Disusun oleh:
MIRZA MAULANA ANSORI
243222010
Dosen :
YULI YANTI WULANSARI
UNIVERSITAS MA'ARIF HASYIM
LATIF
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
KEWIRAUSAHAAN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa di panjatkan kepada kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
atas semua limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
yang sangat sederhana.
Harapan saya semoga makalah yang tersusun ini dapat bermanfaat sebagai
salah satu pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya saya dapat memperbaiki isi ataupun bentuk makalah ini
menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................4
1.3 TUJUAN PENULISAN................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 AKUMULASI BIAYA PROSES.....................................................6
2.1.1 PERHITUNGAN BIAYA PER DEPARTEMEN..............................
6
2.1.2 ALIRAN PRODUKSI SECARA FISIK......................................... 7
2.1.3 AKUTANSI UNTUK BIAYA BAHAN BAKU, TENAGA KERJA
DAN OVERHEAD..................................................................................
10
2.2 LAPORAN BIAYA PRODUKSI..................................................
12
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN.............................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1AKUMULASI BIAYA PROSES
Tujuan penting dari sistem perhitungan biaya mana pun adalah menentukan biaya
dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Sistem perhitungan biaya
sebaiknya ekonomis untuk dioperasikan dan membebankan sejumlah biaya ke setiap
produk sedemikian rupa sehingga mencerminkan dengan wajar biaya dari sumber
daya yang digunakan untuk memproduksi produk tersebut. Karena setiap perusahaan
memiliki perbedaan dalam hal teknologi manufaktur, organisasi produksi dan bauran
produk, maka dapat diperkirakan bahwa sistem perhitungan biayanya juga berbeda.
Sistem perhitungan sebaiknya disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan
perusahaan.
dalam aliran produk parallel, bagian tertentu dari pekerjaan dilakukan secara
stimulan dan kemudian di satukan dalam satu atau lebih proses final untuk
menyelesaikan dan di transfer ke barang jadi.
Bahan baku
Tenaga kerja
Overhead tenaga kerja
Pabrik overhead
pabrik
Tenaga kerja
Overhead
Pabrik
Tenaga kerja
Overhead
pabrik
2.1.1 Akuntansi untuk Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan Overhead
a) Biaya bahan baku
Dalam perhitungan biaya pesanan, bukti permintaan bahan baku merupakan
dasar pembebanan biaya bahan baku langsung ke pesanan tertentu. Dalam
perhitungan biaya proses,rincian dikurangi karena bahan baku dibebankan ke
departemen dan bukannya ke pesanan, dan hanya ada sedikit departemen yang
menggunakan bahan baku. Bukti permintaan bahan baku dapat berguna untuk
pengandalian bahan baku. Jika bukti permintaan bahan baku tidak diberi harga secara
individual, biaya bahan baku yang digunakan dapat di tentukan diakhir periode
produksi melalui pendekatan persediaan periodic yaitu, menambahkan pembelian ke
persediaan awal dan mengurangkannya dengan persediaan akhir.
10
11
2.2 Laporan Biaya Produksi
Dalam perhitungan biaya berdasarkan proses, semua biaya yang dapat
dibebankan ke departemen diikhtisarkan dalam laporan biaya produksi departemen.
Laporan biaya produksi (cost of production report) adalah kertas kerja yang
menampilkan jumlah biaya yang diakumulasikan dan di bebankan ke produksi selama
satu bulan atau periode lain. Laporan tersebut juga merupakan sumber informasi
untuk menyusun ayat jurnal ikhtisar guna mencatat biaya dari unti-unit yang
ditransfer dari satu departemen produksi kepada departemen proseksi lain dan
akhirnya ke persediaan barang jadi.
Laporan biaya produksi untuk suatu departemen dapat memiliki banyak
bentuk atau format, tetapi sebaiknya laporan tersebut menunjukkan ;
1. biaya total dan biaya per unit dari pekerjaan yang diterima dari satu atau beberapa
departemen lainnya
2. biaya total dan biaya per unit dari bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik
yang ditambahkan oleh departemen tersebut.
3. biaya dari persediaan barang dalam proses awal dan akhir, dan
4. biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke persediaan barang jadi.
Bagian biaya dari laporan tersebut biasanya dibagi menjadi dua bagian; satu
bagian menunjukkan total biaya yang harus di pertanggungjawabkan oleh departemen
yang bersangkutan, dan bagian berikutnya menunjukkan disposisi dari biaya tersebut.
Total biaya yang dilaporkan di bagian pertama harus sama dengan total biaya yang
dilaporkan di bagian kedua. Laporan biaya produksi juga dapat memasukkan skedul
kuantitas, yang menunjukkan total jumlah unit produk yang harus
dipertanggungjawabkan oleh suatu departemen dan disposisi dari unit-unit tersebut.
Informasi dalam skedul kuantitas digunakan untuk menentukan jumlah unit produksi
ekuivalen untuk setiap elemen biaya, yang kemudian digunakan untuk menentukan
biaya departemental per unit.
12
Suatu unit ekuivalen adalah jumlah dari suatu sumber daya (bahan baku,
tenaga kerja, atau overhead) yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit produk.
Misalnya saja, jika tiga unit produk di persediaan akhir masing-masing memiliki
sepertiga dari bahan baku yang diperlukan untuk menyelesaikan produk tersebut,
maka jumlah total bahan baku yang digunakan oleh ketiga unit tersebut akan setara
dengan jumlah bahan baku yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit produk (3
unit fisik x 1/3 selesai = 1 unit ekuivalen untuk bahan baku). Oleh karena unit-unit ini
merupakan unit hipotesis dan bukannya unit fisik, maka unit itu disebut sebagai unit
ekuivalen
13
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Laporan biaya produksi (cost of production report) adalah kertas kerja yang
menampilkan jumlah biaya yang diakumulasikan dan di bebankan ke produksi selama
satu bulan atau periode lain. Laporan tersebut juga merupakan sumber informasi
untuk menyusun ayat jurnal ikhtisar guna mencatat biaya dari unti-unit yang
ditransfer dari satu departemen produksi kepada departemen proseksi lain dan
akhirnya ke persediaan barang jadi.
14