PENDAHULUAN
I-1
yang digunakan, faktor usia pemakaian kabel optik itu sendiri, dan faktor
lengkungan tajam (bending) yang terjadi pada kabel optik. Selain itu juga bisa
disebabkan oleh cahaya yang dibelokkan ke arah yang salah. Biasanya hal ini
disebabkan oleh teknik penyambungan optik yang kurang baik.
Terdapat dua metode teknik penyambungan (splicing) Fiber optic, yaitu
mechanical splice dan fusion splice. Penyambungan secara mechanical atau
mekanik sifatnya semi permanen dan besar redaman yang dihasilkan bersifat
sedang. Sedangkan dengan penyambungan secara fusion atau fusi, redaman yang
dihasilkan akan lebih kecil dan bersifat permanen, artinya tidak dapat dibongkar
pasang. Karena itulah banyak teknisi kabel Fiber optic yang menggunakan metode
fusi dibandingkan mekanik.
Pada Kerja Praktek ini penulis memilih judul, “Teknik Penyambungan Kabel
Fiber Optic Menggunakan Metode Fusion Splice di PT. Telkom Akses Indonesia
Area Riau Daratan Pekanbaru”,
1.4. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitan ini yaitu dapat mengetahui Teknik
Penyambungan Kabel Fiber optic Menggunakan Metode Fusion splice.
I-2
Pekanbaru. Kegiatan penulis selama melaksanakan Kerja Praktek dapat
dikelompokkan secara garis besar, yaitu sebagai berikut:
1. Berkenalan dengan manager, pembimbing lapangan, karyawan serta teknisi
yang bekerja di PT. Telkom Akses Area Riau Daratan Pekanbaru.
2. Berdiskusi dengan pembimbing lapangan mengenai topik yang dibahas dalam
pelaksanaan Kerja Praktek.
3. Mengamati sistem komunikasi optik di PT. Telkom Akses Area Riau Daratan
Pekanbaru dengan ikut serta ke lapangan bersama teknisi Telkom atas izin
pembimbing lapangan.
4. Mengetahui peralatan yang dibutuhkan saat melakukan penyambungan kabel
Fiber optic.
5. Mempelajari cara menyambungkan kabel Fiber optic.
I-3