Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

ETIKA BERWIRAUSAHA

Disusun oleh :
1. Damar Imanjati (1910008)
2. Melati Anisa Fitri (2020003)

Dosen Pembimbing :
Tantri Widiastuti, SE. MM

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


WIDYA MANGGALA SEMARANG
TAHUN AKADEMI 2020
i
DAFTAR ISI

Halaman Depan...............................................................................................i

Daftar Isi..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................3

1. Pengertian Etika Wirausaha..................................................................3-4


2. Faktor Yang Mempengaruhi Etika Wirausaha......................................4
3. Keuntungan Menjaga Etika...................................................................4-5
4. Konsumenrisme....................................................................................5-6
5. Budaya Perusahaan...............................................................................6-7

BAB III PENUTUP.........................................................................................8

Kesimpulan......................................................................................................8

Daftar Pustaka.................................................................................................9

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Etika wirausaha merupakan ilmu mengenai bagaimana tata cara seseorang pengusaha
dalam berperilaku didalam suatu usahanya tersebut. Banyak seorang wirausaha mengabaikan
betapa pentingnya etika didalam mendirikan suatu bisnis, karena mereka berfikir dengan
kemampuan yang mereka miliki serta modal yang sangat besar suatu usaha dengan mudahnya
didirikan. Padahal tanpa adanya etika yang dimiliki seorang wirausaha suatu usaha tersebut
tidak akan berjalan sesuai rencana. Karena etika adalah suatu studi mengenai yang benar dan
yang salah serta pilihan moral yang dilakukan seseorang. Etika wirausaha mencakup
hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan,
dengan konsumen, pegawai kreditur, saingan dan sebagainya. Seorang wirausahawan
diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya dalam masyarakat. Menjaga etika
adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan. Masalah etika ini
selalu di hadapi oleh para menajer dalam keseharian kegiatan wirausaha, namun harus selalu
dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam
waktu yang pendek, tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan aset yang
tak ternilai sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan. Apabila moral merupakan sesuatu yang
mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign)
yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota satu kelompok. Dunia
wirausaha yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan atau rambu-rambu)
yang menjamin kegiatan kewiarausahaan yang seimbang, selaras, dan serasi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah yang diperoleh adalah
sebagai berikut.
1. Apa itu etika wirausaha?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi etika wirausaha?
3. Bagaimana keuntungan yang diperoleh dengan menjaga etika?
4. Mengapa bisa disebut konsumerisme?
5. Apa yang dimaksud dengan budaya perusahaan dan bagaimana bentuknya?

1
C.       Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah berdasarkan rumusan masalah adalah.
1. Menjelaskan pengertian etika wirausaha.
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi etika wirausaha.
3. Memaparkan tentang komensarisme.
4. Memberikan pen jelasan tentang apa itu budaya perusahaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Etika Wirausaha

Etika pada dasarnya adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar dan
menghindari apa yang tidak benar. Etika wirausaha adalah suatu kode etik perilaku aktor
berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan
dan memecahkan persoalan. Etika wirausaha sangat penting untuk mempertahankan loyalitas
pemilik kepentingan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan organisasi. 
Etika wirausaha dapat diartikan sebagai adat sopan santun, adat kebiasaan dan aturan-
aturan yang berlaku di lingkungan kewirausahaan.
Oleh karena itu, seorang wirausaha harus memiliki :
 Budi pekerti yang baik.
 Rasa sopan santun di dalam segi kegiatan kewirausahaan.
 Tatakrama di dalam segala tindakan dan perbuatan waktu berwirausaha.
 Memiliki tanggung jawab pada usahanya.
 Bersikap jujur dan benar sesuai dengan profesi usahanya.

Menurut Zimmerer (1996: 22), ada tiga tingkatan norma etika, yaitu:
 Hukum, berlaku bagi masyarakat dalam mengatur perbuatan yang boleh atau   tidak
boleh dilakukan.
 Kebijakan dan prosedur organisasi, memberi arahan khusus bagi setiap orang dalam
organisasi ketika mengabil keputusan.
 Moral sikap mental individu, sangat penting bagi setiap orang untuk menghadapi
suatu keputusan yang tidak diatur oleh aturan formal.

Dalam etika berwirausaha perlu ada ketentuan-ketentuan yang mengaturnya, yaitu:


 Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu
negara atau masyarakat.
 Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama dalam
menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
 Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang
berlaku.

3
 Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata
karma, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
 Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-
gerik yang dapat mencurigakan.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Etika Wirausaha

Faktor yang mempengaruhi etika seorang wirausaha adalah:


a. Perbedaan budaya, sebagaimana diketahui bahwa tiap daerah memiliki kebiasaan sendiri-
sendiri seperti pemberian amplop/komisi diartikan berbeda tiap daerah, ada yang
memperbolehkan, melarang dan mengharuskan.
b. Ilmu pengetahuan, orang-orang yang mengetahui tentang dunia wirausaha akan
mengambil keputusan yang tepat dan tidak akan mengambil masalah yang menyangkut
etika.
c. Etika berorganisasi, pondasi kokoh dari sebuah etika bisnis, adalah iklim yang berlaku
pada sebuah organisasi. Ada organisasi yang betul-betul ketat menjaga etika dan memberi
pelatihan kepada karyawan agar menjaga etika. Agar para karyawan memahami lebih baik
tentang pentingnya etika pada perusahaan.

3. Keuntungan Menjaga Etika

Menjaga etika sangat dibutuhkan karena dengan etika dapat mencerminkan kepribadian
seseorang terlebih jika ia seorang wirausahawan, karena dengan memiliki etika yang yang
baik maka seorang wirausahawan akan mendapatkan beberapa keuntungan tersendiri.
Keuntungan yang didapat tidak hanya dalam bentuk materi. Dengan ini maka para
wirausahawan dapat melakukan beberapa hal agar mendapatkan suatu keuntungan
tersendiri, diantaranya :
a. Jika jujur dalam berbisnis, maka bisnisnya akan maju. Karena dengan kejujuran,
konsumen secara tidak langsung telah diuntungkan.
b. Timbulnya kepercayaan. Bisnis adalah kepercayaan, jika sudah tidak ada kepercayaan
dalam berbisnis, maka produk akan ditinggalkan oleh para konsumen.

4
c. Kemajuan terjaga. Jika perilaku etis (kesadaran etis, pertimbangan etis, tindakan etis,
dan kepemimpinan etis) terjaga, maka kemajuan di segala bidang akan terjadi,
sehingga bisnis pun akan mengalami kemajuan dengan sendirinya.
d. Perolehan laba akan meningkat. Jika kemajuan bisnis terjadi, maka laba yang
diperoleh juga akan meningkat dan pada akhirnya pendapatan Negara dari pajak juga
meningkat.
e. Terjadi kesinambungan. Bisnis akan terjaga eksistensi dan kesinambungannya.

4. Konsumerisme

Pemaknaan istilah konsumtivisme dan konsumerisme jelas berbeda tetapi kerap kali
konsumtivisme di-sama-arti-kan dengan konsumerisme. Namun, kedua istilah tersebut adalah
dua hal yang berbeda maknanya. Dari kedua arti kata-kata tersebut jelas bahwa
konsumerisme harus digalakkan dan konsumtivisme yang harus dijauhi. Kata konsumerisme
adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yaitu consumerism.

Defenisi otentik dari konsumerisme antara lain :

Menurut Encyclopedia Britanica, Konsumerisme adalah sebagai gerakan atau kebijaksanaan


yang diarahkan untuk menata metode dan standar kerja produsen, penjual dan pengiklan
untuk kepentingan pihak pembeli.

Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia kontemporer (Peter Salim, 1996), arti konsumerisme
(consumerism) adalah cara melindungi publik dengan memberitahukan kepada mereka
tentang barang-barang yang berkualitas buruk, tidak aman dipakai dan sebagainya.

Konsumtivisme merupakan paham untuk hidup secara konsumtif, sehingga orang yang
konsumtif dapat dikatakan tidak lagi mempertimbangkan fungsi atau kegunaan ketika
membeli barang melainkan mempertimbangkan prestice yang melekat pada barang tersebut.

5
Oleh karena itu, arti kata konsumtif (consumtive) adalah boros atau perilaku yang boros,yang
mengonsumsi barang atau jasa secara berlebihan. Dalam artian luas konsumtif adalah
perilaku berkonsumsi yang boros dan berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan dari
pada kebutuhan, serta tidak ada skala prioritas atau juga dapat diartikan sebagai gaya hidup
yang bermewah-mewah.

Sedangkan konsumerisme merupakan gerakan konsumen (consumer movement) yang


mempertanyakan kembali dampak-dampak aktivitas pasar bagi konsumen. Dalam pengertian
lebih luas, istilah konsumerisme diartikan sebagai gerakan yang memperjuangkan kedudukan
yang seimbang antara konsumen, pelaku usaha dan negara yang tidak sekadar hanya
melingkupi isu kehidupan sehari-hari mengenai produk harga naik atau kualitas buruk,
termasuk hak asasi manusia berikut dampaknya bagi konsumer.

5. Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan adalah aturan main yang ada dalam perusahaan yang akan menjadi
pegangan dari SDM–nya dalam menjalankan kewajibannya dan nilai-nilai untuk berprilaku
di dalam organisasi tersebut. Budaya perusahaan sebagai rantai yang mengikat ujung-ujung
tombak sehingga hal tersebut mengarahkan segala kekuatan menjadi satu tujuan terasa
benar-benar kekuatannya.Perkembangan Budaya Perusahaan
1. Budaya perusahaan adalah hal-hal yang dikerjakan dalam satu perusahaan.
2. Budaya perusahaan adalah asumsi-asumsi dasar.
3. Rekayasa budaya perusahaan sebagai alat untuk meraih kemajuan, Budaya
perusahaan sebagai andalan daya saing.
4. Budaya perusahaan bagian dari strategi perusahaan dalam meraih kemajuan.

Budaya perusahaan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan perilaku


etis, karena budaya perusahaan merupakan seperangkat nilai dan norma yang membimbing
tindakan karyawan. Budaya dapat mendorong terciptanya perilaku yang etis, dan sebaliknya
dapat pula mendorong perilaku yang tidak etis.

Kebijakan perusahaan untuk memberikan perhatian yang serius pada etika perusahaan dan
memberikan citra bahwa manajemen mendukung perilaku etis dalam perusahaan.

6
Kebijakan perusahaan biasanya secara formal didokumentasikan dalam bentuk Kode Etik
(Code of Conduct). Ditengah iklim keterebukaan dan globalisasi yang membawa keragaman
budaya, kode etik memiliki peranan yang sangat penting sebagai penahan dalam interaksi
intensif beragam ras, pemikiran, pendidikan, dan agama. Sebagai persamaian untuk
menumbuhkan perilaku etis, perlu dibentuk iklim etika dalam perusahaan. Iklim etika
tersebut tercipta, jika dalam suatu perusahaan terdapat kumpulan pengertian tentang perilaku
apa yang dianggap benar dan tersedia mekanisme yang memungkinkan permasalahan
mengenai etika dapat diatasi.

Terdapat tiga faktor utama yang memungkinkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan
yaitu :

1) Terciptanya budaya perusahaan secara baik.


2) Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya.
3) Terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai.

Iklim etika dalam perusahaan dipengaruhi oleh adanya interaksi beberapa faktor, yaitu :

1) Faktor kepentingan sendiri.


2) Faktor keuntungan perusahaan.
3) Faktor pelaksanaan efisiensi.
4) Faktor kepentingan kelompok.

Penciptaan iklim etika mutlak diperlukan, meskipun memerlukan waktu, biaya, dan
ketekunan manajemen.

7
BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan

Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha.


Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreatifitas dan inovasi yang terus
menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya
yang akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Seorang
wirausaha harus memiliki etika dalam menjalankan usahanya, yaitu antara lain: sikap
dan perilaku, penampilan, cara berpakaian, cara berbicara dan gerak-gerik.
Dalam etika ada beberapa manfaat yang dapat dipetik, yaitu: persahabatan dan
pergaulan, menyenangkan orang lain, membujuk pelanggan, mempertahankan
pelanggan, membina dan menjaga hubungan, serta berusaha menarik pelanggan.
Sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan
sesuai dengan etika wirausaha, yaitu: jujur dalam bertindak dan bersikap rajin, tepat
waktu, dan tidak pemalas, selalu murah senyum, lemah lembut dan ramah tamah,
sopan santun dan hormat, selalu ceria dan pandai bergaul, fleksibel dan memiliki
perusahaan yang tinggi.
Beberapa ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil yaitu: memliki visi dan tujuan
yang jelas, inisiatif dan selalu proaktif, berorientasi pada prestasi, berani mengambil
resiko, kerja keras, bertanggung jawab, komitmen pada berbagai pihak, serta
mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://windisriyuliani.blogspot.com/2017/06/makalah-etika-di-dalam-berwirausaha.html

http://di-am.blogspot.com/2014/12/makalah-etika-wirausaha-dan-mutiara.html

http://viharabatu.blogspot.com/2010/12/etika-berwirausaha.html?m=1

http://risckhawoelandhary.blogspot.com/2012/02/etika-bisnis.html?m=1

https://www.kompasiana.com/amp/novianti45011/5b38c695dd0fa83ff57febb2/etika-
berbisnis-dengan-budaya-perusahaan

Anda mungkin juga menyukai