hal ini juga terdapat konsep
perhitungan biaya sumber dana, karena manajemen bank harus memperhitungkan seluruh
biaya yang berkenaan dengan mobilisasi sumber dana dengan cermat dan akurat. Dan yang
terakhir dalam manjemen aktiva dan pasiva terdapat manajemen penggunaan dana yang bisa
diartikan dana yang diperoleh sebuah bisnis perbankan perlu dialokasikan dengan tepat.
Untuk itu diperlukan suatu kebijakan alokasi aktiva.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://hrmy.blogspot.com/2012/03/manajemen-aktia-dan-pasiva-bank.html
http://aldidoniprabowo.blogspot.com/2013/04/manajemen-penggunaan-dana.html
http://dessputadoncia.blogspot.com/2013/05/bab-5-6-manajemen-aktiva-dan-pasiva-bank.html
http://fajarnurhapiz.blogspot.com/2013/04/3-manajemen-aktiva-dan-pasiva.html
http://akhmad-wildan.blogspot.com/2011/04/manajemen-penggunaan-alokasi-dana-bank.html
http://denzfarid.blogspot.com/2012/03/manajemen-aktiva-dan-pasiva-
bank.htmlhttp://mokhanugroho.blogspot.com/2012/03/manajemen-aktiva-dan-pasiva-bank.html
http://r0s1.blogdetik.com/2012/03/14/manajemen-aktiva-dan-pasiva-bank/
http://sulaimansyahrod.blogspot.com/2013/06/bab-5-bab-6-manajemen-aktiva-dan-pasiva.html
http://faizaamin210159.blogspot.com/2012/05/manajemen-aktiva-dan-pasiva.html
16