Anda di halaman 1dari 3

Nama :Widiah Anggita

NIM :2008459
Tugas :Membuat esai

Manusia Sebagai Makhluk Pendidikan

Manusia dalam mengembangkan kemampuan manusiawinya membutuhkan


pendidikan yang nantinya akan berfungsi dalam kehidupannya kelak. Pendidikan
secara teknis adalah proses yang terjadi di dalam masyarakat melalui Lembaga-
lembaga pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi dan lembaga-lembaga
lainnya, yang dengan sengaja mentransformasi warisan budayanya, yaitu
pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan-keterampilan dari generasi ke generasi.
Sebagai suatu proses, pendidikan melibatkan perbuatan belajar itu sendiri; dalam
hal ini pendidikan sama artinya dengan perbuatan mendidik seseorang atau
mendidik diri sendiri. Manusia adalah makhluk bertanya, ia mempunyai hasrat untuk
mengetahui segala sesuatu. Atas dorongan hasrat ingin tahunya, manusia tidak hanya
bertanya tentang berbagai hal yang ada di luar dirinya, tetapi juga bertanya tentang
dirinya sendiri. Dalam rentang ruang dan waktu, manusia selalu berupaya mengetahui
dirinya sendiri. Hakikat manusia dipelajari melalui berbagai pendekatan (common
sense, ilmiah, filosofis, religi) dan melalui berbagai sudut pandang (biologi, sosiologi,
antropobiologi, psikologi, politik). (Guhal & Guhal, 2019)
Eksistensi manusia bersifat terbuka memiliki arti bahwa manusia adalah
makhluk yang belum selesai mengadakan dirinya sendiri. Dalam konteks
pendidikan manusia menjadi manusia adalah untuk menjadi manusia dewasa atau
untuk mencapai kedewasaanya. Manusia menjadi manusia yang sebenarnya jika
manusia mampu merealisasikan hakikatnya secara total maka pendidikan
hendaknya merupakan upaya yang dilaksanakan secara sadar dengan bertitik tolak
pada asumsi tentang hakikat manusia. Dimana dalam mencapai kedewasaanya
dibutuhkan berbagai sarana dan prasarana untuk mencapainya. Karena itu Manusia
butuh dididik dan butuh mendidik diri. Dalam prinsip-prinsip antropologi hal
tersebut mengacu pada konsep hakikat manusia. Terdapat lima prinsip antropologi
yang mendasari peluang manusia untuk dapat dididik yaitu: 1.) Prinsip
potensialitas, 2.) prinsip dinamika, 3.) prinsip indivisualitas, 4.) prinsip sosialitas,
dan 5.) prinsip moralitas. (Syarifudin , 2020)
Praktik pendidikan memanusiakan manusia bisa dicontohkan dengan
berbagai macam jenis misalnya, anak disekolahkan oleh orang tuanya agar
mendapatkan pendidikan sehingga kelak nanti diharapkan dapat menjadi manusia
yang ideal. Bisa juga dengan pendidikan yangdiberikan oleh keluarga yang dapat
menciptakan sikao dan kepribadian anak. dsb
Jadi, Kesimpulam yang saya bisa ambil yaitu manusia (kita) sebagai
mahkluk pendidikan yang memang pada dasarnya membutuhkan pendidikan untuk
mewujudkan cita-cita yaitu menjadi manusia ideal. Dalam mencapai cita-cita
tersebut sebisa mungkin kita harus mengoptimalkan pendidikan. Dalam mencapai
tujuan tersebut tentunya manusia membutuhkan orang lain, dan setiap oranng
berhak atas tujuan hidupnya sendiri ingin menjadi apa dan bagaimana kelak, namun
dengan pendidikan lah anak dapat merealisasikan tujuan hidunya baik ( tidak
menjerumus ke hal negatif) Contoh orang tua membantu memberikan pendidikan
atau arahan kepada anak agar mereka dapat mencapai kedewasaanya dengan
optimal.
Referensi

Guhal, K., & Guhal, K. D. (2019). Hakikat Manusia dalam Mendidik Diri dan
Pendidikan sebagai Humanisasi. Program Studi Antropologi, Fakultas
Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya.
Syarifudin , T. (2020). Pedagogik Teoritis Sistematis . Bandung : Percikan Ilmu
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai