Asuransi adalah salah satu cara yang efisien bagi masyarakat untuk mengalihkan beban
risiko yang selalu dihadapi kepada Perusahaan Asuransi (Risk Transfer Mechanism).
Pengalihan Risiko itulah yang menumbuhkan transaksi jasa asuransi sebagai bagian
dari kegiatan usaha jasa keuangan di Indonesia, yang saat ini berada dibawah Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sebagai lembaga independent yang melakukan : fungsi, tugas dan wewenang
dalam pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan. (OJK bukan Pemerintah tetapi
Lembaga Independent dan bebas dari campur tangan pihka lain seperti yang tercantum dalam
Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang OJK). Selain hal itu, manfaat asuransi bagi
masyarakat individu/keluarga dan korporasi juga menunjukkan peran dan fungsi asuransi
dalam perekonomian.
Fungsi utama asuransi adalah : Risk Transfer Mechanism, sarana efisien bagi
masyarakat untuk megalihkan beban risiko yang dihadapi kepada perusahaan asuransi dengan
cara membeli asuransi dan membeli asuransi berarti harus membuat “Perjanjian Asuransi”.
Manfaat asuransi terhadap sebuah perusahaan yaitu :
• Recovery dari asuransi terhadap asset yang diasuransikan akan menjaga kelangsungan
kegiatan usaha (Stimulus Business Enterprises).
• Usaha Perasuransian dapat menjadi obyek investasi maupun subyek/pelaku investasi
• Dana Standby korporasi untuk cadangan menghadapi risiko, setelah dikurangi dengan
premi asuransi dan biaya-biaya operasional lainnya, dapat dibudidayakan untuk
pengembangan kegiatan usaha.
• Melalui rekomendasi Surveyor Risiko dapat dilakukan perbaikan risiko (Risk
Improvement) sehingga mengurangi kerugian ekonomis.
• Dari Aspek sosial ketenagakerjaan, recovery asuransi terhadap industri/obyek asuransi
akan dapat mempertahankan kesempatan kerja bagi pekerja/pegawai.
BAB II
Jenis-Jenis Asuransi diIndonesia