Anda di halaman 1dari 28

UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP NY.

M DALAM MENANGANI
PERMASALAHAN PENDERITA STROKE

Presentasi Kasus Kedokteran Keluarga


Untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Puskesmas Tawangsari

Oleh :

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
TAHAP I : KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Nama Kepala Keluarga : Ny. M
Umur : 50th
Alamat lengkap :
Bentuk Keluarga :

Pasien
No Nama Status L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Klinik

Belum Stroke & hipertensi


1 Ny. M P 50th SD - Ya
Kawin grade II
Kesimpulan
 Keluarga Ny. M berbentuk ……., didapatkan Ny. M, 50 tahun, ,dengan diagnosis
klinis stroke.

TAHAP II: STATUS PENDERITA


A. Anamnesis
1) Identitas penderita
 Nama : Ny. M
 Umur : 50 tahun
 Jenis : Perempuan
 Pekerjaan :-
 Pendidikan : SD
 Agama : Islam
 Alamat :
2) Tanggal periksa : 2 Oktober 2013
3) Keluhan Utama :
4) Riwayat Penyakit Sekarang :
5) Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat tekanan darah tinggi :
Riwayat sakit gula :
Riwayat sakit ginjal :
Riwayat alergi :
Riwayat mondok :
Riwayat Trauma :
6) Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit Serupa :
Riwayat sakit gula :
Riwayat sakit jantung :
Riwayat sakit ginjal :
Riwayat alergi :
Riwayat penyakit paru :
7) Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat makan berlemak, santan : disangkal
Riwayat minum minuman keras :disangkal
Riwayat olah raga teratur : disangkal
8) Riwayat Gizi
9) Riwayat Psiko Sosio Ekonomi

B. Anamnesis Sistem
 Keluhan utama :
 Kepala : pusing (-), rambut kepala tidak rontok, luka pada
kepala (-), benjolan/ borok di kepala (-)
 Mata : pandangan kabur (-/-)
 Hidung : pilek (-), mimisan (-)
 Mulut : sariawan (-), bibir pecah-pecah(-)
 Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-/-)
 Paru-paru : batuk (-), sesak (-)
 Sistem gastrointestinal: mual (-), muntah (-), magh (-)
 Sistem genitourinaria : BAK normal

C. Pemeriksaan Fisik (2 Oktober 2013)


1. Keadaan umum : tampak baik, compos mentis, gizi kesan….
2. Status gizi :
 BB : kg
 TB : cm
 BMI : kg/m2
 Kesan :
3. Tanda vital :
 TD : 160/ 80 mmHg
 Nadi : 74 x/menit
 RR : 20 x/menit
 Suhu : 36,50C

4. Pemeriksaan psikiatri
 Penampilan : penampilan sesuai umur, perawatan diri kurang
 Kesadaran : compos mentis GCS E4V5M6
 Afek :
 Psikomotor :
 Proses pikir : bentuk :
isi : waham (-), halusinasi (-), ilusi (-)
arus : koheren
 Insight : baik
5. Pemeriksaan neurologis
 Fungsi Luhur : dalam batas normal
 Fungsi Vegetatif : dalam batas normal
 Fungsi Sensorik : dalam batas normal
 Fungsi Motorik :
o Kekuatan otot
4 4
4 4

o Tonus
N N
N N

o Refleks fisiologis
+ +
+2 +2
+ +
+2 +2

o Refleks patologis
- -
- -

D. Diagnosis Holistik
1. Biologis : Stroke
2. Psikologis : Pasien adalah orang yang pendiam dan suka menyimpan masalah
sendiri serta jarang menceritakan apa yang dirasakannya oleh
keluarganya. Sejak sakit, pasien tidak bekerja.
3. Sosial : pasien semenjak sakit stroke tidak pernah mengikuti kegiatan di
lingkungan sekitar, dan hubungan dengan tetangga kurang baik
4. Lingkungan: ventilasi udara dan sinar di dalam rumah cukup, kebersihan di dalam
dan luar rumah kurang.

E. Penatalaksanaan
1. Non medikamentosa
• Cukup istirahat
• Diet tinggi karbohidrat dan tinggi protein
• Olah raga
• Mengurangi stres
• Tidak meludah sembarang tempat
• Edukasi keluarga
2. Medikamentosa

F. FOLLOW UP
Tanggal8 Maret 2013
S :sesak (-), batuk (+) jarang, nafsu makan baik
O :
• KU baik, compos mentis
• Tanda vital :
• T : 110/70mmHg
• RR: 22x/menit
• N : 104x/menit
• S:36,20C (p.axiler)
• Status Generalis : dalam batas normal.
• Status Neurologis : dalam batas normal.
• Status Mentalis : dalam batas normal.
A : TBC paru
P :
• Terapi medikamentosa
• FDC fase intensif 3kap/ hari
• Non medikamentosa
• Cukupistirahat
• Diet tinggi karbohidrat dan tinggi protein
• Olahraga
• Mengurangi stress
• Tidak meludah sembarang tempa
• Edukasi keluarga

Tanggal13 Maret 2013


S :sesak (-), batuk (+) jarang, nafsu makan berkurang
O :
• KU baik, compos mentis
• Tanda vital :
• T : 130/60mmHg
• RR: 22x/menit
• N : 100x/menit
• S:36,20C (p.axiler)
• Status Generalis : dalam batas normal.
• Status Neurologis : dalam batas normal.
• Status Mentalis : dalam batas normal.
• Pemeriksaan dahak : BTA (-)
A : TBC paru
P :
• Terapi medikamentosa
• FDC fase lanjutan 3kap, 3x perminggu
• Non medikamentosa
• Cukup istirahat
• Diet tinggi karbohidrat dan tinggi protein
• Olah raga
• Mengurangi stress
• Tidak meludah sembarang tempa
• Edukasi keluarga

G. FLOW SHEET
N Tangga Keluhan Dan TerapiMedikamento Terapi Non Target Planning
o l PemeriksaanFisi sa Medikamentosa
k
1 13 Keluhan (-) FDC fase lanjutan 3 Cukupistirahat Mengobat Kontrolruti
Maret Pemeriksaan kap, 3x perminggu Diet tinggi i penyakit n untuk
2013 dahak: BTA (-) karbohidratdanting TBC paru memantau
gi protein pada efektifitas
Olahraga pasien OAT,
Mengurangistress dan pemeriksaa
Tidak meludah mencegah n screaning
sembarang tempa penularan untuk
Edukasi keluarga terhadap anggota
keluarga keluarga
dan yang
lingkunga tinggal
n sekitar dalam satu
rumah

TAHAP III :IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA


A. FUNGSI HOLISTIK
 Fungsi Biologis : Merupakan extended family yang terdiri dari : Tn. S, Ny. A,
Sdri. A, Sdr B, An A, An D dan An. L
 Fungsi Psikologis : Hubungan keluarga terjalin akrab dan harmonis dengan
kemampuan menyelesaikan masalah secara musyawarah
 Fungsi Sosial : Mengikuti kegiatan masyarakat dan komunikasi cukup baik,
menyalahkan lingkungan sebagai penyebab sakit yang diderita
 Fungsi Ekonomi dan pemenuhan kebutuhan : penghasilan keluarga sekitar
Rp.3.000.000,00/ bulan. Penderita sehari-harinya makan sebanyak 3x, dengan
nasi, sayur dan lauk pauk seperti telur, tahu, tempe, kadang-kadang dilengkapi
daging, buah dan susu.
 Kesimpulan :Keluarga TnS yang berbentuk extended family, didapatkan Tn. S,
seorang laki-laki, sebagai suami dengan TBC Paru.

B. FUNGSI FISIOLOGIS
Tn. S Ny. A Sdri. A Sdr. B
A 2 2 2 2
P 2 2 2 2
G 2 2 2 2
A 1 1 2 2
R 2 2 2 2
TOTA 9 9 10 10
L

Rata-rata = (9+9+10+10)/4
= 9,5
Kesimpulan :Fungsi fisiologis keluarga Tn. Sbaik

C. FUNGSI PATOLOGIS
SUMBER PATOLOGI
Sosial Interaksi sosial kurang
Kultur Ada beberapa tradisi budaya yang masih diikuti
Religius Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran agama,
ketaatan ibadah cukup baik.
Ekonomi Ekonomi keluarga ini tergolong cukup menurut UMR
(Rp.3.000.000,00)
Edukasi Pendidikan ayah tidak menamatkan pendidikan wajib 9
tahun.
Medikal Ketika sakit, penderita dan keluarga biasa berobat ke
Puskesmas, Posyandu dan Bidan.

D. GENOGRAM

Tn. D Ny. D Tn. I Ny. G

Ny. A Ny. A Ny. A

Ny.U Tn.W Tn. S Tn. T Tn. K Ny. G Ny. A Tn. L Ny. R

Sdr. Y Sdr. B Sdr. N Sdr. W Sdr. S Sdr. M Sdr.A Sdr. B

An. J An. H An. G An. T An. E An. R An. A An. D An. L

E. POLA INTERAKSI KELUARGA


Tn. S Ny. A

Sdr. B Sdri. A

An. A An. D An. L

F. FAKTOR PERILAKU DAN NON PERILAKU


k
p
S
:
a
d
n
i
T
a
u
k
g
n
i
L :
n
a
h
a
m
u
r
:
k
a
F
o
t
e
g
u
h
:
r
.
T
n
a
y
t
l
K
k
P
k
r
F
o
t
d
n
p
a
u
l
e
K
i
J
:
n
t
a
h
e
s
k
r
:
k
a
d
i
t
S
t
i
a
g
r
t
i
s
a
k
y
r
c
k
e
s
i
h
u
a
b
l
g
t
m
n
o
d
S
.
T p
n
u
r
a
t
n
o
p
m
h
u
i
l
,
n
t
a
e
s
g
Y
k
P
n
T
S
a
l
i
e
p
k
o
r
t
.
u
r
e
d
s
t
i
k
a
y
n
p
b
t
i
y
e
j
a
n
u
k
g
o
d
s
S
u
k
l
a
p
k
a
e
d
s
k
n
t
i
r
p
b a
p
u
r
e
s
t
i
n
t
k
u
c
a
l
i
r
e
p u
k

G. FAKTOR INDOOR DAN OUTDOOR

INDOOR OUTDOOR
• Ruangan di dalam rumah  Rumah penderita memiliki pagar dan pekarangan
terdiri dari : satu ruang tamu, cukup luas.
dua ruang keluarga, tiga  Di samping rumah terdapat selokan yang berjalan
kamar tidur, ruang makan, lancar. Jalanan di depan rumah sudah diaspal.
dapur, gudang dan kamar  Disekitar rumah masih banyak terdapat pepohonan
mandi. yang besar.
• Penerangan rumah kurang.  Jarak antar rumah berdekatan.
• Atap rumah tersusun dari
genteng dan ditutup asbes.
• Ventilasi kurang.
• Rumah tidak memenuhi
standar rumah sehat
SIMPULAN FUNGSI KELUARGA
FUNGSI KETERANGAN

Holistik Kurang

Fisiologis Baik

Patologis Kurang

Genogram Baik

Pola interaksi Baik

Faktor perilaku Baik

Faktor non perilaku Kurang

Faktor indoor Kurang

Faktor outdoor Kurang

PRIORITAS MASALAH

Jumlah
I T R
No. Daftar Masalah IxTxR
P S SB Mn Mo Ma
1. Lingkungan 5 5 5 4 4 4 4 32000
yang kurang
memenuhi syarat
kesehatan
2. Fungsi Holistik 4 3 4 2 3 2 2 1152
3. Fungsi patologis 4 3 3 2 4 3 3 2592
(edukasi)

Keterangan:
 I : Importancy (pentingnya masalah)
 P : Prevalence (besarnya masalah)
 S : Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)
 SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)
 T : Technology (tehnologi yang tersedia)
 R : Resources (sumber daya yang tersedia)
 Mn : Man (tenaga yang tersedia)
 Mo : Money (sarana yang tersedia)
 Ma : Material (pentingnya masalah)
 Dari indikator di atas, terdapat beberapa kriteria, antara lain :
1 = tidak penting
2 = agak penting
3 = cukup penting
4 = penting
5 = sangat penting
 Kesimpulan :Prioritas masalah yang diambil dari keluarga Tn. S adalah
lingkungan rumah pasien kurang memenuhi syarat kesehatan.

TAHAP IVHUBUNGAN PRIORITAS MASALAH DENGAN TBC PARU YANG


DIDERITA Tn. S
A. MasalahMedis : TBC paru
B. Masalah Non Medis
1. Faktor perilaku : -
2. Faktor non perilaku:
a. Lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan
b. Banyaknya penderita penyakit serupa di lingkungan sekitar
C. Hubungan Prioritas Masalah dengan TBC paruyang Diderita Tn. S
• Pengetahuan dan sikapà Tn. S kurang memperhatikan kesehatannya dan tidak
tahu factor – factor resiko terjadinya TBC paru seperti banyaknya penderita
serupa dilingkungannya dan lingkungan yang kurang sehat.

Ny. S memiliki pola hidup yang kurang baik, yaitu jarang berolahraga, tidak
mengontrol asupan makanan seperti rendah lemak tinggi serat, dan tidak rutin
memeriksakan dirinya ke Puskesmas terdekat untuk mengontrol kadar gula darahnya.
Asupan makanan yang tidak tepat kebutuhan dan tidak teratur akan mengakibatkan
resistensi insulin di perifer sehingga kadar gula dalam darah akan meningkat. Selain
itu, jarangnya aktivitas fisik yang dilakukan mengakibatkan penurunan perfusi
jaringan sehingga gula yang berada dalam darah tidak dapat masuk ke dalam organ-
organ target (PAPDI, 2006).
Pengobatan diabetes mellitus dilakukan dengan pengendalian glukosa darah,
tekanan darah, berat badan, dan profil lipid melalui pengelolaan pasien secara holistik
dengan mengajarkan perawatan mandiri dan perubahan perilaku. Pilar
penatalaksanaan DM meliputi edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, dan
intervensi farmakologis (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2011).

TAHAP VA :SIMPULAN (DIAGNOSIS HOLISTIK)


• Diagnosis Biologis :TBC paru
• Diagnosis Psikologis :Stres karena merasa tertular penyakit dari tetangganya
• Diagnosis Sosial :Kondisi lingkungan dan rumah yang kurang sehat,
hubungan dengan tetangga berlangsung baik, pasien cukup mengerti akan
penyakitnya. Untuk status ekonomi pasien, tingkat kesejahteraan pasien baik.

TAHAP VB :SARAN ( KOMPREHENSIF)


1. Promotif :
Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakit TBC paru yang terjadi akibat dari
kurangnya kesehatan lingkungan. Memberikan informasi tentang pentingnya
keteraturan pengobatan TBC paru, lingkungan hidup yang sehat, pengaturan pola
makan, dan peningkatan kebugaran jasmani.
2. Preventif :
Kebersihan perorangan, anjuran menutup mulut bagi penderita saat batuk dan bersin,
edukasi kepada penderita agar tidak meludah di sembarang tempat, menjaga
kebersihan lingkungan. Pemeriksaan kesehatan awal, berkala & khusus .
Pengawasan dan penyuluhan untuk mendorong pasien TBC bertahan pada pengobatan
yang diberikan (tingkat kepatuhan) dilaksanakan oleh seorang “Pengawas Obat”
Case-finding secara aktif, mencakup identifikasi TBC pada orang yang dicurigai dan
rujukan pemeriksaan dahak dengan mikroskopis secara berkala.
Membuat “Peta TBC”, sehingga ada gambaran lokasi tempat kerja yang perlu
prioritas penanggulangan TBC bagi pekerja –Pengelolaan logistik 
3. Kuratif :
Minum obat dengan kontrol rutin, pemeriksaan dahak secara berkala.
4. Rehabilitatif :
Olah raga secara teratur untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

PAPDI.2006. Buku Ajar PenyakitDalamJilid III.Jakarta


:PusatPenerbitanDepartemenIlmuPenyakitDalam FKUI. Pp 1864-1865.

PerkumpulanEndokrinologi Indonesia.2011. KonsensusPengelolaandanPencegahan Diabetes


MelitusTipe 2 di Indonesia.PERKENI. Jakarta. Pp 1-49.
LAMPIRAN
FUNGSI FISIOLOGI KELUARGA
Keterangan : Di isi untuk setiap anggota keluarga ( semua yang ada dalam satu rumah)

Nama Sering K
Anggota (Skor 2) adang
Keluarga : Tn B (Skor
Posisi 1)
dalam keluarga :
Menantu pasien
Saya 
puas bahwa
saya dapat
kembali ke
keluarga saya
bila saya
menghadapi
masalah
Saya 
puas dengan
cara keluarga
saya membahas
dan membagi
masalah dengan
saya
Saya 
puas dengan
cara keluarga
saya menerima
dan mendukung
keinginan saya
untuk
melakukan
kegiatan baru
atau arah hidup
yang baru
Saya 
puas dengan
cara keluarga
saya
mengekspresika
n kasih
sayangnya dan
merespon emosi
saya seperti
kemarahan,
perhatian, dll
Saya 
puas dengan
cara keluarga
saya dan saya
membagi waktu
bersama - sama
APGAR SCORE : Fungsi Keluarga :

FUNGSI FISIOLOGI KELUARGA


Keterangan : Di isi untuk setiap anggota keluarga ( semua yang ada
dalam satu rumah)
N S K J
ama e a a
Anggota r d r
Keluarga i a a
: Ny As n n n
P g g g
osisi ( (S (
dalam S k S
keluarga k or k
: Anak o 1) o
pasien r r
2 0
) )
S 
aya puas
bahwa
saya
dapat
kembali
ke
keluarga
saya bila
saya
menghad
api
masalah
S 
aya puas
dengan
cara
keluarga
saya
membaha
s dan
membagi
masalah
dengan
saya
S 
aya puas
dengan
cara
keluarga
saya
menerim
a dan
menduku
ng
keingina
n saya
untuk
melakuka
n
kegiatan
baru atau
arah
hidup
yang
baru
S 
aya puas
dengan
cara
keluarga
saya
mengeks
presikan
kasih
sayangny
a dan
merespon
emosi
saya
seperti
kemaraha
n,
perhatian
, dll
S 
aya puas
dengan
cara
keluarga
saya dan
saya
membagi
waktu
bersama
- sama
APGAR Fungsi Keluarga :
SCORE :

FUNGSI FISIOLOGI KELUARGA


Keterangan : Di isi untuk setiap anggota keluarga ( semua yang ada
dalam satu rumah)
N S K J
ama e a a
Anggota r d r
Keluarga i a a
: Ny Am n n n
P g g g
osisi ( (S (
dalam S k S
keluarga k or k
: o 1) o
Menantu r r
pasien 2 0
) )
S 
aya puas
bahwa
saya
dapat
kembali
ke
keluarga
saya bila
saya
menghad
api
masalah
S 
aya puas
dengan
cara
keluarga
saya
membaha
s dan
membagi
masalah
dengan
saya
S 
aya puas
dengan
cara
keluarga
saya
menerim
a dan
menduku
ng
keingina
n saya
untuk
melakuka
n
kegiatan
baru atau
arah
hidup
yang
baru
S 
aya puas
dengan
cara
keluarga
saya
mengeks
presikan
kasih
sayangny
a dan
merespon
emosi
saya
seperti
kemaraha
n,
perhatian
, dll
S 
aya puas
dengan
cara
keluarga
saya dan
saya
membagi
waktu
bersama
- sama
APGAR Fungsi Keluarga :
SCORE :
FUNGSI FISIOLOGI KELUARGA
Keterangan : Di isi untuk setiap anggota keluarga ( semua yang ada
dalam satu rumah)
N S K J
ama e a a
Anggota r d r
Keluarga i a a
: Tn S n n n
P g g g
osisi ( (S (
dalam S k S
keluarga k or k
: pasien o 1) o
r r
2 0
) )
S 
aya puas
bahwa
saya
dapat
kembali
ke
keluarga
saya bila
saya
menghad
api
masalah
S 
aya puas
dengan
cara
keluarga
saya
membaha
s dan
membagi
masalah
dengan
saya
S 
aya puas
dengan
cara
keluarga
saya
menerim
a dan
menduku
ng
keingina
n saya
untuk
melakuka
n
kegiatan
baru atau
arah
hidup
yang
baru
S 
aya puas
dengan
cara
keluarga
saya
mengeks
presikan
kasih
sayangny
a dan
merespon
emosi
saya
seperti
kemaraha
n,
perhatian
, dll
S 
aya puas
dengan
cara
keluarga
saya dan
saya
membagi
waktu
bersama
- sama
APGAR Fungsi Keluarga :
SCORE :

Anda mungkin juga menyukai