Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ahmad Al Muhtadi Billah

NIM : 105421108417

TUGAS SUMMARY IMUN

Reaksi Hipersensitifitas merupakan respon imun tubuh terhadap antigen atau benda asing yang sangat
berlebihan sehingga menyebabkan terjadinya inflamasi dan destruksi pada jaringan sektar. Reaksi
Hipersensitifitas ini di klasifikasikan menjadi 4 tipe:

1. Reaksi Hipersensitifitas tipe I (tipe cepat)

2. Reaksi Hipersensitifitas tipe II (dimediasi oleh antibodi)

3. Reaksi Hipersensitifitas tipe III (dimediasi oleh pempentukan komplex antigen-antibodi)

4. Reaksi Hipersensitifitas tipe IV (dimediasi oleh sel limfosit T)

Hipersensitivitas Tipe I merupakan gangguan respon Imun berlebih yang di sebabkan oleh
produksi Immunoglobulin E oleh Sel Limfosit B akibat teraktivasi oleh Sel Limfosit T Helper 2
karena adanya paparan terhadap antigen sehingga Imunoglobulin E yang diproduksi oleh sel limfosit
B akan berikatan dengan reseptor sel mast dan menginduksi sel mast untuk melakukan degranulasi
guna untuk mensekresikan Amino Vasoaktif, Mediator Lipid, dan sitokin yang menyebabkan
terjadinya inflamasi.

Hipersensitifitas Tipe II merupakan gangguan respon imun berlebih yang di sebabkan oleh
produksi Imunoglobulin G dan M yang menyebabkan aktivasi sistem komplemen,perekrutan sel-sel
radang, serta menggaggu fungsi normal seluler. Opsinasi Antibodi pada sel, aktivasi serta
pembentukan komplemen akan menginduksi sel fagosit untuk memfagositosis sel sehingga terjadi
proses inflamasi. Contoh proses tersebut biasanya di jumpai pada keadaan seperti ITP dan Reaksi
Hemolisis pasca transfusi. Proses terjadinya Hipersensitifitas tipe II juga terjadi oleh karena Antibodi
yang berikatan dengan reseptor leukosit atau komplemen akan menyebabkan terjadinya sekresi
produk-produk kemotaktik untuk leukosit sehingga terjadi perekrutan sel-sel leukosit pada jaringan
lokal yang menginduksi terjadinya proses inflamasi. Contoh proses tersebut biasanya pada
glomerulonefritis. Selain itu, Hipersensitifitas tipe II juga terjadi akibat stimulasi Antibodi pada sel
tanpa melalui Ligan atau menghambat Hormon/Neurotransmiter berikatan dengan Reseptor ligannya.
Contohnya seperti myasthenia gravis dan grave Disease

Hipersensitifitas tipe III merupakan gangguan respon imun yang berlebih oleh karena
pembentukan kompleks antigen-antibodi di dalam sistem sirkuasi sehingga akan mengalami deposit
pada jaringan sekitar dan menyebabkan terjadinya inflamasi pada jaringan.

Hipersensitifitas Tipe IV merupakan gangguan respon imun yang berlebih oleh karena
mediasi sel-sel Limfosit T yang menginduksi terjadinya proses inflamasi yang menyebabkan
terjadinya kerusakan jaringan. Proses terjadinya reaksi hipersensitivitas ini terjadi akibat aktivasi sel
limfosit T Helper 1 atau Sel Limfosit T Helper 17 oleh karena terjadinya proses presentasi antigen
oleh Antigen Presenting Cell atau kedua sel Limfosit T Helper tersebut mengenali Jaringan tubuh
sebagai antigen, sehingga sel-sel limfosit T helper tersebut akan mensekresikan sitokin yang
menyebabkan terjadinya perekrutan sel-sel fagosit dan menginduksi terjadinya inflamasi serta
kerusakan jaringan

Anda mungkin juga menyukai