BAB I
PENDAHULUAN
Beberapa hormon dan autakoid dapat memengaruhi LFG dan aliran darah
ginjal Diantaranya yaitu norepinefrin, epinefrin, dan endotelin dan menyebabkan
konstriksi pembuluh darah ginjal dan menurunkan LFG. Hormon yang
mengakibatkan kontriksi arteriol dan eferen sehingga menyebabkan penurunan
LFG dan aliran darah ginjal, antara lain ialah norepinefrin d an ep i nefrin yang jika
dilepaskan dari medula adrenal. Pada umumnya kadar hormone-hormon tersebut
dalam darah sejajar dengan aktivitas system saraf simpatis; jadi norepinefrin dan
epinefrin hanya member sedikit pengaruh pada hemodinamika ginjal kecuali dalam
kondisi yang ekstrem, seperti pendarahan hebat.
2.4.2 Reabsorbsi
2.4.3 Sekresi
Sekitar 50 persen kalsium total dalam plasma (5 mEq/L) berada dalam bentuk
terionisasi, yaitu benttuk yang memiliki aktivitas biologis pada membran sel.
Sisanya terikat pada protein plasma (sekitar 40 persen) atau dalam ikatan komples
dalam bentuk nonionisasi dengan anion-anion seperti fosfat dah sitrat (sekitar 10 %).
Perubahan konsentrasi ion hidrogen plasma dapat memengaruhi derajat ikatan
kalsium dengan protein plasma . Pada asidosis lebih sedikit kalsium berikatan
dengan protein plasma. Sebaliknya, pada alkalosis, sebagian besar kalsum terikat
pada protein plasma. Oleh karena itu, pasien dengan alkalosis lebih rentan
terhadap tetani hipokalsemik.
Kontrol Ekskresi Kalsium oleh Ginjal
Kalsium difiltrasi dan direabsorbsi oleh ginjal tetapi tid ak disekresikan.
Hanya sekitar 50% kalsium plasma yang terionisasi dan sisanya terikat pada
protein plama atau dalam kompleks dengan anion seperti fosfat Oleh karena itu
hanya sekitar 50 % kalsium plasma dapat difiltrasi glomerulus. Normalnya sekitar
99% kalsium yang difiltrasi akan direabsorbsi oleh tubulus, dan hanya sekitar 1 %
kalsium yang difiltrasi akan diekskresikan. Sekitar 65% kalsium yang difiltrasi akan
direabsorbsi tubulus proksimal, 25-30% direabsobsi di ansa Henle, dan 4-9 persen
direabsorbsi di tubulus distal dan tubulus koligens. Pola reabsorpsi ini mirip
dengan pola reabsorpsi pada natrium.
Seperti ha1nya ·dengan ion-ion lain, ekskresi kalsium disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh. Dengan peningkatan asupan kalsium, terdapat juga peningkatan
ekskresi kalsium ginjal, walaupun sebagian besar peningkatan asupan kalsium
dibuang dalam feses. Dengan hilangnya kalsium, ekskresi kalsium oleh ginjal
menurun sebagai akibat dari peningkatan reabsorpsi tubulus.
Pengaturan Ekskresi Fosfat Ginjal
2.8