Anda di halaman 1dari 20

BUNYI

A. PENGERTIAN BUNYI
Gelombang Bunyi adalah salah satu bentuk energi.Energi bunyi tersebut berasal dari
benda yang bergetar, getaran yang merambat disebut gelombang.Bunyi merupakan
gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh
partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran.
Kita dapat mendengar bunyi karena bunyi tersebut merambat dari sumber bunyi
sampai telinga kita. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan udara disekitarnya,
selanjutnya molekul udara yang bergetar akan menjalar sampai telinga kita. Getaran
molekul udara membentuk rapatan dan regangan.

Apabila sebuat senar gitar kita petik maka akan terjadi getaran pada senar gitar yang
menimbulkan bunyi. Jika senar dawai gitar tersebut kita pegang, maka getaran dan bunyi
pada senar akan hilang. Ketika beduk dipukul, atau gitar di petik, senar gitar atau beduk
tampak bergetar waktu dibunyikan.Saat senar bergetar terdengarlah bunyi. Bunyi gitar
akan melemah jika getarannya melemah, akhirnya bunyi pun menghilang.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni
secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi ataufrekuensi yang diukur
dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyidengan pengukuran
dalam desibel.

B. SYARAT TERDENGARNYA BUNYI


Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam:

1.      Ada medium
Bunyi dapat merambat melalui benda gas seperti udara.Bunyi Guntur dapat kita
dengar karena ada udara.Cepat rambat bunyi di udara pada suhu 20 0C adalah 343 m
per detik.
Bunyi dapat pula merambat melalui benda cair seperti untuk mencari harta karun
atau kapal yang tenggelam di dasar laut. Cepat rambat bunyi di air kira-kira 1.500 m
per detik.Selain itu, bunyi dapat merambat melalui benda padat seperti jika kita
mengetuk meja dengan pensil.Cepat rambat bunyi di baja kira-kira 6.000 m per detik.
2.      Ada sumber bunyi
Semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber
bunyi.Contohnya : bunyi gong yang dipukul dan bunyi seruling yang ditiup dan
sebagainya.
3.      Ada pendengar
Pendengar bunyi yaitu manusia dan hewan-hewan.
C. SIFAT-SIFAT BUNYI
Sifat-sifat bunyi meliputi :

1. Gelombang bunyimemerlukan medium dalam perambatannya .


Karena gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam
perambatannya bunyi memerlukan medium.Medium atau zat perantara ini dapat berupa
zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu
bara, atau udara.
2. Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)
Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang
bunyi juga dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang =
sudut pantul juga berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa
pemantulan bunyi dalam ruang tertutup dapat menimbulkan gaung.
3. Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi).
Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan.Peristiwa pembiasan
dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir terdengar lebih
keras dari pada siang hari.Hal ini disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan
atas lebih dingin daripada dilapisan bawah.Karena cepat rambat bunyi pada suhu dingin
lebih kecil daripada suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan udara atas lebih kecil
daripada dilapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari medium
lapisan bawah.Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari.Jadi pada siang hari bunyi
petir merambat dari lapisan udara atas kelapisan udara bawah.Untuk lebih jelasnya hal
ini dapat kalian lihat pada gambar dibawah.
4. Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi)
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi
diudara memiliki panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter.
Seperti yang kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah
didifraksikan. Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin
mobil ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang
oleh bangunan tinggi dipinggir tikungan.
5. Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi).
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi,
yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif (penguatan bunyi)
daninterferensi
destruktif  (pelemahan bunyi). Misalnya waktu kita berada diantara dua
buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama
maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian 
Merambat membutuhkan medium.
D. CEPAT RAMBAT BUNYI
Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh jenis medium perambatannya. Medium udara,
air, zat  padat dan suhu akan menghasilkan cepat rambat bunyi yang berbeda-beda. 
Semakin padat suatu medium makin rapat pula partikel dalam medium dan makin kuat
gaya kohesi diantara partikel medium tersebut. Sehingga suatu bagian dari medium yang
bergetar akan menyebabkan bagian lain ikut bergetar secara cepat.
Demikian pula dengan suhu suatu medium. Makin tinggi suhu suatu medium, makin
cepat getaran partikel-partikel dalam medium tersebut, sehingga proses perpindahan
getaran semakin cepat.
Karena bunyi merupakan gelombang  maka bunyi mempunyai cepat rambat yang
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu

a. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel
medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat
pada zat padat.
b. Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi
merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan matematis (v = v0 +
0,6.t) dimana v0 adalah cepat rambat pada suhu nol derajat dan t adalah suhu medium.

Bunyi bedasarkan frekuensinya dibedakan menjadi 3 macam yaitu

1) Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Makhluk yang bisa
mendengan bunyii infrasonik adalah jangkrik.
2) Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz.
3) Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebihdari 20 kHz. makhluk yang dapat
mendengar ultrasonik adalah lumba-lumba dan kelelawar.

Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat lebih
lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin pada ketinggian
lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam, jauh
lebih cepat daripada di udara Rumus mencari cepat rambat bunyi adalah v=s:t Dengan s
panjang Gelombang bunyi dan t waktu.

E. PEMANTULAN BUNYI
Pada suhu udara 15 derajat selsius bunyi dapat merambat di udara bebas pada
kecepatan 340 meter per detik. Rumus cepat rambat bunyi adalah v = S/t yaitu jarak
tempuh dibagi waktu tempuh. Suhu udara yang lebih panas atau lebih dingin memengaruhi
kecepatan bunyi di udara.Semakin rendah suhu udara makan cepat rambat bunyi semakin
cepat karena partikel udara lebih banyak.
Jenis-Jenis Bunyi Pantul Terdapat beberapa jenis bunyi pantul yaitu, gaung, dan gema

Bunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam yaitu :


1) Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi
asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya
tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter)
2) Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli.
Biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter. Sehingga bunyi asli menjadi
tidak jelas. Timbulnya gaung didalam gedung sangat merugikan sehingga gaung harus
diredam atau di serap, bahan yang biasa digunakan untuk dapat mencegah terjadinya
gaung adalah gabus, busa,dan kapas.
3) Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Biasanya terjadi pada
jarak lebih dari 20 meter. Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu permukaan,
seperti tebing pegunungan, dan kembali kepada kita segera setelah bunyi asli
dikeluarkan. Meskipun suara yang dihasilkan lebih lemah dari bunyi asli.
F. RESONANSI
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat benda lain yang
bergetar karena keduanya memiliki frekuensi yang sama atau memiliki  frekuensi yang
merupakan bilangan bulat dari frekuensi salah satu benda bergetar. Resonansi bunyi pada
kolom udara dimanfaatkan untuk menghasilkan bunyi pada alat musik.Alat- alat musik
memiliki lubang udara sehingga terjadi resonansi udara dan menghasilkan suara yang
merdu. 
Misalnya : bunyi merdu pada gitar dihasilkan oleh resonansi anatara dawai dan kotak
resonansi. Ketika gitar di petik udara di dalam kotk resonansi bergetar dengan frekuensi
yang sama dengan frekuensi dawai. Udara yang berada di dalam kendang juga ikut
bergetar ketika kendang dipukul.Jika tidak ada kolom udara pada alat musik kita tidak
dapat mendengar merdunya suara musik.
Untuk memahami bagaimana proses resonansi kita perhatikan dua buah garputala
yang beresonansi seperti pada gambar.

resonansi bunyi pada garputala


Apabila salah satu garputala kita pukul, maka garputala akan bergetar. hal ini
menyebabkan garpula lainnya juga ikut bergetar karena frekuensi keduanya sama.
Frekuensi bunyi pada garputaladipengaruhi oleh bentuk garputala, bahan garputala dan
besarkecilnya garputala.
FLUIDA
A. PENGERTIAN FLUIDA
Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan
gas.Sifat kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan tempatnya
berada merupakan aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar.
Fluida adalah zat yang dapat mengalami perubahan bentuk secara kontinu bila terkena
tegangan geser walaupun ernoull kecil.Fluida adalah zat yang dapat mengalami perubahan
bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser walaupun ernoull kecil. Gaya geser
adalah komponen gaya yang menyinggung permukaan dan jika dibagi dengan luas
permukaan tersebut menjadi tegangan geser rata-rata pada permukaan itu.
Fluida adalah gugusan yang tersusun atas molekul-molekul dengan jarak pisah yang
besar untuk gas dan kecil untuk zat cair. Molekul-molekul itu tidak terikat pada suatu kisi,
melainkan saling bergerak bebas terhadap satu sama lain. Fluida adalah benda yang dapat
mengalami perubahan bentuk secara terus menerus karena gaya gesek yang bekerja
terhadapnya.
Fluida merupakan zat yang dapat mengalir yang mempunyai partikel yang mudah
bergerak dan berubah bentuk tanpa pemisahan massa. Ketahanan fluida terhadap
perubahan bentuk sangat kecil sehingga fluida dapat dengan mudah mengikuti bentuk
ruang.

B. PENERAPAN FLUIDA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Dalam ilmu fisika dikenal salah satu konsep mengenai mekanika fluida.Pada salah
satu konsep mekanika fluida terdapat salah satu hukum (konsep dasar)
yaituhukum Bernoulli. Hukum Bernoulli menjelaskan tentang konsep dasar aliran fluida
(zat cair dan gas) bahwa peningkatan kecepatan pada suatu aliran zat cair atau gas akan
mengakibatkan penurunan tekanan pada zat cair atau gas tersebut. Artinya, akan terdapat
penurunan ernou potensial pada aliran fluida tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli yang sudah
banyak diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan manusia masa
kini. Penerapan Hukum Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:
1) Hukum Bernoulli digunakan untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan
pesawat terbang sehingga diperoleh ukuran presisi yang sesuai.
2) Hukum Bernoulli dipakai pada penggunaan mesin karburator yang berfungsi untuk
mengalirkan bahan bakar dan mencampurnya dengan aliran udara yang masuk.
Salah satu pemakaian karburator adalah dalam kendaraan bermotor, seperti mobil.
3) Hukum Bernoulli berlaku pada aliran air melalui pipa dari tangki penampung
menuju bak-bak penampung. Biasanya digunakan di rumah-rumah pemukiman.
4) Hukum Bernoulli juga digunakan pada mesin yang mempercepat laju kapal layar.

   Prinsip Kerja Hukum Bernoulli


 Penyemprot ParfuM
Prinsip kerja Hukum Bernoulli  pada penyemprot parfum secara garis besar
adalah saat botol karet yang ada di botol parfum di kemas, udara yang ada di
dlamnya meluncur keluar melalui pipa bola karet tersebut. Oleh karena itu, pipa ini
memiliki laju yang lebih tinggi.Laju udara yang tinggi membuat tekanan pada pipa
tersebut menjadi rendah.Sementara itu udara dalam pipa di dalam botol parfum,
memiliki laju yang lebih rendah dan tekanan udara dalam pipa itu lebih tinggi
sehingga cairan parfum didorong keatas.Saat cairan parfum sampai di pipa
selanjutnya (pipa bawah karet) udara yang melaju dalam bola karet mendorongnya
keluar.Cairan parfum pun akhirnya menyembur ke tubuh.Lubang penyemprot parfum
biasanya berukuran kecil sehingga cairan parfum melaju dengan cepat. Jika luas
penampang kecil, fluida akan bergerak lebih cepat. Sebaliknya, ketika luas
penampang besar, fluida akan bergerak pelan. Begitulah penerapan Hukum Bernoulli
pada peyemprot parfum.

 Karburator
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk
sebuah mesin pembakaran dalam. Pada dasarnya karburator bekerja
menggunakan Prinsip Bernoulli: semakin cepat udara bergerak maka semakin
kecil tekanan statis-nya namun makin tinggi tekanan dinamis-nya. Pedal gas pada
mobil sebenarnya tidak secara langsung mengendalikan besarnya aliran bahan bakar
yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal gas sebenarnya mengendalikan katup dalam
karburator untuk menentukan besarnya aliran udara yang dapat masuk kedalam ruang
bakar. Udara bergerak dalam karburator inilah yang memiliki tekanan untuk menarik
serta bahan bakar masuk kedalam ruang bakar.

 Penyemprot Racun Serangga


Penyemprot Racun Serangga hampir sama prinsip kerjanya dengan
penyemprot parfum. Jika pada penyemprot parfum Anda menekan tombol, maka
pada penyemprot racun serangga Anda menekan masuk batang penghisap.Ketika
bola karet diremas, udara yang ada di dalam bola karet meluncur keluar melalui pipa
1.Karenanya, udara dalam pipa 1 mempunyai laju yang lebih tinggi.Karena laju udara
tinggi, maka tekanan udara pada pipa 1 menjadi rendah.Sebaliknya, udara dalam pipa
2 mempunyai laju yang lebih rendah.Tekanan udara dalam pipa 2 lebih tinggi.
Akibatnya, cairan parfum didorong ke atas.Ketika si cairan parfum tiba di pipa
1, udara yang meluncur dari dalam bola karet mendorongnya keluar.Biasanya lubang
berukuran kecil, sehingga parfum meluncur dengan cepat… ingat persamaan
kontinuitas, kalau luas penampang kecil, maka fluida bergerak lebih
cepat.Sebaliknya, kalau luas penampang pipa besar, maka fluida bergerak pelan.

 Penerapan pada Sedotan


Cairan apapun yang kita minum bisa masuk ke dalam mulut bukan karena kita
nyedot. Prinsip om ernoulli berlaku juga untuk kasus ini. Ketika kita mengisap alias
menyedot air menggunakan pipet, sebenarnya kita membuat udara dalam pipet
bergerak lebih cepat.Dalam hal ini, udara dalam pipet yang nempel ke mulut kita
mempunyai laju lebih tinggi.Akibatnya, tekanan udara dalam bagian pipet itu
menjadi lebih kecil.Nah, udara dalam bagian pipet yang dekat dengan minuman
mempunyai laju yang lebih kecil.
Karena lajunya kecil, maka tekanannya lebih besar.Perbedaan tekanan udara
ini yang membuat air atau minuman yang kita minum mengalir masuk ke dalam
mulut kita.Dalam hal ini, cairan itu bergerak dari bagian pipet yang tekanan udara-
nya tinggi menuju bagian pipet yang tekanan udara-nya rendah.
C. VISKOSITAS

Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut
koefisien viskositas (η).Satuan SI untuk koefisien viskositas yaitu Ns/m2 atau pascal
sekon (Pa s).Berbicara mengenai viskositas berarti kita berbicara tentang fluida
sejati.Fluida ideal tidak memiliki koefisien viskositas.

Jika suatu bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang koefisien
viskositasnya η, maka benda tersebut akan mengalami gaya gesek an fluida sebesar F s =
kη v, dengan k yaitu konstanta yang tergantung pada bentuk geometris benda.

Berdasarkan perhitungan laboratorium yang dilakukan Sir George Stokes pada tahun


1845, ia menunjukan bahwa benda yang bentuk geometrisnya berupa bola nilai k= 6π r.
Jika nilai k di masukan ke dalam persamaan, maka diperoleh rumus yang dikenal
dengan rumus viskositas hukum stokes, berikut ini:

Fs = 6 π η rv

Keterangan:

Fs :gaya gesekan stokes (N)


η- : koefisien viskositas fluida (Pa s)
r : jari-jari bola (m)
v : kelajuan bola (m/s)

Perhatikan gambar bola yang jatuh dalam fluida berikut ini!

Gaya yang bekerja pada bola yaitu gaya berat (w), gaya apung (Fa), dan gaya lambat
akibat viskositas atau gaya stokes (Fs). Ketika dijatuhkan, bola bergerak dipercepat. Tapi,
saat kecepatannya bertambah, maka gaya stokes juga bertambah. Akibatnya, saat bola
mencapai keadaan seimbang maka bola bergerak dengan kecepatan konstan yang disebut
dengan kecepatan terminal.

Pada kecepatan terminal, resultan yang bekerja pada bola sama dengan nol. Misalnya
sumbu vertikal ke atas sebagai sumbu positif maka saat kecepatan terminal tercapai
berlaku persamaan berikut ini:
Untuk benda berbentuk bola seperti gambar diatas, maka digunakan persamaan berikut ini:

Keterangan:

vT : kecepatan terminal (m/s)


η : koefisien viskositas fluida (Pa s)
R : jari-jari bola (m)
g : percepatan gravitasi (m/s2)
ρb : massa jenis bola (kg/m3)
ρf : massa jenis fluida (kg/m3)

Viskositas Fluida
Perhatikan tabel viskositas beberapa fluida dibawah ini!

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa air, udara dan alkohil memiliki koefisien yang
sangat kecil dibandingkan dengan gliserin.Untuk itu, dalam perhitungan sering diabaikan.

Berdasarkan eksperimen juga diperoleh bahwa koefisien viskositas tergantung suhu.Pada


kebanyakan fluida, semakin tinggi suhu maka semakin rendah koefisien
viskositasnya.Itulah penyebab oli mesin menjadi kental di musim dingin sehingga kadang
mesin sukar dihidupkan karena terjadi efek viskositas pada oli mesin.
D. KONSEP TEKANAN DALAM FLUIDA

Dalam ilmu fisika, Tekanan diartikan sebagai gaya per satuan luas, di mana arah gaya
tegak lurus dengan luas permukaan. Secara matematis, tekanan dapat dinyatakan dengan
persamaan berikut ini :

P = V/A

P = tekanan, F = gaya dan A = luas permukaan. Satuan gaya (F) adalah Newton (N),
satuan luas adalah meter persegi (m2). Karena tekanan adalah gaya per satuan luas maka
satuan tekanan adalah N/m2. Nama lain dari N/m2 adalah pascal (Pa). Pascal dipakai
sebagai satuan Tekanan untuk menghormati om Blaise Pascal. Kita akan berkenalan lebih
dalam dengan om Pascal pada pokok bahasan Prinsip Pascal.

Ketika kita membahas Fluida, konsep Tekanan menjadi sangat penting. Ketika
fluida berada dalam keadaan tenang, fluida memberikan gaya yang tegak lurus ke seluruh
permukaan kontaknya. Misalnya kita tinjau air yang berada di dalam gelas; setiap bagian
air tersebut memberikan gaya dengan arah tegak lurus terhadap dinding gelas. jadi setiap
bagian air memberikan gaya tegak lurus terhadap setiap satuan luas dari wadah yang
ditempatinya, dalam hal ini gelas. Demikian juga air dalam bak mandi atau Air kolam
renang. Ini merupakan salah satu sifat penting dari fluida statis alias fluida yang sedang
diam. Gaya per satuan luas ini dikenal dengan istilah tekanan.

Mengapa pada fluida diam arah gaya selalu tegak lurus permukaan ?masih ingatkah
dirimu dengan eyang Newton ? nah, Hukum III Newton yang pernah kita pelajari
mengatakan bahwa jika ada gaya aksi maka akan ada gaya reaksi yang besarnya sama
tetapi berlawanan arah. Ketika fluida memberikan gaya aksi terhadap permukaan, di mana
arah gaya tidak tegak lurus, maka permukaan akan memberikan gaya reaksi yang arahnya
juga tidak tegak lurus. Hal ini akan menyebabkan fluida mengalir. Tapi kenyataannya
khan fluida tetap diam. Jadi kesimpulannya, pada fluida diam, arah gaya selalu tegak lurus
permukaan wadah yang ditempatinya.

Sifat penting lain dari fluida diam adalah fluida selalu memberikan tekanan ke semua
arah. Untuk lebih memahami penjelasan ini, silahkan masukan sebuah benda yang bisa
melayang ke dalam gelas atau penampung (ember dkk) yang bersisi air. Jika air sangat
tenang, maka benda yang anda masukan tadi tidak bergerak karena pada seluruh
permukaan benda tersebut bekerja tekanan yang sama besar. Jika tekanan air tidak sama
besar maka akan ada gaya total, yang akan menyebabkan benda bergerak (ingat hukum II
Newton)

Pengaruh kedalaman terhadap Tekanan

Pada penjelasan di atas, gurumuda sudah menjelaskan kepada dirimu tentang dua sifat
fluida statis (fluida diam), yakni memberikan tekanan ke segala arah dan gaya yang
disebabkan oleh tekanan fluida selalu bekerja tegak lurus terhadap permukaan benda yang
bersentuhan dengan fluida tersebut. Ilustrasi yang kita gunakan adalah zat cair (air). Nah,
bagaimana pengaruh kedalaman (atau ketinggian) terhadap tekanan ?apakah tekanan air
laut pada kedalaman 10 meter sama dengan tekanan air laut pada kedalaman 100 meter,
misalnya ?

Semua penyelam akan setuju jika gurumuda mengatakan bahwa tekanan di danau atau
di lautan akan bertambah jika kedalamannya bertambah. Silahkan menyelam dalam air
kolam atau air sumur… hehe..lebih keren dirimu pernah mandi air laut dan bahkan pernah
menyelam ke bagian laut yang dalam. Semakin dalam menyelam, perbedaan tekanan akan
membuat telinga kita sakit. Gurumuda pernah mencobanya di kampoeng. Kok bisa ? Agar
dirimu lebih memahami penjelasan gurumuda, mari kita tinjau tekanan air pada sebuah
wadah sebagaimana tampak pada gambar. Tinggi kolom cairan adalah hdan luas
penampangnya A. Bagaimana tekanan air di dasar wadah ?

Tekanan Atmosfir (Tekanan Udara)

Sadar atau tidak setiap hari kita selalu “diselimuti” oleh udara.Ketika kita menyelam
ke dalam air, semua bagian tubuh kita diselubungi oleh air.Semakin dalam kita menyelam,
semakin besar tekanan yang kita rasakan.Nah, sebenarnya setiap hari kita juga diselubungi
oleh atmosfir yang selalu menekan seluruh bagian tubuh kita seperti ketika kita berada di
dalam air.Seperti pada air laut, permukaan bumi bisa kita ibaratkan dengan “dasar laut”
atmosfir. Jika benar atmosfir juga menekan seluruh bagian tubuh kita setiap saat, mengapa
kita tidak merasakannya, sebagaimana jika kita berada di dasar laut ?jawabannya adalah
karena sel-sel tubuh kita mempertahankan tekanan dalam yang besarnya hampir sama
dengan tekanan luar. Hal ini yang membuat kita tidak merasakan efek perbedaan tekanan
tersebut.

Pada pembahasan sebelumnya, telah dijelaskan bahwa kedalaman zat cair


mempengaruhi besarnya tekanan zat cair tersebut.Semakin dalam lautan, semakin besar
tekanan air laut pada kedalaman tertentu. Bagaimana dengan atmosfir alias udara ?
Sebagaimana setiap fluida, tekanan atmosfir bumi juga berubah terhadap kedalaman (atau
ketinggian).Tetapi tekanan atmosfir bumi agak berbeda dengan zat cair. Perubahan massa
jenis zat cair sangat kecil untuk perbedaan kedalaman yang tidak sangat besar, sehingga
massa jenis zat cair dianggap sama. Hal ini berbeda dengan massa jenis atmosfir bumi.
Massa jenis atmosfir bumi bervariasi cukup besar terhadap ketinggian.Massa jenis udara
di setiap ketinggian berbeda-beda sehingga kita tidak bisa menghitung tekanan atmosfir
menggunakan persamaan yang telah diturunkan di atas.Selain itu tidak ada batas atmosfir
yang jelas dari mana h dapat dukur.Tekanan atmosfir juga bervariasi terhadap cuaca. Jika
demikian, bagaimana kita mengetahui besarnya tekanan udara ?untuk mengetahui tekanan
atmosfir, kita melakukan pengukuran.

Pengukuran Tekanan

Pernahkah dirimu mendengar nama paman Torricelli ?kalau belum, mari kita
berkenalan dengan paman Torricelli. Paman Evangelista Torricelli (1608-1647), murid
eyang Galileo, membuat suatu metode alias cara untuk mengukur tekanan atmosfir pada
tahun 1643 menggunakan barometer air raksa hasil karyanya. Barometer tersebut berupa
tabung kaca yang panjang, di mana dalam tabung tersebut diisi air raksa.Nah, tabung kaca
yang berisi air raksa tersebut dibalik dalam sebuah piring yang juga telah diisi air raksa.

Ketika tabung kaca yang berisi air raksa dibalik maka pada bagian ujung bawah
tabung (pada gambar terletak di bagian atas) tidak terisi air raksa, isinya cuma uap air
raksa yang tekanannya sangat kecil sehingga diabaikan (p2 = 0). Pada permukaan air raksa
yang berada di dalam piring terdapat tekanan atmosfir yang arahnya ke bawah (atmosfir
menekan air raksa yang berada di piring).Tekanan atmosfir tersebut menyanggah kolom
air raksa yang berada dalam pipa kaca.Pada gambar, tekanan atmosfir dilambangkan
dengan po.

Berdasarkan hasil pengukuran, rata-rata tekanan atmosfir pada permukaan laut adalah
1,013 x 105 N/m2. Besarnya tekanan atmosfir pada permukaan laut ini digunakan untuk
mendefinisikan satuan tekanan lain, yakni atm (atmosfir). Jadi 1 atm = 1,013 x 105 N/m2 =
101,3 kPa (kPa = kilo pascal). Satuan tekanan lain adalah bar (sering digunakan pada
meteorologi). 1 bar = 1,00 x 105 N/m2 = 100 kPa.

Pengkurannya menggunakan prinsip yang telah ditunjukan oleh paman torricelli di atas.
Tinggi kolom air raksa yang digunakan adalah 76 cm (tekanan atmosfir hanya dapat
menahan kolom air raksa yang tingginya hanya mencapai 76,0 cm), di mana suhu air raksa
yang digunakan tepat 0o C dan besarnya percepatan gravitasi 9,8 m/s2. massa jenis air
raksa pada kondisi ini adalah 13,6 x 103 kg/m3.

Alat pengukur tekanan

Terdapat banyak alat yang digunakan untuk mengukur tekanan, di antaranya


adalah manometer  tabung terbuka (lihat gambar di bawah).

Pada manometer tabung terbuka, di mana tabung berbentuk U, sebagian tabung diisi
dengan zat cair (air raksa atau air).Tekanan yang terukur dihubungkan dengan perbedaan
dua ketinggian zat cair yang dimasukan ke dalam tabung. Besar tekanan dihitung
menggunakan persamaan :

Pada umumnya bukan hasil kali pgh yang dihitung melainkan ketinggian zat cair (h)
karena tekanan kadang dinyatakan dalam satuan milimeter air raksa (mmhg) atau
milimeter air (mm-H2O). Nama lain mmhg adalah torr (mengenang jasa paman
Evangelista Torricelli).

Selain manometer, terdapat juga pengukur lain yakni barometer aneroid, baik mekanis
maupun elektrik, termasuk alat pengukur tekanan ban dkk. Alat yang digunakan oleh
paman torricelli untuk mengukur tekanan atmosfir disebut juga barometer air raksa, di
mana tabung kaca diisi penuh dengan air raksa kemudian dibalik ke dalam piring yang
juga berisi air raksa.

Tekanan Terukur, Tekanan gauge dan Tekanan absolut

Dirimu punya mobil atau sepeda motor/sepeda-kah ?jika punya bersyukurlah. Jika
belum punya, silahkan bermain ke bengkel terdekat.Amati om-om yang bekerja di
bengkel, perhatikan kegiatan mereka di bengkel, khususnya ketika mengisi udara dalam
ban kendaraan (mobil atau sepeda motor).Biasanya mereka menggunakan alat ukur
tekanan udara. Hal ini membantu agar tekanan udara ban tidak kurang/melebihi batas yang
ditentukan. Nah, ketika om-om tersebut mengisi udara dalam ban, yang mereka ukur
adalah tekanan udara dalam ban saja.Tekanan atmosfir tidak diperhitungkan. Bukan hanya
ketika mengukur tekanan udara dalam ban, bola sepak dkk tetapi juga sebagian besar
pengukuran tekanan lainnya, tekanan atmosfir tidak diukur. Tekanan yang dikur tersebut
dinamakan tekanan terukur. Lalu apa bedanya dengan tekanan absolut ?

Tekanan absolut = tekanan atmosfir + tekanan terukur. Jadi untuk mendapatkan tekanan
absolut, kita menambahkan tekanan terukur dengan tekanan atmosfir. Dengan kata lain,
tekanan absolut = tekanan total. Secara matematis bisa ditulis :

p = pa + pukur

misalnya jika tekanan ban yang kita ukur = 100 kPa, maka tekanan absolut adalah :

p = pa + pukur

p = 101 kPa + 100 kPa

p = 201 kPa

Besarnya tekanan absolut = 201 kPa.

Terus pa = 101 kPa (101 kilo Pascal) datangnya dari mana ?sudah gurumuda jelaskan di
atas. Baca kembali kalau dirimu sudah melupakannya…

Ada satu lagi istilah, yakni tekanan gauge alias tekanan tolok. Tekanan gauge


merupakan kelebihan tekanan di atas tekanan atmosfir. Misalnya kita tinjau tekanan ban
sepeda motor. Ketika ban sepeda motor kempes, tekanan dalam ban = tekanan
atmosfir (Tekanan atmosfir = 1,01 x 105 Pa = 101 kPa).Jika dirimu ingin mengunakan
ban tersebut sehingga sepeda motor yang “ditunggangi” bisa kebut-kebutan di jalan, maka
dirimu harus mengisi ban tersebut dengan udara. Ketika ban diisi udara, tekanan ban pasti
bertambah. Nah, ketika tekanan ban menjadi lebih besar dari 101 kPa, maka kelebihan
tekanan tersebut disebut juga tekanan gauge.

BIOLISITRIK
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negatif pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang
berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Stimulus untuk mentringer neuron
dapat berupa tekanan, perubahaan temperature, dan isyarat listrik dari neuron lain. Aktifitasi
bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan
air.
Pengamatan pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan memasang beberapa elektroda
pada permukaan kulit.Hasil rekaman isyarat listrik dari jantung (Electrocardiogran-ECG)
diganti untuk diagnosa kesehatan.Seperti halnya pada ECG, aktivitasi otak dapat dimonitor
dengan memasang beberapa elektroda pada posisi tertentu.Isyarat listrik yang dihasilkan
dapat untuk mendiagnosa gejala epilepsy, tumor, geger otak dan kelainan otak lainya.

HukumAtau Rumus Dalam Biolistrik


Ada beberapa  hukum yang berkaitan dengan biolistrik diantaranya:
 Hukum Ohm
Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus
yang melewati, berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor.
Hukum Ohm ini dapat dinyatakanj dalam rumus:
        V
R=
            I

  Keterangan:   R = dalam Ohm (   )


                        I  = amper ( A )
                        V = tegangan ( Volt )

 Hukum Joule
Arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam
waktu tertentu akan menimbulkan panas.
Hal ini dinyatakan dlam rumus:
                         VIT
H1 (kalori)  =
                           J

Keterangan:     
V         = tegangan dalam Voltage.
I           = arus dalam amper.
T          = waktu dalam detik.
                          J           = Joule = 0,239 kal.

Macam-Macam Gelombang Arus Listrik


Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk
merangsang saraf motoris atau saraf sensoris. Gelombang yang dimaksud diantaranya :
1.      Arus bolak balik/sinosuidal
2.      Arus setengah gelombang
3.      Arus setengah penuh
4.      Arus searah murni
5.      Faradik
6.      Sentakan faradik
7.      Sentakan sinosuidal
8.      Galvanik yang interuptus
9.      Arus gigi gergaji

Listrik dan Magnet Dalam Tubuh


1. Sistem Syaraf dan Neuron
Sistem saraf dibagi dalam dua bagian yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom.
a.       Sistem saraf pusat
Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer.Saraf perifer ini adalah
serat-serat yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke medulla spinalis
disebut saraf afferensedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak
dan medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut serat efferen.
b.      Sistem saraf otonom
Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh.Misalnya jantung, usus dan
kelenjar-kelenjar.Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.Otak berhubungan
langsung dengan medulla spinalis; keduanya diliputi cairan serebro spinalis dan
dilindungi tulang tengkorak serta tulang vertebralis (columna vertebralis).Berfat
otak 1500 gram dan hanya 50 gram yang efektif.Struktur dasar dari sistem saraf  di
sebut neuron/sel saraf. Suatu sel saraf mempunyai fungsi menerima, interpretasi
dan menghantarkan aliran listrik.

2. Kelistrikan Saraf
Dalam bidang neuroanatomi akan dibicarakan kecepatan impuls serat saraf ; serat
saraf yang berdiameter besar mempunyai kemampuan menghantar impuls lebih cepat
dari pada serat saraf yang berdiameter kecil. Kalau ditinjau besar kecilnya serat saraf
maka serat saraf dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu serat saraf tipe A, B dan C.
Dengan mempergunakan mikroskop elektron, serat saraf dibagi dalam dua tipe : serat
saraf bermielin dan serat saraf tanpa mielin.
Serfat saraf bermielin : banyak terdapat pada manusia. Mielin merupakan suatu
insulator ( isolasi) yang baik dan kemampuan mengalir listrik sangat rendah. Potensial
aksi makin menurun apabila melewati serat saraf yang bermielin.

3. Perambata Potensial Aksi


Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot mendapat
rangsangan mencapai nilai ambang.Potensial aksi itu sendiri mempunyai kemampuan
untuk merangsang daerah sekitar sel membran untuk mencapai nilai ambang.Dengan
demikian dapat terjadi perambatan potensial aksi ke segala jurusan sel membran
keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi.
Setelah timbul potensial aksi, sel membran akan mengalami repolarisasi. Proses
repolarisasi sel membran disebut suatu tingkat refrakter. Tinkat refrakter ada dua fase
yaitu periode refrakter absolut dan peiode refrakter relatif.
·         Periode refrekter absolut
Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan untuk
menghasilkan potensial aksi yang lain.
·         Periode refrekter relatif
Setelah sel membran mendeteksi repolarisasi seuruhnya maka dari periode refrekter
absolut akan menjadi periode refrekter relatif, dan apabila ada stimulasi/rangsangan
yang kuat secara normal akan menghasilkan potensial aksi yang baru. 

4. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal Junction


Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis; berakhirnya saraf pada sel
otot/hubungan saraf otot disebut Neuromnyal junction.
Baik sinapsis maupun Neuromnyal junction mempunyai kemampuan meneruskan
gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya.
Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran sel otot, oleh karena pada waktu
terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/bergetar/berdenyut
menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana
otot akan mengalami relaksasi.

5. Kelistrikan Otot Jantung


Sel membran otot jantung sangat berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Pada saraf
maupun otot bergaris dalam keadaan potensial membran istirahat dilakukan ragsangan
ion-ion Na+ akan masuk ke dalam sel dan setelah tercapai nilai ambang akan timbul
depolarisasi. Sedangkan pada sel otot jantung, ion Na+berlahan-lahan akan masuk
kembali kedalam sel dengan akibat terjadi gejala depolarisasi secara spontan sampai
mencapai nilai ambang dan terjadi potensial aksi tanpa memerlukanrangsangan dari
luar.

6. Macam-Macam Gelombang Potensial Aksi


·         Gelombang potensial aksi dari akson
·         Gelombang potensial aksi dari sel otot bergaris
·         Gelombang potensial aksi dari sel oto jantung

7. Elektroda
Untuk mengukur potensial aksi secara baik dipergunakan elektroda.Kegunaan dari
elektroda untuk memindahkan transmisi ion ke penyalur elektron.Bahan yang dipakai
sebagai elektroda adalah perak dan tembaga. Apabila sebuah elektroda tembaga da
sebuah elektroda perak di celupkan dalam sebuah larutan misalnya larutan elektrolit
seimbang cairan badan/tubuh maka akan terjadi perbedaan potensial antara kedua
elektroda itu.
Perbedaan potensial ini kira-kira sama dengan perbedaan antara potensial kontak
kedua logamtersebut disebut potensial offset elektroda.
   Macam- macam bentuk elektroda :
a.   Elektroda Jarum (Mikro Elektroda)
Berbentuk konsentrik ( consentrik elektoda ). Elektroda berbentuk jarum ini
dipergunakan untuk mengukur aktivitas motor unit tunggal.
b.   Elektroda Mikropipet
Elektroda ini dibuat dari pada gelas.
c.   Elektroda Permukaan Kulit
Elektroda permukaan kulit terbuat dari metal/logam yang tahan karat, Misalnya
perak, nikel, atau alloy.

Bentuk-bentuk ;
o   Bentuk plat.
o   Bentuk suction cup.
o   Bentuk floating.
o   Bentuk ear clip.
o   Bentuk batang.

8. Isyarat Listrik Tubuh


Isyarat listrik ( elektrical signal ) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari tipe-tipe
sel tertentu. Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk
memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh.
Yang termasuk dalam isyarat listrik tubuh :
1)      EMG ( Elektromiogram ).
2)      ENG ( Elektroneurogrfam ).
3)      ERG ( Elektroretionogrfam ).
4)      EOG (Elektrookulogram ).
5)      EGG ( Elektrogastrogram ).
6)      EEG ( Elektroensefalogram ).
7)      EKG ( Elektrokardiogram ).

9. Aktivitas Kelistrikan Otot Jantung


Sel membran otot jantung serupa dengan sel membran otot bergaris, yaitu
mempunyai kemampuan menuntun suatu perambatan potensial aksi/gelombang
depolarisasi.Depolarisasi membran otot jantung (miokardium) oleh perambatan
potensial aksi dengan menghasilkan kontraksi otot. Hanya saja ada 3 hal penting
perbedaan antara sel otot jantung dengan sel otot bergaris 
BIOOPTIK
1.  Optika Geometri dan Optika Fisik
A. Optika Geometri
Optika geometri disebut juga dengan optik sinar yang merupakan sinar suatu
perambatan cahaya tegak lurus dengan gelombang cahaya. Optika geometri juga
menjelaskan sifat cahaya dengan pendekatan paraksial atau hampiran sudut kecil
dengan penjabaran yang linear, sehingga komponen ini dan sistem kerja cahayanya
seperti ukuran, posisi, pembesaran subjek lebih sederhana.
B. Optika fisik
Optika fisik adalah studi cahaya yang mempelajari sifat cahaya yang
tidakterdefinisikan oleh optik geometris dengan pendekatan sinarnya. Definisi sifat
cahaya dilakukan dengan pendekatan frekuensi tinggi. Optika fisik mampu
menjelaskan gejala cahaya seperti dispersi (penyebaran cahaya), interferensi
(penyebaran gelombang), dan polarisasi (getaran cahaya) yang tidak dapat dijelaskan
oleh optika geometri.
2.  Lensa
a) Pengertian Lensa
Lensa adalah benda bening yang di bentuk sedemikian rupa sehingga dapat
membiaskan atau meneruskan hampir semua cahaya yang melaluinya.
b) Jenis-jenis Lensa
 Lensa cembung (konveks)
Lensa cembung memiliki permukaan lebih tebal pada bagian
tengahnya daripada bagian tepinya. Lensa cembung bersifat mengumpulkan
cahaya sehingga disebut lensa konvergen. Lensa cembung terdiri atas 3 macam
bentuk, yaitu lensa bikonveks, lensa plankonveks, dan lensa konkaf konveks.
 Lensa cekung (konkaf)
Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada
bagian tepinya. Lensa cekung bersifat menyebarkan cahaya sehingga disebut
juga lensa divergen. Lensa cekung terdiri atas 3 jenis, yaitu bikonkaf, lensa
plankonkaf, dan lensa konveks konkaf.

c) Hukum yang Berlaku pada Lensa


1.   Hukum Snellius I
Adapun bunyi Hukum Snellius I adalah :
“Jika suatu cahaya melalui perbatasan dua jenis zat cair, maka garis semula tersebut
adalah garis sesudah sinar itu membias dan garis normal dititik biasnya, ketiga garis
tersebut terletak dalam satu bidang datar.
2.   Hukum Snellius II
Adapun bunyi Hukum Snellius II adalah :
“Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias selalu konstan. Nilai
konstanta dinamakan indeks bias(n).”
3.   Mata
1) Daya Akomodasi Mata
Daya akomodasi mata adalah kemampuan lemsa mata untuk memfokuskan objek.
Pada saat mata melihat jauh, maka tidak terjadi akomodasi. Semakin dekat benda yang
kita lihat maka semakin besar pula daya akomodasinya. Daya akomodasi ini bergantung
pada usia. Semakin tua, maka daya akomodasi semakin menurun.

2) Bagian – Bagian Mata


 Kornea, merupakan lapisan terluar dari mata yang bersifat kuat dan tembus cahaya.
Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata serta
melindungi bagian mata yang sensitif dibawahnya. Kornea mata, Memiliki fungsi
menerima cahaya dari sumber cahaya serta meneruskannya ke dalam bagian mata
yang akan lebih dalam dan akan berakhir di retina.
 Aqueous humor, merupakan cairan kornea dan lensa mata. berfungsi untuk
membiaskan cahaya kedalam mata
 Lensa kristalin, lensa mata yang berperan penting mengatur letak bayangan agar tepat
jatuh di bintik kuning. Lensa mata memiliki fungsi untuk memfokuskan serta
meneruskan cahaya yang akan masuk ke mata supaya jatuh tepat di retina.
 Iris, selaput yang membentuk celah lingkaran di tengah-tengahnya. Iris memberikan
warna pada mata dan berfungsi untuk mengatur besar-kecil pupil untuk membatasi
jumlah cahaya yang masuk. Iris,  terletak pada tengah-tengah bola mata, yang ada di
belakang kornea. Sebuah warna dari iris ini dapat dipengaruhi jenis ras ataupun
bangsa.
 Pupil, celah yang dibentuk oleh iris berfungsi sebagai tempat masuk
cahaya. Pupil,memiliki  fungsi untuk dapat mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk. Fungsi dari anak mata ataupun pupil ini sama dengan fungsi dari diafragma
yang ada pada alat potret. Pupil merupakan celah bulat yang terdapat di tengah-tengah
iris.
 Otot mata, otot yang menyangga lensa kristalin dan mengatur besar kecilnya lensa.
 Vitreus humor, cairan bening yang mengisi rongga mata. fungsinya adalah
meneruskan cahaya dari lensa ke retina.
 Retina, lapisan pada dinding belakang bola mata tempat bayangan dibentuk. Retina
atau yang biasa di sebut dengan selaput jala merupakan bagian yang cukup peka
terhadap cahaya. Dan Khususnya pada bitik kuning. Pada Retina ini berfungsi
menangkap serta meneruskan cahaya dari lensa hingga ke saraf mata. Dan di dalam
selaput jala ini terdapat sebuah ujung-ujung saraf untuk menerima.
 Bintik kuning, lengkungan pada retina yang merupakan bagian yang paling peka pada
retina.
 Syaraf optik, penerus rangsang cahaya dari retina ke otak. Saraf mata ataupun yang
biasa di sebut dengan saraf optik ini memiliki fungsi untuk meneruskan sebuah
rangsang cahaya hingga ke otak. Semua informasi yang akan dibawa oleh saraf
nantinya diproses di otak. Dan Dengan demikian kita bisa melihat suatu benda.
3) Kelainan Optik Mata
Myopia
Myopia adalah bentuk mata terlalu lonjong sehingga benda berjauhan tak
terhingga akan tergambar tajam di depan retina. Penderita myopia dianjurkan untuk
menggunakan kaca mata berlensa negatif.
Hipermetrop
Hipermetrop merupakan penyimpangan penglihatan dimana bola mata agak
gepeng dari normal. Mata yang demikian itu tanpa akomodasi bayangan tak terhingga
akan terletak di belakang retina. Penderita hipermetrop dianjurkan menggunakan kaca
mata dengan lensa positif.
Presbio
Pada mata presbio biasanya menggunakan lensa positif dan negatif. Biasanya
presbio ini terjadi pada orang-orang yang sudah tua.
Astigmati (silindris)
Astigmati merupakan sesuatu sesatan lensa yang disebabkan oleh suatu titik
benda membentuk sudut besar dengan sumbu sehingga bayangan yang terbentuk ada
dua yaitu primer dan sekunder. Astigmati disebabkan oleh kornea yang tidak
berbentuk sferis.

Anda mungkin juga menyukai