Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan yang baik sangat mmembantu manajemen dalam


melakukan penambilan keputusan-keputusan penting bagi kemajuan perusahaan
atau organisasi yang dipimpin. Dalam rangka menyiapkan laporan keuangan yang
baik, maka diperlukan kemampuan yang mumpuni dari jajaran manajemen dalam
melakukan perhitungan biaya-biaya yang terkait. Salah satu sistem perhitungan
biaya tersebut adalah perhitungan biaya berasarkan peroses.

Perhitungan biaya dalam proses atau process costing termasuk dalam salah
satu desain sistm yang penting dalam pembuatan laporn keuangan, sehingga
laporan tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi yang akurat
oleh manajemen demi menentukan keputusan- keputusan penting bagi kemajan
perusahaan. Bagi perusahaan/ industri yan memproduksi produk yang homogen
(sejenis) secara terus- menerus, perhitungan biaya dalam proses atau process
costing menjadi alternatif yang efektif dalam menentukan harga pokok penjualan.

3
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa


rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud akumulasi biaya proses?
2. Apa yang dimaksud laporan biaya produksi?
3. Bagaimana sistem perhitungan berdasarkan proses dengan asumsi
aliran biaya FIFO?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penyusunan makalah


adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian biaya proses
2. Untuk mengetahui pengertian dan sitem perhitungan biaya produksi
3. Untuk menetahui sistem perhitungan berdasarkan proses dengan
asumsi aliran biaya FIFO

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Akumulasi Biaya Proses

Tujuan penting dari system perhitungan biaya mana pun adalah menetukan
biaya dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Sistem perhitungan
biaya sebaiknya ekonomis untuk dioperasikan dan membebankan sejumlah biaya
ke setiap produk sedemikian rupa sehingga mencermikan dengan wajar biaya dari
sumber daya yang digunakan untuk memproduksi produk tersebut. Oleh karena
setiap perusahaan memiliki perbedaan dalam hal teknologi manufaktur, organisasi
produksi dan bauran produk, maka bisa diperkirakan bahwa system perhitungan
biayanya juga berbeda. System perhitungan biaya sebaiknya disesuaikan agar
dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
Dalam system perhitungan biaya berdasarkan pesanan, produk di
pertanggungjawabkan dalam batch. Setiap batch diperlakukan sebagai pesanan
yang terpisah, dan pesanan tersebut merupakan objek biayanya. Ketika semua unit
dari produk yang dihasilkkan dalam suatu pusat biaya adalah serupa (homogen)
pencatatan biaya untuk setiap batch produk yang terpisah tidak lagi di perlukan,
dan juga tidak praktis untuk dilakukan. Ketimbang perhitungan biaya berdasarkan
pesanan, perhitungan biaya berdasarkan proses dapat digunakan. Dalam system
perhitungan biaya berdasarkan proses bahan baku, tenaga kerja, dan overhead
pabrik dapat dibebankan ke pusat biaya. Biaya yang dibebankan kesetiap unit
ditentukan dengan cara membagi total biaya yang dibebankan kepusat biaya
tersebut dengan total unit yang diproduksi.

2.1.1 Perhitungan biaya per departemen

Dalam perusahaan manufaktur, produksi dapat terjadi dibeberapa


departemen. Setiap departemen melakukan suatu operasi tertentu yang mengarah

5
pada penyelesaian produk. Dalam system perhitungan biaya berdasarkan proses,
bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik umumnya dibebankan ke
departemen produksi. Tetapi, jika suatu departemen dibagi menjadi dua pusat
biaya atau lebih, perhitungan biaya berdasarkan proses tetap dapat digunakan,
selama unit-unit produk yang dihasilkan dalam pusat biaya selama periode
tersebut berdasarkan homogeny. Misalnya saja, suatu departemen produksi yang
memiliki empat lini perakitan, dimana setiap lni menghasilkan produk yang
berbeda, dapat menggunakan perhitungan biaya berdasarkan proses. Setiap lini
perikatan dapat diperlakukan sebagai pusat biaya yang terpisah. Hal ini
mengharuskan adanya catatan yang terpisah untuk mencatat biaya yang terjadi
disetiap lini perakitan.

Perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan ketika produk dalam


kondisi proses yang kontinu atau metode produksi massal, dinama produk-produk
yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya lainnya bersifat
homogen. Kondisi-kondisi ini seringkali terdapat pada industry-industri yang
memproduksi komoditas seperti kertas, kayu, pipa, plastic, minyak, tekstil, baja,
kawat, batu, semen dll.

2.1.2 Aliran Produksi secara Fisik


a. Aliran produk berurutan (Sequential Product Flow)
Dalam aliran produk berurutan, setiap produk diproses dalam urutan
langkah-langkah yang sama.

Barang dalam proses


Dpartemen pemotongan barang dalam proses
Departemen perakitan barang dalam proses
Departemen pengemasan

Bahan baku barang jadi


Tenaga kerja tenaga kerja
Pemprosesan
Overhead dimulai dioverhead
departemen pemotongan diman bahan baku
Pabrik pabrik bahan baku
dikombinasikan dan biaya tenaga kerja langsung serta overhead
Tenaga kerja
Overhead didepartemen
ditambahkan. Ketika pekerjaan selesai dilakukan
pabrik
pemotogan, pekerjaan berpindah ke deparemen perakitan, dimana

6
tambahan biaya tenaga kerja langsung dan overhead terjadi. Setiap
departemen setelah departemen pertama mungkin menambahkan bahan
baku utama atau, seperti di departemen perakitan. Dalam contoh ini hanya
menambahkan biaya tenaga kerja dan overhead pabrik, setelah produk
diproses oleh departemen perakitan, produk-produk tersebut ditransfer ke
departemen pengemasan dimana tambahan bahan baku, tenga kerja, kan
overhead pabrik digunakan. Setelah penyelesaian di departemen
pengemasan, unit sudah selesai dan di transfer ke persediaan barang jadi
untuk disimpan sampai dibeli oleh pelanggan.

b. Aliran Produk Paralel (Parallel Product Flow)

dalam aliran produk parallel, bagian tertentu dari pekerjaan


dilakukan secara stimulan dan kemudian di satukan dalam satu atau lebih
proses final untuk menyelesaikan dan di transfer ke barang jadi.

Barang dalam proses


Departemen pemotongan barang dalam proses
Dep. Pengamplasan barang dalam proses
Bahan baku dep. Perakitan barang dalam proses
Tenaga kerja dep. pengecatan
Overhead tenaga kerja
Pabrik overhead
Pabrik bahan baku
Tenaga kerja
Overhead bahan baku
Pabrik tenaga kerja
Overhead
Pabrik

Barang dam proses


Dep. Peleburan barang dalam proses
Dep. Pencetakan barang jadi

Bahan baku
Tenaga kerja
Overhead tenaga kerja
Pabrik overhead
pabrik

Pemprosesan bagian-bagian dari kayu dimulai di departemen pemotongan.


Secar simultan, pemprosesan bagian-bagian logam dimulai di departemen
peleburan. Di kedua departemen tersebut, bahan baku, tenaga kerja, dan

7
overhead pabrik digunakan. Pekerjaan yang telah selesai di departemen
pemotongan di transfer ke departemen pengamplasan, dimana tambahan
tenaga ketja dan overhead pabrik digunakan. Pekerjaan yang telah selesai
di departemen pelebauran ditransfer ke departemen pencetakan, dimana
tambahan tenaga kerja dan overhead pabrik digunakan. Pekerjaan yang
telah selesai di departemen pengamplasan maupun pekerjaan yang telah
selesai di departemen pencetakan, keduanya ditransfer ke departemen
perakitan, dimana tammbahan baku baku, tenaga kerja, dan overhead
digunakan. Dari sana pekerjaan kemudian berpindah ke departemen
pengecatan, dimana bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik
digunakan. Akhirnya produk berpindah ke gudang barang jadi.

c. Aliran Produk Selektif (Selective product Flow)

Daliran product selektif, produk berpindah ke departemen-


departemen berbeda dalam suatu pabrik, bergantung pada produk final
yangdalam
Barang akanproses
dihasilkan.
Departemen pengjagalan barang dalam proses
Dep. pengemasan
Bahan baku
Tenaga kerja barang jadi
Overhead
Pabrik bahan baku
Tenaga kerja
Overhead
Pabrik

Barang dalam proses


Dep. Pengasapan

Tenaga kerja
Overhead
Pabrik

Barang dalam proses


Dep. Penggilingan

Tenaga kerja
Overhead
pabrik

8
Pengilustrasian aliran selektif di pabrik penjagalan, setelah proses penjagalan atau
pemotongan aawaal selesai, beberapa produk langsung di transfer ke departemen
pengemasan kemudian ke barang jadi. Sebagian produk ditransfer ke departemen
pengasapan, kemudian ke departemen pengemasan dan akhirnya ke barang jadi.
Sebagian lainnya dipindahkan ke departemen penggilingan, kemudian ke
departemen pengemasan dan akhirnya ke barang jadi.

2.1.3 Akuntansi untuk Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan Overhead
a) Biaya bahan baku
Dalam perhitungan biaya pesanan, bukti permintaan bahan baku
merupakan dasar pembebanan biaya bahan baku langsung ke pesanan
tertentu. Dalam perhitungan biaya proses,rincian dikurangi karena bahan
baku dibebankan ke departemen dan bukannya ke pesanan, dan hanya ada
sedikit departemen yang menggunakan bahan baku. Bukti permintaan
bahan baku dapat berguna untuk pengandalian bahan baku. Jika bukti
permintaan bahan baku tidak diberi harga secara individual, biaya bahan
baku yang digunakan dapat di tentukan diakhir periode produksi melalui
pendekatan persediaan periodic yaitu, menambahkan pembelian ke
persediaan awal dan mengurangkannya dengan persediaan akhir.
Untuk mengilustrasikan akuntansi untuk bahan baku di system
perhitungan biaya berdasarkan proses, asumsikan American Chair
Company menggunakan system perhitungan biaya berdasarkan proses dan
memiliki akun barang dala proses yang terpisah untuk dua departemen
pemprosesannya, departemen pemotongan dan departemen perakitan.
Perusahaan tersebut memproduksi satu jenis kursi. Di departemen
pertama, bagian-bagian dari kerangka kursi dipotong dari kayu, kemudian
diamplas serta di pernis. Bagian-bagian dari kerangka kursi kemudian di
transfer ke departemen kedua, dimana bagian-bagian tersebut dirakit dan
diberi busa serta sarungnya. Selama bulan januari, bahan baku langsung
masing-masing sebesar $13.608 dan $7.296 digunakan di departemen

9
pemotongan dan departemen perakitan. Ayat jurnal untuk mencatat
pengeluaran bahan baku kedua departemen adalah sebagai berikut :
Barangalam proses departemen pemotongan 13.608
Barang dalam proses departemen perakitan 7.296
Bahan baku 20.904

b) Biaya Tenaga Kerja


Pekerjaan klerikal terinci untuk mengakumulasikan biaya tenaga
kerja berdasarkan pesanan dihilangkan dalam perhitungan biaya
berdasarkan proses karena biaya tenaga kerja cukup ditelusuri ke
departemen. Kartu jam kerja harian atau kartu absensi diguakan sebagai
ganti dari kartu jam kerja pesanan. Ayat jurnal ikhtisar mendistribusikan
beban gaji tenaga kerja langsung ke departemen-departemen selama
periode tersebut. Untuk mengilustrsikan ayat jurnal untuk tenaga kerja,
asumsikan bahwa selama bulan januari 500 jam tenaga kerja langsung
digunakan di departemen pemotongan, dan 921 jam tenaga kerja langsung
digunakan di departemen perakitan. Tariff upah adalah $10 per jam di
kedua depaartemen, sehingga beban tenaga kerja langsung untuk produksi
selam bulan januari masing-masinng adalah sebesar $5000 dan $9.210
untuk departemen pemotongan dan perakitan. Ayat jurnal umum yang
sesuai untuk mencatat pembebanan tenaga kerja adalah sebagai berikut:
Barang dalam proses departmen pemotongan 5000
Barang dalam prosess departemen perakitan 9.210
Beban gaji 14.210
c) Biaya Overhead Pabrik
Baik dalam perhitungaan biaya berdasakan pesanan maupun
maupun dalam perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya actual dari
overhead pabrik diakumulasikan diakun buku besar pengandali, dan
rincian biaya overhead pabrik di akumulasikan di buku pembantu. Dalam
buku pembantu, setiap item biaya overhead, seperti bahan baku tidak
langsung atau tenaga kerja tidak langsung, dirinci sampai ke jumlah biaya

10
per departemen. Informasi terinci ini digunakan sebagai dasar untuk
merencanakan biaya dimasa depan dan untuk mengendalikan biaya saat
ini. Ketika overhead terjadi, biaya tersebut dicatat dalam akun buku besar
overhead pabrik dan diposting ke buku pembantu departemental untuk
biaya overhead. Ayat jurnal untuk mengilustrasikan bagaiamana overhead
pabrik actual yang terjadi selama bulan januari dicatat dalam buku besar
American Chair Company.
Pengendalian Overhead Pabrik 20.900
Utang usaha (pajak,listrik,dll) 7.400
Akumulasi penyusutan mesin 5.700
Asuransi dibayar dimuka 500
Bahan baku (bahan baku tidak langsung) 1.700
Bahan gaji (tenaga kerja tidak langsung) 5.600

Oleh karena biaya actual overhead pabrik yang terjadi berbeda setiap
bulannya dan tidak bersifat variabel sempurna terhadap aktivitas produksi,
maka tarif overhead yang telah ditetapkan sebelumnya seringkali
digunakan untuk merata-ratakan biaya overhead secara proposional
terhadap aktivitas produksi selama tahun terssebut. Overhead pabrik
dibebankan ke departemen produksi pada akhir setiap bulan untuk
menentukan biaya unit yang diproduksi selama bulan tersebut. Jika
pembebanan overhead menggunakan tarif yang telah ditentukan
sebelumnya (predeterminan rate), maka tariff tersebut dikalikan dengan
jumlah actual dari dasar aktivitas yang digunakan disetiap departemen
produksi. Contoh untuk American Chair Company, sebelumnya sebesar
$7,60 per jam mesin di departemen pemotongan dan $12 per jam tenaga
kerja langsunng di departemen perakitan. Selama bulan januari, 1.040 jam
mesin digunakan di departemen pemotongan dan 921 jam tenag kerja
langsung digunakan di departemen perakitan. Overhead di bebankan ke
produksi untuk bulan tersebut adalah sebesar $7.904 di departemen

11
pemotongan (1.040 jam mesin x $7,60) dan $11.052 di departemen
perakitan (921 jam tenaga kerja langsung x $12).

Ayat jurnal berikut mengilustrasikan pembebanan overhead pabrik


ke kedua departemen American Chair Company di bulan januari, dengan
asumsi bahwa akun terpisah digunakan untuk overhead yang dibebankan.

Barang dalam proses departemen pemotongan 7.904


Barang dalam proses departemen perakitan 11.052
Overhead pabrik dibebankan 18.956
Selisih sebesar $1.944 antara jumlah overhead actual sebesar $20.900
yang terjadi selam bulan januari dan jumlah overhead yang dibebankan
sebesar $18.956 menunjukan bahwa overhead pabrik dibabankan terlalu
rendah. Jika jumlah dari overhead dibebankan terlalu rendah atau
dibebankan terlalu tinggi ini kecil di akhir tahun relative terhadap biaya
produksi lainnya, jumlah tersebut dapat dibebankan ke harga pokok
penjualan. Jika jumlahnya besar, maka harus dialokasikan ke persediaan
akhir dan harga pokok penjualan untuk tujuan pelaporan eksternal.
d) Mengombinasikan biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik
Ilustrasi sebelumnya menunjukan bahwa biaya tenaga kerja
langsung dibebankan secara terpisah ke setiap departemen melalui ayat
jurnal umum.peningkatan dalam otomatisasi menyebabkan proporsi tenaga
kerja langsung terhadap total biaya produksi semakin menurun. Lebih
lanjut lagi, di pabrik-pabrik yang sangat terotomatisasi, perbedaan antara
tugas yang dilakukan oleh tenaga kerja lansung dengan yang dilakukan
oleh tenaga kerja tidak langsung menjadi kabur. Selain itu, biaya overhead
pabrik seperti penyusutan peralatan, listrik, dan pemeliharaan cenderung
meningkat dengan adanya otomatisas. Akibatnya, beberapa produsen
mengkombinasikan elemen biaya tenaga kerja dan overhead pabrik serta
menyebut keduanya sebagai biaya konversi atau sebagai overhead pabrik,
tenaga kerja langsung tidak dibebanka secara terpisah; melainkan menjadi
satu dalam jumlah biaya konversi yang dibebankan ke setiap departemen.

12
2.2 Laporan Biaya Produksi
Dalam perhitungan biaya berdasarkan proses, semua biaya yang dapat
dibebankan ke departemen diikhtisarkan dalam laporan biaya produksi
departemen. Laporan biaya produksi (cost of production report) adalah kertas
kerja yang menampilkan jumlah biaya yang diakumulasikan dan di bebankan
ke produksi selama satu bulan atau periode lain. Laporan tersebut juga
merupakan sumber informasi untuk menyusun ayat jurnal ikhtisar guna
mencatat biaya dari unti-unit yang ditransfer dari satu departemen produksi
kepada departemen proseksi lain dan akhirnya ke persediaan barang jadi.
Laporan biaya produksi untuk suatu departemen dapat memiliki banyak
bentuk atau format, tetapi sebaiknya laporan tersebut menunjukan ;
1. biaya total dan biaya per unit dari pekerjaan yang diterima dari satu atau
beberapa departemen lainnya
2. biaya total dan biaya per unit dari bahan baku, tenaga kerja, dan overhead
pabrik yang ditambahkan oleh departemen tersebut.
3. biaya dari persediaan barang dalam proses awal dan akhir, dan
4. biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke persediaan barang
jadi.
Bagian biaya dari laporan tersebut biasanya dibagi menjadi dua bagian; satu
bagian menunjukan total biaya yang harus di pertanggungjawabkan oleh
departemen yang bersangkutan, dan bagian berikutnya menunjukan disposisi
dari biaya tersebut. Total biaya yang dilaporkan di bagian pertama harus sama
dengan total biaya yang dilaporkan di bagian kedua. Laporan biaya produksi
juga dapat memasukan skedul kauntitas, yang menunjukan total jumlah unit
produk yang harus dipertanggungjawabkan oleh suatu departemen dan
disposisi dari unit-unit tersebut. Informasi dalam skedul kuantitas digunakan
untuk menentukan jumlah unit produksi ekuivalen untuk setiap elemen biaya,
yag kemudian digunakan untuk menentukan biaya departemental perunit.
Menentukan biaya dari unit-unit yang ditransfer keluar dari suatu
departemen dari biaya yang tersisa dalam bentuk persediaan akhir pada
dasarnya merupakan suatu proses alokasi.oleh karena biaya dapat berubah

13
sejalan dengan berlalunya waktu, maka perlu digunakan asumsi aliran biaya.
Asumsi aliran biaya yang paling umum digunakan untuk persediaan barang
dalam proses adalah perhitungan biaya rata-rata tertimbang. Berikutnya,
karena unit-unit produksi dalam persediaan akhir dari barang dalam proses
belumlah selesai maka jumlah unit ekuivalen dan bukannya unit fisik, yang
harus dihitung untuk setiapa elemen biaya. Suatu unit ekuivalen adalah jumlah
dari suatu sumber daya (bahan baku, tenaga kerja, atau overhead) yang
diperlukan untuk menyelesaikan satu unit produk. Misalnya saja, jika tiga unit
produk di persediaan akhir masing-masing memiliki sepertiga dari bahan baku
yang diperlukan untuk menyelesaikan produk tersebut, maka jumlah total
bahan baku yang digunakan oleh ketiga unit terrsebut akan setara dengan
jumlah bahan baku yang diperlukan untuk menyelesakan satu uniy produk (3
unit fisik x 1/3 selesai = 1 unit ekuivalen untuk bahan baku). Oleh karena unit-
unit ini merupakan unit hipotesis dan bukannya nunit fisik, maka unit itu
disebut sebagai unit ekuivalen. Untuk mengilustrasikan laporan biaya
produski, asumsikan American Chair Company memnggunakan system
perhitungan biaya berdasarkan proses dengan asumsi aliran biaya rata-rata
tertimbang. Data produksi berikut ini tersedia untuk bulan januari :
Pemotongan Perakitan
Jumlah unit di barang dalam proses, persediaan awal 100 180
Jumlah unit dimulai di departemen pemotongan 600
Jumlah unit yang ditransfer ke departemen perakitan 500
Jumlah unit diterima dari departemen pemotongan 500
Jumlah unit yang ditransfer ke persediaan barang jadi 580
Jumlah unit di barang dalam proses, persediaan akhir 200 100

Penyelesaian dari masing-masing departemen melaporkan bahwa


persediaan akhir barang dalam proses adalah 60% selesai untuk bahan baku di
departemen pemotongan dan 100% selesai untuk bahan baku di departemen
perakitan. Persediaan akhir adalah 20% selesai untuk tenaga kerja di departemen
pemotongan dan 70% selesai di departemen perakitan. Untuk overhead pabrik,

14
persediaan pabrik adalah 40% selesai di departemen pemotongan dan 70% di
departemen perakitan. (persentase penyelesaian dari persediaan awal barang
dalam proses tidak diperlukan jika metode rata-rata tertimbang yang digunakan.)
Data biaya untuk bulan januari adalah sebagai berikut:
Pemotongan Perakitan
Barang dalam proses, persediaan awal:
Biaya dari departemen sebelumnya $8.320
Bahan baku $1.892 830
Tenaga kerja 400 475
Overhead pabrik 796 518

Biaya yg ditambahkan ke proses selama periode berjalan:


Bahan baku $13.608 $7.296
Tenaga kerja 5.000 9.210
Overhead pabrikp 7.904 11.052

Langkah pertama dalam pembebanan biaya adalah menentukan jumlah


unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya dan menghitung biaya dari setiap unit
ekuivalen. Oleh karena American Chair Company menggunkan perhitungan biaya
rata-rata tertimbang, maka biaya dari setiap unit ekuivalen mengandung sebagian
dari persediaan awal dan sebagian lagi dari biaya yang ditambahkan selama
periode berjalan. Rata-rata tertimbang biaya per unit ekuivalen untuk setiap
elemen biaya ditentukan dengan membagi total biaya untuk setiap elemen biaya
(jumlah di persediaan wal ditambah jumlah yang ditambahkan selama periode
berjalan) dengan jumlah unit ekuivalen yang diperlukan untuk membagi biaya
tersebut ke unit yang ditransfer keluar dari departemen dan ke unit di persediaan
akhir.
Unit yang ditransfer dari departemen pemotongan ke departemen perakitan adalah
100% selesai untuk semua elemen biaya yang ditambahkan di departemen
pemotongan (500 unit ekuivalen untuk bahan baku, tenaga kerja, dan overhead).
Persediaan akhir di departemen pemotongan adalah 60% selesai untuk bahan baku
(200 unit x 60% selesai = 120 unit ekuivalen untuk bahan baku), 20% selesai

15
untuk tenaga kerja (200 unit x 20% selesai = 40 unit ekuivalen untuk tenaga
kerja), dan 40% selesai untuk overhead pabrik (200 unit x 40% selesai = 80 unit
ekuivalen untuk overhead pabrik). Unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di
departemen pemotongan dihitug dengan cara menambahkan jumlah unit ekuivalen
yang ditransfer keluar dari departemen tersebut dengan persediaan akhir sebagai
berikut:
Bahan baku Tenaga kerja Overhead
Unit ekuivalen ditransfer keluar 500 500 500
Unit ekuivalen di persediaan akhir 120 40 80
Total unit ekuivalen 620 540 580
Rata-rata tertimbang untuk biaya per unit ekuivalen di departemen
pemotongan di tentukan sebagai berikut:
Bahan baku Tenaga kerja Overhead

Biaya di persediaan awal $ 1.892 $ 400 $ 796


Biaya ditambahkan selama periode berjalan 13.608 5.000 7.904
Total biaya yg harus dipertanggungjawabkan $ 15.500 $ 5.400 $ 8.700
Dibagi dengan unit ekuivalen 620 540 580
Biaya per unit ekuivalen $ 25 $ 10 $ 15

Berdasarkan data-data tersebut, laporan biaya produksi bulan januari untuk


departemen pemotongan diilustrasikan sebagai berikut:

16
American Chair Company
Departemen Pemotonan
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan Januari, 20A

Perediaan awal Bahan Baku Tenga Kerja Overhad Jumlah


Dimulai diproses ini 100
600
700

Ditranfer ke Departemen Perakitan


Persediaan akhir 500
60% 20% 40% 200
700

Biaya Dibebenkan ke Departemen Total Unit Biaya


Biaya Ekuivalent Per Unit
Persediaan Awal:
Bahan Baku $ 1.892
Tenaga Kerja 400
Overhead Pabrik 796
Total Biaya Persediaan Awal $ 3.088

Biaya Ditambahkan Selama Periode Berjalan


Bahan Baku $ 13.608 620 $25
Tenaga Kerja 5.000 540 10
Overhead Pabrik 7.904 580 15
Total biaya ditambahkan selama periode berjalan $ 26.512 $50
Total biaya dibebeankan ke departemen

Biaya Dipertanggungjawabkan Sebagai Berikut % Unit Biaya Per Total


Unit Peny Ekuivalen Unit Biaya
Ditransfer ke departemen perakitan 500 100 500 $50 $25000
Barang dalam proses persediaan akhir:
Bahan Baku 200 60 120 $25 $3.000
Tenaga Kerja 200 20 40 10 400
Overhead Pabrik 200 40 80 15 1.200 4600
Total Biaya Dipertanggungjawabkan $29.600

Ayat jurnal untuk menctat transfer biaya dari departemen pemotongan ke


departemen perakitan adalah:
Barang dalam proses departemen perakitan 25000
Barang dalam proses departemen pemotongan 25000

17
Ketika biaya dari unit-unit yang ditranfer dari departemen
pemotongan ke departemen perakitan telah ditentukan, laporan biaya
produksi untuk departmen perakitan apat dibuat. Unit yang ditransfer dari
deartemen perakitan ke barang jadi adalah 100% selesai untuk semua elemen
biaya (580 unit ekuivalen untuk biaya departemen sebelumnya, bahan baku,
tenaga kerja, dan overhead). Persediaan akhir di departemen perakitan sudah
sepenuhnya selaesai untuk biaya departemen sebelumnya (100 unit ekuivalen
untuk biaya departemen sebelumnya). Hal ini disebabkan karena semua unit selalu
sudah sepenuhnya selesai untuk biaya departemen sebelumnya. Departemen
sebelumnya tidak akan mentransfer unit ke departemen berikutnya, apabila yan
ditranfer tidak sepenuhnya selesai untuk semua biaya yang ditambahkan oleh
departemen yang melakukan transfer. Persediaan akhir di departemen perakitan
juga sepenuhnya selesai untuk bahan baku (100 unit ekuivalen untuk bahan baku),
tetapi hanya 70% elesai untuk biaya konversi (100 unit x 70% selesai= 70 unit
ekuivalen untuk tenaa kerja dan overhead). Unit ekuivalen untuk setiap elemen
biaya di departemen perakitan dihitun dengan menambahkan jumlah unit
ekuivalen yang ditransfer keluar dari departemen tersebut dengan unit yang
terdapat di persediaan akhir, sebagai berikut:
Biaya departemen bahan tenaga
Sebelumnya baku kerja overhead
Unit ekuivalen ditranfer keluar 580 580 580 580
Unit ekuivalen dipersediaan akir 100 100 70 70
Total unit ekuivalen 680 680 650 650

Rata-rata tertimbang untuk biaya per unit ekuialen di depertemen perakitan


ditentukan ebaai berikut:
Biaya departemen bahan tenaga
Sebelumnya baku kerja overhead
Biaya dipersediaan awal $ 8.320 $ 830 $ 475 $ 518
Biaya ditambahkan selama 25.000 7.296 9.210 11.052
Perioe berjalan
Tota biaya yang harus $ 33.320 $8.126 $9.685 $11.570
Dipertanggungjawabkan
Dibagi dengan unit ekuivalen 680 680 650 650
Biaya per unit ekuivalen $ 49,00 $ 11,95 $ 14,90 $ 17,80

18
American Chair Company
Departemen Perakitan
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan Januari, 20A

Skedul kuantitas Bahan Baku Tenga Kerja Overhad Jumlah


Persediaan Awal 180
Diterima dari departemen pemotongan 500
680

Ditranfer ke barang jadi 580


Persediaan akhir 100% 70% 70% 100
680

Biaya Dibebenkan ke Departemen Total Unit Biaya


Biaya Ekuivalent Per Unit
Persediaan Awal:
Biaya departemen sebeumnya $ 8.320
Bahan Baku 830
Tenaga Kerja 475
Overhead Pabrik 518
Total Biaya Persediaan Awal $ 10.143

Biaya Ditambahkan Selama Periode Berjalan:


Biaya departemen sebelumya $ 25.000 680 $49,00
Bahan Baku 7.296 680 11,95
Tenaga Kerja 9.210 650 14,90
Overhead Pabrik 11.052 650 17,80
Total biaya ditambahkan selama periode berjalan $ 52.558
Total biaya dibebeankan ke departemen $ 62.701 $93,65

Biaya Dipertanggungjawabkan Sebagai Berikut % Unit Biaya Per Total


Unit Peny Ekuivalen Unit Biaya
Ditransfer ke barang jadi 580 100 580 $93,65 $54.317
Barang dalam proses persediaan akhir:
Biaya departemen sebelumnya 100 100 100 $49,00 $4.900
Bahan Baku 100 100 100 11,95 1,195
Tenaga Kerja 100 70 70 14,90 1,043
Overhead Pabrik 100 70 70 17,80 1,246 8,384
Total Biaya Dipertanggungjawabkan $62,701

Ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya dari departemen perakitan ke persediaan
barang jadi adalah sebaai berikut:

19
Persediaan barang jadi 54.317
Barang dalam proses-departemen perakitan 54.317
2.2.1 Peningkatan dalam Kuantitas Produksi ketika Bahan Baku
ditambahkan
Dalam beberapa proses proiksi, peanbahan bahan baku
menyebabkan peningkatan alam total volume atau jumlah unit produk.
Untuk mengilustrasikan pembuatan laporan biaya produksi dimana
tambahan bahan baku meningkatkan total kuantitas produk, asumsikan
bahwa didepartemen pencampuran dari Tiger Paint Company, pewarna cat
diterima dari departemen pewarnaan dan kemudian diencerkan dan
dicampur dengan lateks cair utuk menghasilkan cat. Data produksi berikut
ini tersedia untuk departemen pencampuran di bulan April.
Jumlah galon dibarang dalam proses, persediaa awal 800
Jumlah galon yang diterima dari departemen penawaran 2.000
Jumlah galon lateks yang ditambahkan didepartemen pencampuran 4.000
Jumlah galon yang ditransfer ke departemen pengalengan 5.800
Jumlah galon dibaran dalam proses, persediaan akhir 1.000
Penyalia departemen melaporkan bahwa persediaan barang dalam
proses akhir sepenuhnya selesai untuk bahan baku dan 50% selesai untu
biaya konversi. Data biaya untuk bulan april adalah sbb:
Barang dalam proses, persediaan awal: $1.532
Biaya dari departemen sebelumnya 1.692
Bahan baku 57
Overhead pabrik 114
Barang yang ditambahkan ke proses selama perioe berjalan:
Biaya dari departemen sebelumnya 12.000
Bahan baku 16.940
Tenaga kerja 3.660
Overhead pabrik 7.320
Perhitungan biaya rata-rata tertimbang diunakan didepartemen
pencampuran, dan overhead dialokasikan ke produksi berdasarkan biaya
tenaga kerja. Unit yang ditransfer dari deparetemen pencampuran

20
kedepartemen pengalengan adalah 100% selesai untuk semua elemen
biaya yang ditambahkan didepartemen pencampuran (5.800 unit ekuivalen
untuk biaya departemen sebelumya, bahan baku, tenaga kerja, dan
ovverhead) dan persediaan akhir sepenuhnya selesai untu biaya
departemen sebelumnya dan bahan baku (1000 unit ekuivalen untuk biaya
departemen sebelumnya dan bahan baku) tetapi hanya 50% selesai untuk
biaya konversi (1000 unit x 50% selesai = 500 unit ekuivalen untuk tenaga
kerja an overhead). Unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di
departemen pencampuran adalah sbb:
Biaya departemen bahan tenaga
Sebelumnya baku kerja overhead
Unit ekuivalen ditranfer keluar 5800 5800 5800 5800
Unit ekuivalen dipersediaan akir 1000 1000 500 500
Total unit ekuivalen 6800 6800 6.300 6.300

Rata-rata tertimbang biaya per unit ekuivalen di departemen pencampuran


ditentukan sbb:
Biaya departeme bahan tenaga
Sebelumnya baku kerja overhead
Biaya dipersediaan awal $ 1.532 $ 1.692 $ 57 $ 114
Biaya ditambahkan selama 12.000 16.940 3.660 7.320
Perioe berjalan
Tota biaya yang harus $ 13.532 $18.632 $3.717 $ 7.434
Dipertanggungjawabkan
Dibagi dengan unit ekuivalen 6800 6.800 6.700 6.300
Biaya per unit ekuivalen $ 1,99 $ 2,74 $ 0,95 $ 1,18

Asumsian bahwa perusahaan menggunakan akun buku besar yang terpisah untuk
departemen produksinya, ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya dari
departemen pencampuran ke epartemen pengalengan adalah:
Barang dalam proses—departemen pengalengan 37.700
Barang dalam proses-departemen pencampuran 37.700

21
Tiger Paint Company
Departemen Pencampuran
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan April, 20A

Skedul kuantitas Bahan Baku Tenga Kerja Overhad Jumlah


Persediaan Awal 800
Diterima dari departemen pearnaan 2000
Diterima ke proses di departemen pencampuran 4000
6.800
Ditransfer ke departemen pengalengan 5.800
Persediaan akhir 100% 50% 50% 1000
6800

Biaya Dibebenkan ke Departemen Total Unit Biaya


Biaya Ekuivalent Per Unit
Persediaan Awal:
Biaya departemen sebeumnya $ 1.532
Bahan Baku 1.692
Tenaga Kerja 57
Overhead Pabrik 114
Total Biaya Persediaan Awal $ 3.395

Biaya Ditambahkan Selama Periode Berjalan:


Biaya departemen sebelumya $ 12.000 6800 $ 1,99
Bahan Baku 16.940 6800 2,74
Tenaga Kerja 3.660 6300 0,59
Overhead Pabrik 7.320 6300 1,18
Total biaya ditambahkan selama periode berjalan $ 39.920
Total biaya dibebeankan ke departemen $ 43.315 $ 6,50

Biaya Dipertanggungjawabkan Sebagai Berikut % Unit Biaya Per Total


Unit Peny Ekuivalen Unit Biaya
Ditransfer ke departemen pengalengan 5800 100 5800 $ 6,50 $ 37.317
Barang dalam proses persediaan akhir:
Biaya departemen sebelumnya 1000 100 1000 $ 1,99 $1.900
Bahan Baku 1000 100 1000 2,74 2.740
Tenaga Kerja 1000 50 500 0,59 295
Overhead Pabrik 1000 50 500 1,18 590 5.615
Total Biaya Dipertanggungjawabkan $ 43.315

22
2.3 Sistem Perhitunan Biaya Berdasarkan Proses dengan Asumsi Aliran
Biaya FIFO
Pembuatan laporan biaya produksi dengan asumsi aliran biaya masuk
pertama keluar pertama (first in, first out-FIFO) ditunjukan dengan data American
Chair Company yang telah digunakan pada ilustrasi rata-rata tertimbang. Dari
ilustrasi tersebut, data produksi berikut ini tersedia untuk bulan Januari.
Pemotongan Perakitan
Jumlah unit di barang dalam proses, persediaan awal 100 180
Jumlah unit dimulai di departemen pemotongan 600
Jumlah unit yang ditransfer ke departemen perakitan 500
Jumlah unit diterima dari departemen pemotongan 500
Jumlah unit yang ditransfer ke persediaan barang jadi 580
Jumlah unit di barang dalam proses, persediaan akhir 200 100

Penyalia departemen melaporkan bahwa persediaan akhir barang dalam


proses 60% selesai untuk bahan baku departemen pemotongan dan 100% selesai
untuk bahan baku di departemen perakitan. Persediaan akhir 20% selesai untuk
tenaga kerja di departemen pemotongan dan 70% selesai di departemen perakitan.
Untuk overhead pabrik, persediaan akhir 40% selesai didepartemen pemotongan
dan 70% selesai di departemen perakitan.
Dalam asumsi aliran FIFO, biaya unt pertama yang ditransfer keluar dari
suatu departemen diaggap bearsal dari perseediaan awal. Jika unit dipersediaan
awal tidak sepenuhnya selesai, unit tersebut harus diselesaikan lebih dahulu
dengan biaya periode berjalan sebelum dapat ditransfer keluar dari departemen
tersebut.
Asumsikan bahwa laporan biaya produksi dari biaya sebelumnya yaitu bulan
desember, mengindikasikan bahwa persediaan akhir dibulan Desember
(persediaan awal bulan Januari) adalah 80% selesai untuk bahan baku
didepartemen pemotongan dan 40% selesai untuk bahan baku didepartemen
perakitan. Persediaan adalah 40% selesai untuk tenaga kerja didepartemen
pemotongan dan 20% selesai didepartemen perakitan. Untuk overhead pabrik,

23
persediaan adalah 60% selesai didepartemen pemotongan an 20% selesai
didepartemen perakitan.
Data biaya untuk bulan Januari adalah sbb:
Pemotongan Perakitan
Barang dalam proses, persediaan awal:
Biaya dari departemen sebelumnya $8.320
Bahan baku $1.892 830
Tenaga kerja 400 475
Overhead pabrik 796 518

Biaya yg ditambahkan ke proses selama periode berjalan:


Bahan baku $13.608 $7.296
Tenaga kerja 5.000 9.210
Overhead pabrik 7.904 11.052

Unit produk yan ditransfer dari departemen pemotongan adalah 100% selesai
untuk semua elemen biaya ditambahkan selama periode berjalan didepartemen
pemotongan. Dari 500 unit yang ditransfer, 100 berasal dari persediaan awal. Oleh
karena persediaan awal hanya 80% selesai untuk bahan baku, 40% selesai untuk
tenaga kerja, dan 60% selesai untuk overhead, maka penyelesaian unit di
persediaan awal hanya memerlukan penambahan 20% untuk bahan baku, 60%
untuk tenaga kerja, dan 40% untuk overhead. Semua biaya terebut berasal dari
biaya ditambahkan selama periode berjalan (100 unit x 20% untuk menyelesaikan
= 20 unit ekuivalen untu bahan baku; 100 unit x 60% untuk menyelesaikan = 60
unit ekuivvalen untuk tenaga kerja; an 100 unit x 40% untu menyelesaikan = 40
unit ekuivalen untuk ovverhead). Sisa unit yang ditransfer ke departemen
perakitan selama periode ini hanya terdiri dari biaya periode berjalan (500 unit
yang ditransfer-100 dari persediaan awal = 400 unit yang dimulai dan diselesaikan
di periode berjalan, masing-masing terdiri atas satu unit ekuivalen masing-masing
untuk bahan baku, tenaga kerja, dan overhead). Persediaan akhir adalah 60%
selesai untuk bahan baku (200 unit x 60% selesai = 120 unit ekuivvalen bahan
baku), 20% selesai untuk tenaga kerja (200 unit x 20% selesai = 40 unit

24
ekuivvalen tenaga kerja), dan 40 % selesai untuk overhead (200 unit x 40%
selesai = 80 unit ekuivalen untuk overhead).dengan demikian, unit ekuivalen
periode berjalan untuk setiap elemen biaya didepertemen pemotongan dihitung
sbb:

Bahan Tenaga
Baku kerja overhead
Biaya ditambahkan selama periode berjalan:
Unit ekuivalen dipersediaan awal 20 60 40
Unit ekuivalen dimulai dan diselesaikan 400 400 400
Diperiode berjalan
Unit ekuivalen dipersediaan akhir 120 40 80
Total unit ekuivalen dari biaya periode berjalan 540 500 520
Alternatif lainnya, jumlah unit ekuivalen dari periode berjalan dapat hitung
denan mengurangi jimlah unit ekuivalen dipersediaan awal dari jumlah unit
ekuivalen yang dihitung apabila metode perhitungan biaya rata-rata tertimbang
digunakan. Ekuivalensi ini ditunjukan menggunakan data yang sama sbb:

Bahan Tenaga
Baku kerja overhead
Unit ekuivalen ditransfer keluar 500 500 500
Unit ekuivalen dipersediaan akhir 120 40 80
Total Unit ekuivalen 620 540 580
Dikurangi unit ekuivalen dipersedian awal 80 40 60
Unit ekuivalen dibiaya periode berjalan 540 500 520

Tanpa memedulikan cara yan diguakan untuk menghitung unit ekuivalen perioe
berjalan, biaya per ekuivalen nit untuk setiap elemen biaya dari biaya
ditambahkan selama periode berjalan didepartemen pemotongan adalah sbb:

Bahan tenaga
Baku kerja overhead
Biaya ditambahkan selama periode berjalan $13.608 $5.000 $7.904
Dibagi dengan unit ekuivalen 540 500 520
Biaya per unit ekuivalen $ 25,20 $10,00 $15,20

Ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya dari departemen pemtongan ke


departemen perakitan adalah:

Barang dalam proses-departemen perakitan 24.960

Barang dalam proses-departemen pemotongan 24.960

25
American Chair Company
Departemen Pemotongan
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan April, 20A

Skedul kuantitas Bahan Baku Tenga Kerja Overhad Jumlah


Persediaan Awal 80% 40% 60% 800
Dimulai periode ini 600
700

Ditransfer ke departemen perakitan 500


Persediaan akhir 60% 20% 40% 200
700

Biaya Dibebenkan ke Departemen Total Unit Biaya


Biaya Ekuivalent Per Unit
Persediaan Awal:
Bahan Baku $ 1.892
Tenaga Kerja 400
Overhead Pabrik 796
Total Biaya Persediaan Awal $ 3.088

Biaya Ditambahkan Selama Periode Berjalan:


Bahan Baku $13.608 540 $25,20
Tenaga Kerja 5.000 500 10,00
Overhead Pabrik 7.904 520 15,20
Total biaya ditambahkan selama periode berjalan $ 26.512
Total biaya dibebeankan ke departemen $ 29.600 $ 50,40

Biaya Dipertanggungjawabkan Sebagai Berikut % Unit Biaya Per Total


Unit Peny Ekuivalen Unit Biaya
Ditransfer ke departemen perakitan
Dari persediaan awal $3.088
Biaya untuk menyelesaikan diperiode berjalan:
Bahan Baku 100 20 0 $25,20 504
Tenaga Kerja 100 60 60 10,00 600
Overhead Pabrik 100 40 40 15,20 608 $4.800
Dimulai dan diselesaikan diperioe berjalan 400 100 400 50,40 20.160
Total Biaya Dipertanggungjawabkan $ 24.960
Barang dalam proses, perseiaan akhir:
Bahan baku 200 60 120 $25,20 $3.024
Tenaga kerja 200 20 40 10,00 400
Overhead pabrik 200 40 80 15,20 1.216 4.640
Total biaya dipertanggungjawabkan $29.600

26
Ketika biaya dari unit ditransfer dari departemen pemotongan kedepartemen
perakitan telah ditentukan, laporan biaya produksi untuk departemen perakitan
dapat dibuat. Dari 580 unit yang ditransfer kedepartemen perakitan ke barang jadi
selama bulan Januari, 180 unit berasal dari persediaan awal. Unit di persediaan
awal adalah sepenuhnya selesai untuk departemen sebelumnya, seperti semua unit
didepartemen pemotonggan; tetapi hanya 40% selesai untuk bahan baku ddan
hanya 20% selesai untuk biaya konversi. Unit dipersediaan awal membutuhan
tambahan 60% bahan baku periode berjalan (180 unit x 60% untuk menyelesaikan
= 108 unit ekuivalen untuk bahan baku) dan 80% biaya konversi periode berjalan
(180 unit x 80% unteuk menyelesaikan = 144 unit ekuivalen tenaga kerja dan
overhead). Sisa unit yang ditransfer kepersediaan barang jadi hanya terdiri dari
biaya periode berjalan (total 580 unit yan ditransfer-180 unit dari persediaan awal
= 400 unit yang dimulai dan diselesaikan diperiode berjalan, masing-masing berisi
satu unit ekuivalen penuh masing-masing untuk biaya departemen sebelumnya,
bahan baku, tenaga kerja, dan overhead). Persediaan akhir sepenuhnya selesai
terhadap departemen sebelumnya dan bahan baku (100 unit ekuivalen untuk biaya
departemen sebelumnya dan bahan baku) tetapi hanya 70% selesai untuk biaya
konversi (100 unit x 70% selesai 70 unit ekuivalen tenaga kerja dan overhead).
Ekuivalen unit pwriode berjalan diepartemen perakitan ditentukan sbb:

Biaya dept Bahan Tenaga


Sebelumnya Baku kerja overhead
Biaya ditambahkan selama periode berjalan:
Unit ekuivalen dipersediaan awal 0 108 144 144
Unit ekuivalen dimulai dan diselesaikan 400 400 400 400
Diperiode berjalan
Unit ekuivalen dipersediaan akhir 100 100 70 70
Total unit ekuivalen dari biaya periode berjalan 500 608 614 614

27
Biaya ditambahkan selama periode berjalan per unit ekuivalen didepartemen
perakitan ditentukan sbb:

Biaya dept Bahan Tenaga


Sebelumnya Baku kerja overhead
Biaya ditambahkan selama periode berjalan $24.960 $7.296 $9.210 $11.052
Dibagi dengan unit ekuivalen 500 608 614 614
Biaya per unit ekuivalen $ 49,92 $12,00 $ 5,00 $18,00
Ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya dari departemen perakitan ke
Persediaan barang jadi adalah sbb:

Persediaan barang jadi 54.159

Barang dalam proses-departemen perakitan 54.159

28
American Chair Company
Departemen Perakitan
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan April, 20A

Skedul kuantitas Bahan Baku Tenga Kerja Overhad Jumlah


Persediaan Awal 40% 20% 20% 180
Diterima dari departemen pemotongan 500
680

Ditransfer ke barang jadi 580


Persediaan akhir 100% 70% 70% 100
680

Biaya Dibebenkan ke Departemen Total Unit Biaya


Biaya Ekuivalent Per Unit
Persediaan Awal:
Biaya departemen sebelumnya $ 8.320
Bahan Baku 830
Tenaga Kerja 475
Overhead Pabrik 518
Total Biaya Persediaan Awal $ 10.143

Biaya Ditambahkan Selama Periode Berjalan:


Biaya departemen sebelumnya $24.960 500 $49,92
Bahan Baku 7.296 608 12,00
Tenaga Kerja 9.210 614 15,00
Overhead Pabrik 11,052 614 18,00
Total biaya ditambahkan selama periode berjalan $ 52.518
Total biaya dibebeankan ke departemen $ 62.661 $ 94,92

Biaya Dipertanggungjawabkan Sebagai Berikut % Unit Biaya Per Total


Unit Peny Ekuivalen Unit Biaya
Ditransfer ke barang jadi
Dari persediaan awal $10.143
Biaya untuk menyelesaikan diperiode berjalan:
Bahan Baku 180 60 108 $12,00 1.296
Tenaga Kerja 180 80 144 15,00 2.160
Overhead Pabrik 180 80 144 18,00 2.592 $16.191
Dimulai dan diselesaikan diperiode berjalan 400 100 400 94,92 37.968
Total Biaya Ditransfer ke barang jadi $ 54.159
Barang dalam proses, persediaan akhir:
Biaya departemen sebelumnya 100 100 100 $49,92 $4.992
Bahan baku 100 100 100 12,00 $1.200
Tenaga kerja 100 70 70 15,00 1.050
Overhead pabrik 100 70 70 18,00 1.260 8502
Total biaya dipertanggungjawabkan $62.661

29
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada umumnya, sistem perhitungan biaya berdasarkan proses lebih


ekonomis dibandingkan denan sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan.
Sebaliknya, sistem perhitungan biaya berdasarkan proses hanya ddapat digunakan
apabila yang diproduksi dalam satudepartemen atau pusat biaya adalah produk
sejenis atau hmogen. Konsep akumulasi biaya proses kemuian diilustrasikan
engan contoh-contoh laporan biaya prouksi dan ayat jurnal umum teerkait yan
diperlukan untuk mencatat pembebanan ke departemen produksi untuk biaya yan
terjadi selama periode berjalan dan untuk mentransfer biaya dari satu departemen
ke departemen lain dan akhirnya ke persediaan barang jadi.
Laporan biaya produksi (cost of production report) adalah kertas kerja
yang menampilkan jumlah biaya yang diakumulasikan dan di bebankan ke
produksi selama satu bulan atau periode lain. Laporan tersebut juga merupakan
sumber informasi untuk menyusun ayat jurnal ikhtisar guna mencatat biaya dari
unti-unit yang ditransfer dari satu departemen produksi kepada departemen
proseksi lain dan akhirnya ke persediaan barang jadi.

30

Anda mungkin juga menyukai